You are on page 1of 7

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 3, Nomor 3, September - Desember 2015

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN


(Studi Deskriptif tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Pasien Usia Lanjut
di Poli Lansia Puskesmas Gurah, Kabupaten Kediri)

Ali Syahid
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

ABSTRACT
The purpose of this research is to illustrate how the quality of health services for the elderly patients in the elderly
polyclinic, Gurah Public Health Center, Kediri. To know how the quality of health services for the patients elderly in the
elderly polyclinic, Gurah Public Health Center, researchers used five aspects of improving service quality is the tangibles
(tangibel), realibility (realibility), responsivenes (responsiveness), assurance (assurance) and emphaty (empathy). this
research used the qualitative method with descriptive research type, location of this study in the elderly polyclinic, Gurah
Public Health Center, Kediri. The technique used is the determination of purposive sampling informant who subsequently
developed with snowball. Data was collection through observation, in-depth interviews and documentation .Then analyze of
data using the data reduction, presentation of data and then inferences of a conclusion or verification. The conclusion in
this research is that the quality of health service elderly patients in the elderly polyclinic, Gurah Public Health Center,
Kediri having the quality of health services are already good, seen from the ability of workers and responsiveness of the
officers in handling complaints the elderly patients, as well the skills that owned medical worker and officers had also good
according to elderly patients. Advice of this research is there should have been the addition of the facilities and
infrastructures physical facilities in the waiting room , the addition of the tools such as computerization and there should
have been the addition of officers in the counter.

Keyword : Service, Service Quality, Health Service, Elderly

Pendahuluan
Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap penduduknya. Dengan harapan hidup penduduknya yang
manusia, kesehatan juga merupakan suatu hal yang harus tinggi maka tingkat kesejahteraan penduduk juga
diperhatikan untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, semakin meningkat. Menurut Menteri Kesehatan yang
dengan tingkat kesehatan yang lebih baik maka tingkat mengutip dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
harapan hidup juga akan semakin meningkat,dengan Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa pada tahun
meningkatnya harapan hidup maka tingkat kesejahteraan 2014 Umur Harapan Hidup diharapkan naik menjadi 72
masyarakat akan juga meningkat. Dalam UUD 1945 hasil tahun dari 70,6 tahun pada 2010. Menurut proyeksi
amandemen dalam pasal 28 H ayat (1), secara jelas diatur Bappenas jumlah penduduk usia lanjut 60 tahun atau
bahwa setiap orang atau masyarakat berhak hidup lebih akan meningkat dari 18,1 juta pada 2010 menjadi
sejahtera, baik secara lahir maupun batinnya, berhak dua kali lipat (36 juta) pada 2025.
mendapatkan tempat tinggal dan mendapatkan Penduduk lansia pada tahun 2009 menunjukan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak berjumlah 20.547.541 jiwa. Diperkirakan jumlah
memperoleh pelayanan kesehatan tak terkecuali juga para penduduk Lanjut Usia di Indonesia pada tahun 2020 akan
lansia, lansia juga berhak mendapatkan pelayanan mencapai 28,8 juta jiwa atau sekitar 11% dari total
kesehatan yang baik supaya bisa hidup sehat dan berhak penduduk Indonesia. Pada tahun 2021 usia lanjut di
atas kehidupan yang lebih sejahtera. Indonesia diperkirakan mencapai 30,1 juta jiwa yang
Menurut Nugroho (1995) ada 3 hal yang merupakan urutan ke 4 di dunia sesudah Cina, India dan
mempengaruhi peningkatan umur harapan hidup yaitu: Amerika Serikat. Menjelang tahun 2050 jumlahnya
(1) kemajuan dalam bidang kesehatan, (2) meningkatnya diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 50 juta jiwa.
sosial ekonomi dan (3) meningkatnya pengetahuan Sedangkan menurut data BPS menunjukkan bahwa
masyarakat. Dalam perkembangannya Negara Republik jumlah lansia terus meningkat dari 5,3 juta jiwa (1971),
Indonesia dengan tingkat pertumbuhan penduduknya meningkat menjadi 14,4 juta jiwa (2000) dan
yang tinggi, dengan tingkat penduduk usia lanjutnya diperkirakan pada tahun 2020 akan mencapai 28,8 juta
yang tiap tahun terus bertambah, maka dengan demikian jiwa.
secara tidak langsung makin tinggi pula harapan hidup

131
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 3, September - Desember 2015

Sedangkan di Jawa Timur menurut data Badan menempati ke dua terbanyak setelah praktek tenaga
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim hasil sensus kesehatan, tetapi jika kaitannya dengan pelayanan publik
Perbandingan Jumlah Penduduk dan Lansia di Jawa yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat
Timur yang diambil pada tahun 1990 sampai dengan langsung adalah melalui puskesmas/pustu. Dan juga
tahun 2011 dapat dilihat pada tabel I.1 di bawah ini : untuk pelayanan kesehatan lansia pada tingkat pertama
atau yang paling dasar adalah sebuah puskesmas,
Tabel I.1 puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat
Perbandingan Jumlah dan Presentase Penduduk pertama (First Health Service).
dan Lansia di Jawa Timur Di Kabupaten Kediri sendiri ada salah satu
Jumlah puskesmas yang memiliki program khusus lansia dan
Tahun Lansia Dalam % merupakan satu-satunya puskesmas yang memiliki poli
penduduk
1980 29.169.004 1.908.674 06,54% lansia di Kabupaten Kediri yaitu puskesmas Gurah
seperti kutipan dari progam unggulan dari Dinas
1990 32.487.744 3.480.697 10,71% Kesehatan Kabupaten Kediri berikut ini: “Saat ini di
2000 34.765.998 3.255.327 09,36% wilayah Kabupaten Kediri terdapat 1 puskesmas yang
mempunyai poli lansia yaitu Puskesmas Gurah, dan
2010 42.722.186 3.399.189 07,95% mulai di buka pada oktober 2008. Poli lansia di
2011 37.500.000 4.100.000 11% Puskesmas Gurah buka pada hari senin dan kamis,
Sumber : Data BPS 2012 sasarannya adalah pra usila (45-59 tahun) dan usila (≥ 60
tahun).”
Dengan kemajuan tentang kebutuhan kesehatan Hal ini sesuai dengan upaya dari kementrian
lanjut usia dalam mendapatkan pelayanan publik, perlu kesehatan yang dikatakan dalam koran edisi Jakarta, 6
adanya Undang-undang, peraturan pemerintah maupun Februari 2012 di Jakarta menurut Dirjen Bina Upaya
peraturan daerah yang dapat melingdungi lansia, Kesehatan Kementerian Kesehatan Supriyantoro
khususnya dalam pelayanan kesehatan. Undang-undang mengatakan, “.... Pemerintah pusat telah lama mendorong
Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia program puskesmas santun lansia dan posyandu lansia.
dalam Pasal 14 juga disebutkan harus tersedia pelayanan Namun, sejak otonomi daerah diberlakukan,puskesmas
kesehatan bagi lansia untuk memelihara kemampuan menjadi kewenangan penuh pemerintah daerah. ”Hingga
lansia agar kondisi fisik,mental dan sosialnya dapat kini belum ada puskesmas santun lansia yang bisa
berfungsi secara wajar. Pemerintah wajib menjamin dijadikan percontohan,” ujarnya. Upaya deteksi penyakit
ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi orang lansia selama ini dilakukan melalui posyandu
kelompok usia lanjut untuk dapat tetap hidup, mandiri, lansia dengan mengumpulkan orang lansia di satu tempat
produktif secara sosial dan ekonomi. Dan menindak tertentu untuk dicek kesehatannya. Namun, posyandu
lanjuti Undang-Undang No 13 Tahun 1998 dibuatkannya lansia ini kurang berjalan efektif. Hal ini mengakui
Peraturan Pemerintah no.43 tahun 2004 tentang idealnya petugas kesehatan yang mendatangi orang lansia
pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan sosial untuk mengecek kesehatan, khususnya yang tak
lanjut usia. Serta di Provinsi Jawa Timur sendiri juga memungkinkan mendatangi posyandu lansia. Namun,
telah dibuat Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 5 karena terbatasnya tenaga kesehatan di puskesmas dan
Tahun 2007 tentang kesejahteraan lansia. sebaran orang lansia yang tak merata, membuat hal itu
Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan belum bisa dilakukan.”
kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah Dari program yang direncanakan pemerintah di
telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui atas seperti program puskesmas santun lansia dan
beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan lansia tingkat posyandu lansia merupakan program pemerintah yang
dasar adalah Puskesmas dan pelayanan kesehatan tingkat telah lama direncanakan pemerintah pusat untuk lansia.
lanjut adalah Rumah Sakit. Puskesmas merupakan Menurut Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian
pelayanan kesehatan tingkat pertama (First Health Masyarakat Supriyantoro merencanakan program
Service) yang diperlukan untuk masyarakat yang sedang tersebut agar dapat berjalan dengan efektif. Karena
sakit ringan atau masyarakat yang sehat untuk sekarang ini banyak pelayanan kesehatan yang kurang
meningkatkan kesehatan mereka. memadai untuk para lansia serta belum ada yang
Tiga tempat paling banyak didatangi oleh namanya puskesmas santun lansia. Sehingga dilihat dari
penduduk lansia untuk berobat jalan yaitu praktek tenaga perkembangan yang ada, jika para lansia sakit, mereka
kesehatan sebesar 33,23%, puskesmas/pustu sebanyak hanya melakukannya melalui posyandu lansia dengan
30,07%, dan praktek dokter sebanyak 29,94%. (BPS, mengumpulkan orang lansia di tempat tertentu untuk
Susenas Kor 2012) Proporsi penduduk lansia yang dicek kesehatannya.
berobat jalan ke puskesmas atau pustu memang

132
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 3, September - Desember 2015

Dengan adanya satu-satunya poli lansia di dalam studi pelayanan publik, terutama dalam hal
Puskesmas Gurah Kabupaten Kediri supaya dapat ditiru kualitas pelayanan kesehatan pada pasien usia lanjut di
oleh puskesmas-puskesmas lainnya yang ada di wilayah puskesmas Gurah, Kabupaten Kediri. Kedua secara
Kabupaten Kediri. Penduduk lansia di wilayah kerja praktis penelitian ini memberi manfaat atau masukan
Puskesmas Gurah juga mempunyai jumlah penduduk bagi Puskesmas Gurah untuk menjadikan puskesmas ini
lansia terbanyak dari penduduk usia lainnya, Jumlah sebagai tempat pelayanan kesehatan yang baik dan
pendududuk berdasarkan usia dan jenis kelamin wilayah optimal khususnya bagi para pasien usia lanjut.
kerja Puskesmas Gurah dapat di lihat pada Tabel I.2 di
bawah ini : Pelayanan publik
Menurut Undang-Undang No 25 tahun 2009
Tabel I.6 Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
Jumlah Penduduk Bendasarkan Usia dan Jenis dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Gurah Tahun dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga
2014 negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
Jumlah Penduduk pelayanan administratif yang disediakan oleh
No Usia penyelenggara pelayanan publik.
Laki-laki Perempuan
1 < 1 Tahun 350 342 Sedangkan menurut kepmen PAN No.
2 1-4 Tahun 1.409 1.377 63/KEP/M.PAN/7/2004 pelayanan publik adalah segala
3 5-9 Tahun 1.727 1.677 kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
4 10-14 Tahun 1.693 1.602 penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
5 15-19 Tahun 1.764 1.621 pemenuhan kebutuhan penerima layanan, maupun dalam
6 20-24 Tahun 1.570 1.499 rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
7 25-29 Tahun 1.528 1.576 undangan.
8 30-34 Tahun 1.578 1.542
Pelayanan Kesehatan
9 35-39 Tahun 1.610 1.597
menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan
10 40-44 Tahun 1.618 1.609
adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
11 45-49 Tahun 1.520 1.570 secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
12 50-54 Tahun 1.339 1.376 memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
13 55-59 Tahun 1.121 1.115 menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
14 > 60 Tahun 2.348 2.687 perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat.
Total 21.157 21.090 Sedangkan pelayanan kesehatan menurut
Sumber :Diolah dari data Puskesmas Gurah 2014 Undang-Undang nomor 5 tahun 2007 pasal 10 ayat (1),
pelayanan kesehatan yang dimaksudkan untuk
Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan
usia lebih dari 60 tahun merupakan jumlah penduduk kemampuan lansia, agar kondisi fisik, mental, dan
yang paling banyak sendiri di wilayah kerja Puskesmas sosialnya dapat berfungsi secara wajar.
Gurah dari penduduk usia lainnya.
Fakta-fakta tersebut dianggap menarik dan Lansia
menjadi salah satu dasar untuk meneliti bagaimana Lansia menurut UU No. 13 Tahun 1998: Lansia
kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien usia lanjut di adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.
poli lansia Puskesmas Gurah Kabupaten Kediri. Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Berdasarkan latar belakang yang sudah pengertian lansia digolongkan menjadi 4, yaitu: Usia
dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang hendak pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia
dikaji yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah (elderly) 60 -74 tahun, Lanjut usia tua (old) 75 – 90
Bagaimana kualitas pelayanan kesehatan pada pasien usia tahun, Lansia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
lanjut di poli lansia Puskesmas Gurah, Kabupaten
Kediri? Kualitas pelayanan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah Namun menurut Lovelock (1992:225)
dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah menyatakan perlunya diperhatikan lima prinsip untuk
untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan kesehatan menyiapkan kualitas pelayanan yaitu sebagai berikut:
pada pasien usia lanjut di poli lansia puskesmas Gurah, 1. Tangibles, the apperanceof physical facilities,
Kabupaten Kediri. equipment, and communication materials (berwujud
Manfaat penelitian ini yang pertama secara seperti penampilan fisik, peralatan, personal dan
akademis diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi komunikasi material)
perkembangan ilmu Administrasi Negara, khususnya
133
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 3, September - Desember 2015

2. Reliability. The ability to perform the promised prasarana sangatlah penting. Dalam hal ini, Puskesmas
service dependably and accurately (handal, yaitu Gurah memiliki peran untuk memberikan fasilitas yang
kemampuan membentuk pelayanan yang dijanjikan baik untuk mendukung pelayanan kesehatan yang baik
dengan tepat dan memiliki ketergantungan) pula terhadap para pasien usia lanjut. Fasilitas fisik yang
3. Responsiveness. The willingness to help costumers secara mendasar yaitu seperti ruang tunggu sudah baik
and provide prompt service (pertanggungjawaban, dan cukup luas tetapi masih perlu ditambah dan
yakni rasa tanggung jawab terhadap mutu diperbaiki lagi fasilitasnya, fasilitas seperti tempat duduk
pelayanan). ruang tunggu kalau bisa dikasih yang lebih empuk lagi
4. Assurance. The knowledge an courtesy of employees supaya pasien lansia lebuh nyaman kemudian tersedianya
and their ability to convey trust and confidence fasilitas lain seperti adanya televisi di ruang tunggu.
(jaminan, yaitu pengetahuan, perilaku, dan Tempat parkir sudah cukup luas dan pastinya aman
kemampuan pegawai) karena sudah ada yang jaga, serta jarak dari tempat parkir
5. Empathy. The provision of caring , indivisualized ke poli lansia juga dekat jadi memudahkan pasien usia
attention to custemers (Empati, yaitu perhatian lanjut untuk berobat. kemudahan mengantri di loket
perorangan pada pelanggan. dirasakan sudah mudah, karena pelayanan di poli lansia
Lima dimensi utama diatas merupakan suat Puskesmas Gurah sudah memiliki sistem administratif
dimensi kualitas pelayanan yang penting digunakan tersendiri jadi jauh lebih cepat. Kemudian untuk fasilitas
dalam suatu penelitian. Karena lima dimensi utama ini lain-lain seperti kursi roda, pegangan buat para lansia
adalah suatu dimensi yang sering kita dengar didalam juga sudah ada, ada juga fasilitas penunjang kesehatan
lingkungan masyarakat. Lima aspek ini akan digunakan seperti laboratorium, alat-alat tes kesehatan: pengukuran
sebagai dasar dalam mengetahui bagaimana kualitas kolesterol, asam urat, pengukuran gula darah, tensi yang
pelayanan kesehatan yang ada di poli lansia Puskesmas pasti untuk memperlancar proses penyembuhan pasien
Gurah Kabupaten Kediri. yang gunanya untuk usia lanjut. Untuk kekurangan dari fasilitas fisik dari teori
mempermudah jalannya suatu penelitian. parasuraman di poli lansia Puskesmas Gurah ini adalah
belum adanya alat pendukung yang memperlancar proses
Metode Penelitian administratif seperti komputer, sehingga pencatatan di
Metode dari penelitian ini menggunakan metode poli lansia masih menggunakan manual.
kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, lokasi Reliability (Kehandalan)
penelitian ini berada di Puskesmas Gurah, Kecamatan Kehandalan dapat diartikan sebagai kemampuan
Gurah, Kabupaten Kediri. Informan yang diambil dalam untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah
penelitian ini adalah Kepala Puskesmas Gurah dan para dijanjikan, yaitu segera, akurat dan dapat memuaskan
pemberi layanan Puskesmas Gurah seperti dokter di poli pelanggan. Kehandalan dapat dilihat dari kemampuannya
lansia dan perawat di poli lansia, serta para pasien usia dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
lanjut yang berobat ke poli lansia Puskesmas Gurah. usia lanjut, yaitu kehandalan dokter dalam menangani
Untuk teknik penentuan informan yang digunakan adalah keluhan pasien usia lanjut serta perawat yang segera
Purposive Sampling yang selanjutnya berkembang menagani dan merawat pasien usia lanjut.
dengan teknik snowball. Pengumpulan data dilakukan Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di poli
dengan cara observasi, wawancara mendalam serta lansia Puskesmas Gurah ini, kebutuhan dalam
dokumentasi. Kemudian menganalisis data menggunakan memberikan layanan yang segera seperti kehandalan dari
reduksi data, penyajian data kemudian penarikan tenaga medik sudah cukup mampu memberikan
kesimpulan atau verifikasi. pelayanan kesehatan yang yang tepat waktu dan akurat,
jadi kemampuan dari tenaga medik di poli lansia
Hasil dan Pembahasan Puskesmas Gurah dapat dikatakan sudah handal dalam
Tangibles (Fasilitas fisik) menagani pasien usia lanjut. Kemudian untuk perawatan
Tangibles merupkan fasilitas fisik yang berupa dan pengobatan sudah sesuai dengan apa yang telah
sarana fisik peralatan, perlengkapan, ruang tunggu, dijanjikan yaitu perawatan dan pengobatan pada pasien
tempat informasi serta fasilitas pendukung fisik lainnya usia lanjut rutin diadakan pada setiap hari senin dan
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan pada pasien usia kamis pukul 07.30-11.00 WIB.
lanjut di Poli Lansia Puskesmas Gurah. Hal ini dapat Responsiveness (Daya Tanggap)
dilihat dari fasilitas fisik di Puskesmas Gurah yaitu Daya tanggap dapat diartikan sebagai kemauan
fasilitas ruang tunggu, kenyamanan ruang tunggu, dan kesiapan para penyelenggara pelayanan untuk
kondisi dan luas tempat parkir, jarak tempak parkir membantu para pelanggan yaitu para pasien usia lanjut
menuju puskesmas, dan fasilitas alat-alat penunjang dengan memberikan pelayanan yang sebaik mungkin.
lainnya. Dimensi daya tanggap ini sangat penting dalam
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di poli pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dapat dilihat dari
lansia Puskesmas Gurah ini, kebutuhan sarana dan tanggapan petugas menerima keluhan, kecepatan atau
134
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 3, September - Desember 2015

ketanggapan, dan kesiapan petugas menangani keluhan, memadai untuk melaksanakan segala bentuk pelayanan
dan kemampuan petugas atau staf dalam menghadapi dan kesehatan di Puskesmas Gurah.
menanggapi harapan pasien lansia. Empathy (Empati)
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di poli Empati dapat diartikan sebagai suatu perhatian
lansia Puskesmas Gurah ini, kebutuhan dalam yang tulus yang diberikan kepada pelanggan, meliputi
memberikan layanan dengan tanggap sesuai keinginan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
pasien usia lanjut seperti tanggapan petugas menerima yang baik, dan memahami kebutuhan pelanggan. Empati
keluhan dari pengguna layanan poli lansia sudah baik dan dapat dilihat dari rasa kepedulian dan perhatian khusus,
langsung tanggap dalam menerima keluhan dari pasien rasa kepudian dan perhatian khusus pada proses
usia lanjut. Kemudian kecepatan atau kecakapan dan pelayanan kesehatan dan dalam akses menghubungi
kesiapan dari petugas pada saat menangani keluhan dari petugas atau stafnya mudah.
pasien usia lanjut sudah cukup baik dan sigap, hampir Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di poli
seluruh informan merasa puas dengan kesigapan dan lansia Puskesmas Gurah ini, kebutuhan dalam melakukan
kecepatan dari petugas poli lansia Puskesmas Gurah. hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami
Yang terakhir yaitu kemampuan petugas dalam kebutuhan pelanggan memiliki peran yang penting dalam
menghadapi pasien usia lanjut secara keseluruhan juga rangka untuk melakukan suatu pelayanan kesehatan yang
sudah baik, profesional dan pengertian dalam baik dan prima kepada pasien usia lanjut. Petugas
menghadapi para pasien usia lanjut. Dengan pemberian maupun dokter di poli lansia Puskesmas Gurah memiliki
pelayanan yang prima terhadap pasien usia lanjut sesuai peran yang penting untuk berkomunikasi yang baik
dengan apa yang telah dijanjikan maka pemberian dengan pasien usia lanjut dan memahami kebutuhan
pelayanan yang dijanjikan itu tidak menjadi hal yang sia- pelanggan dalam melayani lansia dengan cepat dan
sia dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. tanggap. Memberikan pelayanan yang terbaik dan dapat
Karena memberikan pelayanan pada pasien usia lanjut dipercaya oleh pasien usia lanjut secara mendasar seperti
yang telah dijanjikan, harus segara dilayani secara baik, rasa kepedulian dan perhatian khusus, proses pelayanan
tepat waktu dan akurat agar lansia merasa puas akan kesehatan dan akses menghubungi petugas mudah, Hal
kualitas pelayanan kesehatan poli lansia yang dimiliki ini merupakan rasa kepedulian dan perhatian khusus
oleh Puskesmas Gurah. petugas poli lansia yang baik dalam melayani pasien usia
Assurance (Jaminan) lanjut agar memperlancar proses pelayanan kesehatan
Jaminan dapat diartikan sebagai pengetahuan dan memudahkan akses menghubungi petugas ketika
dan kesopansantunan para penyelenggaraan pelayanan mengalami keluhan.
serta kemampuan mereka untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan, bebas dari bahaya, resiko, atau Kesimpulan dan Saran
keragu-raguan. Jaminan ini dapat dilihat dari penilaian Berdasarkan hasil temuan data di lapangan yang
tentang sikap petugas, jumlah staf serta tentang telah disajikan, dianalisis dan diinterpretasikan di atas,
kemampuan dan keahlian yang dimiliki staf pelaksana. maka pada bab ini dibuat sebuah kesimpulan dalam
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di poli rangka menjawab rumusan masalah penelitian. Selain itu
lansia Puskesmas Gurah, kebutuhan untuk memberikan penulis juga akan merekomendasikan saran-saran.
pelayanan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang kesimpulan dari Studi Deskriftif Tentang Pelayanan
dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu- Terhadap Pasien Usia Lanjut di Poli Lansia Puskesmas
raguan, menjadi sebuah prioritas yang harus dimiliki oleh Gurah ini yaitu telah memiliki kualitas pelayanan
setiap tenaga medik maupun tenaga staf di Puskesmas kesehatan yang sudah cukup baik, dilihat dari
Gurah. Dalam hal ini, Puskesmas Gurah memiliki peran kemampuan para petugas dan ketanggapan para petugas
untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan dapat dalam menangani keluhan para pasien usia lanjut, serta
dipercaya oleh pasien usia lanjut, penilaian secara keahlian yang dimiliki para tenaga medik maupun
mendasar seperti tentang sikap petugas, jumlah staf serta petugas juga sudah baik, tetapi masih ada beberapa
tentang kemampuan dan keahlian yang dimiliki di poli kekurangan untuk fasilitas fisik, khususnya pada fasilitas
lansia dalam pemberian pelayanan agar bebas dari resiko fisik di ruang tunggu dan juga peralatan komputerisasi
yang terjadi di lingkungan Puskesmas Gurah. Pelayanan yang masih belum ada, serta perlunya penambahan
ini bukan hanya sekedar memberi saja tetapi bagaimana Sumberdaya manusia untuk bagian penjaga loket. Berikut
memahami apa yang dibutuhkan masyarakat terutamanya merupakan kesimpulan secara detail dari 5 aspek service
yaitu pasien usia lanjut. Dalam hal pemberian pelayanan quality :
para staf memiliki peran yang tinggi dalam melayani 1. Gambaran tentang bukti fisik (tangibel) yang
pasien usia lanjut di poli lansia Puskesmas gurah, dan dimiliki oleh Puskesmas Gurah khususnya di poli
staf disini memiliki tingkat kedisiplinan dan tanggung lansia sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap,
jawab, serta kemampuan dan keahlian yang cukup pertama untuk kenyamanan ruang tunggu sudah baik
dan nyaman, tetapi masih dibutuhkannya
135
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 3, September - Desember 2015

penambahan maupun perbaikan pada tempat duduk dan keahlian yang dimiliki di poli lansia dalam
ruang tunggu dan juga penambahan fasilitas ruang pemberian pelayanan agar bebas dari resiko yang
tunggu seperti adanya televisi di ruang tunggu poli terjadi di lingkungan Puskesmas Gurah. Dalam hal
lansia. Kemudian kedua untuk kemudahan mengantri pemberian pelayanan para staf memiliki peran yang
di loket dirasakan sudah mudah, karena pelayanan di tinggi dalam melayani pasien usia lanjut di poli
poli lansia Puskesmas Gurah sudah memiliki sistem lansia Puskesmas gurah, dan staf disini memiliki
administratif tersendiri jadi jauh lebih cepat. Ketiga tingkat kedisiplinan dan tanggung jawab, serta
untuk fasilitas tempat parkir sudah luas dan aman kemampuan dan keahlian yang cukup memadai
serta jarak antara tempat parkir ke puskesmas juga untuk melaksanakan segala bentuk pelayanan
dekat. Terakhir yang keempat fasilitas fisik alat-alat kesehatan di Puskesmas Gurah.
penunjang sudah cukup lengkap ada laboratorium 5. Empati (Emphaty) di poli lansia Puskesmas Gurah
alat penunjang seperti alat-alat tes kesehatan merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan,
pengukuran kolesterol, asam urat, pengukuran gula komunikasi yang baik, serta memahami kebutuhan
darah, tensi yang pasti untuk memperlancar proses pelanggan. Empati ini menggambarkan rasa
penyembuhan pasien usia lanjut. Untuk kekurangan kepedulian dan perhatian khusus pada pasien lansia
dari fasilitas fisik di poli lansia ini adalah belum para petugas di poli lansia Puskesmas Gurah telah
adanya alat pendukung yang memperlancar proses memiliki rasa kepedulian dan perhatian yang tinggi,
administratif seperti komputer, sehingga pencatatan karena para pasien usia lanjut disana sudah dianggap
di poli lansia masih menggunakan manual. sebagai keluarga sendiri. Proses pelayanan kesehatan
2. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di poli yang cepat karena poli lansia sudah memiliki sistem
lansia Puskesmas Gurah kehandalan (Reliability) administratif sendiri dan gedung yang tesendiri, jadi
pada petugas maupun tenaga medik yang melayani loketnya, pelayanannya serta obatnya sudah
di poli lansia sudah mampu memberikan pelayanan tersendiri, dengan begitu pelaayanannya jauh lebih
kesehatan yang tepat waktu dan akurat, kemampuan cepat, memudahkan, karena semua aksesnya
dari tenaga medik yang menagani pasien usia lanjut tersendiri, jadi pasien lansia tidak menunggu lama.
juga sudah sesuai karena keahlian untuk para medis Kemudahan menghubungi dokter atau petugas di
sudah sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Untuk poli lansia sangat mudah, karena petugas maupun
pelayanan kesehatan di poli lansia baik itu perawatan dokter selalu ada stanby setiap hari senin dan kamis,
rutin maupun pengobatan, rutin diadakan setiap hari sesuai prosedur pelayananan yang ada.
senin dan hari kamis kecuali hari libur, mulai dari Saran yang dapat diberikan Berdasarkan hasil
jam 07.30 - 11.00. penelitian yang dilakukan mengenai kualitas pelayanan
3. Daya tanggap (Responsivess) yaitu tanggapan kesehatan pada pasien usia lanjut di poli lansia
petugas menerima keluhan dari pengguna layanan Puskesmas Gurah Kabupaten Kediri sebagai berikut :
poli lansia di Puskesmas Gurah meliputi kecepatan 1. Menyangkut tentang sarana dan prasarana fasilitas di
atau kecakapan, kesiapan petugas menangani ruang tunggu yaitu, perlu ditambahkan fasilitas
keluhan, dan kemampuan petugas atau staf dalam fisik di ruang tunggu seperti televisi, kursi yang
menghadapi dan menanggapi pasien usia lanjut. Di empuk dan nyaman agar pasien usia lanjut nyaman
poli lansia Puskesmas Gurah ini daya tanggap dari dalam menunggu.
petugas atau staf telah ditanggapi dengan baik dan 2. Perlu ditambahkannya alat pendukung yang
langsung tanggap dalam menerima keluhan dari memperlancar proses administratif seperti komputer,
pasien usia lanjut, karena keinginan para staf untuk sehingga pencatatan di poli lansia bisa lebih cepat
membantu para pelanggan khususnya pasien usia dan ringkas sehingga tidak menggunakan manual
lanjut dengan kecakapan, kecepatan dan kesiapan lagi.
sangat tinggi, kemudian dalam menangani keluhan 3. Perlu penambahan petugas khususnya bagian loket,
penyakit usia lanjut juga ditanggapi dengan cepat, karena penjaga loket di poli lansia Puskesmas Gurah
tanggap dan siap. Petugas di poli lansia Puskesmas sebenarnya di peruntukan untuk penjaga malam
Gurah ini juga telah memiliki kemampuan untuk tetapi karena kekurangan orang di suruh bantu untuk
menghadapi pasien usia lanjut yang sakit agar puas bagian loket.
akan ketanggapan petugas dalam menerima keluhan,
menangani keluhan dan menanggapi keluhan pasien Daftar Pustaka
usia lanjut. Creswell, John W., 2013, RESEARCH DESIGN
4. Jaminan (Assurance) yang digambarkan di poli Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
lansia Puskesmas Gurah ini adalah jaminan yang Approaches. Third Edition, Pustaka Pelajar,
memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang Yogyakarta.
dapat dipercaya oleh pasien usia lanjut yaitu tentang Dinas Kesehatan Kediri, data kegiatan Unggulan.
sikap petugas, jumlah staf serta tentang kemampuan (http://kedirikab.go.id/index.php?option=com_con
136
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 3, September - Desember 2015

tent&view=article&id=649&Itemid=704&limitsta
rt=2 diakses 1 April 2015)
Dr. Riduwan. 2013, Metode dan teknik menyusun tesis.
Bandung. Alfabeta.
Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No.
63 Tahun 2004 Tentang pelayanan publik
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 5 Tahun 2007
Tentang Kesejahteraan Lansia.
Peraturan Pemerintah no.43 tahun 2004 Tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Lanjut Usia.
Undang-Undang No 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lansia.

137

You might also like