The document discusses the Hideout Falcon building located in Indonesia. [1] It is constructed primarily from bamboo in a modern minimalist design with a prominent wing-shaped roof. [2] Bamboo is used throughout the structure as well as for furniture inside. [3] The building blends indoor and outdoor living and is designed for sustainability using local materials.
The document discusses the Hideout Falcon building located in Indonesia. [1] It is constructed primarily from bamboo in a modern minimalist design with a prominent wing-shaped roof. [2] Bamboo is used throughout the structure as well as for furniture inside. [3] The building blends indoor and outdoor living and is designed for sustainability using local materials.
The document discusses the Hideout Falcon building located in Indonesia. [1] It is constructed primarily from bamboo in a modern minimalist design with a prominent wing-shaped roof. [2] Bamboo is used throughout the structure as well as for furniture inside. [3] The building blends indoor and outdoor living and is designed for sustainability using local materials.
NIM : 1922044 KELAS : A Hideout Falcon / Studio WNA 21:00 - 11 September, 2019 / Curated by María Francisca González
Architects : Studio WNA
Location : Indonesia Category : Houses Lead Architect : Widhi Nugroho Area :50.0 m2 Project Year : 2019 Photographs : Gust Indra, Valentino Luis, Stepan Kotas, Suta Rahady Manufacturers : Local trader, Freemite, ISEH Bambu Bali
Text description provided by the
architects. Hideout Falcon is another addition of Hideout Network, that was established in early 2015. Falcon was designed and developed between Hideout collective and Studio WNA.
Falcon is an all bamboo house that was
built in a modern minimalistic design having a prominent wing-shaped roof with a large overhang. This structure creates a bright open space with a multifunctional room providing full comfort. Having the front filled with large glass windows, space is flooded by natural light, providing a sense of being in the middle of the jungle garden yet safe and with all comforts that such Hideouts provide.
Hideout Falcon was built in an eco-friendly way with sustainability in mind.
The material used is sourced only in Indonesia, bamboo was harvested mostly in local forests in Karangasem. Ironwood used for the large deck is from Kalimantan, where it used to serve as bridge structure. One of the most prominent features is the large wooden deck with lounge chairs, hanging net under the palm trees and a large stone bathtub. Living partially indoor/outdoor is the classic characteristic for all Hideout houses. Indoor design and the bamboo furniture was designed specifically for this space by Putri Wiwoho. You can find more information at Instagram @hideoutbali or Hideout Network website www.hideout.network. Sumber : https://www.archdaily.com/923527/hideout-falcon-studio-wna
Review Bangunan
Hideout Falcon merupakan bangunan yang
terbuat dari kayu, terutama bambu. Struktur bangunan menggunakan bambu tali / bambu apus yang termasuk jenis bambu kecil karena memperhatikan ukuran bangunan yang kecil. Pemasangan konstruksi bangunan biasanya menggunakan baut sebagai alat penyatunya. Selain baut, juga bisa menggunakan pasak agar hasil sambungan lebih kuat dan rapi.
Untuk struktur atap menggunakan bambu hitam
sehingga ada selingan warna dan menambah keindahan interior bangunan. Bentuk atap jika dilihat dari atas akan tampak seperti sayap burung. Inspirasi ini didapat dari lingkungan sekitar bangunan yang banyak terdapat burung.
Tempat tidurnya didesain dengan ceiling yang
berbentuk daun dan dilengkapi kelambu untuk mencegah gangguan nyamuk dan serangga. Kerangka dan jari-jari daun dibentuk dari bambu panjang yang melengkung. Antara jari-jari daun diisi dengan bambu yang dipotong pendek tipis dengan cara dipaku. Untuk dipan kasur terbuat dari bambu batu / bambu petung yang memiliki ukuran besar. Di kedua sisi tempat tidur dilengkapi meja nightstand, serta terdapat lampu dengan desain burung falcon yang sesuai dengan nama bangunan. Pada bangunan ini terdapat beberapa lampu berbentuk burung. Lampu ini terbuat dari bambu yang dipotong melingkar lalu disatukan membentuk simbol tersebut.
Pintu dan jendela bangunan ini menggunakan kaca
yang dipasang pada bingkai besi, lalu dicover dengan bambu agar estetis. Penggunaan kaca memberikan kesan modern dan membuat pemandangan di luar terkekspos jika dilihat dari dalam. Selain itu, di bagian atas terdapat figur burung falcon yang tebuat dari bambu yang dipotong melingkar dan disusun membentuk figur burung sebagai simbol dari bangunan ini.
Pintu bangunan langsung terhubung dengan dek yang
luas. Dek ini menggunakan kayu ulin yang awalnya digunakan untuk struktur jembatan lalu didaur ulang untuk dijadikan dek. Tempat ini bisa digunakan untuk bersantai kerena dilengkapi meja dan kursi, bisa juga digunakan untuk tempat olahraga, yoga, dan meditasi.
Di ujung dek terdapat bathtub batu yang besar. Bathtub
ini selalu terisi dan disaring selayaknya kolam. Suhu air bisa dipanaskan sesuai permintaan sehingg tetap bisa digunakan saat udara dingin atau saat musim hujan.
Learn Mandarin Chinese with Paul Noble for Beginners – Complete Course: Mandarin Chinese Made Easy with Your 1 million-best-selling Personal Language Coach