You are on page 1of 8

Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

ANALISIS HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG


(DAMIU) DI SEKITAR UNIVERSITAS ISLAM RIAU

Fitri Mairizki
STIKes Al-Insyirah, Jl. Parit Indah No.38, Pekanbaru, Riau, Indonesia
mairizki_fitri@yahoo.com

Submitted :04-09-2017, Reviewed:07-09-2017, Accepted:14-09-2017


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v2i3.2428

ABSTRACT
The existence of Drinking Water Refill Depot (DAMIU) continues to increase appropriate with the
dynamics of community needs for drinking water that has good quality and safe for consumption.
Although it had a low price, not all DAMIU product guaranteed safety. DAMIU as an alternative
choice to fulfill the community needs for drinking water becomes a risk that harmful to health if
consumers did not pay attention in DAMIU hygiene and sanitation. Therefore, the purpose of this study
was to analyze hygiene and sanitation of DAMIU building, equipment and operator. The type of this
research was descriptive research.The data obtained in this study was primary data in the form of
observation using checklist sheet. The data was presented in tabular form and discussed descriptively.
In general, hygiene and sanitation of DAMIU building and equipment were good but the sanitation
facilities still minimals, the wash basin for operators and its tools were not available. There were
several of operators hygiene must be considered. All operators did not using special uniform for work,
did not conducting periodic medical examinations and did not have sertificate of hygiene sanitation
course.

Keywords : DAMIU, hygiene sanitation, building, equipment, operator

ABSTRAK
Keberadaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) terus meningkat sejalan dengan dinamika keperluan
masyarakat terhadap air minum yang berkualitas baik dan aman untuk dikonsumsi. Walaupun memiliki
harga yang murah, tidak semua DAMIU terjamin keamanan produknya. DAMIU sebagai pilihan
alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum menjadi resiko yang berbahaya bagi
kesehatan jika konsumen tidak memberikan perhatian pada higiene dan sanitasi DAMIU. Oleh karena
itu, tujuan penelitin ini adalah untuk menganalisis higiene dan sanitasi tempat, peralatan dan operator
DAMIU. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah
data primer berupa observasi menggunakan lembar checklist. Data disajikan dalam bentuk tabel dan
dibahas secara deskriptif. Pada umumnya, kondisi higiene dan sanitasi tempat dan peralatan DAMIU
baik, tetapi fasilitas sanitasi masih minimal, bak cuci untuk operator dan peralatannya tidak tersedia.
Ada beberapa higiene operator yang harus diperhatikan. Semua operator tidak memakai seragam khusus
untuk kerja, tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan tidak memiliki sertifikat kursus
higiene sanitasi.

Kata kunci : DAMIU, higieni sanitasi, tempat, peralatan, operator

PENDAHULUAN tingkatan kehidupan. Semakin tinggi taraf


Air merupakan materi penting kehidupan, semakin meningkat pula jumlah
dalam kehidupan. 70% zat pembentuk kebutuhan air (Apriliana, E., Ramadhian,
tubuh manusia terdiri dari air sehingga air M.R., Gapila, 2014).
menjadi kebutuhan mutlak bagi manusia. Pada negara-negara maju tiap orang
Kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari memerlukan air antara 60-120 liter per hari
berbeda untuk setiap tempat dan setiap sedangkan di negara-negara berkembang,

Kopertis Wilayah X 389


Fitri Mairizki – Analisis Higiene Sanitasi Depot Air… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

termasuk Indonesia, tiap orang dikonsumsi. Namun dari segi kualitasnya,


memerlukan air antara 30-60 liter per hari. masyarakat masih meragukan karena belum
Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut ada informasi yang jelas dari segi proses
yang sangat penting adalah kebutuhan maupun peraturan tentang peredaran dan
untuk minum termasuk untuk memasak pengawasannya (Suprihatin, B., Adriani,
(Tombeng, R.B., Polii, B., Sinolungan, 2008).
2013). Walaupun ketersediaan air di dunia Pemilihan DAMIU sebagai
melimpah, namun yang dapat dikonsumsi alternatif pemenuhan kebutuhan air minum
untuk air minum sangatlah sedikit. Dari menjadi resiko yang dapat membahayakan
total jumlah air yang ada, hanya sedikit saja kesehatan jika kualitas AMIU masih
yang tersedia sebagai air minum, diragukan apalagi jika konsumen tidak
sedangkan sisanya adalah air laut memperhatikan keamanan dan
(Dilapanga, M.R., Joseph, W.B.S., Loho, kehigienisannya. Kualitas air produksi
2014). DAMIU akhir-akhir ini semakin menurun
Berdasarkan laporan Unicef Joint dengan permasalahan secara umum antara
Monitorong, kinerja sektor air minum dan lain peralatan Depot Air Minum (DAM)
sanitasi di Indonesia dinilai masih rendah yang tidak dilengkapi alat sterilisasi,
dibandingkan dengan negara lainnya di mempunyai daya bunuh rendah terhadap
Asia Tenggara. Dari penduduk Indonesia bakteri, atau pengusaha belum mengetahui
yang berjumlah sekitar 218 juta jiwa pada kualitas air baku yang digunakan, jenis
tahun 2015, diperkirakan sekitar 103 juta peralatan DAM yang baik dan cara
jiwa (47%) belum memiliki akses terhadap pemeliharaannnya serta penanganan air
sanitasi dan sekitar 47 juta jiwa (22%) hasil olahan (Nuria, M.C., Rosyid, A.,
belum memiliki akses terhadap air bersih. 2009).
Hanya sekitar 50% dari seluruh penduduk Higiene sanitasi adalah upaya
Indonesia yang mendapatkan akses air kesehatan untuk mengurangi atau
minum (Ronny, Syam, 2015). menghilangkan faktor-faktor yang menjadi
Pemenuhan kebutuhan air minum penyebab terjadinya pencemaran terhadap
masyarakat saat ini sangat bervariasi. air minum dan sarana yang digunakan
Kebutuhan penduduk terhadap air minum untuk proses pengolahan, penyimpanan,
dapat dipenuhi melalui air yang dilayani dan pembagian air minum. Higiene sanitasi
sistem perpipaan (PAM), air minum dalam DAMIU meliputi variabel tempat,
kemasan (AMDK), dan air minum isi ulang peralatan dan operator (Karame, M.,
(AMIU). Kecenderungan penduduk untuk Palandenh, H., Sondakh, 2014).
mengosumsi air minum siap pakai sangat Masyarakat khususnya mahasiswa
besar sehingga usaha pengisian air minum di sekitar Universitas Islam Riau saat ini
berkembang sangat pesat (Kurniawan, A., sebagian besar menggunakan air produksi
Joseph, W., B., S., Bernadus, 2014). DAMIU untuk dikonsumsi karena tidak
Depot Air Minum Isi Ulang perlu dimasak, harganya murah dan
(DAMIU) adalah badan usaha yang terdapat layanan antar sehinga tidak perlu
mengelola air minum untuk keperluan membeli langsung ke Depot meskipun
masyarakat dalam bentuk curah dan tidak higiene dan sanitasi DAMIU tersebut masih
dikemas. Ditinjau dari harganya, AMIU diragukan. Berdasarkan permasalahan
lebih murah dari AMDK, bahkan ada yang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian
memberikan harga hingga seperempat dari tentang Analisis Higiene Sanitasi DAMIU
harga AMDK. AMIU menjadi salah satu di sekitar Universitas Islam Riau.
jawaban pemenuhan kebutuhan air minum
masyarakat Indonesia yang murah dan METODE PENELITIAN
praktis. Hal ini yang menjadi alasan Jenis penelitian ini adalah penelitian
mengapa masyarakat memilih AMIU untuk deskriptif. Sampel pada penelitian ini

Kopertis Wilayah X 390


Fitri Mairizki – Analisis Higiene Sanitasi Depot Air… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

adalah delapan Depot Air Minum Isi Ulang jam sampai ke DAMIU sesuai dengan
(DAMIU) yang berada di sekitar Permenkes No. 416/MENKES/
Universitas Islam Riau dan jumlah sampel PER/IX/1990. Pengangkutan yang
petugas DAMIU masing masing diambil melebihi waktu 12 jam dapat
satu orang. memungkinkan berkembangnya mikroba
Data yang diperoleh pada penelitian yang berbahaya bagi kesehatatan.
ini adalah data primer berupa observasi keberadaan Sirkulasi air baku pada
dengan menggunakan daftar checklist DAMIU yang lebih dari 3 hari dapat
berpedoman pada Permenkes menyebabkan berkembangnya bakteri
No.43/MENKES/PER/IV/2014 tentang (Abdilanov, D., Hasan, W., Marsaulina,
Higiene Sanitasi DAMIU. Data kemudian 2012).
disajikan dalam bentuk tabel dan dibahas Dari Tabel 1 juga dapat dilihat
secara deskriptif. bahwa hanya satu DAMIU yang melakukan
pengolahan AMIU dengan proses ozonisasi
HASIL DAN PEMBAHASAN (Sampel D). Proses ozonisasi memiliki
1. Sumber Air Baku dan Proses keuntungan yaitu pipa, peralatan dan
Pengolahan DAMIU kemasan akan ikut disanitasi sehingga
Sumber air baku dan proses pengolahan produk yang dihasilkan akan lebih terjamin
DAMIU dapat dilihat pada Tabel 1. selama tidak ada kebocoran pada kemasan.
Tabel 1. Sumber Air Baku dan Proses Tujuh DAMIU lainnya (Sampel
Pengolahan DAMIU A,B,C,E,F,G,H) melakukan pengolahan
Sampel Sumber Proses AMIU dengan proses ultraviolet. Radiasi
Air Baku Pengolahan sinar ultraviolet dapat membunuh semua
AMIU
jenis mikroba jika intensitas dan waktunya
A Mata Air Ultraviolet
Sikumbang, cukup. Tidak ada residu atau hasil samping
Kampar dari proses penyinaran dengan ultraviolet.
B Air Sumur Bor Ultraviolet Namun, lampu ultraviolet harus
C Air Sumur Bor Ultraviolet dibersihkan secara teratur dan harus diganti
D Air Sumur Bor Ozonisasi
paling lama satu tahun agar proses sanitasi
E Air Sumur Bor Ultraviolet
F Air Sumur Bor Ultraviolet air menjadi efektif. Proses pengolahan
G Air Sumur Bor Ultraviolet (filtrasi dan desinfeksi) yang kurang
H Air Sumur Bor Ultraviolet sempurna dapat menyebabkan
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa berkembangnya bakteri di dalam air minum
hanya satu DAMIU yang menggunakan air (Athena, Sukar, & Haryono, 2004).
baku bersumber dari mata air (Sampel A)
sedangkan tujuh DAMIU lainnya (Sampel
B-H) menggunakan air baku bersumber
dari sumur bor. Sumber air baku tersebut
akan mempengaruhi kualitas AMIU yang
dihasilkan. Bahan baku utama yang
seharusnya digunakan adalah air yang
diambil dari sumber yang terjamin
kualitasnya, yaitu terlindungi dari cemaran
fisika, kimia dan biologi yang berbahaya
bagi kesehatan. DAMIU yang
menggunakan air baku bersumber dari mata
air harus diangkut menggunakan kendaraan
dengan tangki air yang terbuat dari bahan-
bahan yang tidak melepaskan zat-zat
beracun serta pengangkutan paling lama 12

Kopertis Wilayah X 391


Fitri Mairizki – Analisis Higiene Sanitasi Depot Air… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

2. Higiene Sanitasi Tempat DAMIU pembuangan sampah sementara, tidak pada


Kondisi higiene sanitasi tempat daerah yang tergenang air dan rawa, serta
DAMIU dapat dilihat pada Tabel 2. bukan lokasi yang dekat dengan
penumpukan barang-barang bekas atau
Tabel 2. Distribusi Kondisi Higieni Sanitasi bahan berbahaya beracun (B3). Akan
Tempat DAMIU tetapi, satu DAMIU terletak pada lokasi
Hasil Penilaian
No. Tempat MS TMS yang bersebelahan dengan bengkel las
n % n % sehingga diduga dapat menimbulkan
1. Lokasi bebas dari 7 87,5 1 12,5
pencemaran dan penularan
pencemaran terhadap air minum.
penyakit Dari hasil observasi didapatkan
2. Bangunan kuat, aman, mudah 5 62,5 3 37,5
dibersihkan dan mudah
bahwa kondisi bangunan pada lima
pemeliharaannya DAMIU telah memenuhi syarat sebagai
3. Lantai kedap air, permukaan 8 100 0 0
rata, halus, tidak licin, tidak
bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan
retak, tidak menyerap debu, dan mudah pemeliharaannya karena terbuat
dan mudah dibersihkan, serta
kemiringan cukup landai
dari batu bata yang diplester. Namun, tiga
4. Dinding kedap air, 5 62,5 3 37,5 DAMIU masih terbuat dari dinding papan
permukaan rata, halus, tidak
licin, tidak retak, tidak
sehingga dikhawatirkan debu yang ada di
menyerap debu, dan mudah udara dapat menempel dan secara tidak
dibersihkan, serta warna yang
terang dan cerah
langsung dapat menjadi sumber
5. Atap dan langit-langit harus 6 75 2 25 pencemaran air minum atau sumber
kuat, anti tikus, mudah
dibersihkan, tidak menyerap
penularan penyakit saluran pernapasan
debu, permukaan rata, dan (Depkes, 1998).
berwarna terang, serta
mempunyai ketinggaan
Semua DAMIU memenuhi
6. Tata ruang terdiri atas ruang 1 12,5 7 87,5 persyaratan untuk lantai yang kedap air
proses pengolahan,
penyimpanan, pembagian/
terbuat dari keramik, permukaan rata,
penyediaaan, dan ruang halus, tidak licin, tidak retak, tidak
tunggu
pengunjung/konsumen
menyerap debu, dan mudah dibersihkan,
7. Pencahayaan cukup terang 8 100 0 0 serta kemiringan cukup landai. Lima
untuk bekerja, tidak
menyilaukan dan tersebar
DAMIU memiliki dinding yang kedap air,
secara mata permukaan rata, halus, tidak licin, tidak
8. Ventilasi menjamin 0 0 8 100
peredaran/ pertukaran udara
retak, tidak menyerap debu, mudah
dengan baik dibersihkan, warna yang terang dan cerah.
9. Kelembabam udara dapat 8 100 0 0
memberikan mendukung
Tiga DAMIU tidak memenuhi persyaratan
kenyamanan dalam karena terbuat dari dinding papan kayu
melakukan
pekerjaan/aktivitas
yang dikhawatirkan dapat menyerap air dan
10. Memiliki akses kamar mandi 8 100 0 0 mengakibatkan timbulnya lumut sehingga
dan jamban
11. Terdapat saluran 8 100 0 0
menjadi sumber kontaminasi.
pembuangan air limbah yang Enam DAMIU memiliki atap dan
alirannya lancar dan tertutup
12. Terdapat tempat sampah 0 0 8 100
langit-langit yang kuat, anti tikus, mudah
yang tertutup dibersihkan, tidak menyerap debu,
13. Terdapat tempat cuci tangan 3 37,5 5 62,5
yang dilengkapi air mengalir
permukaan rata, dan berwarna terang, serta
dan sabun mempunyai ketinggaan. Namun, dua
14. Bebas dari tikus, lalat, dan 8 100 0 0
kecoa
DAMIU tidak memiliki langit-langit
Keterangan : sehingga bagian atas hanya langsung
MS = Memenuhi Syarat ditutupi atap, sulit dibersihkan dan akan
TMS = Tidak Memenuhi Syarat menyebabkan timbulnya debu.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa Pada semua DAMIU yang
tujuh DAMIU berada pada lokasi yang diobservasi, hanya satu DAMIU yang
bebas dari pencemaran dan penularan memiliki ruangan khusus pengolahan air
penyakit karena jauh dengan tempat minum sedangkan tujuh DAMIU lainnya

Kopertis Wilayah X 392


Fitri Mairizki – Analisis Higiene Sanitasi Depot Air… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

tidak memiliki ruangan khusus pengolahan juga tidak menyediakan tempat cuci tangan
air minum karena semua proses dilakukan dengan sabun pembersih sehingga
di dalam satu tempat berupa lemari yang karyawan yang ingin mencuci tangan
disekat kaca mulai dari pengisian air baku, biasanya mencari kran pencucian galon,
pembilasan botol hingga pengisian galon. ataupun mencuci tangan di kamar mandi.
Tidak ada tempat khusus untuk 3. Higiene Sanitasi Peralatan DAMIU
penyimpanan air minum dan ruang tunggu Kondisi higiene sanitasi peralatan
konsumen. DAMIU dapat dilihat pada Tabel 3.
Semua DAMIU memiliki
pencahayaan yang cukup terang untuk Tabel 3. Distribusi Kondisi Higiene Sanitasi
bekerja, tidak menyilaukan dan cahaya Peralatan DAMIU
Hasil Penilaian
tersebar merata di seluruh ruangan. Semua No. Peralatan MS TMS
DAMIU tidak mempunyai ventilasi dan n % n %
hanya mengandalkan pintu yang membuka 1. Peralatan yang digunakan 8 100 0 0
terbuat dari bahan tara
satu arah saja untuk keluar masuknya pangan
udara. Keberadaan ventilasi menjadi 2. Mikrofilter dan peralatan 8 100 0 0
penting karena memberikan ruang desinfeksi masih dalam
masa pakai/tidak
pertukaran udara dengan baik sehingga kadaluarsa
suhu di dalam ruangan sama dengan suhu 3. Tandon air baku harus 8 100 0 0
di luar ruangan. Semua DAMIU memiliki tertutup dan terlindung
4. Wadah/botol galon 8 100 0 0
kelembapan yang memenuhi syarat sebelum pengisian
sehingga memberikan kenyamanan dalam dilakukan pembersihan
melakukan pekerjaan atau aktivitas. 5. Wadah/galon yang telah 8 100 0 0
diisi air minum harus
Semua DAMIU memiliki akses langsung diberikan kepada
fasilitas sanitasi yang masih minimal. konsumen dan tidak boleh
Semua DAMIU sudah memiliki akses disimpan pada DAM lebih
dari 1x24 jam
kamar mandi dan jamban di dalam 6. Melakukan sistem 8 100 0 0
lingkungan DAMIU dan juga memiliki pencucian terbalik (back
saluran air limbah yang alirannya lancar washing) secara berkala
mengganti tabung makro
atau tidak tersumbat dan tertutup. Akan filter
tetapi, semua DAMIU tidak memiliki 7. Terdapat lebih dari satu 8 100 0 0
tempat sampah yang tertutup. Semua mikrof ilter (μ) dengan
ukuran berjenjang
tempat sampah dalam keadaan terbuka 8. Terdapat peralatan 8 100 0 0
sehingga dapat menjadi sumber pencemar. sterilisasi, berupa
Hanya tiga DAMIU yang memiliki fasilitas ultraviolet dan atau
ozonisasi dan atau
tempat cuci tangan yang dilengkapi air peralatan desinfeksi
mengalir dan sabun. Operator pada enam lainnya yang berfungsi dan
DAMIU lainnya biasanya menggunakan digunakan secara benar
9. Ada fasilitas pencucian 8 100 0 0
keran pencucian galon atau air kamar dan pembilasan botol
mandi ketika ingin mencuci tangan. Semua (galon)
DAMIU memenuhi persyaratan bebas dari 10. Ada fasilitas pengisian 8 100 0 0
botol (galon) dalam
tikus, lalat dan kecoa yang dapat mengotori ruangan tertutup
ataupun merusak peralatan. 11. Tersedia tutup botol baru 8 100 0 0
Pada penelitian lain (Kasim, K.P., yang bersih
Setiani, O., Endah, 2014), ditemukan Keterangan :
bahwa pada umumnya pintu DAMIU hanya MS = Memenuhi Syarat
membuka satu arah saja dan proses TMS = Tidak Memenuhi Syarat
pengolahan dilakukan di dalam ruangan Dari Tabel 3. dapat dilihat bahwa
berupa lemari yang ditempatkan pada suatu semua DAMIU menggunakan peralatan
ruangan terbuka. Selain itu, pihak DAMIU yang terbuat dari bahan tara pangan seperti

Kopertis Wilayah X 393


Fitri Mairizki – Analisis Higiene Sanitasi Depot Air… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

stainless steel dan polyvinyl karbonat. Tabel 4. Distribusi Kondisi Higieni Sanitasi
Peralatan yang digunakan seperti Penjamah/Operator DAMIU
Hasil Penilaian
mikrofilter dan alat sterilisasi juga masih No. Penjamah/Operator MS TMS
dalam masa pakai. Kondisi tandon air baku n % n %
pada semua DAMIU dalam keadaan 1. Sehat dan bebas dari 8 100 0 0
tertutup dan tidak terkena sinar matahari penyakit menular
2. Tidak menjadi 8 100 0 0
langsung. Semua DAMIU juga melakukan pembawa kuman
pembersihan pada wadah/galon sebelum penyakit
dilakukan pengisian. DAMIU tidak 3. Berperilaku higiene dan 7 87,5 1 12,5
sanitasi setiap melayani
mempunyai stock botol (galon) yang telah konsumen
diisi, lebih dari 1x24 jam, botol (galon) 4. Selalu mencuci tangan 3 37,5 5 62,5
yang telah diisi langsung diberikan ke dengan sabun dan air
mengalir setiap
konsumen. melayani konsumen
Semua DAMIU melakukan 5. Menggunakan pakaian 0 0 8 100
pembersihan tabung filter menggunakan kerja yang bersih dan
rapi
sistem pencucian terbalik (back washing) 6. Melakukan 0 0 8 100
dengan cara mengalirkan air tekanan tinggi pemeriksaan kesehatan
secara terbalik sehingga kotoran atau residu secara berkala minimal
1 (satu) kali dalam
yang tersaring selama ini dapat keluar. setahun
Mikrofilter yang digunakan lebih dari satu 7. Operator/penanggung 0 0 8 100
buah dengan ukuran berjenjang sehingga jawab/pemilik memiliki
sertifikat telah
diharapkan penyaringan kotoran/bakteri mengikuti kusrus
dalam air baku dapat berjalan dengan baik. higiene sanitasi depot
Tujuh DAMIU menggunakan air minum
Keterangan :
peralatan sterilisasi atau desinfeksi berupa MS = Memenuhi Syarat
ultraviolet dan satu DAMIU menggunakan TMS = Tidak Memenuhi Syarat
peralatan sterilisasi atau desinfeksi berupa Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa
ozonisasi. Dari hasil observasi juga dapat semua penjamah/operator yang diobservasi
dilihat bahwa semua DAMIU melakukan dalam keadaan sehat dan bebas dari
pencucian dan pembilasan botol (galon) penyakit menular terutama penyakit
untuk membersihkan galon dari sisa bawaan air seperti diare. Pada satu DAMIU
pemakaian sebelumnya. Pengisian botol ditemukan penjamah/operator yang tidak
(galon) dilakukan dalam ruangan tertutup berperilaku higiene dan sanitasi karena
untuk mencegah kontaminasi dari luar. melayani konsumen sambil merokok.
Botol (galon) yang telah diisi diberi tutup Hanya penjamah/operator di tiga DAMIU
botol baru yang bersih tetapi tidak dengan yang mencuci tangan dengan air mengalir
metode wrapping (pemberian segel). sebelum melakukan pengisian botol
Kemasan AMIU harus bebas dari (galon). Semua penjamah/operator tidak
kontaminasi karena kemasan yang memakai pakaian kerja khusus yang bersih
terkontaminasi menjadi media berbagai dan rapi, tidak melakukan pemeriksaan
kuman yang menimbulkan berbagai kesehatan secara berkala dan tidak
penyakit seperti diare, tifus, hepatitis A dan memiliki sertifikat telah mengikuti kursus
polio (Wulandari, S., Siwiendrayanti, A., higiene sanitasi depot air minum.
Wahyuningsih, 2015). Pada penelitian lain (Kasim, K.P.,
Setiani, O., Endah, 2014), disebutkan
4. Higiene Sanitasi Operator DAMIU bahwa kunci dari sistem pengelolaan
Kondisi higiene sanitasi operator DAMIU adalah pada kualitas operatornya.
DAMIU dapat dilihat pada Tabel 4. Selain bertugas melakukan pengoperasian
sistem pengolahan air, operator juga
bertugas melakukan perawatan dan

Kopertis Wilayah X 394


Fitri Mairizki – Analisis Higiene Sanitasi Depot Air… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

pemeliharaan alat. Dari hasil penelitian (2014). HIGIENE SANITASI DAN


juga ditemukan bahwa terdapat hubungan KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR
yang bermakna antara kondisi higiene MINUM PADA DEPOT AIR
sanitasi operator dengan cemaran mikroba MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI
yang ada pada AMIU. KECAMATAN SARIO KOTA
MANADO TAHUN 2014.
SIMPULAN Karame, M., Palandenh, H., Sondakh, R. C.
Kondisi higiene sanitasi tempat dan (2014). HUBUNGAN ANTARA
peralatan DAMIU secara umum baik, HIGIENE SANITASI DEPOT AIR
namun yang perlu diperhatikan adalah tata MINUM ISI ULANG DENGAN
ruang dan ventilasi serta belum adanya KUALITAS BAKTERIOLOGI
tempat sampah tertutup dan tempat cuci PADA AIR MINUM DI
tangan yang dilengkapi air mengalir dan KELURAHAN BAILANG DAN
sabun. Kondisi higiene sanitasi penjamah MOLAS KOTA MANADO.
yang harus diperhatikan adalah tidak Kasim, K.P., Setiani, O., Endah, N. (2014).
memakai pakaian kerja khusus yang bersih Faktor-Faktor yang Berhubungan
dan rapi, tidak melakukan pemeriksaan dengan Cemaran Mikroba dalam Air
kesehatan secara berkala dan tidak Minum Isi Ulang pada Depot Air
memiliki sertifikat telah mengikuti kusrus Minum Kota Makassar Factors
higiene sanitasi depot air minum. Related to Microbial Contamination in
Drinking Water Refill at Drinking
DAFTAR PUSTAKA Water Depot Makassar Karakteristik
Abdilanov, D., Hasan, W., Marsaulina, I. Depot Air Minum Kondisi B.
(2012). Pelaksanaan Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Indonesia,
Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan 13(2), 39–44.
Kualitas Air Minum pada Depot Air Kurniawan, A., Joseph, W., B., S.,
Minum Isi Ulang di Kota Padang Bernadus, J. (2014). HIGIENE
Tahun 2012. SANITASI DAN KUALITAS
Apriliana, E., Ramadhian, M.R., Gapila, M. BAKTERIOLOGIS AIR MINUM
(2014). Bacteriological quality of PADA DEPOT AIR
refill drinking water at refill drinking Nuria, M.C., Rosyid, A., S. (2009). Maulita
water depots in Bandar Lampung. Cut Nuria Uji Kandungan Bakteri
JuKe Unila, 4(7), 142–146. Retrieved Escherichia Coli ...... Jurnal -
from Pertanian, 5(1), 27–35.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/inde Peraturan Menteri Kesehatan Republik
x.php/juke/search/authors/view?firstN Indonesia Nomor 416/MENKES/
ame=M&middleName=Ricky&lastN PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat
ame=Ramadhian&affiliation=&count dan Pengawasan Kualitas Air.
ry=ID. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Athena, Sukar, & Haryono. (2004). Indonesia Nomor 43/MENKES/
Kandungan Bakteri Total Coli dan PER/IV/2014 tentang Higiene
Escherechia coli/ Fecal Coli Air Sanitasi Depot Air Minum..
Minum dari Depot Air Minum Isi Ronny, Syam, D. . (2015). Studi Kondisi
Bekasi. Buletin Penelitian Kesehatan, Sanitasi Dengan Kualitas
32(3), 135–145. Bakteriologis Depot Air Minum Isi
Depkes, RI. 1998. Pedoman Pelatihan Ulang di Kecamatan Panakkukang
Water Technique System Kota Makassar. Higiene, 2(2), 81–90.
Membrane Filter. Jakarta : Ditjen Suprihatin, B., Adriani, R. (2008). Higiene
PPM dan PLP Depkes. Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Dilapanga, M.R., Joseph, W.B.S., Loho, H. Di Kecamatan Tanjung Redep

Kopertis Wilayah X 395


Fitri Mairizki – Analisis Higiene Sanitasi Depot Air… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396)

Kabupaten Berau Kalimantan Timur. MINUM ISI ULANG DI KOTA


Kesehatan Lingkungan, 4(2), 81–88. MANADO.
Tombeng, R.B., Polii, B., Sinolungan, S. Wulandari, S., Siwiendrayanti, A.,
(2013). ANALISIS KUALITATIF Wahyuningsih, A. S. (2015). Unnes
KANDUNGAN Escherichia coli dan Journal of Public Health. Unnes
Coliform PADA 3 DEPOT AIR Journal of Public Health, 4(3), 8–15.

Kopertis Wilayah X 396

You might also like