You are on page 1of 7

DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL IKAN SIDAT (Anguilla sp.

)
YANG BERMIGRASI KEHULU DI SUNGAI TINOMBO
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Mohamad Syahril1, Fadly Y Tantu dan Samliok Ndobe2


Syahril_moh@yahoo.co.id
¹Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu-ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako
²Dosen Program Studi Magister Ilmu-ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
Eels (genus of Anguilla) has long been the object of intensive research. The province
of Central Sulawesi has an abundant source of eel seeds (glass eel phase) especially from
the species of Anguilla marmorata. The highest abundance of eel seeds occurs during the
period of dark moon along the estuaries flowing to the Tomini Bay. The objectives of the
research were to study the species diversity of eels (Anguilla sp.), to study the species
composition of the eels, and to study the size structures of the eels (Anguilla sp.) migrating
upstream to the River Tonombo. Identification of the eel samples was conducted by using
morphometric method that was the ratio between predorsallength (PD) and anadorsallength
(PA), and total length (TL). During sampling periods there were three species of eels
identified migrated upstream to River Tinombo, and they were Anguilla marmorata, A.
selebecensis, and one unknown species labelled as Anguilla sp. The species of A. marmorata
had the highest abundance (86%). It was followed by A. celebecensis (10%) and Anguilla
sp. (4%). Results showed that spatially the eels found in River Tinombo decreased in number
but increased in their weight. While temporally, their abundance were different each month.
It seemed that eels migrated upstream in order to grow.
Keywords: spatial, temporal, distribution, eels,River Tinombo

Ikan sidat (genus Anguilla) terus ton per tahun, di susul oleh negara Cina,
menjadi objek penelitian yang intensif, hal Korea, Amerika dan beberapa negara Eropa.
ini karena ragam keunikan aspek biologisnya Saat ini pemenuhan konsumsi sidat ± 80%
banyak yang masih menjadi misteri. Aspek diperoleh dari produksi kegiatan budidaya
daur hidup yang katadromous yaitu pembesaran yang memanfaatkan benih hasil
mengawali hidup di laut dan kemudian tangkapan dari alam (Fahmi, 2010).
melakukan migrasi kehulu sungai untuk Provinsi Sulawesi Tengah merupakan
tumbuh menjadi dewasa dan kemudian sumber benih sidat (fase glass eel) yang
bermigrasi kembali ke laut untuk melakukan melimpah terutama dari jenis Anguilla
pemijahan. marmorata. Kelimpahan benih ikan sidat
Ikan yang memiliki pola daur hidup terjadi pada periode bulan mati di muara-
yang unik ini sangat populer sebagai muara sungai yang mengalir ke perairan laut
makanan mewah yang memiliki nilai Teluk Tomini dan Teluk Tolo di bagian
ekonomis tinggi di Jepang, Cina, Korea, timur Pulau Sulawesi maupun sungai-sungai
Amerika dan beberapa negara di Eropa. yang mengalir ke perairan laut Selat
Keistimewaan ikan sidat ini disebabkan Makasar di bagian barat Pulau Sulawesi.
karena dagingnya memiliki kandungan (Fadly Y. Tantu, 2014, komunikasi pribadi).
nutrisi yang tinggi. Jepang menjadi Sugeha (2008) mendeskripsikan bahwa
konsumen ikan sidat terbesar di dunia di perairan Sulawesi Tengah paling tidak
dengan jumlah konsumsi mencapai 100.000 dijumpai lima spesies sidat, yaitu: Anguilla

28
29 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 2, April 2016 hlm 28-34 ISSN: 2089-8630

marmorata, Anguilla bicolor pasifica, METODE


Anguilla celebensis, Anguilla borneensis,
Penelitian dilaksanakan di Sungai
dan Anguilla interioris.
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong
Beberapa lokasi studi mengenai
Sulawesi Tengah. Penelitian dilakukan 3
keanekaragaman sidat (Anguilla sp) di
periode waktu secara berurutan yaitu Agustus
Sulawesi Tengah telah dilakukan di Sungai
2015 s.d. Oktober 2015 pada 3 (tiga) lokasi
Palu dan Sungai Poso. Untuk daerah
berbeda sepanjang aliran sungai mulai dari
kabupaten Parigi Moutong khususnya sungai
hilir (St 1), bagian tengah (St 2) dan daerah
Tinombo belum ada informasi penelitian
hulu (St 3). Jarak antara stasiun sampling
sebelumnya, padahal sungai yang menghadap
kurang lebih 1500 m (Gambar 2). Koordinat
ke laut Teluk Tomini ini dikenal sebagai
Titik sampling ditentukan menggunakan alat
salah satu sumber benih sidat yang diantar
bantu GPS (Global Position System).
pulaukan oleh para pedagang pengumpul
yang ada di Kota Palu (Fadly Y.Tantu, 2014,
komunikasi pribadi). Walaupun sungai-
sungai di di seputaran teluk Tomini ini
merupakan sumber benih sidat namun
informasi ilmiah mengenai keragaman jenis
dan kelimpahan sidat ini belum banyak
diteliti. Studi-studi mengenai sidat di teluk
tomini mengacu pada Ndobe (2010): Sugeha
et al, (2010).
Belum ada informasi ilmiah mengenai
keragaman jenis dan komposisi jenis ikan
sidat (Anguilla sp.) yang melakukan migrasi
ke hulu di Sungai Tinombo. Gambar 1. Stasiun sampling di aliran Sungai
Tujuan Penelitian Tinombo.
1. Mengkaji keragaman jenis ikan sidat (Ket: St.1 : N 0'23'35,0''- E120'17'25,4''; St.2 :
(Anguilla sp.) yang melakukan migrasi ke N 00'23'49,0'' - E 120'16'18,8''; St.3 : N
hulu Sungai Tinombo. 00'24'51,9'' - E 120'15'27,11'').
2. Mengkaji komposisi spesies ikan sidat
(Anguilla sp.) yang melakukan migrasi ke Penangkapan ikan sidat (Anguilla sp)
hulu Sungai Tinombo dilakukan menggunakan alat setrum yang
3. Mengkaji struktur ukuran ikan sidat dibuat khusus beraterei 12 volt dengan
(Anguilla sp) yang melakukan migrasi ke teganggan arus listrik rendah. Penyetruman
hulu Sungai Tinombo. dilakukan untuk luas area yaitu 1 x 1 meter
Manfaat studi adalah untuk persegi, operasi penyetruman dilakukan
mendapatkan informasi mengenai keragaman secara zig-zag (dari arah kiri tepi sungai ke
jenis sidat (Anguilla sp) yang terdapat di kanan secara diagonal) menantang arus.
sungai Tinombo yang dapat di pakai sebagai Jarak antar titik-titik diagonal sepanjang 25
dasar pengelolaan sumberdaya ikan sidat m dengan panjang lintasan 100 m. Operasi
(Anguilla sp) yang berasal dari sungai-sungai penangkapan dilakukan oleh dua orang.
yang bermuara di Teluk Tomini. Sampel sidat yang tertangkap pada
masing-masing stasiun dan bulan sampling
dimasukkan dalam wadah berpengawet
alkohol 95%. Dan dibawah ke laboratorium
Laboratorim budidaya perairan Fakultas
Mohamad Syahril, dkk. Distribusi Spasial dan Temporal Ikan Sidat (Anguilla sp.) yang Bermigrasi Kehulu ………30

Peternakan dan Perikanan Untad, untuk Tabel 1. Kelimpahan ikan sidat di Sungai
diidentifikasi. Tinombo menurut jenis, stasiun sampling dan
Pengambilan Sampling parameter periode sampling.
kualitas air dilakukan secara insitu
menggunakan aquacheck meter yang dapat
mentera pH, DO dan Temperatur. Sampling
kualitas air dilakukan sesaat sebelum
sampling ikan dilakukan.
Penentuan Spesies Penentuan jenis
sampel ikan sidat dilakukan menggunakan
metode morfometrik yang digunakan oleh
Dari tabel 1 tampak bahwa A.
Tesch (2003), Tabeta et al., (1976a); Sugeha
marmorata memiliki kelimpahan tinggi
et al., 2001a dan Watanabe et al., 2004
(86%) dibanding dengan dua jenis lainnya.
dengan standar pengukuran sebagaimana
A. celebesensis (10%), dan Anguilla sp (4%).
ditampilkan pada Gambar 3. Untuk
A. marmorata ditemukan hampir pada setiap
penentuan jenis menggunakan rasio antara
stasiun dan pada semua periode sampling, ini
panjang pre-dorsal (PD) dan panjang ana-
menunjukkan bahwa jenis ini merupakan
dorsal (PA) dengan panjang total (TL) yang
jenis dominan di Sungai Tinombo (Gbr. 3).
diformulasikan pada Gambar 2.
Gambar 3 menunjukkan bahwa ikan
sidat yang berada di Sungai Tinombo
memiliki pola kelimpahan berbeda pada
setiap bulan, A. marmorata melimpah pada
setiap bulan dan hadir pada semua stasiun
sampling. A. celebesensis juga hadir pada
semua stasiun sampling dengan kelimpahan
berbeda setiap bulannya. Anguilla sp. Hanya
ditemukan hadir pada dua bulan sampling
Gambar 2 Standar pengukuran Agustus dan September, sedang pada bulan
morfometrik untuk penentuan jenis ikan Oktober tidak ditemukan. Selain itu terlihat
sidat. pula bahwa pada periode Agustus s.d
Keterangan: PD : panjang predorsal; PA: Oktober 2015 terus terjadi penurunan jumlah
panjang preanal; TL : panjang total. sidat yang tertangkap. Pola temporal yang
Sumber: Tesch (2003) dalam Fahmi (2010) terdeteksi dalam tiga bulan sampling ini
belum dapat menjelaskan pola kelimpahan
HASIL DAN PEMBAHASAN sesungguhnya, tetapi paling tidak ada
informasi yang bisa memberi penjelasan
Penyebaran jenis ikan sidat selama bahwa terdapat perbedaan kelimpahan pada
periode sampling dari bulan Agustus s.d setiap periode bulan hal ini mungkin
Oktober 2015, teridentifikasi tiga jenis ikan disebabkan oleh adanya migrasi ke hulu dari
sidat di Sungai Tinombo yaitu A. marmorata, jenis ikan ini.
A. selebesensis dan satu jenis yang belum
teridentifikasi yang dilebel sebagai Anguilla
sp. Total sebanyak 136 individu ikan sidat
tertangkap dalam studi ini dan ditemukan di
hampir semua stasiun sampling dengan
kelimpahan berbeda (Tabel 1).
31 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 2, April 2016 hlm 28-34 ISSN: 2089-8630

Gambar 3 Grafik persentasi kehadiran jenis


sidat di Sungai Tinombo menurut
bulan sampling.
Gambar 4 Ukuran sampel/ Jumlah individu
Informasi dari penduduk sekitar sungai ikan sidat yang tertangkap di Sungai Tinombo
bahwa sidat-sidat berukuran besar untuk menurut Stasiun penangkapan dan bulan
konsumsi umumnya di tangkap di daerah penangkapan.
hulu. Penduduk setempat menangkapnya
menggunakan panah atau tombak berkait. Dari studi ini juga terlihat fenomena
Informasi ini jika dikaitkan dengan migrasi bahwa makin kearah hulu jumlah tangkapan
ke hulu maka maka dapat disimpulkan bahwa makin berkurang, tetapi rata-rata ukuran
daerah hulu merupakan daerah pembesaran semakin ke arah hulu semakin bertambah
sidat. bobot maupun panjangnya (Tabel 2).
Sebaran sidat secara spasial dapat Fenomena ini menggambarkan bahwa
dilihat dari hasil tangkapan perstasiun migrasi ke hulu adalah migrasi pembesaran.
(Gambar 4) yang menunjukkan adanya
perbedaan jumlah tangkapan dari stasiun satu Tabel 2. Rerata bobot maupun panjang sidat
(St1) ke stasiun dua (St2) dan Stasiuntiga yang menurut stasiun sampling di sungai
(St3). Pada bulan Agustus secara spasial Tinombo
sidat banyak di temukan di St2, daerah ini
adalah daerah peralihan antara muara dan
hulu sungai.
Mohamad Syahril, dkk. Distribusi Spasial dan Temporal Ikan Sidat (Anguilla sp.) yang Bermigrasi Kehulu ………32

Dari grafik dan data di atas pemangsaan oleh ikan predator atau bisa
menunjukkan ikan sidat yang tertangkap akibat jenis A. celebesensis lebih banyak
selama periode didominasi oleh A. melakukan ruaya ke sungai-sungai lain
marmorata, jenis ini merupakan salah satu seperti pernyataan dari (Husna et al.,2008 ;
potensi sumber daya perikanan lokal terbesar Sarwono, 2000) dalam Krismono (2012)
yang ada di Sulawesi Tengah sifat muara sungai Poso merupakan habitat bagi
katadromus yang mana tahap perkembangan ikan sidat, jenis ikan sidat yang ditemukan di
juvenilnya terjadi di perairan estuari, sungai Danau Poso selain A. marmorata adalah A.
dan danau serta area pemijahannya terjadi di celebesensis. Sedangkan untuk jenis Anguilla
laut lepas. Daerah aliran sungai Tinombo sp sedikit ditemukan di perairan sungai
banyak didapatkan ikan sidat ukuran glass Tinombo pada bulan Agustus didaptkan
eel yang melakukan ruaya ke hulu sungai hal ditiga lokasi akan tetapi di bulan September
ini kemungkinan ikan sidat yang berada di hanya di temukan pada lokasi satu untuk
aliran sungai Tinombo memijah di perairan lokasi dua dan lokasi tiga tidak didapatkan
Teluk Tomini sesuai dengan pernyataan jenis Anguilla sp dan untuk bulan Oktober
Wouthuyzen et al., (2002) dalam Krismono jenis anguilla sp di lokasi satu, dua dan
(2012) ikan sidat yang berada di sungai poso lokasi tiga tidak didapatkan sama sekali hal
memijah di Teluk Tomini, jenis sidat yang ini bahwa Anguilla sp yang didapatkan di
paling banyak ditemukan di daerah aliran sungai Tinombo belum diketahui jenisnya.
sungai Poso adalah A. marmorata yang
merupakan jenis ikan katadromus Kualitas Perairan
cosmopolitan yang memiliki sebaran sangat Selama periode penelitian kualitas
luas diseluruh perairan tropis. perairan menunjukkan kondisi normal yang
Sedangkan hasil pengamatan untuk merupakan kondisi yang disukai oleh ikan
jenis A. celebesensis jumlah yang didapatkan sidat. Data parameter kualitas perairan dilihat
sebanyak 13 ekor dan Anguilla sp 6 ekor, pada tabel 3 dan grafik 2 menunjukan bahwa
diduga jenis A. celebesensis jumlah nya hasil pengukuran lapangan selama penelitian
sedikit dan konstan seperti pada grafik 1 yaitu pada bulan Agustus – Oktober
(satu) hasil selama tiga bulan penelitian yaitu parameter kualitas air nya masih dalam batas
bulan Agustus – Oktober dan untuk bulan toleransi optimal dan parameter yang diukur
Oktober lokasi 1 jenis A. celebesensis masih dalam penelitian ini adalah suhu, pH dan DO.
didapatkan tapi di lokasi 2 dan lokasi 3 tidak Hasil pengukuran kualitas perairan dapat
didapatkan jenis A. celebesensis dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
kemungkinan jenis ini mati atau akibat

Tabel 3 Data kualitas air di Sungai Tinombo selama penelitian.


33 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 2, April 2016 hlm 28-34 ISSN: 2089-8630

Suhu merupakan salah satu faktor Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =


eksternal yang paling mudah untuk diteliti DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup
dan ditentukan dari hasil pengukuran untuk pernapasan, proses metabolisme
parameter kualitas air yaitu suhu, pH dan atau pertukaran zat yang kemudian
DO didaptkan hasil yang untuk suhu kisarah menghasilkan energi untuk pertumbuhan
suhu yang didapatkan pada penelitian dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga
lapangan selama penelitian yaitu 23 - 27 oC dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan
hal ini menunjukan bahwa kondisi perairan di organik dan anorganik dalam proses aerobik.
lokasi penelitian di sungai Tinombo masih Sumber utama oksigen dalam suatu perairan
dalam batas kisaran normal untuk berasal sari suatu proses difusi dari udara
kelangsungan hidup khusnya pada ikan sidat. bebas dan hasil fotosintesis organisme yang
Sesuai dengan peryataan Fahmi (2010), Ikan hidup dalam perairan tersebut lebih lanjut
sidat mempunyai toleransi yang tinggi lagi dikatakan Salmin ( 2000), Oksigen
terhadap suhu hal ini disebabkan karena memegang peranan penting sebagai indikator
secara alami ikan yang melakukan aktivitas kualitas perairan, karena oksigen terlarut
migrasi memiliki toleransi yang luas berperan dalam proses oksidasi dan reduksi
terhadap suhu dan salinitas. Daya toleransi bahan organik dan anorganik. Selain itu,
terhadap suhu juga akan meningkat oksigen juga menentukan khan biologis yang
sejalan dengan bertambahnya ukuran dilakukan oleh organisme aerobik atau
badan ikan. Glass eel (larva sidat) spesies anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan
Anguilla australis mampu hidup pada suhu oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan
28°C, elver 30,5°C–38,1°C dan sidat organik dan anorganik dengan hasil akhirnya
dewasa 39,7°C. Ikan sidat tropis adalah nutrien yang pada akhirnya dapat
( A . b i c o l o r A. mermorata) kemungkinan memberikan kesuburan perairan.
besar mempunyai toleransi terhadap suhu Hasil penelitian pengukuran oksigen
yang lebih tinggi dari A. australis. terlarut di perairan sungai Tinombo yaitu 8-
Kisaran pH yang baik masih dalam 9,8 mg/l dari hasil yang didapatkan
batas normal yaitu 7-8,5 sesui dengan hasil menunjukan bahwa oksigen terlarut perairan
pengukuran yang didapatkan di lapangan tersebut masih dalam kondisi kisaran normal.
nilai pH perairan berkisar antara 7–7,04
perairan sungai Tinombo masih dalam KESIMPULAN
kisaran normal sesuai dengan pernyataan
Susana (2009) sebagian besar biota akuatik Dari hasil penelitian menunjukkan
sensitif terhadap perubahan nilai pH yang bahwa, ikan sidat di Sungai Tinombo secara
rendah nilai yang idel untuk pH bagi spasial mengalami penurunan jumlah
kehidupan ikan berkisar antara 7-8,5 dan individu, tetapi terjadi peningkatan bobot.
apabila nilai pH tersebut rendah < 7 dapat Sementara secara temporal dari bulan
menyebabkan sebagian besar tumbuhan air kebulan terjadi kelimpahan berbeda. Bahwa
mati karena tidak dapat ditolelir oleh pH migrasi kehulu ikan sidat merupakan migrasi
yang rendah, perubahan pH <7 dapat bersifat pembesar.
asam, rendahnya nilai pH mengidentifikasi
menurunnya kualitas perairan yang pada
akhirnya berdampak pada biota di dalam
perairan tersebut. Terjadinya perubahan ini
akan menyebabkan kematian pada biota yang
paling peka sekalipun karena jaringan
makanan dalam perairan terganggu.
Mohamad Syahril, dkk. Distribusi Spasial dan Temporal Ikan Sidat (Anguilla sp.) yang Bermigrasi Kehulu ………34

DAFTAR RUJUKAN Sugeha, H.Y., Suharti R.S., 2008.


Discrimination and Distribution of Two
Fahmi R. M (2010). Phenotypic Platisity Tropical Short-Finned Eels (Anguilla
Kunci Sukses Adaptasi Ikan Migrasi: bicolor bicolor and Anguilla bicolor
Studi Kasus Ikan Sidat (Anguilla sp). pacifica) in the Indonesian Waters.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Sugeha, H.Y., 2010 Recruitment Mechanism
Akuakultur 2010. Diakses Tanggal 2- Of The Tropical Glass eels genus
11-2015 Anguilla In The Poso Estuary, Central
Krismono dan Putri A.R.M., 2012. Variasi Sulawesi Island, Indonesia. Jurnal
Ukuran dan Sebaran Tangkapan Ikan Perikanan (J. Fish. Sci.) XII (2): 86-
Sidat (Anguilla marmorata) Di Sungai 100 ISSN: 0853-6384 di akses Tanggal
Poso, Sulawesi Tengah. Jurnal 20 Maret 2015
Penelitian Perikanan Indonesia ISSN: Susana T., 2009. Tingkat Keasaman (pH) dan
0853 5884. Di Akses Tanggal 7-12- Oksigen Terlarut Sebagai Indikator
2015 Kualitas Perairan Sekitaran Muara
Manu, D.G., 2005. Distribusi Spasial Larva Sungai Cisadane. Jurnal Teknologi
Ikan Di Ekosistem Estuari dan Laut Lingkungan, Vol. 5, No. 2. PP. 33-39.
Teluk Likupang Sulawesi Utara. ISSN : 1829-6572.
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Tantu Y. F., 2001 Kelimpahan Spasial-
Bogor. Temporal Nike (Ordo Gobiodae) di
Salmin 2005. Oksigen Terlarut (Do) Dan Muara Sungai Bone Gorontalo.
Kebutuhan Oksigen Biologi (Bod) Program Pascasarjana Universitas Sam
Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Ratulangi Manado.
Menentukan Kualitas Perairan.
Oseana, Volume XXX, Nomor 3, 2005:
21 - 26 ISSN 0216 -1877. Diakses
Tanggal 08/12/2015

You might also like