You are on page 1of 6

KURANGNYA DUKUNGAN SUAMI DAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP AKTIVITAS HUBUNGAN


SEKSUAL DI KOTA MAGELANG
Siti Chunaeni1), Bagoes Widjanarko2), Zahroh Shaluhiyah3)
neniwidya@gmail.com

ABSTRACT
Background: Pregnancy that happened to women will cause the changes in physic,
emotion and also sexual intention in each trimester. That sexual intention is effected by
interact, emotion and physic factors. Sometimes, some husbands also have scare during
sexual intercourse due to premature delivery. If the husband can control their feel to make
sexual intercourse, they consider to keep their wife’s pregnancy. The pregnancy can disturb
their sexual intercourse, one of them is any physical and emotional changes in each semester
include sexual intents changes.
Aims: to know the effect of supporting from husband and medical staffs for pregnant
women trimester III to sexual activity in Magelang City. It used analytic survey with cross
sectional approach. The populations were 102 pregnant mothers with ≥32 weeks in trimester
III. Collecting data technique used analytic questioner data with bivariate statistic test chi
square and multivariate with logistic regressive.
Result: most respondents are 18,6 % active and 81,4 % un active. Factors that relate
to sexual activity are husband’s support with statistical test p value < 0,05. Multivariate
analysis results show that influential factors with OR / Exp (B) = 6,045 score, it means that
the pregnant mother trimester III who gets husband’s support will be active in doing sexual
intercourse 6,045 times than the mother who doesn’t get husband’s support.
For medical staffs are hoped to increase the counseling to pregnant mother about
sexual intercourse in pregnancy with her couples’ participation.

Keywords : husband’ support, medicall staffs support, pregnant mother trimester III,
sexual activity

________________________________________
1
) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
2
) Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UNDIP Semarang
3
) Magister Promosi Kesehatan UNDIP Semarang
PENDAHULUAN takut. Hal ini dikarenakan kurangnya
Mortalitas dan morbiitas pada pengetahuan ibu mengenai boleh atau
wanita hamil dan bersalin merupakan tidaknya berhubungan seksual pada
masalah besar yang berkembang karena kehamilan. ibu beranggapan bahwa apabila
salah satu indikator terpenting untuk melakukan hubungan seksual terutama pada
menilai kualitas pelayanan obstetrik dan akhir kehamilan dapat menyakiti janin karena
ginekologi disuatu wilayah. Kehamilan penis akan mengenai kepala bayi sehingga
yang dialami oleh wanita akan dapat melukai bayinya.
menyebabkan berbagai perubahan fisik dan
Penurunan hasrat, frekwensi dan
emosi di tiap trimesternya, termasuk
kepuasan seksual wanita selama kehamilan
perubahan dorongan seksual. Dorongan paling terlihat pada trimester ketiga
seksual ini dipengaruhi oleh factor kehamilan. Mereka merasa terbatasi akibat
fisik,emosi dan interaksi (Williams, 2005). ukuran tubuh sehingga posisi dalam aktivitas
Minggu ke 12, sekitar 1 dari 10 pasangan seksual serta saat melakukan hubungan
sama sekali tidak melakukan hubungan seksual terbatas. Pengamatan ini menarik
seksual, pada bulan kesembilan, lebih dari karena mengindikasikan kurangnya pendidikan
sepertiga pasangan tidak melakukan hubungan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, para
seksual. (Murkoff, 2006). Jika kehamilan peneliti juga tampak menyetujui bahwa
berlangsung normal, maka tidak ada halangan frekwensi koitus selama kehamilan mengalami
untuk melakukan hubungan seksual penurunan dan mereka mengaitkan hal ini
berapapun usia kehamilan ibu, bahkan dapat dengan penurunan hasrat seksual wanita dan
membantu awitan persalinan. Oleh karenanya ketidaknyamanan yang disebabkan oleh
sangat dianjurkan untuk melakukan hubungan pertambahan usia kandungan. Perilaku seksual
seksual pada kehamilan trimester akhir untuk beragam antar individu dan selama kehamilan
merangsang kontraksi rahim (Henderson. hasrat dan kebutuhan pasangan akan
2005) keintiman secara seksual dan aktifitasnya
Keengganan berhubungan seksual secara berkelanjutan mengalami proses
pada akhir kehamilan dapat menyebabkan redefinisi dan perubahan. ( Andrews, G.
kehamilan lewat bulan karena metode induksi 2010).
persalinan yang alami adalah salah satunya Tidak jarang suami juga memiliki
dengan melakukan hubungan seksual ketakutan akan mencetuskan pecahnya
(Henderson, 2005) ketuban selama hubungan seksual dan
Data dari Dinkes Kota Magelang di memicu terjadinya persalinan premature. Jadi
dapatkan dari 1798 ibu yang melahirkan tahun mereka seolah-olah dapat membantu menjaga
2013 terdapat 58 yang serotinus diantaranya kondisi kehamilan agar berjalan lancar jika
dari Puskesmas Magelang Utara 27, Puskesmas mereka dapat menahan nafsu mereka,dengan
Magelang Tengah 7, Puskesmas Magelang demikian suami beranggapan dengan
Selatan 17, Puskesmas Jurangombo 4, pengendalian diri mereka berarti suami
Puskesmas Kerkopan 3. (Profil Kesehatan Kota membantu menjaga kehamilan istrinya
Magelang 2012). (Andrews, G. 2010)

Sebanyak 7 ibu hamil dengan serotinus Pada umunya frekuensi hubungan


dirujuk pada bulan desember 2013 sampai seksual selama kehamilan menurun. frekwensi
dengan Januari tahun 2014, setelah ditelusur rata-rata melakukan hubungan seksual adalah
ke belakang 70% dari ibu yang serotinus 2 - 4 kali dalam seminggu. (Irianto, K.. 2010).
melakukan hubungan seksual 2 kali dalam satu Kebanyakan dari beberapa penelitian tentang
bulan, bahkan ada 1 ibu yang melahirkan perilaku seksual dan kepuasan seksual
dengan SC (Secio Caesaria) mengatakan bahwa dilakukan pada pasangan yang sudah menikah.
selama kehamilannya melakukan hubungan Beberapa pertanyaan yang diajukan adalah
seksual hanya 5 kali dengan suaminya karena seberapa sering atau frekwensi hubungan seks
yang mereka lakukan. Frekwensi hubungan melakukan aktivitas hubungan seksual ≤ 1
seks biasanya diukur dalam studi pengamatan kali/minggunya.
dengan satu pertanyaan langsung. (Tobing,
2000.). Secara keseluruhan dari distribusi
jawaban responden sebenarnya proporsi ibu
Selain itu, perut yang besar, kaki yang merasakan kenyamanan dalam
bengkak, dan wajah sembap membuat melaksanakan aktivitas hubungan seksual
calon ibu merasa tidak enak dipandang lagi lebih banyak, tetapi sebagian lagi merasakan
di mata pasangan. Perasaan itu pun semakin ketidaknyamanan karena melakukannya
kuat jika suami juga enggan untuk dengan posisi ibu dibawah, hal ini akan
berhubungan seks, meski hal itu sebenarnya mempengaruhi kenyamanan ibu karena
karena ia merasa tidak tega atau khawatir mengingat bentuk perut ibu yang semakin
melukai calon ibu dan janin. membuncit sehingga dianjurkan terutama
Sikap dan perilaku petugas kesehatan pada kehamilan TM III posisi yang nyaman bagi
sangat menentukan dalam memberikan ibu dalam aktivitas hubungan seksual adalah
pelayanan kesehatan pada pasien. Dengan posisi ibu diatas.
sikap petugas kesehatan yang ramah,besar Berbagai perubahan pada segi fisik dan
kemungkinan masyarakat yang emosi dapat mempengaruhi hasrat melakukan
membutuhkan pelayanan kesehatan akan hubungan seksual baik secara positif maupun
lebih banyak. (Notoatmojo, 2005). negative, salah satunya komunikasi dengan
Faktor ini meliputi faktor sikap dan pasangan. Penurunan yang bermakna pada
perilaku tokoh mayarakat (toma), tokoh minat seksual wanita akan terlihat dalam
agama (toga), sikap dan perilaku para penurunan yang tajam pada frekuensi
petugas termasuk petugas kesehatan. hubungan seksual. Kebutuhan dipeluk,
disayang, dicium dan kasih sayang yang
METODE PENELITIAN ditunjukan secara fisik tampak menjadi hal
Pene;itian ini merupakan penelitian yang penting bagi seluruh wanita terutama
kuantitatif yang menggunakan rancangan pada akhir kehamilan. (Andrews, G, 2010).
survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian adalah ibu Secara medis, sebenarnya frekuensi
hamil trimester III di wilayah puskesmas hubungan seksual tidak ada yang perlu
kota magelang dengan usia kehamilan lebih dirisaukan jika kehamilan tidak disertai faktor
atau sama dengan 32 minggu dengan penyulit, dengan kata lain, kehamilan sedang
jumlah 102 sampel. Analisa yang dalam kondisi yang sehat. Frekwensi rata-rata
digunakan univariat untuk mengetahui melakukan hubungan seksual adalah 2 - 4 kali
distribusi frekwensi, analisis bivariat dalam seminggu. Keengganan berhubungan
menggunakan uji chi square dan analisis seksual pada akhir kehamilan dapat
menyebabkan kehamilan lewat bulan
multivariate dengan regresi logistic.
(serotinus) karena sperma dapat menjadi
induksi persalinan yang alami. Jadi diharapkan
bagi ibu hamil trimester III jika kehamilannya
HASIL PENELITIAN DAN
normal maka frekuensi hubungan seksual nya
PEMBAHASAN
tetap aktif minimal 2 kali seminggu. (Murkoff,
Aktivitas Hubungan Seksual H, 2006)
Berdasarkan hasil penelitian sebagian
besar responden yang tidak aktif melakukan Banyak wanita mengalami
hubungan seksual dalam kehamilan trimester peningkatan tekanan seksual selama
III sebanyak (81,4%), dibanding mereka yang kehamilan, hal ini disebabkan sebagian
aktif dalam hubungan seksual (18,6%). Dalam oleh adanya peningkatan kongesti darah
penelitian ini ibu hamil TM III dikatakan aktif pada vulva dan peningkatan kesadaran
jika melakukan hubungan seksual ≥ 2-4 kali tentang peran seksual mereka. Kajian yang
/minggu sedangkan yang tidak aktif jika
lain menemukan bahwa pada bulan hubungan seksual dan memicu terjadinya
kesembilan, lebih dari sepertiga pasangan persalinan premature. Jadi mereka seolah-olah
tidak melakukan hubungan seksual. dapat membantu menjaga kondisi kehamilan
Kecuali terdapat adanya riwayat aborsi agar berjalan lancar jika mereka dapat
spontan berulang, tidaklah ada alasan untuk menahan nafsu mereka,dengan demikian
membatasi hubungan seksual. Frekuensi, suami beranggapan dengan pengendalian
intensitas, posisi untuk kegiatan seksual dirimereka berarti suami membantu menjaga
memerlukan penyesuaian bagi wanita kehamilan istrinya.2
hamil karena perubahan konstur tubuhnya
Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh bahwa
(Hamilton, 1995).
responden yang mendapatkan dukungan dari
Saat usia kehamilan memasuki
suami, aktif melakukan hubungan seksual
trimester III, pada umumnya dorongan seksual
sebesar 27 % sedangkan yang tidak aktif
wanita akan hilang karena wanita mulai
hampir seluruh responden (94,9%) tidak
merasakan rasa sakit pada rahim serta semakin
mendapatkan dukungan dari suami. Adanya
beratnya beban yang dipikul, posisi saat
hubungan antara dukungan suami diperoleh
aktivitas hubungan seksual merupakan salah
dengan p value = 0,006 (p < 0,05) dan dengan
satu yang menyebabkan penurunan frekwensi
uji regresi logistic dari seluruh variable faktor
hubungan seksual oleh sebab itu disarankan
yang mempengaruhi aktivitas hubungan
untuk melakukan dengan posisi ibu hamil TM
seksual, hanya dukungan suami yang paling
III diatas, posisi miring ataupun ibu dalam
berpengaruh yaitu dengan nila OR = 6,045.
pangkuan suami.
Suami dapat memberikan dukungan bagi ibu
Berdasarkan hasil uji statistic
hamil mulai dari dukungan informasi, penilaian
didapatkan hubungan dukungan suami
dan emosional. Perhatian akan kasih sayang,
terhadap aktivitas hubungan seksual dalam
menanyakan posisi yang nyaman dan perasaan
kehamilan trimester III dengan nilai p value <
ibu saat berhubungan seksual. Jika dukungan
0,05. Sedangkan hasil dari uji regresi logistic
optimal dari suami maka akan tercipta
diketahui bahwa variable yang berpengaruh
lingkungan dan komunikasi yang baik sehingga
terhadap aktivitas tersebut adalah dukungan
akan tetap terjaga keharmonisan dalam rumah
suami dengan niali p = 0,022 dan nilai OR =
tangga dan meningkatkan aktivitas seksual
6,045.
baik secara hubungan seksual maupun secara
psikologis.

Dukungan Suami tentang Aktivitas Hubungan


Seksual
Dukungan Tenaga Kesehatan
Dukungan suami memegang peranan yang
Dukungan tenaga kesehatan yang berupa
penting dalam aktivitas seksualitas saat
informasi tentang aktivitas hubungan seksual
kehamilan, ibu memerlukan dukungan dan
sebesar (52,9%), yang berarti dukungan
informasi yang benar. Jika wanita merasa
tersebut sudah diberikan kepada sebagian
mendapat dukungan emosi akan
responden.
meningkatkan ketahan diri terhadap pengaruh
perubahan dalam kehidupan. Konflik Hasil uji statistic diperoleh bahwa aktifitas
interpersonal dapat diperburuk dengan seksual banyak dilakukan oleh responden
adanya perubahan emosi yang diakibatkan yang tidak mendapat dukungan dari tenaga
oleh kehamilan. Hal ini meliputi perubahan kesehatan (18,9%) dibanding yang
alam perasaan, introversi, terlalu peka dan mendapatkan dukungan (18,4%), hal ini
kelelahan serta perubahan pola seksual. menunjukan hampir seimbang antara yang
Tidak jarang suami juga memiliki ketakutan mendapatkan dukungan dengan yang tidak
akan mencetuskan pecahnya ketuban selama memperoleh dukungan baik informasi,
penilaian maupun emosional, p value =
0.948 yang berarti tidak ada hubungan Dukungan suami yang masih kurang baik
antara dukungan tenaga kesehatan dengan adalah suami tidakpernah menyarankan posisi
aktivitas hubungan seksual dalam yang nyaman bagi ibu saat melakukan
kehamilan TM III. hubungan seksual dan kurang memberikan
Meskipun secara hasil uji statistic dorongan pada ibu hamil TM III untuk
tidak ada hubungan, tetapi terlihat bahwa melakukan hubungan seksual.
yang mendapat dukungan tenaga kesehatan
Disarankankan hasil penelitian ini bisa
akan semakin cenderung aktif. Hal ini
memberikan masukan bagi profesi khususnya
menunjukan sebenarnya dukungan dari
kebidanan dalam memberikan penyuluhan
professional kesehatan tentang seksualitas
pada ibu hamil tentang hubungan seksual
dalam kehamilan sangat diperlukan oleh selama kehamilan, dan diharapakan
masyarakat karena faktor pendorong yang melibatkan suami pada saat pemberian
terwujud dalam sikap dan perilaku petugas dukungan/ konseling kepada ibu sehingga
kesehatan atau petugas lain,yang suami mampu memberikan dukungan
merupakan kelompok referensi dari maksimal kepada ibu. Tenaga kesehatan juga
perilaku masyarakat. harus mengambil peran proaktif dalam
Hasil dari penelitian menunjukan memberikan informasi lebih lanjut untuk
kurangnya dukungan tenaga kesehatan, mengurangi kecemasan mereka
yaitu tidak pernah menanyakan ke ibu
tentang hubungan seksual selama Bagi Suami
kehamilan, tidak pernah menyarankan
posisi dalam melakukan hubungan seksual Diharapkan mampu memberikan
yang nyaman bagi ibu hamil, dan dukungan secara informasi, emosional dan
komunikasi yang baik sehingga ibu akan lebih
kurangnya dukungan emosional tentang
meningkatkan pertahanan diri terhadap
kecemasan dalam melakukan hubungan
pengaruh perubahan selama hamil, dengan
seksual
harapan tetap aktif dalam melakukan
Sikap dan perilaku petugas
hubungan seksual dengan penuh kenyamanan
kesehatan sangat menentukan dalam
baik fisik maupun psikologisnya.
memberikan pelayanan kesehatan pada
pasien. Dengan sikap petugas kesehatan
yang ramah,besar kemungkinan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan akan lebih banyak (Arikunto, S. . KEPUSTAKAAN
2006)
KESIMPULAN Andrews, G. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi
Wanita, edisi 2. EGC, Jakarta. 2010.
Faktor yang berpengaruh dalam
aktivitas hubungan seksual dalam kehamilan Anwar, R. Endokrinologi Kehamilan dan
trimester III adalah faktor dukungan suami Persalinan, SubBagian Fertilitas dan
dengan nilai OR / Exp (B) = 6,045 yang berarti Endokrinologi Reproduksi, Bagian
bahwa ibu yang mendapat dukungan dari Obstetri dan Ginekologi Fakultas
suami akan lebih aktif 6,045 kali daripada ibu Kedokteran UNPAD, Bandung. 2005.
yang tidak mendapatkan dukungan dari suami.
Dukungan suami yang paling mendukung Aribi L, et all. Female sexuality during
menurut responden adalah dukungan pregnancy and post partum : a studi
penilaian dan emosional yaitu suami of 80 tunisian women. La Tunisia
menanyakan keluhan ibu setelah hubungan Medicale. Volume 90. Sosiete
seksual dan pemenuhan kebutuhan kasih Tunisienne Des Sciences Medicales.
sayang selain hubungan seksual. Tunisia. 2012. Diakses
dari:http://.www.ncbi.nlm.nih.gov/p
ubmed.des 2012. diakses 24 april Maartadisoebrata, D. Bunga Rampai Obstetric
2014 dan Ginekologi Sosial, Bina
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pustaka,Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.
Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. 2005.
Jakarta. 2006.
Marni. Kesehatan Reproduksi, Pustaka
Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan Pelajar. 2013
Pengukurannya. Edisi ke 2. Pustaka Murkoff, H dkk. Kehamilan Apa yang Anda
Pelajar. Yogyakarta. 2010 Hadapi Bulan Perbulan. Jakarta. Arcan.
2006.
Bobak. Buku Ajar Keperawatan Maternitas
(Maternity Nursing). EGC, Jakarta. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku
2005. Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Budiarto, E. Biostatistika untuk Kedokteran dan 2003.
Kesehatan Masyarakat.EGC. Jakarta. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu
2003. Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta. 2002.

Cunningham, F.G. dkk.. Obstetri Williams. Edisi Notoatmojo, S. Pendidikan dan Perilaku
21. Bahasa Indonesia. EGC. Jakarta. Kesehatan. Rineka Cipta . Jakarta. 2005
2006.
Nugraha,B. Seks Selama Hamil-Konsultasi Sex
Dinas Kesehatan Kota Magelang. Profil Dokter Boyke. Diakses dari :
Kesehatan Kota Magelang tahun 2012. http://www.Pusaka Hawa.com. 2011.
Dinas Kesehatan Kota Magelang. 2013. Diakses 20 Maret 2012.

Fok, W, Y. et al. Sexual behavior and Prawiroharjo S. Bunga Rampai Obstetri dan
activity in Chinese pregnant women. Ginekologi Sosial. YBP-SP. Jakarta.
Acta Obstetricia Et Gynecologica 2005.
Scandinavica. 2005.
Green, LW. Health Promotion Planning An Rochjati, P. Skrining Antenatal pada Ibu
Educational and Environmental Hamil. Edisi 2. Pusat Penerbitan dan
Approach. Mayfield Publishing Percetakan UNAIR. Surabaya. 2011.
Company. Mountain View-Toronto- Sprecher S & McKinney K. Sexuality.
London. 1991. SAGE Publications, International
Educational and Professional.
Hamilton Persis, M. Dasar-Dasar Publisher. Newbury, Park.London.
Keperawatan Maternitas. Edisi New Delhi.
6.EGC. Jakarta .1995 Suryoprajogo, N. Kamasutra For Pregnancy,
Hamilton Persis, M. Dasar-Ddasar Seks yang Aman dan Nikmat ala Kama
Keperawatan Maternitas. Edisi 6.EGC. Sutra Selama Masa Kehamilan,Edisi I,
Jakarta .1995) Golden Books,Yogyakarta. 2008.

Hastono, SP. Basic Data Analysis for Suryoprayogo, N. Kama Sutra For Pregnancy.
Health Research Training, Analisis Seks yang Nikmat dan Aman ala Kama
Data Kesehatan, FKM UI. Jakarta . Sutra Selama Masa Kehamilan. Golden
2007. Books. Yogyakarta. 2008.
Henderson. Buku Ajar Konsep kebidanan.
Jakarta: EGC. 2005. Tobing, N. J. Kehamilan dan Seksualitas.
Diakses dari:http://www.odpresi.co.id.
Irianto, K. Memahami Seksologi. Bandung 2000. .Diakses 19 maret 2013
: Sinar Baru Algensindo Offset.
2010.

You might also like