You are on page 1of 19
re BAB 8 ANALISIS DATA Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Lihat gambar 8.1. Contoh-contoh penggunaan statistik untuk pengujian hipotesis secara lengkap diberikan pada bab berikut. A. Statistik Deskriptif dan Inferensial _ Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada Populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampet. maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang U untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila CO a kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analist Yang digunakan adalah statistik inferensial. 147 eee Statistik Parametris Macam statistik utk ‘Analisis data statistik Inferensial Statistik NonParametris Gambar 8.1. Bermacam-macam statistik untuk analisis data ‘Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar veviasi. perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat heme mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis Sane ee prediksi dengan analisis regresi, dan membuat Hanya ery ee an rata-rata data sampel atau populasi membandingkan dua Beata eee anal owe rear a Jadi secarateknis dapat diketahui ates dale ea inj signfikansin (pi signfikangi; tidak ada taraf kesalahe, alam statistik deskriptif tidak ad membuat generalsa,sehingga tfak ada ven see bermaksid emt inferensial, (sering juga di seienad eeneralisaa vy aaa) sai “teknik marae oe statistik indukeif atau statistik cocok digunakan bi a, dibetlakukan Rae aeane aes men pengambilan sn Cult sampel diambil dari uk populasi. Statistik ini ake? ‘ampel dari populasi i lari populasi yang j nik oe ulasi itu dilaks i yang jelas, dan te! nt Seager ini disebut statistik ukan secara random. ‘ untuk A Probabili : bersifar Populasi berdarreesilitas, Karena kesimpulan yan ersifat peluan, diber 18 (robabili sarkal iberiakokan untuk pomsges eat Teximpa ampel_ itu kebenarany? ii lan dari i itu: mey ul in dari data sampel yang akan ™punyai peluang kesalahan d 148, aan) yang dinyat; ; akan dal an Spa alam bent ros at ‘ny ‘ ee aka saraf kepercayaan 95%, mea yj nahh yaannya 99%. Pelyc 7 + a no jaraf signifikansi dari hasil smatsis yang digunakan. Misalnya uji taka alisttan tabel F. Pada setiap tabe n digunakan tabel t, uji F eniikansi Gap enseea false brides Sirerikan contoh misalnya dari hasil analis korelasi diterukan e sfeten joes O54 dan untuk sigifkansi unto 5%. Hal ita ‘perart hubungan Nerabel sebesar 0,54 itu dapat berlaku pada 95 dari aes dari suatu populasi Contoh lain sxigaliys ale auanGran bea ae signifikanst untuk 1%. Hal ini berarti perbedaan itu berlaku pada 99 dari 100 sampel yang diambil dari populasi. Jadi signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu. Ada hubungan signifikan berarti hubungan itu dapat digeneralisasikan. Ada perbedaan signifikan berarti perbedaan itu dapat digeneralisasikan. Yang belum faham tentang statistik, signifikan sering diartikan dengan bermakna, tidak dapat diabaikan, nyata, berarti. Pengertian tersebut tidak operasional dan malah membingungkan. B. Statistik Parametris dan Nonparametris Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. (pengertian statistik di sini adalah data yang diperoleh dari sampel). Parameter populasi itu meliputi: rata-rata dengan notasi 1 (mu), simpangan baku o (sigma), dan varians 02. Sedangkan statistiknya adalah meliputi: rata-rata X (X bar), simpangan baku s, dan varians $°. Jadi parameter populasi yang berupa |t diuji melalui X garis, selanjutnya o diuji melalui s, dan o* diuji melalui s°. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang bethipotesis statistik adalah penelitian yang menggunaksn sampel. Dalam Statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan_ statistik (data yang diperoleh dari sampel). Sebagai contoh nilai suatu pelajaran 1000 mahasiswa Tala-ratanya 7,5. Selanjutnya misalnya, dari 1000 orang nn sampel 50 orang, dan nilai rata-rata dari sampel 50 mahasiswa itt 7,5. Hal ini berarti tidak ada perbedaan antara parameter (data populasi) dan aK Seg Sampel). Hanya dalam kenyataanny2 nila parameter ae ae aguil Statistik tris tidak ‘menguji parameter populasi, tetapt menguji distribusi. 149 2 etris tergant nonparamel UNE pa ris da” | vrametris memerias? atistk PT alisis statistik Porth dat MET penggunaat Sng akan dist ng veama alah data yang ak, gata YAS? cymsi Ye va dalam penggunaan Pi asumsi dan J . msi- selanjutny serpent bany aso si normal senpok rau Febin YAN diuji hay . Y pars DEST gata dua kelo! eumsi linieritas, S| M dianalisis naruska” at B terpenuhi Statist, satu test regres a hi panyak asumsi+ misalnya data yap, jam pe! ‘ ah kare! y omogens dale ‘rpenunt | pe normal Oleh karena itu statigy nonparamettis ti dak haru' bert i A free"(bebas distribusi). Statis dianalisis © qistributio! ete Statist akan ois SB OE can YA I daripada Se Oates arametris mem yal roku erpenuhi. Seperti dinyatakan oleh Emon, bila asumsi Ya elandasi daP* ‘are more powerful are generally the ic 7 (1985) bab rhe parame! sumptions are reasonably met”. Selanjutnyg (98S rehoice if tel” ME A parametric procedures are often marked ; 1a more powe! tergantung pada jenis dat, statistik tersebut jus g yang dianalisis. ‘statistik parame! ris kebanyakan aa ‘untuk menganalisis data jinterval dan rasto, sedangkan statisti nonparametris ‘uk menganalisis data nominal, ordinal. Pada tabel Kebanyakan digunakan unt i 1 8.1 berikut ditunjukkan penggunaan statistik parametris dan nonparametris tnntuk analisis data Khususny@ untuk pengujian hipotesis. Dalam tabel terlitat bahwa statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, dan nonparametris untuk data nominal dan ordinal. Jadi untuk mengu} hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan. 4. Macam data Macam-macam data peneliti a nominal, ordinal, polisher diberikan pada bab I, yaitu: dt 2. Bentuk Hipotesis Bentuk hipotesis ada ti 7” ia tiga yaitu: hipotesi assosiatif. Dalam hipotesi yaitu: hipotesis deskripti if, dan kot ipotesis komy i . riptif, komparati, a sampel dan inhdndesnee dua, ye potesis deskriptif sampel. nerupakan dugaan iptif yang akan diuji dengan statistik pararnets I) dibandi terhads was an ean dengan wanda sea dalam satu sampel (unit S* Sone Sent conparametis anekan hipotesis deskripif yan8 akan di Komparai ae! antar seg dugaan ada tidaknya Per? ss i-nilai dua kelomy usaan ada ta dalam satu sampel Hipo laknya perbedaan secara Sit MPOk atay lebii . ih. Hipotesis assosiatif, adalah & 150 ap ada tidaknya hubungan secara we Bentuk-bentuk hipotesis ini telah di ie ‘ignifikan antara dua variabel atau ijelaskan pada bab IIL TABEL 8,1 PENGUNAAN STATISTIK PARA’ METR! NPARAMETRIS UNTUK MENGUJI HIPOTESIS BENTUK HIPOTESIS: Komparatit (dua sampel) Related | Independen S m Ty : sti tik Komparatit jon |e (Gebih dari dua sampel) DATA | ‘ariabel Assosiatif maa den | (hubungan) |Median lExtension aw Two-Way lkruskal- |'on Ordinal 001 |Wattis One | endatt Tau |Way Anova |¥ BEGR RATA RS SF FF variabel, dan untuk Berdasarkan tabel 8.1 tersebut dapat dikemukakan di “ pes bila | ee iptif satu sampel (unisam 1 Ghiesk item sit yew desk Ptigunakan teknik statistik: datanya berbentuk nomina’, a. Binomial b. Chi kuadrat satu Sampel 151 oa i jptif satu sampel bila d; aes bp ioe ah eknik statistik: atany, perbentuk ordinal. a, Run Test ct 5; nipotesis deskript& uit MiPeerval atau Patids k satu variabel (univariabel) jj, Untuk men; i bel) bila datanya berbentuk inte’ maka digunakan t-test say, sampel. ; ; ' Untuk mengujt hipotesis komparatif dua sampe yang, berpasangay bila datany@ berbentuk nominal digunakan teknik statistik: a. McNemar Untuk menguji hipotesis daranya berbentuk ordinal digunal SiS komparatif dua sampel berpasangan bil, kan teknik statistik: a. Sign Test b. Wilcoxon matched pair's Untuk menguji hipotesis omparatif dua sampel berpasangan, bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan t-test dua sampel. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel indepeden bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik: a. Fisher exact probabil ity b. Chi Kuadrat Dua sampel Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel indepeden bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik: a. Median Test b. Mann-Whitney U Test c. Kolmogorov Smirnov d. Wald-Wolfowitz Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangt? bile datanya berbentuk interval dan ic i berpasangan (related). rake, iguasian Se . Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasang*” bi d 5 latanya berbentuk nominal, digunakan teknik statistik: a. Chocran Q ~ Unt rae n P uk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasanga™ bill datanya ber is A ; abe rbentuk ordinal, digunakan teknik statistik: - Friedman Two-way Anova 152 gw weT 2 ila bila rel. bila bila 2. Untuk _mengul Nipotesis k 7 datany2 ntuk interval atau par, swmPel berpa: satu jalan maupun dua jalan (One Way caeuakan Eee untuk menguji hipotesis komparatif fe Two Way Anova). datanya berbentuk nominal, digunakan teknit eine mee ik statistik: a. Chi Kuadrat k sampel 14, Untuk menguji hipotesis komparatif . datanya berbentuk ordinal, digunakan Reaves) oe i a. Median Extension sk pb. Kruskal-Wallis One Way Anova 15. Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubun; i) bila datany berbentuk nominal digunakan teknik pee we a. Koefisien Kontingensi 16, Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubun i) bi : ‘ gan (korelasi) bila dat: berbentuk ordinal digunakan teknik statistik: wee a. Korelasi Spearman Rank b. Korelasi Kendall Tau 17, Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan: a. Korelasi Produk Moment: untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen). b. Korelasi ganda bila untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel indepeden atau lebih secara bersama bersama- sama dengan satu variabel dependen. c. Korelasi Parsial digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih, bila terdapat variabel yang dikendalikan. i 5S a. isi j digunakan untuk mela! an _prediksi, Aaa OEE aton nilai_ variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan_ nilainya (dimanipulasi). / Pa iuji tian berkaitan erat dengan ete ae nee ea Pe aiketahui bahwa_ setiap Pielitan alah yang diajukan, tetapi_perlu eect on Plitan. yang. harus rhinos adalah penelitian yan menggunakan men. 153 ee statistik yang digunakan Untu, C. Judul Penelitian dan Analisis Berikut ini di rumusan masalah, pengujian hipot 1, Contoh 1 . Judul penelitian a. PENGARL KECERDASAN EMOTIONAL TERI MOA? PRESTAS, PEGAWAIDI PEMERINTAH PROPINSI M b. Bentuk paradigmanya adalah seperti be oh judul penelitian, bentuk paradign, tistik yang akan digunakan un) pa cont i erikan beberap Se eae jan teknik sta hipotesis d s. | rikut: X = Kecerdasan Emosional Y = Prestasi kerja pegawai Berdasarkan paradigma tersebut terlihat bahwa, untuk judul penelitian yang terdiri atas satu variabel independen dan satu dependen, terdapat dua rumusan masalah deskriptif, dan satu masalah assosiatif. Dengan demikian juga terdapat dua hipotesis deskriptif dan satu hipotesis assosiatif. (Bila terdapat kesulitan dalam merumuskan hipotesis deskriptif, maka hipotesis itu tidak perlu dirumuskan, tetapi rumusan masalahnya saja yang harus dijawab dengan perhitungan statistik). Dua hipotesis deskriptif diuji dengan statistik yang sama. ‘Teknik statistik yang ada pada tabel 8.1 belum lengkap, terutama teknik statistik yang digunakan untuk mencari pengaruh (varians) variabel tertentu terhadap (varians) variabel lain. Untuk mencari pengaruh varians variabe! cepa digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien ned Koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan ‘oefisien korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya dikalikan dengan contoh no. 1 di atas, besarnya ponex akan dalam persen. Jadi unk Piiait pegawai’ baits ya pengaruh kecerdasan emotional terhadap Feramatama dihitung koefisien korelasinya. Misalty® ditemukan ‘korelasi posit h dengan ‘peas lad pep dan signifikan antara kecerdasan emotioti! determinasinya = 0,70" pen sebesar 0,70; hal itu berarti koefisie? terjadi pada va feed! dapat disimpulkan bahwa varians ya" 154 u Mtu, dip n Unt EST, Isr n yan; at a mikian - Bila esis itu ijawab tatistik teknik ertentu ariabel efisien jratkan lengan untuk rhadap salny4 stional efisicn s yang pelalut , dapat . an presti j erations Notional sexeeng Pegawai sebesar 0,49, yecerdasty esimpulan ini dapay qoee’ 28M semakin tinge tinge eet apat berlaku untuk pose nee! Prestasi kerja Fsebut diambil. Populasi di mana sampel pumusan masalah, hipotesis, dan teknik e.1 5 (ketiganya sangat berkaitan) in teknik statistik untuk analisis data tabel_ 8.2 berikut diberikan contoh Pafgsan hipotesis dan teknik statistik yang: de ‘esis, berdasarkan judul penelitian masalah penelitian, yang digunakan untuk menguji ipo! iz Pada contoh | di at: rdasan emosional terhadap prestasi keri: ee enna weitere 'P Prestasi kerja pegawai di Propinsi Padua er TABEL 8.2, NELITIAN, RUMUSAN, MASALAH, HIPOTESIS DAN TEKNIK ANALISIS DATA YANG DIGUNAKAN (SATU VARIABEL INDEPENDEN) Hipotesis Statistik untuk uji hipotesis "Teknik statistik yang igunakan untuk menguji hipotesis dapat dilihat pada tabel 8.1. Data yang ecerdasan_ emotional terkumpul adalah ratio. pegawai di Propinsi Bentuk Hipotesisnya adalah Madukara? en paling tinggi | geskripif maka teknik uj - untuk hipotesis no, 1 dan 2 adalah sama yaitu: test (untuk satu sampel). Kecerdasan _ emosional (EQ) pegawai di Pemerintah —_Propinsi Berapakah —rata-rata Prestasi kerja pegawai Pemerintah —_Propinsi Madukara paling tinggi erapakah —ratarata | 149 atau 70% dati | 4 _ test satu sampel et kerja | riteria yang diharapkan. co. (kriteria prestasi_ kerja pegawai paling tinggi misalnya 200) Data ke dua variabel adalah Aah _hubungan | Terdapat hubuneit Te | data ratio, oleh Karena itu VvesinaPsit dan | positif dan signifikansi | O° TN sovisik yang kecerdasan i 1k menguji ‘an | digunakan —untul fa hipotesis adalah: Korelasi : Pearson Product Moment antara | antara emotional | emotional Preawai dengan | prestasi kerja pe 155 optional | iecerdasan it | Koefisien dierminast, analisis regresi tederhan, kukan prediksi pengaruh \.. n ca ‘adalah dengan teknik } nilai Pend' abel independen). Untuk jug p Siahaya adalah: kalau lama pena: rr perapakah nilai penjualan barangn i san atas misalnya, bila rumusan iklan ditingkatkan sampai opt! 2. Contoh 2 a. Judul Penelitian Pengaruh Kemampuan Produktivitas Kerja di . Bentuk paradigmanya adalah sebagai berikut: Kerja dan Motivasi Kerja Karyawan tethatss PT. Mitra Raja X, = kemampuan karyawan X2 = motivasi kerja Y = produktivitas kerja c. Diasumsikan penelitian menggunakan sampel, yang diambil secars stratified random sampling Semua Instrumen penelitian menggunakan skala interval, sehingga data yang didapat adalah data interval. Oleh karena itu, statistik yang digunakan adalat parametris, setelah asumsi yang mendasari dapat dibuktikan. 4. Rumusan Masalah, hipotesis dan teknik statistik yang digunakst untuk menguji hipotesis pada judul Penelitian “Pen Kemampuan dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja” X, = kemampuan kerja karyawan; X= motivasi kerja karyawan; Y = produktivitas kerja karyawan 156 TABKL da, NTOH RUMUSAN Mas A 83 naan COATISTIK YANG DIUM Al MiPotysis VARIABEL 1 AN UNTUK ‘ee TEKNIK “1 INDEPENDEN) ‘ALASIS (DUA la : ymusan masalah eres e ul dj angan 1. Keramy i 3 karyaven PT ate 1/43 sama masib rendah, palin Raja “oe Raja? t Ai centammcestcon| diharapkan ” hada |» seberapa tinggi motivasi |2. Mot kerja karyawan PT Mitra PT Mitra ae Lest . i Raja? rend al ng tas a satu sampel b dari : kriteria yang dihi 5, Seberapa tinggi 5. Produktivitas ma produktivitas kerja karyawan PT Mitra Raja i karyawan PT Mitra masih rendah, paling : as Raja? tinggi baru mencapai 70% dari kriteria yang diharapkan Adakah hubungan antara |4. Terdapat hubungan yang Korelasi Product XdanY? : : “ dan Y? positif dan signifikansi bisa ecara antara X, dan Y. ilanjutkan dengan i tunggal. : ie ‘Adakah hubungan antara |5. Terdapat hubungan yang. sda \dal X; dengan Y? positif dan signifikanst antara X; dan Y. vakan 6. Adakah hubungan antara [6. Terdapat hubungan Y°05 garul X, dengan X,? positif dan signifikans antara X; dan X2- 7. Korelasi ganda, Secara bersama-sama _|7. Terdapat hubungan yang 7 = post dan sigifans parsial, dilanjutkan X; dan X; dengan Y? antara X, dan Xa dengan bi toh 3 (penelitian eksperimeny judul penelitian: Pengaruh 2 Peneray Terpadu terthadap Produktiyiy PAN Gugus K, . ri $ Dalam hal ini digunakan tru i _ re experi : ini terdapat kelompok eksperimen dan (asian. Dalam mode! in gambllannyadiakskan’ re, 3% Kelompok ton dimana ; pena indom. Paradigma adalah R = kelompok =o rae = eksperimen dan kontrol diambil secara R Or 0 O; & O; = ke dua kelompok tersebut diobservasi dengan ROs - 4 Pretest untuk mengetahui kemampuan Kerja awalnya. Yang dihi seas afané Giharapkan Kemampuan kere ©, = produktivitas ker rja karyawan yang telah ee yang telah dikenai 4 = produktivitas Karyawan yang tidak dikenai kkendali mutu. X. =treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment, yaitu dalam kerjanya digunakan Gugus Kendali Mutu Terpadu. Sedangkan kelompok bawah tidak diberi treatment/sebagai kelompok kontrol Untuk contoh no. 3 di atas terdapat dua kali analisis. Analisis yang pertama Satu adalah menguji perbedaan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (01:03). Pengujiannya menggunakan t-test. Hasil edaan yang diharapkan tidak terdapat perbedaan yang signifikansi antara gan t- iemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yaitu antara . 0, dengan O2. Analisis yang kedua adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan adalah: “Penerapan Gugus Kendal Mau akan meningkatkan produktivitas Kerja karyawan". Teknik Sit yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik wea wad dua sampel related. Yang diuji adalah perbedaan ara On or . terdapat perbedaan di mana O; lebih besar eo pare i Mutu berpengaruh positif, dan bila O; lebih kecil daripada Os earuh negatif. . isis een is : z : , a seine hipotesis terlebih = See er ena agul hipotesis. Seperti telah esi yjian esis. S di ar er nipotesis hipoes ean jusan ae dibi on meal data yang terkumpul. m 159 rs ipote: litian. Sed, hipotesis pene ie, 7 post mengena ‘ay : ebut adalal ana ie ian hipotesis ais diartikan sebage annya berdasarkan data atistik POS Ly Jadi maksudnya adalah taj." Popul arr carpe! Pee (aa Ole Karena ity dalam statis : teodaan populasi melal The null hypothesis Ls ure : or testing nt diuji adalah hipotesis cole penveen the param trad me iy statement that no ee ae ipotesis nol a al pemny : mt compared” (Emory, 1985). ONT Jengan statistik ( is aarp i ue a d ‘ adanya perbedaan anlar PT potesis_alternatif yang -menyatakan eas ro arameter dan statistik. Hipotesis nol diberi notasi fg rbedaan antara parameter dan oa hipotesis alternatif diberi notasi Ha. : Kesalahan tT a een dikemukakan, pada dasamya mengujt harsserpes iw adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel. ‘erdapat dua cara menaksir yaitu, a point estimate dan interval estimate. A point estimate (ttik taksiran) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel. Sedangkan interval estimate (taksiran interval) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel. Saya berhipotesis (menaksit) bahwa daya tahan kerja orang Indonesia itu 10 janvhari. Hipotesis ini disebut point estimate, karena daya tahan kerja orang Indonesia ditaksir melalui satu nilai yaitu 10 janvhari. Bila hipotesisnya berbunyi daya tahan kerja orang Indonesia antara 8 sampai dengan 12 jam/hari, maka hal ini disebut interval estimate. Nilai intervalnya adalah 8 sampai dengan 12 jam. Pengerti Menaksir Parameter populasi yang menggunakan nilai tunggal (point estimate) akan mempunyai resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan interval estimate. Menaksir daya tahan kerjt kesalah dei ; k taksiran ditetapkantertebih damtari. Biasanya dalam peneliti shen taksiran dan kesalahannya day yang digunakan adalah 5% di" Pat digambarkan seperti gambef 160 orang daya . Bila umpai alnya point igkan kerja besar jam. nnya- akan erval n int Kesatahan Kesalahan ‘paksiran Taksiran 1 10 jam, 412 jam 6-14 jam Gambar 8.2 Daerah Taksiran dan Besarnya Kesalah: an Dati gambar 8.2 tersebut dapat diberi penjelasan seperti berikut: a, Daya tahan kerja orang Indonesia ditaksir 10 j + Sioosele ini bersifat point estimate, tidak rmemputdaidhdasioho tits ini kemungkinan kesalahannya tinggi, misalnya 100% iran, b. Daya tahan kerja orang Indonesia 8 sampai d 12 j i Terdapat daerah taksiran, a ¢. Daya tahan Kerja orang Indonesia antara 6 sampai dengan 14 janvhari, Dacrah taksiran lebih besar dari_no, 2, sehingga kemungkinan kesalahan juga lebih kecil daripada no. 2. 4 Jadi makin Kecil taraf kesalahan yang ditetapkan, maka interval estimate-nya semakin lebar, sehingga tingkat ketelitian taksiran semakin rendah. 2. Dua Kesalahan dalam Mengujl Hipotesis Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel, kemungkinan akan terdapat dua kesalahan yaitu: a. Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan (Ho) yang benar (seharusnya diterima) kesalahan dinyatakan dengan (bacaalpha) i b. Kesalahan Tipe Il, adalah kesalahan bila meen a ae salah (seharusnya ditolak). "Tingkat kesalahan wnt te dengan PB (baca beta)- ra keputusan menol: kan hal tersebut, maka hubungan canta “eerie hipotesis dapat ‘ditabelkan sebaga! berikut. bila menolak hipotesis nol ), Dalam hal ini tingkat jak atau 161 % TABEL 5 USAN MENOLAK RA KEPU’ muneneae pau Keadaan sebenamnya _ oe paid benat Hipotesis salah ~ |) Tidak membuat Kesalahan Tipe 11) | Terima hipotesis kesalahan “Tidak membuss Menolak Kesalahan tipe I () kesalahan hipotesis t ij agai berikut: Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan sebaga! Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak membug a. Kept kesalahan. b. Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti tera kesalahan tipe II. (B) a c. Membuat keputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti terjadi kesalahan tipe I. (0) : d. Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak membuat kesalahan. Bila nilai statistik (data sampel) yang diperoleh dari hasil pengumpulan data sama dengan nilai parameter populasi atau masih berada pada nilai interval parameter populasi, maka hipotesis yang dirumuskan 100% diterima. Jadi tidak terdapat kesalahan. Tetapi bila nilai statistik di luar nilai parameter populasi akan terdapat kesalahan. Kesalahan ini semakin besar bila nilai statistik jauh dari nilai parameter populasi. Tingkat kesalahan ini selanjutnya dinamakan level of significant atau tingkat signifikansi. Dalam pral nifikansi. Kteknya tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti terlebih dahulu sebetum hipotesis diuji, Biasanya tingkat fignifikansi (tingkat kesalahan) yang diambil adalah 1% dam o%. Sua hipotesis terbukti dengan mempunyai kesalahan 1% berarti bila penelitian dilakukan pada 100 sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka akan terdapat satu kesimpulan salah i ere eine a a) yang diberlakukan untuk populasi. (dat dapat dit _ sampel tersebut diambil) Spat diberlakukan ke populasi di mand Dalam pengujian hipotesis k . ; berapa persen kesalahan untuk eataee digunakan kesalahan tipe I yt seharusnya diterima), ak hipotesis nol (Ho) yang benat (Ja 162 ae on i eh OF buat ulan nilai nilai esar atau ykan gkat uatu itian macam Pengujian Hipotesis tiga macam bentuk penguji Tere nak kanan, dan pihak kirj ian hipotesis, 1), pial iri (one tait 18, yaitu uji dj ail Hung pada bunyi kalimat hipotesis ). Jenis uji mane Hi doe ia (emo pakai Z uji Dua Pihak (Two Tail Test) yi pihak digunakan bila hipotesis n 10l (He ei pipotess alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak seo erbuny “sama dengan” dan inotesis deskriotif (satu sampet lengan” (Ho = ; Ha #) | : Di Hipotesis no! aya tahan lampu merk X = Ho : 4 = 400 jam lie ipotesis alternatif + Daya tahan lampu merk X # 400 jam Ha: #400 jam = Ho: Wh = 400 jam ' fa: th # ~~ 400 jam ipotesis komparatif (dua sampel): Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A = merk B Ho : Hy = Hs (tidak beda) Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A # merk B Ha :: fl # Hz (berbeda) Ho : jy = fz (tidak beda) Ha: fy # Ha (berbeda) Contoh hipotesis assosiatif: Hipotesis nol : Hipotesis alternatif Tidak ada hubungan antara X dengan Y ‘Terdapat hubungan antara X dengan Y Ho: p=0 (berarti tidak ada hubungan) Ha: p #0 (berarti ada hubungan) Ui dua pihak dapat digambarkan seperti gambar 8- — 3 berikut. 1 (Ho) berbuny! " lebih by runyi “lebih keep sedikit ), yi vinak Kirt kf 9 ne be ini digurnl ert ye Paling ta fein keel weal keel r ase vu monk A paling, tendahivediiy Como inate desheletll a hr set i re ans lebih gna san tamper A lebih kecil 400 jam tabs HHO Hipotesie nol Itiponenis alternatit Paya HHiporenis aternalil Howe 400 jam" Ha je 400 ' sump! Can i vanan warps meri A palin, Seikit sam Lied: dengan lwinpu merk B Daya tahan lampu merk lebih kecil dari merk B. 1; lampu merk A dan jy lam wi merk Hipotenis alternatif Ho wy 2 hh Ha py < Hh Hubungan antara X dengan Y paling sedikit Hipotesis nol (kecil) 0,65 Hipotesis alternatif Hubungan antara X dengan Y lebih kecil dari 0,65 Ho: p 20,65 Ha p< 0,65 Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti gambar 8.4 berikut Gambar 8,4 Uji Fihak Kiri 2) Ujl Pihak kanan Uji pihak kanan digunak lau sama deny aN apabila hj ean ipotes (9) dan bipotesis alterna, ity ( #4 besbunyt “tobi keci ja) berbunyi “lebih bess mat ledih kecil atau inoni ing - sama dengan sinoni Sionim dengan kata “paling aa Daya tahan ta Daya tahan ine A paling lama 400 jam y Impu merk B lebih besar dari 400 jam = > Daya tahan cess nol y lampu merk A paling besar Be sama dengan lampa a paling (tinggi), gees alternatif Daya tahan lampu merk A lebih besar dari merk B. wocws Sie - lampu merk Adan Ha: >Be ~ lampu merk B gsesis ol Houbungan antara X- dengan Y paling sedikit (keeil) 0.65. Higutesss alternatif Hubungan antara X dengan Y lebih kecil dari 0.65. kB. Ho: p 20,65 Ha: p< 0.65 ty pak Kanan dapat digambarkan seperti gambar 8.5 berikut. q dan Gambar 8 Ui Piak kanan Dai dan 8.5 nh 4 gambar 83, 8.4, dan 8.5 te a otakan pads pita ki =i tase mea Sie en epee hai’ ete af kesalahannya adalah ie contoh anaisis ‘1 iberikan De if, dan Staajunya pada Bab IX berikut akan OPT ptt sors. is. baik hig on ‘maupun Nonpers

You might also like