You are on page 1of 9

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537

Penerapan Visual Merchandising sebagai Media Promosi Produk


Fashion
(Studi Kasus pada Visual Merchandiser Local Cuteness by Collage Kit di
Bandung)
Application of Visual Merchandising as a Media for Promoting Fashion Products
(Case Study in the Visual Merchandiser of Local Cuteness by Collage Kit in Bandung)
1
Natasya Anita P, 2Anne Ratnasari
Prodi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
email: 1tasyaapss@gmail.com, 2anne_ratnasari@yahoo.co.id

Abstract. Bandung is one of the fashion center cities in Indonesia. Bandung is famous as a city with a huge
potential of creative industries, especially in the field of fashion. Today's offline fashion retail business
requires genius from visual merchandising, by making the store layout as attractive as possible to make
consumers interested in entering the store even if only in view. Local Cuteness is one of the retail fashion
that utilizes the application of visual merchandising in stimulating consumer purchases. Visual
merchandising is important for retailers to be able to provide suitable stores, for example, easy shop layouts
and also an atmosphere for customers so that buyers can happily spend time in the store. This research is
limited to the application of visual merchandising by visual merchandiser as a promotional media for Local
Cuteness products by College Kit. The purpose of this study is to know the abilities that a visual retailer
needs to have, the management process in applying the elements of visual merchandising as a media for
product promotion in stimulating consumers, and because the store presentation techniques are a mainstay
in implementing visual merchandising in Local Cuteness. The researcher used qualitative methods with a
single holistic case study approach. Data collection techniques carried out in this study used interviews,
observation, documentation and literature study. In testing the validity of the researcher using source
triangulation. The results of this study include two areas of ability that need to be owned by a visual
merchandiser as marketers, namely the ability in marketing and design communication. In the process there
is an implementation of a management process starting from planning, organizing, implementing, and
monitoring that has been running in an organized manner. There are three reasons for the presentation
technique to be the mainstay in the application of visual merchandising in Local Cuteness, which includes
presentation techniques that can be characteristic of the store, which can attract visitors in interacting with
products and can become consumers' preferences in making a purchase.
Keywords: Visual Merchandising, Retail Fashion, Visual Merchandisers, Promotions, Product
Promotion Media

Abstrak. Bandung merupakan salah satu kota sentra fashion di Indonesia. Bandung terkenal sebagai kota
dengan potensi industri kreatif yang sangat besar khususnya dalam bidang fashion. Bisnis retail fashion
offline saat ini membutuhkan kejeniusan dari visual merchandising, dengan membuat tatanan toko semenarik
mungkin untuk membuat konsumen tertarik masuk ke dalam toko tersebut meski hanya dalam pandangan.
Local Cuteness merupakan salah satu retail fashion yang memanfaatkan penerapan visual merchandising
dalam merangsang pembelian konsumennya. Visual merchandising penting bagi peritel agar dapat
menyediakan toko yang cocok,yaman, layout toko yang mudah dan juga suasana kepada pelanggan sehingga
pembeli dapat dengan senang menghabiskan waktu didalam toko. Penelitian ini dibatasi pada penerapan
visual merchandising oleh visual merchandiser sebagai media promosi produk Local Cuteness by College
Kit. Tujuan dari penelitian ini mengetahui kemampuan yang perlu dimiliki seorang visual mercahndiser,
proses manajemen dalam penerapan elemen-elemen dari visual merchandising sebagai media promosi
produk dalam merangsang konsumen, dan sebab teknik penyajian dalam toko sebagai andalan dalam
penerapan visual merchandising di Local Cuteness. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus tunggal holistik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Dalam uji keabsahan peneliti
menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini tedapat dua bidang kemampuan yang perlu
dimiliki seorang visual merchandiser sebagai pemasar yaitu kemampuan dalam komunikasi pemasaran dan
perancangan. Dalam proses terdapat pelaksanaan proses manajemen dimulai dai
perencanaan ,pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang sudah berjalan secara terorganisir.

458
Penerapan Visual Merchandising sebagai… | 459

Terdapat tiga alasan teknik penyajian menjadi andalan dalam penerapan visual merchandising di Local
Cuteness hal tersebut meliputi teknik penyajian dapat menajdi ciri khas pada toko, dapat menjadi daya tarik
pengunjung dalam berinteraksi dengan produk dan dapat menjadi pentu konsumen dalam melakukan suatu
pembelian.
Kata Kunci : Visual Merchandising, Retail Fashion,Visual Merchandiser,Promosi, Media Promosi
Produk.

A. Pendahuluan salah satu cara berinovasi dalam


menghadapi persaingan bisnis pada
Kota Bandung merupakan salah
industri fashion di kota Bandung. Local
satu kota sentra fashion di Indonesia.
Cuteness menggunakan visual
Bandung terkenal sebagai kota dengan
merchandising sebagai media promosi
potensi industri kreatif yang sangat
secara langsung dalam tokonya. Hal
besar khususnya dalam bidang fashion.
tersebut dapat membuat konsumen
Berkembangnya sub sektor industri
tertarik untuk datang hanya melalui
fashion di kota Bandung membuat para
tampilan depan toko. Penampilan yang
designer dan pelaku usaha di bidang
menarik tidak hanya ditampilkan dari
fashion harus berinovasi dalam
luar tampilan tokonya saja,
mempromosikan produknya. Mulai dari
perancangan visual merchandising pun
pemasaran secara online maupun
Local Cuteness terapkan di dalam
offline/store. Seperti yang diketahui
tokonya hal tersebut diterapkan guna
bahwa peran penting sebuah pemasaran
menciptakan rangsangan dalam
online dalam menarik perhatian calon
mernarik perhatian konsumen untuk
pembeli adalah content marketing yang
berkunjung langsung ke dalam toko.
menarik secara visual melalui media
Untuk membuat tampilan
online, lalu bagaimana dengan
tokonya menjadi menarik, Local
offline/store ? Dalam hal ini visual
Cuteness membentuk suatu tim Adanya
merchandising hadir guna menciptakan
hal tersebut pastinya didukung oleh
tampilan merchandise untuk membantu
perencanaan yang matang oleh seorang
para pelaku bisnis offline store untuk
visual merchandiser sebagai
menarik perhatian pengunjung secara
komunikator serta maksimalnya
visual melalui media yang ada secara
penggunaan dari beberapa elemen yang
langsung sehingga tanpa berpikir
ada dalam visual merchandising. Local
panjang pengunjung akan masuk ke
Cuteness mencoba menampilkan
dalam toko serta dengan mudah
promosi dalam bentuk visual dengan
mendapatkan juga memberikan
tujuan merangsang pembelian produk
informasi dan pengalaman berbelanja
kepada para calon pembeli melalui
yang nyaman hingga pada akhirnya
penataan produk secara langsung di
menimbulkan rasa ingin membeli
dalam toko. Penerapan visual
dalam benak pengunjung.
merchandising pada Local Cuteness
Salah satu contoh toko retail
yang terancang dengan baik serta unik
fashion di Kota Bandung yang
mampu menjadi perhatian bagi para
melakukan penerapan visual
pengunjung. Peranan visual
merchandising dalam tokonya adalah
merchandising sebagai kunci alat
Local Cuteness by College. Local
intensif utama bagi Local Cuteness
Cuteness merupakan salah satu dari
dalam mendorong pembelian kepada
beberapa toko retail fashion di Bandung
para konsumen serta peranan visual
yang mengusung consignment store
merchandiser sebagai penentu pesan
dalam menawarkan produknya.
pun menjadi daya tarik bagi penulis
Consigment store sendiri dapat menjadi

Manajemen Komunikasi
460 | Natasya Anita P, et al.

dalam penelitian ini. menuntuk manusia harus lebih kritis,


Berdasarkan konteks penelitian peka, aktif dan kreatif dalam interkasi
yang dikemukakan di atas, maka sosial, sehingga teori ini memberikan
pertanyaan penelitian dari penelitian ini pandangan yang menonjolkan
adalah: mengenai perilaku komunikasi antar
1. Bagaimana kemampuan visual manusia dalam kontekas yang sangat
merchandiser sebagai pemasar luas dan bervariasi.
dalam menerapkan visual Komunikasi Pemasaran
merchandising?
2. Bagaimana langkah-langkah Komunikasi pemasaran
penerapan visual merchandising merupakan sarana dimana perusahaan
sebagai media promosi produk ? berusaha menginformasikan,membujuk
3. Mengapa presentation technique dan mengingatkan konsumen secara
menjadi andalan dalam langsung maupun tidak langsung
penerapan visual merchandising tentang produk dan merek yang dijual.
sebagai media promosi produk ? Menurut Phillip Kotler dan Kevin Lane
Keller (2009) komunikasi pemasaran
adalah sarana dimana perusahaan
B. Landasan Teori berusaha menginformasikan,
Teori Interaksi Simbolik membujuk dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun
Teori interkasi simbolik
tidak langsung tentang produk dan
diperkenalkan pada sekitar tahun 1939
mereka yang mereka jual.
oleh Herbert Blumer.Dalam lingkup
Kotler dan Keller dalam
sosiologi, konsep ini sebenarnya sudah
bukunya Manajemen Pemasaran
dikemukakan terlebih dahulu oleh
(2009:177) mengungkapakan terdapat
George Herbert Mead. Teori interaksi
sembilan unsur dalam proses
simbolik didasarkan pada ide-ide
komunikasi pemasaran yang efektif .
tentang diri dan hubungannya dengan
Diantaranya terdapat dua unsur
masyarakat. Menurut Herbert Blumer
pengirim dan penerima, selanjutnya dua
dalam West dan Turner (2017 :74)
unsur alat komunikasi utama, pesan dan
mencatat bahwa terdapat asumsi-
media, sementara empat unsur
asumsi dalam teori ini sebagai berikut :
selanjutnya merupakan fungsi
1. Manusia Bertindak terhadap
komunikasi utama, pengkodean
Orang Lain Atas Dasar Makna
(encoding), penguraian kode
yang Orang Lain Miliki
(decocing), tanggapan (response) dan
2. Makna Diciptakan dalam
umpan balik (feedback) serta unsur
Interaksi di Antara Orang-Orang
tekahir adalah gangguan (noise).
3. Makna Diubah Melalui Proses
Terdapat delapan kemampuan
Interpresif
dalam mengembangkan program
Dari penjelasan asumsi dari
komunikasi dan promosi total yang
Herbert Blumer dapat ditarik
efektif. Hal ini dijelaskan juga dalam
kesimpulan bahwa teori Interkasi
buku Manajemen Pemasaran, Philip
simbolik menyatakan bahwa individu
Kotler dan Kevin Lane Keller
membangun makna melalaui proses
(2009:179) bahwa Komunikator
komunikasi karena makna tidak
pemasaran harus melakukan
intrinsik untuk hal atau ide. Menurut
kemampuan berikut dalam
Ahmadi (2008) mengungkapkan
mengembangkan komunikasi efektif
bahwa : “Keunikan dan dinamika
terdapat delapan langkah,sebagai
simbol dalam proses interkasi sosial
berikut :
Volume 5, No. 2, Tahun 2019
Penerapan Visual Merchandising sebagai… | 461

1. Mengidentifikasi khalayak yang membeli produk saat itu juga


dituju Sifat pada promosi penjualan
2. Menentukan tujuan komunikasi diatas akan mendukung jalannya
tersebut promosi yang akan dilakukan ataupun
3. Merancang pesan yang akan direncanakan.
4. Memilih saluran komunikasi
Media Promosi
5. Menentukan total anggaran
promosi Agar suatu komunikasi
6. Membuat keputusan atas bauran pemasaran berjalan dengan lebih efektif
promosi (promotion mix) maka dibutuhkan penggunaan media
7. Mengukur hasil promosi promosi penjualan yang tepat sehingga
tersebut akan menarik perhatian konsumen.
8. Mengelola dan Dalam hal ini media promosi disebut
mengoordinasikan proses juga media iklan. Pakar periklanan
komunikasi pemasaran mengelompokkan media iklan menjadi
terintegrasi. dua (Rangkuti, 2009:162) yaitu :
1. Above the line/up the line
Merujuk pada penjelasan diatas seorang (Media lini atas) contohnya surat
komunikator pemasar perlu mengetahui kabar, majalah dan edia luar
mengusai delapan langkah menuju ruangan seperti reklame dan
komunikasi pemasaran yang efektif. poster.
Delapan langkah tersebut akan 2. Below the line/Under the line
membantu dalam mewujudkan target (media lini bawah) contohnya
atau tujuan dari sebuah startegi literature penjualan, pameran,
pemasaran. atribut, brosur, katalog dan
folder.
Promosi Penjualan
Menurut Ratnasari, Hamdan dan
Promosi penjualan merupakan Sofyan (2015) menjelaskan bahwa;
alat jangka pendek yang digunakan “Pemilihan media komunikasi
untuk menrangsang peningkatan ditujukan untuk membangun kesadaran
permintaan secepatnya.Definisi merek, memiliki hubungan erat dengan
promosi penjualan menurut Tjiptono calon pelanggan, menyebarkan pesan
(2008:229) : “Promosi penjualan adalah promosi dan harga yang murah dan
bentuk promosi langsung melalui cepat, dan menjangkau audiens yang
penggunaan berbagai insentif yang lebih luas dan beragam.”. Pemilihan
diatur untuk merangsang pembelian media dalam proses komunikasi
produk dengan segera dan pemasaran khususnya dalam kegiatan
meningkatkan jumlah barang yang promosi dibutuhkan demi terwujudnya
diberi pelanggan.” Terdapat beberapa strategi pemasaran yang efektif.
sifat promosi penjualan antara lain
Visual Merchandising
Tjiptono (2008 : 230) :
1. Komunikasi, memberikan Visual Merchandising sendiri
informasi untuk lahir pada masa kebesaran abad ke lima
memperkenalkan produk baru belas ketika pendirian perusahaan
kepada pelanggan barang mengalihkan bisnis mereka dari
2. Intensif, sifat yang memberikan grosir menjadi pengecer. Visual
keistimewaan dan rangsangan merchandising berkaitan dengan
yang bernilai kepada pelanggan penyajian produk dan toko untuk
3. Undangan, sifat yang menarik konsumen. Melalui visual
mengundang konsumen merchandising perusahaan ritel dapat
Manajemen Komunikasi
462 | Natasya Anita P, et al.

dengan mudah mempresentasikan produk secara vertical


produknya. Menurut Leivy dan Weitz dengan susunan produk
(2009) Visual merchandising adalah yang sama pada satu
penyajian suatu toko atau mereka dan garis lurus.
barang dagangannya kepada pelanggan 6) Tonnage Merchandising,
untuk menjual barang dan jasa yang merupakan suatu teknik
ditawarkan oleh gerai toko. penyajian dimana satu
Terdapat beberapa elemen jenis barang dalam
dalam mendukung visual jumlah yang banyak
merchandising dalam sebuah gerai atau dikumpulkan pada satu
toko menurut Leivy dan Weitz (2009 : tempat.
582-530) : 7) Floor Merchandising,
1. Window Display, adalah menurut Mehta &
tampilan depan dari sebuah toko Chugan (2013), adalah
yang membantu pelanggan penataan peralatan-
memutuskan apakah akan peralatan yang
memasuki toko atau tidak. mendukung pelaksanaan
(Mehta& Chugan,2013) bisnis ritel dalam
2. Presentation Techniques menciptakan ruang gerak
Teknik penyajian menjadi salah bagi customer di dalam
stau faktor yang ada dalam toko.
visual merchandising. Menurut 3. Promotional Signage,
Levy Weitz (2009 : 528-530) merupakan salah satu elemen
ada beberapa teknik dalam dari visual merchandising yang
menyajikan produk yang membantu meningkatkan
biasanya diterapkan dalam penjualan dengan memberikan
bisnis retail : informasi mengenai produk dan
1) Idea Orientes menyarankan item khusus untuk
Presentation,teknik pembelian khusus (Levy &
penyajian ini Weitz: 2009).
menekankan pada ide 4. Salah satu fungsi dari
atau gagasan produk adanya visual merchandising
yang dibuat oleh retailer. menurut (Citra Purnamasari,
2) Style/item Presentation, 2013) adalah “ Menciptakan
menyajikan produk suasana yang menggairahkan di
sesuai dengan tipe dan dalam toko melalaui pentaan
jenis produk. display dan set up dekorasi yang
3) Color Presentation, menarik sehingga customer
teknik penyajian merasa nyaman serta dapat
menggunakan kesamaan menimbulkan minat atau
warna dari produk yang keinginan untuk membeli.”
ada.
4) Price Lining, C. Hasil Penelitian dan
mengururtkan produk Pembahasan
berdasarkan harga yang
menunjukan klasifikasi Pada penelitian ini visual
produk merchandising merupakan media yang
5) Vertical Merchandising, digunakan dalam interaksi simbolik
teknik ini menyajikan dalam menciptakan ketertarikan dalam
memasuki dan membeli produk di
Volume 5, No. 2, Tahun 2019
Penerapan Visual Merchandising sebagai… | 463

dalam toko melalui penggunaan elemen yang berbeda-beda. Sesuai dengan


visual merchandising. Elemen visual pernyataan diatas bahwa penempatan
merchandising tersebut mampu tersebut dilakukan guna mencapai
menyampaikan pesan simbolik berupa tujuan terhadap kegiatan visual
informasi mengenai produk kepada merchandising. Tim visual
pengunjung melalui penyajian produk, merchandiser di Local Cuteness
tanda produk serta tanda promosi pada memiliki dua orang staff yang
suatu produk. bertanggung jawab dalam penataan
Terdapat kemampuan yang produk yang meliputi windows display
perlu dimiliki oleh seorang visual dan presentation technique sementara
merchandiser kemampuan tersebut satu orang yang bertanggung jawab
meliputi kemampuan dalam berbagai dalam pembuatan tanda promosi atau
aspek komunikasi pemasaran yang promotional signage. Pembagian tugas
meliputi penetapan target tersebut sudah sesuai dengan beban
pasar,penentuan pesan komunikasi, tugas yang dijalankan dan kemampuan
penentuan promosi dan mengenali yang dimiliki oleh seorang visual
brand personality demi terciptanya merchandiser.
kegiatan komunikasi pemasaran yang Setiap staff dalam tim visual
efektif melalui penerapan visual merchandiser menjalankan tugas dan
merchandising sebagai media promosi fungsinya sesuai jobdesknya masing-
produk. Selanjutnya kemampuan masing. Pada pelaksanaan penerapan
berbagai aspek perancangan yang visual merchandising terdapat dua
meliputi design grafis dan design kegiatan pelaksanaan yang pertama
interior sebagai pendukung dalam adalah melakukan presentasi usulan
komunikasi pemasaran yang telah visual merchandising dan menerapakan
dirancang. visual merchandising pada toko. setiap
Proses perencanaan yang staff tim visual merchandising yang ada
dilakukan oleh tim visual merchandiser pada penerapan visual merchandising
telah dilakukan dengan matang. Untuk di Local Cuteness telah bekerja sesuai
perencanaan penerapan visual dengan tugas, fungsi, keahlian serta
merchsndising di Local Cuteness sudah kompetensinya masing masing untuk
dilakukan melalui tahapan-tahapan mencapai tujuan bersama. Penerapan
yang terstruktu mulai dari adanya ini pun berjalan dengan baik sesuai
diskusi dan koordinasi yang dilakukan dengan rencana yang telah disusun oleh
antara divisi-divisi terkait. Tim visual tim visual merchandiser. Pada tahap
merchandiser di Local Cuteness pengawasan atau controlling dilakukan
menetapkan tiga elemen visual oleh kepala tim visual merchandiser
merchandising di dalam toko yaitu, akan mengontrol secara langsung staff-
windows display, presentaion technique nya masing masing terakit persiapan
dan promotional signage. Dalam hingga pelaksanaan penerapan visual
penerapan visual merchandising di merchandising di Local Cuteness by
Local Cuteness terdapat pembagian Collage Kit. Pengawasan juga
tugas dan tanggung jawab selama dilakukan untuk mengkontrol
proses visual merchandising ini pelaksanaan dan tujuan agar mencapai
berlangsung. Tahapan ini dalam fungsi target yang diinginkan. Target yang
manajamen organisasi termasuk dalam dimaksud adalah, waktu penyelesaian
tahapan pengorganisasian. tim visual penerapan visual merchandising,
merchandising terdiri atas tiga orang keterkartikan pengunjung terhadap
staff yang memiliki tanggung jawab hasil dari visual merchandising,

Manajemen Komunikasi
464 | Natasya Anita P, et al.

pembelian produk juga pengalaman visual merchandising perlu


berbelanja di Local Cuteness by adanya tanggung jawab dari tim
Collage Kit pada tema kali ini. visual merchandiser yang
Terdapat tiga alasan yang memiliki kemampuan dalam
melatarbelakangi presentation aspek komunikasi pemasaran
technique atau teknik penyajian yang meliputi penentuan target
menjadi andalan dalam penerapan pasar, penentuan pesa,pnentuan
visual mercahndising di Local Cuteness promosi dan mengenai brand
by Collage Kit, hal tersebut dikarenakan personality hal tersebut
teknik penyajian dapat menjadi ciri bertujuan untuk membuat visual
khas dari suatu toko. Adanya tim visual merchandising sebagai media
merchandiser yang bertangggungjawab promosi lebih efektif dan cepat
dalam pelaksaan penerapan visual dalam penyampaian pesan dan
merchandising menjadikan tampilan berbagai aspek perancangan
dari toko dan penyajian produk pada yang meliputi perancangan
toko Local Cuteness memiliki grafis dan perancangan ruangan
karakteristiknya sendiri. Karakteristik untuk menciptakan kenyamanan
tersebut menjadi ciri khas yang pada pengunjung.
ditonjolkan oleh Local Cuteness. 2. Proses kegiatan visual
Adapun ciri khas yang dimiliki oleh merchandising di dalam toko
Local Cuteness melalui penyajian toko Local Cuteness by Collage Kit
adalah komponen penyajian warna terdiri dari beberapa proses yang
yang khas dengan warna-warna yang berkesinambungan. Proses yang
terang, penggunaan warna terang pertama adanya perencanaan
seperti merah dan kuning yang dalam proses ini terdapat diskusi
mendominasi warna toko serta dan koordinasi oleh tim visual
kemudahan mendapat informasi merchandiser dengan beberapa
melalui teknik penyajian produk. divisi seperti marketing,brand
Alasan selanjutnya adalah sebagai daya manager,dan store manager
tarik bagi pengunjung, teknik penyajian dalam menentukan riset pasar
memungkinkan konsumen untuk serta konsep yang akan
berinteraksi langsung dengan produk diterapkan. Proses selanjutnya
melalui informasi dan pesan adalah pengorganisasian dimana
komunikasi yang dirancang guna tim visual merchandiser dibagi
merangsang adanya pembelian. Hal tanggung jawab dan jobdesc
terakhir yang menjadi alasan adalah nya. Selanjutnya adalah proses
sebagi penentu pembelian pada pembuatan dalam hal ini visual
konsumen sebab setelah adanya merchandiser mulai memilih
ketertarikan dan pemenuhan infromasi elemen-elemen yang cocok
mengenai produk melalui teknik untuk diterapkan. Hasilnya
penyajian konsumen akan adalah penataan produk pada
mempertimbangkan pembelian elemen-elemen visual
merchandising yaitu windows
display, presentation technique
D. Kesimpulan
atau penyajian produk melalui
Berdasarkan pembahasan dalam teknik-teknik yang ada serta
penelitian ini, penulis meyimpulkan promotional signage atau tanda
beberapa hasil penelitian sebagai promosi. Selanjutnya adalah
berikut: pengawasan yang dilakukan
1. Dalam melakukan kegiatan
Volume 5, No. 2, Tahun 2019
Penerapan Visual Merchandising sebagai… | 465

guna mencapai tujuan dan target. di Local Cuteness by Collage Kit


3. Presentation technique atau sudah memiliki kemampuan
teknik penyajian dalam yang cukup dalam kegiatan
penerapan visual merchadnsing promosi ini, namun ada lebih
menjadi andalan dikarenakan baiknya jika visual
teknik penyajian dapat menjadi merchandiser di Local Cuteness
ciri khas dari Local Cuteness membuat divisinya sendiri
dalam menawarkan pengalaman bukan lagi berupa tim yang
dalam berbelanja, selain itu terdiri dari staff divisi lain.
dapat menjadi daya tarik bagi 2. Penerapan visual merchandising
konsumen untuk berinteraksi di dalam toko Local Cuteness by
dengan produk. Alasan yang Collage Kit sudah cukup efektif,
terakhir adalah penentu dalam komunikatif dan menarik namun
pembelian pada konsumen saat akan lebih baik jika visual
berada di dalam toko. merchandiser lebih berinovasi
dalam membuat visualisasi
penggunaan dari produk yang
E. Saran
ada contohnya dengan
Saran Teoritis menggunakan mannquien dan
1. Bagi mahasiswa yang memiliki alat pendukung visualisasi
minat untuk mengangkat tema lainnya. Selain itu perlu
yang serupa dengan penelitian perluasan ruang untuk elemen
ini, diharapkan dapat melakukan windows display sebagai wajah
penelitian melihat dari beberapa sebuah took. Lebih baik juga
sudut pandang yang berbeda menambahkan atmosfer toko
sehingga menemukan seperti wewangian, audio
kesimpulan atau hasil yang maupun audio visual di dalam
berbeda dari peneltian toko untuk merangsang
sebelumnya dan juga perlu konsumen dan memberikan
adanya penyesuaian dengan kenyamanan saat berada.
perkembangan yang terjadi pada
saat itu. Daftar Pustaka
2. Selain itu disarakan agar Ahmadi, Dadi. 2008.Interkasi Simbolik:
menggunakan metode atau Suatu Pengantar.
pendekatan lain seperti, MediaTor.Vol.9.No.2
kuantitatif atau semiotika. Hal Kotler, & Keller.2009. Manajemen
ini dilakukan unutk mengukur Pemasaran Jilid 1 Edisi ke 13.
pengaruh visual merchandising Jakarta: Erlangga.
sebagai media promosi
Levy, M., & Weitz, B. A. 2009. Reatiling
sterhadap indikator keberhasilan
Management. New York:
suatu pemasaran ataupun
America McGraw-Hill/Irwin.
menggali lebih dalam mengenai
makna dan pesan yang Mehta, N.P., dan Chugan, P.K.2013.
terkandung dalam elemen- Impact of Visual Merchandising
elemen visual merchandising. on Consumer Behavior: A Study
of Furniture Outlets. Universal
Saran Praktis Journal of Management, 2(6),
1. Tim visual merchandiser dalam hal. 207-217.
penerapan visual merchandising Purnamasari, Citra. 2013. Implementasi

Manajemen Komunikasi
466 | Natasya Anita P, et al.

Visual Merchandising Pada Toko


RItel Di Indonesia.Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Manajemen Wima.
Vol 2 No.2
Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi
yang Kreatif dan Anlisis Kasus
Integrated Marketing. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Ratnasari, Anne et al. 2015.
“Implementasi Komunikasi
Pemasaran Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis”, dalam
Prosiding SNaPP2015
Sosial,Ekonomi,dan Humaniora,
Vol 5. No.1.
Tjiptono,Fandy, 2008. Strategi
Pemasaran Edisi 3. ANDI:
Yogyakarta
West, Richard & Lynn H. Turner.2017.
Pengantar Teori Komunikasi
Analisis dan Aplikasi.
Terjemahan dari Introsucing
Communication Theory: Analysis
and Application.Jakarta:Salemba
Humanika

Volume 5, No. 2, Tahun 2019

You might also like