You are on page 1of 9

Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No.

2: Juli 2011: 147 –155 ISSN 2086 - 3403

RANCANG BANGUN KURSI RODA ELEKTRIK UNTUK KONDISI NAIK


TURUN TANJAKAN

Rafiuddin Syam & Mustari


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan km.10 Tamalanrea
Email: rafiuddin@unhas.ac.id
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang
Jl. Perintis Kemerdekaan km.10 Tamalanrea

Abstract

This study aims to find out/design and electronic wheelchair that can go up and down a
slope, as an aid facility for people with disabilities and elderly people. The wheelchair uses a
relay motor control program applied in a microcontroller controlling a DC Motor. This study is
intended to inprove the writer’s skills in designing electric wheelchairs that can go up and
down a slope. In terms of academic purpose, it is expected that this research can provide
additional knowledge for students, especially the students of Mechanical Engineering
Department, Faculty of Engineering, Hasanuddin University about wheelchair design that can
be beneficial in increasing production through automation in the field of science and
technology. The electric wheelchair is equipped with a microcontroller that can receive
instructions from a mover stick. It also has a visual equipment that can facilitate the
wheelchair user. The instruction from the mover stick will be directly sent because it is
connected to the microcontroller by using a serial cable. The results reveal that the manual
wheelchair stick / drive shaft driven directly by the user sends instructions to the
microcontroller in accordance with the desired wheelchair movement.The signal will be
forwarded to the driver that will drive the motor. In this system, the mover stick functions as
a user interface connected to the control system. The control system consists of several
electronic chains that function to control the electric wheelchair equipped with components
of interface input/output and a driver as the actuator.

Keyword : wheelchairs, mobile robots, design / manufacturing.

PENDAHULUAN mengantarkan pemakai kelokasi


tertentu.
Kursi roda adalah alat bantu yang
digunakan oleh orang yang mengalami Menurut data Susenas (Survey
kesulitan berjalan oleh penyakit, Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2000,
cedera, maupun cacat. Ketika beberapa difabel di Indonesia mencapai 1,46 juta
individu dengan keterbatasan gerakan penduduk yaitu sekitar 0,74 % dari
dapat terbantu dengan kursi roda total penduduk Indonesia (197 juta
standar, atau dengan keterbatasan jiwa) pada tahun tersebut. Persentase
gerakan lainnya mengalami kesulitan difabel di daerah pedesaan sebesar
atau mustahil untuk dapat 0,83 %. Lebih tinggi dibanding dengan
mengoperasikan kursi roda standar. persentase di daerah perkotaan
Kursi roda cerdas didisain untuk sebanyak 0,63 %.
menyediakan kemudahan bagi
pemakainya, seperti memastikan Sedangkan menurut Badan
bepergian tanpa bentrokan/tubrukan, Kesehatan Dunia (WHO) belakangan
membantu kinerja dari otomatis memprediksikan bahwa satu dari 10
orang Indonesia adalah difabel.

147
Rancang Bangun Kursi Roda Elektrik Untuk Kondisi Naik Turun Tanjakan (Rafiuddin Syam & Mustari)

Meningkat dibandingkan hasil Quick tampilkan, namun secara struktur


survey WHO tahun 1979, yang mekanismenya sudah mengarah pada
menyimpulkan bahwa difabel di tujuan.
Indonesia mencapai 3,11 persen. Ini
jauh lebih tinggi dibandingkan data Adapun tujuan dari penelitian ini,
SUSENAS. .Dalam hal penelitian adalah :
tentang kursi roda,Para peneliti bidang
robotika mengklasifikasikan kebidang 1. Membuat rangka segitiga sama sisi
mobile robot.Dimana robot kursi roda pada rancang bangun kursi roda
merupakan robot medis yang berfungsi elektrik yang dapat naik turun
sebagai alat bantu untuk penderita tanjakan
lumpuh dan lanjut usia (lansia).
2. Membuat dudukan yang ditopang
Penelitian lainnya mengenai kursi dengan sistim rel batang ulir
roda yang dilakukan oleh Jauhar
3. Membuat batang poros roda utama
Wayunindho, yaitu menciptakan kursi
roda listrik yang dikemudikan dengan 4. Membuat batang dudukan rantai
gerakan mata, sehingga orang yang pengantar/pemutar rangka segitiga
lumpuh total mudah untuk sama sisi
menggunakannya. Kursi roda ini
menjadikan posisi retina mata pemakai Tenaga Putar Listrik Pada Roda
sebagai pengganti joystik untuk (electric powered wheel chair)
mengendalikan kecepatan dan arah
kursi roda itu. Namun penelitian Mobile robot berarti robot yang
tentang rancang bangun kursi roda dapat bergerak ke tempat lain, dengan
untuk yang dapat berjalan diatas jarak yang agak jauh. [Katsuhiko
tanjakan masih sangat sedikit di Ogata, Edi Lesono, 1993]. Teknologi
Indonesia, sehingga penulis memilih robotika beberapa tahun terakhir terus
judul yang bertemakan kursi roda mengalami perkembangan yang
sebagai mobile robot. Adapun inisiatif signifikan, seiring dengan semakin
penulis memilih judul juga banyaknya kemudahan yang dapat
diinspirasikan dari ketertarikan dengan diperoleh dari penggunaan teknologi
aplikasi robot, Negara Indonesia sudah ini. Robot memberikan kemudahan
banyak melahirkan anak bangsa untuk pekerjaan di daerah yang
mengikuti kejuaraan kompetensi berbahaya misalnya, pekerjaan bawah
robotik Internasional, khususnya laut, pertambangan dibawah tanah,
aplikasi dalam bidang mobile robot. pengukuran gas di daerah gunung
berapi dan lain sebagainya. Jenis-jenis
Namun penulis disini memilih Mobile robot di golongkan ke dalam
langsung merancang bangun sebuah beberapa tipe, antara lain: (Pakpahan
kursi roda, sekaligus mekanis-mekanis S, 1994) Robot memiliki berbagai
penggeraknya, seperti bangunan macam konstruksi, diantaranya adalah:
bentuk kursi,batang dudukan rel kursi,
rangka segi tiga dudukan roda 1. Land Vehicles.
bantu,serta memasang rantai/batang Land Vehicles, merupakan mobile
ulir pengantar sebagai mekanisme robot yang menggunakan
penggerak mobile robot karena inovasi penggerak roda, kaki atau
mekanisme inilah yang kami lakukan, rel/lintasan.
adapun hasil rancangan kami, belum 2. Flying Robot (Robot Terbang).
jadi secara utuh sampai terbentuk
sebuah kursi roda yang bisa kami

148
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 147 –155 ISSN 2086 - 3403

Flying Robots, merupakan mobile diproyeksikan antara tahun 1990-2023


robot dengan penggerakfan atau akan naik 414%, suatu angka tertinggi
sayap yang menyerupai helikopter, di seluruh dunia. Dan pada tahun 2020
pesawat, balon maupun serangga Indonesia diperkirakan akan menempati
atau burung. urutan ke-4 jumlah lanjut usia paling
3. Under Water Robot (Robot dalam banyak sesudah Cina, India dan
air). Amerika Serikat.
Boat Robots, merupakan jenis robot
berupa perahu motor yang Persamaan Dasar Mobile Robot
dikendalikan melalui komputer.   C (q, q )q  G (q)  B(q)  J T (q)
M (q)q
4. Submarine Robots.
Dimana :
Submarine Robots, merupakan kapal
selam yang dikendalikan dengan
mikroprosesor sehingga menyerupai x   x   x
   
robot. q   y  ; q   y  dan q   y
    
Pada tahun 1991 di pusat    
penelitian dan pengembangan
rehabilitasi departemen veteran affairs, F x   m  a x
Washington DC, James M. Ford dan J.
Sheredos telah mengembangkan kursi F y   m  a y
roda dengan sistem kontrol ultrasonik.
Kursi roda tersebut mereka namakan
  I  
 
Ultrasonic Head Controlled Wheelchair
[UHCW ] 1 cos  cos    1 
Bq  
R sin  sin    2 

 sin  
J q    cos  
T

 0 

v  v 
q  g q    g q  
 w  w 

Gambar 1. Ultrasonic Head Controlled Kursi Roda


Wheelchair
Sumber : James M Ford [1995] Kursi roda adalah alat bantu yang
digunakan oleh orang yang mengalami
kesulitan berjalan menggunakan kaki,
Para peneliti berharap, penelitian baik dikarenakan oleh penyakit, cedera,
dan pengembangan kursi roda dapat maupun cacat. Alat ini digerakan
mengantisipasi meningkatnya jumlah dengan menggunakan tangan, atau
pasien lanjut usia dan handicap yang dengan didorong oleh pihak lain.
memerlukan bantuan dan perawatan
medis. Sementara itu perkiraan dari Mekanik robot memiliki konstruksi
United State Bureau of Census 1993, mekanik yang lebih rumit dibanding
populasi lanjut usia di Indonesia

149
Rancang Bangun Kursi Roda Elektrik Untuk Kondisi Naik Turun Tanjakan (Rafiuddin Syam & Mustari)

dengan yang berkemampuan navigasi  d1n1


saja.
v1  m / s 
60
Aktuator yaitu motor DC magnet
permanen [DC-MP],motor DC brushless Keceptan kursi roda adalah :
[DC-BL], motor DC Servo [DC-SV].
 Tanpa gesekan dan beban :
Pada motor DC terdapat 2 bagian
V   .d .N
utama, yaitu bagian yang tetap dan
menghasilkan medan magnet dari V
koilnya yang disebut STATOR dan N 
 .d
bagian yang berputar disebut ROTOR
atau armature berupa koil dimana arus 2N

listrik mengalir. 60

Roda gigi di defenisikan sebagai  Dengan beban kursi roda :


roda penerus daya,atau roda yang
mentransmisikan gerak atau putaran V   .d .N
dari penggerak ke yang digerakkan. V
N 
Adapun karakteristik roda gigi  .d
lurus adalah : 2N
1. Mempunyai permukaan jarak bagi 
60
yang berbentuk silindris.
2. Digunakan untuk memindahkan  Dengan beban maksimum
tenaga di antara as-as yang
sejajar. V   .d .N

V
N 
Rasio Transmisi Pada Motor :  .d

Rasio transmisi pada motor adalah: 2N



z1 z 60
i1  dan i2  3
z2 z4 Torsi beban

dimana : F1 . r1 = F2 . r2
z1 = Jumlah Gigi Gir Motor
F1.r1
z2 = Jumla h Gigi Gir A1 F2 
r2
z3 = Jumlah Gigi Gir A2
z4 = Jumlah Gigi Gir B
Dimana :
Putaran Output adalah : F1 = mtot x gravitasi
n2 = n1 x i
dimana : putaran input n1. z3
n2 = n3 2   1
z4
n4 = n3 x i2
z1
Kecepatan pada roda adalah : 3   2
z2

150
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 147 –155 ISSN 2086 - 3403

Bantalan adalah suatu bagian 1. Memototong batang pipa stainless


komponen permesinan yang dapat 42 cm x 6 batang.
menumpuh suatu beban radial dan 2. Memototong batang pipa
aksial, tetapi tetap memberikan Stainless 2,5 m x 2 batang.
keleluasaan gerak relatif antara dua 3. Membuat Engsel sebagai
elemen dalam sebuah mesin. penghubung antara batang-batang.

METODE PENELITIAN Perakitan rangka kursi roda dapat


dilihat pada gambar 3 berikut :
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan juli 2010 sampai juni 2011 di
Laboratorium Kontrol dan Robotika
Jurusan Mesin pada Fakultas Teknik
Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas
Hasanuddin, dan Politeknik Negeri
Ujung Pandang.

Disain kursi roda elektrik yang


dapat naik turun tanjakan dapat dilihat Gambar 3. Perakitan rangka kursi roda
pada gambar 2 berikut :
Diagram alir penelitian dapat
Keterangan 1
dilihat pada gambar 4 berikut :
gambar :
1. Asesori tempat 2
duduk
2. Rangka depan
3. Aki ( accu ) 12 A 3
4. Roda alternatif 10
5. Roda
bebas/pengarah 4
6. Roda ban sepeda
7. Komponen roda gigi
poros utama 5
8. Komponen gear
rantai dan roda gigi 9
9. Komponen roda gigi 8
batang ulir 7 6
10. Motor DC ( 12, 12 ,
24 )

Gambar 2. Disain kursi roda elektrik yang


dapat naik turun tanjakan

Secara umum dalam rancang


bangun kursi roda elektrik terdiri dari
perancangan dan pembuatan.Tahap
perakitan dilakukan proses
perancangan, maka proses berikutnya
adalah proses pembuatan / perakitan.

Adapun proses pembuatan terdiri


dari dua tahap, yaitu :
Pembuatan rangka dan Pembuatan /
pemasangan mekanisme penggerak.

Prosedur pengerjaan komponen


kursi roda :
Gambar 4. Diagram alir penelitian

151
Rancang Bangun Kursi Roda Elektrik Untuk Kondisi Naik Turun Tanjakan (Rafiuddin Syam & Mustari)

HASIL DAN DISKUSI

A. Perhitungan Dinamika Kursi Roda


Elektrik Yang Dapat Naik Turun
Tanjakan.

 Untuk Gerak Nonholonomic :


x sin   y cos  0
 Pada Posisi Awal:
x = 1, y = 1, θ = 0°
 Dalam Persamaan Kecepatan Mobile
Robot :
q  g (q)T .u (t )
Gambar 4. Analisa struktur
v  1.68
q       C. Perhitungan Statika Pada Titik Berat
w  0  Kursi Roda Elektrik.
 Kecepatan sudut roda :  Dimensi Berat Kursi Roda Elektrik
  v
   1 
2  r
1.68

0.26
 6.46 rad / s
B. Perhitungan Kinematika Pada Massa
Mobile Robot Kursi Roda Elektrik.
Untuk Roda Depan :

1  m  d  
Rrd   
2 L  Gambar 5. Analisa momen gaya
1  120  0.26  a. Beban Kursi Roda didistribusikan
  
2  0.40  ke Sisi Kanan dan Kiri Rangka
 39 kg Bagian C1 – C2

Untuk Roda Belakang :

Rrb 
1
m  2 Rrd 
2
Gambar 6. DBB bagian C1 – C2
 120  39 
1
2 ΣF C1 = 0
 21 kg Wm(Z1 + Z2) – C2 . Z1 = 0
60(44 + 20) – C2 . 44 = 0
C2 = 87 kg
ΣM C2 = 0
Wm. Z2 + C1. Z1 = 0
60. 20 + C1. 44 = 0
C1 = 27,3 kg

152
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 147 –155 ISSN 2086 - 3403

b. Beban Kursi Roda dan b. Jarak titik berat dari poros roda
pemakainya didistribusikan ke belakang :
Sebelah Kanan dan Kiri Rangka mdpn.L 87.640
Lr    0,46 m
Bagian A1 – A2 mtot 120
c. Jarak titik berat dari sisi kiri :
mka .L 27,3.420
Lki    0,09 m
120 120
d. Jarak titik berat dari sisi kanan :
mki .420
Lka 
120
Gambar 7. DBB bagian A1 – A2
H=r+f
ΣF A1 = 0 sin = r/l
Wr. X1 – A2(X1 + X2) = 0 sin = 0,26/0,064
120. 44 – A2(44 + 20) = 0 sin = 4,063
A2 = 82,5 kg = 2,65
ΣM A2 = 0
m f .Lt  mt .Lr
A1(X1 + X2) – Wr. X2 = 0 Hf 
A1(44 + 20) – 120. X2 = 0 m. tan 
A1 = 37,5 kg 87.0,64  120.0,46

120. tan 2,65
c. Beban Pemakai didistribusikan ke  0,09 m
Samping Kanan dan Kiri Rangka.
D. Perhitungan Statika Kesetimbangan
Bagian B1 – B2 , beban pemakai
Pada Lintasan Miring Kursi Roda
Wp = 60 kg
Elektrik.
a. Perhitungan berat kursi roda
W = m x g = 120 x 9,81

W = 1177,2 kgm/s2

b. Perhitungan gaya-gaya reaksi


 Untuk arah sumbu y
Gambar 8. DBB bagian B1 – B2
Wy =Wcos =1177,2xcos 300
ΣF B1 = 0
60 . 21 – B2 .42 = 0 Wy = 1019,5 kgm/s2
B2 = 30 kg  Untuk arah sumbu x
B1 = B2 =30 kg, karena jarak
tumpuan sama Wx =Wsin =1177,2xsin 300

 Dimensi Perhitungan tinggi titik Wx = 588,6 kgm/s2


Berat Kursi Roda Elektrik
a. Jarak titik berat dari poros roda  Pada gaya gesek
depan : Fr = crr.Wy = 0,014 x 1019,5
m .L 82,5.640 Fr = 14,27 kgm/s2
L f  bl   0,44 m
mtot 120

153
Rancang Bangun Kursi Roda Elektrik Untuk Kondisi Naik Turun Tanjakan (Rafiuddin Syam & Mustari)

c. Kesetimbangan gaya-gaya Kursi Ft = m.ax + Fr = 24 +16,5


Roda
∑Fx= Ft–Fr–Fa-Wx= 0, = 40,5 kgm/s2

Dengan mengabaikan gaya


hambat (Fa= 0 ) ,maka; F. Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Pada Kursi Roda Elektrik
Ftmin = Fr+ Wx a. Putaran Output
n2 = n1 x i1
= 14,27 + 588,6
= 60 x 0,735
Ftmin = 602,9 kgm/s2
n2 = 44,1 rpm
Sehingga,
dimana : putaran input [n1] =
∑Fx = m x a = Ft-Fr-Wx putaran output yaitu 60 rpm
Ft = Fr + Wx = 24 + 602,9 n2 = n3 n4 = n3 x i2
Ft = 626,9 kgm/s2 = 44,1x 0,233

Jadi gaya dorong yang n4 = 10,27 rpm


dibutuhkan adalah 626,9 N

E. Perhitungan Statika Kesetimbangan b. Kecepatan pada roda


Pada Lintasan Datar Kursi Roda
Elektrik.  d1n1
v1  m / s 
60
 Untuk Perhitungan berat kursi 3,14.0,52.10,27
roda. v1   0,28m / s
60
W = m x g = 120 x 9,81
c. Kecepatan kursi roda
W = 1177,2 kgm/s2
 Tanpa gesekan dan beban
NWy = N = W = 1177,2 kgm/s2
V=π.d.N
NFr = cr. N = 0,014 x 1177,2

NFr = 16,5 kgm/s2 V 0,28


N    0,17rpm
 .d 3,14.0,52
 Kesetimbangan gaya-gaya

∑Fx = Ft – Fr – Fa = 0, (Fa= 0) KESIMPULAN


Berdasarkan hasil perhitungan
maka ; kinematika dan dinamis, baik secara
eksperimental maupun secara numerik,
Ftmin = Fr = 16,5 kgm/s2
maka dapat disimpulkan sebagai
Sehingga ; berikut :

∑Fx = m.ax 1. Sistem kontrol yang digunakan


merupakan sistem kontrol otomatis,
= Ft - Fr dimana kedua roda penggerak

154
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 147 –155 ISSN 2086 - 3403

dikontrol secara terpisah melalui Harahap, B., Negoro. 2004.


manual stick analog kontrol. Ensiklopedia Matematika. Erlangga,
2. Mekanisme pengerak menggunakan Jakarta.
roda gigi,rantai,bantalan dan poros
batang ulir ,serta motor DC. Kiyokatsu Suga, Sularso, 1991. Dasar
Sehingga pemeliharaan lebih mudah Perencanaan dan Pemilihan Elemen
dan tahan lama serta mempunyai Mesin. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
efisiensi tinggi.
Katsuhiko Ogata, Edi Lesono, 1993.
DAFTAR PUSTAKA Teknik Kontrol Automatik
[terjemahan]. Jilid 1, Erlangga,
Gholipour, S.M. Dehghan, M.
Jakarta.
NiliAhmadabadi, 2002.
DynamicTracking Control of
Mabd_M, 2008. Jumlah Lanjut Usia di
Nonholonomic Mobile Robot with Model
Indonesia. Depsos RI.
Reference Adaptation for Uncertain
http://www.depsos.go.id/modules.php?
Parameters. University of Tehran.
name=News&file=article&sid=701.
www.ut.ac.ir.
Pakpahan S, 1994. Kontrol Otomatik.
Anonim, 2003. Power Wheelchairs and
Cetakan Kedua. Erlangga, Jakarta.
User Safety, The National Institute for
Rehabilitation Engineering.
Pushin Kachroo, 2007. Mobile Robot.
www.warwick.com.
Department of Electrical and Computer
Engineering. Virginia Tech.
Anonim, 2006. Pertambahan Jumlah
http://www.ee.vt.edu/~pushkin.com.
Lanjut Usia Indonesia Terpesat di
Dunia. Kompas.
http://www.kompas.com/health/news/0
203/26/011528.htm.

Anonim, 2008. Mahasiswa ITS Ciptakan


Kursi Roda Bersensor Retina Mata.
http://www.kapanlagi.com/h/00002197
28.html.

Bonita Sawatzky, 2002. Wheeling in the


New Millennium: The history of the
wheelchair and the driving forces in
wheelchair design today. Department of
Rehabilitation Science and
Technology.http://www.wheelchairnet.
org/index.html.

Charles L. Philips, Royce D. Harbor, R.


J. Widodo, 1998. Sistem Kontrol
(Terjemahan). Prenhallindo, Jakarta.

Endra Pitowarno, 2006. Robotika,


Disain, Kontrol, dan Kecerdasan
Buatan. ANDI, Yogyakarta.

155

You might also like