You are on page 1of 7

Jurnal Fisika Flux

Volume 16, Nomor 1, Februari 2019


ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

Preparasi dan Karakteristik Fisis Nanopartikel Magnetit (Fe3O4)

Agus Riyanto
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung
Jl. Prof. Soematri Brodjonegoro No. 1 Gedungmeneng Bandarlampung 35145

Email korespodensi : agus.riyanto@fmipa.unila.ac.id

DOI: https://doi.org/10.20527/flux.v15i2.5524
Submited: 02 November 2018; Accepted: 23 April 2019

ABSTRACT−This study aims to identify the effect of preparation temperature on microstructure and
magnetic properties of magnetite nanoparticles prepared from FeSO4.7H2O and FeCl3.6H2O by using the co-
precipitation method without organic solvent and surfactant. Precursors were prepared at 30 oC, 60 oC, and
90 oC under atmospheric pressure. Microstructure and diameter distribution of magnetite nanoparticles were
analyzed by using XRD, FTIR, TEM, and ImageJ software, while the magnetic properties were analyzed using
VSM. The identification result shows that the magnetite phase was formed on all samples with a
polycrystalline structure. The increasing of preparation temperature was followed by an increase in the
diameter of grains and the oxidation rate of magnetite phase into maghemite (γ-Fe2O3). The
superparamagnetic properties almost can be observed mainly in the sample prepared at 30 oC, where the
magnitude of remanent and coercivity is 3.39 emu/g and 23.93 Oe, respectively. The magnitude of remanent
and coercivity increases as preparation temperature increases and superparamagnetic effect decrease.
KEYWORDS : co-presipitation, magnetite, nanoparticles, temperature

PENDAHULUAN dramatis hingga mencapai orde nanometer


Magnetit merupakan material magnetik (<20 nm) (Sheng-Nan, Chao, & Zan-Zan, 2014;
dengan struktur kristal kubik spinel inversi Daoush, 2017). Dalam orde tersebut, magnetit
(Shaker, Zafarian, & Rao, 2013) dan memiliki dapat memperlihatkan sifat
rumus umum Fe3+(A)[ Fe2+ Fe3+](B)O4. Sisi A superparamagnetik yaitu koersivitas dan
merupakan sisi tetrahedral yang ditempati magnetisasi remanen bahan tersebut bernilai
oleh ion Fe3+ dan dikelilingi oleh empat atom nol (zero coersivity) dan memiliki magnetisasi
oksigen (O), sedangkan B merupakan sisi saturasi yang tinggi dikarenakan dalam setiap
oktahedral ditempati oleh ion Fe2+/Fe3+ yang butir nanopartikel hanya tersusun atas satu
dikelilingi oleh enam atom O (Sheng-Nan, domain (single domain) magnetik saja (Ha et al.,
Chao, & Zan-Zan, 2014). Ion Fe3+ pada posisi A 2008).
dan B merupakan pasangan Terdapatnya sifat superparamagnetik
antiferromagnetik, sehingga ion Fe pada sisi
2+ pada nanopartikel beserta sifat unggul lainnya
B memberikan kontribusi yang signifikan seperti non-toksik, biocompatible, dan stabilitas
pada sifat kemagnetan magnetit secara kimiawi yang baik menyebabkan pemanfaatan
makroskopik. Magnetit dalam bentuk magnetik semakin bervariasi (Zeinali,
makroskopik (bulk) memiliki sifat Nasirimoghaddam, & Sabbaghi, 2016).
ferrimagnetik dengan temperatur Currie yang Pemanfaatan nanopartikel magnetit tidak
tinggi (𝑇 = 850 K) (Daoush, 2017). Namun, sebatas pada media perekam magnetik saja,
sifat ferrimagnetik pada bahan tersebut dapat namun telah diupayakan untuk berbagai
mengalami perubahan yang signifikan bila aplikasi biomedis seperti digunakan untuk
diameter butir partikel magnetit berubah pengirim obat (drug delivery), diagnosis

35
36 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no1, Februari 2019 (35-41)

kanker, dan terapi termal (Lopez et al., 2010; meliputi struktur mikro serta sifat magnetik
Sheng-Nan, Chao, & Zan-Zan, 2014; El pada sampel nanopartikel magnetit yang
Ghandoor et al., 2012; Mamani & Gamarra, dipreparasi pada suhu 30 oC, 60 oC, dan 90 oC.
2014). Selain itu, nanopartikel magnetit juga
diterapkan dalam water treatment (Shaker, METODE PENELITIAN
Zafarian, & Rao, 2013), imobilisasi enzim Bahan dan Alat
(Sohrabi, Rasouli, & Torkzadeh, 2014), dan Bahan yang digunakan untuk
berbagai aplikasi lainnya. mempreparasi sampel antara lain: FeSO4.7H2O
Nanopartikel magnetit dapat dipreparasi (Sigma Aldric), FeCl3.6H2O (Sigma Aldric),
dengan melalui mekanisme top down dan NH4OH (Sigma Aldric). Sedangkan, alat yang
bottom up. Mekanisme top down umumnya digunakan antara lain: transmission electron
dilakukan dengan menggunakan metode microscopy (TEM) JEOL JEM 1400,
mekanik yaitu dengan cara menggiling bulk difraktrometer sinar-x tipe XRD 6000, vibrating
magnetit menggunakan ball milling. sample magnetometer (VSM), dan Shimadzu
Keunggulan metode ini ialah dapat spektrometer FTIR Shimadzu-8201 PC.
memperoleh nanopartikel magnetit dengan
tingkat kemurnian yang tinggi, namun Preparasi Sampel Nanopartikel Magnetit
preparasi nanopartikel magnetit dengan Preparasi sampel nanopartikel Fe3O4
menggunakan metode ini tergolong cukup (magnetit) dilakukan dengan menggunakan
mahal (Priyadarshana et al., 2015). Sedangkan metode kopresipitasi tanpa pelarut organik
mekanisme bottom up dapat dilakukan dengan maupun surfaktan, serta dilakukan pada
menggunakan metode preparasi seperti sol- tekanan atmosfer. Proses preparasi dilakukan
gel (Xu et al., 2007, mikroemulsi (Ha et al., dengan melarutkan FeSO4.7H2O dan
2008), hidrotermal (Demir, Baykal, & Sozeri, FeCl3.6H2O dengan perbandingan mol 1 : 2 ke
2014), dan solvotermal (Ha et al., 2008). dalam 30 ml aquades. Ke dalam larutan
Namun, penerapan metode tersebut tersebut ditambahkan 60 ml larutan NH4OH
membutuhkan logam kompleks, pelarut 10 % dan diaduk menggunakan magnetic stirrer
organik, atau surfaktan, sehingga selama 90 menit pada variasi suhu 30 oC, 60 oC,
menyebabkan peningkatan biaya preparasi dan 90 oC. Masing-masing sampel berturut-
(Mamani & Gamarra, 2014). Dengan semakin turut dilabeli dengan nama P30, P60, dan P90.
meningkatnya upaya pemanfaatan Kemudian, proses preparsi dilanjutkan
nanopartikel magnetit, maka penyederhanaan dengan mengendapkan sampel, penyaringan,
proses preparasi nanopartikel perlu dan pencucian hingga diperoleh prekursor
dikembangkan. nanopartikel magnetit. Prekursor yang
Pada penelitian ini dilakukan preparasi diperoleh selanjutnya dikalsinasi pada suhu 80
nanopartikel magnetit dengan prosedur oC.

sederhana berbasis metode kopresipitasi.


Selain jauh lebih sederhana dan ekonomis, Karakterisasi Sifat Fisis Nanopartikel
variabel kontrol dalam proses preparasinya Magnetit
pun sangat variatif. Sampel dipreparasi Karakteristik struktur mikro dan
menggunakan metode tersebut pada tekanan morfologi sampel dianalisis dengan XRD
atmosfer, tanpa pelarut organik dan surfaktan. (menggunakan logam target Cu, sampling pitch
Penelitian ini dilakukan untuk 0,02 deg, dan scan speed 5,00 deg/min), TEM, dan
mengidentifikasi sifat fisis nanopartikel FTIR (pada rentang bilangan gelombang
magnetit yang dihasilkan melalui metode 293,18 cm-1 – 4004,22 cm-1). Populasi diameter
preparasi ini. Secara spesifik, penelitian butir nanopartikel dianalisis menggunakan
ditujukan untuk mengidentifikasi efek suhu software ImageJ. Sedangkan, karateristik sifat
preparasi pada karakteristik fisis yang magnetik sampel dianalisis pada suhu ruang
Riyanto, A. Preparasi dan Karakteristik Fisis... 37

dengan menggunakan VSM pada rentang kuat yang identik dengan magnetit, serta memiliki
medan magnet -2,5 kOe hingga 2,5 kOe. sifat magnetik makroskopik yang sama yaitu
ferrimagnetik (Sheng-Nan, Chao, & Zan-Zan,
HASIL DAN PEMBAHASAN 2014).
Karakteristik Mikrostruktur Sampel
Magnetit
Pola difraksi sinar-x (XRD) sampel
nanopartikel magnetit ditunjukkan pada
Gambar 1. Hasil analisis XRD pada sampel P30
memperlihatkan indikasi terbentuknya fasa
magnetit yang ditandai dengan terdapatnya
puncak-puncak difraksi dengan indeks Miller
(111), (220), (311), (400), (422), (511), dan (440)
seperti ditunjukkan pada Gambar 1(a). Sesuai
dengan penelitian sebelumnya, struktur kristal
magnetit memiliki puncak-puncak difraksi
dengan indeks tersebut (Lopez et al., 2010; El
Gambar 1 Difraktogram sampel magnetit, (a)
Ghandoor et al., 2012; Hariani, Muhammad, &
sampel P30, (b) P60, dan (c) P90
Dedi, 2013; Mosivand et al., 2013).
Indikasi terbentuknya struktur magnetit
pada sampel tersebut diperkuat dengan hasil
analisis gugus fungsi yang ditampilkan pada
Gambar 2. Pada spektrum FTIR Gambar 2
terdapat puncak absorpsi pada bilangan
gelombang 578,64 cm-1 dan 393,48 cm-1 yang
masing-masing mengindikasikan adanya
vibrasi ikatan kovalen Fe-O tetrahedral dan
Fe-O oktahedral (Jia et al., 2017; Saif et al., 2015;
Asgari, Fakhari, & Berijani, 2014; Arsalani,
Fattahi, & Nazarpoor, 2014; Covaliu et al.,
2011). Terdapatnya ikatan kovalen Fe-O pada
posisi tetrahedral dan oktahedral menguatkan
hasil identifikasi XRD bahwa fasa magnetit
telah terbentuk pada sampel tersebut. Gambar 2 Spektrum FTIR sampel magnetit
Di sisi lain, pada pola difraksi XRD
sampel P30 terdapat puncak difraksi yang Peningkatan suhu preparasi tidak
menunjukkan terdapatnya struktur kristal lain menyebabkan perubahan signifikan pada
yakni pada sudut 2𝜃 32,62o. Sesuai dengan struktur kristal magnetit, namun intensitas
penelitian yang dilakukan oleh Kazeminezhad relatif puncak difraksi fasa maghemit tampak
& Mosivand (2014), puncak tersebut semakin meningkat seperti ditunjukkan pada
merupakan puncak difraksi dari fasa pola difraksi Gambar 1(b) dan 1(c). Hal ini
maghemit (𝛾-Fe2O3). Terbentuknya sedikit fasa mengindikasikan bahwa secara kualitatif
maghemit mengindikasikan bahwa terjadi jumlah fasa maghemit semakin meningkat
proses oksidasi selama proses preparasi. seiring dengan peningkatan suhu preparasi.
Berdasar hasil riset sebelumnya, fasa Dengan demikian, suhu preparasi sangat
maghemit merupakan produk oksidasi dari mempengaruhi keadaan struktur kristal sampel
magnetit (Xu et al., 2007; Shaker, Zafarian, & nanopartikel magnetit, dimana semakin tinggi
Rao, 2013). Maghemit memiliki struktur kristal suhu preparasi yang diterapkan maka akan
38 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no1, Februari 2019 (35-41)

semakin banyak fasa maghemit yang terbentuk karena laju oksidasi yang semakin meningkat.

Gambar 3 Pola difraksi TEM, (a) P30, (b) P60, dan (c) P90

Hasil analisis XRD dan FTIR yang berbeda. Namun, seiring meningkatkanya suhu
menunjukkan bahwa fasa magnetit telah preparasi terdapat peningkatan ukuran
terbentuk pada sampel yang dipreparasi diameter partikel yang cukup signifikan seperti
sangat sesuai dengan hasil difraksi TEM ditunjukkan pada distribusi diameter pada
seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Pola sampel P90 (Gambar 6). Dari hasil ini,
difraksi berbentuk cicin (ring) berkaitan terindikasi bahwa suhu preparasi memiliki
dengan indeks Miller yang bersesuaian peran dalam menumbuhkan butir partikel
dengan hasil analisis XRD. Pola difraksi nanopartikel magnetit. Bila ditinjau morfologi
berbentuk cincin menunjukkan bahwa fasa dan distribusi diameter maka sampel
magnetit yang terbentuk pada ketiga sampel nanopartikel magnetit yang dipreparasi
memiliki struktur polikristal (Kazeminezhad dengan prosedur ini tergolong memiliki
& Mosivand, 2014). Terbentuknya struktur karakteristik yang baik, karena sebagian besar
polikristal pada ketiga sampel tersebut sebagai nanopartikel magnetit memiliki diameter butir
akibat terdapat dua fasa kristal yakni magnetit mendekati diameter single domain yaitu lebih
serta sedikit kristalit maghemit sesuai hasil kecil dari 20 nm (Sheng-Nan, Chao, & Zan-Zan,
analisis XRD. 2014; Daoush, 2017).
Morfologi hasil analisis TEM dan
distribusi diameter butir sampel nanopartikel Karakteristik Sifat Magnetik
magnetit ditunjukkan pada Gambar 4 – 6. Hasil pengukuran relasi magnetisasi (M)
Tampak sampel magnetit memiliki bentuk dan kuat medan magnet (H) atau loop histerisis
hampir bulat dengan diameter butir magnetik ketiga sampel nanopartikel magnetit
nanopartikel bervariasi (Gambar 4 – 6). masing-masing ditunjukkan pada Gambar 7 –
Berdasarkan hasil pengolah gambar (image) 9. Parameter yang amat penting dari loop
dengan menggunakan software ImageJ, sampel histerisis magnetik utamanya ialah magnetisasi
P30 memiliki diameter pada kisaran 6,44 nm – remanen (M ) yang menunjukkan magnetisasi
21,69 nm dan populasi terbanyak pada yang tertinggal saat medan H = 0 Oe dan
diameter 11 nm – 13,99 nm mencapai 26,67 % koersivitas C yang menunjukkan medan H yang
(Gambar 4). Sampel P60 memiliki diameter 5,06 dibutuhkan agar magnetisasi M = 0 emu/g. Pada
nm – 23,29 nm dan populasi terbanyak 11 nm – material superparamagnetik, baik magnetisasi
13,99 nm mencapai 40 % (Gambar 5). remanen maupun koersivitasnya bernilai nol
Sedangkan, sampel P90 memiliki diameter (Hui et al., 2008). Pada loop histerisis ketiga
dalam rentang 9,31 nm – 27,41 nm dan populasi sampel (Gambar 7 – 9) memperlihatkan
terbanyak pada 14 nm – 16,99 nm mencapai terdapatnya remanen dan koersivitas
33,33 % (Gambar 6). Tampak sampel P30 dan meskipun dengan nilai yang sangat kecil,
P60 memiliki diameter butir yang tidak jauh terutama pada sampel P30. Sehingga, sifat
Riyanto, A. Preparasi dan Karakteristik Fisis... 39

superparamagnetik hampir dapat teramati pada sampel P30.

Gambar 4 Morfologi dan distribusi diameter nanopartikel sampel P30

Gambar 5 Morfologi dan distribusi diameter nanopartikel sampel P60

Gambar 6 Morfologi dan distribusi diameter nanopartikel sampel P90


40 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no1, Februari 2019 (35-41)

seiring dengan peningkatan suhu preparasi.


Hal tersebut terjadi sebagai akibat adanya
peningkatan diameter butir nanopartikel
magnetit beserta peningkatan jumlah fasa
maghemit seiring dengan peningkatan suhu
preparasi. Kedua hal tersebut serta
terdapatnya sebagian nanopartikel yang
memiliki diameter lebih dari 20 nm (sesuai
Gambar 4 – 6) menyebabkan timbulnya
multidomain magnetik dan batas butir (grain
boundary), sehingga efek superparamagnetik
semakin melemah seiring dengan
meningkatnya suhu preparasi. Namun, secara
Gambar 7 Loop histerisis magnetik sampel P30 umum sifat magnetik sampel nanopartikel
magnetit yang dipreparasi melalui prosedur
ini memperlihatkan hasil yang tergolong baik
dibanding dengan hasil penelitian
sebelumnya. Sebagai contoh, Daoush (2017)
menghasilkan nanopartikel magnetit dengan
remanen 12,65 emu/g dan koersivitas 214 Oe
yang dipreparasi dari bahan besi (II) klorida
dan besi (III) klorida dan pelarut ethylene
diamine tetra acetic acid (EDTA) yang
dipreparasi menggunakan metode
kopresipitasi pada suhu ruang (25 C).
o

Tabel 1 Karakteristik sifat magnetik


No. Sampel M (emu/g) C (Oe)
Gambar 8 Loop histerisis magnetik sampel P60 1 P30 3,39 23,93
2 P60 4,76 24,35
3 P90 7,85 47,90

KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
metode kopresipitasi sederhana (tanpa pelarut
organik dan surfaktan) dapat diterapkan
untuk mempreparasi nanopartikel magnetit
dengan karakteristik fisis yang baik. Hasil
identifikasi struktur mikro memperlihatkan
nanopartikel magnetit yang terbentuk
memiliki struktur polikristal dikarenakan
terdapat sedikit fasa maghemit yang terbentuk
Gambar 9 Loop histerisis magnetik sampel P90 dan secara kualitatif jumlahnya meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu preparasi.
Nilai magnetisasi remanen, koersivitas, Selain itu, hasil identifikasi menunjukkan
beserta magnetisasi pada H = 2,5 kOe untuk bahwa peningkatan suhu preparasi diikuti
ketiga sampel ditunjukkan pada Tabel 1. Data dengan peningkatan ukuran diameter butir
pada Tabel 1 memperlihatkan peningkatan nanopartikel magnetit, serta meningkatnya
nilai magnetisasi remanen dan koersivitas magnetisasi remanen dan koersivitas.
Riyanto, A. Preparasi dan Karakteristik Fisis... 41

DAFTAR PUSTAKA α-Fe2O3 Nanoparticles Using Sintering


Arsalani, N., Fattahi, H., & Nazarpoor, M. (2010). Treatment. Acta Physica Polineca A 125(5),
Synthesis and Characterization of PVP- 1210–1214.
Functionalized Superparamagnetic Fe3O4 Lopez, J. A., González, F., Bonilla, F. A., Gustavo
Nanoparticles as an MRI. eXPRESS Polymer Z., & Gómez, M. E. (2010). Synthesis and
Letters, 4(6), 329–338. Characterization of Fe3O4 Magnetic
Asgari, S., Fakhari, Z., & Berijani, S. (2014). Nanofluid. Revista Latinoamericana de
Synthesis and Characterization of Fe3O4 Metalurgia Y Materiales, 30(1), 60–66.
Magnetic Nanoparticles Coated with Mamani, J. B., & Gamarra, L. F. (2014). Synthesis
Carboxymethyl Chitosan Grafted Sodium and Characterization of Fe3O4 Nanoparticles
Methacrylate. Journal of Nanostructures, 4, with Perspectives in Biomedical Applications.
55–63. Materials Research, 17(3), 542–549.
Covaliu, C. I., Daniela, B., Cristian, M., Lucian D., Mosivand, S., Monzon, L. M. A., Kazeminezhad, I.,
Eugeniu, V., Camelia, C., ...Horia, I. (2011). & Coey, J. M. D. (2013). Influence of Growth
Magnetic Nanoparticles Coated with Conditions on Magnetite Nanoparticles
Polysaccharide Polymers for Potential Electro-Crystallized in the Presence of
Biomedical Applications. Journal of Organic Molecules. International Journal of
Nanoparticle Research, 13(11), 6169–6180. Molecular Sciences, 14, 10383–10296.
Daoush, W. M. (2017). Co-Precipitation and Priyadarshana, G., Kottegoda, N., Senaratne, A., de
Magnetic Properties of Magnetite Alwis,A., & Karunaratne V. (2015). Synthesis
Nanoparticles for Potential Biomedical of Magnetite Nanoparticles by Top-Down
Applications. Journal of Nanomedicine Approach from a High Purity Ore. Journal of
Research, 5(3), 3–8. Nanomaterials, 2015, 1–8.
Demir, A., Baykal, A., & Sözeri, H. (2014). Green Saif, B., Wang, C., Chuan, D., and Shuang, S.
Synthesis of Fe3O4 Nanoparticles by One-Pot (2015). Synthesis and Characterization of
Saccharide-Assisted Hydrothermal Method. Fe3O4 Coated on APTES as Carriers for
Turkish Journal of Chemistry, 38, 825–836. Morin-Anticancer Drug. Journal of
El Ghandoor, H., Zidan, H. M., Khalil, M. M. H., & Biomaterials and Nanobiotechnology, 6, 267–
Ismail, M. I. M. (2012). Synthesis and Some 275.
Physical Properties of Magnetite (Fe3O4) Shaker, S., Zafarian, S., & Rao, K.V. (2013).
Nanoparticles. Int. J. Electrochem. Sci., 7, Preparation and Characterization of Magnetite
5734–5745. Nanoparticles by Sol-Gel Method for Water
Ha, N. T., Nguyen, H. H., Nguyen, C., and Huynh, Treatment. International Journal of
D. C. (2008). Effects of the Conditions of the Innovative Research in Science, Engineering
Microemulsion Preparation on the Properties and Technology, 2(7), 2969–2973.
of Fe3O4 Nanoparticles. Natural Sciences and Sheng-Nan, S., Chao, W., & Zan-Zan, Z. (2014).
Technology, 24, 9–15. Magnetic Iron Oxide Nanoparticles :
Hariani, P. L., Muhammad, F., & Dedi S. (2013). Synthesis and Surface Coating Techniques for
Synthesis and Properties of Fe3O4 Biomedical Applications. Chin. Phys. B,
Nanoparticles by Co-Precipitation Method to 23(3), 1–19.
Removal Procion Dye. International Journal Sohrabi, N., Rasouli, N., & Torkzadeh, M. (2014).
of Environmental Science and Development, Enhanced Stability and Catalytic Activity of
4(3), 336–340. Immobilized α-Amylase on Modified Fe3O4
Hui, C., Chengmin, S., Tianzhong, Y., Lihong, B., Nanoparticles. Chemical Engineering
Jifa, T., Hao, D.,..Gao, H.J. (2008). Large- Journal, 240, 426–433.
Scale Fe3O4 Nanoparticles Soluble in Water Xu, J., Yang, H., Fu, W., Du, K., Sui, Y., Chen, J.,
Synthesized by a Facile Method. J. Phys. ...Zou, G. (2007). Preparation and Magnetic
Chem, 112, 11336–11339. Properties of Magnetite Nanoparticles by Sol-
Jia. J., Zhang. W., Yang. Z., Yang, X., Wang, N., Gel Method. Journal of Magnetism and
and Yu, X. (2017). Novel Magnetic Cross- Magnetic Materials, 309(2), 307–311.
Linked Cellulase Aggregates. Molecules, 22, Zeinali, S., Nasirimoghaddam, S., and Sabbaghi., S.
1–14. (2016). Investigation of the Synthesis of
Kazeminezhad, I., & Mosivand, S. (2014). Phase Chitosan Coated Iron Oxide Nanoparticles
Transition of Electrooxidized Fe3O4 to γ and under Different Experimental Conditions. Int.
J. Nanosci. Nanotechnol, 12(3), 183–190.

You might also like