Professional Documents
Culture Documents
Puisi 1
Puisi 1
Home
PROFIL
o
o
o
LEMBAGA
o
o
o
o
o
o
o
o
o
BERITA
o
FATWA MASYAYIKH
o
o
o
o
o
GALERY
o
KREASI SANTRI
o
o
o
o
o
KONSULTASI
o
o
KONTAK
Beranda KREASI SANTRI Puisi
KREASI SANTRI
Puisi
admin
-
21 April 2019
251
Salah satu khotimin Alfiyah Ibnu Malik sedang membacakan puisi dihadapan
hadirin semua (Foto: KHASMedia)
Oleh: Alfiyah Al-Ikhtishos
Maka tak lain kata yang pantas kami sampaikan selain beribu kata maaf dan
terimakasih.
Meski kami tahu kata maaf kami tak mampu mengobati perih.
Namun dihari yang sangat berbahagia ini tak ada lagi harapan yg ingin kita
raih.
Selain mendapat ridho dan maaf dari para masyayikh
Dan itu semua karena kami sangat acuh tak acuh untuk sekedar mengingat
merenung jasa-jasa beliau.
Terimakasih kiai..
Dengan simpul garis senyumnya yang kami artikan sebagai penyabar atas
kelancangan kami.
Betapa semua itu adalah tanda perhatian dari beliau untuk kami.
Beliau adalah kiai yang sangat membantu kami mengurai bait demi bait
nadzom Alfiyah.
Beliau yang tanpa pernah bosan untuk menasihati kami, meski kadang kami
tak mau mengerti.
Kami berat kaki hanya sekedar melangkah menjemput bait-bait indah dari
bibir beliau yang terurai rapih.
Dan beliau yang setiap hari menahan letih hanya sekedar memberi asupan
ilmu-ilmu Al-Quran.
Tentu beliau-beliau yang tak hentinya memanjatkan doa untuk kami sebagai
santri-santrinya
Maafkan kami kiai, tanpa ridho dan maafmu ilmu yang kami pelajari tak
bernilai sama sekali.
Jiwamu begitu lapang, tak sebutir debu pun kesalahan kami yang pantas
untuk engkau maafkan
Terimakasih ibu..
Untuk segala tetesan air mata yang mengalir disetiap do’a-do’a mu,
Ibu yang menahan sakit 9 bulan lamanya hanya demi melahirkan anak yang
tidak bakti kepadanya,
Ibu yang rajin bertanya keadaan kami,
Hanya demi anak yang tidak memenuhi harapan ibunya. Maafkan anak-anak
mu ini bu, hatimu yang tergores itu karna kenakalan kami.
Terimakasih bapa..
Bapa yang rela lelah menggeluti profesinya demi memenuhi biaya hingga
kebutuhan kami.
Bapa yang tak sadar tulangnya rapuh demi untuk mewujudkan keinginan kami
yang tak kunjung penuh.
Tak mengerti kami harus seperti apalagi pa, basah air mata kami tak
membalas keluh kesah perjuanganmu.
KHASMedia
LABEL
Khotimin Alfiyah
Berita sebelumyaKiai Musthofa Aqiel: Amalan-amalan Utama Pada Malam Nishfu Sya’ban
Berita berikutnyaLive Khotmil Alfiyah, Ad-Durus Al-Muqorroh Juz Amma
admin
BERITA TERKAITDARI PENULIS
Puisi Troubadour
Sungkawa, Buya
SMK KHAS Kempek ku
LEAVE A REPLY
Info PSB KHAS Kempek
Ngalap Berkah Almarhum Kiai Aqiel Siroj