Professional Documents
Culture Documents
net/publication/323743135
CITATIONS READS
0 2,065
1 author:
Nur Wahyuniati
Faculty of Medicine, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia
30 PUBLICATIONS 82 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Experiences, attitudes and barriers towards research participation at Syiah Kuala University, Banda Aceh View project
All content following this page was uploaded by Nur Wahyuniati on 17 August 2018.
Nur Wahyuniati
Abstrak.Penyakit tuberkulosis masih tetap merupakan masalah kesehatan yang utama di dunia. Penyakit
ini menyebabkan angka kesakitan yang tinggi pada jutaan penduduk dunia setiap tahunnya.
Mycobacterium tuberculosis (M.Tb) memiliki kemampuan aktifitas replikasi dan metabolisme yang
tinggi dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di dalam fagosit profesional. Respon imun seluler
sangat berperan penting untuk proses eliminasi M. Tb. Sel TH1 yang teraktivasi akan mengeluarkan
interferon gamma yang akan mengaktivasi makrofag. Interferon gamma memiliki peran yang sangat
penting dalam imunitas protektif terhadap infeksi M.Tb. (JKS 2017; 2: 126-132)
Kata kunci: Tuberkulosis, Mycobacterium tuberculosis, respon TH1, Interferon gamma
Abstract. Tuberculosis remains a major health problem in the world. This disease causes a high
morbidity rate in millions of the world's population each year. Mycobacterium tuberculosis (M.Tb) has
high replication and metabolism activity and has the ability to survive in professional phagocytes.
Cellular immune responses play an important role in the elimination process of M. Tb. The activated
TH1 cell will secrete interferon gamma that leads to activation of macrophages. Interferon gamma has
a very important role in protective immunity against infection M.Tb. (JKS 2017; 2: 126-132)
127
Wahyuniati.- Peran Interferon Gamma pada Infeksi
buatan (kultur) terlihat bentuk kokus dan akan berpindah dari paru ke kelenjar getah
filamen.6,7 Basil tuberkel yang sebenarnya bening lokal13, disini M.Tb akan menginisiasi
ditandai oleh sifat “tahan-asam”, oleh karenanya respon imun adaptif melalui proses presentasi
digunakan teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen antigen ke sel limfosit T naif. Pada beberapa
untuk dapat mengidentifikasi Mycobacterium kondisi, sejumlah populasi bakteri M.Tb akan
tuberculosis.6,8 disebarkan ke organ-organ perifer lain melalui
aliran darah, M. Tb akan berada pada kondisi
Mycobacterium tuberculosis memiliki laten selama beberapa dekade sebelum
komponen dinding sel dengan sejumlah unsur mengalami reaktivasi yang akan menyebabkan
yang dapat merangsang hipersensitivitas tipe tuberkulosis ekstrapulmoner.7,14 Setelah muncul
lambat dan memacu kekebalan terhadap infeksi. respon imun adaptif seluler (kira-kira 3 minggu
Beberapa diantara komponen dinding sel yang setelah infeksi awal), yang didominasi oleh sel
terpenting adalah glikolipid (misalnya limfosit T CD4+ yang menunjukkan diferensiasi
lipoarabinogalactan), asam mikolat, ke arah Th1, pertumbuhan M.Tb di paru akan
tuberculoprotein dan polisakarida.6,8 terhambat, dan proses perkembangan penyakit
akan berhenti sementara.7,14
Mycobacterium tuberculosis ditransmisikan
melalui udara (airborne) secara droplet dalam Pada mayoritas orang-orang yang terinfeksi
bentuk partikel kecil (10 μm) yang dapat M.Tb, adanya respon imun adaptif cukup
terhirup ke dalam alveoli paru.7-9 Agar dapat memadai untuk mencegah timbulnya penyakit
terbentuk ukuran droplet yang sekecil ini, maka TB aktif semasa hidup.7 Sangat sedikit individu
droplet yang dikeluarkan oleh individu yang yang telah terinfeksi M.Tb dapat mengeliminasi
menderita tuberkulosis aktif harus ‘berkorban’ secara sempurna bakteri ini. Kondisi dimana
dengan menghilangkan sejumlah komponen air infeksi yang terjadi tanpa gejala dan tanda
melalui proses evaporasi.7,9 Untuk adanya penyakit TB aktif disebut dengan istilah
memperpanjang keberlangsungan hidupnya “tuberkulosis laten”. Infeksi laten dapat
selama proses transmisi ini, Mycobacterium mengalami reaktivasi dan menyebabkan
tuberculosisjuga membutuhkan sejumlah progresifitas penyakit pada sejumlah individu
mekanisme untuk menghindari terjadinya minoritas.7 Pada individu yang mengalami
kerusakan DNA serta harus memiliki penyakit TB aktif, replikasi bakteri dapat terjadi
kemampuan untuk memperbaiki DNA yang secara intraseluler atau ekstraseluler, dan jika
rusak akibat paparan sinar ultraviolet di individu dengan penyakit TB paru aktif ini batuk
lingkungan.7,9 mereka akan mensekresikan droplet infeksius
yang akan memulai kembali siklus hidup M.Tb
Setelah dihirup ke dalam alveoli paru, M. ke individu yang lain.7
tuberculosisakan segera difagositosis oleh
makrofag alveolar dan kemudian ia akan berada Interferon Gamma(IFN-γ)
di dalam lingkungan fagosom makrofag. Di Interferon (IFN) merupakan jenis protein yang
dalam fagosom, M. tuberculosis harus tergabung ke dalam keluarga besar sitokin.
melakukan sejumlah mekanisme untuk Interferon dibagi ke dalam 2 jenis berdasarkan
mendapatkan zat nutrien, mengumpulkan dan struktur, fungsi, dan stimulus yang merangsang
mempertahankan sejumlah divalent kation ekspresi protein ini, yaitu: (i) IFN tipe I yang
termasuk zat besi, serta melakukan pertahanan muncul saat merespon adanya infeksi virus,
terhadap komponen antimikroba yang dimiliki terbagi ke dalam beberapa kelas yaitu IFN (-α, -
oleh makrofag.7,9 β, -ε, -κ, -ω, -δ, -τ). (ii) IFN tipe II, yang disebut
juga dengan IFN-γ, yang disekresikan oleh sel-
Setelah fagositosis, M. tuberculosis akan sel yang telah mendapatkan rangsangan dari
mengalami multiplikasi di dalam makrofag dan berbagai stimulus inflamasi maupun reaksi
kemudian dengan jumlah populasi bakteri yang imun lainnya.15,16
telah bertambah ini M. tuberculosis akan
menyebar ke makrofag dan sel dendritik lain Interferon-γmerupakan produk dari gen tunggal
yang baru direkrut oleh sistem pertahanan tubuh yang berasal kromosom 12 (pada manusia) dan
untuk membantu proses eliminasi M. kromosom 10 (pada mencit).15,17 IFN-γ manusia
Tuberculosis.7,8-10 Sejumlah subset M.Tb juga merupakan suatu glycosylated protein dengan
128
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17 (2): 126-132, Agustus 2017
panjang 143 asam amino dan memiliki sedikit menginduksi IFN-γ melalui sebuah mekanisme
sequence homology dengan kelas IFN-α dan yang melibatkan faktor transkripsi Stat4 dan
IFN-β. Meskipun IFN-γ memiliki sejumlah NF-κB.15IFN-γ telah diketahui dapat
aktifitas biologis yang sama dengan IFN tipe I, menurunkan produksi (downregulate) IL-4 dan
namun IFN-γ juga memperlihatkan adanya IL-10 oleh sel TH2.19,22 Namun menariknya,
berbagai aktifitas lain, hal ini menunjukkan IFN-γ ternyata juga dapat meningkatkan
bahwa peran alami yang dimainkan oleh IFN- polarisasi TH2 dan sel-sel yang memproduksi
γadalah sebagai modulator sistem imun.16-18 IL-4 bila IFN-γ muncul saat awal priming sel
T.19,23IFN-γ juga dapat mengontrol produksi dan
Biosintesis Interferon Gamma aktivasi sel Treg (CD4+/CD25+regulatory T
IFN-γ terutama dihasilkan secara endogen oleh cell). Tregs berfungsi untuk menekan berbagai
sel limfosit T (CD4+ dan CD8+) dan sel Natural macam respon imun dan juga menginduksi
Killer (NK) yang telah teraktivasi akibat adanya immune tolerance.24 Dengan adanya peran
respon terhadap stimulus antigen spesifik.15,16 tambahan ini disertai dengan peran klasiknya
IFN-γ merupakan sitokin yang menjadi tanda sebagai sitokin pro-inflamasi, menunjukkan
khas subset TH1. IFN-γ merupakan sitokin bahwa IFN-γ memilki peran yang luas dalam
utama yang berperan dalam aktivasi makrofag meregulasi respon imun host.19
dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam
cell mediated immunity terhadap mikroba Peran Interferon Gamma pada Infeksi
intraseluler. 1,19 Mycobacterium tuberculosis
Sifat khas yang dimilki oleh bakteri intraseluler
Terdapat 2 jalur mekanisme produksi IFN-γ fakultatif seperti Mycobacterium tuberculosis
yang telah ditemukan dengan menggunakan sel adalah kemampuannya untuk dapat bertahan
T CD4+, yaitu:(i)T cell receptor (TCR) mediated hidup bahkan dapat melakukan multiplikasi di
antigen-dependent pathway, cyclosporine- dalam sel fagosit. Oleh karena mikroba ini
sensitive, dan (ii) cytokine-induced, mampu bersembunyi dari antibodi host yang
cyclosporine-insensitive pathway(15). Secara bersirkulasi, maka proses eliminasi mikroba ini
eksperimental, produksi IFN-γ juga dapat membutuhkan mekanisme cell-mediated
diinduksi dengan menggunakan stimulus yang immunity.1
menyerupai aktivasi via TCR, yaitu meliputi
penggunaan mitogen (seperti concanavalin A Cell-mediated immunity terdiri dari 2 tipe
atau phytohemaglutinin), cross-linking reaksi: (i) sel T CD4+ merekrut sel fagosit dan
antibodies, atau agen-agen farmakologis mengaktivasi mereka melalui CD40 ligand dan
(seperti kombinasi phorbol myristate acetate IFN-γ yang akan membunuh mikroba yang telah
dan calcium ionophore).15 difagositosis, (ii) cytotoxic T lymphocytes CD8+
membunuh sel host yang telah terinfeksi.1
Pada sel T yang tidak teraktivasi (resting), gen
IFN-γ tidak diekspresikan sehingga proteinnya IFN-γ akan mengaktivasi sejumlah jalur
tidak dapat dideteksi. Namun, setelah terjadi signaling dan faktor-faktor transkripsi, terutama
aktivasi sel T, IFN-γ dapat dideteksi dalam yang paling penting dalam hal ini adalah
rentang waktu 6 – 8 jam, kadarnya akan STAT1, sedangkan sinyal dari Toll like receptor
mencapai level maksimum pada 12 – 24 jam, (TLR) dan CD40 akan mengaktivasifaktor
dan kemudian setelah itu akan kembali menurun transkripsi NF-κB dan activation protein 1 (AP-
hingga ke nilai baseline.15,20 Sel TH1 dan sel 1). Faktor-faktor transkripsi ini akan
CD8+ yang telah mengalami diferensiasi menstimulasi ekspresi sejumlah enzim pada
sebelumnya juga akan mensekresikan kadar fagolisosom makrofag, meliputi: enzim fagosit
IFN-γ yang kuat sebagai respon terhadap oksidase, yang akan menginduksi produksi
stimulasi dari kombinasi IL-12 dan IL-18 reactive oxygen species (ROS); inducible nitric
(disebut juga sebagai IFN-γinducing factor, oxide synthase (iNOS), yang menstimulasi
IGIF) tanpa perlu adanya stimulasi melalui produksi nitric oxide (NO); dan enzim-enzim
TCR.15,21 Produksi IFN-γ yang muncul sebagai lisosom. Berbagai substansi ini akan
respon stimulasi sitokin memiliki durasi yang menghancurkan mikroba yang telah diingesti di
lebih tahan lama daripada yang muncul karena dalam vesikel serta juga bertanggung jawab atas
stimulasi TCR. IL-12 dan IL-18 bersinergi
129
Wahyuniati.- Peran Interferon Gamma pada Infeksi
fungsi-fungsi mikrobisidal yang dimainkan oleh hanya menyumbangkan sebanyak 1/3 bagian
makrofag yang telah teraktivasi.1 dari total mekanisme restriksi pertumbuhan
Mycobacterium tuberculosis. Namun, dari hasil
IFN-γ juga menstimulasi produksi isotypes penelitian yang telah dilakukan baru-baru ini
antibodi (seperti IgG2a pada mencit) yang akan menunjukkan bahwa secara bersama-sama
mengaktivasi komplemen dan mengopsonisasi ketiga sitokin ini telah memperlihatkan suatu
bakteri untuk difagositosis, yang mana hal ini mekanisme pengontrolan pertumbuhan
akan membantu fungsi efektor makrofag. Mycobacterium tuberculosis yang lebih
Bagaimana mekanisme stimulus produksi efektif.26 Pemilihan waktu yang tepat (timing)
antibodi ini pada manusia belum dapat pada proses signaling IFN-γ dan TNF-α juga
dijelaskan secara pasti.1 mempengaruhi strategi aktivasi makrofag dalam
melawan Mycobacterium tuberculosis.27
Pentingnya IFN-γ dan IL-12 pada imunitas
terhadap bakteri intraseluler telah Perkembangan penelitian akhir-akhir ini
didemonstrasikan pada berbagai eksperimen menunjukkan hasil bahwa mekanisme
hewan coba serta pada kondisi imunodefisiensi autophagy merupakan mekanisme pertahanan
kongenital. Sebagai contoh, individu yang innate yang sangat berperan dalam
mewarisi mutasi pada reseptor IFN-γ atau IL-12 mengeliminasi bakteri-bakteri patogen
akan sangat rentan terhadap infeksi intraseluler. Adanya induksi autophagy akan
1,25
mikobakteria atipical. mengantarkan mikobakteria ke dalam lisosom
yang mana hal ini akan menyebabkan berhasil
Adanya interaksi antara makrofag yang telah dibunuhnya bakteri tersebut.28-30
terinfeksi Mycobacterium tuberculosis dan sel
limfosit T juga akan menimbulkan pelepasan IFN-γ telah diketahui dapat menginduksi
berbagai mediator seperti IL-1β, IL-6, IL-10 dan terjadinya mekanisme autophagy pada sel yang
TNF-α. Berbagai sitokin ini memainkan peran terinfeksi mikobakteria. Induksi autophagy oleh
regulasi tertentu yang dapat mengontrol atau IFN-γ ini berhubungan dengan imunitas
bahkan dapat meningkatkan pertumbuhan protektif terhadap tuberkulosis. Namun,
Mycobacterium tuberculosis di dalam bagaimana mekanisme pasti timbulnya
makrofag.2,25 autophagy akibat induksi IFN-γ belum diketahui
secara jelas. Sitokin-sitokin TH2 seperti IL-4 dan
IL-13 menghambat autophagy akibat induksi
IFN-γ, hal ini telah ditunjukkan pada makrofag
mencit dan manusia.31 IL-6 yang yang
dihasilkan oleh makrofag yang terinfeksi
mikobakteria juga secara selektif menghambat
respon makrofag terhadap IFN-γ, namun apakah
IL-6 turut berperan dalam mekanisme
autophagy yang diinduksi IFN-γ belum
diketahui dengan pasti.30,32
Kesimpulan
Interferon Gamma (IFN-γ) berperan dalam
imunitas protektif terhadap infeksi M.Tb.
Namun perannya dapat dihambat dengan
meningkatnya aktivitas dari komponen TH2.
130
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17 (2): 126-132, Agustus 2017
131
Wahyuniati.- Peran Interferon Gamma pada Infeksi
132
View publication stats