Professional Documents
Culture Documents
net/publication/322370437
CITATIONS READS
4 1,132
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Pengembangan dan Validasi Metode Analisis Sefiksim dengan Metode Absorbansi dan Metode Luas Daerah di Bawah Kurva secara Spektrofotometri Ultraviolet View
project
All content following this page was uploaded by Harrizul Rivai on 10 January 2018.
Accuracy obtained by the absorbance method and the area under the curve satisfy the validated requirements of
Universitas Andalas,
80-120%. The precision obtained by the absorbance method and the area under the curve satisfies the validated
2
Sekolah Tinggi Ilmu
requirement with the RSD yield ≤ 2%. Statistical analysis showed that both methods did not differ significantly (P
Farmasi (STIFARM),
≥ 0.05).
Padang
Corresponding Author:
ABSTRAK: Sebuah metode sederhana yang tepat, akurat, cepat dan ekonomis telah dikembangkan dan divalidasi
Harrizul Rivai untuk analisis tablet betametason menggunakan spektrofotometri ultraviolet dengan metode absorbansi dan
Fakutas Farmasi Universitas luas daerah di bawah kurva. Penentuan metode ini dilakukan pada penyerapan panjang gelombang maksimum
Andalas 241,40 nm dan luas daerah di bawah kurva pada rentang 210,40 - 290,40 nm dengan menggunakan pelarut asam
harrizul@yahoo.co.id klorida 0,1 N. Metode analisis ini divalidasi dengan linieritas, batas deteksi, batas kuantifikasi, presisi dan akurasi.
Linieritas pada metode absoransi menunjukkan hasil persamaan regresi y = 0,02273 x + 0,00228 dengan r =
0,99958, dengan metode luas daerah di bawah kurva menunjukkan hasil persamaan regresi y = 0,643 x – 0,214
dengan r = 0,9955. Batas deteksi dan batas kuantifikasi pada metode absorbansi 1,754531 dan 5,316812,
dengan metode luas daerah di bawah kurva 3,888631 dan 11,783730. Akurasi yang diperoleh dengan metode
absorbansi dan luas daerah di bawah kurva memenuhi persyaratan yang divalidasi yakni 80-120 %. Presisi yang
diperoleh dengan metode absorbansi dan luas daerah di bawah kurva memenuhi persyaratan yang divalidasi
dengan hasil RSD ≤ 2 %. Analisa statistik menunjukkan menunjukkan bahwa kedua metode tersebut tidak
berbeda secara signifikan (P ≥ 0.05).
Kata kunci: betametason; metode absorbansi; metode luas daerah di bawah kurva.
s52
Rivai dkk |Formulasi dan Uji Sifat...
mengetahui validitas metode ini. Kedua metode ini bahan baku betametason menggunakan timbangan
dicobakan untuk penentuan kadar betamoteson dalam analitik, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL, kemudian
sediaan tablet. tambahkan sebagian NaOH 0,1 N, kocok hingga larut
lalu dicukupkan dengan NaOH 0,1 N sampai tanda batas,
METODE PENELITIAN kocok homogen.
Dengan pelarut dapar fosfat sitrat pH 7,2
Alat dan Bahan Buat larutan baku betametason dengan kadar 1000
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah µg/mL, dengan cara timbang seksama 100 mg bahan
spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV-1800), baku betametason, masukkan ke dalam labu ukur 100
sonikator (Branson), timbangan analitik (Precisa), alat- mL, kemudian tambahkan sebagian dapar fosfat sitrat
alat gelas seperti labu ukur (Iwaki), beaker glass (Iwaki), pH 7,2 kocok hingga larut, lalu dicukupkan dengan dapar
erlemeyer (Iwaki), gelas ukur (Iwaki), pipet ukur (Iwaki), fosfat sitrat pH 7,2 sampai tanda batas, kocok homogen.
pipet tetes, corong, spatel, batang pengaduk, kertas
saring, aluminium foil dan alat-alat gelas lainnya yang Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum
menunjang penelitian. Betametason
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Dari masing-masing larutan baku betametason 1000
adalah bahan baku betametason (Tianjin TianMao µg/mL dengan berbagai pelarut (NaOH 0,1 N, HCl 0,1 N,
Technology Development Corp. Ltd.), Tablet Benoson® larutan dapar fosfat sitrat pH 7,2), lakukan pengeceran
(PT Bernofarm, No. Batch TPD29545, Exp. Maret 2020), hingga didapat konsentrasi 100 µg/mL dengan cara
Dinatrium Hidrogen Fosfat (Merck), Asam Sitrat P pipet sebanyak 10 mL masukkan ke dalam labu ukur 100
(C6H8O7) (Merck), Natrium Hidroksida (PT Brataco), mL, kemudian encerkan dengan masing-masing pelarut
Asam Klorida (PT Emsure), Air suling (PT Brataco). sampai tanda batas, homogenkan.
Kemudian masing-masing larutan baku betametason
Prosedur 100 µg/mL dengan berbagai pelarut, dipipet 1 mL
Pembuatan Pelarut masukkan ke dalam labu ukur 10 mL kemudian cukupkan
Pelarut NaOH 0,1 N dengan pelarut masing-masing sampai tanda batas,
Larutkan 162 gram natrium hidroksida P dalam 150 kocok homogen sehingga didapat konsentrasi 10 µg/mL,
mL air bebas karbon dioksida. Larutan didinginkan hingga serapan diukur pada rentang panjang gelombang 200-
suhu kamar, saring melalui kertas saring. Filtrat jernih 400 nm dengan spektrofotometer ultraviolet sehingga
dimasukkan sebanyak 54,5 mL ke dalam wadah bertutup diperoleh panjang gelombang maksimum betametason.
rapat dan encerkan dengan air bebas karbondioksida
hingga 1000 mL. Pipet 100 mL dari larutan, masukkan ke Pembuatan Kurva Kalibrasi Betametason
dalam labu ukur 1000 mL cukupkan sampai tanda batas Dari larutan baku betametason 1000 µg/mL yang
dengan air bebas karbondioksida dan homogenkan diencerkan menjadi 100 µg/mL dalam pelarut HCl 0,1 N
(Kemenkes RI, 2014). dipipet dengan mikro pipet sebanyak 1,0 mL, 1,5 mL, 2,0
Pelarut HCl 0,1 N mL, 2,5 mL dan 3 mL masukkan masing-masing kedalam
Encerkan 85 mL asam klorida P dengan aquadest labu ukur 10 mL, cukupkan sampai tanda batas lalu
hingga 1000 mL. Pipet 100 mL dari larutan, masukkan homogenkan hingga diperoleh konsentrasi 10 µg/mL, 15
ke dalam labu ukur 1000 mL, cukupkan sampai tanda µg/mL, 20 µg/mL, 25 µg/mL dan 30 µg/mL. Kemudian
batas dengan aquadest bebas karbon dioksida dan diukur absorban dan luas daerah di bawah kurva masing-
homogenkan (Kemenkes RI, 2014). masing larutan dengan panjang gelombang maksimum
Dapar Fosfat Sitrat pH 7,2 betametason. Dibuat kurva kalibrasi yang menunjukkan
Campur 87 mL larutan natrium fosfat dibasa hubungan antara absorban dan konsentrasi dan
dodekahidrat P 7,15 % dengan 13 mL larutan asam sitrat hubungan antara luas daerah di bawah kurva dan
P 2,1 % (DepKes RI, 1995). konsetrasi. Persamaan garis regresi dihitung dari masing-
masing metode tersebut.
Pembuatan Larutan Induk Betametason 1000 µg/mL
Dengan pelarut HCl Penetapan Kadar Betametason dalam Tablet
Buat larutan baku betametason dengan konsentrasi Penetapan kadar sampel dibuat dengan cara
1000 µg/mL, dengan cara ditimbang seksama 100 mg ditimbang 20 tablet Benoson® dengan cermat
bahan baku betametason menggunakan timbangan menggunakan timbangan analitik. Lalu digerus hingga
analitik, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL, kemudian halus. Timbang sejumlah serbuk tablet betametason
tambahkan sebagian HCl 0,1 N, kocok hingga larut lalu yang setara dengan 5 mg betametason murni (ditimbang
dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai tanda batas, kocok 2,4112 g). Larutkan dengan sebagian HCl 0,1 N dalam
homogen. labu ukur 10 mL, sonikasi selama 20 menit hingga
Dengan pelarut NaOH 0,1 N larut, lalu cukupkan dengan HCl 0,1 N sampai tanda
Buat larutan baku betametason dengan konsentrasi batas, dan saring larutan menggunakan kertas saring
1000 µg/mL, dengan cara ditimbang seksama 100 mg Whatman 41 maka diperoleh konsentrasi 500 µg/mL.
s53 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)
Rivai dkk |Formulasi dan Uji Sifat...
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) s54
Rivai dkk |Formulasi dan Uji Sifat...
s55 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)
Rivai dkk |Formulasi dan Uji Sifat...
yaitu nilai koefisien korelasi 0,995 ≤ r ≤ 1 (Riadi E, 2016). kadar sampel sebesar 101,89 % dengan nilai SD sebesar
Nilai batas deteksi dan batas kuantifikasi dari 0,020 %.
betametason dengan metode absorbansi diperoleh
hasil 1,754531 µg/mL dan 5,316812 µg/mL, masing-
Tabel 1. Penetapan kadar sampel Benoson® dengan metode
masing. Nilai batas deteksi dan batas kuantifikasi dari
absorbansi
betametason dengan metode luas daerah di bawah
kurva didapatkan hasil 3,888631 µg/mL dan 11,783730 Kadar yang
Bobot (mg)
µg/mL, masing-masing. No Abs diperoleh
dalam 10 mL
% Kadar
Akurasi diukur sebagai banyaknya analit yang (µg/mL)
diperoleh kembali, perolehan kembali dilakukan dengan 1 0,227 9,886 4,943 98,86 %
penambahan larutan baku betametason 80 %, 100 % 2 0,238 10,370 5,185 103,70 %
dan 120 %, ditambahkan pada sampel Benoson®®, 3 0,232 10,106 5,053 101,21 %
sehingga diperoleh persen perolehan kembali secara
Rata-rata 5,061 101,25 %
berturut-turut dengan metode absorban yaitu 97,45 %;
SD 0,024
99,53 %; 99,40 % dan persen perolehan kembali rata-rata
adalah 98,79 %. Sedangkan persen perolehan kembali
Tabel 2. Penetapan kadar sampel Benoson® dengan metode
yang diperoleh dengan metode luas daerah di bawah
luas daerah di bawah kurvai
kurva adalah 102,37 %; 100,42 %; 101,66 % dan persen
perolehan kembali rata-rata adalah 101,48 %. Kadar yang
Bobot (mg)
Penentuan presisi intraday betametason merek No Abs diperoleh
dalam 10 mL
% Kadar
dagang Benoson® dilakukan pada waktu pagi, siang dan (µg/mL)
sore hari dengan tiga konsentrasi berbeda. Persentase 1 6,248 10,050 5,025 100,50 %
RSD yang diperoleh dengan metoda absorbansi pada 2 6,488 10,432 5,212 104,23 %
konsentrasi 10 µg/mL yaitu 0,26 %; 1,32 % dan 1,65 %, 3 6,277 10,095 5,047 100,95 %
konsentrasi 15 µg/mL yaitu 0,16 %; 1,54 % dan 1,37 %, Rata-rata 5,095 101,89 %
konsentrasi 20 µg/mL yaitu 0,9 %; 0,13 % dan 0,66 %.
SD 0,020
Persentase RSD yang diperoleh dengan metoda luas
daerah di bawah kurva pada konsentrasi 10 µg/mL yaitu
0,41 %; 1,49 % dan 1,81 %, konsentrasi 15 µg/mL yaitu
0,10 %; 1,52 % dan 1,29 %, konsentrasi 20 µg/mL yaitu KESIMPULAN
0,88 %; 0,12 % dan 0,65 %.
Penentuan presisi interday betametason merek Pada penelitian ini didapatkan pelarut terbaik yang
dagang Benoson® dilakukan selama 3 hari berturut- digunakan untuk analisis betametason dengan metode
turut pada tiga konsentrasi berbeda. RSD yang diperoleh spektrofotometri ultraviolet adalah asam hidroklorida
dengan metoda absorbansi pada konsentrasi 10 µg/mL 0,1 N. Dari analisis betametason tablet secara
adalah 0,24 %; 0,24 % dan 0,26 %, masing-masing. RSD spektrofotometri ultraviolet dengan metode absorbansi
pada konsentrasi 15 µg/mL adalah 0,60 %; 1,22 % dan dan luas daerah di bawah kurva menunjukkan bahwa
0,33 %, masing-masing. RSD pada konsentrasi 20 µg/mL kedua metode tersebut adalah metode yang valid untuk
adalah 0,66 %; 0,90 % dan 0,13 %, masing-masing. analisis betametason tablet. Metode absorbansi dan
RSD yang diperoleh dengan metode luas daerah di luas daerah di bawah kurva secara spektrofotometri
bawah kurva pada konsentrasi 10 µg/mL adalah 0,84 %;
0,90 % dan 0,57 %, masing-masing. RSD pada konsentrasi DAFTAR PUSTAKA
15 µg/mL adalah 1,97 %; 1,02 % dan 0,22 %, masing-
masing. RSD pada konsentrasi 20 µg/mL adalah 0,65 %; 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995).
0,88 % dan 0,07 %, masing-masing. Farmakope Indonesia. (Edisi IV). Jakarta: Departemen
Pada penetapan kadar sampel betametason tablet Kesehatan Republik Indonesia.
dengan nama dagang Benoson® (PT Bernofarm, No. 2. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Farmakope
Batch TPD29545, Exp. Maret 2020) diperoleh kadar Indonesia. (Edisi V). Jakarta: Kementerian Kesehatan
dengan metode absorbansi sebesar 101,25 ± 0,024 %, Republik Indonesia.
sedangkan dengan metode luas daerah di bawah kurva 3. Mustarichie, R., Levitaa, J., & Musfiroha, I. (2014).
juga diperoleh kadar sebesar 101,89 ± 0,02 % Tabel Spectrophotometric validation method of
1 dan 2). Pada Tabel 1 terlihat hasil penetapan kadar dexchlorpheniramine maleat and betamethasone.
sampel betametason tablet merek dagang Benoson® International Journal of Research and Development
dengan metode absorbansi diperoleh rata-rata kadar in Pharmacy and Life Sciences, 3(4), 1096-1105.
sampel sebesar 101,25 % dengan nilai SD sebesar 0,024 4. Riadi, E. (2016). Statistika Penelitan (Analisis Manual
%. Pada Tabel 2 terlihat hasil penetapan kadar sampel dan IBM SPSS). Yogyakarta: Penerbit Andi.
betametason tablet merek dagang Benoson® dengan
metode luas daerah di bawah kurva diperoleh rata-rata
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) s56
Rivai dkk |Formulasi dan Uji Sifat...
s57 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)