You are on page 1of 17

JEB 17

Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI
DI KOTA SURABAYA

Muhammad David Rusdi1, Made Suparta2


Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 1
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2
davidrusdi@gmail.com1, suparta@untag-sby.ac.id2

ABSTRACT

This study entitled "Analysis of Factors Affecting Demand Beef In Surabaya". The
purpose of this study is going to analyze the effect of the price of beef, chicken meat prices, the
gross regional domestic product (GRDP), and the total population of the demand for beef in the city
of Surabaya. The types and sources of data used quantitative approach with secondary data time
series observations in the period 2004-2013. The research variables consist of the dependent
variable or dependent that demand for beef (QDS). Independent variables or smoking that is the
price of beef (Pds), the price of chicken meat (Pda), regional gross domestic product (Y) and
population (P). Data analysis tools using multiple linear regression method. Based on the results of
multiple linear regression analysis of the results obtained: QDS = 1.304E7 - Pds 396 581 - 237 988
Pda + 2.345E-7 Y + 4272 P + e. Retrieved tcount beef prices amounted to 1.159, 0.263 for chicken
meat prices, the gross domestic product (GDP) of 0.731 and a population of 0.119. As for the
simultaneous testing of F values obtained (2.009) <F table (5.192). Thus H0 and H1 rejected. The
conclusion of this study indicate that the price of beef, chicken meat prices, the gross domestic
product (GDP) and population affect the demand for beef in the city of Surabaya.

Keywords: Price of Beef, Chicken Meat prices, the GDP and Population

Pendahuluan diramalkan akan terus berlanjut di masa yang


Daging sapi merupakan satu dari akan datang.
beberapa sumber bahan pangan hewani, Ketidakseimbangan produksi dan
daging sapi mempunyai kandungan unsur gizi permintaan berdampak pada kenaikan harga.
yang kaya kan protein dan energi. Sama Khusus harga daging sapi tipikalnya setelah
halnya dengan perubahan jumlah penduduk, mengalami kenaikan tidak pernah terjadi
permintaan terhadap produk pangan hewani penurunan harga kembali keposisi awal.
ini setiap tahun semakin meningkat. Selain Kalaupun turun masih tetap pada harga diatas
faktor penduduk, terjadinya pergeseran pola harga awal, tidak seperti komoditas pertanian
konsumsi masyarakat dari bahan pangan lain. Perilaku ini disebabkan perubahan harga
sumber protein nabati ke bahan pangan yang cepat tidak diikuti oleh perubahan sisi
sumber protein hewani merupakan faktor produksi. Hal tersebut antara lain disebabkan
yang turut mendorong meningkatnya per- siklus produksi yang lama, teknologi
mintaan daging sapi. Kejadian ini budidaya rendah dan usaha yang sambilan.

283
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
Pendapatan perkapita adalah besarnya peternak dituntut untuk bisa memenuhi
pendapatan rata-rata penduduk di suatu permintaan daging sapi yang bertambah
negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari banyak dikarenakan bertambahnya jumlah
hasil pembagian pendapatan nasional suatu penduduk.
negara dengan jumlah penduduk negara pada Laju peningkatan penduduk Indonesia
suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita dan perbaikan taraf hidup penduduk Indonesia
dapat digunakan untuk membandingkan serta perubahan selera konsumen akan
kesejahteraan atau standar hidup suatu negara mendorong peningkatan kebutuhan pangan
dari tahun ke tahun. Dengan melakukan dan konsumsi makanan rumah tangga akan
perbandingan seperti itu, kita dapat mengalami perubahan ke arah peningkatan
mengamati apakah kesejahteraan masyarakat konsumsi protein hewani. Komoditas daging,
pada suatu negara secara rata-rata telah telur, dan susu adalah komoditas pangan yang
meningkat. Pendapatan per kapita yang memiliki protein yang tinggi (Priyanto, 2005).
meningkat merupakan salah satu tanda bahwa Berdasarkan data dari Departemen Pertanian,
rata-rata kesejahteraan penduduk telah komoditas daging sapi merupakan komoditas
meningkat. Pendapatan perkapita menun- yang paling banyak diminati jika diban-
jukkan pula apakah pembangunan yang telah dingkan dengan komoditas daging lainnya
dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, seperti daging kambing, kerbau dan babi.
berapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat Tingginya protein dalam daging sapi
apa yang timbul oleh peningkatan tersebut. membuat konsumen meningkatkan konsumsi
PDRB (Produk Domestik Regional mereka terhadap daging sapi. Berdasarkan
Bruto) didefinisikan sebagai jumlah nilai data statistik dari departemen pertanian kon-
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit sumsi daging sapi Indonesia mengalami
usaha dalam suatu wilayah atau jumlah peningkatan secara signifikan.
seluruh nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu Tujuan Penelitian
wilayah. Nilai PDRB dibagi jumlah penduduk Berdasarkan latar belakang masalah
di wilayah tersebut menghasilkan pendapatan dan rumusan masalah diatas penelitian dan
perkapita. penulisan skripsi ini memiliki tujuan hendak
Penduduk mempunyai peranan yang menganalisis pengaruh harga daging sapi,
sangat penting dalam pembangunan ekonomi. harga daging ayam, produk domestik regional
Makin banyak jumlah penduduk makin besar bruto (PDRB), dan jumlah penduduk terhadap
pula barang yang dikonsumsi, termasuk permintaan daging sapi di Kota Surabaya.
permintaan akan daging sapi. Sehingga para
284
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
Tinjauan pustaka paribus), kurva ini memiliki slope negatif,
Permintaan yang menunjukkan bahwa jumlah yang
Permintaan adalah banyaknya kesatuan diminta (the quantity demanded) naik dengan
barang yang akan dibeli oleh pembeli pada turunnya harga.
bermacam-macam tingkat harga dalam jangka Pergeseran kurva permintaan ke kanan
waktu tertentu dan syarat tertentu. Permintaan dari kurva D bergeser ke D1 menunjukkan
dapat dikatakan juga sebagai keinginan bahwa adanya pertambahan dalam permintaan
(desire) untuk mendapatkan barang dan jasa suatu barang yang dapat disebabkan oleh
yang diikuti oleh kemampuan beli adanya perubahan faktor-faktor diluar harga
(purchasing power). Kemampuan beli barang itu sendiri misalnya: pendapatan,
seseorang erat kaitannya dengan tingkat jumlah penduduk, selera, dan lain-lain
pendapatan dan juga harga barang. Harga dan (Nuraini, 2006).
pendapatan (jumlah uang) akan mem-
pengaruhi kemampuan beli dan keinginan Pergeseran Kurva Permintaan
untuk mendapatkan barang terealisasi. Mari kita lihat apa yang terjadi pada
Misalnya seseorang punya keinginan untuk kurva permintaan jika tingkat pendapatan
membeli daging sapi tapi tidak punya uang naik. Seperti dapat dilihat dalam Gambar 2.1,
yang cukup untuk membeli daging sapi, maka jika harga pasar konstan pada P1, diperkirakan
keinginan tersebut belum dikatakan akan terjadi peningkatan jumlah permintaan
permintaan. katakanlah, dari Q1 ke Q2, sebagai akibat dari
Menurut Daniel (2002), permintaan pendapatan konsumen yang lebih tinggi.
(Demand) adalah jumlah barang yang diminta Karena kenaikan ini terjadi berapapun harga
oleh konsumen pada suatu pasar. Sementara pasar, akibatnya seluruh kurva permintaan
pasar adalah tempat terjadinya transaksi akan bergeser kekanan. Dalam gambar,
antara produsen dan konsumen atas barang – pergeseran ini di tunjukkan sebagai
barang ekonomi. Sebagian ahli mengatakan pergeseran dari D ke DI. Sebagai alternatif,
bahwa pengertian permintaan adalah jumlah kita dapat bertanya berapa harga yang akan
barang yang sanggup dibeli oleh para pembeli dibayar konsumen untuk membeli barang
pada suatu tempat dan waktu tertentu dengan dalam jumlah tertentu, yaitu Q1. Dengan
harga yang berlaku pada saat itu. pendpatan yang lebih tinggi, mereka
Menurut Kadariah (1994), Kurva seharusnya bersedia membayar harga yang
permintaan menggambarkan hubungan antara lebih tinggi, katakanlah, P2 daripada P1 dalam
jumlah yang diminta dan harga, dimana Gambar 2.1. Sekali lagi, kurva permintaan
semua variabel lainnya dianggap tetap (ceteris akan bergeser kekanan. Seperti yag kita
285
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
lakukan pada penawwaran, kita akan Demand) adalah penjumlahan dari
menggunakan istilah perubahan dalam keseluruhan permintaan individu yang ada di
permintaan untuk pergeseran kurva pasar pada berbagai tingkat harga.
permintaan, dan istilah perubahan dalam Bentuk kurva individual demand tidak
jumlah permintaan untuk pergeseran selalu menurun dari kiri atas kekanan bawah,
sepanjang kurva permintaan (Robert S. tetapi ada yang naik dari kiri bawah ke kanan
Pindick dan Daniel L. Rubinfeld, 2007:26-27) atas.
Bentuk kurva permintaan pasar selalu
Barang Substitusi dan Barang Komplemen menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Hal
Perubahan harga barang barang yang ini disebabkan oleh: secara umum bila harga
saling berkaitan juga mempengaruhi per- naik permintaan individual selalu menurun
mintaan. Suatu barang merupakan barang dari kiri atas kekanan bawah, sehingga bila
substitusi bila salah satu barang harganya naik dijumlahkan keseluruhan permintaan
akan memicu kenaikan jumalah permintaan individu-individu yang ada di pasar akan
barang lain. Misalnya, tembaga dan almunium selalu menurun. Tidak semua orang dalam
merupakan barang subsitusi. Karena dalam memandang suatu barang:
penggunaannya di industri yang satu dapat 1. Bersifat inferior
menggantikan yang lain, permintaan untuk 2. Bersifat spekulasi
tembaga meningkat apabila harga aluminium 3. Bersifat prestise
naik. Begitu juga daging sapi dan daging
ayam merupaka barang substitusi karena Faktor-faktor yang Mempengaruhi
kebanyakan konsumen bersedia menukar Permintaan
pembelian mereka pada salah satu jika harga Menurut sadono sukirno faktor yang
yang lain berubah. mempengaruhi besar-kecilnya atau penentu
permintaan antara lain adalah :
Permintaan Individual dan Permintaan a. Harga barang itu sendiri
Pasar Kenaikan harga menyebabkan para
Permintaan terhadap barang dan jasa pembeli mencari barang lain yang dapat
dapat berupa permintaan individu dan berupa digunakan sebagai pengganti terhadap barang
permintaan keseluruhan pembeli yang ada di yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya,
pasar. Permintaan individual (Individual apabila harga turun maka orang mengurangi
Demand) adalah permintaan perorangan pembelian terhadap barang lain yang sama
terhadap suatu barang pada berbagai tingkat jenisnyadan menambah pembelia terhadap
harga. Sedangkan permintaan pasar (Market barang yang mengalami penurunan harga.
286
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
b. Harga barang-barang lain Pertambahan daya beli ini akan menambah
Hubungan antara suatu barang dengan permintaan.
berbagai jenis barang lainnya dapat dibedakan g. Ekspektasi tentang masa depan
pada tiga golongan, yaitu : Perubahan-perubahan yang diramalkan
 Barang pengganti mengenai keadaan pada masa yang akan
 Barang pelengkap datang dapat mempengaruhi permintaan.
 Barang netral Ramalan para konsumen bahwa harga-harga
c. Pendapatan para pembeli akan menjadi bertambah tinggi pada masa
Pendapatan para pembeli merupakan depan akan mendorong mereka untuk
faktor yang sangat penting dalam menentukan membeli lebih banyak pada masa kini, untuk
corak permintaan terhadap berbagai barang. menghemat pengeluaran pada masa yang akan
Perubahan pendapatan selalu menimbulkan datang ( Sadono Sukirno, 2013 )
perubahan terhadap permintaan berbagai jenis
barang. Fungsi dan Hukum Permintaan
d. Distribusi pendapatan Dapat disimpulkan faktor yang
Distribusi pendapatan juga dapat mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu
mempengaruhi corak permintaan terhadap barang antara lain:
berbagai jenis barang. Sejumlah pendapatan 1. Harga barang itu sendiri ( X1 )
masyarakat yang tertentu besarnya akan 2. Harga barang-barang lain ( X2 )
menimbulkan corak permintaan masyarakat 3. Pendapatan para pembeli ( X3 )
yang berbeda apabila pendapatan tersebut 4. Distribusi pendapatan ( X4 )
diubah corak distribusinya. 5. Cita rasa masyarakat ( X5 )
e. Cita rasa masyarakat 6. Jumlah penduduk ( X6 )
Cita rasa mempunyai pengaruh yang 7. Ekspektasi tentang masa depan ( X7 )
cukup besar terhadap keinginan masyarakat Dengan demikian fungsi permintaan dapat
untuk membeli barang-barang. dinyatakan sebagai berikut:
f. Jumlah penduduk
QD = f ( X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 )
Pertambahan penduduk tidak dengan
sendirinya menyebabkan pertambahan Dalam hukum permintaan dijelaskan
permintaan. Tetapi biasanya pertambahan sifat hubungan antara permintaan suatu
penduduk di ikuti oleh perkembangan dalam barang dengan tingkat harganya. Hukum
kesempatan kerja. Dengan demikian lebih permintaan pada hakikatnya merupakan suatu
banyak orang yang menerima pendapatan dan hipotesis yang menyatakan makin rendah
ini menambah daya beli dalam masyarakat. harga suatu barang maka makin banyak
287
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
permintaan terhadap barang tersebut. diketahui besarnya perubaha harga dan
Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang perubahan jumlah yang diminta.
maka makin sedikit permintaan terhadap Menurut lincolin arsyad elastisitas
barang tersebut (Sukirno, 2013). suatu barang dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut:
Elastisitas Permintaan 1. Semakin dekat pengganti-pengganti suatu
Dalam analisis ekonomi, secara teori barang. permintaannya akan lebih elastis.
maupun dalam praktek sehari-hari, adalah 2. Semakin penting suatu barang untuk
sangat berguna untuk mengetahui sampai kelangsungan hidup, semakin rendah
sejauh mana responsifnya permintaan elastisitasnya.
terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu 3. Semakin besar persentase pendapatan
perlu dikembangkan suatu pengukuran yang dibelanjakan untuk suatu barang.
kuantitatif yag menunjukkan sampai di mana Permintaannya semakin elastis.
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap 4. Semakin lama waktu untuk melakukan
perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan pertimbangan, semakin tinggi elastisitas
elastisitas permintaan. suatu barang.
Dalam menganalisis akibat perubahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang Elastisitas Permintaan Pendapatan
diminta adalah sangat berguna apabila Koefisien yang menunjukkan sampai
dihitung koefisien elastisitas permintaan, atau di mana besarnya perubahan permintaan
Ep. Koefisien elastisitas permintaan adalah terhadap suatu barang sebagai akibat daripada
suatu angka penunjuk yang menggambarkan perubahan pendapatan pembeli dinamakan
sampai berapa besarkah perubahan jumlah elastisitas permintaan pendapatan. Besarnya
barang yang diminta apabila dibandingkan elastisitas pendapatan Ey dapat ditentukan
dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas dengan menggunakan rumus berikut:
permintaan dihitung dengan menggunakan Ey
rumus dibawah ini: =

Ey =
Ep = Elastisitas pendapatan dikatakan tidak
Dengan rumus yang telah diterangkan elastis apabila koefisien elastisitasnya adalah
diatas sekarang dapatlah dihitung besarnya kurang dari satu, yaitu apabila perubahan
koefisien elastisitas permintaan, atau dengan pendapatan menimbulkan perubahan yang
singkat elastisitas permintaan, apabila kecil saja tehadap jumlah yang diminta.
288
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
Elastisitas pendapatan dikatakan elastis mengalami kenaikan atau sama-sama
apabila perubahan pendapatan menimbulkan mengalami penurunan. Mobil dan bus kota
pertambahan permintaan yang lebih besar adalah contoh dari barang yang saling
daripada perubahan pendapatan. Berbagai menggantikan. Kalau harga mobil meningkat,
jenis makanan dan hasil pertanian mempunyai permintaan terhadap mobil berkurang, tetapi
elastisitas pendapatan yang kurang elastis, sebaliknya permintaan terhadap angkutan bus
yaitu pertambahan permintaannya ber- kota semakin bertambah karena orang lebih
kembang lebih lambat daripada pertambahan banyak lagi yang bersedia naik bus kota untuk
pendapatan. Barang-barang tahan lama dan berpergian (Sukirno, 2013)
mewah adalah lebih elastis kalau di-
bandingkan dengan barang makanan dan Penelitian Terdahulu
pertanian. Asima Ronita Samosir Pakpahan
meneliti tentang analisis faktor-faktor yang
Elastisitas Permintaan Silang mempengaruhi impor daging sapi di indonesia
Koefisien yang menunjukkan sampai berkesimpulan bahwa baik dalam jangka
dimana besarnya perubahan permintaan panjang maupun jangka pendek harga daging
terhadap sesuatu barang apabila terjadi sapi impor, harga daging sapi domestik, nilai
perubahan terhadap harga lain dinamakan tukar rupiah pendapatan nasional dan krisis
elastisitas permintaan silang atau dengan tahun 1997 secara bersama-sama berpengaruh
ringkas elastisitas silang. Apabila perubahan terhadap impor daging sapi.
harga barang Y menyebabkan permintaan Muhammad Rusma dan Suharyanto
barang X berubah, maka maka sifat meneliti tentang analisis permintaan daging
perhubungan diantara keduanya digambarkan sapi di Sulawesi Tenggara yang menggunakan
oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas model analisis permintaan dinamis
silang (Ec) dapat dihitung berdasarkan kepada berkesimpulan bahwa:
rumus berikut: 1. Permintaan daging sapi agregat di

Ec= Sulawesi Tenggara model statis


dipengaruhi oleh harga daging sapi, harga
Ec=
daging ayam dan harga ikan. Permintaan
Nilai elastisitas silang untuk barang- daging sapi model dinamis dipengaruhi
barang pengganti adalah positif, yaitu oleh harga daging sapi, harga daging
permintaan terhadap suatu barang berubah ayam, harga ikan dan konsumsi daging
kearah yang bersamaan dengan harga barang sapi tahun sebelumnya.
penggantinya. Kedua-duanya akan sama-sama
289
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
2. Daging sapi bagi masyarakat Sulawesi Metode penelitian
Tenggara merupakan barang normal. Analisis yang digunakan dalam
3. Daging sapi di Sulawesi Tenggara penelitian ini adalah regresi berganda, karena
mempunyai hubungan substitusi dengan variabel penelitiannya terdiri dari banyak
daging ayam dan ikan. Sedangkan variabel bebas dan satu variabel terikat.
terhadap minyak goreng mempunyai Variabel-variabel tersebut adalah sebagai
hubungan komplementer. berikut:
4. Elastisitas permintaan daging sapi agregat 1. Variabel terikat:
di Sulawesi Tenggara untuk jangka Permintaan daging sapi (Qds)
pendek (short run) lebih kecil dibanding 2. Variabel bebas:
dengan jangka panjang (long run). a) Harga daging sapi (Pds)
5. Prediksi kebutuhan konsumsi daging sapi b) Harga daging ayam (Pda)
secara agregat di Sulawesi Tenggara c) PDRB (Y)
untuk sepuluh tahun kedepan (2001-2010) d) Jumlah penduduk (P)
cenderung meningkat dan lebih tinggi dari
tahun sebelumnya. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Kerangka Konseptual penelitian ini adalah jenis penelitian
Faktor yang mempengaruhi per- deskriptif. Dimana penelitian ini menjelaskan
mintaan daging sapi antara lain harga daging tentang gambaran antara variabel yang diteliti
sapi, harga daging ayam, produk domestik memiliki pola hubungan mempengaruhi dan
regional bruto (PDRB) dan jumlah penduduk, dipengaruhi dalam bentuk verbal, maupun
maka dapat digambarkan dengan kerangka dalam bentuk angka numerik, yaitu dimulai
pikir seperti berikut dari pengumpulan data, penyusunan data,
pengolahan data dan pada akhir ditarik
Gambar Kerangka konseptual kesimpulan yang bersifat umum.
Harga daging sapi

Lokasi Penelitian
Harga daging ayam Lokasi penelitian ini adalah di Kota Surabaya,

Permintaan daging karena data yang diambil untuk penelitian ini


sapi
ada pada :
PDRB
 Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Jl.
Jenderal Ahmad Yani, No. 152E,
Jumlah penduduk
Surabaya, Jawa Timur
290
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
 Dinas Peternakan Jawa Timur Jl. Jenderal Atau dapat dikatakan bahwa
Ahmad Yani, No. 202, Surabaya, Jawa permintaan daging sapi per kapita merupakan
Timur. fungsi dari harga daging sapi, harga daging
 Dinas Perdagangan dan Perindustrian ayam, produk domestik regional bruto dan
Jawa Timur Jl. Siwalankerto Utara 2 jumalah penduduk. Dari model analisis ini,
No.42, Surabaya, Jawa Timur maka teknik analisis data yang dipergunakan
adalah teknik analisis regresi berganda
Teknik Sampling dan Besarnya Sampel (multiple regresion), karena variabel ter-
Dalam teknik sampling untuk mencari ikatnya ditentukan oleh lebih dari satu
data peneliti memakai teknik time series, variabel bebas. Adapun fungsi yang diper-
adapun data yang diambil adalah data selama gunakan adalah fungsi permintaan sebagai
10 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2004- berikut:
2013, dengan data sampel yang diambil Qds = a + b1 . Pds + b2 . Pda + b3 . Y + b4 . P + e
adalah perkembangan harga, tingkat konsumsi Dimana :
dan produksi dari 10 tahun berturut-turut dari Qds = Permintaan daging sapi di Kota
tahun 2004-2013. Surabaya
a = Konstanta
Proses Pengolahan Data b1 = Koefisien harga daging sapi
Proses pengolahan datanya meng- Pds = Harga daging sapi
gunakan cara editing dan tabulating yaitu b2 = Koefisien harga dagng ayam
kegiatan meneliti kembali data yang telah Pda = Harga daging ayam
dikumpulkan, untuk mengetahui apakah data b3 = Koefisien pendapatan
tersebut perlu dilaporkan atau tidak. Dan Y = Produk domestik regional bruto
proses penyusunan data dengan cara b4 = Koefisien jumlah penduduk
memasukkan data yang telah diproses P = Jumlah penduduk
kedalam bentuk tabel atau daftar untuk e = Variabel pengganggu
mempermudah pemahamannya.
Uji Statistik
Teknik Pengujian Hipotesis dan Analisis Untuk menaksir regresi berganda
Data tersebut dan menarik kesimpulan mangenai
Berdasarkan hipotesis kerja yang parameter dan data yang dipakai agar lebih
diajukan, maka dapat diajukan model umum mudah, maka digunakan lah aplikasi
analisisnya sebagai berikut: perhitungan statistic SPSS V.16.
Qds = f (Pds, Pda, Y, P)
291
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
Dalam uji statistik terlebih dahulu Keadaan umum daerah penelitian
dilakukan uji kesesuaian model (goodness of Berikut ini gambaran umum yang
fit) = R2 dan adjusted R2, seandainya model menjelaskan keadaan Kota Surabaya yang
yang diajukan bias, maka model tidak dapat menjadi obyek penelitian.
dipergunakan untuk menguji hipotesis.
Selanjutnya pengujian dilakukan sebagai Kondisi Geografis Kota Surabaya
berikut : Surabaya merupakan ibu kota
1. Koefisien determinasi sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar
Koefisien determinasi dapat dilihat di provinsi Jawa Timur. Di Indonesia,
pada tabel Model Summary (hasil output olah Surabaya adalah kota terbesar kedua
data) R2 (Adjusted R Square). di Indonesia setelah Jakarta. Surabaya terletak
Nilai R2 adalah sumbangan pengaruh variabel di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur.
independen terhadap variabel dependen. Perbatasan wilayahnya, sisi Utara dan Timur
Sedangkan sisanya dipengaruhi atau berbatasan dengan Selat Madura, sisi Selatan
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo,
tidak dimasukkan dalam model penelitian. serta Kabupaten Gresik di sisi sebelah Barat.
2. Uji t (Uji parsial) Pada masa perjuangan merebut
Uji t digunakan untuk menguji kemerdekaan Bangsa Indonesia. Masyarakat
signifikansi variasi hubungan antara variabel Surabaya berhasil mengalahkan sekutu yang
X dan Y, apakah variabel X1, X2, X3 benar- memiliki persenjataan canggih, padahal arek-
benar berpengaruh secara parsial terhadap arek suroboyo sebutan orang surabaya hanya
variabel Y. berbekal bambu runcing untuk melawan
3. Uji f (Uji simultan) sekutu. Peristiwa heroik ini kemudian
Dalam penelitian ini untuk mengetahui diabadikan sebagai peringatan Hari Pahlawan.
tingkat signifikansi pengaruh variabel- Sehingga membuat Surabaya dilabeli sebagai
variabel independent secara bersama-sama Kota Pahlawan.
(simultan) terhadap variabel dependen
dilakukan dengan menggunakan uji F test Kondisi Penduduk Kota Surabaya
yaitu dengan cara membandingkan antara F Kota Surabaya merupakan Ibu Kota
hitung dengan F table. dari provinsi Jawa Timur. Luas Wilayahnya
326.81 Km2 dengan luas wilayah yang
tersebut Surabaya merupakan kota padat
penduduk, dengan jumlah penduduknya pada
tahun 2013 sebanyak 3.200.454 jiwa,
292
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
sehingga penyebaran penduduknya pluralisme budaya yang selanjutnya menjadi
melampaui perkiraan, Hal ini disebabkan juga ciri khas kota Surabaya. Sebagian besar
karena Surabaya sendiri sudah termasuk masyarakat Surabaya adalah orang Surabaya
dalam 5 kota besar yang berkembang cukup asli dan orang Madura.
pesat dalam hal pembangunan yang terpadat Ciri khas masyarakat asli Surabaya
di Indonesia, Surabaya merupakan pusat adalah mudah bergaul. Gaya bicaranya sangat
bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan terbuka. Walaupun tampak seperti ber-
di kawasan Indonesia timur. Maka dapat di temperamen kasar, masyarakat disini sangat
pastikan jumlah pendatang dari luar wilayah demokratis, toleran dan senang menolong
Surabaya melonjak naik dan tidak dapat di orang lain. Dalam berkesenian masyarakat
bendung oleh pemerintah. disini senang dengan gerakan yang atraktif,
Warga Surabaya sedikit banyak terdiri dinamis dan humoristik. Gerak tari yang
dari berbagai macam ras dan suku bangsa, lambat kurang diterima disini.
seperti adanya kampoeng Arab di daerah
Wisata Religi Sunan Ampel, lalu ada Kondisi Perekonomian di Kota Surabaya
kampoeng Madura di daerah pesisir Surabaya Dewasa ini terdapat belasan mal-mal
Kenjeran, Bulak Banteng dan sekitarnya. besar dan puluhan supermarket besar. Pusat
Serta ada pula kampong cina yang terletak di perbelanjaan modern ternama
daerah Jagalan dan sekitarnya. Oleh sebab itu, diantaranya: Tunjungan Plaza, Pakuwon
adat istiadat yang berlaku di Surabaya ada Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah
beraneka ragam di setiap wilayah, tetapi (satu gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall,
aturan-aturan dari turun temurun warga asli Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza,
Surabaya juga masih tetap di pegang teguh City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town
oleh warganya, contoh seperti sering Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City
melakukan kerja bakti dan membangun Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar
kampung serta menjadikan Surabaya kota Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina
metropolitan bersih. (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa
Surabaya merupakan kota multi etnis Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya
yang kaya budaya. Beragam etnis ada di lebih dikenal dengan Delta Plaza serta yang
Surabaya, seperti etnis Melayu, Cina, India, paling baru saat ini adalah Empire Palace,
Arab, dan Eropa. Etnis Nusantara pun dapat yang sekaligus merupakan wedding mal
dijumpai, seperti Madura, Sunda, Batak, pertama di Indonesia. Sedangkan pusat
Kalimantan, Bali, Sulawesi yang membaur perbelanjaan tradisional terna diantaranya
dengan penduduk asli Surabaya membentuk Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade
293
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
Center (DTC) yang dahulunya adalah Pasar hotel dan restoran yang pada akhirnya
Wonokromo. meningkatnya peran sektor tersebut dalam
Pembiayaan pembangunan masih struktur ekonomi Surabaya. Peningkatan
kekurangan pendanaan pembangunan sektor perdagangan, hotel dan restoran
dibandingkan dengan tingkat kebutuhan dan tentunya menimbulkan dampak berganda
program yang perlu dilakukan oleh (multiplier effect) pada lainnya yaitu sektor
pemerintah kota. Hal ini karena tidak pengangkutan dan komunikasi serta sektor
memiliki upaya maksimal namun penggalian keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
dana pembangunan baik yang alternatif yang selama ini sebagai pendukung pada
intensifikasi dan ekstensifikasi sumber- sektor perdagangan.
sumber biaya daerah.
Struktur ekonomi Surabaya yang Hasil penelitian dan pembahasan
dicerminkan dari data PDRB ditentukan oleh Perpindahan penduduk merupakan
9 sektor lapangan usaha yang terbagi dalam faktor yang memberikan andil besar dalam
sub sektor lapangan usaha. Perubahan makro peningkatan jumlah penduduk di Kota
ekonomi Surabaya yang terjadi, baik dari sisi Surabaya. Hal tersebut dikarenakan Surabaya
pengeluaran atau produksi masing-masing menjadi kiblat utama Jawa Timur yang
sektor lapangan usaha, pertumbuhan dijadikan pusat kegiatan pemerintahan,
ekonomi, stabilitas harga, dapat dijelaskan perdagangan dan jasa, perkantoran, per-
dan diukur dengan menggunakan PDRB atas industrian dan kegiatan lainnya yang
dasar harga konstan. Dari analisis peran menunjang perkembangan sebuah kota.
masing-masing lapangan usaha akan di- Dengan berbagai hal tersebut, secara tidak
ketahui pergeseran struktur ekonomi Kota langsung akan memberikan efek pada
Surabaya sehingga dapat diperkirakan arah ketertarikan warga luar Kota Surabaya untuk
dan rencana pembangunan kota, antar datang menjadi pekerja di Kota Surabaya,
lapangan usaha pada waktu mendatang. secara umumnya.
Untuk sektor tersier, maraknya pangsa
pasar perdagangan yang menimbulkan Produk Domestik Regional Bruto Kota
permintaan fasilitas perdagangan baru seperti Surabaya
mall, pertokoan, perkantoran dan ruko-ruko Pada aspek kesejahteraan masyakat,
baru banyak bermunculan. Pada 2 tahun kinerja yang diukur difokuskan pada
terakhir, beberapa pusat perdagangan baru kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kese-
sudah mulai beroperasi, sehingga berdampak jahteraan sosial dan seni budaya serta olah
pada peningkatan output sektor perdagangan, raga. Pada fokus kesejahteraan dan
294
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
pemerataan ekonomi, serta kesejahteraan dipastikan permintaan terhadap produk
sosial, ukuran tingkat keberhasilan dan pertanian akan terus meningkat . Berkaitan
kemajuan pembangunan digunakan indikator dengan produksi pertanian, produktivitas yang
yang bersifat umum (makro) yang secara relatif lambat peningkatannya dan luas areal
universal sudah biasa di gunakan sebagai untuk peternakan yang semakin terbatas
salah satu pendekatan ukuran (indikator). menjadi penyebab utama rendahnya pening-
Indikator umum (makro) merupakan katan produksi pangan utama. Penyusutan
indikator gabungan (komposit) dari berbagai lahan sebagai akibat dari konversi lahan,
kegiatan pembangunan ekonomi maupun jaringan irigasi yang rusak, sulitnya
sosial. Indikator makro pembangunan tersebut memperluas areal peternakan baru dan
terdiri dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, perubahan iklim ditengarai menjadi penyebab
pendapatan perkapita, dan penurunan jumlah terjadinya peningkatan produksi yang belum
pengangguran. Pertumbuhan ekonomi adalah sesuai dengan target.
indikator utama yang sangat penting untuk Lambatnya peningkatan produktivitas
menjamin kesinambungan pembangunan merupakan kendala dalam peningkatan
untuk menggerakkan roda pembangunan. produksi pangan. Penyebabnya antara lain
Tanpa pertumbuhan ekonomi, maka kegiatan adalah masih terbatasnya difusi benih unggul
program pembangunan akan mengalami hasil penelitian dan pengembangan, ter-
stagnasi berujung pada peningkatan jumlah batasnya kemampuan petani dalam
pengangguran dan peningkatan jumlah menerapkan budidaya yang sesuai dengan
kemiskinan. anjuran (good agricultural practices), dan
rendahnya akses petani terhadap sumber
Produksi dan Permintaan Daging Sapi di pembiayaan. Dengan kondisi demikian,
Kota Surabaya pendampingan penyuluhan dan pelatihan bagi
Dalam melaksanakan pembangunan petani menjadi hal penting untuk
pertanian pada sub sektor peternakan dalam diperhatikan, disamping perlunya perbaikan
hal ini produksi daging sapi, tentu saja kelembagaan perkreditan untuk petani.
dijumpai berbagai permasalahan dan kendala.
Secara umum permasalahan tersebut adalah Perkembangan Harga Daging Sapi dan
bagaimana meningkatkan produksi daging Daging Ayam
sapi yang dapat memenuhi peningkatan Dalam kehidupan masyarakat masalah
permintaan penduduk Indonesia. Seiring harga dan elastisitas harga merupakan pokok
dengan meningkatkan jumlah penduduk dan bahasan yang sangat penting. Harga adalah
peningkatan pendapatan masyarakat, bisa hasil akhir bekerjanya sistem pasar, yaitu
295
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
bertemunya pola-pola permintaan dan Tabel
Tabulasi Data Mentah
penawaran karena permintaan dan penawaran. Tahu
Qds Pds Pda Y P
Karena permintaan dan penawaran merupakan n
25.444.6 34.2 11.8 56.020.541.000. 2.691.6
indikator perkembangan dan preferensi 2004
64 66 37 000 66

konsumen dan produsen. Maka harga yang 2005


18.303.0 39.1 12.3 59.195.273.000. 2.740.4
20 97 70 000 90
merupakan hasil akhir bekerjanya sistem 18.252.1 44.4 13.7 63.678.360.000. 2.784.1
2006
pasar juga dianggap sebagai indikator penting 40 44 03 000 96
17.952.7 44.6 14.6 67.695.820.000. 2.829.5
bagi konsumen dan produsen. Dengan 2007
96 95 80 000 52
demikian harga pasar menjadi pedoman bagi 2008
17.345.9 52.5 17.7 71.913.820.000. 2.902.5
90 99 62 000 07
konsumen dalam melakukan keputusan
17.252.5 56.9 20.9 82.014.713.000. 2.938.2
2009
pembelian atau konsumsinya, dan bagi 67 51 77 000 25
17.075.4 58.0 21.4 87.828.841.000. 2.929.5
produsen untuk melaksanakan produksi dan 2010
43 76 84 000 28
penjualan dipasar. 17.857.0 60.9 22.2 94.471.049.000. 3.024.3
2011
33 71 05 000 21
Harga mengandung pengertian, suatu
18.942.2 67.0 22.8 101.671.633.000 3.125.5
2012
nilai tukar dari produk barang atau pun jasa 24 81 68 .000 76
14.120.3 83.0 26.5 109.137.301.000 3.200.4
yang umumnya dinyatakan dalam satuan 2013
03 21 73 .000 54
moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll)Sedangkan Sumber : Hasil Penelitian (tabel 5.1-5.5)
penetapan harga adalah suatu proses untuk
menentukan seberapa besar pendapatan yang Keterangan :
akan diperoleh atau diterima oleh perusahan Qds = Permintaan daging sapi
dari produk atau jasa yang di hasilkan. Pds = Harga daging sapi
Pda = Harga daging ayam
Analisis Data Y = PDRB
Dalam menganalisis pengaruh harga P = Jumlah penduduk
daging sapi, harga daging ayam, PDRB dan
Hasil Analisa Regresi
jumlah penduduk terhadap permintaan daging Dari hasil pengolahan data pada tabel
sapi di kota surabaya tahun 2004-2013 menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh
menggunakan teknik perhitungan regresi
hasil sebagai berikut:
linier berganda dengan bantuan program
SPSS 16.0, berikut uraian data dan variabel
yang dianalisis:

296
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
Tabel Coefficientsa
Unstandadized Berdasarkan hasil estimasi yang
Coefficients
Model diperoleh dari tabel 5.9, diperoleh nilai R2
Std. sebesar 0,310. Hal ini menunjukan bahwa
B
Error t Sig.
1 (Constant) 1.304E7 8.048E7 .162 .878
harga daging sapi, harga daging ayam, PDRB
Harga -396.581 342.053 - .299 dan jumlah penduduk berpengaruh sebesar
daging sapi -237.988 903.494 1.159 .803
Harga 2.345E- .000 -.263 .498
31% terhadap permintaan daging sapi di Kota
daging 7 35.946 .731 .910 Surabaya sedangkan sisanya sebesar 69 %
ayam 4.272 .199
PDRB
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
Jumlah penelitian.
penduduk

a. Dependent Variable: Permintaan daging


Uji Signifikansi Regresi Secara Parsial (Uji
sapi
t)
Setelah dilakukan pengujian regresi
Uji t pada dasarnya menunjukan
linier berganda terhadap data dalam Tabel 5.7
seberapa jauh pengaruh variabel independen
maka diperoleh hasil pada Tabel 5.8 dengan
secara parsial terhadap variabel dependen.
tingkat signifikan @ = 5%, maka dapat
Pengujian ini dilakukan dengan mem-
dituliskan persamaan regresi sebagai berikut:
bandingkan nilai Thitung dengan Ttabel. Dengan
Qds = a + b1 . Pds + b2 . Pda + b3 . Y + b4 . P + e
fk α 0,05. N Ttabel dengan df= n-
Qds = 1.304E7 - 396.581 Pds - 237.988 Pda +
1 = 10-1= 9, diperoleh nilai Ttabel sebesar
2.345E-7 Y + 4.272 P + e
2,262

Koefisien Determinasi
Uji Signifikansi Regresi Secara Simultan
koefisien determinasi menunjukkan
(Uji F)
tingkat keakuratan hubungan antar variabel
Uji F pada dasarnya menunjukkan
independen dalam mempengaruhi variabel
apakah semua variabel independen mem-
dependen. Berikut hasil perhitungan
punyai pengaruh secara simultan atau
menggunakan program SPSS 16.0
bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel
Model Summary Dalam hal ini apakah variabel harga daging
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
sapi, harga daging ayam, produk domestik
1 .785 .616 .310 2362140.968 regional bruto dan jumlah penduduk
a. Predictors: (Constant), Jumlah penduduk, berpengaruh terhadap permintaan daging sapi
Harga daging ayam, Harga daging sapi, di Kota Surabaya.
PDRB
297
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
Pembahasan Hasil Penelitian 3. Variabel produk domestik regional bruto
Berdasarkan hasil penelitian yang (PDRB) berpengaruh positif namun
sudah diuraikan diatas serta hasil signifikan terhadap permintaan daging
penghitungan yang telah dilakukan dengan sapi di Kota Surabaya.
program SPSS 16.0 diketahui bahwa bahwa 4. jumlah penduduk berpengaruh tapi tidak
Fhitung (2,009) < Ftabel (5,192) dan signifikan signifikan terhadap permintaan daging
0,232 > 0,05. Dengan demikian H0 diterima sapi di Kota Surabaya.
dan H1 ditolak, maka hipotesis yang 5. Berdasarkan uji simultan atau bersama-
menyatakan bahwa harga daging sapi, harga sama variabel independen yaitu harga
daging ayam, produk domestik regional bruto daging sapi, harga daging ayam, produk
(PDRB) dan jumlah penduduk berpengaruh domestik regional bruto (PDRB) dan
positif namun tidak signifikan terhadap jumlah penduduk secara bersama-sama
permintaan daging sapi di Kota Surabaya memiliki pengaruh positif terhadap
dapat diterima. permintaan daging sapi di Kota Surabaya.
Dari hasil analisis, variabel harga
daging sapi mempunyai nilai thitung yang Saran
paling besar yaitu 1,159 dibandingkan dengan Dari kesimpulan di atas maka saran
thitung variabel harga daging ayam, produk yang dapat diberikan oleh penulis adalah
domestik bruto atau jumlah penduduk, maka sebagai berikut:
variabel harga daging sapi mempunyai 1. Memperbaiki bentuk pengaturan dalam
pengaruh yang paling dominan terhadap rantai pasokan daging sapi dengan cara
permintaan daging sapi di Kota Surabaya. melakukan pendekatan pada sistem rantai
pasokan yang berupa pendekatan untuk
Simpulan mengetahui aliran produk, aliran
Berdasarkan hasil penelitian dan keuangan, aliran informasi, karena hal
pembahasan yang ada dalam penelitian ini, tersebut akan mempengaruhi pengambilan
maka dapat diambil bebarapa kesimpulan, keputusan mata rantai yang ada.
antara lain: Pengambilan keputusan yang tepat akan
1. Variabel harga daging sapi berpengaruh bermanfaat dalam menjaga pasokan dan
positif namun tidak signifikan terhadap mutu daging.
permintaan daging sapi di Kota Surabaya. 2. Memberikan bantuan kredit kepada para
2. Variabel harga daging ayam berpengaruh jagal atau pengusaha rumah potong
positif namun tidak signifikan terhadap hewan. Dengan modal yang cukup, para
permintaan daging sapi di Kota Surabaya. jagal mudah melakukan pembelian sapi
298
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2, September 2016
dan bisa memiliki stok/ persedian sapi
untuk dipotong.

Daftar pustaka

Bachri, Saiful, 2002. Analisa Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Permintaan
Ikan Bandeng Di Jawa Timur.
Skripsi. Surabaya : UNTAG.

Daniel, M., 2002. Pengantar Ekonomi


Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafie, R., 2010. Pengantar Ekonomi


Pertanian. Penerbit Andi.
Yogyakarta.

Kadariah, 1994. Teori Ekonomi Mikro.


Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.

Nuraini, I., 2006. Pengantar Ekonomi


Mikro. Malang. Universitas
Muhammadyah Malang.

Pakpahan, Asima Ronitua Samosir, 2012.


Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Impor Daging Sapi
Di Indonesia. Dalam Economics
Development Analysis Journal 1 (2)
(2012). Semarang. UNNES

Pindyck, Robert S., Danield L. Rubinfeld,


2007. Mikroekonomi Edisi Keenam
Alih Bahasa Nina Kurnia Dewi.
Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Sukirno, Sadono, 2013. Mikroekonomi Teori


Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

299

You might also like