Professional Documents
Culture Documents
Pembelajaran PAI PDF
Pembelajaran PAI PDF
ABSTRACT
The Internet can be used as a way to transfer knowledge from teacher to student. E-
learning is one of learning media which uses internet. The purpose of this research is to describe and
analyze: (1) the learning planning; (2) the learning process; (3) the learning evaluation; (4) the
learning process results of Islamic Education learning with e-learning. This research uses qualitative
approach and descriptive method. The data collection technique are interviews, observation, and study
of documentation. This research was conducted in SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung
who have used e-learning as a learning media. Based on the results of the research, it was found that
the learning planning of Islamic Education learning with e-learning is not much different with no use
of e-learning. The learning implementation process of Islamic Education learning with e-learning is
conducted by the method of lecture that assisted with e-learning as a students learning resource centre.
Learning evaluation of Islamic Education learning with e-learning is done in the moment after the
sub chapter materials have been studied by students with automated systems in e-learning. The
results of the learning process of Islamic Education learning with e-learning effect on student learning
outcomes. The influence is only experienced on the competence of knowledge, while attitude and skills
there is no correlation.
Keyword: E-learning, Learning Media, Islamic Education learning
ABSTRAK
Internet dapat dijadikan cara untuk transfer pengetahuan dari guru kepada siswa.
Pembelajaran yang memanfaatkan internet salah satunya adalah media pembelajaran e-learning.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) perencanaan pembelajaran;
(2) proses pembelajaran; (3) evaluasi pembelajaran; (4) hasil proses pembelajaran PAI dengan e-
learning. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian
ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung yang telah menggunakan media
pembelajaran e-learning. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa perencanaan
pembelajaran PAI dengan e-learning tidak jauh berbeda dengan tidak menggunakan e-learning.
Proses pelaksanaan pembelajaran PAI dengan e-learning dilakukan dengan metode ceramah yang
dibantu dengan media pembelajaran e-learning sebagai pusat sumber belajar siswa. Evaluasi
pembelajaran PAI dengan e-learning dilakukan pada saat setelah sub bab materi telah dipelajari
oleh siswa dengan sistem otomatis pada e-learning. Hasil proses pembelajaran PAI dengan e-
learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh tersebut hanya dialami pada
kompetensi pengetahuan saja, sedangkan sikap dan keterampilan tidak ada korelasinya.
silabus dan RPP. Baik itu ketika dengan internet. Perencanaan tersebut
menggunakan media pembelajaran e- harus dipenuhi oleh guru SMA
learning maupun tidak. Penyusunan Laboratorium Percontohan UPI untuk
program tahunan, program semester, melengkapi fitur yang terdapat dalam e-
Silabus, RPP, bahan ajar, strategi learning tersebut. Dan pada akhirnya
pembelajaran, alokasi waktu, tujuan guru PAI sudah menyiapkan
pembelajaran, materi pembelajaran dan komponen yang akan dicantumkan
sebagainya tidak begitu berbeda dengan dalam media pembelajaran e-learning
tidak menggunakan media tersebut.
pembelajaran e-learning. Tetapi jika 2. Proses Pelaksanaan
menggunakan media pembelajaran e- Pembelajaran PAI dengan e-
learning harus memperhatikan strategi learning
penggunaan e-learning. Strategi Pembelajaran PAI dengan
penggunaan e-learning seperti menggunakan media pembelajaran e-
disampaikan Effendi (2005, hal. 18) learning di SMA Laboratorium
berguna untuk (1) memperjelas tujuan Percontohan UPI dilakukan secara
pelatihan atau pendidikan yang ingin campuran yang sebagian besar proses
dicapai (2) mengetahui sumber daya pembelajarannya menggunakan e-
yang dibutuhkan (3) membuat semua learning. Namun terkadang dilakukan
pihak yang terlibat untuk tetap secara keseluruhan menggunakan e-
mengacu pada tujuan yang sama. (4) learning, hal itu dilakukan pada saat guru
mengetahui pengukuran keberhasilan. tidak bisa masuk ke kelas. Hal ini
Strategi pembelajaran e-learning akan sejalan dengan teori yang disebutkan
mengarahkan guru terhadap ruang oleh Eli Rohaeti dalam Rokhman, dkk.
lingkup pembelajaran, dimana (2015, hal. 56) bahwa proses
pembelajaran efektif akan terjadi. pembelajaran secara e-learning dapat
Menurut Hartanto (2016, hal. 20) diselenggarakan dalam berbagai cara
bahwa sistem dan aplikasi e-learning berikut (1) Proses pembelajaran secara
yang sering disebut dengan Learning konvensional (lebih banyak face to face
Management System (LMS), yang meeting) dengan tambahan pembelajaran
merupakan sistem perangkat lunak melalui media interaktif komputer
yang memvirtualisasi proses belajar melalui internet atau menggunakan
mengajar konvensional untuk grafik interaktif komputer. (2) Dengan
administrasi, dokumentasi, laporan metode campuran, yakni sebagian besar
suatu program pelatihan, ruangan kelas proses pembelajaran dilakukan melalui
dan peristiwa online, program e-learning, komputer, namun tetap juga
dan konten pelatihan, misalnya, segala memerlukan face to face meeting untuk
fitur yang berhubungan dengan kepentingan tutorial atau
manajemen proses belajar mengajar mendiskusikan bahan ajar. (3) Metode
seperti bagaimana manajemen kelas, pembelajaran yang secara keseluruhan
pembuatan materi atau konten, forum hanya dilakukan secara online, metode
diskusi, sistem penilaian, serta sistem ini sama sekali tidak ditemukan face to
ujian online yang semuanya terakses face meeting.
yang mencakup berbagai dimensi baik mana yang remedial mana yang tidak.
kognitif, afektif dan psikomotorik Remedial dapat langsung menggunakan
(Rohmah, 2016, hal. 15). Hal tersebut e-learning, baik itu proses remedialnya,
sejalan dengan yang terjadi di lapangan. maupun hasil remedialnya.
SMA Laboratorium Percontohan UPI Evaluasi produk dilakukan oleh
tidak sepenuhnya mengandalkan e- pihak sekolah dalam hal ini wakasek
learning sebagai pembelajaran. Guru kurikulum pada setiap akhir semester.
tidak mampu melihat perkembangan Produk yang di evaluasi adalah media
sikap dan keterampilan siswa dalam pembelajan e-learning itu sendiri.
proses pembelajaran. Dalam Dengan evalausi tersebut maka media
pembelajaran PAI yang syarat dengan pembelajaran e-learning terus digunakan
pendidikan nilai, maka tidak mungkin untuk keberlangsungan proses
dilaksanakan pembelajaran sepenuhnya pembelajaran di SMA Laboratorium
melalui fasilitas web. Penyelenggaraan Percontohan UPI. Maka media
e-learning adalah sebagai suplemen atau pembelajaran e-learning digunakan siswa
komplemen terhadap pembelajaran agar memberikan petunjuk yang terarah
yang dilaksanakan secara regular di bagi perkembangan hasil evaluasi
kelas dalam rangka meningkatkan belajar. (Sagala, 2006, hal. 156). Senada
kualitas pembelajaran. dengan Hartanto (2016, hal. 24). bahwa
3. Evaluasi Pembelajaran PAI strategi e-learning melibatkan empat
dengan e-learning tahap yaitu analisis, perencanaan,
Sutikno (2009, hal. 34) pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi,
mengungkapkan ciri-ciri pembelajaran setelah melaksanakan rencana
lebih detail yang salah satunya adalah penerapan e-learning, selanjutnya menilai
evaluasi, baik evaluasi proses maupun keberhasilan program dan produk.
evaluasi produk. SMA Laboratorium Hartanto (2016, hal. 23) dalam
Percotnohan UPI seringkali melakukan pengembangan suatu aplikasi e-learning
evaluasi pembelajaran maupun evaluasi bahwa harus memperhatikan teknik
produk. Hal tersebut dilakukan agar evaluasi kemajuan peserta didik dan
melihat keberhasilan dari kegiatan penyimpanan data kemajuan peserta
evaluasi tersebut. Berbagai persiapan didik. Keberadaan e-learning di SMA
dilakukan oleh SMA Laboratorium Laboratorum Percontohan UPI sangat
Percontohan UPI baik guru maupun berarti ketika proses penilaian, karena e-
pihak sekolah. Evaluasi proses learning mempunyai sistem otomatis
dilakukan pada saat proses tersendiri. Hal tersebut dapat
pembelajaran maupun akhir mempermudah guru PAI untuk
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. melihat kemajuan peserta didik dan
Kegiatan akhir evaluasi PAI dilakukan penyimpanan data kemajuan peserta
hanya pada saat UTS dan UAS saja, didik. Dalam e-learning, evaluasi dapat
tetapi teknik evaluasinya dilakukan dipakai ketika satu sub bab materi
dengan cara e-learning. Setelah selesai dipelajari oleh siswa. Sistem e-
melakukan evaluasi akhir, dengan e- learning dapat mengagalkan siswa untuk
learning, kita dapat melihat daftar siswa melanjutkan materi selajutnya apabila
fasilitator yang mengarahkan siswa, Hal tersebut tidak lepas pada upaya
dalam hal ini guru, meskipun media guru dalam proses pembelajaran.
pembelajaran e-learning seringkali Keberhasilan siswa terhadap
menggunakan strategi student centre pembelajaran sangat ditentukan juga
learning. Tetapi dengan media dengan kompetensi profesional guru.
pembelajaran e-learning akan membantu Guru PAI di SMA Laboratorium
guru pada saat guru tidak dapat hadir Percontohan UPI dapat dikatakan
ke kelas. Pembelajaran tetap bisa sebagai guru profesional dengan
berlangsung dengan media memamfaatkan teknologi sebagai
pembelajaran e-learning. proses pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran dengan
media pembelajaran e-learning di SMA REFERENSI
Laboratorium Percontohan UPI dapat
dikatakan sudah baik, seperti fitur yang Afdal, Z. (2012). Penerapan Pembelajaran
terdapat pada e-learning terutama E-learning dengan Aplikasi Moodle
aplikasi LMS Efront salah satunya terhadap Sikap Belajar dan
adalah evaluasi pelajaran. Evaluasi Penguasaan Konsep: Studi
pelajaran tersebut dimanfaatkan oleh Eksperimen pada Mahasiswa FKIP
SMA Laboratorium Percontohan UPI. UIR Pekanbaru - Riau. Dipetik
Evaluasi yang dilakukan berupa 03 20, 2018, dari
evaluasi produk dan evaluasi http://repository.upi.edu/tesis
pembelajaran. view.php?no_tesis=2008
Hasil proses pembelajaran PAI Asyhar, R. (2012). Kreatif
dengan menggunakan media Mengembangkan Media
pembelajaran e-learning di SMA Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Laboratorium Percontohan UPI Persada Press.
terlihat adanya peningkatan sesuai Effendi, E. Z. (2005). E-Learning Konsep
dengan hasil observasi, peningkatan dan Aplikasi. Yogyakarta:
tersebut pada kompetensi pengetahuan, ANDI.
sikap dan keterampilan siswa, juga Fathan. (2016). Hadits Sifat Kreatif.
peningkatan terjadi pada keaktifan Dipetik Maret 26, 2018, dari
belajar siswa. Namun yang terlihat Dakwah Islami:
secara jelas adalah peningkatan pada http://www.dakwahislami.xyz/
kompetensi pengetahuan saja. 2016/07/hadits-sifat-
Kompetensi sikap dan keterampilan kreatif.html
sedikit kemungkinan yang dipengaruhi Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan
oleh media pembelajaran e-learning. Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Tetapi hasil belajar siswa pada sikap Aksara.
maupun keterampilan dapat dilakukan Hamdani. (2003). Contextual Teaching
dengan secara langsung oleh guru di and Learning (CTL) pada
kelas. Nilai yang dihasilkan oleh siswa pembelajaran PAI. NIZAMIA
sangat variatif tergantung pada Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
kemampuan mereka masing-masing. Islam.