You are on page 1of 7

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

PENGARUH POSISI DUDUK DAN BERDIRI TERHADAP


TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK
PADA PEGAWAI NEGERI SIPILKABUPATEN MINAHASA UTARA

1
Mercy Manembu
2
Jimmy Rumampuk
2
Vennetia R. Danes

1
Kandidat Skripsi Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: mercy.manembu@yahoo.com

Abstract: Blood Pressure (BP) is the pressure of blood that is pumped by the heart against arterial
wall. Blood Pressure is the pushing force for the blood which can circulate to the whole body to
give fresh blood that contains oxygen and nutrients to body organs. This study aimed to obtain the
blood pressure measurements of the North Minahasa Regency civil servants in two body positions,
namely sitting position (SeP) and standing position (StP). This study was conducted in the period
of June to July 2015 at the complex of the Mayor office of North Minahasa Regency in Airmadidi
District. This was an observational analytical study with a cross sectional approach. Samples were
determined with simple random sampling and the amount of samples was 42 people. The data were
analyzed by using SPSS 20 with the Wilcoxon signed ranks test. The results showed that there was
a significant difference between measurements of blood pressure during sitting position (SeP) and
standing position (StP). The data showed that Systoloc BP SeP = 117.9841±12.5877 mmHg vs
Systolic StP = 124.7302 ±11.9546 mmHg, whereas Diastolic BP SeP = 79.2698±9.0656 mmHg vs
Diastolic StP = 87.5238 ±8.6639 mmHg. The Wilcoxon signed ranks test indicated that there was a
significant difference between the two groups (p=0.000 < α=0.05). Coclusion: Body positions
namely sitting position and standing position affected both systolic and diastolic blood pressure.
Blood pressure in standing position showed a tendency to be higher than that of sitting position.
Keywords: systolic, diastolic, blood pressure, sitting position, standing position, civil servants

Abstrak: Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding
arteri. Tekanan darah merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat beredar ke seluruh
tubuh untuk memberikan darah segar yang mengandung oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran tekanan darah antara posisi duduk dan
posisi berdiri pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian
dilaksanakan di kompleks Kantor Bupati Minahasa Utara, Airmadidi pada bulan Juni-Juli 2015.
Metode penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel
ditentukan secara simple random sampling yang berjumlah 42 orang. Data dianalisis
menggunakan SPSS 20 dengan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat perbedaan hasil pengukuran tekanan darah antara posisi duduk dan posisi berdiri. Tekanan
darah sistolik antara posisi duduk vs posisi berdiri 117,9841±12,5877 mmHg vs 124,7302±11,9546
mmHg dan tekanan darah diastolik antara posisi duduk vs posisi berdiri 79,2698±9,0656 mmHg vs
87,5238±8,6639 mmHg. Hasil Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan bermakna antara posisi duduk dan posisi berdiri dengan nilai p=0,000 <α=0,05.
Simpulan: Posisi badan yaitu posisi duduk dan berdiri pada saat dilakukan pengukuran tekanan
darah memengaruhi hasil tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Pada posisi berdiri tekanan
darah cenderung lebih tinggi dibanding pada posisi duduk.
Kata kunci: tekanan darah, posisi duduk, posisi berdiri

814
Manembu, Rumampuk, Danes: Pengaruh posisi duduk...

Tekanan darah merupakan faktor yang dan derajat vasokonstriksi arteriol-arteriol


dapat dipakai sebagai indikator untuk jaringan tersebut. Karena, tekanan arteri
menilai sistem kardiovaskuler. Tekanan rata-rata bergantung pada curah jantung
darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai dan derajat vasokonstriksi arteriol, jika
faktor di antaranya adalah perubahan posisi arteriol di salah satu jaringan berdilatasi,
tubuh dan aktivitas fisik. Dengan arteriol di jaringan lain akan mengalami
mengamati serta mempelajari hasil konstriksi untuk mempertahan-kan tekanan
pengaruh perubahan posisi tubuh dan darah arteri yang adekuat, sehingga darah
aktivitas fisik terhadap tekanan darah, kita mengalir tidak saja ke jaringan yang
akan memperoleh sebagian gambaran mengalami vasodilatasi tetapi juga ke otak,
mengenai sistem kardio vaskuler yang harus mendapatkan pasokan darah
seseorang.1 Tekanan darah itu sendiri yang konstan. Dengan demikian variabel
adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah kardiovaskuler harus terus menerus diubah
terhadap pembuluh darah. Tekanan darah untuk mempertahankan tekanan darah yang
ini dipengaruhi oleh volume darah dan konstan walaupun kebutuhan jaringan akan
elastisitas pembuluh darah. Peningkatan darah berubah-ubah.3.
tekanan darah disebabkan peningkatan Kecepatan aliran darah yang melalui
volume darah atau elastisitas pembuluh seluruh sistem sirkulasi sama dengan
darah. Sebaliknya, penurunan volume kecepatan pompa darah oleh jantung ─
darah akan menurunkan tekanan darah.2 yakni, sama dengan curah jantung.5 Isi
Pada manusia, besar tekanan darah di sekuncup jantung dipengaruhi oleh tekanan
dalam pembuluh darah dikenal dengan pengisian (preload), kekuatan yang
sebutan tekanan darah arteri rata-rata yang dihasilkan oleh otot jantung, dan tekanan
mana adalah gaya utama yang mendorong yang harus dilawan oleh jantung saat
darah kearah jaringan. Tekanan ini harus memompa (afterload). Normalnya,
diukur secara ketat dengan dua alasan. afterload berhubungan dengan tekanan
Pertama, tekanan tersebut harus cukup aorta untuk ventrikel kiri, dan tekanan
tinggi untuk menghasilkan gaya dorong arteri untuk ventrikel kanan. Afterload
yang cukup; tanpa tekanan ini, otak dan meningkat bila tekanan darah meningkat,
jaringan lain tidak akan menerima aliran atau bila terdapat stenosis (penyempitan)
yang adekuat seberapapun penyesuaian katup arteri keluar. Peningkatan afterload
lokal mengenai resistensi arteriol ke organ- akan menurunkan curah jantung jika
organ tersebut yang dilakukan. Kedua, kekuatan jantung tidak meningkat. Baik
tekanan tidak boleh terlalu tinggi sehingga laju denyut jantung maupun pembentukan
menimbulkan beban kerja tambahan bagi kekuatan, diatur oleh sistem saraf otonom
jantung dan meningkatkan resiko (SSO/autonomic nervous system, ANS).4
kerusakan pembuluh serta kemungkinan Jantung memompa darah secara
rupturnya pembuluh-pembuluh halus. 3 kontinyu ke dalam aorta, sehingga tekanan
Mekanisme-mekanisme yang melibat- rata-rata di aorta menjadi tinggi, rata-rata
kan integrasi berbagai komponen sistem sekitar 100 mmHg. Demikian juga, karena
sirkulasi dan sistem tubuh lain penting pemompaan oleh jantung bersifat pulsatil,
untuk mengatur tekanan darah arteri rata- sebagai akibat pengosongan ritmik
rata. Dua penentu utama tekanan darah ventrikel kiri, tekanan arteri berganti-ganti
arteri rata-rata adalah curah jantung dan antara nilai tekanan sistolik 120 mmHg dan
resistensi perifer total. Perubahan setiap nilai tekanan diastolik 80 mmHg.4,5 Pada
faktor tersebut akan mengubah tekanan orang dewasa sehat, tekanan pada puncak
darah kecuali apabila terjadi perubahan setiap pulsasi, yang disebut tekanan
kompensatorik pada variabel lain sehingga sistolik, adalah sekitar 120 mmHg. Pada
tekanan darah konstan. Aliran darah ke titik terendah setiap pulsasi, yang disebut
suatu jaringan bergantung pada gaya tekanan diastolik, nilainya sekitar 80
dorong berupa tekanan darah arteri rata-rata mmHg. Perbedaan nilai antara kedua
815
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

tekanan ini sekitar 40 mmHg, yang disebut berhenti berolahraga.10 Tekanan darah
tekanan nadi.5 dalam satu hari juga berbeda yaitu pada
Dua faktor utama yang memengaruhi waktu pagi hari tekanan darah lebih tinggi
tekanan nadi : dibandingkan saat tidur malam hari karena
(1) curah isi sekuncup dari jantung, dan adanya perbedaan tekanan darah sistolik
(2) komplians (distensibilitas total) dari selama 2 jam pertama setelah bangun tidur
percabangan arteri. dikurangi tekanan darah sistolik terendah
Tekanan nadi pada orang lanjut usia dalam sehari.11 Selain itu, faktor yang dapat
kadang-kadang meningkat sampai dua kali mempengaruhi perbedaan tekanan pada
nilai normal, karena arteri menjadi lebih pembuluh darah adalah posisi tubuh
kaku akibat arteriosklerosis dan karenanya, dimana perubahan tekanan darah pada
arteri relatif tidak lentur.5 posisi tubuh dipengaruhi oleh faktor
Beberapa pusat yang mengawasi dan gravitasi.12
mengatur perubahan tekanan darah, yaitu :6
1. Sistem saraf yang terdiri dari pusat- METODE PENELITIAN
pusat yang terdapat di batang otak, Penelitian ini merupakan penelitian
misalnya pusat vasomotor dan observasional analitik dengan mengguna-
diluar susunan syaraf pusat, kan rancangan potong lintang Dilakukan
misalnya baroreseptor dan kemo- pada bulan Juni-Juli 2015 di Kompleks
reseptor. Kantor Bupati Minahasa Utara, Airmadidi
2. Sistem humoral atau kimia yang dengan sampel berjumlah 42 orang yang
dapat berlangsung lokal atau memenuhi kriteria sebagai Pegawai Negeri
sistemik, misalnya renin- Sipil yang mengabdi untuk Kabupaten
angiotensin, vasopressin, epinefrin, Minahasa Utara.
norepinefrin, asetilkolin, serotonin, Pada penelitian ini, variabel bebas
adenosin dan kalsium, magnesium, ialah posisi duduk dan posisi berdiri
hidrogen, kalium, dan sebagainya. sedangkan variabel terikat adalah tekanan
3. Sistem hemodinamik yang lebih darah. Prosedur penelitian yaitu dilakukan
banyak dipengaruhi oleh volume pemilihan Pegawai Negeri Sipil yang akan
darah, susunan kapiler, serta dijadikan sampel kemudian memberikan
perubahan tekanan osmotik dan penjelasan mengenai cara dan jalannya
hidrostatik di bagian dalam dan di penelitian. Pegawai Negeri Sipil yang
luar sistem vaskuler. bersedia untuk menjadi responden maka
Dalam lingkungan masyarakat modern, diminta untuk menandatangani formulir
baik tekanan darah sistolik maupun persetujuan informed consent.
diastolik cenderung meninggi sampai kira- Alat dan bahan yang digunakan untuk
kira usia 60 tahun. Setelah usia tersebut, pemeriksaan antara lain sfigmomanometer
tekanan darah sistolik dapat terus naik, air raksa, stetoskop, dan alat tulis menulis.
sedangkan tekanan diastolik cenderung Teknis analisis data yang digunakan berupa
tetap atau menurun. Sebaliknya, dalam analisis univariat dan bivariat. Analisis
lingkungan masyarakat desa, baik tekanan univariat dilakukan untuk melihat distribusi
darah sistolik maupun diastolik tidak frekuensi dari variabel dependent dan
meningkat dengan bertambahnya usia. Hal variabel independent. Analisis bivariat
ini telah diperkirakan karena asupan jumlah dilakukan untuk mengetahui hasil
natrium yang lebih rendah (<60 meq per pengukuran tekanan darah antara posisi
hari) pada populasi tersebut.7 duduk dan posisi berdiri. Analisis bivariat
Tekanan darah bisa bervariasi bahkan dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon
pada orang yang sama misalnya pada saat Signed Ranks Test.
berolahraga.9 Olahraga akan menyebabkan
tekanan darah meningkat untuk waktu yang
singkat dan akan kembali normal ketika
816
Manembu, Rumampuk, Danes: Pengaruh posisi duduk...

HASIL PENELITIAN Tabel 5. Analisis Wilcoxon Signed Ranks Test


terhadap tekanan darah pada posisi duduk dan
Tabel 1. Distribusi karakteristik dari responden posisi berdiri.
berdasarkan usia
Parameter Z P
Usia (tahun) Frekuensi (%)
Tekanan Darah -5,513 ,000*
... ≤ 30 5 11,91 Sistolik
31-40 16 38,09 Tekanan Darah -5,648 ,000*
41-50 14 33,33 Diastolik
51 ≤ ... 7 16,67 *bermakna secara statistik

Jumlah 42 100,0 BAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian, pada
Tabel 2. Distribusi karakteristik responden analisa univariat didapatkan hasil bahwa
berdasarkan jenis kelamin subyek penelitian terbagi menjadi 4
kelompok usia yakni usia dibawah atau
sampai dengan 30 tahun, 31-40 tahun, 41-
Jenis Kelamin Frekuensi (%)
50 tahun dan 51-60 tahun. Kelompok usia
Laki-laki 22 52,38 terbanyak terdapat pada usia antara 31-60
Perempuan 20 47,62 tahun dengan jumlah 16 orang (38,09 %),
sedangkan kelompok usia paling sedikit
Jumlah 42 100,0 adalah dibawah atau sampai dengan 30
tahun dengan jumlah 5 orang (11,91 %).
Untuk jenis kelamin, Subyek terbanyak
Tabel 3. Hasil statistik tekanan darah sistolik yaitu laki=laki dengan jumlah 22 orang
pada posisi duduk dan posisi berdiri dalam (52,38 %) sedangkan perempuan 20 orang
mmHg (47,62 %).
Pengukuran tekanan darah sistolik
pada posisi duduk menunjukkan tekanan
Tekanan Darah Posisi Posisi
Sistolik Duduk Berdiri darah terendah 92 mmHg dan tertinggi 160
mmHg dengan nilai rata-rata
Rata-rata 117,9841 124,7302 117,9841±12,5877 mmHg, sedangkan pada
Standar Deviasi 12,5877 11,9546 posisi berdiri menunjukkan tekanan darah
Nilai Minimum 92 105,33 terendah 105,33 mmHg dan tertinggi
Nilai Maximum 160 165,33 165,33 mmHg dengan nilai rata-rata
124,7302±11,9546 mmHg. Hasil tersebut
menunjukkan terdapat perbedaan nilai
Tabel 4. Hasil statistik tekanan darah diastolik tekanan darah sistolik pada posisi duduk
pada posisi duduk dan posisi berdiri dalam dan posisi berdiri yang mana perubahan
mmHg. yang terjadi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik dari posisi duduk ke posisi
Tekanan Darah Posisi Posisi berdiri.
Diastolik Duduk Berdiri Pengukuran tekanan darah diastolik
pada posisi duduk menunjukkan tekanan
Rata-rata 79,2698 87,5238
Standar Deviasi 9,0656 8,6639 darah terendah 64 mmHg dan tertinggi
Nilai Minimum 64,0 70,67 102,67 mmHg dengan nilai rata-rata
Nilai Maximum 102,67 110,67 79,2698±9,0656 mmHg, sedangkan untuk
posisi berdiri menunjukkan tekanan darah
terendah 70,67 mmHg dan tertinggi 110,67
mmHg dengan nilai rata-rata
817
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

87,5238±8,6639 mmHg. Hasil tersebut mmHg. Pada kapiler kaki, tekanan


menunjukkan perbedaan nilai tekanan meningkat dari 25 (tekanan kapiler rata-rata
darah diastolik pada posisi duduk dan yang dihasilkan dari kontraksi jantung)
posisi berdiri dimana perubahan yang menjadi 105 mmHg, peningkatan 80
terjadi ialah peningkatan tekanan darah mmHg ini disebabkan oleh berat kolom
diastolik dari posisi duduk ke posisi berdiri. darah. Teori tekanan hidrostatik
Berdasarkan hasil analisa bivariat menyatakan bahwa tekanan pada
dengan menggunakan Wilcoxon Signed permukaan air sama dengan tekanan
Ranks Test pada penelitian ini didapatkan atmosfer pada semua bagian air yang
perbedaan hasil pengukuran tekanan darah terpapar oleh udara, namun tekanan
antara posisi duduk dan posisi berdiri meningkat 1 mmHg untuk setiap penurunan
menunjukkan terdapat perbedaan yang 13,6 mmHg dari permukaan. Tekanan
signifikan dengan nilai p=0,000<α = 0,05. hidrostatik berperan pada sistem kardio-
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian- vaskular karena adanya beban darah pada
penelitian yang sebelumnya baik oleh Song vena yang dapat dinyatakan dalam rumus ρ
MR dan Lee YS di Korea, ataupun Epser cs x g x h yang mana ρ adalah densitas darah
di Turki serta Muhamad Akrim Amirudin (1,05 g/cm2), g adalah percepatan gravitasi
di Manado, yang menunjukkan penurunan (980 cm/s2) dan h adalah tinggi dari
tekanan darah baik sistolik maupun permukaan (cm).14,15
diastoliknya. Perbedaan hasil penelitian ini Peningkatan tekanan akibat gravitasi
kemungkinan diakibatkan oleh faktor usia mempengaruhi volume sirkulasi darah
karena kelompok subyek yang diteliti oleh efektif melalui beberapa cara. Pertama,
mereka adalah kelompok mahasiswa muda peningkatan tekanan hidrostatik yang
yang usianya berkisar antara 20-22 tahun terjadi di kaki ketika seseorang berdiri akan
yang masih berpotensi bebas dari risiko mendorong keluar dinding vena sehingga
hipertensi primer, sementara pada menyebabkan distensi. Hasilnya adalah
penelitian ini subyek yang diteliti memiliki mengumpulnya darah di pembuluh vena.
range usia yang luas dari 22-58 tahun, Sebagian darah yang berasal dari kapiler
dengan kondisi faal tubuh yang multi akan masuk ke pembuluh vena yang
kompleks. Sementara kemungkinan faktor melebar daripada kembali ke jantung.
lainnya adalah faktor lingkungan saat Dalam waktu yang sama, peningkatan
pengukuran dilakukan, yang mana tekanan kapiler yang disebabkan oleh gaya
pengukuran tekanan darah sampel gravitasi menyebabkan peningkatan filtrasi
dilakukan di dalam kantor mereka yang cairan dari kapiler ke ruang interstitial.
berada di lantai 2 atau 3 di Kompleks Akibat mengumpulnya darah di vena dan
Kantor Bupati Minahasa Utara. Di sisi peningkatan filtrasi kapiler, akan
lain, penelitian ini sejalan dengan sebagian mengurangi volume sirikulasi darah efektif.
hasil penelitian Andrea Roatti yang Penurunan aliran balik vena menyebabkan
berkesimpulan bahwa tekanan darah penurunan sementara volume akhir
diastolik pada posisi berdiri lebih tinggi diastolik. Hal ini akan mengurangi stroke
dari pada tekanan diastolik darah pada volume, dan pada akhirnya mengurangi
posisi duduk.13 curah jantung serta penurunan tekanan
Apabila seseorang dalam posisi berdiri, darah. Pada posisi duduk, pusat gravitasi
tekanan intravaskular di semua tempat berada pada bagian anterior ischia dan
menjadi sama dengan tekanan yang sekitar 25 % berat badan ditransmisikan ke
dihasilkan oleh kontraksi jantung di tambah bawah melalui ekstremitas bawah sehingga
tekanan tambahan sama dengan berat anggota tubuh dalam keadaan rileks.14,15
kolom darah dari jantung ke titik Naiknya tekanan darah pada posisi
pengukuran. Pada rata-rata orang dewasa, berdiri yang sejalan dengan penelitian ini,
misalnya, berat kolom darah yang disinggung dalam suatu laporan praktikum
membentang dari jantung ke kaik adalah 80 yang menyebutkan bahwa secara teoritis
818
Manembu, Rumampuk, Danes: Pengaruh posisi duduk...

tekanan darah pada posisi berdiri lebih positions on blood pressure. J Clin
tinggi dari pada posisi duduk yang Nurs Jan 2007;16(1):137-40.
diakibatkan karena pada posisi berdiri 2. Setiawan R, Sari F. Fisiologi
tekanan darah dipengaruhi oleh gaya Kardiovaskular. Jakarta: EGC, 2010;
gravitasi dan otot yang sedang p. 26-35.
3. Sherwood L. Pembuluh Darah dan Tekanan
berkontraksi16, akan tetapi laporan itu tidak
Darah. Dalam: Yesdelita N, Editor.
menyebutkan referensi rinci dari teori Fisiologi Manusia dari sel ke sistem.
tersebut. Edisi ke-6. Jakarta: EGC, 2011.
Pada penelitian ini pengukuran tekanan 4. Aaronson PI, Ward, JPT. At a Glance
darah antara posisi duduk dan posisi berdiri Sistem Kardiovaskular Edisi Ketiga.
diperoleh perbedaan yang signifikan Jakarta: Erlangga Medical Series,
dengan nilai p=0,000<α=0,05, yang mana 2008.
perubahan yang terjadi ialah kenaikan 5. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi
tekanan darah dari posisi duduk ke posisi Kedokteran Edisi 11. Rachman LY, et
berdiri dengan selisih rata-rata masing- al, editor. Jakarta: EGC Medical
Publisher, 2007.
masing yakni untuk tekanan darah sistolik
6. Mas'ud I. Dasar-dasar Fisiologi
sebesar -6,7461 mmHg dan untuk tekanan
Kardiovaskuler. Jakarta: EGC, 1996.
darah diastolik sebesar -8,2540 mmHg 7. Frohlich ED. Hipertensi The Merck
(tanda negatif menunjukkan bahwa tekanan Manual Geriatrics Jilid I. Tangerang
darah pada posisi berdiri lebih tinggi dari Selatan: Binarupa Aksara Publisher,
pada posisi duduk). 2013.
8. Armstrong RS. Nurses' knowledge of error
SIMPULAN in blood pressure measurement
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan technique. Int J Nurs Pract.
bahwa pengukuran tekanan darah sistolik 2002;8(3):118-26.
maupun diastolik antara posisi duduk dan 9. Rebecca JS. High blood pressure. Juli 2012
[cited 2015 Sep 15]. Available From:
posisi berdiri berbeda bermakna dimana
http://health.cvs.com/
terjadi peningkatan tekanan darah sistolik
10. Blood Pressure Association. Healthy
maupun diastolik dari posisi duduk ke lifestyle and blood pressure. Juli 2008
posisi berdiri. [cited 2014 Sep 14]. Available from :
http://www.bloodpressureuk.org/
SARAN 11. Rahmani A, editor. Terapi hipertensi:
1. Diperlukan suatu penelitian lanjut program 8 minggu menurunkan
pengukuran tekanan darah pada tekanan darah tinggi dan mengurangi
berbagai posisi dan perbedaan waktu risiko serangan jantung dan stroke
istirahat sebelum melakukan secara alami. 1 st ed. Bandung:
pengukuran tekanan dari penelitian ini. Qanita, 2010; p. 54.
12. Barbeau TR. Cardiovascular physiology.
2. Dalam penelitian ini, pengukuran
Florence: Francis Marion University,
tekanan darah dilakukan pada Pegawai
2004.
Negeri Sipil (PNS), sehingga 13. Amiruddin, MA et al, Analisa Hasil
diperlukan suatu penelitian lebih lanjut Pengukuran Tekanan Darah Antara
pengukuran tekanan darah pada subyek Posisi Duduk dan Posisi Berdiri Pada
dari golongan profesi tertentu, seperti Mahasiswa Semester VII (Tujuh) TA.
petani, buruh, pengacara, tentara, dan 2014/2015 Fakultas Kedokteran
lain-lainnya dengan memperhatikan Universitas Sam Ratulangi. Jurnal e-
juga faktor usia subyek dan lingkungan Biomedik 2015;3(1).
tempat pengukuran dilakukan. 14. Widmaier EP, Raff H, Strang KT.
Vander’s Human Physiology: The
Mechanisms of Body Function. Edisi
DAFTAR PUSTAKA
ke-12. Mc-Graww Hill, 2008.
1. Eşer I, Khorshid L, Güneş YU, Demir
15. Pan RCM, Benoit R, Girardier L. The
Y. The effect of different body
819
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

Role of Body Position and Gravity in Kelompok Praktikum Anatomi


the symptoms and treatment of Fisiologi Manusia Tekanan Darah
various diseases. Muttenz: Swiss Arteri pada Manusia, Kelompok IIC.
Medical Weekly, 2004. Jakarta: Jurusan Farmasi Fakultas
16. Wardani E, Suriantika C, Kurniawan F, Farmasi dan Sains Universitas
Raharditama A, Siagian K, Adlian Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka,
R, Ardiansyah A. Laporan 2013.

820

You might also like