You are on page 1of 7

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/289056130

STUDI PEMBUATAN BIODIESEL SEBAGAI


ENERGI BERSIH DARI MINYAK NYAMPLUNG
(Callophyllum Inophylum) MENGGUNAKAN

Article · January 2013

READS

29

3 authors, including:

Husni Husin
Syiah Kuala University
23 PUBLICATIONS 60 CITATIONS

SEE PROFILE

All in-text references underlined in blue are linked to publications on ResearchGate, Available from: Husni Husin
letting you access and read them immediately. Retrieved on: 16 July 2016
Vol. 6 No. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN : 1412 - 7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment)

STUDI PEMBUATAN BIODIESEL SEBAGAI ENERGI BERSIH DARI


MINYAK NYAMPLUNG (Callophyllum Inophylum) MENGGUNAKAN
KATALIS KOH/Al2O3

Munajjin1, Husni Husin1,2, dan Marwan1,2


1
Program Magister Teknik Kimia Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
2
Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, Indonesia

Abstract - Study on the biodiesel production from Calophyllum inophyllum oil using KOH loaded on Al2O3
supported as solid catalysts has been done. Reaction parameters of wt% KOH loading was optimized for the
production of biodiesel. KOH/Al2O3 solid base catalyst is prepared by impregnation method at temperatures of
300˚C. Their compositions are characterized by using techniques of X-ray diffraction (XRD) and scanning
electron microscopy (SEM. A new phase of K2O can be observed at 2 = 25,10; 29,307 and 40,73 degree. The
catalysts activity are investigated in transesterification of Calophyllum inophyllum L. oil under the appropriate
transesterification conditions at molar ratio of methanol/oil of 10:1, catalyst of 3 wt. % of the amount of oil,
reaction temperature of 65 ˚C, and a reaction time of 3 hours. The ratio of 2.5:7.5 of KOH:Al2O3 catalysts is
suggested here to be the best formula due to their biodiesel yield of 90.0%.

Keywords: Calophyllum inophyllum oil, biodesel, clean energy, potassium oxide, solid catalyst

I. PENDAHULUAN dan kelangkaan BBM yang kini terjadi


Krisis minyak bumi akhir-akhir ini hendaknya dijadikan momentum bagi
yang ditandai dengan kekurangan pasokan pemerintah untuk menyiapkan kebijakan
bahan bakar dipasaran dan meningkatnya yang mendukung penggunaan biodiesel
harga minyak bumi mentah melebihi USD dan bioetanol.
110 telah mendorong upaya pencarian Biodiesel dipilih sebagai pengganti
bahan bakar alternative. diesel konvensional karena bersifat
Isu adanya pemanasan global akibat biodegradable, tidak beracun, terbarukan,
gas rumah kaca khususnya karbon dioksida dapat mengurangi emisi CO, SO2,
(CO2) merupakan salah satu permasalahan partikulat, dan hidrokarbon dibandingkan
yang dihadapi sektor energi ini. Aspek dengan diesel konvensional. Biodiesel
lingkungan adalah masalah lingkungan dapat digunakan seperti diesel
yang diakibatkan oleh kebergantungan konvensional di mesin diesel karena sifat-
yang tinggi terhadap penggunaan bahan- sifatnya sangat mirip dengan diesel
bakar fosil, baik secara lokal-kesehatan berbasis minyak bumi. Biodiesel memiliki
(zat-zat pencemar) maupun secara global viskositas yang tepat, titik nyala tinggi,
seperti pemanasan global akibat gas rumah angka setana tinggi, dan tidak perlu
kaca (GRK), hujan asam dan destruksi modifikasi mesin yang diperlukan bila
lapisan ozon (Kardono, 2008). menggunakan biodiesel.
Indonesia sedang giat-giatnya Kebanyakan biodiesel yang
mengembangkan industri biofuel dengan dihasilkan selama ini dari proses
memproduksi biodiesel dan bioethanol. transesterifikasi trigliserida minyak nabati
Peranan industri ini semakin penting dengan menggunakan methanol dan katalis
mengingat kondisi saat ini harga minyak basa (NaOH, NaOMe) yang berlangsung
mentah cenderung naik dan pada suhu 60-80oC. Gliserol dan alkyl ester
ketersediaannya semakin terbatas. Kondisi dipisahkan secara settling setelah

12
Vol. 6 No. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN : 1412 - 7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment)

netralisasi katalis. Selanjutnya gliserol dan suhu 65oC selama satu jam dengan
biodiesel mentah dimurnikan. Akan tetapi, konversi minyak mencapai 95,8%. Dengan
proses ini masih memiliki biaya produksi menggunakan MgO berpenyangga silica
cukup tinggi dibandingkan dengan diesel mesopori, Li dan Rudolf (2008) berhasil
minyak bumi. Ada dua faktor yang mendapatkan koversi minyak nabati
mempengaruhi biaya produksi biodiesel, setinggi 96% setelah reaksi 5 jam pada
yakni harga bahan baku dan biaya suhu 220oC. Husin dkk., (2011) berhasil
pengolahan (Ma dan Hanna, 1999). menggunakan katalis dari alam abu sabut
Biaya produksi dapat dikurangi kelapa dan abu tandan sawit, mendapatkan
dengan menyederhanakan tahapan proses yield biodiesl dari minyak jarak sebesar
dan menghilangkan atau meminimalkan 87,97 %. Jenis bahan alam lainnya yang
aliran limbah. Salah satu pilihan yang mengandung kalium adalah abu kelopak
sudah digunakan adalah transesterifikasi jantung pisang (Husin, 2011). Hasil
dengan metanol superkritis tanpa penelitian tersebut melaporkan bahwa abu
menggunakan katalis (Huber dkk., 2006). jantung pisang sebagai katalis yang
Proses superkritis ini sangat cepat (kurang mengandung K2O menghasilkan yield
dari 5 menit) dan tidak adanya katalis 85,68% dengan kadar sabun 0,32%.
mengurangi biaya pemurnian produk. Perolehan ini berdasarkan perbandingan
Akan tetapi reaksi ini membutuhkan suhu minyak jarak dan metanol 1 : 7 dan 5%
reaksi yang sangat tinggi (350-400oC) dan katalis.
tekanan tinggi (100-250 bar) sehingga Hasil yang diperoleh dari beberapa
biaya kapitalnya cukup tinggi. Penggunaan peneliti sebelumnya, masih memungkinkan
katalis heterogen (padat) dapat menjadi untuk menemukan jenis katalis yang lebih
solusi penting dikarenakan katalis mudah efisien dan ekonomis dalam proses
dipisahkan dari produk reaksi dan kondisi pembuatan metil ester.
reaksi tidak perlu setinggi seperti pada Makalh ini melaporkan pembuatan
proses methanol superkritis (Bournay dkk., biodiesel dari minyak nyamplung
2005). menggunakan katalis padat KOH/Al2O3
Penggunaan katalis padat dalam Katalis dikarakterisasi dengan XRD dan
produksi biodiesel jelas dapat menurunkan SEM. Kinerja katalis diuji dengan
harga biodiesel sehingga biodiesel dapat mengukur yield biodiesel pada perbanding
lebih kompetitif bersaing dengan diesel rasio KOH dan Al2O3.
dari segi harga. Sejumlah logam alkali
tanah seperti: MgO, Ca(OH)2 dan Ba(OH)2 II. METODELOGI PENELITIAN
telah juga dicoba, yang semuanya larut
dengan mudah dalam reaktan alkohol Bahan-bahan yang digunakan
sehingga prosesnya bersifat homogen Bahan kimia yang digunakan dalam
(Gorzawski, 1999). Beberapa penelitian penelitian ini meliputi: KOH, Al2O3,
terus dilakukan untuk mendapatkan katalis CH3OH, HCL, indikator PP, HPO4, kertas
padat yang tepat. Survei literatur saring, dan aquades. Adapun alat-alat yang
menunjukkan bahwa ada beberapa katalis digunakan meliputi: reaktor berpengaduk
heterogen yang pernah dilaporkan untuk labu leher tiga, seperangkat alat-alat gelas,
mentransesterifikasi minyak nabati, yaitu mortar, oven pemanas merk Memmert,
CaCO3, Zeolit dan Mg-Al-Olt-Bu mafle furnace, pH meter merk Hanna
hydrotalcite yang dioperasikan pada Instruments, timbangan listrik, termometer,
tekanan relatif tinggi (Suppes dkk, 2001, corong pemisah, pemanas hot plate, wadah
Suppes dkk., (2003). Xie dan Yang (2007) untuk water batch, buret, dan alat-alat
melaporkan penggunaan katalis Ba-ZnO pendukung lainnya.
untuk transesterifikasi minyak kedelai pada

13
Vol. 6 No. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN : 1412 - 7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment)

Preparasi Katalis KOH/Al2O3 Setelah tahap pemisahan maka


Katalis KOH/Al2O3 dilakukan lapisan ester diiisi ke dalam corong
dengan metode impregnasi, yaitu pemisah, kemudian dilakukan pencucian
memcampurkan larutan KOH dengan dengan menggunakan air hangat (50 oC).
Al2O3 padat. KOH dilarutkan dalam gelas Selama proses pencucian dilakukan,
elemeyer, lalu dicampurkan dengan Al2O3 sejumlah ester akan membentuk emulsi
sesuai dengan perbandingan yang telah dengan air, sehingga dibutuhkan waktu 24
ditetapkan, yaitu: 1:9, 2,5:7,5, 5.0:5,0, jam untuk mendapatkan pemisahan yang
7,5:2,5, 9:1. Proses pengadukan dilakukan baik antara lapisan ester (biodiesel) dan
dengan menggunkan magnetic stirrer lapisan yang membawa sisa metanol dan
selama 3 jam pada suhu kamar. ester teremulsi.
Selanjutnya campuran dikeringkan
menggunakan oven pada 110 oC selama 1 III. HASIL DAN PEMBAHASAN
malam. Setelah kering campuran X-ray difraktometer (XRD) KOH/Al2O3
KOH/Al2O3 dihancurkan dengan mortar, Gambar 1 merupakan spektrum XRD
selanjutnya dikalsinasi dalam tube furnace KOH/Al2O3. Dari Gambar 1 tampak bahwa
pada suhu 300 oC selama 2 jam. kristal K2O terdistribusi pada permukaan
Al2O3 amorphous. Senyawa K2O
Reaksi transesterifikasi dan pemisahan mempunyai intensitas tertinggi pada tiga
Proses transesterifikasi minyak biji buah puncak. Tiga buah puncak tersebut
nyamplung dengan metanol hingga yaitu pada 2 = 25,1; 29,307, dan 40,725,
membentuk metal ester (biodiesel) seperti disajikan pada Gambar 1.
dilakukan dengan reaktor tangki
berpengaduk. Rasio minyak terhadap
methanol adalah 1:10 dan jumlah katalis
yang digunkan adalah 3% dari jumlah
minyak biji nyamplung. Minyak biji
nyamplung dan katalis yang telah
ditimbang beserta metanol dimasukkan ke
dalam reaktor dan temperature operasinya
dijaga konstan 65oC. Reaktor ini
dilenghkapi dengan condenser yang
bertujuan untuk menghindari penguapan
metanol selama proses berlangsung.
Setelah dilakukan pengadukan selama 3
jam, campuran tersebut dimasukkan ke
dalam corong pemisah dan diendapkan
selama 48 jam, sedangkan katalis Gambar 1. Difraktogram XRD sampel
dipisahkan dari campuran reaksi dengan katalis KOH/Al2O3.
penyaringan. Selama proses pengendapan
berlangsung akan terbentuk dua lapisan, Puncak-puncak karakteristik K2O
lapisan atas adalah biodiesel, sedangkan terlihat sangat runcing dan menjulang
lapisan bawah adalah lapisan gliserol. tinggi di atas puncak tumpul Al 2O3
Sementara metanol terdistribusi diantara menggambarkan K2O fasa kristal,
dua lapisan. Pemisahan gliserol dari sementara puncak-puncak karakteristik
biodiesel dilakukan dengan membuka Al2O3 sangat tumpul menunjukkan sifat
corong pemisah, sehingga yang tertinggal amourphous. Katalis ini disiapkan untuk
di dalam corong pemisah adalah lapisan melihat perbandingan penggunaan katalis
biodiesel dan metanol yang tidak bereaksi.

14
Vol. 6 No. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN : 1412 - 7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment)

padat dari bahan komersial KOH dan


sumber bahan baku dari bahan alam.

SEM katalis KOH/Al2O3


Gambar 2 yang merupakan hasil
analisa SEM dengan pembesaran 6000 kali
dari katalis KOH/Al2O3.

Gambar 3. Hubungan antara yield


biodiesel terhadap rasio
KOH:Al2O3

Seperti yang didemontrasikan pada


Gambar 3, pada pebandingan KOH:Al2O3
1:9 tidak menghasilkan produk biodiesel.
Setelah rasio ditingkatkan menjadi 2,5:7,5
Gambar 2. SEM katalis KOH/Al2O3 perolehan biodiesel langsung meningkat
secara signifikan yaitu 90%. Hasil ini
Dari Gambar 2 tampak kalium dalam mengindikasikan bahwa KOH dapat
bentuk senyawa K2O terdistribusi pada dipreparasi menjadi katalis heterogen
Al2O3 secara sempurna. Penyangga untuk transesterifikasi minyak nabati
alumina oksida terlihat berbentuk seperti menjadi biodiesel. Akan tetapi, ketika rasio
gugus karang laut yang memiliki pori-pori. makin ditingkatkan perolehan biodiesel
Struktur seperti ini memberikan menurun seiring dengan peningkatan KOH
permukaan kontak yang lebih baik dalam pada alumina. Fakta ini kemungkinan
proses transesterifikasi. karena ketika ditambahakan KOH terlalu
banyak mengakibatkan terjadi aglomerasi
Perolehan biodiesel pada permukaan katalis, sehingga kurang
Impregnasi KOH pada Al2O3 efektif ketika digunakan dalam reaksi.
diharapkan akan terbentuk fasa baru, yaitu:
senyawa K2O yang terdistribusi pada Viskositas
permukaan alumina sebagai katalis padat. Viskositas kinematik merupakan
Katalis ini digunakan pada reaksi pengukuran terhadap gaya gesek atau
transesterifikasi minyak nyamplung hambatan dari laju alir suatu cairan pada
menjadi biodiesel. Pengaruh kandungan suhu tertentu. Semakin rendah viskositas
KOH pada alumina terhadap yield maka biodiesel tersebut semakin mudah
biodiesel ditampilkan pada Gambar 3. untuk dipompa dan menghasilkan pola
semprotan yang lebih baik (Islam et al.,
2004). Menurut SNI, nilai viskositas
kinematik biodiesel yang diperbolehkan
adalah 1,9 – 6,0 cSt pada suhu 40 oC.

15
Vol. 6 No. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN : 1412 - 7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment)

Gambar 4. Hubungan antara viskositas Gambar 5. Hubungan antara bilangan


terhadap rasio KOH: Al2O3. asam terhadap rasio KOH:
Al2O3
Berdasarkan percobaan, hanya
sampel dengan kombinasi 2.5:7.5 yang Sementara bilangan asam dari
memenuhi standard SNI tersebut. biodiesel lainnya tidak berada dalam
Viskositas biodiesel yang lebih tinggi pada batasan standard yang telah ditetapkan.
kombinasi yang lain dipengaruhi oleh
kandungan trigeliserida yang tidak
bereaksi dengan metanol, komposisi asam IV. KESIMPULAN
lemak penyusun metil ester, serta senyawa Pembuatan biodiesel dari minyak
antara seperti monogliserida dan nyamplung sebagai energi bersih dan
digliserida yang mempunyai polaritas dan ramah lingkungan telah berhasil dilakukan.
bobot molekul yang cukup tinggi. Reaksi transesterifikasi menggunakan
katalis padat KOH/Al2O3 untuk
mempercepat reaksi. KOH terdekomposisi
Bilangan Asam menjadi fasa baru K2O setelah dikalsinasi
Bilangan asam adalah salah satu pada 300 oC. Yield biodiesel tertinggi
parameter penting yang dinilai dari diproelh pada rasio KOH:Al2O3 2,5:7.5,
biodiesel. Gambar 5 mendemonstrasikan yaitu 90%. Biodiesel dari minyak nabati
hubungan antara hasil analisis bilangan dapat diproduksi menggunakan katalis
asam meteil ester terhadap rasio KOH: heterogen sebagai pengganti KOH katalis
Al2O3. Nilai bilangan asam standard suatu homogen.
biodiesel adalah 0.8 mg KOH/gr. Dari
Gambar 5 terlihat jelas bahwa bilangan
asam metil ester berkisar antara 0.75 s/d DAFTAR PUSTAKA
0,96 mg KOH/gr. Bilangan asam yang
memenuhi standard SNI adalah dari Bajpai, D. dan Tyagi, V.K. 2006. Biodiesel
biodiesel yang dihasilkan menggunakan : Source, Production, Composition,
katalis dengan rasio KOH:Al2O3 2,5:7,5. Properties and its Benefits. Joul of
Oleo Sci 10 : 487-502.

Bournay, L; Casanave, D; Delfort, B;


Hillion, G, dan Chodorge, J.A,
Catal.Today, 106, 190-192, 2005.

16
Vol. 6 No. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN : 1412 - 7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment)

Catalysts, Energy & Fuels 2008,


Gorzawski, H, Transesterification of 22, 145 – 149.
methyl benzoate and dimethyl
terephalate with ethylene glycol Ma, F, Hanna, M.A, 1999, Biodiesel
over superbase, Appl. Catal. A- Production: A review, Bioresource
Gen, 179(1-2), 1999. Tech, 70, USA.

Huber, G. W, Iborra, S dan Corma, A, Suppes, G.J, Bockwinkel, K. Lucas, S,


Chem. ReV, 106, 4044-4098, 2006. Botts, JB. Mason, MH dan Heppert,
JA, Calcium Carbonate Catalysed
Husin, H. 2010, Kajian awal Penggunaan Alcoholysis of Fats and Oils,
Abu Pembakaran Limbah Kelopak JAOCS, 78(2), 2001.
Jantung Pisang Sebagai Katalis
Tranesterifikasi Minyak Jarak Suppes, G.J, Dasari, MA, Doskocil, E.J,
Menjadi Biodiesel, Prosiding Mankidy, P.J dan Goff, M.J,
Seminar Fakultas Pertanian Tranesterification of Soybean Oil
Universitas Syiah Kuala, 2010. with Zeolite dan Metal Catalysts,
App. Catal. A. Gen.2003.
Husin, H. Yanna Syamsuddin dan
Mahiddin, Minyak Jarak Menjadi Xie, W dan Yang, Z, Ba-ZnO Catalysts for
Biodiesel Menggunakan katalis Soybean Oil Transesterification,
Abu tandan Sawit Kosong, Catalysis Letters, vol. 117, Nos. 3-
Prosiding Seminar Nasional akultas 4, 159-165.
Pertanian Universitas Syiah Kuala,
2006.

Husin, H, Mahidin dan Marwan, Studi


Penggunaan Katalis Abu Sabut
Kelapa, Abu Tandan Sawit dan
K2CO3 Untuk Konversi Minyak
Jarak menjadi Biodiesel, Jurnal
Reaktor, 4 Desember 2011

Islam, M.N., and Beg, M.R.A. 2004. The


Fuel Properties of Pyrolysis Liquid
Derived from Urban Solid Wastes
in Bangladesh. Bioresources
Technology 92 : 181-186.

Kardono, Potensi pengembangan biofuel


sebagai bahan bakar alternative,
Prosiding Seminar Nasianal Teknik
Pertanian, Yogyakarta, 18-19
November 2008 .

Li, E dan Rudolph, V, Transesterification


of Vegetable Oil to Biodiesel over
MgO-Functionalized Mesoporous

17

You might also like