You are on page 1of 32

PT.

TRAKINDO UTAMA
LEARNING CENTER DEPARTMENT

POWER TRAIN DASAR

TEMBAGAPURA, JUNI 2004


Learning Center Department

DATA
PEMILIK BUKU

Nama :

SN :

Kru :

Alamat :

Tanggal Pelatihan :

Instruktur :

Power Train Dasar ii


POWER TRAIN
DASAR

Power Train Dasar iii


Learning Center Department

DAFTAR ISI

SASARAN vi

DASAR-DASAR POWER TRAIN 1


A. Definisi 1
B. Komponen Utama Power Train 1
1. Komponen Pada Mechanical Power Train 2
a. Fluid Coupling 2
(1) Flywheel Clutch 2
(2) Torque Converter 2
b. Transmission 3
c. Transfer Gear 3
d. Differential 4
e. Final Drive 4
2. Komponen Pada Hydrostatic Power Train 4
a. Hydraulic Pump 4
b. Hydraulic Motor 4
c. Transmission 4
d. Differential 4
e. Final Drive 4
C. Sistem Drive Train Dasar 5
1. Wheel Type Machine 6
2. Track Type Machine 7
D. Planetary Gear Set 8

Power Train Dasar iv


Learning Center Department

FLUID COUPLING (PENGHUBUNG HIDROLIS) 10


A. Konsep Kerja Penghubung Hidrolis 11
B. Jenis Penghubung Hidrolis 12
1. Flywheel Clutch 12
a. Cara Kerja Flywheel Clutch 13
b. Jenis Aliran Oli Pada Flywheel Clutch 14
(1) Rotary Flow 14
(2) Vortex Flow 15
2. Torque Converter 16
a. Komponen Utama Torque Converter 17
b. Cara Kerja Torque Converter 17
c. Aliran Oli Pada Torque Converter 18
d. Torque Converter Inlet Relief Valve 19
e. Torque Converter Outlet Relief Valve 20
f. Jenis-Jenis Torque Converter 21
3. Conventional Torque Converter 22
4. Torque Divider 23
5. Lock Up Clutch Torque Converter 25
6. Impeller Clutch Torque Converter 29
7. Variable Capacity Torque Converter 30

TRANSMISSION 32
A. Manual Transmission 32
1. Sliding Gear Transmission 34
2. Collar Shift Transmission 35
3. Synchromesh Transmission 36
B. Power Shift Transmission 37
1. Planetary Power Shift 39
2. Countershaft Power Shift 43
3. Power Train Hydraulic System 46
a. Manual Transmission Control Valve 47
b. Electronic Transmission Control Valve 56
c. Individual Clutch Modulation 59
d. Electronic Clutch Pressure Control 63
C. Hydrostatic Drive System 65
D. Hydraulic Drive System 69

DIFFERENTIAL 71
A. Standard Differential 72
B. Nospin Differential 74
C. Limited Slip Differential 75
D. Differential Lock 76

FINAL DRIVE 78

LAMPIRAN 82

Power Train Dasar v


Learning Center Department

SASARAN

TOPIK TUJUAN

Dasar - Dasar Power - Pengenalan terhadap power train dan menjelaskan komponen
Train komponen utama pada power train beserta kegunaannya.

System Drive Dasar - Menjelaskan komponen-komponen yang terdapat pada wheel


type machine dan track type machine

Planetary Gear Set - Mengidentifikasi komponen, fungsi dan keuntungannya serta


penggunaannya.

Konsep Penghubung - Menjelaskan konsep kerja fluid coupling (penghubung


Hidrolis hidrolis)

Flywheel Clutch - Mengidentifikasi komponen dan menjelaskan cara kerja dan


aliran oli pada flywheel clutch

Torque Converter - Menjelaskan fungsi torque converter, mengidentifikasi kom-


ponen dan jenis-jenis torque converter serta penggunaannya
- Menjelaskan cara kerja masing-masing jenis torque converter
serta keunggulan dan aplikasinya pada machine.

Power Train Dasar vi


Learning Center Department

TOPIK TUJUAN

Transmission - Menjelaskan fungsi dan jenis-jenis transmission pada


Caterpillar machine
- Mengidentifikasi komponen – komponen planetary power
shift transmission dan countershaft power shift transmission
- Menjelaskan cara kerja planetary power shift dan counter-
shaft powershift transmission
- Menjelaskan fungsi, cara kerja dan jenis transmission
hydraulic system yang digunakan pada Caterpillar machine
- Menjelaskan cara kerja hydrostatic drive system dan meng-
identifikasi komponen-komponennya
- Menjelaskan cara kerja hydraulic drive system dan mengiden-
tifikasi komponen-komponennya

Differential - Menjelaskan komponen dan fungsi differential


- Menjelaskan jenis-jenis differential dan aplikasinya pada
machine

Final Drive - Mengidentifikasi jenis-jenis final drive dan komponen-


komponennya.
- Menjelaskan cara kerja final drive

Power Train Dasar vii


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

DASAR DASAR
POWER TRAIN

BAB I DASAR-DASAR POWER TRAIN

A. Definisi
Power train adalah suatu sistem dan rangkaian komponen yang
meneruskan tenaga dari engine, mulai dari torque converter
sampai final drive, menuju roda atau track.

Fungsi power train adalah :


1. Menghubungkan dan memutuskan tenaga dari engine
2. Mengubah kecapatan gerak dan torsi
3. Mengubah arah gerak machine
4. Menyamakan tenaga yang didistribusikan ke roda
penggerak

B. Komponen Utama Power Train

Jenis power train yang digunakan Caterpillar dapat dikelompok


kan kedalam dua bagian yaitu :
- Mechanical power train
- Hydrostatic power train

Power Train Dasar 1


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Komponen-komponen utama pada rangkaian mechanical power


train adalah :
- Fluid Coupling
- Transfer Gear
- Transmission
- Differential
- Final Drive

Komponen-komponen utama pada rangkaian hydrostatic power


train antara lain :
- Hydraulic pump dan hydraulic motor
- Transmission (bila dilengkapi)
- Differential (bila dilengkapi)
- Final Drive

1. Komponen Mechanical Power Train

a. Fluid Coupling

Fluid coupling (penghubung hidrolis) menghubungkan tenaga


dari engine menuju transmission. Komponen ini dapat juga
memutuskan aliran tenaga dari engine. Hal ini memungkinkan
engine dapat hidup sementara machine-nya diam.

Terdapat dua jenis fluid coupling yang terdapat pada Caterpillar


machine yaitu :
- Flywheel Clutch
- Torque Converter

(1) Flywheel Clutch


Flywheel Clutch merupakan komponen yang menghubungkan
engine dengan transmission secara mekanis. Hubungan ini dapat
disambung atau diputuskan sesuai kebutuhan operator

(2) Torque Converter


Torque converter merupakan komponen yang menghubungkan
engine dengan transmission baik secara mekanis maupun secara
hidrolis. Namun demikian, tidak ada hubungan mekanis secara
langsung antara engine dan transmission.

Power Train Dasar 2


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Jenis-jenis dari torque converter adalah :

1. Conventional Torque Converter, digunakan pada


sebagian Caterpillar machine seperti, Wheel Loader tipe
kecil, Track Type Tractor (D3 – D5).
2. Torque Divider, digunakan pada sebagian besar Track
Type Tractor (D6 – D11).
3. Lockup Clutch Torque Converter, digunakan pada Off
Highway Truck, Articulated Truck, Wheel Tractor
Scraper dan lainnya.
4. Impeller Clutch Torque Converter, digunakan pada
Wheel Loader besar misalnya 992 dan 994.
5. Variable Capacity Torque Converter, digunakan pada
Wheel Loader menengah seperti 998 dan 990.

b. Transmission

Transmission berfungsi sebagai :


- Pengubah arah gerak
- Pengubah kecepatan gerak
- Pengubah torsi

Ada tiga jenis transmission yang digunakan pada Caterpillar


machine, yaitu :
1. Manual transmission
2. Power shift transmission
3. Hydrostatic transmission

c. Transfer Gear

Transfer gear digunakan sebagai penerus tenaga menuju


differential dan juga untuk menurunkan sumbu putar dari torque
converter menuju transmission

Pada beberapa machine, seperti Wheel Loader, memiliki dua


buah differential yaitu differential depan dan belakang. Peng-
gunaan transfer gear dalam hal ini untuk membagi tenaga ke
differential depan dan belakang.

Tergantung posisi penempatannya, terdapat dua jenis transfer


gear, yaitu :
1. Input transfer gear, terletak antara torque converter dan
transmission
2. Output transfer gear, terletak antara transmission dan
differential

Power Train Dasar 3


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

d. Differential

Komponen ini berfungsi untuk meneruskan tenaga dari transmis-


sion menuju final drive dan memungkinkan roda berputar
dengan kecepatan berbeda saat berbelok. Differential digunakan
pada wheel type machine (machine yang menggunakan roda)
sedangkan pada track type machine (machine yang mengguna-
kan track) digunakan bevel gear.

Jenis-jenis dari differential antara lain :


1. Conventional/standard differential
2. No-SPIN differential
3. Limited slip differential
4. Differential lock

e. Final Drive

Final drive adalah komponen pengerak akhir pada power train.


Fungsinya adalah melipatgandakan torsi yang paling akhir dan
sebagai penghubung komponen power train dengan roda atau
track.

2. Komponen Hydrostatic Power Train

a. Hydraulic Pump
Hydraulic pump diputar oleh engine dan akan menghasilkan
aliran fluida untuk menggerakkan hydraulic motor.

b. Hydraulic Motor
Hydraulic motor berfungsi untuk merubah tenaga hidrolis dari
oli menjadi tenaga mekanis untuk menggerakkan transmission
atau final drive.

c. Transmission (bila dilengkapi)


Transmission berfungsi sebagai pengatur kecepatan gerak, arah
gerak dan torsi.

d. Differential (bila dilengkapi)


Differential berfungsi untuk meneruskan tenaga menuju final
drive dan memungkinkan roda untuk berputar dengan kecepatan
yang berbeda.

e. Final Drive
Final drive berfungsi sebagai penghubung tenaga ke roda dan
sebagai peningkat dan sebagai peningkat torsi paling akhir pada
komponen power train.

Power Train Dasar 4


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

SISTEM DRIVE TRAIN DASAR

1. WHEEL TYPE MACHINE


2. TRACK TYPE MACHINE

Gambar 1.1 Sistem Drive Train Dasar

C. Sistem Drive Train Dasar

Berdasarkan konstruksinya, Caterpillar menggunakan dua jenis


sistem drivetrain dasar yaitu :

Wheel type machine


Sistem ini digunakan pada Wheel Loader, Skidder,
Integrated Tool Carrier, Wheel Dozer, Soil Compactor,
Landfill Compactor, Off Highway Truck, Articulated Truck,
Backhoe Loader dan Tractor Scraper.

Track type machine


Sistem ini digunakan pada Track Type Tractor, Excavator,
Pipe Layer, Track Loader, Cold Planner, Log Loader,
Feller Buncher, Asphalt Paver dan Track Skidder.

Power Train Dasar 5


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 1.2 Komponen Power Train pada Wheel Type Machine

1. Wheel Type Machine

Salah satu machine yang menggunakan wheel type adalah Wheel


Loader 992G, seperti dalam gambar diatas. Komponen-
komponen power train pada machine jenis ini adalah :
- Impeller clutch torque converter
- Upper drive shaft
- Input transfer gear
- Transmission
- Output transfer gear
- Differential belakang (tidak tampak)
- Drive shaft belakang
- Final drive belakang
- Differential depan (tidak tampak)
- Drive shaft depan
- Final drive depan

Power Train Dasar 6


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 1.3 Komponen Power Train pada Track Type Machine

2. Track Type Machine

Track type tractor adalah machine yang menggunakan sistem


track type.

Berikut ini adalah komponen-komponen power train yang


terdapat pada Track Type Tractor :
1. Torque divider
2. Drive shaft
3. Transmission
4. Bevel gear
5. Final drive

Power Train Dasar 7


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 1.4 Planetary Gear Set

D. Planetary Gear Set

Pada Caterpillar machine, planetary gear set banyak digunakan


pada berbagai sistem seperti pada torque divider, planetary
transmission dan final drive.

Sistem ini dinamakan planetary gear set karena sistem kerjanya


menyerupai sistem tata surya.

Komponen-komponen planetary gear set adalah :


1. Planet gear disebut juga planetary gear, pinion gear atau
idler gear. Selain berputar pada porosnya, planet gear
juga berputar mengelilingi sun gear.
2. Carrier, sebagai tempat menempelnya poros planet gear
3. Ring gear
4. Sun gear atau center gear

Syarat agar planetary gear dapat menghasilkan kerja adalah :


- Adanya input putaran
- Salah satu komponen harus ada yang ditahan

Power Train Dasar 8


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Contoh, bila sun gear sebagai penggerak dan ring gear ditahan
maka gear-gear pada carrier akan dipaksa untuk bergerak
sepanjang ring gear dengan arah yang sama dengan arah putaran
sun gear. Carrier akan berputar dengan kecepatan yang lebih
rendah.

Keuntungan menggunakan planetary gear set dibandingkan


dengan external tooth gear adalah :
- Lebih praktis karena tidak memerlukan ruangan yang
besar
- Lebih halus dalam memindahkan tenaga
- Beban pada setiap gear seimbang
- Variasi pemilihan gear ratio menjadi lebih banyak.

Power Train Dasar 9


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

FLUID
COUPLING

BAB II FLUID COUPLING

Fluid coupling (penghubung hidrolis) memindahkan tenaga dari


engine ke unit yang digerakkan (dalam hal ini adalah transmis-
sion).

Ada dua macam mekanisme hidrolis yang digunakan dalam me-


mindahkan tenaga dari engine yaitu :
1. Flywheel Clutch
2. Torque Converter

Kedua mekanisme diatas menggunakan fluida yang bergerak


untuk memindahkan tenaganya. Flywheel clutch tidak banyak
digunakan, namun mengingat cara kerja flywheel clutch hampir
sama dengan prinsip kerja torque converter, maka pemahaman
cara kerja flywheel clutch akan sangat membantu dalam mem-
pelajari torque converter.

Power Train Dasar 10


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.1 Konsep Kerja Penghubung Hidrolis

A. Konsep Kerja Penghubung Hidrolis

Cara kerja flywheel clutch (penghubung hidrolis) dapat


dibanding kan dengan kerja dua buah kipas angin listrik (gambar
diatas) yang diletakkan berdekatan dan saling berhadapan satu
sama lain. Bila salah satu kipas tersebut berputar karena dialiri
arus, maka kipas yang lainnya juga akan berputar karena adanya
tenaga dari angin yang dihembuskan oleh kipas yang berputar.

Pada flywheel clutch, fluida bekerja sebagai angin pada antara


ke-dua kipas tadi. Seperti halnya pada kipas, tenaga fluida yang
dialirkan oleh driving component (komponen penggerak)
merupakan tenaga yang di gunakan untuk menggerakkan driven
component (komponen yang digerakkan). Fluida memiliki
massa yang lebih berat dibanding udara karenanya mampu
memindahkan tenaga yang lebih besar pula.

Tenaga mekanis dari engine diubah menjadi tenaga hidrolis dan


tenaga hidrolis ini diubah kembali menjadi tenaga mekanis
untuk menggerakkan output shaft.

Power Train Dasar 11


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.2 Flywheel Clutch

B. Jenis Penghubung Hidrolis

1. Flywheel Clutch

Flywheel clutch terdiri dari impeller (gambar kanan) dan turbine


(gambar kiri) dengan vane pada bagian dalamnya saling ber-
hadapan. Impeller, kadang juga disebut sebagai pump, dihubung
kan dengan engine flywheel dan turbine dihubungkan dengan
transmission input shaft. Impeller merupakan komponen peng-
gerak dan turbine adalah komponen yang digerakkan.

Impeller mengubah tenaga mekanis dari engine menjadi tenaga


fluida dan turbine mengubah kembali tenaga fluida ini menjadi
tenaga mekanis untuk menggerakkan transmission. Impeller dan
turbine diletakkan berdekatan satu sama lain untuk mendapatkan
effisiensi yang bagus.

Power Train Dasar 12


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.3 Cara Kerja Flywheel Clutch

a. Cara kerja Flywheel Clutch

Pada gambar diatas, warna merah menunjukkan impeller dan


terhubung langsung dengan engine flywheel. Warna biru menun
jukkan turbine yang berhubungan dengan komponen yang akan
digerakkan. Warna hijau adalah flywheel clutch housing.

Impeller dan turbine keduanya berputar dalam housing. Kedua-


nya tidak terhubung secara mekanis. Housing dipenuhi oleh oli.

Pada saat engine dihidupkan impeller akan mulai berputar dan


mendorong oli dari bagian tengah menuju ujung luar impeller.
Bentuk dari impeller dan gaya setrifugal menyebabkan oli
menendang turbine blade. Gaya dan tenaga dari oli akan memu-
tarkan turbine dan menghubungkan engine dengan transmission
dan memindahkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan
machine. Setelah menendang turbine, kecepatan aliran fluida ber
kurang dan mengalir menuju bagian tengah turbine untuk masuk
kembali ke impeller.

Saat oli meninggalkan turbine, alirannya berlawanan arah


dengan aliran oli pada impeller dan cenderung melawan arah
putar impeller. Kondisi inilah yang membedakan antara flywheel
clutch dan torque converter.

Power Train Dasar 13


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.4 Rotary Flow

b. Jenis aliran oli pada flywheel clutch

Ada dua jenis aliran oli yang terdapat pada flywheel clutch yaitu
rotary flow (panah warna merah) dan vortex flow (panah warna
kuning).

(1) Rotary flow

Rotary flow terjadi saat oli mengalir mengikuti arah putaran


impeller dan turbine. Hal ini terjadi saat kecepatan putar antara
impeller dan turbine hampir sama, misalnya pada saat machine
bergerak tanpa beban atau bebannya ringan. Oli terlempar keluar
oleh adanya gaya sentrifugal pada impeller dan turbine (panah
warna kuning).

Pada saat terjadi rotary oil flow, terjadi slip yang minimal atau
perbedaan putaran antara impeller dan turbine kecil. Torsi yang
dihasilkan pada kondisi ini adalah nol.

Power Train Dasar 14


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.5 Vortex Flow

(2) Vortex flow

Vortex oil flow terjadi pada saat oli mengalir pada impeller,
melintasi turbine dan kemudian kembali ke impeller. Impeller
digerakkan oleh engine sedangkan turbine tertahan diam oleh
beban. Oli yang menendang dan melintasi turbine membatasi
aliran oli yang searah dengan putaran impeller. Aliran oli akan
menyerupai spiral.

Saat terjadi aliran jenis ini, maka terjadi slip yang maksimum
antara impeller dan turbine. Torsi yang dihasilkan akan
maksimum saat turbine diam.

Kedua jenis aliran oli tadi akan terjadi pada saat kondisi kerja
normal.

Pada flywheel clutch, torsi yang masuk dan yang keluar akan
relative sama. Flywheel clutch dapat memindahkan tenaga tetapi
tidak dapat melipatgandakan torsi. Pada saat oli mengalir dari
impeller menuju turbine, oli tidak mengalir searah dengan
putaran turbine, hal ini akan menghasilkan beban yang tidak
perlu pada engine.

Stator diperlukan untuk dapat melipatgandakan torsi.

Power Train Dasar 15


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.6 Torque Converter

2. Torque Converter

Torque converter adalah flywheel clutch yang dilengkapi stator.


Seperti halnya flywheel clutch, torque converter menghubung-
kan engine dengan transmission dan memindahkan tenaga yang
diperlukan untuk menggerakkan machine.

Tidak seperti flywheel clutch, torque converter dapat melipat-


gandakan torsi dari engine, yang akan meningkatkan torsi
menuju transmission. Torque converter menggunakan stator
untuk mengarahkan oli kembali menuju impeller dan searah
dengan arah putaran impeller. Gaya oli dari stator meningkatkan
jumlah torsi yang dipindahkan dari impeller menuju turbine
sehingga menghasilkan torsi yang cukup besar.

Fungsi utama torque converter adalah :


- Meningkatkan torsi saat output-nya mendapat beban
- Meredam kejutan (memindahkan tenaga secara halus)
- Mencegah engine stall (lug) saat beban tinggi
- Sebagai media penghubung antara engine dengan
transmission secara hidrolis

Catatan :
Torque converter tidak dapat meningkatkan horsepower.

Power Train Dasar 16


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

a. Komponen Utama pada Torque Converter

Komponen utama pada torque converter adalah :


1. Impeller, dihubungkan dengan flywheel melalui rotating
housing dan bekerja sebagai komponen penggerak (driving
member)
2. Turbine, dihubungkan dengan output shaft torque converter
dan bekerja sebagai komponen yang digerakkan (driven
member)
3. Stator, komponen ini tidak bergerak (statis, ditahan oleh
torque converter housing) dan bertugas mengarahkan aliran
oli dari turbine menuju impeller untuk melipatgandakan
torsi.

b. Cara Kerja Torque Converter

Impeller mendorong oli ke turbine


Impeller merupakan driving member (penggerak) pada torque
converter yang dihubungkan dengan flywheel dan berputar saat
engine hidup. Pada impeller terdapat blade (sudu-sudu) untuk
mendorong oli menuju sudu-sudu turbine. Saat berputar, oli ter-
lempar keluar dari sudu-sudu impeller menendang sudu-sudu
turbine.

Turbine merupakan driven member (yang digerakkan) oleh ada-


nya aliran oli dari impeller. Putaran turbine menyebabkan output
shaft juga berputar karena turbine di-spline dengan output shaft.
Oli dari turbine mengalir berlawanan arah dengan putaran
engine flywheel.

Stator mengarahkan oli kembali ke impeller


Stator merupakan stationary reaction member (komponen yang
diam) dengan bentuk vane (sudu-sudu) yang akan melipatganda
kan gaya dengan cara mengalirkan fluida dari turbine kembali ke
impeller. Tujuan penggunaan stator adalah untuk mengubah
arah aliran oli antara turbine dan impeller. Gambar disamping
menunjukkan perubahan arah yang akan meningkatkan momen-
tum fluida, sehingga akan meningkatkan kapasitas torsinya.
Stator dihubungkan dengan torque converter housing. Oli akan
menendang bagian belakang sudu-sudu impeller dan menyebab-
kan impeller berputar. Hal ini disebut sebagai ‘reaksi’.

Power Train Dasar 17


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.7 Aliran Oli pada Torque Converter

c. Aliran Oli Pada Torque Converter

Gambar diatas menunjukkan gambar potongan dari torque


converter. Rotating housing dan impeller ditunjukkan dengan
warna merah, sedangkan turbine dan output shaft berwarna biru
dan stator berwarna hijau tua. Tanda panah hijau menunjukkan
aliran oli pada torque converter. Saluran oil inlet terdapat
dibagian atas output shaft dan saluran outlet terdapat pada
dudukan converter dibawah output shaft.

Oli dari pompa mengalir melalui torque converter inlet relief


valve (akan dijelaskan terpisah). Relief valve ini berfungsi
mengatur tekanan maksimum oli yang akan memasuki torque
converter.

Oli mengalir melalui hub menuju impeller dan melumasi


bearing pada hub dan kemudian mengalir melalui torque
converter seperti yang telah dibahas sebelumnya. Keluar dari
torque converter, oli mengalir melalui outlet relief valve yang
berfungsi membatasi tekanan oli pada torque converter. Oli ber-
tekanan dipertahankan pada torque converter untuk mengurangi
atau meminimalkan kavitasi yang akan mengurangi effisiensi
torque converter.

Power Train Dasar 18


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.8 Torque Converter Inlet Ratio Valve

d. Torque Converter Inlet Relief Valve

Gambar diatas menunjukkan torque converter inlet ratio valve.


Valve ini terdapat pada transmission control valve.

Torque converter inlet ratio valve menggunakan oli P1 (speed


clutch oil pressure). Cara kerja valve ini adalah berdasarkan
perbandingan effektif area sisi kiri ratio valve. Inlet relief valve
jenis ini tidak dapat di-stel.

Pada sebagian machine, torque converter inlet relief valve ter-


pisah dari transmission control valve dan terletak pada torque
converter itu sendiri, contohnya yang terdapat pada Off High-
way Truck. Penyetelan relief valve jenis ini hanya boleh dilaku
kan di test bench.

Valve ini tidak mengontrol tekanan oli pada torque converter,


tetapi membatasi tekanan oli yang akan masuk ke torque
converter. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah kerusakan
pada komponen-komponen torque converter ketika engine di
hidupkan saat oli masih dalam keadaan dingin.

Tekanan inlet relief valve dites saat oli dalam keadaan dingin
dan rpm engine pada high idle.

Power Train Dasar 19


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.9 Torque Converter Outlet Relief Valve

e. Torque Converter Outlet Relief Valve

Torque converter outlet relief valve berfungsi mempertahankan


tekanan oli pada torque converter untuk mencegah kavitasi dan
memastikan kerja converter yang effisien.

Tekanan oli yang rendah merupakan indikasi adanya kebocoran


pada converter, aliran oli yang tidak cukup atau kerusakan pada
relief valve itu sendiridan akan menyebabkan turunnya kemam
puan converter (low power).

Sedangkan tekanan oli yang tinggi merupakan petunjuk adanya


kerusakan pada relief valve atau saluran oli yang tersumbat. Hal
ini dapat menyebabkan torque converter mengalami panas yang
berlebihan (overheating).

Outlet relief valve umumnya jenis spool. Oli dari converter


mengisi ruangan yang terdapat pada bagian atas spool relief
valve. Saat tekanan olinya melebihi nilai tekanan spring, spool
akan bergerak ke bawah dan mengalirkan oli dari converter
menuju power train oil cooler untuk didinginkan. Dari cooler,
oli dikirimkan ke transmission untuk pelumasan transmission.

Power Train Dasar 20


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

TORQUE CONVERTER

1. CONVENTIONAL TORQUE CONVERTER


2. TORQUE DIVIDER
3. LOCKUP CLUTCH TORQUE CONVERTER
4. IMPELLER CLUTCH TORQUE CONVERTER
5. VARIABLE CAPACITY TORQUE CONVERTER

Gambar 2.10 Jenis-jenis Torque Converter

f. Jenis-Jenis Torque Converter

Berdasarkan aplikasinya, terdapat beberapa variasi torque


converter yang digunakan pada Caterpillar machine, yaitu :

1. Conventional Torque Converter


2. Torque Divider
3. Lockup Clutch Torque Converter
4. Impeller Clutch Torque Converter
5. Variable Capacity Torque Converter

Power Train Dasar 21


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.11 Conventional Torque Converter

3. Conventional Torque Converter

Converter jenis ini adalah seperti yang telah dijelaskan sebelum


nya, dimana komponen-komponennya antara lain :

1. Rotating housing (warna merah)


2. Impeller (warna merah, berhubungan dengan rotating
housing)
3. Turbine (warna biru)
4. Output shaft (warna biru, berhubungan dengan turbine)
5. Stator (Warna hijau, berhubungan dengan torque converter
housing)

Power Train Dasar 22


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.12 Torque Divider

4. Torque Divider

Torque divider adalah conventional torque converter ditambah


dengan planetary gear set di bagian depannya. Konstruksi ini
memungkinkan variasi pembagian torsi engine antara converter
dan planetary gear set sampai 70/30, tergantung beban machine
(artinya, torsi yang disalurkan dapat mencapai 30% direct drive
saat beban ringan). Saat kerja normal, torque converter dan
planetary gear set bekerja bersama-sama untuk menghasilkan
pembagian torsi engine yang paling effisien.

Komponen pada torque divider adalah :


1. Impeller
2. Turbine
3. Stator
4. Output shaft
5. Planetary gear set, terdiri dari planet gear dan planet
carrier, sun gear, ring gear

Torque divider digunakan pada beberapa Track Type Tractor.

Power Train Dasar 23


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

a. Cara Kerja Torque Divider

Planetary gear set memungkinkan hubungan secara langsung


(direct drive) saat beban machine ringan. Saat beban machine
berat, torque divider bekerja seperti halnya conventional torque
converter untuk meningkatkan torsi output-nya.

Planetary gear set terdiri dari sun gear, ring gear, planetary
gear dan planetary carrier. Ring gear di-spline dengan output
shaft. Sun gear dihubungkan dengan engine flywheel dan
berputar sama dengan rpm engine.

Saat beban ringan, planetary carrier memiliki tahanan yang


rendah sehingga sun gear, planetary gear, planetary carrier dan
ring gear berputar dengan kecepatan yang relative sama. Torsi
yang dihasilkan converter dan planetary gear set disalurkan
melalui planet carrier menuju output shaft kemudian ke
transmission. Pada kondisi ini, yaitu saat kecepatan putarnya
sama, baik converter maupun planetary gear set tidak
meningkatkan torsi.

Saat beban machine berat, hambatan terhadap putaran planet


carrier meningkat. Karena sun gear berputar sama dengan kece-
patan putar engine, hambatan tadi mengakibatkan planet gear
berputar pada porosnya. Arah putarnya berlawanan dengan arah
putar ring gear. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan
putar ring gear sehingga torsi output-nya menjadi meningkat.
Torsi ini kemudian dikirimkan ke planet carrier dan output shaft
melalui ring gear.

Juga, dengan adanya penurunan kecepatan putar ring gear, torsi


dari engine melalui sun gear dan planetary gear set juga dilipat
gandakan. Torsi ini juga dikirimkan menuju planet carrier dan
output shaft.

Bila hambatan terhadap putaran planet carrier menjadi sangat


besar, ring gear akan berhenti berputar. Dalam kondisi ini,
planetary carrier dan output shaft akan berhenti berputar, hal ini
disebut ‘converter stall’. Kondisi ini akan mengakibatkan ring
gear berputar perlahan dengan arah yang berlawanan. Pada saat
ini torsi yang dihasilkan akan maksimum.

b. Keuntungan Torque Divider


- Penggunaan tenaga engine yang lebih berkelanjutan
- Meningkatkan torsi output
- Meredam kejutan
- Memungkinkan pengoperasian secara direct drive

Power Train Dasar 24


PT Trakindo Utama
Learning Center Department

Gambar 2.13 Lockup Clutch Torque Converter

5. Lockup Clutch Torque Converter

Lockup clutch torque converter merupakan conventional torque


converter yang dilengkapi dengan lockup clutch. Lockup clutch
terdiri dari clutch piston, plate dan disc. Lockup clutch control
valve yang terletak dibagian luar converter berfungsi mengatur
aliran oli untuk meng-engage-kan lockup clutch. Pada beberapa
machine, lockup clutch diatur oleh solenoid, yang diaktifkan
oleh transmission electronic control module.

Lockup clutch torque converter akan bekerja seperti halnya


conventional torque converter, yakni melipatgandakan torsi
pada saat converter drive. Pada saat direct drive, lockup clutch
torque converter menghubungkan secara langsung antara engine
dan transmission (lockup clutch engage).

Lockup clutch setiap saat akan secara otomatis engage apabila


kondisi kerja machine memerlukan hubungan secara langsung
antara engine dan transmission.

Lockup clutch torque converter dapat ditemukan pada Wheel


Tractor Scraper, Wheel Loader besar, Off Highway Truck dan
Articulated Truck.

Power Train Dasar 25

You might also like