PERANAN ANTIHISTAMIN

pada
PENYAKIT ALERGI

Golongan:
“2nd Generation Antihistamine”
ALLERGIC INFLAMMATION

Mast cell mediators

• Preformed § Newly
Synthesised Generated
Histamine Leucotrienes
Chemotaxins Prostaglandins
-eosinophils PAF
-neutrophils Cytokines
Proteases -IL4,5,6,8
-tryptase -TNF-a
-chymase
Physiological effects of histamine:

Via H1, H2 H3 receptors(or more)

H1 receptor :
- Capillary permeability­
- Pruritus
- Smooth muscle contraction of
gastrointestinal and respiratory
tract.
- Inflammation mediators release
- Inflammation cells recruitment
 H1 and H2 receptors :

Vasodilatation and capillary

permeability­ à urticaria dan
anaphylaksis symptoms:
hypotension, flushing, headache and
tachycardia
Affinity to H1 receptor in vasculature 10
X H2 receptor.

H2 receptor : Gaster (acid secretion ­)

and heart (heart rate­, contraction ­)
ALLERGIC INFLAMMATION

Early Allergic Response

IL-5
Mast cell
Sneeze
Eosin
Itch
Histamine Mucus
PGD2 Smooth
Tryptase muscle

TNF Congestion
ICAM-1
 Reseptor H3 :

-Feedback control histamine

synthesis and release
-Neurotransmission simpatic
inhibitor in perivascular nerve
fiber.
-Brain vasodilatation
-Inhibits excessive
bronchocontriction
 H4 receptor:

- Still unclear
- expressed in Immunocompetent cells
à
Immune respons regulation
- H4 receptor transcription is more
prominent in haematopoietic cells
namely eosinophil, neutrophil and T
CD4+ cell.
Antihistamin H1
§ Generasi Pertama
§ Generasi Kedua
§ Generasi Ketiga
§ Generasi pertama disebut generasi lama
§ Generasi kedua dan ketiga disebut
generasi baru
Generasi Pertama
§ Etilendiamin: Pirilamin, antazolin, metapirilen,
tripenelamin
§ Etanolamin: Difenhidramin, bromofenhidramin,
karbinoksamin, klemastin, doksilamin, fenitoloksamin
§ Alkilamin: Klorpeniramin, bromfeniramin,
deksbromfeniramin, dekslorfeniramin, dimetinden,
feniramin, tripolidin
§ Fenotiazin: Prometazin, mekuitazin, metilazin,
trimeprazin
§ Piperazin: Siklizin, buklizin, klorsiklizin, hidroksizin,
meklizin
§ Piperidin: Siproheptadin, azatadin
Generasi Kedua

§ Dengan efek samping kardiovaskuler:

§ Astemizol dan Terfenadin

§ Tanpa efek samping kardiovaskuler:

§ Akrivastin, Cetirizine, Ebastin, Lefokabastin,
Loratadin, Azelastin, Feksofenadin
Generasi Ketiga

§ Levo Cetirizine

§ Des Loratadin
Antihistamin Generasi Lama
§ Kontroversi penggunaan antihistamin pada
asthma dan penyakit alergi di waktu lalu:
§ Efek sedasi, mengeringkan sekret, efek samping ke
jantung, menembus sawar darah otak.

§ Antihistamin generasi lama hanya sebagai

penghambat histamin. Sedangkan gejala
reaksi alergi tipe I melibatkan sejumlah
mediator yang lain.
Allergen Reaksi Hipersensitivitas Tipe -I

IgE
Antihistamin Generasi Baru
§ Sejumlah studi menunjukkan antihistamin generasi baru
juga mempunyai efek antiinflamasi:
§ Penurunan ( down regulation ) pelepasan mediator-
mediator proinflamasi dari sel mast maupun basofil,
baik yang telah dibentuk sebelumnya (preformed)
maupun yang terbentuk baru (newly formed)
§ Penurunan migrasi, akumulasi, dan aktivasi
eosinofil dan sel radang yang lain.
§ Penurunan ekspresi dari molekul adesi ICAM I

§ Dapat menyebabkan efek bronkodilatasi pada asthma

ringan
§ Meningkatkan ambang batas bronkokonstriksi yang
diinduksi oleh histamin, olah raga dan alergen
Antihistamin Generasi Baru
§ AAAI: Antihistamin generasi baru dapat /
boleh dipergunakan untuk terapi radang
saluran nafas bawah termasuk ashtma.

§ Keterlibatan molekul adesi ICAM I dalam

proses ekstravasasi sel radang merupakan
salah satu sasaran obat antihistamin generasi
baru
Second generation antihistamine
mostly used in the USA

§ For children < 12 years old, the most

commonly used and approved second
generation H1 antihistamines in the
United States of America are
cetirizine, loratadine, and
fexofenadine.
Keamanan Pemakaian Cetirizine
§ Cetirizine telah banyak diteliti baik invivo
maupun invitro
§ Cetirizine menghambat fenomena inflamasi
dikulit, conjunctiva, epitelnasal dan mukosa
paru
§ Cetirizine menghambat pelepasan mediator sel
mast jaringan dan basofil
Keamanan Pemakaian Cetirizine
§ Penelitian pada 800 balita, citirizene (0,25 mg/kg
bb sehari 2 kali) aman diberikan selama 18 bulan

§ Tidak ada efek samping baik pada kardiovaskuler,

gangguan tingkah laku ataupun proses belajar

§ Penggunaan antihistamin baru jangka panjang

sebaiknya hanya menggunakan antihistamin yang
telah diteliti keamanannya ( misalnya cetirizine )
§ The recommended doses of cetirizine
are 10 mg/day in children 6 years or
older and 5 mg in children 2 to 5 years
old.

§ Cetirizine syrup ( 0,25 mg/kg bw) twice

daily, was reported to be well tolerated.
Peranan Antihistamin Pada
Penyakit Allergi
§ Urtikaria
§ Asthma Bronkiale
§ Rhinitis
§ Dermatitis
§ Conjunctivitis
§ Alergi makanan
§ Penyakit alergi yang lain
Urtikaria
§ Antihistamin merupakan obat pilihan utama
§ Kombinasi generasi baru dan generasi lama
§ Kombinasi antihistamin yang mempunyai efek
stabilisasi sel mast
§ Pada kasus exaserbasi akut yang berat dapat
dikombinasi dengan kortikosteroid
§ Pada kasus kronik seringkali dikombinasi dengan
antihistamin H2
 Asma Bronkial/ Alergi Saluran
Nafas Bawah
§ Review penatalaksanaan asthma dan saluran nafas
pada anak menekankan pada pengatasan infeksi,
pengenalan dan intervensi dini
§ Infeksi virus merupakan faktor dominan sebagai
pencetus asthma anak dibawah 3 tahun, terutama oleh
virus RSV dan rhinovirus
§ ICAM I merupakan reseptor untuk kedua virus
tersebut
§ Pengobatan pada asthma anak kombinasi antara
kortikosteroid topikal dan antihistamin baru jangka
panjang
 Continuum of asthma management
(Recommendations from the Canadian Asthma Consensus Report, Boulet, et al, 1999)

Canadian asthma guidelines:

Asthma treatment continuum
*)
DP-CFC
eB
dos

+ Prednisone
daily
ivalent
(equ
id
costero
i
d cort
le
Inha
µg
Additional therapy
0 500 100 0 200 0

Short/fast acting ß 2-agonist on demand

Environmental control and education — Treat associated conditions

Very
Very mild
mild Mild
Mild Moderate
Moderate Moderately Severe
Moderately Severe
severe
severe
Preclinical
Preclinical Inte
Interm
rmittent
ittent Persistent
Persistent

* BDP-CFC=beclomethasone-chlorofluorocarbon Bou let LP, et al. Can Respir J 2001

 TYPES OF ASTHMA THERAPY
Therapy Reverse symptoms Prevent symptoms
(therapeutic) (prophylactic)
Beta2 agonists Yes Yes
theophylline Yes Yes
Inhaled cromolyn No yes
Inhaled corticosteroids No Yes
Systemic corticosteroids Yes No
Anticholinergics Yes Yes
Environmental controls No Yes
Allergy immunotherapy No Yes
Old Antihistamine No No
New Antihistamine No Yes
Rhinitis Alergi
§ Antihistamin diberikan oral/ topikal
§ Mencegah/menghilangkan gejala
§ Gejala konghesti dikombinasi dengan dekongestant
§ Untuk reliver dan controller
§ Digunakan bersama-sama dengan kortikosteroid
topikal
§ Pengobatan rhinitis alergi yang disertai asthma dapat
mengurangi frekuensi asthma berat
Dermatitis Atopik
§ Antihistamin efektif untuk
mengurangi rasa gatal

§ Antiinflamasi
(generasi kedua, antara lain
Cetirizine)
Tabel: Potensi relatif berbagai kortikosteroid
topikal
Kelas Nama generik
Potensi paling rendah
0,1 % Deksametason
1% Hidrokortison
Potensi rendah
0,01 % Betametason valerat
0,05 % Desonid
0,025 % Triamsinolon asetonid
Potensi menengah
0,1 % Betametason valerat
0,05 % Desoksimetason
0,2 % Hidrokortison valerat
0,025 % Halsinonid
0,1 % Triamsinolon asetonid
Tabel: Potensi relatif berbagai kortikosteroid
topikal
Potensi tinggi
0,1% Amsinonid
0,05% Betametason dipropionat
0,25% Desoksimetason
0,2% Flusinolon
0,05% Flusinonid
Potensi sangat tinggi
0,05% Betametason dipropionat
0,05% Klobetasol propionat
0,05% Halobetasol

Catatan : Lotion dan krim generik kadang masih mengandung

bahan alergen
Pimecrolimus and tacrolimus
- Ascomycin compound, binding to
macrophilin 12 to interfere
calcineurin action
- Topical (minimal abs), oral
- Inhibit Th1 and Th2 cytokines
- Inhibit APCcapacity of dendritic
cell and mediator release from mast
cell and basophil
- Save and effective for short term
and intermittent use in moderate to
severe AD from 2 yr to adult
- Treatment at the earliest sign of
ADà reduces the incidence of
flares and decreases the use of C
steroid
 Topical calcineurin inhibitor
§ - Tacrolimus
– - Tacrolimus (FK-506) à bind FK
binding protein
- - Inhibit T cell, Langerhan cell, mast cell
- and keratinocyte
- - No skin atrophy and save for the face
- and eyes
- - Approve by FDA for 2 – 15 yr old (
- Concentration: 0,03%)
 Attrition diagram
18 months treatment period
18 months treatment
Months
0 6 12 18

397 378 357 348

Placebo
ITT
n = 795

Cetirizine
398 373 362 355

ETAC™ Study Group, Pediatr Allergy Immunol 1998;9:116-124

160600
Conjunctivitis Allergi
§ Topikal/Oral
§ Kombinasi dengan obat stabilisasi sel
mast yang lain
§ Pada kasus yang berat digunakan juga
kortikosteroid
ALERGI MAKANAN

§ Avoidance of food allergens

§ Enhancement normal function of
infant intestine
§ Antihistamine generasi baru
diberikan selama masih ada gejala
Peran antihistamine generasi baru
pada penyakit alergi
RELIVER CONTROLER
Dermatitis + +
Alergi makanan + -
Alergi Obat + -
Asma (BKB) - +
Rinitis Alergi + +
Urtikaria + +
.