FKIP Unila: Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng, Bandar Lampung E-Mail: maria.julitri@yahoo.com Hp.082175912373
Abstract: Implementation Readiness Curriculum of 2013 in the Vocational
School (SMK). This study aims to describe and analyze the implementation of the curriculum Readiness 2013 SMK Muhammadiyah 2 Metro. The focus of the research is the implementation readiness curriculum in 2013 with sub Readiness research focus on the implementation of the curriculum in 2013 SMK Muhammadiyah 2 Metro, monitoring the implementation of the curriculum in 2013 by a teacher assistant, teacher and student attitudes toward the implementation of the curriculum in 2013. This study used a qualitative approach with a single case study design. The technique collects data through interviews, documentation studies and field observations. Analysis used the interactive patterns of data. The results obtained are 1) Readiness curriculum implementation in 2013 begins with planning goals and objectives to be achieved such as holding training workshops independently or in school; complementary facilities and infrastructure, teacher and student handbooks should be reviewed, the organization that determines the SDM; made a decree for the implementation team learning curriculum, 2013, report on implementation of the curriculum in 2013 to the Directorate of Vocational, implement a way to improve the learning process and leads to a scientific approach to authentic assessment, repair facilities and infrastructure, 2) Implementation monitoring of curriculum 2013 by Teacher Assistants are found not in accordance with the or targets and objectives of the various aspects. Monitoring results of the implementation of Curriculum 2013 is not maximized. Monitoring the implementation of the curriculum in 2013 dilaksanan by accompanying teachers and implemented continuously. 3) The attitude of teachers and students towards the implementation of the curriculum in 2013 at SMK Muhammadiyah 2 Metro has not yet appeared on the implementation of the curriculum in 2013 mainly curious attitude, the attitude of hard work, and creative and innovative attitude.
Keywords: curriculum of 2013, implementation readiness, vocational schools
Abstrak: Kesiapan Impelementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis Kesiapan implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro. Fokus penelitian adalah kesiapan implementasi kurikulum 2013 dengan sub fokus penelitian Kesiapan implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro, Monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 oleh guru pendamping, Sikap guru dan siswa terhadap implementasi kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus tunggal. Teknik mengumpulkan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi dan observasi lapangan. Teknik analisis data menggunakan pola interaktif data Miles dan Hubberman. Hasil penelitian diperoleh adalah (1) Kesiapan implementasi kurikulum 2013 diawali dengan merencanakan tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran yang akan dicapai seperti mengadakan pelatihan atau workshop secara mandiri di sekolah; melengkapi sarana dan prasarana, buku pegangan guru dan siswa perlu ditinjau ulang, pengorganisasian yaitu menentukan SDM; membuat SK untuk tim pelaksana pembelajaran kurikulum 2013, melaporkan implementasi kurikulum 2013 kepada Direktorat Pembinaan SMK, melaksanakan dengan cara memperbaiki proses pembelajaran mengarah pada pendekatan scientific dan penilaian autentik, memperbaiki sarana dan prasarana (2) Monitoring plaksanaan Kurikulum 2013 oleh Guru Pendamping ditemukan belum sesuai dengan sasaran atau dan tujuan dari berbagai aspek. Hasil Monitoring terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 belum maksimal. Monitoring implementasi kurikulum 2013 dilaksanan oleh guru pendamping dan dilaksanakan secara terus menerus. (3) Sikap guru dan siswa terhadap implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro belum muncul pada implementasi kurikulum 2013 terutama sikap rasa ingin tahu, sikap kerja keras, dan sikap kreatif dan inovatif.
Kata kunci: kesiapan implementasi, kurikulum 2013, sekolah menengah kejuruan
Pendahuluan ini secara berturut-turut pembelajaran belum menggambar-
membahas mengenai latar belakang kan urutan pembelajaran yang rinci masalah, fokus penelitian, per- sehingga membuka peluang pe- tanyaan penelitian, tujuan penelitian, nafsiran yang beraneka ragam dan manfaat penelitian dan definisi berujung pada pembelajaran yang istilah. Ada tiga alasan di- berpusat pada guru, dan (3) standar kembangkannya kurikulum 2013, penilaian belum mengarahkan pada yaitu (1) Kurikulum 2013 di- penilaian berbasis kompetensi (sikap, kembangkan atas dasar taksonomi- keterampilan, dan pengetahuan) dan taksonomi yang diterima secara luas, belum tegas menuntut adanya kajian KTSP 2006, dan tantangan remediasi secara berkala.Bisa di- abad ke-21 serta penyiapan Generasi tafsirkan sebagai bentuk ketidak- 2045. Kurikulum 2013 adalah siapan guru dalam mendesain dan kurikulum berbasis kompetensi yang melaksanakan pembelajaran beserta pernah dilaksanakan dalam Rintisan penilaiannya.Kurikulum 2013 ini Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kurikulum yang mampu (KBK) 2004, (2) Standar proses memberi inspirasi dan semangat belajar bagi siswa yang nantinya METODE PENELITIAN akan menjadi generasi penerus bangsa yang inovatif, kreatif, cerdas, Metode penelitian ini secara dan patut dibanggakan (Kemdikbud, berturut turut membahas pendekatan 2013:55). dan rancangan penelitian, tempat dan Kesiapan implementasi waktu penelitian, kehadiran peneliti, kurikulum 2013 diperlukan sebuah sumber data peneliti, teknik manajemen yang baik. Manajemen pengumpulan data, analisis data, kurikulum adalah kegiatan pe- pengecekan keabsahan data dan ngaturan yang meliputi perencanaan, tahapan penelitian. pengorganisasian, penggerakan atau pelaksanaan, dan pengawasan atau Pendekatan dan Rancangan monitoring agar program pendidikan Penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah Penelitian ini menggunakan ditetapkan. Prinsip dasar manajemen pendekatan penelitian kualitatif kurikulum ini adalah berusaha agar dengan rancangan studi kasus. Studi proses pembelajaran dapat berjalan kasus (case study) merupakan dengan baik, dengan tolok ukur penelitian tentang suatu ‘kesatuan pencapaian tujuan oleh siswa dan sistem. Kesatuan ini dapat berupa mendorong guru untuk menyusun program, kegiatan, peristiwa atau dan terus menerus menyempurnakan sekelompok individu yang terkait strategi pembelajarannya. Hasil oleh tempat, waktu atau ikatan penelitian awal penulis dengan tertentu. Studi kasus adalah beberapa guru di SMK penelitian yang diarahkan untuk Muhammadiyah 2 Metro me- menghimpun data, mengambil ngatakan bahwa Kurikulum 2013 makna dan memperoleh pemahaman merupakan hal baru bagi guru dari kasus tersebut. Kasus sama terutama guru-guru yang belum sekali tidak mewakili populasi dan mengikuti pelatihan kurikulum 2013. tidak dimaksudkan untuk mem- Mengingat SMK Muhammadiyah 2 peroleh kesimpulan dari populasi. Metro telah ditunjuk untuk Kesimpulan studi kasus hanya implementasi ujicoba kurikulum berlaku untuk kasus tersebut. Tiap 2013 oleh pemerintah sehingga bagi kasus bersifat unik atau memiliki guru-guru untuk menerapkan dalam karakteristik sendiri yang berbeda proses pembelajaran, sementara ini dengan kasus yang lain. implementasi kurikulum 2013 sudah Lebih tegas lagi dungkapkan berjalan selama satu semester. oleh Black & Champion dalam Berdasarkan uraian di atas Ghony dan Almansur (2012:64) yang dapat diungkapkan bahwa kesiapan mengungkapkan kelebihan dari implementasi kurikulum 2013 di penelitian kualitatif dengan model SMK Muhammadiyah 2 Metro studi kasus yaitu : (1) bersifat luwes belum memenuhi harapan, oleh dalam hal metode pengumpulan data karena itu penelitian ini akan yang digunakan. Metode peng- mengkaji tentang kesiapan umpulan data yang dapat digunakan implementasi kurikulum 2013 di dalam studi kasus, antara lain SMK Muhammadiyah 2 Metro. wawancara, observasi, materi audiovisual, focus group discussion dan dokumentasi; (2) mampu lebih pengetahuan sesuai bidang yang menjangkau dimensi yang lebih diteliti. Dengan kata lain peneliti spesifik dari topic yang diselidiki harus memiliki integritas, bukan yaitu mampu mengungkap hal yang personalisasi dari seorang peneliti spesifik dan unik dari bounded ilmiah, melainkan terejawantahkan system; (3) dapat dilakukan secara saat peneliti datang ke lokasi lebih praktis pada banyak lingkungan penelitian dan berbaur dengan social; (4) dapat digunakan sebagai informan. penguji suatu teori; dan (5) dapat Penelitian dilakukan dengan dilakukan dengan dana yang minim observasi pada program yang ada apabila dilakukan dengan metode pada kurikulum, yaitu tentang pengumpulan data yang sederhana. kesiapan guru dan sekolah men- Penelitian ini merupakan kasus jalankan kurikulum 2013. Observasi tunggal yaitu mengungkap kesiapan yang lain dilakukan pada proses implementasi kurikulum 2013 di pembelajaran yang meliputi SMK Muhammadiyah 2 Metro perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dengan menghimpun data dan dan keefektifan pembelajaran. mengambil makna sehingga mem- Wawancara dilakukan peneliti peroleh pemahaman tentang im- kepada beberapa informan yaitu: plementasi kurikulum 2013. Tolak kepala sekolah, wakil kepala sekolah ukur dilaksanakan kurikulum 2013 bidang kurikulum, guru sasaran, guru salah satunya sarana dan prasarana inti, dan siswa. yang lengkap, popularitas sekolah Selanjutnya peneliti melakukan yang sudah terkenal. Penggunaan studi dokumentasi yang meliputi pendekatan penelitian studi kasus ini program kerja, prangkat pem- adalah sangat tepat karena peneliti belajaran guru-guru yang mengajar ingin mengetahui secara intrinsik di kelas X, struktur organisasi, suatu fenomena yang terjadi di SMK rumusan visi dan misi. Muhammadiyah 2 Metro. Sumber Data Peneliti Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data dalam penelitian Penelitian ini dilakukan di adalah subyek darimana data SMK Muhammadiyah 2 Metro dan diperoleh. Sumber data penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2013 adalah manusia dan bukan manusia sampai dengan bulan Desember2013. (Miles dan Huberman, 1992:2). Penentuan informan melalui teknik Kehadiran Peneliti pengambilan sampel tetapi bukan untuk mewakili populasi melainkan Penelitian di SMK berdasarkan relevansi dan kedalaman Muhammadiyah 2 Metro mulai informasi serta didasarkan pada tema Nopember 2013 sampai dengan penelitian dan kondisi lapangan. bulan Desember 2013. Peneliti Teknik yang digunakan adalah memahami situasi, kebiasaan dan snowball sampling atau bola salju seluk beluk yang terjadi pada tempat sehingga peneliti dapat memperoleh penelitian. Kehadiran peneliti di- informasi data secara mendalam. bekali kemampuan metode penelitian Teknik dilakukan secara terus kualitatif, etika penelitian dan ilmu menerus dari informan yang satu ke informan berikutnya sehingga dapat Observasi yang dilakukan diperoleh data yang semakin lengkap peneliti adalah mengamati keadaan dan mendalam dan pencarian sampel sekolah tentang sarana dan pra- ini dihentikan apabila data yang sarana, dan tata letaknya. Pe- diperoleh dirasakan sudah jenuh ngamatan juga dilakukan pada proses (Miles dan Huberman, 1992:47). KBM mulai perencanaan, pe- Sumber data manusia terdiri laksanaan dan evaluasi. Observasi dari kepala sekolah, wakil bagian dilakukan dengan tujuan guna untuk kurikulum, pengawas, guru sasaran, membuktikan hasil dari wawancara guru pendamping, siswa, Sumber yang di dapat terhadap kenyataan data bukan manusia berupa yang ada di lapangan. Alat yang dokumen-dokumen yang relevan digunakan dalam observasi adalah dengan fokus penelitian. lembar pengamatan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan Teknik Pengumpulan Data manajemen implementasi kurikulum 2013 sertasikap guru dan siswa Teknik pengumpulan data yang terhadap implementasi kurikulum dilakukan dalam penelitian ini adalah 2013.Lembar observasi digunakan observasi, wawancara dan studi agar lebih efektif dalam melakukan dokumentasi. observasi sehingga pengamatan akan Metode observasi (pengamat- lebih mendalam. an), menurut Ghony dan Almansur Pengumpulan data dengan (2012:166): merupakan sebuah teknik wawancara dilakukan peneliti teknik pengumpulan data yang dengan direkam pada Hand Phone mengharuskan peneliti turun ke (HP).Teknik pengumpulan data lapangan mengamati hal-hal yang dengan wawancara yang digunakan berkaitan dengan ruang, tempat, dalam penelitian kualitatif lebih pelaku, kegiatan, benda-benda, menekankan pada teknik wawancara waktu, peristiwa, tujuan dan yaitu wawancara mendalam (depth perasaan. Dalam melakukan interview) menurut Egon G. Guba & pengamatan peneliti terlibat secara Yvonna S. Lincoln (dalam Ghony pasif artinya tidak terlibat dalam dan Almansur, 2012:175). Dengan kegiatan-kegiatan subyek penelitian fokus penelitian yang jelas dalam dan tidak berinteraksi secara benak pikiran peneliti, secara arif langsung. Peneliti hanya mengamati akan me-nanyakan dan secara aktif interaksi sosial yang mereka ciptakan akan mendengarkan agar dapat baik dengan sesama subyek memahami apa-apa yang penting penelitian maupun dengan pihak untuk diketahui, terutama mengenai luar. Observasi partisipasi adalah latar dan pengalaman seseorang yang sebuah teknik pengumpulan data sedang berada ditempat latar yang mengharuskan peneliti me- penelitian. Percakapan wawancara libatkan diri dalam kehidupan dari yang dlakukan tidak dikonsep masyarakat yang diteliti untuk dapat terlebih dahulu, tetapi peneliti melihat dan memahami gejala-gejala mengajukan pertanyaan secara tepat yang ada, sesuai dengan maknanya terhadap fokus penelitian, kemudian dengan yang diberikan atau dipahami mendengarkan secara teliti terhadap oleh para warga yang diteliti. isyarat-isyarat yang diberikan oleh informan. Wawancara yang digunakan dilakukan oleh peneliti. Satuan disini adalah wawancara tak terstruktur adalah satuan dalam kehidupan yaitu mirip percakapan informal. sosial adalah merupakan kebulatan Tujuan dari wawancara adalah untuk dimana seseorang mengajukan memperoleh bentuk-bentuk infor- pertanyaan. Dalam menamakan masi atau isyarat-isyarat dari semua satuan tersebut sebagai satuan informan. Wawancara akan di- informasi yang memiliki fungsi lakukan peneliti kepada kepala untuk menentukan atau untuk sekolah, waka kurikulum, guru tiga mendefinisikan kategori-kategori orang, dan siswa. Daftar pertanyaan yang ada. Satuan itu adalah bagian yang diajukan peneliti disajikan terkecil yang mengandung makna dalam bentuk tabel pada lampiran. yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas dari bagian yang lain. Analisis Data Memproses analisis data dalam model Miles dan Huberman (1992) Proses analisis data dimulai dapat melalui tiga proses, yaitu: dengan menelaah data yang tersedia Reduksi data merupakan suatu dari berbagai sumber baik dari proses pemilihan, pemusatan, observasi dilapangan, wawancara perhatian pada penyederhanaan, dan analisa dokumen. Data tersebut pengabstrakan dan transformasi data banyak sekali, setelah dibaca secara ‘kasar’ yang muncul dari catatan- cermat, dipelajari dan ditelaah, catatan tertulis di lokasi penelitian. langkah berikutnya peneliti meng- Reduksi data dilakukan dengan adakan reduksi data yang dilakukan caramembuat ringkasan, mengkode, dengan jalan melakukan abstraksi. menelusuri tema, membuat gugus- Abstraksi merupakan usaha membuat gugus, membuat partisi dan menulis rangkuman yang inti, proses dan memo.Reduksi data ini berlangsung pernyataan-pernyataan yang perlu secara terus menerus selama kegiatan dijaga sehingga tetap berada di penelitian yang berorientasi kualitatif dalamnya. Langkah selanjutnya berlangsung. adalah menyusun dalam satuan- Proses Penyajian Data. satuan.Satuan-satuan itu kemudian Penyajian data di sini merupakan dikategorikan pada langkah sekumpulan informasi tersusun yang berikutnya. Kategori-kategori itu memberi kemungkinan adanya dibuat sambil melakukan koding. penarikan kesimpulan dan Tahap akhir dari proses analisis data pengambilan tindakan. Dengan ini adalah mengadakan pemeriksaan melihat penyajian data, peneliti akan keabsahan data. Setelah selesai tahap dapat memahami apa yang sedang ini mulailah kita tahap penafsiran terjadi dan apa yang harus dilakukan data dalam mengolah hasil sementara berdasarkan atas pemahaman yang menjadi teori substansif dengan didapat peneliti dari penyajian menggunakan metode tertentu tersebut. Penyajian data yang akan (Ghony dan Almansur, 2012). digunakan adalah berupa matriks, grafik, jaringan dan bagan. Satuan atau unit adalah satuan Proses Menarik Kesimpulan. Proses dari suatu latar sosial. Pada dasarnya menarik kesimpulan dimulai dari satuan ini merupakan alat untuk mencari arti benda-benda, mencatat menghaluskan pencatatan data yang keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mung- monotoring dan evaluasi. Sekolah kin, alur sebab-akibat dan proposisi. harus memenuhi standar nasional Peneliti harus mampu menangani pendidikan (SNP) seperti yang kesimpulan tersebut secara longgar, diamanatkan oleh Undang-Undang tetap terbuka dan skeptis. Redaksi RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang kesimpulan bermula dari belum jelas Sistem Pendidikan Nasional; kemudian meningkat menjadi lebih Undang-undang RI Nomor 17 Tahun jelas, rinci dan mengakar lebih 2007 tentang Rencana Pembangunan kuat.Kesimpulan adalah berupa Nasional Tahun 2005-2025;Undang- temuan baru yang sebelumnya belum Undang Republik Indonesia Nomor pernah ada.Temuan dapat berupa 14 Tahun 2005 tentang Guru dan diskripsi atau gambaran suatu objek Dosen; Peraturan Pemerintah yang sebelumnya masih remang- Republik Indonesia Nomor 74 Tahun remang atau justru masih gelap 2008 tentang Guru; Peraturan sehingga setelah diselidiki menjadi Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 jelas, dapat berupa kausal atau tentang Perubahan Atas Peraturan hubungan interaktif, hipotesis atau Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005; teori. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan HASIL PENELITIAN DAN Pendidikan Dasar dan Menengah; PEMBAHASAN Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kesiapan Implementasi Kuri- Nomor 65 Tahun 2013 tentang kulum 2013 SMK Muhammadiyah Standar Proses Pendidikan Dasar dan 2 Metro Menengah; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Berdasarkan data yang Republik Indonesia Nomor 66 Tahun diperioleh melalui wawancara dan 2013 tentang Standar Penilaian observasi kelas ternyata kesiapan Pendidikan; Peraturan Menteri implementasi kurikulum 2013 pada Pendidikan Pendidikan dan Ke- perencanaan yaitu pelatihan bagi budayaan Republik Indonesia Nomor guru-guru terutama guru sasaran 70 Tahun 2013 tentang Kerangka pada mata pelajaran Matematika, Dasar dan Struktur Kurikulum bahasa Indonesia, dan Sejarah perlu Sekolah Menengah Kejuruan/ dilakukan kembali misalnya Madrasah Aliyah Kejuruan; mengikuti work shop seperti forum Peraturan Menteri Pendidikan dan MGMP. Kebudayaan Republik Indonesia Berdasarkan data yang Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku diperioleh melalui wawancara dan Teks Pelajaran dan Buku Panduan observasi kelas ternyata fasilitas Guru Untuk Pendidikan Dasar dan berupa prasarana seperti labora- Menengah; Peraturan Menteri torium diperbaiki dan ditambah, Pendidikan Pendidikan dan proses pembelajaran di tingkatkan Kebudayaan Republik Indonesia mengacu pada kurikulum 2013, Nomor 81A Tahun 2013 tentang dilaksanakan manajemen dengan Implementasi Kurikulum. system POAC (planning, organizing, Sedangkan Aturan tentang actuating and controlling), serta implementasi mandiri tertuang dalam surat Menteri Pendidikan dan kepada tim yang akan ditunjuk dalam Kebudayaan Nomor 0128/MPK/ implementasi kurikulum 2013.. KR/2013, tanggal 5 Juni 2013, Kepala sekolah membuat tentang Implementasi Kurikulum kebijakan untuk mengadakan pe- 2013. Dalam surat tersebut diatur latihan secara mandiri di sekolah bahwa terkait implementasi mandiri dengan mengundang tutor pengawas Kurikulum 2013. Untuk rombongan sasaran. Dalam pengorganisasian belajar dalam satu kelas X di SMK kepala sekolah membentuk tim Muhammadiyah 2 Metro masih pelaksana pembelajaran kurikulum menggunakan aturan lama tentang 2013 yang memiliki Surat Tugas standar pengelolaan yaitu salah (SK) sehingga tugas pokok dari satunya satu ruang berjumlah 32 wakil bagian kurikulum jelas dan siswa mengingat pada kurikulum terarah. 2013 Permendikbud yang keluar Tim Pelaksana Kurikulum perubahan baru pada empat standar 2013 di bentuk dan ditetapkan oleh yaitu standar proses, standar isi, kepala sekolah melalui surat standar penilaian, dan standar keputusan. Tim ini mempunyai tugas kelulusan. Namun untuk meng- dan Fungsi membantu kepala antisipasi itu, sekolah telah sekolah dalam melaksanakan pem- membangun 3 lokal untuk belajar, 1 belajaran berbasis kurikulum 2013 lokal untuk perpustakaan, dan 1 lab dengan tugas dan Tanggung Jawab komputer sehingga proses belajar sebagai berikut: Melaksanakan mengajar anak maksimal. Fungsi-fungsi manajemen seperti; Dari pembahasan di atas perencanaan, pengorganisasian, pe- menunjukkan bahwa kesiapan laksanaan dan pengawasan/kontrol implementasi kurikulum 2013 di dalam menjalankan pembelajaran lihat dari kesiapan guru yang berbasis kurikulum 2013, Mengatur melaksanakan proses pembelajaran integrasi pelaksanaan pem- di kelas dalam perencanaan meliputi belajaran berbasis kurikulum 2013, kelengkapan sarana dan prasarana Membuat program tahunan pem- seperti kesiapan buku pegangan guru belajaran berbasis kurikulum 2013, dan pegangan siswa, ruang lab, dan Membuat laporan hasil Pelaksanaan perpustakaan belum sesuai harapan. Kurikulum 2013, Ketua Tim adalah Berdasarkan data yang Wakil kepala Sekolah bidang diperoleh melalui wawancara dan kurikulum dengan anggota kepala observasi kelas ternyata pada program keahlian dan melibatkan kesiapan implementasi kurikulum guru mata pelajaran yang telah 2013 pada tahap pengorganisasian mendapatkan pelatihan kurikulum kepala sekolah belum membuatkan 2013 dan ditetapkan Oleh SK kepala surat tugas atau SK kepada wakil Sekolah. kepala sekolah bagian kurikulum. Pada pelaksanaan kurikulum padahal berdasarkan Petunjuk teknis 2013 tidak semua mata pelajaran di Kesiapan Kurikulum 2013 oleh kelas X melaksanakan uji coba Kementrian Pendidikan dan kurikulum 2013 di SMK Kebudayaan (Kemdikbud) diatur Muhammadiyah 2 metro, karena tentang teknis pelaksanaan guru yang melaksanakan diklat kurikulum yang salah satunya kepala hanya mata pelajaran matematika, sekolah perlu membuat surat tugas bahasa Indonsesia, dan sejarah. “Dengan demikian Implementasi Monitoring terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 disekolah SMA/ Kurikulum 2013 SMK SMK yang benar-benar murni meng- Muhammadiyah 2 Metro oleh gunakan Kurikulum 2013 hanya 3 Guru Pendamping Mata Pelajaran yaitu Matematika, Sejarah Indonesia dan Bahasa Pendampingan implementasi Indonesia. Selain ke 3 Mata Kurikulum 2013 di SMK diberikan Pelajaran tersebut sekolah masih oleh Guru Inti dan Guru Sasaran tetap menggunakan KTSP namun yang telah dilatih dan dinyatakan dengan Pendekatan Ilmiah (Scientific kompeten untuk melakukan pen- Approach) dan Integrasi Ke-3 dampingan berdasarkan ketetapan Ranah” (Kemdikbud, 2013). Badan Pengembangan SDM Pen- Kesiapan implementasi kuri- didikan dan Kebudayaan dan PMP. kulum 2013 di SMK Penerima pendampingan adalah Muhammadiyah 2 Metro akan Guru Sasaran yang telah men- berjalan baik apabila dikelola dengan dapatkan pelatihan awal untuk baik oleh penyelenggara pendidikan melaksanakan Kurikulum SMK 2013 di sekolah seperti kepala sekolah dan untuksatuan pendidikan SMK wakilbagian kurikulum. (Kemdikbud, 2013:24). Kunci keberhasilan im- Kegiatan pendampingan di- plementasi kurikulum 2013 (Kem- fokuskan pada fasilitasi penerapan dikbud, 2013) yaitu: ketersediaan Kurikulum 2013 olehguru mata buku pegangan pembelajaran:siswa pelajaran dan kepala sekolah di dan guru, ketersediaan buku satuan pendidikannya, yaitu kelas X pedoman penilaian, kesiapan guru, SMK. Materi pendampingan yang penyesuaian kompetensi guru diberikan Guru Inti terhadap Guru (4+1),dukungan manajemen, kepala Sasaran mencakup 3 komponen sekolah, pengawas sekolah, adminis- yaitu: penyusunan rencana pe- trasi sekolah (khususnya untuk SMA laksanaan pembelajaran (RPP), dan SMK). Dukungan Iklim/Budaya metode pembelajaran dan sistem Akademik, keterlibatan dan kesiapan penilaian. Kegiatan pendampingan semua pemangku kepentingan diarahkan untuk menjamin ter- (siswa, guru, orang tua, kepala selenggaranya kegiatan pem- sekolah, pengawas sekolah). belajaran dengan model pendekatan Dengan kesiapan sekolah ilmiah (scientific), tematik terpadu untuk melaksanakan kurikulum 2013 (tematik antarmata pelajaran), dan di SMK Muhammadiyah 2 Metro tematik (dalam suatumata pelajaran) berupa diklat yang dilaksanakan di dengan diterapkannya pembelajaran sekolah dengan mengundang berbasis penelitian (discovery/ pengawas ke sekolah, kesiapan buku inquiry earning),dan pendekatan pegangan guru, buku pegangan pembelajaran yang menghasilkan siswa, perangkat pembelajaran, serta karya berbasis pemecahan masalah sarana prasarana yang mendukung (project based learning) untuk maka implementasi kurikulum di mendorong kemampuan peserta SMK Muhammadiyah 2 Metro bisa didik menghasilkan karya kon- berhasil. tekstual, baik individual maupun kelompok. Format monitoring yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud, Sikap Guru dan Siswa terhadap 2013:357) mengenai implementasi Implementasi Kurikulum 2013 di kurikulum 2013 berisi: (1) Pendapat SMK Muhammadiyah 2 Metro terhadap kurikulum 2013, pendapat terhadap buku teks pelajaran dan Sikap adalah penilaian pedoman guru, Pelatihan kurikulum seseorang terhadap suatu obyek, 2013: (2) Pemahaman materi situasi, konsep, orang lain maupun pelatihan, (3) Proses pembelajaran, dirinya sendiri akibat hasil dari Perencanaan, Pelaksanaan, (4) proses belajar maupun pengalaman. Upaya Guru untuk mendukung Sikap merupakan salah satu tipe implementasi kurikulum 2013, (5) karakteristik afektif yang sangat Dampak Kurikulum 2013, Pengaruh menentukan keberhasilan seseorang terhadap murid, Pengaruh terhadap dalam proses pembelajaran. guru. Kecenderungan mereaksi Dari pembahasan di atas atau sikap seseorang terhadap dapat disimpulkan bahwa monitoring sesuatu hal, orang atau benda dapat terhadap implementasi kurikulum diklasifikasikan menjadi sikap 2013 yang dilakukan oleh guru menerima (suka), menolak (tidak pendmping berupa serangkaian suka), dan sikap acuh tak acuh (tidak kegiatan memantau kegiatan guru peduli). dalam proses pembelajaran untuk Sikap guru dan siswa memeriksa apakah implementasi terhadap kurikulum 2013 berupa kurikulum 2013 yang telah berjalan sikap tanggung jawab, komunikatif, itu sesuai dengan sasaran atau sesuai rasa ingin tahu terhadap kurikulum dengan tujuan. Monitoring terhadap 2013, bekerja keras untuk implementasi kurikulum 2013 mempelajari kurikulum 2013, kreatif bertujuan untuk memaksimalkan dan inovatif dalam pembelajaran, pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK sehingga keberhasilan implementasi Muhammadiyah 2 Metro. Hasil kurikulum 2013 di SMK monitoring terhadap pendapat Muhamammadiyah 2 Metro dapat kurikulum bagi guru sasaran, tercapai. pendapat tentang teks pelajaran, Nasution (1998:45) meng- pedoman guru, pemahaman materi klasifikasikan wujud sikap belajar pelatihan, proses pembelajaran, menjadi beberapa klasifikasi, antara sampai pada dampak kurikulum lain sebagai berikut: Perasaan secara garis besar sudah terlaksana senang atau tidak senang, Perasaan kurikulum 2013 namun ada beberapa setuju atau tidak seetuju, Perasaan point terutama merubah siswa untuk suka atau tidak suka, ketiga wujud memiliki sikap, pengetahuan, sikap belajar ini ditujukan terhadap sekaligus keterampilan. Hal ini guru, tujuan, materi, dan tugas-tugas mengingat SMK Muhammadiyah 2 serta segala hal yang berkaitan Metro merupakan sekolah swasta dengan proses belajar perwujudan yang pada umumnya anak masuk atau terjadinya sikap seseorang dapat karena daya pikir siswa rendah dan oleh beberapa faktor, yaitu: ingin mencari skill dan langsung pengetahuan, kebiasaan, dan bekerja sehingga tidak mendaftar di keyakinan, karena itu untuk SMA. membetuk/membangkitkan sikap positif dan menghilangkan sikap negatif dapat dilakukan dengan cara organisasian yaitu menentukan menginformasikan SDM; membuat SK untuk tim manfaat/kegunaannya, membiasakan, pelaksana pembelajaran kuri- dan memberi keyakinan pada hal kulum 2013, melaporkan tersebut. implementasi kurikulum 2013 Menurut Djaali (2008:78): kepada Direktorat Pembinaan Sikap belajar adalah perasaan senang SMK, melaksanakan dengan atau tidak senang, perasaan setuju cara memperbaiki proses atau tidak setuju, perasaan suka atau pembelajaran mengarah pada tidak suka terhadap guru, tujuan, scientific dan penilaian autentik, materi dan tugas-tugas serta lainnya. memperbaiki sarana dan Kurikulum 2013 adalah kurikulum prasarana. Pelaksanaan kuri- yang dapat menghasilkan insan kulum hanya berlaku pada mata Indonesia yang: produktif, kreatif, pelajaran matematika, bahasa inovatif, afektif melalui penguatan Indonesia, dan sejarah saja, sikap,keterampilan, dan pengetahuan sedangkan mata pelajaran lain yang terintegrasi (Kemdikbud, tidak perlu melaksanakan karena 2013). guru-guru yang mengajar mata Sejauh ini implementasi pelajaran selain itu oleh kurikulum 2013 di SMK pemerintah tidak dijadikan pilot Muhamadiyah 2 Metro menghasilkan project. sikap tanggung jawab bagi guru 2. Monitoring terhadap Pelaksanaan maupun siswa, sedangkan sikap Kurikulum 2013 Khususnya komunikatif, rasa ingin tahu, kerja pada Mata Pelajaran Mate- keras, kreatif dan inovatif baru matika, Bahasa Indonesia, dan sebagian guru dan siswa saja. Sejarah di SMK Muhammadiyah 2 Metro oleh Guru Pendamping ditemukan belum sesuai dengan KESIMPULAN DAN SARAN sasaran atau dan tujuan dari berbagai aspek seperti pe- Kesimpulan mahaman kurikulum 2013, kesesuaian buku pegangan guru Kesimpulan disusun ber- dan buku pegangan siswa, dasarkan pada fokus yang diajukan proses pembelajaran yang dalam penelitian, mengarah pada pendekatan 1. Kesiapan implementasi kurikulum scientific dan penilaian autentik. 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Hasil Monitoring terhadap Metro diawali dengan Pelaksanaan Kurikulum 2013 merencanakan tujuan-tujuan dan belum maksimal. Monitoring sasaran-sasaran yang akan implementasi kurikulum 2013 dicapai seperti mengadakan dilaksanan oleh guru pelatihan atau workshop secara pendamping dan dilaksanakan mandiri di sekolah dan meng- secara berkala. ikutsertakan guru-guru pada 3. Sikap guru mata pelajaran forum MGMP; melengkapi matematika, bahasa Indonesia, prasarana seperti laboratorium, dan sejarah terhadap implemen- buku pegangan guru dan siswa tasi kurikulum 2013 di SMK perlu ditinjau ulang, peng- Muhammadiyah 2 Metro belum sesuai harapan. Terutama sikap belajaran yang aktif, inovatif, rasa ingin tahu, sikap kerja konstruktif dan menyenangkan keras, dan sikap kreatif dan pelanggan. Pada proses belajar inovatif. Sikap iswa pada mata diseuaikan dengan RPP dan pelajaran matematika, bahasa penilaian autentik (pengetahuan, Indonesia, dan sejarah terhadap sikap, dan keterampilan). implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro 2. Sekolah belum sesuai harapan. Terutama Buku pegangan siswa dan guru sikap rasa ingin tahu, sikap kerja diperbaiki sesuai dengan silabus. keras, dan sikap kreatif dan Inovasi guru untuk membuat inovatif. buku pegangan untuk siswa acuan kurikulum 2013. Ruang kelas ditambah sehingga Saran rombongan belajar dalam satu kelas tidak melebihi kapasitas. Berdasarkan kesimpulan hasil Laboratorium diperbaiki dan penelitian dapat disarangkan ditambah alat peraga serta beberapa hal sebagai berikut: dipisah dengan ruang belajar. 1. Guru Kepala sekolah sebagai manager Subjek yang paling mem- dalam organisasi hendaknya pengaruhi implementasi kuri- melakukan strategi manajemen kulum pada tingkat sekolah, yang terencana, terkorganisir, adalah guru. Guru sangat ber- terlaksana dan dapat dikontrol. pengaruh dalam implementasi menentukan kebijakan yang kurikulum, mereka mempunyai tepat dilakukan untuk otonomi. Mereka memilih dan terealisasinya kurikulum 2013 di memutuskan apa yang harus SMK Muhammadiyah 2 Metro. diajarkaan dari silabus atau Memberikan kebijakan bagi kurikulum Guru sebagai ujung guru untuk mengikuti forum tombak pembelajaran yang MGMP. Melakukan pengawasan langsung berhubungan dengan atau controlling terhadap para siswa hendaknya selalu implementasi kurikulum 2013 di menjaga nilai-nilai dedikasinya. SMK Muhammadiyah 2 Metro. Melakukan inovasi-inovasi pem- belajaran dengan cara-cara pem-
DAFTAR PUSTAKA
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Pendoman Ilmu Jaya.
Ghony dan Almansur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar
Ruzz Media. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Miles, B.M & Hubermann, M.A. 1992.Analisis Data Kualitatif. Penerjemah :