You are on page 1of 1

Paparan agen infeksi/lingkungan: racun, virus (rubella kongenital, Teori ilmiah:

mumps, cytomegalovirus), makanan (gula, susu sapi) 1. Hipotesis sinar matahari (kurang vit.D yg bperan
dlm sensitivitas & sekresi insulin) DIABETES MELITUS
2. Hipotesis Higiene (hipersensitivitas autoimun, Merupakan gangguan metabolisme dengan
Kerusakan sel islet di
kehancuran sel beta oleh leukosit) beta pankreas manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat
3. Hipotesis Susu Sapi (sufor pd 6 bulan pertama —>
Autoimun kekacauan pd sistem kekebalan tubuh, protein susu
sapi hampir identik dgn protein pd permukaan sel
beta pankreas)
4. Hipotesis POP (Polutan Organik yg Persisten) DIABETES MELITUS TIPE 1 Terjadi hanya 5-15% dari
Defisiensi insulin Glukosa tdk dpt masuk sel
seluruh DM, mrp penyakit
metabolik anak2 dengan
insidensi 15 kasus per 100.000
DAFTAR PUSTAKA Peningkatan hormon counterregulator anak
Bowden, V.R., & Greenberg, C.S. (2010). Children and their families: The continuum of care. Philadelphia: Lippincott.
Corkin, D., Clarke, S., & Ligget, L. (2012). Care planning in children and young people’s nursing. USA: Blackwell Publishing
Hanas, R. (2007). Type 1 diabetes in Children, Adolescents and Young Adults. London: Class publishing Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
Hockenberry, M., & Wilson, D. (2009). Wong’s essential of pediatric nursing. 8th ed. St. Louis: Mosby Elsevier fisik
James, S.R., Nelson, K.A., & Ashwill, J.W. (2013). Nursing care of children: Principles & practice. Amsterdam: Elsevier. ↑ Glikogenolisis Glukoneogenesis ↑Asam laktat NOC:
Jhonson, M., & Maas, M. (2000). Nursing outcomes classification (NOC). St. Louis: Mosby. 1.Bertoleransi terhadap aktivitas
McCloskey, J.C., & Bullechek, G.M. (1996). Nursing intervention classifiation (NIC). St. Louis: Mosby. sehari – hari
NANDA. (2011). Nursing diagnoses:definitions & classification 2012-2014. Philadelphia: NANDA International. 2.Menyadari keterbatasan energi
Ogonowski, J., Miazgowski, T., Engel, K., & Celewicz, Z. (2014). Birth weight predicts the risk of gestational diabetes mellitus and pregravid 3.Menyeimbangkan aktivitas dan
Use lemak sbg
obesity. Nutrition 2014;30: 39–43. Elsevier Inc ↑Glukosa dlm darah (hiperglikemia) Defisiensi glukosa intrasel Lelah/kelelahan istirahat
sumber energi
Price, S. (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC. 4.Tingkat daya tahan adekuat untuk
Raine,J., Donaldson, M., Gregory,J., Vliet, G.(2011). Practical endocrinology and diabetes in children: third edition. UK: Blackwell Publishing aktivitas
Ltd. NIC:
. 1.Terapi aktivitas
↑Osmolalitas serum Pergerakan cairan Polifagi Lipolisis ↓Berat badan 2.Manajemen energi
tubuh dr CIS ke CES
3.Cardiac care
Penatalaksanaan
Pemeriksaan penunjang (Laboratorium) Glukosuria Kekurangan volume cairan
-Pada dugaan DM tipe-1 penderita harus segera rawat inap 1.Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl NOC:
Dehidrasi sel Polidipsi Nutrisi kurang dr kebutuhan tubuh
dan 2 jam setelah makan > 200 mg/dl 1.Keseimbangan masukan dan
-Insulin (Dosis total insulin adalah 0.5—1 UI/kg BB/hari) 2.Ketonemia, ketonuria keluaran 24 jam NOC:
Selama pemberian perlu dilakukan pemantauan glukosa darah atau reduksi air kemih Diuretik osmotik 2.Berat badan stabil 1.Status nutrisi pasien normal
3.Glukosuria
—> Gejala hipoglikemia dpt timbul krn kebutuhan insulin menurun —> insulin 4.Bila hasil meragukan/asimtomatis, perlu 3.Tidak ada asites 2.Intake nutrient pasien adekuat
harus diturunkan bahkan sampai kurang dari 0.5 UI/kgBB/hari dilakukan uji toleransi glukosa oral (oral 4.Tidak ada edema perifer NIC:
glucosa tolerance test) Poliuria Volume sirkulasi (hipovolemia) 5.Tidak ada konfusi 1.Monitoring nutrisi
Jenis insulin Awitan Puncak kerja Lama Kerja 5.Kadar C-peptide 6.Hidrasi kulit 2.Manajemen Nutrisi
Meal time insulin 6.Marker imunologis: 7.Elektrolit serum normal
Insulin lispro -ICA (Islet Cell auto-antibody) Risiko ketidakefektifan manajemen regimen terapi keluarga NIC: Resiko kerusakan integritas kulit
(Rapid acting) 5-15 menit 1 jam 4 jam -IAA (Insulin auto-antibody) NOC: (1)Fungsi keluarga; (2)Status kesehahtan keluarga; (3) 1.Monitoring BB per hari NOC:
Regular -Anti GAD (Glutamic decarboxylase auto- Partisipasi keluarga dalam perawatan profesional 2.Pantau status hidrasi 1.Integritas jaringan: kulit & membran mukosa baik
(Short acting) 30-60 menit 2-4 jam 5-8 jam antibody) NIC: (1)Keterlibatan keluarga; (2)Mobilisasi keluarga; (3)Pengaturan 3.Pantau status hemodinamik 2.Tidak ada ulkus dekubitus
Background insulin proses keluarga. 4.Pantau tanda – tanda vital NOC:
NPH dan Lente 5.Pantau indikasi pengeluaran 1.Manajemen penekanan: gunakan bantalan untuk daerah
(Intermediate acting) 1-2 jam 4-12 jam 8-24 jam Resiko gangguan pertumbuhan 6.Pantau status hasil laborat penekanan
Ultra Lente Kadar insulin sangat menurun Hiperglikemia yg tjd scr terus menerus 7.Pantau status nutrisi
NOC: Pertumbuhan anak optimal 2.Surveilans kulit: monitoring adanya kemerahan pd kulit
(Long acting) 2 jam 6-20 jam 18-36 jam NIC: 3.Pencegahan ulkus dekubitus: Gunakan pelindung lutut
Insulin Glargine 1.Edukasi mengenai pertumbuhan dan siku jika perlu; alih baring setiap 2 jam
(Peakless long acting) 2-4 jam 4 jam 24-30 jam normal anak & yg tjd pd anak Hiperglikemia & Komplikasi makrovaskuler Komplikasi mikrovaskuler
2.Edukasi utk memberikan nutrisi yg Glukosuria berat
-Diet adekuat Penekanan terus menerus Gangguan citra tubuh
Penyumbatan vaskuler Lesi pd dinding kapiler & arteriola
>Jumlah kebutuhan kalori: 1000+(usia dlm tahunx100)= ......... Kalori/hari 3.Evaluasi pertumbuhan anak NOC: meningkatkan
>Komposisi sumber kalori per hari: 50-50% KH, 10-15%Protein, 30-35% Lemak 4.Berikan pujian atas usaha orangtua persepsi sadar&tdk
>Pembagian kalori per 24 jam diberikan 3kali makanan utama & 3kali makanan kecil ↓Glikogenesis sadar pasien serta
5.Motivasi orangtua utk
mengoptimalkan pertumbuhan anak sikap thd tubuh pasien
-Pengobatan penyakit penyerta seperti infeksi dll Serebral Jantung Ekstremitas bawah Retina Glomerulus ginjal Saraf—saraf perifer
NIC: (1)Tentukn
↑Lipolisis
harapan pasien thd
Kerusakan perfusi jaringan serebral citra tubuhnya ssuai
Pemantauan NOC: tahap perkembangan;
↑Oksidasi asam lemak bebas Penurunan Gagal Hipoksia jaringan Retinopati Nefropati diabetik Neuropati diabetik (2)Gunakan latihan
1.Status sirkulasi dlm rentang kesadaran jantung diabetik
-Keadaan umum, tanda vital normal, tdk ada tanda PTIK pengungkapan diri
-Kemungkinan infeksi 2.Komunikasi jelas sesuai dgn peer; (3)
-Kadar gula darah (dpt dilakukan dirumah dgn glukometer) Luka tidak sembuh2 Gagal ginjal ↓Sensasi rasa Identifikasi cara
kemampuan ↑Pembentukan benda keton
-Kadar HbA1C (setiap 3 bulan) 3.Tingkat kesadaran membaik mengurangi
-Pemeriksaan keton urin (terutama bila kadar gula > 250mg/dl) 4.Tidak ada gerakan involunter dampak’kecacatan’
-Mikroalbuminuria (setiap 1 tahun) Kematian Kaki diabetik: ulkus/gangren dgn alat bantu
NIC:
-Fungsi ginjal 1.Monitor adanya paretese Resiko penyebaran infeksi
↑Beban ion hidrogen, Pandangan kabur
-Funduskopi untuk memantau terjadinya retinopati (biasanya terjadi setelah 3-5 2.Instruksikan keluarga utk NOC: Resiko cedera
asidosis metabolik
tahun menderita DM tipe-1, atau setelah pubertas) observasi kulit jika ada lesi 1.Klien bebas dari tanda & gejala infeksi NOC: (1)Pengetahuan keluarga tentang resiko menngkat; (2)Memonitor
-Tumbuh kembang 3.Monitor adanya tromboplebitis 2.Leukosit dlm batas normal Gangguan persepsi sensori faktor resiko dr lingkungan & personal; (3)Memodifikasi gaya hidup utk
4.Diskusikan mengenai penyebab 3.Memperlihatkan higiene personal yang NOC: Mempertahankan fungsi optimal mengurangi resiko; (4)Menghindari paparan yang bisa mengancam
perubahan sensasi dengan keluarga Diabetik Ketoasidosis (DKA) adekuat indera, membangun lingkungan yg aman kesehatan; (5)Memonitor perubahan status kesehatan
pasien NIC: NIC: (1)gunakan alat bantu tambahan; (2) NIC: Manajemen lingkungan dengan (1)Sediakan lingkungan yg aman
5.Monitor adanya daerah tertentu yg 1.Pengendalian infeksi Ambulasi; (3)Jgn tinggalkan klien sendiri; bagi pasien; (2)Identifikasi kebutuhan keamanan pasien; (3)Berikan
peka rangsang 2.Perlindungan terhadap infeksi (4)Letakkan objek penting dekat klien penerangan yg cukup; (4)Pasang siderail tempat tidur
Koma

You might also like