Professional Documents
Culture Documents
Promosi Kesehatan Menggunakan Gambar Dan Teks Dala PDF
Promosi Kesehatan Menggunakan Gambar Dan Teks Dala PDF
Abstract
Purpose: This study aimed to determine the effectiveness of educational
Dikirim: 19 Juni 2017
Diterbitkan: 1 November 2017 programs through WhatsApp media on the level of knowledge and
satisfaction of learning of Posbindu health workers. Methods: This study
was an experimental research on 1 group that consisted of 33 respondents.
Two stages of intervention were done with sending an educational text
message about diabetes in the first week and picture messages in the
second week. The instruments of this study consisted of a knowledge
questionnaire and a learning satisfaction questionnaire. The study was
conducted on Posbindu health workers with message delivery interventions
through WhatsApp. Results: There was a significant change between the
mean pre-test and post intervention of text messaging and educational
images on knowledge of type 2 diabetes variables, while the delivery of
picture messages had the highest mean value of learning satisfaction.
Conclusions: Promotion and health education programs through message
delivery on WhatsApp effectively can improve the knowledge and
satisfaction of learning about type 2 diabetes mellitus.
1
Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
(Email: nopryanekadinata@gmail.com)
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
547
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun 2017
PENDAHULUAN METODE
Diabetes termasuk penyakit 4 besar pada kelompok Penelitian experimental ini menggunakan metode
penyakit tidak menular dengan angka mortalitas 4,5 repeated measurement design melalui intervensi ber-
juta kasus per tahun. Mayoritas penderita diabetes di jenjang pada satu kelompok penelitian (11). Core inter-
dunia memiliki klasifikasi diabetes tipe 2. Kasus vensi edukasi penelitian membahas tentang edukasi
diabetes secara global dengan kuantitas tertinggi diabetes tipe 2 melalui WhatsApp group. Intervensi
terjadi di negara low and middle income. Penyakit dilakukan selama 2 minggu. Intervensi minggu per-
diabetes memiliki implikasi negatif terhadap ekonomi, tama berupa pesan edukasi diabetes yang dikirimkan
disabilitas dan hilang atau berkurang masa produktif melalui WhatsApp group. Intervensi minggu kedua
penderita diabetes. Diabetes adalah penyakit yang berupa edukasi pesan bergambar. Responden peneliti-
berpengaruh langsung dengan dampak penurunan an ini melibatkan 33 kader Posbindu.
kualitas hidup masyarakat di masa mendatang (1-3). Variabel bebas penelitian adalah tingkat pengetahu-
Prevalensi diabetes melitus mencapai 90% secara an diabetes tipe 2 dan nilai kepuasan belajar. Uji efek-
global. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi tifitas data sebelum dan setelah intervesi mengguna-
dengan angka kasus diabetes tipe 2 tertinggi di Indo- kan repeated measurement Annova. Perbedaan sig-
nesia. Penyebab penyakit berkorelasi dengan pengeta- nifikansi kepuasan belajar pada setiap intervensi
huan, dan pola hidup tidak sehat. Sementara genetika dianalisis menggunakan independent t-test. Instrumen
dan lingkungan merupakan faktor dominan penyebab penelitian menggunakan kuesioner multiple choice
diabetes tipe 2 (4-5). untuk menilai pengetahuan diabetes melitus tipe 2 dan
Posbindu adalah unit kegiatan berbasis masyarakat kuesioner skala likert untuk menilai kepuasan belajar
yang bertujuan mendeteksi dini kasus penyakit tidak berdasarkan intervensi.
menular. Keterlibatan masyarakat dalam program
Posbindu merupakan esensi utama dalam optimalisasi HASIL
program pemberdayaan masyarakat (6). Desa Wono-
Tabel 1 menunjukkan kader Posbindu didominasi
kerto adalah wilayah yang sedang mengembangkan
perempuan dan bependidikan akhir sekolah menegah
program Posbindu bekerjasama dengan pihak Puskes-
atas. Pekerjaan utama kader Posbindu pada penelitian
mas dan Kader Posbindu.
ini adalah petani. Empat puluh persen kader
Penggunaan internet dan smartphone telah lama
menggunakan WhatsApp sebagai media komunikasi
diteliti dan terbukti efektif meningkatkan status kese-
selama 3 tahun.
hatan masyarakat. Akses internet memudahkan
masya- rakat untuk mencari informasi dan
Tabel 1. Ciri responden kelompok intervensi
pembelajaran spesifik. Pencarian informasi didominasi Variabel % (n=33)
oleh peman- fatan internet melalui media smartphone. Jenis Kelamin
Tren ini menjadi peluang praktisi kesehatan untuk Perempuan (n=17) 51,52
Laki-laki (n=16) 48,48
menyampai- kan informasi kesehatan dengan media Umur
sosial (7-8). 15-20 (n=14) 42,42
WhatsApp adalah aplikasi populer dengan jumlah 21-25 (n=15) 45,45
26-30 (n=4) 12,12
pengguna tertinggi di dunia. Pengguna WhatsApp Pendidikan Terakhir
dapat memanfaatkan fasilitas mengirim pesan, gam- SMP (n=6) 18,8
SMA (n=26) 78,79
bar, video dan video call hingga membuat kelompok
S1 (n=1) 3,03
diskusi. WhatsApp merupakan aplikasi yang paling Pekerjaan
sering digunakan dan dengan durasi yang paling lama Pelajar (n=14) 42,42
Penggiat Desa (n=4) 12,12
oleh pengguna smartphone (9,10). Sampai saat ini,
Petani (n=9) 27,27
belum ada penelitian terkait penggunaan aplikasi Belum Bekerja (n=3) 9,09
chatting sebagai sarana promosi kesehatan. Peman- Pegawai Swasta (n=3) 9,09
Lama Penggunaan WhatsApp
faatan aplikasi WhatsApp sebagai media promosi
1 tahun (n=5) 15,15
kesehatan dengan topik diabetes tipe 2 perlu dikaji 2 tahun (n=13) 39,39
secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menge- 3 tahun (n=14) 42,42
4 tahun (n=1) 3,03
tahui efektifitas program edukasi tentang diabetes tipe
2 melalui media WhatsApp pada tingkat pengetahuan
dan kepuasan belajar kader Posbindu.
548
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun 2017
549
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun 2017
motor kesehatan untuk mengembangan aspek kognitif Kepuasan belajar berhubungan erat dengan upaya
dan keterampilan individu dan komunitas. pencapaian output pembelajaran. Hal ini dipengaruhi
Pengiriman pesan pendek melalui ponsel lebih oleh aspek fleksibilitas metode pembelajaran, kualitas
efektif dan cost effective dibandingkan kegiatan pe- pembelajaran, kurikulum dan penggunaan media ber-
nyuluhan. Pengiriman pesan pendek dapat dilakukan basis daring yang mudah digunakan. Media pem-
dalam satu waktu dan mencakup segmentasi masya- belajaran WhatsApp merupakan media edukasi poten-
rakat luas. Penggunaan informasi kesehatan bergam- sial dimana media tersebut merupakan media interak-
bar merupakan aspek potensial penerima pesan de- tif antara pengirim dan penerima pesan (22).
ngan tingkat literasi rendah. Penyampaian informasi
melalui gambar mampu meningkatkan minat belajar SIMPULAN
penerima pesan (16-17).
WhatsApp adalah media edukasi diabetes tipe 2
Penelitian ini memanfaatkan WhatsApp sebagai
yang efektif. Pengiriman pesan bergambar memiliki
media pengiriman informasi melalui pesan bergambar
nilai rerata pengetahuan dan kepuasan lebih tinggi
dan pesan teks. Penentuan pemilihan media pengiri-
dibandingkan pesan teks.
man pesan merupakan aspek penting dalam optimali-
sasi peningkatan aspek kognitif. Era digital merupakan
peluang promotor kesehatan dalam pengembangan
kapasitas masyarakat dengan pemanfaatan media Abstrak
daring. Media promosi kesehatan didominasi penyam- Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui
paian informasi kesehatan berupa gambar dan teks efektifitas program edukasi tentang diabetes tipe 2
edukasi melalui media daring dan luring. Media gam- melalui media WhatsApp pada tingkat pengetahuan
bar dan pesan edukasi adalah media pesan yang paling dan kepuasan belajar kader Posbindu. Metode:
mudah diterima oleh learner (19). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
Pemanfaatan gambar tentang diabetes memiliki pada 1 kelompok yang terdiri dari 33 responden.
efektifitas lebih tinggi dibandingkan teks edukasi. Pe- Intervensi terdiri dari 2 tahap, yakni: pengiriman
nyampaian informasi kesehatan melalui gambar lebih pesan teks edukasi tentang diabetes pada minggu
potensial dibandingkan melalui teks dari segi output pertama dan pesan bergambar pada minggu kedua.
pembelajaran. Informasi kesehatan melalui gambar Instrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner
berhubungan dengan peningkatan minat belajar dan pengetahuan dan kuesioner kepuasan belajar.
lebih efektif pada orang dengan tingkat literasi rendah. Penelitian dilakukan pada kader Posbindu dengan
Gambar edukatif meningkatkan respon emosional dan intervensi pengiriman pesan melalui WhatsApp.
minat belajar spesifik. Perumusan gambar edukatif Hasil: Terdapat perubahan signifikan antara rerata
yang baik akan berimplikasi positif terhadap penerima nilai pre test , post intervensi pengriman pesan teks
pesan pada setiap segmentasi usia. Sedangkan, pendi- dan post intervensi pengiriman gambar edukasi
dikan kesehatan melalui teks edukatif diterima efektif pada variabel tentang pengetahuan diabetes tipe 2.
pada individu dengan tingkat literasi baik serta cende- Pengiriman pesan bergambar merupakan intervensi
rung tidak berhubungan dengan peningkatan minat paling signifikan dalam meningkatkan pengetahuan
belajar penerima pesan (20). dan kepuasan belajar responden. Simpulan: Pro-
Kepuasan belajar menentukan minat dan upaya gram promosi dan edukasi kesehatan melalui pengi-
eksploratif learner dalam mencapai output pembelaja- riman pesan bergambar pada WhatsApp efektif
ran mandiri dan optimal. Kepuasan belajar merupakan meningkatkan pengetahuan dan kepuasan belajar
aspek penting yang harus diperhatikan dalam pem- tentang diabetes melitus tipe 2.
berian metode pembelajaran. Metode pembelajaran
efektif sangat ditentukan oleh kepuasan belajar dan Kata kunci: WhatsApp; kepuasan belajar;
berbanding lurus dalam pencapaian target pembelajar- pengetahuan; edukasi diabetes tipe 2
an. Parameter kepuasan belajar ditentukan oleh aspek
konten materi dan metode pencapaian konten. Aspek
lain yang perlu dipertimbangkan adalah kapasitas fasi-
litator, interaktifitas dan kenyamanan belajar. Metode
pembelajaran berbasis WhatsApp memberikan ruang
diskusi interaktif (21).
550
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun 2017
551
552