You are on page 1of 10

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

ADMINISTRASI ORGANISASI KEMAHASISWAAN


DI STMIK STIKOM INDONESIA

Dewa Putu Yudhi Ardiana1) I Wayan Dharma Suryawan2) Eddy Hartono3)


Program Studi Teknik Informatika 1) 2) 3)
STMIK STIKOM Indonesia, Denpasar, Bali 1) 2) 3)
dewa.yudhi@gmail.com1) dharma.suryawan@gmail.com2)
eddy_h99@yahoo.com3)

ABSTRACT
Student organizations (ORMAWA) are a place for students to develop interests, talents, skills
and social abilities. Research shows that ORMAWA provides benefits for students such as training
leadership, time management, networking, social skills, problem-solving and conflict management
and being able to increase learning motivation. STMIK STIKOM Indonesia views ORMAWA had
an important role in student personal development. Currently, STMIK STIKOM Indonesia had 32
ORMAWA who obliged to guided and supervised. STMIK STIKOM Indonesia has difficulties in
knowing the conditions and assessing ORMAWA because administrative management is still
manual. The system for managing the administration of student organizations is needed to help
institutions guide student organizations. This system will provide information about the condition of
ORMAWA. The assessment of the condition of ORMAWA based on member activeness, number of
activities, number of participants and discipline on administration. The assessment is done using
the Simple Additive Weighting (SAW) method. The results of this study indicate that it has
successfully developed an information system for student administration management. Information
systems can generate information on activeness of ORMAWA, ORMAWA activities and ORMAWA
condition reports with SAW calculations. The saw method is not suitable to be used in determining
the conditions of the people. This because the assessment is carried out relative to other ORMAWA
conditions. This relative assessment can produce different assessments of the same conditions.
Keywords: Simple Additive Weighting, assessment using multi criteria, student organizations,
administrative management, information systems

ABSTRAK
Organisasi kemahasiswaan (ORMAWA) merupakan wadah mahasiswa untuk mengembangkan
minat, bakat, keahlian dan kemampuan sosial. Penelitian menunjukkan bahwa ORMAWA
memberikan manfaat bagi mahasiswa seperti melatih leadership, belajar mengatur waktu,
memperluas jaringan, mengasah kemampuan sosial, problem solving dan manajemen konflik serta
mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. STMIK STIKOM Indonesia memandang
organisasi kemahasiswaan memiliki peran yang sangat penting bagi pengembangan diri mahasiswa.
STMIK STIKOM Indonesia saat ini memiliki 32 ORMAWA yang wajib dibina dan diawasi.
Pengelolalan administrasi kemahasiswaan saat ini dilakukan secara manual sehingga menyulitkan
institusi untuk mengetahui kondisi dan memberikan penilaian terhadap kondisi ORMAWA. Sistem
untuk mengelola administrasi organisasi kemahasiswaan diperlukan untuk membantu institusi
melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap organisasi kemahasiswaan. Sistem ini akan
memberikan informasi mengenai kondisi organisasi kemahasiswaan. Penilaian kondisi organisasi
kemahasiswaan didasarkan pada keaktifan anggota organisasi kemahasiswaan, jumlah kegiatan,
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan, dan kedisiplinan organisasi kemahasiswaan
dalam hal administrasi. Penilaiannya dilakukan dengan menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW).

156
157 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 4, Nomor 2,Oktober 2018

Hasil penelitian ini menunjukkan telah berhasil mengembangkan sistem informasi pengelolaan
administrasi kemahasiswaan. Sistem informasi yang dikembangkan dapat menghasilkan informasi
keaktifan ORMAWA, kegiatan ORMAWA dan laporan kondisi ORMAWA dengan perhitungan
SAW. Metode SAW belum tepat digunakan dalam penentuan kondisi ORMAWA. Hal ini
disebabkan karena penilaian dilakukan secara relatif terhadap kondisi ormawa yang lain. Penilaian
secara relatif ini dapat menghasilkan penilaian yang berbeda terhadap kondisi yang sama.
Kata Kunci: Simple Additive Weighting, penilaian menggunakan multi kriteria, organisasi
kemahasiswaan, pengelolaan administrasi, sistem informasi

PENDAHULUAN laporan pertanggungjawaban untuk setiap


Organisasi kemahasiswaan (ormawa) kegiatan kemahasiswaan yang telah
merupakan wadah mahasiswa untuk dilaksanakan.
mengembangkan minat, bakat, keahlian dan Pengelolaan ormawa di STMIK STIKOM
kemampuan sosial. Ormawa memberikan Indonesia selama ini dilakukan secara manual.
manfaat yang besar bagi mahasiswa. Manfaat Pengelolaan secara manual ini mengakibatkan
keterlibatan mahasiswa dalam ormawa institusi mengalami kesulitan untuk mengetahui
dikemukakan dalam Pertiwi dkk. (2015) dan kondisi ormawa. Kondisi ormawa meliputi
Pratiwi (2017). Pertiwi dkk. (2015) menyatakan keaktifan anggota organisasi kemahasiswaan,
bahwa manfaat yang dapat dirasakan oleh jumlah kegiatan, partisipasi mahasiswa dalam
mahasiswa dengan terlibat dalam organisasi kegiatan kemahasiswaan, dan kedisiplinan
mahasiswa antara lain melatih leadership, organisasi kemahasiswaan dalam hal
belajar mengatur waktu, memperluas jaringan, administrasi. Ketidakmampuan institusi dalam
mengasah kemampuan sosial, problem solving mengetahui kondisi ormawa mengakibatkan
dan manajemen konflik. Menurut Pratiwi proses pembinaan tidak dapat berjalan
(2017), semakin tinggi keaktifan mahasiswa sebagaimana mestinya.
dalam organisasi maka akan semakin tinggi pula Untuk dapat melaksanakan pembinaan secara
prestasi belajar mahasiswa tersebut. Hal ini optimal, institusi memerlukan informasi
mematikan stigma yang mengatakan keaktifan mengenai kondisi ormawa. Pengelolaan secara
organisasi hanya akan menggangu waktu belajar manual tidak memungkinkan institusi untuk
dan membuat prestasi belajar menurun. mendapatkan informasi mengenai kondisi
STMIK STIKOM Indonesia, sebagai salah satu ormawa dengan akurat, cepat, dan mudah.
penyelenggara pendidikan tinggi, memandang Untuk itu, diperlukan sistem terkomputerisasi
organisasi kemahasiswaan memiliki peran yang untuk mendapatkan informasi kondisi. Sistem
sangat penting bagi pengembangan diri ini nantinya dapat memberikan informasi
mahasiswa. Dukungan serta pembinaan kegiatan kemahasiswaan yang telah terlaksana,
organisasi kemahasiswaan terus diupayakan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan
untuk mendorong mahasiswa terlibat aktif kemahasiswaan, laporan pertanggungjawaban.
dalam organisasi kemahasiswaan. Dari delapan Sistem juga dapat memberikan penilaian
organisasi kemahasiswaan pada tahun 2014, kondisi organisasi kemahasiswaan, yang
jumlah organisasi kemahasiswaan di STMIK didasarkan pada beberapa kriteria yaitu
STIKOM Indonesia meningkat menjadi 21 pada keaktifan anggota organisasi kemahasiswaan,
tahun 2015. Kini STMIK STIKOM Indonesia jumlah kegiatan, partisipasi mahasiswa dalam
memiliki 26 organisasi kemahasiswaan. kegiatan kemahasiswaan, dan kedisiplinan
Pengembangan diri mahasiswa dilakukan organisasi kemahasiswaan dalam hal
melalui kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan administrasi.
kemahasiswaan adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan TINJAUAN PUSTAKA
dan diakui oleh institusi STMIK STIKOM Organisasi kemahasiswaan memiliki
Indonesia. Agar dapat diakui oleh institusi, peranan yang sangat penting bagi mahasiswa,
kegiatan yang hendak dilaksanakan oleh namun pengelolaannya menjadi sulit ketika
organisasi kemahasiswaan harus mendapatkan dilakukan secara manual. Sistem pengelolaan
persetujuan institusi, yang diwakili oleh organisasi kemahasiswaan diperlukan untuk
pembina organisasi kemahasiswaan, bagian mempermudah pengelolaan organisasi
kemahasiswaan, dan pembantu ketua III. kemahasiswaan.
Organisasi kemahasiswaan harus menyerahkan
Ardiana, Suryawan, Hartono, Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Organisasi…158

Penelitian-penelitian yang membahas mengenai UNRIYO. Sistem yang dihasilkan dalam


pengelolaan organisasi kemaha-siswaan telah penelitian ini menyediakan fitur pengelolaan
dilaksanakan. Penelitian-penelitian tersebut data institusi yang meliputi data fakultas,
diantaranya Devirgieni dkk. (2015), Asri dkk. program studi, dan pengelolaan data mahasiswa,
(2016), serta Sadewa dan Siahaan (2016). Selain fitur pengelolaan data bidang kegiatan yang
itu terdapat juga penelitian Mulyani (2016) yang meliputi: bidang utama, spesifikasi bidang
membahas mengenai pengelolaan sistem kredit kegiatan, tipe bidang kegiatan dan ruang
partisipasi mahasiswa. lingkup bidang kegiatan, fitur input bobot SKP,
Devirgieni dkk. (2015) membahas tentang dan fitur pengelolaan data mahasiswa.
pengembangan sistem informasi manajemen Penelitian yang berhubungan dengan
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari pengelolaan organisasi mahasiswa umumnya
Tradisional di STMIK STIKOM Bali. Sistem dikembangkan dengan menitikberatkan pada
yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat mahasiswa serta organisasi kemahasiswaan.
memberikan informasi tentang UKM Penelitian ini memiliki perbedaan dengan
PRAGINA seperti event yang sudah terlaksana, penelitian-penelitian yang telah disebutkan
pengurus UKM dari tahun ke tahun, anggota- diatas, yaitu penelitian ini lebih menitikberatkan
anggota yang sudah terdaftar beserta data pada institusi. Sistem yang dikembangkan pada
pribadinya, dokumentasi event. Sistem juga penelitian ini diharapkan dapat membantu
dapat menyampaikan pesan penting kepada institusi untuk melakukan pengawasan dan
anggota UKM melalui layanan Short Message pembinaan terhadap organisasi kemahasiswaan.
Service (SMS). Sistem yang dihasilkan dalam penelitian ini
Asri dkk. (2016) membahas tentang diharapkan dapat membantu institusi untuk
pengembangan sistem informasi untuk melakukan pengawasan dan pembinaan. Fitur
mengelola kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dimiliki oleh sistem untuk membantu
(UKM) di lingkungan Politeknik Negeri Bali. institusi melakukan pengawasan dan pembinaan
Sistem yang dihasilkan dalam penelitian ini organisasi kemahasiswaan adalah memberikan
adalah sebuah sistem informasi berbasis web. penilaian terhadap kondisi organisasi
Sistem yang dihasilkan dalam penelitian ini kemahasiswaan. Penilaian dilakukan dengan
mampu menangani pendaftaran anggota Unit memperhitungkan beberapa kriteria seperti
Kegiatan Mahasiswa, pembuatan kode absen tingkat keaktifan anggota organisasi
daring dan mengecek serta mengunduh absensi kemahasiswaan, jumlah dan level kegiatan yang
kegiatan UKM, serta menampilkan informasi dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan,
mengenai kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa. tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan
Sadewa dan Siahaan (2016) melakukan analisis kemahasiswaan, dan tingkat kedisiplinan
dan perancangan sebiah sistem informasi untuk organisasi kemahasiswaan dalam hal
mengelola Unit Kegitan Mahasiswa (UKM). administrasi.
Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe Penelitian yang membahas mengenai pemberian
sistem informasi berbasis web yang dapat nilai dengan memperhitungkan beberapa
memberikan informasi mengenai kegiatan kriteria telah dilaksanakan. Penelitian-
UKM, informasi mengenai anggota dan penelitian tersebut antara lain Gea (2016) serta
pengurus UKM, informasi berupa laporan rekap Harjanti dan Rozi (2016).
kegiatan dan dana kegiatan. Sistem yang Gea (2016) membuat analisa kinerja Pegawai
dikembangkan juga mampu menangani dengan menggunakan model Fuzzy Multiple
pendaftaran anggota UKM dan memungkinkan Attribute Decision Making (FMADM). Metode
terjadinya interaksi antara admin, anggota, dan yang digunakan adalah Simple Additive
pengunjung situs melalui kritik dan saran. Weighting (SAW). Penilaian dilakukan dengan
Mulyani (2016) tidak membahas mengenai memperhitungkan golongan, masa kerja, latihan
pengelolaan organisasi kemahasiswaan secara jabatan, pendidikan, dan hasil akhir Daftar
langsung. Meskipun tidak berkaitan langsung, Penilaian Pelaksanakan Pekerjaan (DP3). Hasil
penelitian ini masih terkait dengan organisasi dari penilaian ini digunakan sebagai
kemahasiswaan. Mulyani (2016) membahas pertimbangan untuk memilih pegawai yang
mengenai pengelolaan sistem kredit partisipasi akan mendapatkan promosi jabatan.
aktivitas mahasiswa pada Fakultas Sains dan Harjanti dan Rozi (2016) mengembangkan
Teknologi Universitas Respati Yogyakarta sebuah sistem informasi penilaian supplier
(FST UNRIYO). Sistem kredit partisipasi komputer dengan menggunakan metode Fuzzy
aktivitas ini muncul setelah mahasiswa Multiple Attribute Decision Making (FMADM)
mengikuti kegiatan ektrakurikuler dan non dengan Simple Additive Weighting (SAW).
kurikuler yang dilaksanakan oleh FST Penelitian ini menggunakan sembilan kriteria
159 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 4, Nomor 2,Oktober 2018

untuk menentukan penilaian terhadap supplier 1. Input Tahun Ajaran


komputer, yaitu kriteria harga, waktu 2. Pengelolaan Ormawa dan Pembina
pengiriman, kualitas bahan, kondisi packaging, 2.1. Input ormawa
ketersediaan stock, pelayanan, administrasi 2.2. Update ormawa
tagihan, tempo pembayaran, dan kesesuaian PO 2.3. Input pembina
dengan barang yang datang. Hasil dari penilaian 2.4. Update Pembina
ini digunakan sebagai pertimbangan untuk 3. Pengelolaan Laporan
menentukan kelanjutan kerjasama dengan 3.1. Pengolahan laporan kondisi
supplier komputer. ormawa
3.2. Pengolahan laporan kegiatan
PERANCANGAN SISTEM ormawa
Analisis dan perancangan yang digunakan 3.3. Pengolahan laporan keaktifan
dalam penelitian ini menggunakan metode ormawa
Structured Analysis and Structured Design. Alat 4. Input Absensi Pertemuan Rutin
bantu yang digunakan adalah Statement of 5. Input Anggota
Purpose (SOP), Event List, Context Diagram, 6. Pengelolaan Kegiatan
Data Flow Diagram (DFD). Perancangan 6.1. Input usulan kegiatan
database dilakukan dengan menggunakan 6.2. Approval pembina ormawa
Entity Relationship Diagram (ERD). 6.3. Approval bidang kemahasiswaan
6.4. Input LPJ
Statement Of Purpose 6.5. Approval LPJ
Sistem mampu memberikan gambaran
mengenai kondisi ormawa yang ada di STMIK Context Diagram
STIKOM Indonesia. Kondisi ormawa dilihat Sistem yang dikembangkan diberi nama
dari keaktifan anggota ormawa, kegiatan yang SIMAWA. Ada tiga macam pengguna yang
dilakukan ormawa beserta partisipannya, dan menggunakan SIMAWA, yaitu ormawa,
kedisiplinan ormawa dalam membuat laporan pembina, dan bidang kemahasiswaan. Pengguna
pertanggungjawaban. ini direpresentasikan dalam bentuk external
entities, di dalam Context Diagram, yang akan
Event List berinteraksi dengan SIMAWA. Context
Berikut ini adalah event list dari Diagram dari SIMAWA dideskripsikan dalam
SIMAWA: Gambar 1.

Gambar 1. Context Diagram


Ardiana, Suryawan, Hartono, Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Organisasi…160

Data Flow Diagram (DFD) Level 0 proses pengelolaan laporan, proses input absensi
Gambaran yang lebih rinci mengenai pertemuan rutin, proses input anggota ormawa,
SIMAWA dideskripsikan dalam Data Flow dan proses pengelolaan kegiatan. Ada enam
Diagram (DFD) Level 0, yang disajikan dalam data storage yang ada di dalam SIMAWA, yaitu
Gambar 2. Ada enam proses yang ada di dalam tb_pembina, tb_ormawa, tb_absensi,
SIMAWA, yaitu proses input tahun ajaran, tb_anggota, tb_kegiatan, dan tb_lpj.
proses pengelolaan ormawa dan pembina,

Gambar 2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Entity Relationship Diagram (ERD) bentuk Entity Relationship Diagram (ERD),


Ada tujuh entitas yang terdapat di dalam seperti yang dideskripsikan dalan Gambar 3.
SIMAWA. Entitas-entitas tersebut antara lain
ormawa, tahun ajaran, pembina, kegiatan, LPJ, Penentuan Kondisi Ormawa Menggunakan
anggota, dan absensi. Entitas-entitas terebut SAW
berserta relasi dan atributnya dinyatakan dalam Penentuan kondisi ormawa dengan
menggunakan metode Simple Additive
161 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 4, Nomor 2,Oktober 2018

Weighting (SAW) melibatkan empat parameter, c. Jumlah peserta


yaitu keaktifan, jenis acara, jumlah peserta dan Pada parameter ini dilihat dari rata-rata
waktu penyerahan LPJ. jumlah peserta dari kegiatan (poin b) yang
a. Keaktifan diadakan ormawa tersebut. Parameter ini
Keaktifan yang digunakan dalam parameter dibagi menjadi lima kriteria, yaitu jumlah
ini adalah jumlah kehadiran anggota peserta lebih dari 800, antara 600 sampai
ormawa dalam pertemuan rutin yang 800, antara 400 sampai 600, antara 200
diadakan oleh ormawa. Prasyarat ormawa sampai 400, dan kurang dari 200.
tersebut aktif adalah jumlah peserta yang d. Waktu penyerahan LPJ
hadir dalam pertemuan rutin tersebut Lama penyerahan LPJ juga menjadi salah
minimal 30 orang, dan 75% kehadiran dari satu parameter dalam perhitungan.
total pertemuan rutin yang diadakan oleh Parameter ini dilihat dari waktu rata-rata
ormawa. penyerahan LPJ yang dibagi menjadi empat
b. Skala Acara kriteria, yaitu: lebih dari 3 bulan, 2 sampai
Skala acara yang digunakan dalam 3 bulan, 1 sampai 2 bulan, kurang dari 1
parameter ini ada empat kriteria, yaitu skala bulan.
internasional, nasional, regional dan lokal.

Gambar 3. Entity Relationship Diagram (ERD)


Ardiana, Suryawan, Hartono, Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Organisasi…162

HASIL DAN PEMBAHASAN ORMAWA yang aktif pada tahun tersebut,


Berikut ini beberapa tampilan aplikasi mendaftarkan Pembina, melihat data kegiatan
yang telah dikembangkan. Form administrasi yang diajukan oleh masing-masing ORMAWA
bagian kemahasiswaan tampak pada gambar untuk di setujui, melihat laporan kegiatan
4.1. Pada bagian ini, administrator bagian ORMAWA, laporan keaktifan ORMAWA dan
kemahasiswaan dapat mendaftarkan laporan Kondisi ORMAWA

Gambar 4. Halaman administrator bagian kemahasiswaan

Gambar 5. Halaman laporan keaktifan ORMAWA

Halaman laporan keaktifan ORMAWA tampak ini dapat terlihat jumlah kegiatan dari masing-
pada gambar 5. Pada laporan keaktifan ormawa masing ormawa, dan laporan ini dapat di cetak
163 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 4, Nomor 2,Oktober 2018

Gambar 6. Halaman Laporan kegiatan ORMAWA


Halaman laporan kegiatan ORMAWA tampak Pada gambar 7, laporan kondisi ORMAWA
pada gambar 6. Laporan kegiatan ORMAWA menunjukkan status dari ORMAWA tersebut.
ini mencakup tentang nama kegiatan, tanggal Laporan kondisi ORMAWA ini di peroleh dari
mulai dan tanggal akhir kegiatan serta proses perhitungan SAW.
pendanaan yang telah di setujui.

Gambar 7. Laporan Kondisi ORMAWA

Gambar 8. Form pembobotan SAW


Ardiana, Suryawan, Hartono, Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Organisasi…164

Pembobotan untuk proses perhitungan SAW parameter keaktifan, skala acara, jumlah peserta
tampak pada gambar 8. Pembobotan ini meliputi dan lama penyerahan LPJ

Gambar 9. Halaman dashboard untuk ORMAWA

Halaman dashboard untuk ORMAWA ini Untuk halaman dashboard pembimbing tampak
meliputi pengajuan kegiatan yang akan pada gambar 10. Pada dashboard pembimbing,
diadakan, absensi anggota dan anggota pembimbing dapat melakukan pengecekan
ORMAWA ditunjukan pada gambar 9. Kegiatan kegiatan yang diajukan oleh ORMAWA.
yang diajukan oleh ORMAWA ini baru dapat Apabila kegiatan tersebut disetujui oleh
dijalankan setelah mendapatkan persetujuan pembimbing, kemudian kegiatan tersebut akan
dari pembimbing dan bidang kemahasiswaan. di verifikasi oleh bidang kemahasiswaan

Gambar 10. Dashboard pembimbing

SIMPULAN penilaian yang berbeda terhadap kondisi yang


Dari penelitian ini adalah metode SAW sama. Metode lain yang dapat memberikan
tidak dapat digunakan untuk menentukan penilaian yang lebih baik diperlukan untuk
kondisi ormawa dengan baik. Hal ini menyelesaikan masalah ini.
disebabkan karena penilaian dilakukan secara
relatif terhadap kondisi ormawa yang lain.
Penilaian secara relatif ini dapat menghasilkan
165 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 4, Nomor 2,Oktober 2018

DAFTAR PUSTAKA Ekonomi, Volume 6, Nomor 1, Tahun


Ardiana., D.P. Y., Loekito, L. H., 2018, 2017, hal 54-64
SISTEM INFORMASI PERAMALAN Sadewa, I. dan Siahaan, K., 2016, ANALISIS
PERSEDIAAN BARANG DAN PERANCANGAN SISTEM
MENGGUNAKAN METODE INFORMASI UNIT KEGIATAN
WEIGHTED MOVING AVERAGE, MAHASISWA (UKM) BERBASIS WEB
Jurnal Teknologi Informasi dan PADA UNIVERSITAS BATANGHARI,
Komputer (JuTIK), VOL.4 , NO. 1, Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol
September 2018, hal 71-79. 1 No. 2, Desember 2016, hal 135-146
Pertiwi, M.C., Sulistiyawan, A., Rahmawati, I., Mulyani, S.M., 2016, RANCANG BANGUN
dan Kaltsum, H.U., 2015, HUBUNGAN SISTEM INFORMASI SISTEM KREDIT
ORGANISASI DENGAN MAHASISWA PARTISIPASI AKTIVITAS
DALAM MENCIPTAKAN MAHASISWA (SISKPAM), Jurnal
LEADERSHIP, Prosiding Seminar Sistem Informasi (JSI), VOL. 8, NO. 2,
Nasional dan Call for Papers Oktober 2016, hal 1069-1079
“Aktualisasi Bimbingan Konseling pada Gea, A., 2016, FUZZY LOGIC DENGAN
Pendidikan Dasar Menuju Peserta Didik METODE MULTI ATRIBUTE
yang Berkarakter” Cetakan Pertama, DECISION MAKING, Jurnal ISD Vol. 2
Surakarta No. 2 Juli - Desember 2016, hal 24-31
Pratiwi, S.S., 2017, PENGARUH Harjayanti, J. dan Rozi, A.F., 2016, Sistem
KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM Informasi Penilaian Supplier Komputer
ORGANISASI DAN MOTIVASI Menggunakan Metode Fuzzy Multiple
BELAJAR TERHADAP PRESTASI Attribute Decision Making Dengan Simple
BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS Additive Weighting, Informatics Journal
EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI Vol. 1 No. 3, hal 88-95
YOGYAKARTA, Jurnal Pendidikan dan

You might also like