Bahan 2 Tgs Bhs Indo (Makalah Sesuai Jurusan) 1

You might also like

You are on page 1of 21

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berlatar Belakang IPA Dalam

Memilih S1 Akuntansi Di STIE Perbanas Surabaya

Oleh :
Sela Putri Apriastanti
2012310054

Dosen Pembingbing:
Dr.Dra. Rovila El Maghviroh, Ak.,M.Si

Abstrak

STIE Perbanas Surabaya Jl Nginden Semolo 34-46, Surabaya


Email: 2012310054@students.perbanas.ac.id
Abstract: Factors that affect student interest in science backgrounds selecting S1
Accounting in STIE Perbanas Surabaya. This study aims to examine the factors that affect
student interest in science backgrounds in selecting S1 Accounting in Perbanas Surabaya by
using model Cohen and Hanno (1993) and Theory of Planned Behavior (TPB) Ajzen Icek
belongs. This study is a replication of previous research and development. The research was
conducted on student class of 2015 background IPA in STIE Perbanas Surabaya with survey
method. This study gained 117 respondents backgrounds IPA. The analysis was performed by
multiple linear regression test. Results of the analysis for this model indicate that attitudes and
motivations influence on student interest in science backgrounds in selecting S1 Accounting in
STIE Perbanas Surabaya. Meanwhile, subjective norms, behavioral control, and socio-economic
background has no effect. , The implications of this study are expected to be input for academics
to consider the factors that influence behavioral intentions and can provide an alternative to the
accounting department regarding the selection of the concentration Advancement of nature
enthusiasts.
Keywords : TPB, Attitude, Subjective Norms, behavioral control, motivation, socioeconomic
background, interests perpetrators chose the Accounting Department, Set Background Natural
Sciences.
Abstrak: Faktor-faktor yang me mpengaruhi minat siswa di latar belakang ilmu me milih
S1 Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-
faktor yang mempengaruhi minat siswa di latar belakang ilmu dalam memilih S1 Akuntansi di
Perbanas Surabaya dengan menggunakan model Cohen dan Hanno (1993) dan Teori Planned
Behavior (TPB) Ajzen Icek milik. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian dan
pengembangan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas dari 2.015 latar belakang
IPA di STIE Perbanas Surabaya dengan metode survei. Penelitian ini memperoleh 117
responden latar belakang IPA. Analisis dilakukan dengan uji regresi linier berganda. Hasil
analisis untuk model ini menunjukkan bahwa sikap dan motivasi mempengaruhi minat
mahasiswa di latar belakang ilmu dalam memilih S1 Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya.
Sementara itu, norma subjektif, kontrol perilaku, dan sosial-ekonomi latar belakang tidak
berpengaruh. , Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi akademisi
untuk mempertimbangkan faktor- faktor yang mempengaruhi niat perilaku dan dapat memberikan
alternatif untuk departemen akuntansi mengenai pemilihan Kemajuan konsentrasi penggemar

1
alam.
Kata kunci: TPB, Sikap, Norma Subjektif, kontrol perilaku, motivasi, latar belakang sosial
ekonomi, kepentingan pelaku memilih Jurusan Akuntansi, Berlatar belakang Ilmu Pengetahuan
Alam.
Pendahuluan alasan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa berlatar
Pendidikan merupakan sesuatu belakang IPA dalam memilih jurusan S1
yang sangat penting karena dapat merubah Akuntansi (Galuh, 2015).
dunia menjadi lebih baik, dengan pendidikan Dalam proses pembelajaran di
seseorang bisa mendapat ilmu pengetahuan Sekolah Menengah Atas, mata pelajaran
yang berguna dan dapat meningkatkan Akuntansi dimulai dengan pengetahuan
kemampuan dirinya sehingga ia bisa tentang Akuntansi dasar. Akuntansi dasar
menjadi seseorang yang sukses dan berhasil merupakan hal yang penting dalam rangka
dikehidupannya. Menurut Bastian (2007:11), transfer belajar mata pelajaran akuntansi
pendidikan adalah kunci kemajuan semua kelanjutannya. Pada saat memasuki
bidang. Argumentasi pendidikan sebagai perguruan tinggi, mahasiswa seringkali
hak asasi manusia perlu di kembangkan mengalami kesulitan belajar Akuntansi
menjadi pendidikan adalah alat (Helmi, 2013). Menurut Sawitri Supardi
pembangunan sosial dan ekonomi. (2007:1), Mahasiswa sebagai yang belajar,
Kemajuan pendidikan di Indonesia tentu perbedaan yang bervariasi sehubungan
saja dapat merubah negara kearah yang lebih dengan perbedaan usia, kemampuan
baik lagi, begitu pula dengan kemajuan intelektual, dan pengalaman belajar yang
pendidikan Ilmu Akuntansi di Indonesia lalu sangat berpengaruh terhadap efisiensi
sangat berpengaruh kepada kemajuan negara. proses belajarnya. Kesulitan belajar
Di Indonesia sendiri Ilmu akuntansi Akuntansi dapat disebabkan karena
memang sudah dimulai dari tingkat Sekolah kuantitas dan kualitas dari pengalaman
Menengah Atas yang bersifat umum belajar Akuntansi yang dimiliki
maupun yang kejuruan, namun pendalaman (kemampuan awal) diantara mahasiswa yang
Ilmu Akuntansi yang lebih spesifik akan berlatar belakang Sekolah Menengah Atas
didapatkan pada saat kita menempuh jurusan IPA/IPS.
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Ariani (2004) menyatakan bahwa
yaitu pada saat memasuki perkuliahan. rata-rata mahasiswa memilih jurusan
Pada awalnya pedidikan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka
Akuntansi adalah pendidikan yang untuk menjadi professional. Karir di bidang
disediakan untuk calon mahsiswa baru yang akuntansi cukup luas tidak hanya bekerja di
berlatar belakang Ilmu Pengetahuan Sosial. perusahaan saja. Lulusan Sarjana Akuntansi
Pada saat akan memasuki perguruan tinggi juga bisa mengambil profesi Akuntansi lalu
tidak sedikit calon mahasiswa baru yang bekerja sebagai Akutan. Profesi Akuntan
memilih Akuntansi sebagai jurusan adalah semua bidang pekerjaan yang
perkuliahan mereka. Umumnya Jurusan mempergunakan keahlian di bidang
Akuntansi lebih banyak diminati oleh Akuntansi, termasuk bidang pekerjaan
mahasiswa yang berlatar belakang Akuntansi Publik, Akuntan Internal yang
pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. bekerja pada perusahaan industri, Akuntan
Namun saat ini banyak sekali mahasiswa Keuangan, Akuntan yang bekerja di dunia
berlatar belakang pendidikan Ilmu pemerintahan, dan Akuntan yang bekerja
Pengetahuan Alam yang memilih sebagai pendidik. Selain itu, Lulusan
pendidikan Akuntansi dengan berbagai

2
Sarjana Akuntansi juga bisa bekerja pada akuntansi dalam memilih jurusan
dunia perbankan atau membuka usaha perkuliahan di fakultas ekonomi dan bisnis
sendiri jika mereka suka dengan bidang Universitas Brawijaya Malang. Penelitian
berwisausaha. ini tentang analisis pengaruh sikap, norma
STIE Perbanas Surabaya adalah subjektif, kendali keperilakuan, motivasi dan
salah satu Sekolah Tiggi Ilmu Ekonomi latar belakang sosial ekonomi terhadap
yang paling banyak diminati oleh banyak minat mahasiswa yang berlatar belakang
calon mahasiswa baru. Terdapat beberapa Ilmu Pengetahuan Alam dalam memilih S1
keunggulan dari STIE Perbanas Surabaya Akuntansi sebagai jurusan perkuliahan.
yang tidak dimiliki oleh kampus lain, antara Penulis ingin mengetahui faktor- faktor apa
lain: fasilitas akademik terbaik, kombinasi saja yang mempengaruhi minat mahasiswa
teori dan praktek yang baik sehingga akan yang berlatar belakang Ilmu Pengetahuan
berguna bagi lulusan yang siap dan mampu Alam dalam memilih program studi S1
mengahadapi segala macam hambatan di akuntansi sebagai jurusan perkuliahaan.
dunia kerja, pengembangan karir yang bagus Berdasarkan uraian latar
pada bisnis dan perbankan, serta memiliki belakang permasalahan tersebut, maka
hubungan internasional yang luas. Fasilitas peneliti merumuskan masalah dalam
yang disediakan sangat banyak dan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
bermanfaat. Jurusan Akuntansi di STIE Apakah sikap berpengaruh signifikan
Perbanas adalah jurusan yang paling banyak terhadap minat mahasiswa yang berlatar
diminati. Akreditasi A pada Jurusan belakang Ilmu Pengetahuan Alam dalam
Akuntansi juga menjadikan STIE Perbanas memilih program studi S1 Akuntansi
banyak diminati. sebagai jurusan perkuliahan? 2) Apakah
Penelitian ini menggunakan norma subyektif berpengaruh signifikan
model sosial-psikologi sebagai kerangka terhadap minat mahasiswa yang berlatar
dalam menentukan faktor- faktor apa sajakah belakang Ilmu Pengetahuan Alam dalam
yang mempengaruhi minat mahasiwa memilih program studi S1 Akuntansi
berlatar belakang Ilmu Pengetahuan Alam sebagai jurusan perkuliahan? 3) Apakah
dalam memilih program studi S1 Akuntansi kendali keperilakuan berpengaruh signifikan
sebagai jurusan perkuliahan. Teori yang terhadap minat mahasiswa yang berlatar
digunakan dalam penelitian ini adalah belakang Ilmu Pengetahuan Alam dalam
Theory of Planned Behavior (TPB) atau memilih program studi S1 Akuntansi
Teori Perilaku Terencana milik Icek Ajzen sebagai jurusan perkuliahan? 4) Apakah
(Ajzen, 1991 dan Jogiyanto, 2008). Menurut motivasi berpengaruh signifikan terhadap
Zakarija (2010) teori ini memiliki maksud minat mahasiswa yang berlatar belakang
untuk meramalkan dan memahami Ilmu Pengetahuan Alam dalam memilih
pengaruh-pengaruh motivasional terhadap program studi S1 Akuntansi sebagai jurusan
perilaku yang bukan dibawah kendali atau perkuliahan? 5) Apakah latar belakang
kemauan individu sendiri dan menyediakan sosial ekonomi berpengaruh signifikan
suatu kerangka untuk mempelajari sikap terhadap minat mahasiswa yang berlatar
individu. belakang Ilmu Pengetahuan Alam dalam
Motivasi penulis untuk memilih program studi S1 Akuntansi
melakukan penelitian ini adalah termotivasi sebagai jurusan perkuliahan?
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Galuh, dkk (2015) yang berjudul
tentang minat mahasiwa baru program studi

3
Landasan Teori 2008). Niat erat kaitannya dengan motivasi,
Landasan Kerangka Konseptual yaitu dorongan yang timbul pada diri
Hubungan antara variabel sikap, seseorang secara sadar atau tidak sadar
norma subyektif, kendali keperilakuan, untuk melakukan sesuatu tindakan dengan
motivasi, dan latar belakang sosial ekonomi tujuan tertentu. Niat yang baik akan
dengan minat mahasiswa angkatan 2015 mendorong timbulnya motivasi untuk
yang berlatar belakang IPA dalam memilih berbuat baik.
S1 Akuntansi sebagai jurusan perkuliahan Lebih lanjut, secara bersama-
dalam pemikiran teoritis dapat dilihat pada sama, sikap terhadap perilaku (attitude
gambar berikut: towards behavior), norma subyektif
(subjective norms), kontrol perilaku
Sikap
persepsian (perceived behavioral control),
terhadap
Norma motivasi (motivation), dan latar belakang
perilaku (X1)
subjektif sosial ekonomi (socio-economic
(X2) background) akan mengakibatkan niat
Kendali Minat Pelaku perilaku (behavioral intention) dan yang
keperilakuan Berlatar belakang selanjutnya akan menimbulkan perilaku
(X3) IPA (behavior) sehingga diharapkan dengan
Motivasi mengidentifikasi sikap mahasiswa yang
berlatar belakang Ilmu Pengetahuan Alam
(X4)
Latar terhadap pemilihan Jurusan Akuntansi,
belakang norma subyektif, kontrol perilaku persepsian,
sosial motivasi, dan latar belakang sosial ekonomi
ekonomi akan dapat memprediksi niat mahasiswa
Akuntansi yang berlatar belakang Ilmu
Teori Perilaku Terencana (Theory of Pengetahuan Alam untuk memilih jurusan
Planned Behavior) S1 Akuntansi sebagai jurusan perkuliahan
Theory of Planned Behavior (TPB) yang mereka ambil sekarang.
atau Teori Perilaku Terencana merupakan
pengembangan lebih lanjut dari Theory of Minat Perilaku Memilih Jurusan
Reasoned Action (TRA) atau Teori Akuntansi
Tindakan Beralasan (Ajzen, 1991 dan
Jogiyanto, 2008). TPB menjelaskan bahwa Sebelum terjadinya pelaku memilih
perilaku (behavior) dilakukan karena Jurusan Akuntansi sebagai jurusan
individu memiliki niat atau keinginan untuk perkuliahan, maka akan didahului niat
melakukannya (behavioral intention). Niat terlebih dahulu. Niat perilaku adalah
perilaku akan menentukan perilaku keinginan individu untuk melakukan
seseorang. Berdasarkan teori ini, penentu perilaku tertentu. Menurut Galuh (2015),
terpenting perilaku seseorang adalah intensi niat merupakan hal penting dalam
atau niat untuk berperilaku. Niat (intention) berperilaku karena niat merupaka variabel
individu didefinisikan sebagai keinginan antara yang menyebabkan terjadinya
untuk melakukan perilaku dan ini dalah variabel lainnya. Niat dianggap sebagai
sebuah kombinasi dari sikap untuk perantara faktor- faktor yang memiliki
menampilkan perilaku tersebut dan norma dampak pada suatu perilaku. Niat
subyektif. Niat tidak selalu statis dan dapat memperlihatkan seberapa keras seseorang
berubah seiring berjalannya waktu (Hartono, berani mencoba dan seberapa banyak upaya

4
yang direncanakan seseorang untuk yang di cerminkan dalam pernyataan “saya
dilakukan hingga menghasilkan perilaku. tidak menyukai George Bush karena ia
Ajzen (2006) berpendapat bahwa melakukan diskriminasi atas kaum
niat dihasilkan dari kombinasi sikap minoritas.” Komponen perilaku dari suatu
terhadap perilaku, norma subyektif, dan sikap merujuk pada suatu maksud untuk
kendali keperilakuan. Semakin berperilaku dengan suatu cara tertentu
menguntungkan sikap dan norma terhadap seseorang atau sesuatu. Susunan
subyektifnya serta semakin besar pengaruh sikap yang dipandang berdasarkan ketiga
dari kendali keperilakuan, maka semakin komponen tersebut, yaitu kognitif, afektif,
kuat niat seseorang untuk menampilkan dan perilaku, membantu untuk memahami
suatu perilaku. Seseorang akan kerumitan sikap dan hubungan potensial
menampilkan perilaku tertentu jika terdapat antara sikap dan perilaku. Tetapi, untuk
kesempatan. lebih jelasnya, jangna lupa bahwa istilah
sikap (attitude) pada hakikatnya merujuk
pada bagian afektif dari ketiga omponen
Konsep Sikap tersebut.
Sikap adalah suatu hal yang
Pengembangan Hipotesis Sikap
mempelajari mengenai seluruh tendensi
Sikap adalah suatu hal yang
tindakan, baik yang menguntungkan
mempelajari mengenai suatu tindakan, baik
maupun yang kurang menguntungkan,
yang menguntungkan maupun yang kurang
tujuan manusian, objek, gagasan, atau situasi.
menguntungkan. Sikap terhadap perilaku
Istilah objek dalam sikap digunakan untuk
didefinisikan sebagai mekanisme mental
memasukkan semua objek yang mengarah
yang mengevaluasi, membentuk pandangan,
pada reaksi seseorang. Penting untuk dicatat
mewarnai perasaandan akan ikut
bahwa definisi sikap adalah suatu tendensi
menentukan bahkan terhadap diri kita
atau kecenderungan dalam menjawab atau
sendiri. Sehingga sikap dapat mempengaruhi
merespon, dan bukan dalam menanggapi
minat seseorang dalam mengambil
dirinya sendiri. Sikap bukanlah perilaku,
keputusan untuk memilih S1 Akuntansi
namun sikap menghadirkan suatu
sebagai jurusan perkuliahan.
kesiapsiagaan untuk tindakan yang
Menurut Hartono (2008) sikap
mengarah pada perilaku. Oleh karena itu,
(attitude) adalah evaluasi kepercayaan
sikap merupakan wahana dalam
(belief) atau perasaaan positif atau negative
membimbing perilaku. Sikap tidak sama
dari seseorang jika harus melakukan
dengan nilai, tapi keduanya saling
perilaku yang akan ditentukan. Niat
berhubungan. Anda dapat memandang hal
seseorang untuk melakukan suatu perilaku
ini dengan memandang pada ketiga
dapat diprediksi oleh presepsi dan sikapnya
komponen sikap: pengertian (cognition),
terhadap perilaku (jogiyanto, 2008 dan
pengaruh (affect), dan perilaku (behavior).
Achmat, 2010). Seperti hal nya sikap
Keyakinan bahwa “diskriminasi
seseorang akan mengevaluasi, membentuk
adalah salah” merupakan suatu pernyataan
pandangan, mewarnai perasaan dan ikut
nilai. Pendapat semacam itu merupakan
menentukan diri sendiri. Seseorang
komponen kognitif dari suatu sikap.
menentukan atau mengambil keputusan
Komponen tersebut menentuan tahapan dari
dapat didasari oleh suatu tindakan yang
bagian yang lebih kritis atas komponen
timbul dari dalam dirinya. Sehingga sikap
sikap afektif. Afektif adalah sekmen
dapat mempengaruhi minat seseorang dalam
emosional atau perasaan dari suatu sikap

5
mengambil keputusan untuk memilih Behavior (TPB), norma subyektif pun masih
Jurusan S1 Akuntansi di STIE Perbanas terkait dengan beliefs (keyakinan-
Surabaya. Sikap mempengaruhi minat keyakinan). Namun beliefs pada norma
perilaku melalui suatu proses pengambilan subyektif berbeda jenis dengan beliefs dalam
keputusan yang teliti dan beralasan. Setiap sikap karena beliefs dalam norma subyektif
sikap yang ada pada diri seseorang akan merupakan representasi persepsi dari
mempengaruhi minat setiap perilaku yang significant others (tokoh panutan) baik
akan dilakukan. Dari uraian tersebut, perorangan maupun berkelompok yang
dirumuskan hipotesis sebagai berikut. kemudian mempengaruhi individu apakah
H1: Sikap (attitude towards behavior) akan menampilkan perilaku atau tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat (Alicia,2011).
mahasiswa yang berlatar belakang Ilmu Dalam pemilihan jurusan S1
Pengetahuan Alam dalam memilih program Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya maka
studi S1 Akuntansi sebagai jurusan terdapat sebuah kepercayaan yang
perkuliahan melibatkan diri sendiri atau orang lain dalam
pengambilan keputusan tersebut. Dorongan
dari keluarga juga dapat mempengaruhi
Konsep Norma Subyektif pelaku dalam melakukan pengambilan
Kepercayaan normatif adalah keputusan. Norma subyekif merupakan
persepsi perilaku yang dipengaruhi oleh kekuatan pendorong atau penahan seseoang
orang-orang penting di sekitar individu melalui nasihat atau penyuluhan informasi,
seperti keluarga, teman, atau bergantung sehingga norma subyektif akan membentuk
pada luas populasi dan jenis penelitian yang suatu intensi atau minat seseorang untuk
diambil. Ajzen mengasumsikan bahwa berperilaku tertentu. Dari uraian tersebut,
norma subyektif ditentukan oleh total dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
rangkaian keyakinan normatif (normative H2 : Norma subyektif (Subjective norms)
belief) yang dapat diakses berkenaan dengan berpengaruh signifikan terhadap minat
harapan-harapan yang berasal dari referent mahasiswa yang berlatar belakang Ilmu
atau orang/kelompok yang berpengaruh bagi Pengetahuan Alam dalam memilih program
individu (significant others) seperti orang studi S1 Akuntansi sebagai jurusan
tua, pasangan, teman dekat, rekan kerja atau perkuliahan
lainnya, tergantung pada perilaku yang
terlibat. Norma subyektif tidak hanya
ditentukan oleh referent, tetapi juga Konsep Kendali Keperilakuan
ditentukan oleh motivation to comply. Menurut theory of planned behavior
Secara umum, individu yang yakin bahwa (TPB), banyak perilaku tidak semuanya di
banyak referent yang membuat dirinya bawah kontrol penuh individual sehingga
termotivasi untuk mengikuti, berpikir bahwa perlu ditambahkan konsep kontrol perilaku
dirinya harus menampilkan perilaku, akan persepsian (perceived behavioral control)
merasakan tekanan sosial untuk (Hartono, 2008). Kontrol perilaku
melakukannya. persepsian (perceived behavioral control)
didefinisikan oleh Ajzen (1991) sebagai
Pengembangan Hipotesis Norma kemudahan atau kesulitan persepsian untuk
Subyektif melakukan perilaku. Kontrol perilaku
Norma Subyektif (subjective norms) persepsian ini merefleksikan pengalaman
merupakan dasar determinan kedua dari niat masa lalu dan mengantisipasi halangan-
(intention) dalam Theori of Planned halangan yang ada sehingga semakin

6
menarik sikap dan norma subjektif terhadap yaitu control beliefs (kepercayaan mengenai
perilaku, semakin besar kontrol perilaku kemampuan dalam mengendalikan) dan
persepsian, semakin kuat pula niat seseorang perceived power (persepsi mengenai
untuk melakukan perilaku yang sedang kekuasaan yang dimiliki untuk melakukan
dipertimbangkan. sesuatu). Jika seseorang memiliki
Menurut Dharmmesta (1998), kepercayaan mengendalikan yang kuat
kendali keperilakuan yang dirasakan mengenai faktor faktor yang ada yang akan
(perceived behavior control) merupakan memfasilitasi suatu perilaku, maka
kondisi di mana orang percaya bahwa suatu seseorang tersebut memiliki persepsi yang
tindakan itu mudah atau sulit dilakukan. tinggi untuk mampu mengendalikan suatu
Kendali keperilakuan mencakup perilaku. Sebaliknya, seseorang tersebut
pengalaman masa lalu mengenai manfaat- akan memiliki persepsi yang rendah dalam
manfaat dan rintangan-rintangan yang ada, mengendalikan suatu perilaku jika ia
yang dipertimbangkan oleh orang tersebut. memiliki control beliefs yang kuat mengenai
Persepsi kemampuan mengontrol atau faktor- faktor yang menghambat perilaku.
kontrol kendali keperilakuan (perceived Persepsi ini mencerminkan masa lalu
behavioral control) merupakan keyakinan antisipasi terhadap situasi yang akan datang.
(beliefs) bahwa individu pernah Dan sikap terhadap norma norma yang
melaksanakan atau tidak pernah berpengaruh di sekitar individu.
melaksanakan perilaku tertentu, individu Dalam hal ini seseorang akan
memiliki fasilitas dan waktu untuk mengambil keputusan untuk memilih
melakukan estimasi atas kemampuan dirinya jurusan S1 Akuntansi di STIE Perbanas
apakah dia punya kemampuan atau tidak karena mereka yakin mampu mengendalikan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilakunya pada pilihannya tersebut.
perilaku itu. Ajzen menamakan kondisi ini Kendali keperilakuan mempengaruhi minat
dengan “persepsi kemampuan mengontrol” seseorang melalui kepercayaan yang
(perceived behavioral control). Menurut dimiliki oleh seseorang tersebut untuk
Dharmmesta (1998) kontrol kendali menentukan atau mengendalikan dirinya
keperilakuan yang dirasakan (perceived dalam memilih keputusan untuk berperilaku.
behavioral control) merupakan kondisi Dari uraian tersebut, dirumuskan hipotesis
dimana orang percaya bahwa suatu tindakan sebagai berikut.
itu mudah atau sulit untuk dilakukan. H3: Kendali Keperilakuan (Perceived
Kontrol kendali keperilakuan mencakup behavioral) berpengaruh signifikan
pengalaman masa lalu menganai manfaat terhadap minat mahasiswa yang
manfaat dan rintangan rintangan yang ada, berlatar belakang Ilmu Pengetahuan
yang dipertimbangkan oleh orang tersebut. Alam dalam memilih program studi
S1 Akuntansi sebagai jurusan
Pengembangan Hipotesis Kendali perkuliahan
Keperilakuan
Menurut Achmad (2010), kontrol Motivasi
kendali keperilakuan merupakan motivasi Ada beberapa faktor yang
seseorang dipengaruhi oleh bagaimana ia mempengaruhi mahasiswa dalam memilih
mempersepsi tingkat kesulitan atau prodi S1 Akuntansi salah satunya adalah
kemudahan untuk menampilkan suatu motivasi. Menurut Robbins (2001: 166),
perilaku tertentu. Kontrol kendali motivasi adalah kesediaan untuk
keperilakuan ditentukan oleh dua faktor mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi

7
untuk tujuan organisasi yang dikondisikan terhadap adanya tujuan. Seperti contoh,
oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi seseorang akan memilih jurusan S1
beberapa kebutuhan individual.Selain faktor Akuntansi di STIE Perbanas jika seseorang
motivasi, faktor latar belakang sosial tersebut mempunyai motivasi yang melatar
ekonomi juga menjadi pertimbanganpenting belakangi pemilihan tersebut. Baik motivasi
bagi mahasiswa untuk menentukan prodi yang timbul dari dirinya sendiri atau
dan perguruan tinggi yang akan dipilihnya. motivasi yang diberikan oleh orang lain.
Menurut Santrock (2009: 194) status sosial Jika seseorang memiliki ketertarikan atau
ekonomi merujuk pada kategorisasi orang- kemampuan yang dibutuhkan dalam
orang yang dapat dibedakan menurut memilih S1 Akuntansi, maka kemungkinan
karakteristik ekonomi, pendidikan dan untuk memilih jurusan S1 Akuntansi akan
pekerjaan orangtua mereka. semakin tinggi. Motivasi mempengaruhi
Menurut Mc. Donald (dalam minat pelaku melalui dorongan dan
Sardiman2007: 73), menyebutkan bahwa keinginan dari individu tersebut untuk
motivasi sebagai perubahan energi dalam mengembangan potensi yang dimilikinya
diri seseorang yang ditandai dengan sehingga cenderung memiliki minat untuk
munculnya “feeling” dan didahului dengan memilih sesuatu yang disukainya. Dari
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari uraian tersebut, dirumuskan hipotesis
pengertian Mc. Donald ini mengandung tiga sebagai berikut.
elemen penting yaitu: Bahwa motivasi itu H4: Motivasi (Motivation) berpengaruh
mengawali terjadinya perubahan energi pada signifikan terhadap minat
diri setiap individu manusia (walaupun mahasiswa yang berlatar belakang
motivasiitu muncul dari dalam diri manusia), Ilmu Pengetahuan Alam dalam
penampakannya akan menyangkut kegiatan memilih program studi S1 Akuntansi
fisik manusia, Motivasi di tandai dengan sebagai jurusan perkuliahan
munculnya, rasa/”feeling” yang relevan
dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi Latar Belakang Sosial Ekonomi
dan emosi serta dapat menentukan tinggkah- Latar belakang sosial ekonomi
laku manusia, Motivasi akan dirangsang didefinisikan sebagai lingkungan sosial
karena adanya tujuan dan tujuan ini akan dimana seseorang berasal dan juga tingkat
menyangkut soal kebutuhan. ekonomi keluarga orang tersebut. Miflen
(1986: 227) seperti yang dikutip Maslihah
Pengembangan Hipotesis Motivasi (2007) mengatakan bahwa istilah status
Ada beberapa faktor yang sosial ekonomi menunjukkan pada
mempengaruhi mahasiswa dalam memilih kedudukan seseorang dalam suatu rangking
program studi S1 Akuntansi salah satunya strata yang tersusun secara hirarkis yang
adalah motivasi. Menurut Robbins merupakan kerataan tertimbang dari hal
(2001:166), motivasi adalah kesediaan untuk yang mempunyai nilai dalan suatu
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi masyarakat yang biasa dikenal sebagai
untuk tujuan organisasi yang dikondisikan privellege (kekayaan, beserta gaya
oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi hidupnya) dan kekuasaan. Beberapa
beberapa kebutuhan individu. Perilaku penelitian sebelumnya yang menunjukkan
seseorang didasari oleh motivasi dalam diri bahwa latar belakang sosial ekonomi
seseorang tersebut. Motivasi sebagai salah berpengaruh negatif diantaranya penelitian
satu perubahan energi dalam diri seseorang yang dilakukan oleh Tambunan (2010) yang
yang ditandai dengan munculnya perasaan menunjukkan bahwa latar belakang sosial

8
ekonomi mempunyai pengaruh negatif seseorang dalam suatu rangking strata yang
terhadap keputusan mahasiswa dalam tersusun secara hirarkis yang merupakan
menempuh pendidikan di jurusan akuntansi. kerataan tertimbang dari hal yang
Selain itu, ada beberapa mempunyai nilai dalam suatu masyarakat
penelitian yang menunjukkan bahwa latar yang bisa dikenal sebagai kekuasaan.
belakang sosial ekonomi berpengaruh positif, Beberapa penelitian sebelumnya Tambunan
yaitu penelitian yang dilakukan oleh (2010) menunjukan bahwa latar belakang
Harahap (2004) yang menunjukkan bahwa sosial ekonomi berpengaruh negative
latar belakang sosial ekonomi mempunyai terhadap keputusan mahasiswa dalam
pengaruh positif terhadap keputusan menempuh pendidikan di jurusan Akuntansi.
mahasiswa dalam menempuh pendidikan. Selain itu penelitian oleh Khoiriyah dkk
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh (2013) menunjukkan bahwa latar belakang
Khoiriyah dkk (2013) yang menunjukkan sosial ekonomi mempunyai pengaruh positif
bahwa latar belakang sosial ekonomi terhadap minat mahasiswa. Oleh karena itu
mempunyai pengaruh positif terhadap minat pada penelitian ini menguji pengaruh latar
mahasiswa. belakang sosial ekonomi dengan minat
Pengembangan Hipotesis Latar Belakang mahasiswa STIE Perbanas dalam memilih
Sosial Ekonomi S1 Akuntansi. Latar belakang sosial
Status sosial ekonomi orang tua ekonomi dapat berpengaruh untuk seseorang
merupakan kedudukan atau posisi orang tua dalam memilih S1 Akuntansi di STIE
dalam masyarakat yang diukur dengan latar Perbanas Surabaya. Misalnya, adanya
belakang pendidikan, penghasilan, dan tingkat pendidikan orang tua, profesi orang
profesi orang tua. Latar belakang pendidikan tua serta tingkat pendapatan orang tua yang
orang tua yang dulunya lulusan S1 mempengaruhi pelaku dalam memilih
Akuntansi dapat mempengaruhi pelaku jurusan S1 Akuntansi di STIE Perbanas
dalam memilih S1 Akuntansi. Begitu juga Surabaya. Latar belakang sosial ekonomi
dengan tingkat pengahasilan dan profesi dapat mempengaruhi minat pelaku melalui
orangtua bisa mempengaruhi pelaku status sosial dan latar belakang keluarga.
melakukan suatu tindakan. Status sosial Dari uraian tersebut, dirumuskan hipotesis
orang tua menentukan cara berpikir orang sebagai berikut.
tua untuk termasuk dalam hal pendidikan H5: Latar belakang sosial ekonomi
bagi anaknya. Adanya latar belakang dari (socio-economic background)
orang tua tersebut dapat mempengaruhi berpengaruh signifikan terhadap
minat anak untuk memilih suatu tindakan. minat mahasiswa yang berlatar
Berbeda apabila orang tua tersebut memiliki belakang Ilmu Pengetahuan Alam
beban dengan masalah ekonomi keluarga. dalam memilih program studi S1
Dengan demikian latar belakang sosial Akuntansi sebagai jurusan
ekonomi mempunyai pengaruh terhadap perkuliahan.
keputusan yang diambil oleh pelaku dalam
memilih S1 Akuntansi. Metode Penelitan
Latar belakang sosial ekonomi Jenis penelitian ini adalah penelitian
didefinisikan sebagai lingkungan dimana pengujian hipotesis (hypothesis testing).
seseorang berasal dan juga tingkat ekonomi Hipotesis yang telah dibuat sebelumnya
keluarga seseorang tersebut. Miflen akan di uji dan hasil dari pengujian hipotesis
(1986:227) mengatakan bahwa istilah status tersebut akan menjelaskan fenomena yang
sosial ekonomi menunjukan pada kedudukan terjadi dalam bentuk hubungan antar

9
konstruk. Penelitian ini melihat hubungan Pada penelitian ini, peneliti
sebab-akibat dan mempengaruhi- mengambil instrumen penelitian yang telah
dipengaruhi dari konstruk-konstruk yang dikembangkan dan diuji validitasnya oleh
diteliti, yaitu pengaruh sikap, norma peneliti sebelumnya. Instrumen penelitian
subyektif, dan kendali keperilakuan terhadap yang digunakan pada penelitian ini mengacu
niat perilaku dalam memilih jurusan pada instrumen dari penelitian Cohen dan
akuntansi sebagai jurusan perkuliahan. Hanno (1993).
Penelitian ini dimaksudkan untuk Untuk menganalisis penelitian ini digunakan
mengetahui seberapa besar pengaruh beberapa pengujian hipotesis dengan
menggunakan analisis regresi linear
variabel bebas terhadap variabel terikat.
berganda.Evaluasi model pengukuran
Sumber data yang digunakan
dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas.
adalah data primer. Pengertian data primer
Sedangkan model struktural dievaluasi dengan
menurut Umi Narimawati (2008:98) yaitu menggunakan R2 dan nilai koefisien path atau
data yang diperoleh dari penyebaran t-values.
kuisioner secara langsung kepada responden. Uji validitas melalui kuisioner
Penelitian ini menggunakan sampel 117 menggunakan teknik korelasi produk
mahasiswa- mahasiswi STIE Perbanas momen person dilakukan masing- masing
Surabaya berlatar belakang pendidikan Ilmu item yang membentuk variable tertentu,
Pengetahuan Alam yang memilih program dalam penelitian saat ini adalah sikap
studi S1 Akuntansi sebagai jurusan perilaku, norma subyektif, kendali
perkuliahannya. Penelitian ini tergolong keperilakuan, motivasi dan latar belakang
penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang sosial ekonomi mahasiswa berlatar belakang
menekankan pada pengujian teori-teori program Ilmu Pengetahuan Alam dalam
melalui variable-variabel yang digunakan. memilih program studi S1 Akuntansi
Metode pengambilan sampel yang sebagai jurusan perkuliahan dengan melihat
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai korelasi item dengan skor total seluruh
probability sampling. Sedangkan teknik item, karena data dalam penelitian ini
sampling yang digunakan adalah simple menggunakan skala likert maka digunakan
random sampling, dengan tingkat kesalahan metode person correlation dengan bantuan
sebesar 5% dari daftar pengambilan sampel alat ukur SPSS statistik. Nilai probabilitas
yang dianggap representatif. Jumlah sampel yang digunakan untuk menerima atau
dalam penelitian ini dihitung dengan menolak signifikansi korelasi adalah 0,05.
menggunakan rumus Slovin. Dari perhitungan, Uji reabilitas dilakukan untuk
jumlah sampel yang akan digunakan dalam mengukur konsistensi internal alat ukur.
penelitian ini sebanyak 117 mahasiswa. Reabilitas menunjukan akurasi, konsistensi,
Metode pengumpulan data yang dan ketepatan suatu alat ukur dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah metode melakukan pengukuran (Hartono, 2008a).
survey. Dalam penelian ini survei dilakukan Uji reabilitas dalam PLS dapat
dengan cara menyebarkan kuesioner. menggunakan dua metode, yaitu Cronbach’s
Kuesioner menurut Sekaran (2006:82) adalah alpha dan Composite reliability. Cronbach’s
daftar pertanyaan tertulis yang telah alpha mengukur batas bawah nilai reliability
dirumuskan sebelumnya yang akan responden suatu konstruk dan dikatakan reliable jika
jawab. Skala yang digunakan adalah skala
nilainya harus > 0,6.
likert. Responden diminta untuk mengisi
Nilai R2 digunakan untuk mengukur
pernyataan dalam skala ordinal berbentuk
tingkat variasi perubahan variabel
verbal dengan 5 alternatif jawaban.
independen terhadap variabel dependen.

10
Semakin tinggi nilai R2 berarti semakin baik Sumber : data diolah, lampiran 3
model prediksi dari model penelitian yang
diajukan. Nilai koefisien path menunjukkan Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat
tingkat signifikansi dalam pengujian disimpulkan bahwa responden telah mengisi
hipotesis. kuesioner sebanyak 117 kuesioner pada
mahasiswa STIE Perbanas Surabaya, dengan
Analisis Data dan Hasil Penelitian asumsi yang berjenis kelamin laki- laki
Penelitian ini dilakukan dengan sebanyak 25 responden atau sebanyak 27%
menyebarkan kuesioner sebanyak 134 sedangkan yang berjenis kelamin perempuan
kuesioner terhadap 134 responden yang sebanyak 92 responden atau sebanyak 73%.
ditujukan kepada mahasiswa S1 Akuntansi Responden dalam penelitian ini
STIE Perbanas Surabaya yang berlatar adalah mahasiswa yang angkatan 2015 yang
belakang IPA. Penelitian dilakukan terhadap berlatar belakang IPA pada saat SMA. Usia
117 responden, sedangkan 17 responden responden bervariasi diantaranya 17 tahun,
lainnya kembali kosong dan tidak dapat 18 tahun, 19 tahun, dan 20 tahun. Untuk
dilakukan analisis. Berikut mengenai daftar mengetahui apakah mahasiswa angkatan
kuesioneryang disebarkan: 2015 yang berlatar belakang IPA berminat
Table 4.1 untuk memilih S1 Akuntansi di STIE
Jumlah responden Perbanas Surabaya. Berikut tabel 4.3
Kuesioner 134 deskriptif berdasarkan usia responden.
yang disebar Tabel 4.3
Kuesioner 134 Karakteristik Responden Berdasarkan
yang Usia
kembali Usia Frekuensi %
Kuesioner 17 17 6 5
yang tahun
kembali 18 62 53
kosong tahun
Jumlah 117 19 47 40
kuesioner tahun
yang dapat 20 2 2
diolah tahun
Sumber: Data primer diolah 2015 Total 117 100
Selanjutnya jenis kelamin tercantum Sumber : data diolah, lampiran 3
dalam diri responden pada kuesioner,
bertujuan untuk mengetahui sebarapa Dari Tabel 4.3 diatas dapat diketahui
banyak responden laki- laki dan responden bahwa responden mahasiswa Akuntansi
perempuan yang telah mengisi kuesioner. angkatan 2015 yang berlatar belakang IPA
Tabel 4.2 berdasarkan usia. Terdapat usia 17 tahun
Karakteristik Responden Berdasarkan sebanyak 6 orang atau sebanyak 5%, usia 18
Jenis Kelamin tahun sebanyak 62 orang atau sebanyak 53%,
Jenis Frekuensi % usia 19 tahun sebanyak 47 orang atau
Kelamin sebanyak 40%, dan usia 20 tahun sebanyak
Laki-Laki 25 27 2 orang atau sebanyak 2%.
Perempuan 92 73 Selanjutnya, gambaran profil
Total 117 100 responden pada penelitian ini dapat dilihat

11
pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2 diketahui Sample Kolmogorov-Smirnov Test > 0,05
bahwa responden terbanyak dalam dan sebaliknya. Sedangkan normal
penelitian ini yaitu berjenis kelamin Probability Plot of Regression Standarized
perempuan dengan didominasi oleh Residual apabila data menyebar disekitar
responden dengan rentang umur 17 tahun garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
sampai dengan 20 tahun. diagonal, maka model regresi tersebut tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Uji validitas dilakukan untuk Tabel 4.11
mengetahui kemampuan instrumen Uji Normalitas
penelitian mengukur apa yang seharusnya
diukur (Hartono dan Abdillah, 2009:58). UJI ASYMP. KETERANGAN
Instrumen dalam penelitian ini adalah NORMALITAS SIG. (2-
kuesioner. Kuespioner dikatakan valid jika TAILED)
pertanyaan pada kuesioner mampu One sample 0.937 Data
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kolmogorov Terdistribusi
oleh kuesioner tersebut. Dan Uji reliabilitas smirnov test Normal
ini menggunakan Statistic Uji Cronbach Sumber: data diolah, Lampiran 5
Alpha dengan kriteria sebagai berikut
(Ghozali Imam, 2005): Uji Multikolinearitas
1. Jika koefisien Alpha Cronbach > Uji Multikolinearitas ini
0,6 maka variable tersebut dimaksudkan untuk membuktikan atau
reliable. menguji ada tidaknya hubungan yang linear
2. Jika koefisien Alpha Cronbach < antara variabel bebas (independen) yang
0,6 maka variable tersebut tidak satu dengan variabel bebas (independen)
reliable. yang lain. Adanya hubungan yang linear
antar variabel bebas akan menimbulkan
Case Processing Summary
kesulitan dalam memisahkan pengaruh
N % masing- masing variabel independen
Cases Valid 117 100.0 terhadap variabel dependennya. Hasil
Excluded a
0 .0 pengujiannya adalah sebagai berikut:
Total 117 100.0
Tabel 4.13
a. Listwise deletion based on all variables in the Uji Multikolinearitas
procedure. Variabel Sig. Collinearity
Reliability Statistics Statistics
Cronbach's Alpha N of Items Toleranc VIF
e
.820 5
Sikap 0.00 0.650 1.54
0 0
Norma 0.74 0.761 1.31
Uji normalitas Subyektif 7 4
Bertujuan untuk menguji apakah Kendali 0.27 0.791 1.26
Keperilakua 5 5
residual mempunyai ditribusi normal atau n
tidak. Uji normalitas ini menggunakan Motivasi 0.00 0.593 1.68
kolmogorov-smirnov. Jika nilai 2 6
probabilitasnya >5% maka variable tersebut Latar 0.47 0.859 1.16
Belakang 8 4
berdistribusi normal ( imam Sosial
ghozali,2002 :35-34). Distribusi data Ekonomi
dinyatakan normal apabila nilai p dari One Sumber: data diolah, Lampiran 5
12
dan latar belakang sosial ekonomi
Dari hasil uji multikolinearitas yang mahasiswa berlatar belakang IPA dalam
ditampilkan pada table 4.13 diatas dapat
dilihat pada hasil perhitungan Tolerance, memilih S1 Akuntansi di STIE Perbanas
tidak ada variabel independen yang Surabaya, dianalisis dengan menggunakan
memiliki Tolerance < 0.10 yang berarti regresi linear berganda, dan hasilnya adalah
tidak terdapat korelasi antar variabel sebagai berikut:
independen yang nilainya lebih dari
95%. Hasilperhitungan Variance Tabel 4.15
Inflation Factor (VIF) menujukkan Koefisien Korelasi
bahwa tidak ada variabel independen Sumber: data diolah
yang memiliki VIF > 10. Dapat lampiran 6
disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel Koefisien Korelasi
independen (sikap, norma subyektif,
kendali keperilakuan, motivasi, dan Berdasarkan analisis yang dilakukan
latar belakang sosial ekonomi) dalam dengan menggunakan Regresi Linear
model regresi. Berganda dengan bantuan program statistic
SPSS didapatkan hasil pada model summary
Uji Heterokedastisitas bahwa harga koefisien korelasi ganda
sebasar R= 0.797. Hal ini menunjukkan
Uji heterokedastisitas ini bahwa terdapat hubungan yang bersifat
dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengaruh antara variabel bebas (sikap,
variasi residual Absolut sama atau tidak norma subyektif, kendali keperilakuan,
sama untuk semua pengamatan. Model Summary
b

Sehingga apabila terjadi


Adjusted R Std. Error of
Heteroskedastisitas maka estimasi Model R R Square Square the Estimate
keakuratan menjadi tidak akurat 1 .797a .635 .619 .455
( Rievelt dan Sunaryanto, 1993). Hasil a. Predictors: (Constant), RATA2 LSE, RATA2 NS,
pengujiannya adalah sebagai berikut: RATA2 KP, RATA2 SKP, RATA2 M
Tabel 4.14 b. Dependent Variable: RATA2 MP
Uji Heteroskedastisitas
motivasi, dan latar belakang sosial ekonomi)
terhadap variabel terikat (minat pelaku).

Koefisien Determinasi
Pada Model Summary ( Tabel 4.15 )
bahwa hasil R Square sebesar 0.635. Hal ini
menunjukkan bahwa 63.5% variabel bebas
(sikap, norma subyektif, kendali
keperilakuan, motivasi, dan latar belakang
sosial ekonomi) dapat mempengaruhi
variabel terikat ( minat pelaku ) sedangkan
Sumber: data diolah lampiran 5 36.5% minat pelaku dalam memilih S1
Berdasarkan grafik plot tersebut Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya dapat
tidak terlihatpola tertentu sehingga dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar
dapat disimpulkan model regresi tidak variabel independennya.
terdapat heteroskedatisitas.
Persamaan Garis Regresi
Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil analisis pada table
Dalam pengambilan keputusan untuk coefficients diperoleh hasil nilai beta
mengetahui pengaruh sikap, norma sebagai berikut:
subyektif, kendali keperilakuan, motivasi,

13
Perbanas Surabaya akan naik
Tabel 4.16 sebesar 0.761 point.
3. Harga Koefisien X2 = - 0.015 hal
Coefficients a ini menunjukkan apabila semua
variabel konstan dan apabila nilai
Standa variabel norma subyektif (X2)
Unstandardiz rdized mengalami penurunan sebesar
ed Coeffici satu point, maka minat pelaku
Coefficients ents dalam memilih S1 Akuntansi di
Std. STIE Perbanas Surabaya akan
Model B Error Beta t Sig. turun sebesar 0.015 point.
1 (Cons - 4. Harga Koefisien X3 = 0.078 hal
tant) -.608 .347 1.75 .083 ini menunjukkan bahwa apabila
0 semua variabel konstan dan
apabila nilai variabel kendali
RATA 8.94 keperilakuan (X3) mengalami
.761 .085 .636 .000
2 SKP 3 kenaikan sebesar satu point,
RATA
-.015 .047 -.021
-
.747
maka minat pelaku dalam
2 NS .323 memilih S1 Akuntansi di STIE
RATA 1.09 Perbanas Surabaya akan naik
.078 .071 .071 .275 sebesar 0.078 point.
2 KP 7
5. Harga Koefisien X4 = 0.301 hal
RATA .301 .095 .236 3.16 .002 ini menunjukkan bahwa apabila
2M 3
semua variabel konstan dan
RATA
-.044 .062 -.044
-
.478
apabila nilai variabel motivasi
2 LSE .712 (X4) mengalami kenaikan
a. Dependent sebesar satu point, maka minat
Variable: pelaku dalam memilih S1
RATA2 MP Akuntansi di STIE Perbanas
Surabaya akan naik sebesar 0.301
Sumber: data primer diolah lampiran 6 point.
Pada Tabel dianalisis diatas didapat 6. Harga Koefisien X5 = -0.044 hal
hasil persamaan garis regresinya adalah ini menunjukkan bahwa apabila
sebagai berikut: semua variabel konstan dan
Y= -0.608+ 0.761 X1- 0.015 X2+ 0.078 apabila nilai varabel latar
X3+ 0.301 X4- 0.044 X5 + e belakang sosial ekonomi (X5)
Sesuai dengan persamaan garis mengalami penurunan satu point,
regresi yang diperoleh, maka dapat maka minat pelaku dalam
dijelaskan sebagai berikut: memilih S1 Akuntansi di STIE
Perbanas Surabaya akan turun
1. Harga Koefisien konstanta = - sebesar 0.044 point.
0.608 hal ini menunjukkan
bahwa apabila nilai dari variabel Uji F
sikap, norma subyektif, kendali Untuk mengetahui cocok atau tidaknya alat
keperilakuan, motivasi, dan latar
belakang sosial ekonomi sama analisa regresi yang digunakan dalam
dengan nol, maka minat pelaku penelitian ini maka digunakan uji F. Dalam
dalam memilih S1 Akuntansi di table berikut ini disajikan analisis uji F.
STIE Perbanas Surabaya akan
turun sebesar 0.608 point.
2. Harga Koefisien X1 = 0.761 hal
ini menujukkan bahwa apabila
semua variabel konstan dan
apabila nilai variabel sikap (X1)
mengalami kenaikan sebesar satu
point, maka minat pelaku dalam
memilih S1 Akuntansi di STIE

14
hipotesis dengan tingkat sig. 0,05 dijelaskan
Tabel 4.18 jika < 0,05 maka Ho ditolak dan sebaliknya.
Pengujian Hipotesis Dengan Tabel 4.17

P
ANOVAb e Coefficients a
Sum of n Standar
Square Mean dized
Model s Df Square F Sig.
g Unstandardized Coeffici
u Coefficients ents
1 Regre 38.6 a
ssion
40.036 5 8.007
16
.000 j Std.
Resid
i
Model B Error Beta t Sig.
23.016 111 .207
ual 1 a (Const -
-.608 .347 .083
Total 63.052 116
n ant) 1.750
RATA
a. Predictors: (Constant), RATA2 LSE, RATA2 .761 .085 .636 8.943 .000
NS, RATA2 KP, RATA2 SKP, RATA2 M H2 SKP
b. Dependent Variable: i RATA -.015 .047 -.021 -.323 .747
RATA2 MP p 2 NS
Uji – F o RATA .078 .071 .071 1.097 .275
2 KP
t
Sumber: data primer diolah, lampiran 6 RATA
e2M .301 .095 .236 3.163 .002
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat s RATA
disimpulkan ketentuan penerimaan atau i 2 LSE -.044 .062 -.044 -.712 .478
penolakan hipotesis dengan signifikan 0.05 s
yang ada menurut Ghozali (2013) adalah
a. Dependent Variable:
jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak D MP
RATA2
yang artinya bahwa model regresi tersebut e
bersifat fit begitupun sebaliknya. Terlihat ngan Uji – t
dari angka Fhitung sebesar 38.616 dengan Sumber: data primer diolah, lampiran 6
sig. 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti regresi fit dan variabel Berdasarkan Tabel 4.17 diatas dapat
independen yang meliputi sikap, norma disimpulkan bahwa dapat diketahui
subyektif, kendali keperilakuan, motivasi, hasil uji t:
dan latar belakang sosial ekonomi secara 1. Hipotesis pertama (H1) bahwa
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel sikap (X1) berpengaruh
minat mahasiswa berlatar belakang IPA terhadap minat mahasiswa berlatar
dalam memilih S1 Akuntansi di STIE belakang IPA dalam memilih S1
Perbanas Surabaya. Hasil analisis ini Akuntansi di STIE Perbanas
menunjukkan bahwa model regresi yang Surabaya dengan tingkat sig. 0,000 <
digunakan untuk teknik analisis ini masih 0,05 yang artinya H0 ditolak dan H1
bisa dilakukan. diterima yang menunjukkan bahwa
Uji t variabel sikap berpengaruh
Uji t digunakan untuk melihat signifikan terhadap minat mahasiswa
signifikan dari pengaruh secara individual berlatar belakang IPA dalam
antara variabel bebas dan variabel terikat, memilih S1 Akuntansi di STIE
dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah Perbanas Surabaya.
konstan. Kriteria klasifikasi pengujian 2. Hipotesis kedua (H2) bahwa variabel
norma subyektif (X2) tidak

15
berpengaruh terhadap minat >0,05 yang artinya H0 diterima dan
mahasiswa berlatar belakang IPA H1 ditolak yang menunjukkan bahwa
dalam memilih S1 Akuntansi di latar belakang sosial ekonomi tidak
STIE Perbanas Surabaya dengan berpengaruh signifikan terhadap
tingkat sig. 0,747 >0,05 yang artinya minat mahasiswa berlatar belakang
H0 diterima dan H1 ditolak yang IPA dalam memilih S1 Akuntansi di
menunjukkan bahwa norma STIE Perbanas Surabaya.
subyektif tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat mahasiswa Kesimpulan dan Saran
berlatar belakang IPA dalam Penelitian ini berjuan untuk
memilih S1 Akuntansi di STIE mengetahui faktor apa saja yang
Perbanas Surabaya. mempengaruhi minat mahasiswa berlatar
3. Hipotesis ketiga (H3) bahwa variabel belakang IPA dalam memlilih S1 Akuntansi
kendali keperilakuan (X3) tidak di STIE Perbanas Surabaya. Sampel dalam
berpengaruh terhadap minat penelitian ini adalah 117 responden
mahasiswa berlatar belakang IPA mahasiswa S1 Akuntansi angkatan 2015
dalam memilih S1 Akuntansi di yang berlatar belakang IPA. Teknik
STIE Perbanas Surabaya dengan pengambilan sampel pada penelitian ini
tingkat sig. 0,275 >0,05 yang artinya dilakukan dengan metode teknik sampling
H0 diterima dan H1 ditolak yang probabilitas (probability) merupakan teknik
menunjukkan bahwa kendali yang memberikan peluang atau kesempatan
keperilakuan tidak berpengaruh yang sama bagi setiap unsur (anggota)
signifikan terhadap minat mahasiswa populasi untuk dipilih menjadi anggota
berlatar belakang IPA dalam sampel. Selain itu probability sampling
memilih S1 Akuntansi di STIE merupakan pemilihan sampel tidak
Perbanas Surabaya. dilakukan secara subjektif, dalam arti
4. Hipotesis keempat (H4) bahwa sampel yang terpilih tidak didasarkan
variabel motivasi (X4) berpengaruh semata- mata pada keinginan si peneliti
terhadap minat mahasiswa berlatar sehingga setiap anggota populasi memiliki
belakang IPA dalam memilih S1 kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih
Akuntansi di STIE Perbanas sebagai sampel. Teknik pengumpulan
Surabaya dengan tingkat sig. 0,002 < sampel yang digunakan adalah dengan
0,05 yang artinya H0 ditolak dan H1 membagikan kuesioner kepada mahasiswa
diterima yang menunjukkan bahwa S1 Akuntansi STIE Perbanas Surabaya
variabel motivasi berpengaruh angkatan 2015 yang berlatar belakang IPA
signifikan terhadap minat mahasiswa dan menggunakan alat uji statistika SPSS 16.
berlatar belakang IPA dalam Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
memilih S1 Akuntansi di STIE
1. Dari hasil uji F menunjukkan bahwa
Perbanas Surabaya. model regresi atau persamaan faktor
5. Hipotesis kelima (H5) bahwa Sikap (X1), Norma Subyektif (X2),
variabel latar belakang sosial Kendali Kperilakun (X3), Motivasi
ekonomi (X5) tidak berpengaruh
(X4), dan Latar Belakang Sosial
terhadap minat mahasiswa berlatar
Ekonomi (X5) dapat dikatakan fit. Hal
belakang IPA dalam memilih S1 ini dilihat berdasarkan Tabel 4.16 yang
Akuntansi di STIE Perbanas dapat disimpulkan ketentuan
Surabaya dengan tingkat sig. 0,478 penerimaan atau penolakan hipotesis

16
dengan signifikan 0.05 yang ada memilih S1 Akuntansi di STIE
menurut Ghozali (2013) adalah jika Perbanas Surabaya.
nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak 8. Hipotesis ketiga (H3) bahwa
yang artinya bahwa model regresi variabel kendali keperilakuan (X3)
tersebut bersifat fit begitupun tidak berpengaruh terhadap minat
sebaliknya. Terlihat dari angka Fhitung mahasiswa berlatar belakang IPA
sebesar 38.616 dengan sig. 0.000 < 0.05, dalam memilih S1 Akuntansi di
maka H0 ditolak dan H1 diterima yang STIE Perbanas Surabaya dengan
berarti regresi fit dan variabel tingkat sig. 0,275 >0,05 yang artinya
independen yang meliputi sikap, norma H0 diterima dan H1 ditolak yang
subyektif, kendali keperilakuan, menunjukkan bahwa kendali
motivasi, dan latar belakang sosial keperilakuan tidak berpengaruh
ekonomi secara bersama-sama memiliki signifikan terhadap minat mahasiswa
pengaruh terhadap minat mahasiswa berlatar belakang IPA dalam
berlatar belakang IPA dalam memilih memilih S1 Akuntansi di STIE
S1 Akuntansi di STIE Perbanas Perbanas Surabaya.
Surabaya. 9. Hipotesis keempat (H4)
2. Dari hasil uji t berdasarkan Tabel bahwa variabel motivasi (X4)
4.15 dapat disimpulkan bahwa dapat berpengaruh terhadap minat
diketahui hasil uji t: mahasiswa berlatar belakang IPA
6. Hipotesis pertama (H1) dalam memilih S1 Akuntansi di
bahwa variabel sikap (X1) STIE Perbanas Surabaya dengan
berpengaruh terhadap minat tingkat sig. 0,002 < 0,05 yang artinya
mahasiswa berlatar belakang IPA H0 ditolak dan H1 diterima yang
dalam memilih S1 Akuntansi di menunjukkan bahwa variabel
STIE Perbanas Surabaya dengan motivasi berpengaruh signifikan
tingkat sig. 0,000 < 0,05 yang artinya terhadap minat mahasiswa berlatar
H0 ditolak dan H1 diterima yang belakang IPA dalam memilih S1
menunjukkan bahwa variabel sikap Akuntansi di STIE Perbanas
berpengaruh signifikan terhadap Surabaya.
minat mahasiswa berlatar belakang 10. Hipotesis kelima (H5) bahwa
IPA dalam memilih S1 Akuntansi di variabel latar belakang sosial
STIE Perbanas Surabaya. ekonomi (X5) tidak berpengaruh
7. Hipotesis kedua (H2) bahwa terhadap minat mahasiswa berlatar
variabel norma subyektif (X2) tidak belakang IPA dalam memilih S1
berpengaruh terhadap minat Akuntansi di STIE Perbanas
mahasiswa berlatar belakang IPA Surabaya dengan tingkat sig. 0,478
dalam memilih S1 Akuntansi di >0,05 yang artinya H0 diterima dan
STIE Perbanas Surabaya dengan H1 ditolak yang menunjukkan bahwa
tingkat sig. 0,747 >0,05 yang artinya latar belakang sosial ekonomi tidak
H0 diterima dan H1 ditolak yang berpengaruh signifikan terhadap
menunjukkan bahwa norma minat mahasiswa berlatar belakang
subyektif tidak berpengaruh IPA dalam memilih S1 Akuntansi di
signifikan terhadap minat mahasiswa STIE Perbanas Surabaya.
berlatar belakang IPA dalam 3. Pada Model Summary ( Tabel 4.13 )
bahwa hasil R Square sebesar 0.635.

17
Hal ini menunjukkan bahwa 63.5% Saran pada penelitian ini adalah
variabel bebas (sikap, norma dengan memperhatikan kesimpulan yang
subyektif, kendali keperilakuan, telah dikemukakan, maka dapat disajikan
motivasi, dan latar belakang sosial saran yang diharapkan mempunyai manfaat
ekonomi) dapat mempengaruhi dan dapat digunakan sebagai bahan refensi
variabel terikat ( minat pelaku ) untuk penelitian selanjutnya dimasa akan
sedangkan 36.5% minat pelaku datang dan sebagai infomasi untuk lembaga
dalam memilih S1 Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya. Dari hasil analisa
STIE Perbanas Surabaya dapat dan kesimpulan yang telah diperoleh diatas
dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar peneliti menyarankan sebagai berikut :
variabel independennya. 1. Peneliti selanjutnya diharapkan
lebih menggunakan sampel yang
Implikasi disini adalah telah teruji lebih luas tidak hanya mahasiswa
bahwa terdapat pengaruh positif dan yang berlatar belakang IPA saja,
signifikan Sikap terhadap minat mahasiswa serta sampel yang digunakan
berlatar belakang IPA dalam memilih S1 agar diperluas lagi tidak hanya
Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya. mahasiswa angkatan 2015 saja.
Responden menilai merupakan hal baik dan 2. Peneliti selanjutnya diharapkan
menyenangkan dalam memilih S1 Akuntansi menambahkan variabel, tidak
di STIE Perbanas Surabaya. Dan telah teruji hanya sikap, norma subyektif,
bahwa terdapat pengaruh positif dan kendali keperilakuan, motivasi,
signifikan Motvasi terhadap minat dan latar belakang sosial
mahasiswa berlatar belakang IPA dalam ekonomi. Atau dengan
memilih S1 Akuntansi di STIE Perbanas mengganti variabel yang tidak
Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin berpengaruh dengan variabel
tinggi motivasi mahasiswa yang berlatar yang baru.
belakang IPA dalam memilih S1 Akuntansi 3. Penggunaan instrument tidak
di STIE Perbanas Surabaya semakin tinggi hanya berupa kuesioner, juga
pula minat mahasiswa tersebut untuk bisa dilakukan dengan
memilih S1 Akuntansi di STIE Perbanas wawancara secara langsung agar
Surabaya. Keterbatasan disini adalah mendapatkan hasil yang lebih
peneliti menyadari bahwa penelitian ini akurat.
terdapat beberapa keterbatasan yang 4. Pengujian hipotesis bisa
mungkin dapat mempengaruhi hasil dilakukan dengan PLS tidak
penelitian. Keterbatasan-keterbatasan hanya dengan uji regresi linear
tersebut penelitian ini hanya dilakukan di berganda saja.
STIE Perbanas Surabaya dan sampelnya
hanya mahasiswa angkatan 2015 yang DAFTAR RUJUKAN
Achmat, Zakarija. 2010. Theory of Planned
berlatar belakang IPA dengan jumlah Behavior: Masihkah Relevan?
responden 117 orang dan dalam penelitian (http://zakarija.staff.umm.ac.id) .
ini uji validitas menggunakan pearson Diakses tanggal 27 September 2015.
correlation yaitu hanya melihat nilai Ajzen, I. 1985. From intention to actions: A
signifikansinya saja sehingga tidak dapat Theory of Planned Behavior.
mengetahui hubungan kuat atau tidaknya Heidelberg, Germany: Springer.
tiapitem pertanyaan. Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned
Behavior. Organizational Behavior

18
and Human Decision Processes, Badan Penerbit Universitas
50(2), 179-211. Diponegoro.
Ajzen, Icek. 2001. Behavioral Intervensions Ghozali. Imam. 2006. Akuntansi
Based on the Theory of Planned Keperilakuan Konsep dan Kajian
Behavior. Empiris Perilaku Akuntan.
Ajzen, Icek. 2006. Constructing a Theory of Semarang: Badan Penerbit Undip.
Planned Behavior Questionnaire. Harahap, Novita. 2004. Analisis Faktor-
(http://www.people.ummas.ajzen/tp Faktor yang Mempengaruhi
b.html), diakses 15 November 2015. Keputusan Mahasiswa dalam
Alleyne, P dan K. Philips. 2011. Exploring Menempuh Pendidikan Politeknik
Academic Dishonesty Among LP3I Medan. Tesis Program Pasca
University Students in Barbados: Sarjana Program Studi Ilmu
An Estention to the Theory of Manajemen Universitas Sumatera
Planned Behavior. Journal of Acad Utara, Medan.
Ethics. Vol IX (323-338). (tidakdipublikasikan).
Andriani, Evanti, and Helmy Adam. Hartono, Abdillah, W. 2009. Konsep
“Pengaruh Biaya Pendidikan, Latar Aplikasi PLS (Partial Least
Belakang Sosial Ekonomi, Motivasi, Square) untuk Penelitian Empiris.
dan Reputasi Terhadap Minat Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Mahasiswa Memilih Prodi S1 Hartono, J.M. 2008. Sistem Informasi
Akuntansi Perguruan Tinggi di Keperilakuan. Yogyakarta: Erlangga.
Malang.” Jurnal ilmiah mahasiswa Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis
FEB 1.2 (2013). Pradigma Kuantitatif. PT. Grasindo:
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Jakarta
Penelitian Suatu Pendekatan Indriantoro, Nur dan Bambang SUpomo.
Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: PT 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Rineka Cipta. untuk Akuntansi dan Manajemen
Bidin. Z., Haron, H., Zainuddin, Y., & Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE-
Ismail, I. (2005). Factors Yogyakarta.
Influencing Students” Intention to Jogiyanto. 2008. Sistem Informasi
Enroll in Bachellor of Accounting Keperilakuan (Edisi Revisi ed.).
Degree: An Application of Theory Yogyakarta: CV Andi Offset.
of Reasoned Action. Jurnal Ekuitas, Khoiriyah, Daimatul, Made Susilawati,
9(3), 340-361. Desak Putu Eka Nilakusumawati.
Cendrawi, Galuh Putri.” Minat Mahasiswa 2013. “ Faktor-Faktor yang
Baru Program Studi Akuntansi Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Dalam Memilih Jurusan Perkliahan.” Asal Luar Bali Kuliah di FMIPA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 3.1 Universitas Udayana Bali” e-
((2015). journal Matematika Vol.2, No.1,
Dharmmesta, Basu Swastha. 1998. Theory JAnuari 2013, 24-32.
of Planned Behavior: Dalam Martini. 2013. Analisa Faktor-Faktor Yang
Penelitian Sikap, Niat, dan Mempengaruhi Pemilihan Jurusan
Perilaku Konsumen. Kelola Gadjah Akuntansi Sebagai Tempat Kuliah
Mada Bussiness Review. No. 18, Th. Di Perguruan Tinggi. Jakarta:
VII. Hal. 85-103. Fakultas Ekonomi, Universitas
Fitriani, Desi. 2014. Masih Bingung Budi Luhur.
Memilih Jurusan Kuliah?. Maslihah k, Lilik. 2007. Pengaruh Latar
www.news.okezone.com.s’ud, Belakang Sosial Ekonomi Orangtua
Diakses 27 September 2015 Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Ghozali. Imam. 2005. Aplikasi Analisis Kelas Ii Mts Negeri Wongsorejo
Regression Berganda dengan Banyuwangi. Skripsi Sarjana
Program SPSS, Edisi 3. Semarang: Pendidikan Ilmu Pengetahuan

19
Sosial Program Studi Pendidikan academic majors: A Longitudinal
Ekonomi (S.Pd) Universitas Islam Analysis. Accounting Education:
Negeri Malang. (tidak An International Journal. Vol.18,
dipublikasikan). No. 3, 233-253.
Ningsih, I.S.P., & Zaky, A. (2015). Tambunan, Luna Theresia. 2010. Analisis
Determinan Niat Mahasiswa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
memilih Konsentrasi Akuntansi dan Keputusan Mahasiswa Dalam
Keuangan Syariah.” Jurnal Ilmiah Menempuh Pendidikan Pada
Mahasiswa FEB 3.1 (2015) Jurusan Akuntansi Universitas
Puruhita. R., & Zaky, A. (2015). Minat HKPB Nommensen Medan. Tesis
Mahasiswa Berlatar Belakang Ilmu Program Pasca Sarjana Universitas
Alam Dalam Memilih Jurusan Sumatera Utara, Medan. (tidak
Akuntansi Sebagai Jurusan dipublikasikan).
Perkuliahan.” Jurnal ilmiah Yolanda, Arabella. 2014. Pengaruh Persepsi
mahasiswa FEB 3. (2015). Manfaat, Persepsi Kemudahan,
Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Persepsi Kenyamanan Dan Norma
Organisasi. Jakarta: PT Indeks. Subjektif Terhadap Minat
Santrock, John W. 2009. Psikologi Menggunakan 17 Electronic
Pendidikan. Jakarta: Salemba Commerce (E-Commerce). Skripsi.
Humanika. Malang: Fakultas Ekonomi dan
Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Bisnis Universitas Brawijaya.
Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Simons, Kathleen A., Dana R. Lowe, and
David E. Stout. “ Comprehensive
Literature Review: Factors
Influencing Choice of Accounting
As a Major.” Proceedings of The
2003 Academy of Business
Education Conference. Vol. 4.
2003.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.
1989. Metode Penelitiian Survey.
Jakarta Barat: Pustaka LP3ES
Indonesia.
Sulistiani, Dewi. 2012. Faktor-Faktor yang
Mepengaruhi Niat Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkrier Sebagai
Akuntan Publik: Aplikasi Theory Of
Planned Behavior (Studi Empiris
Pada Mahasiswa Universitas
Diponegoro). Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2008. Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alphabeta.
Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alphabeta.
Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alphabeta.
Tan, L. M., and Laswad, F. 2006.
Understanding students choice of

20
21

You might also like