You are on page 1of 13

Vol. 9 No.

2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

DIFFERENCES COMPLICATIONS DURING PERINATAL IN HISTORY OF WOMEN WITH DIABETES


MELLITUS AND OBESITY GESTATIONAL

1 2 3
Dr.Ns.Ratna Hidayati,M.Kep.,Sp.Mat ; Devin Setyorini , Nian Afrian Nuari, S.Kep.Ns.,M.Kep
Email wildanss@yahoo.com; Hp 082143130079
STIKES Karya Husada Kediri, Jalan Soekarno Hatta no 7, Kotak Pos 153, Telp/fax. (0354) 395203 Pare
Kediri

ABSTRACT

Complications in the perinatal period are abnormal. Factors of complications can be seen from the time of
pregnancy, labor and post-partum. The aim of this research is to know the difference of complication at the
time of perinatal mother with history of Diabetes Mellitus Gestional and Obesity. Design of this research was
comparative with a restrospective approach. This research was conducted in March-April 2018 in the
medical record room of Kediri Regency Hospital. Case samples were taken by purposive sampling technique
of 50 respondents of pregnant women with a history of Diabetes Mellitus Gestational and with obesity
history. Independent variables with a history of Gestational Diabetes Mellitus and Obesity and dependent
variables were perinatal complications and maternal. Using Chi Square statistical test data is analyzed by
calculating odds ratio. The result showed that the odds ratio was shown by estimate value of 0.365 and p
value = 0,015 (<0,05). H1 received OR<1 this means pregnant women with Gestational Diabetes Mellitus
have a risk factor 0,3 times the risk of experiencing complications than pregnant women with a history of
Obesity. Therefore the role of nurses need to provide socialization to lower blood sugar levels and perform
routine ANC so that thus reducing the risk of complications.
Keywords: Mother, complication, perinatal period, Gestational Diabetes Mellitus, Obesity.

ABSTRAK
Komplikasi pada periode perinatal tidak normal. Faktor komplikasi dapat dilihat dari waktu kehamilan,
persalinan dan post partum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan komplikasi pada
saat ibu perinatal dengan riwayat Diabetes Mellitus Gestional dan Obesitas. Desain penelitian ini komparatif
dengan pendekatan restrospektif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 di ruang rekam medis
Rumah Sakit Kabupaten Kediri. Sampel kasus diambil dengan teknik purposive sampling dari 50 responden
wanita hamil dengan riwayat Diabetes Mellitus Gestational dan dengan riwayat obesitas. Variabel
independen dengan riwayat Gestational Diabetes Mellitus dan Obesitas dan variabel dependen adalah
komplikasi perinatal dan ibu. Menggunakan data uji statistik Chi Square dianalisis dengan menghitung rasio
odds. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio odds ditunjukkan oleh nilai estimasi 0,365 dan nilai p =
0,015 (<0,05). H1 diterima OR <1 ini berarti wanita hamil dengan Gestational Diabetes Mellitus memiliki
faktor risiko 0,3 kali risiko mengalami komplikasi dibandingkan wanita hamil dengan riwayat Obesitas. Oleh
karena itu peran perawat perlu memberikan sosialisasi untuk menurunkan kadar gula darah dan melakukan
ANC rutin sehingga dengan demikian mengurangi risiko komplikasi.
Kata kunci: Ibu, komplikasi, masa perinatal, Gestational Diabetes Mellitus, Obesitas.

PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) sungsang, plasenta previa, post-date. Pada
merupakan kehamilan normal yang disertai persalinan dapat menyebabkan makrosomia,
dengan peningkatan insulin resistance (ibu kontraksi uterus, retensio plasenta, CPD
hamil gagal mempertahankan euglycemia) (Cepalo Pelvik Dispropotion), infeksi saluran
kondisi diabetes dialami sementara selama kemih, sectio cesaria. Pada post partum
masa kehamilan. Artinya kondisi diabetes atau menyebabkan HPP (Hemoragi Post Partum),
intoleransi glukosa pertama kali didapati plasenta manual, infeksi post partum.
selama masa kehamilan. Biasanya pada
trimester kedua atau ketiga (OPHD-Oregon Dewasa ini masalah yang sering terjadi pada
Public Health Division,2009). Ibu hamil dengan ibu hamil yaitu mengalami peningkatan berat
Diabetes Mellitus Gestasional dapat badan berlebih atau sering disebut obesitas.
menyebabkan berbagai penyulit pada masa Obesitas merupakan suatu keadaan gangguan
perinatal. Pada kehamilan dapat menyebabkan keseimbangan antara asupan kalori dan
pre-eklamsi, abortus, hidromnion, bayi letak penggunaannya (Gunatilake, 2011). Lemak
JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 148
Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

tubuh normal umunya ditunjukkan sebagai Health Report yang paling baru, (35%) wanita
presentase massa tubuh dan harus berada yang meninggal memiliki tubuh obese/gemuk .
dikisaran (25-30%) pada wanita (18-23% pada Wanita hamil dengan obesitas mencapai (28%)
pria). Individu yang memiliki presentase lebih dari keseluruhan kehamilan dengan (8%)
tinggi dari angka tersebut dianggap gemuk dikategorikan sebagai “Extremely obese” (BMI
(obese). Proses terjadinya obesitas distribusi ≥ 40 kg/m2) dan jumlah penderitanya
jaringan lemak pada berbagai organ yang mengalami peningkatan setiap tahun. Keadaan
berbeda memberikan implikasi morbiditas yang ini menunjukan suatu kondisi yang sangat
berbeda. Secara spesifik, lemak yang serius mengingat komplikasi yang
berlebihan di daerah abdomen dan intra ditimbulkannya baik terhadap ibu, fetus,
abdomen berimplikasi terhadap morbiditas lebih neonatus serta potensial komplikasi yang dapat
signifikan dibandingkan lemak berlebih di ditimbulkannya pada kehidupan selanjutnya
daerah bokong atau ekstremitas bawah. Fakta serta secara ekonomi akan membutuhkan
menunjukan bahwa lemak di daerah abdomen biaya yang lebih banyak (Gunatilake, 2011). Di
bersifat lebih lipolytically active dibandingkan Indonesia data tahun 2013 menujukkan bahwa
dengan lemak di daerah yang lainnya. prevalensi obesitas pada penduduk usia > 18
Lepasnya asam lemak bebas dalam sirkulasi tahun sebesar (15,4%). Sedangkan obesitas
dapat menyebabkan efek yang buruk terhadap pada perempuan > 18 tahun di Indonesia pada
metabolisme terutama di hati, adipokines dan tahun 2013 sebesar (32,9%), meningkat
cytokines yang disekresikan oleh adiposit (18,1%) dari tahun 2007 (13,9%) dan (17,5%)
viseral yang berperan terhadap terjadinya dari tahun 2010 (15,5%) dimana di Jawa Timur
komplikasi dari obesitas (Flier, 2008). sendiri mencapai (15,6%) (Balitbangkes,2013).
Di RSUD Kabupeten Kediri pada tahun 2015
Wanita hamil dengan obesitas sangat berisiko tercatat 24 pasien obesitas yang mengalami
untuk mengalami penyakit seperti hipertensi kehamilan.
dalam kehamilan, abortus, dan hydromnion,
post date, bayi mengalami kelainan letak . Setiap kehamilan dalam perkembanganya
Berkaitan dengan proses persalinannya sendiri mempunyai resiko mengalami penyulit atau
akan menyebabkan makrosomia, sectio komplikasi. Oleh karena itu pelayanan
cesaria, infeksi saluran kemih, distoria bahu, antenatal harus dilakukan secara rutin sesuai
dan perdarahan. Selain itu juga sehubungan standart dan terpadu untuk pelayanan antenatal
dengan operasi akan mengalami kesulitan yang berkualitas harus dilakukan secara
dalam tindakan pembiusan dan penyembuhan terfokus sesuai umur kehamilan, jadwal
luka (Yao dkk., 2014). kunjungan berbasis pada masalah dan jenis
pelayanan yang sesuai dengan masalah yang
Prevalensi penyakit diabetes saat ini cukup dihadapi. Selain itu pada ibu hamil dengan
mengkhawatirkan. Catatan WHO diabetes mellitus gestasional, menurut WHO
mengemukakan bahwa jumlah penderita skrining dan diagnosis yang direkomendasikan
diabetes di dunia saat ini mencapai lebih dari adalah satu tahap (One Step Approach) yakni
230 juta jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan dengan TTGO (Test Toleransi Glukosa Oral)
terus meningkat menjadi 350 juta jiwa pada dengan memberikan beban 75 gram anhidrus
tahun 2020. Berdasarkan data Riset Kesehatan setelah berpuasa selama 8-14 jam
Dasar (Riskesdas 2013) di Indonesia, dengan (WHO,2011). Menurut Parkeni (2012),
menggunakan kriteria diagnosis O’Sullivan- penapisan DMG dianjurkan pada semua ibu
Mahan dilaporkan bahwa prevalensi diabetes hamil pada pertemuan pertama dengan
mellitus pada kehamilan adalah sebesar (1,9%- petugas kesehatan. Bila hasilnya negative,
3,6%) pada kehamilan umum. Pada ibu hamil pemeriksaan diulang pada masa kehamilan 24-
dengan riwayat keluarga menderita diabetes 28 minggu. Menurut O’Sullivan-mhan (2011).
mellitus , prevalensinya menjadi (5,1%). Pemeriksaan kadar gula darah melalui tahapan
Sementara Provinsi Jawa Timur masuk 10 tes tantangan glukosa (TTG) dan tes toleransi
besar prevalensi penderita diabetes se- glukosa oral (TTGO).
indonesia menempati urutan ke Sembilan
dengan prevalensi (6,8 %). Di RSUD Jadi masih tingginya penyulit pada masa
Kabupeten Kediri pada tahun 2015 tercatat perinatal yang ditimbulkan oleh ibu dengan
sebanyak 20 pasien. riwayat diabetes mellitus gestasional dan
obesitas di Indonesia, sebagai tenaga
Prevalensi obesitas mengalami peningkatan di kesehatan kita bisa memprediksi sehingga
banyak bagian dunia maju. Obesitas pada dapat mengurangi dari komplikasi yang dapat
wanita hamil menimbulkan resiko morbiditas menyebabkan penyulit pada masa perinatal,
dan mortalitas maternal dan janin dan pada maka peneliti tertarik untuk untuk mengambil
Confidential Enquires into Maternal and Child judul penelitian tentang : “Perbedaan penyulit

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 149


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

Pada Masa Perinatal Ibu Dengan Riwayat 4. Pengajuan ijin kepada Kepala RSUD
Diabetes Mellitus Gestasional dan Obesitas di Kabupaten Kediri.
RSUD Kabupaten Kediri”. 5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk
penelitian, dengan cara:
a) Rekam medis yang tercatat lengkap
hasil medical record (hasil GDA) di
METODE PENELITIAN RSUD Kabupaten Kediri.
Metode penelitian adalah suatu cara untuk b) Mencari medical record dengan
memperoleh suatu kebenaran ilmu pemeriksaan gula darah puasa ˃ 126
pengetahuan atau pemecahan masalah mg/dl atau gula darah acak >200mg/dl.
(Notoadmojo, 2010: 19). Desain penelitian c) Mencari medical record dengan
adalah sesuatu yang sangat penting dalam pemeriksaan BMI ˃ 30
penelitian yang memungkinkan kontrol
beberapa faktor yang bisa mempengaruhi HASIL DAN PEMBAHASAN
akurasi suatu hasil (Nursalam, 2013). Desain
yang digunakan dalam penelitian adalah desain 5.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
motede studi komparatif menggunakan metode Data Umum Pada Tanggal 1 Maret - 30
retrospektif untuk mengetahui apakah ada April 2018 di RSUD Kabupaten Kediri
perbedaan penyulit pada masa perinatal ibu
dengan riwayat Diabetes Mellitus Gestasional No. Karakteristik Diabetes Obesitas
dan Obesitas. Berdasarkan pengolahan data Mellitus
yang digunakan, penelitian ini tergolong Gestasional
penelitian kuantitatif (Nursalam, 2008). 1. Umur F % F %
< 18 tahun 1 2 - -
Teknik Sampling adalah proses menyeleksi 19-35 29 58 17 34
populasi untuk dapat mewakili populasi tahun
(Nursalam, 2015). Teknik sampling merupakan >35 tahun 20 40 33 66
cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan Jumlah 50 100 50 10
sampel yang benar-benar sesuai dengan 0
keseluruhan subyek penelitian (Nursalam,
2015). Teknik sampling yang akan dilakukan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan 1. Pekerjaan
purposive sampling. Purposive sampling adalah IRT 23 46 26 52
pengambilan sampel yang berdasarkan atas Petani 8 16 11 22
suatu pertimbangan tertentu ataupun ciri-ciri Wiraswasta 14 28 9 18
yang sudah diketahui sebelumnya. PNS 5 10 4 8
(Notoadmojo, 2010). Jumlah 50 100 50 10
0
Kriteria Inklusi : 2. Pendidika
a. Ibu hamil yang glukosa darahnya ˃140 n
mg/dl (diberikan glukosa 75 gram, plasma SD 2 4 9 18
2 jam dengan hasil glukosa darahnya ˃ SLTP 18 36 23 46
200 mg/dl). SLTA 18 36 13 26
b. Ibu hamil yang BMI ˃ 30 kg/m² Perguruan 12 24 5 10
Tinggi
Kriteria Ekslusi Jumlah 50 100 50 10
0
a. ibu yang mengalami penyakit diabetes 3. Melairkan
mellitus dan obesitas disertai dengan anak
penyakit lain (DHF, TBC, anemia, Pertama 15 30 7 14
hyperthyroid). Kedua 23 46 23 46
Ketiga 8 16 11 22
Teknik Pengumpulan Data keempat 4 8 9 18
1. Melakukan persiapan penelitian dimulai Jumlah 50 100 50 10
dari proses pengajuan ijin penelitian. 0
2. Pengajuan ijin kepada Ketua Prodi S1 Berdasarkan tabel 5.2.1 menunjukkan bahwa
Keperawatan STIKes Karya Husada sebagian besar pada ibu dengan riwayat
Kediri. Diabetes Mellitus Gestasinal yang mengalami
3. Pengajuan ijin ke Bangkesbangpol penyulit umur 19-35 tahun (40%), pekerjaan
Kabupaten Kediri. sebagai Ibu Rumah Tangga (46%), pendidikan
terakhir SLTP dan SLTA dengan jumlah sama

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 150


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

yaitu (36%), melahirkan anak ke-2 yaitu (46%).


Ibu dengan riwayat Obesitas yang mengalami
penyulit umur >35 tahun (66%), pekerjaan
sebagai Ibu umah Tangga (52%), pendidikan
terakhir SLTP (46%), melahirkan anak ke-2
yaitu sebesar (46%).

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi karakteristik


responden berdasarkan penyulit pada masa
kehamilan ibu dengan riwayat Diabetes Mellitus
Gestasional dan Obesitas Di RSUD Kabupaten
Kediri pada Januari 2016 - April 2018.

Jenis Penyulit Diabetes Obesitas


Pada Kehamilan Mellitus
Gestasional
F % F %
Pre-eklamsi 9 18 11 22
Abortus 5 10 1 2 Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari
Hidromnion 3 6 3 6 50 responden ibu dengan riwayat Diabetes
Bayi Letak 7 14 4 8 Mellitus Gestasional dan 50 responden
Sungsang Obesitas sebagian besar mengalami penyulit
Plasenta Previa 2 4 - - makrosomia (34%) dan (24%) di masa
Post Date 9 18 4 8 persalinan.
Total Penyulit 35 70 23 46
Tidak 15 30 27 54 5.1.1.3 Identifikasi penyulit pada masa post-
Mengalami partum ibu dengan riwayat Diabetes
Penyulit Mellitus Gestasional dan Obesitas.
Total 50 100 50 100
Keseluruhan Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi karakteristik
responden berdasarkan kriteria penyulit pada
masa post-partum ibu Di RSUD Kabupaten
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa Kediri pada bulan Januari 2016– April 2018
dari 50 responden ibu dengan riwayat Diabetes
Mellitus Gestasional dan 50 responden Jenis Diabetes Obesitas
Obesitas sebagian besar mengalami penyulit Penyulit Mellitus
pre-eklamsi (18%) dan (22%) di masa Pada Post- Gestasional
kehamilan. partum F % F %
HPP 22 44 12 24
5.1.1.2 Identifikasi penyulit pada masa (Hemoragi
persalinan ibu dengan riwayat Post Partum)
Diabetes Mellitus Gestasional dan Plasenta 3 6 2 4
Obesitas. manual
Infeksi Post- 5 10 3 6
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi karakteristik partum
responden berdasarkan kriteria penyulit pada Total 30 60 17 34
masa persalinan ibu Di RSUD Kabupaten Penyulit
Kediri pada bulan Januari 2016– April 2018. Tidak 20 40 33 66
Mengalami
Penyulit
Total 50 100 100 100
Keseluruhan

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari


50 responden ibu dengan riwayat Diabetes
Mellitus Gestasional dan 50 responden
Obesitas sebagian besar mengalami penyulit
HPP (Hemoragi Post Partum) (44%) dan (24%)
di masa post-partum.

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 151


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

5.1.1.4 Analisis perbedaan penyulit pada (Nurmalihtum 2013) yang dilakukan di RSUD
masa perinatal ibu dengan riwayat Dr. H.Soewondo Kabupeten Kendal 2012.
Diabetes Mellitus Gestasional dan Berdasarkan hasil penelitiannya dari 1108
Obesitas. responden ibu hamil bahwa dari 27 orang ibu
hamil dengan diabetes mellitus yang
Tabel 5.4 Tabulasi Silang Antara Data Umum mengalami kejadian preeklampsia sebanyak 16
Dengan Riwayat Ibu Mengalami Penyulit Pada orang (59,3%) lebih besar dibandingkan yang
Masa Perinatal Di RSUD Kabupaten Kediri . tidak mengalami kejadian preeklampsia
sebanyak 11 orang (40,7%). Berdasarkan hasil
data prasurvey dari Dinas Kesehatan Lampung
Tengah diketahui angka kejadian preeklamsia
pada ibu hamil di Kabupaten Lampung Tengah
tahun 2012 adalah sebanyak (12,5%). Angka
kejadian preeklamsia pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Rumbia tahun 2012 adalah
sebanyak (6,5%) dari 82 ibu hamil beresiko
atau sebanyak 53 kasus. Pada tahun 2013
terjadi peningkatan angka kejadian preeklamsia
pada ibu hamil yaitu (7,2%) dari jumlah 85 ibu
hamil beresiko atau 62 kasus. Hal ini
menunjukan kasus preeklamsia dari tahun
2012-2013 terjadi peningkatan dan disebabkan
dari berbagai faktor resiko (POA PKM Rumbia,
2013).

Preeklamsia cenderung terjadi pada wanita


yang menderita diabetes melitus karena
diabetes merupakan penyakit yang dapat
menjadi faktor pencetus terjadinya preeklamsia
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa penyulit (Manuaba, 1998). Preeklamsia yang terjadi
pada masa kehamilan ibu dengan riwayat pada ibu dengan diabetes melitus terjadi
Diabetes Mellitus Gestasional dengan karena adanya peningkatan produksi
prosentase (35%) lebih besar dibanding deoksikortikosteron (DOC) yang dihasilkan dari
penyulit pada ibu dengan riwayat Obesitas progesterone didalam plasma dan meningkat
dengan prosentase (23%). Penyulit pada tajam selama trimester ketiga. Ibu dengan
persalinan ibu dengan riwayat Diabetes Mellitus diabetes kehamilan terdapat peningkatan
Gestasional dengan prosentase (39%) lebih insiden hipertensi dan preeklamsia yang akan
besar dibanding penyulit pada ibu dengan memperburuk perjalanan persalinan serta
riwayat Obesias dengan prosentase (27%). peningkatan resiko diabetes tipe II di kemudian
Penyulit pada masa post partum ibu dengan hari (Varney, 2006).
riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dengan
prosentase (30%) lebih besar dibanding Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
penyulit pada ibu dengan riwayat Obesitas bahwa penyulit terbanyak pada ibu dengan
dengan prosentase (17%). riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dimasa
kehamilan adalah preeklamsi. Kejadian
PEMBAHASAN preeklamsia dapat digunakan sebagai tindak
lanjut untuk dilakukannya penyuluhan kepada
5.1.1 Identifikasi penyulit pada masa
ibu hamil lebih intensif sebagai upaya
kehamilan ibu dengan riwayat Diabetes
peningkatan pengetahuan pendidikan
Mellitus Gestasional dan Obesitas.
kesehatan ibu hamil, memberikan pendidikan
kepada calon ibu hamil yang telah
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
merencanakan kehamilan untuk
bahwa sebagian besar responden mengalami
mempersiapkan kondisi ibu baik fisik maupun
penyulit dengan prosentase (70%) ibu dengan
psikologi. Seorang ibu hamil yang apabila
riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dan memiliki riwayat dan atau sedang menderita
(46%) ibu dengan riwayat Obesitas di masa diabetes melitus sebaiknya memulai kehamilan
kehamilan. Penyulit dimasa kehamilan disaat kadar gula darah normal dan melakukan
terbanyak mengalami penyulit pre-eklamsi
pemantauan berat badan ibu sebelum dah
dengn prosentase (18%) pada ibu dengan
selama hamil. Selain itu, penyuluhan kepada
riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
(22%) pada ibu dengan riwayat Obesitas. kehamilan secara teratur dan menjaga
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 152


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

nutrisinya selama hamil dengan makanan yang persalinan, sebagian besar pada masa
bergizi dan seimbang sangat penting untuk persalinan mengalami penyulit Makrosomia
mencegah terjadinya peningkatan berat badan (34%) pada ibu dengan riwayat Diabete Mellitus
berlebih selama hamil. Gestasional dan (24%) pada ibu dengan
Menurut Prawirohardjo obesitas merupakan riwayat Obesitas.
faktor risiko yang telah banyak diteliti terhadap
terjadinya preeklampsia. Obesitas memicu Berdasarkan pada hasil Riset Dasar Kesehatan
kejadian preeklampsia melalui beberapa (Riskesdas tahun 2013), persentase berat
mekanisme, yaitu berupa superimposed badan lahir anak dengan berat badan > 4000
preeclampsia, maupun melalui pemicu-pemicu gram ada berkisar (4.8%) dari jumlah kelahiran
metabolit maupun molekul-molekul mikro bayi nasional. Berdasarkan data persentase
lainnya. Risiko preeklampsia meningkat berat badan lahir anak di Indonesia pada tahun
sebesar 2 kali lipat setiap peningkatan berat 2013 didapatkan hasil bahwa (6,7%) dari
badan sebesar 5-7 kg/m2 selain itu ditemukan kelahiran di provinsi Banten memiliki berat
adanya peningkatan risiko preeklampsia badan lahir ≥ 4000 gram. Sekitar (5% - 10%)
dengan adanya peningkatan BMI. Wanita kematian maternal janin disebabkan karena
dengan BMI > 35 sebelum kehamilan memiliki bayi lahir dengan perkiraan makrosomia dari
risiko empat kali lipat mengalami preeklampsia ibu yang memiliki riwayat gula darah meningkat
dibandingkan dengan wanita dengan BMI 19- pada saat kehamilan atau diabetes. Kenaikan
27. Beberapa studi juga menemukan bahwa gula darah pada saat kehamilan menyebabkan
pada wanita dengan BMI < 20 risiko bayi lahir dengan makrosomia. Kelahiran bayi
preeklampsianya berkurang. Risiko terjadinya makrosomia dapat menjadi penyulit pada saat
preeklampsia karena tingginya BMI persalinan sebagai contoh waktu persalinan
kemungkinan disebabkan oleh hubungannya yang lama atau sebagai indikasi melahirkan
dengan peningkatan risiko terjadinya hipertensi secara sectio secaria.
(Prawirohardjo; 2013).
Hasil penelitian selaras dengan hasil Riset
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Dasar Kesehatan (Riskesdas tahun 2013).
bahwa penyulit terbanyak pada ibu dengan Bahwa hasil dari penelitian menunjukkan ibu
riwayat obesitas adalah preeklamsi. dengan riwayat Diabetes Mellitus Gestasional
Preeklampsia merupakan suatu keadaan yang mengalami penyulit pada masa persalinan
sering terjadi pada kehamilan dan dapat diantaranya makrosomia (34%), sedangkan
membahayakan kondisi ibu dan janin. Banyak pada ibu dengan riwayat Obesitas hasil dari
faktor yang telah diketahui mempengaruhi penelitian menunjukkan penyulit makrosomia
terjadinya preeklampsia salah satunya adalah sebesar (24%). Penyulit pada masa persalinan
obesitas pada ibu hamil. Dengan adanya merupakan suatu kegawat daruratan
kenaikan berat badan sebesar 5-7 kg/m2 akan obstetrik yang paling sering menyebabkan
memiliki peluang terjadinya preeklampsia kematian pada ibu melahirkan.
sebear 2 kali lipat, selain itu ditemukan adanya
peningkatan risiko preeklampsia dengan Makrosomia merupakan salah satu penyulit dari
adanya peningkatan BMI. Wanita dengan BMI Diabetes Mellitus Gestasional di masa
> 35 sebelum kehamilan memiliki risiko empat persalinan. Insiden ini meningkat sejalan
kali lipat mengalami preeklampsia dibandingkan dengan meningkatnya berat badan lahir bayi
dengan wanita dengan BMI 19- 27. Seorang ibu makrosomia yaitu > 4000 gram. Dikatakan
hamil yang apabila memiliki riwayat obesitas bahwa Diabetes Mellitus Gestasional
sebaiknya memulai kehamilan melakukan merupakan faktor resiko dari makrosomia. Hal
pemeriksaan kehamilan secara teratur dan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
menjaga nutrisinya selama hamil dengan oleh (Lawlor et al) dimana makrosomia pada
makanan yang bergizi dan diimbangi dengan Diabetes Mellitus Gestasional memiliki OR 5,50
olah raga agar berat badan ibu dapat terkontrol. (CI 95% 1,18-10,30). Hasil penelitian (Salvator
dkk) menunjukkan makrosomia dan diabetes
5.1.2 Identifikasi penyulit pada masa Mellitus Gestasional memiliki OR 2.1, (CI 95%
persalinan ibu dengan riwayat 1.5-3.0). Ibu dengan keturunan diabetes melitus
Diabetes Mellitus Gestasional dan gestasional yang memiliki kontrol glikemik yang
Obesitas. buruk secara terus menerus akan terpapar
terhadap glukosa dan insulin dengan kadar
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tinggi pada rahim yang dapat mempercepat
bahwa sebagian besar responden mengalami pertumbuhan janin. Pertumbuhan janin-janin
penyulit dengan prosentase (78%) ibu dengan makrosomia di dalam rahim cenderung
riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dan semakin cepat (setelah 38 minggu), sedangkan
(54%) ibu dengan riwayat Obesitas di masa

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 153


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

pertumbuhan janin non-makrosomia lebih normal. Rejesh et al juga mengemukakan


bersifat linier selama masa kehamilan. bahwa Diabetes melius Gestasional ditemukan
lebih tinggi pada wanita dengan IMT yang lebih
Diabetes melitus gestasional pada saat tinggi dan berat badan sebelum kehamilan
kehamilan terjadi karena perubahan hormonal yang lebih tinggi.
dan metabolik. Perubahan metabolik ini
ditandai dengan peningkatan dari kadar Maternal obesitas berhubungan dengan
glukosa dalam darah akibat pemenuhan makrosomia lewat mekanisme peningkatan
kebutuhan energi untuk ibu dan janin. resistensi (ibu bukan diabetes mellitus)
Perubahan hormonal ini ditandai dengan menyebabkan peningkatan glukosa fetus dan
meningkatnya hormon esterogen dan hormon kadar insulin. Lipase plasenta memetabolisme
progestin. Peningkatan hormon estrogen dan triglesirida didarah ibu, dan mentransfer asam
hormon progestin ini mengakibatkan keadaan lemak bebas sebagai nutrisi untuk
jumlah atau fungsi insulin ibu hamil tidak pertumbuhanjanin. Kadar trigliserida yang
optimal sehingga terjadi perubahan kinetika meningkat pada ibu obesitas berhubungan
insulin dan resistensi terhadap efek insulin. denganpertumbuhan janin berlebihan melalui
Efek dari resistensi insulin ini mengakibatkan peningkatan asam lemak bebas (Ouzounian
kadar gula darah ibu hamil tinggi sehingga dkk., 2011).
terjadilah diabetes gestasional. Keadaan ini
dapat berdampak pada janin, sebab kadar gula Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
darah ibu akan mempengaruhi gula darah janin penyulit terbanyak pada ibu dengan riwayat
sehingga gula darah janin juga meningkat dan Obesitas dimasa persalinan yaitu makrosomia.
pada gilirannya akan menimbulkan Salah satu pengawasan wanita hamil adalah
hiperglikemik dalam lingkungan uterus diet dan pengawasan berat badan. Hal ini
sehingga dapat merubah pertumbuhan dan penting karena kekurangan dan kelebihan
komposisi tubuh janin. Dampaknya bayi yang nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak
lahir dari ibu yang mengalami diabetes melitus diinginkan pada wanita hamil tersebut. Jika ibu
gestasional ini berisiko tinggi untuk terkena tidak mendapatkan gizi yang cukup selama
makrosomia (Maryunani, 2008). kehamilan atau penambahan berat badannya
kurang dari yang direkomendasikanmaka
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dikaitkan dengan peningkatan berat bayi lahir
penyulit terbanyak pada ibu dengan riwayat rendah (< 2500 gram), sedangkan jika
Diabetes Mellitus Gestasional dimasa penambahan berat badan selama kehamilan
persalinan yaitu makrosomia. Penyebab melebihi yang direkomendasikan maka
makrosomia terjadi karena adanya peningkatan meningkatkan resiko makrosomia (≥4000
glukosa darah, kedaaan ini biasa terjadi pada gram).
saat 24 minggu usia kehamilan dan kembali
normal setelah melahirkan. Diabetes dalam 5.1.3 Identifikasi penyulit pada masa post-
kehamilan ini menimbulkan banyak kesulitan partum ibu dengan riwayat Diabetes
yang akan menyebabkan perubahan- Mellitus Gestasional dan Obesitas.
perubahan metabolik serta hormonal pada
penderitanya, yaitu ibu hamil. Beberapa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
hormon tertentu yang mengalami peningkatan bahwa sebagian besar responden mengalami
jumlah saat hamil ternyata mempunyai penyulit dengan prosentase (60%) ibu dengan
pengaruh terhadap fungsi insulin dalam riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dan
mengatur kadar gula darah dimana kondisi ini (34%) ibu dengan riwayat Obesitas di masa
menyebabkan resisten insulin. post partum. Sebagian besar penyulit dimasa
post partum mengalami penyulit Hemoragi post
Obesitas jelas terkait dengan Diabetes dan partum sebanyak (44%) pada ibu dengan
diantara perempuan yang pemnderita diabetes, riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dan
obesitas dalam kehamilan postterm secara (24%) ibu dengan riwayat Obesitas. Prosentase
bersamaan memiliki insiden makrosomia penyulit pada ibu dengan riwayat Diabetes
sebesar (1-10%). Pada tabel 5.2 dapat dilihat Mellitus Gestasional paling banyak dengan
bahwa ibu yang melahirkan bayi makrosomia penyulit Hemoragi post partum (44%), Plasenta
menjadi penyulit terbanyak dengan prosentase manual (6%) dan Infeksi post partum sebanyak
(34%) pada Diabetes Mellitus Gestasional dan (10%). Sedangkan pada ibu dengan riwayat
(24%) pada Obsitas. Menurut penelitian yang Obesitas didapatkan hasil mengalami penyulit
dilakukan oleh (Salvatore dkk, 2013) wanita Hemoragi post partum (24%), Plasenta manual
dengan Obesitas 1,7 kali beresiko lebih tinggi 45 dan Infeksi post partum sebanyak (6%).
melahirkan bayi makrosomia dibandingkan
dengan wanita yang memiliki berat badan

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 154


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

Berdasarkan penelitian Ajenifuja 2010 di Hasil Analisis menggunakan Chi-Square


Nigeria bahwa dari 76 wanita yang mengalami didapatkan p value = 0,015 < α 0,05 maka Ho
perdarahan post partum primer yang dirawat di tolak dan H1 diterima artinya ada perbedaan
dari tahun 2002 sampai 2006 disebabkan penyulit pada masa kehamilan ibu dengan
laserasi jalan lahir (11,84%). Sesuai dengan riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dan
temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa Obesitas di RSUD Kabupaten Kediri tahun
ibu dengan riwayat Diabetes Mellitus 2018. Nilai korelasi sebesar 0,246 masuk
Gestasional mengalami Hemoragi post partum dalam kategori sedang. Sedangkan pada tabel
sebanyak (44%) dan pada ibu dengan riwayat Risk Estimate (Pada Kehamilan) nilai Odd
Obesitas sebanyak (24%). Rasio (OR) didapat dengan (CI 95% : 0,161-
0.830), nilai OR = 0,365, sedangkan pada tabel
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang Risk Estimate (Pada Persalinan) nilai Odd
dilakukan oleh sosa et al yang dilakukan pada Rasio (OR) didapat dengan (CI 95% : 0,139-
11.323 kelahiran pervaginam di amerika latin, 0,790), nilai OR = 0,331. Pada tabel Risk
menunjukkan bahwa proporsi makrosomia Estimate (Post Partum) nilai Odd Rasio (OR)
sebesar (18,6%). Penelitian tersebut didapat dengan (CI 955 : 0,152-0,775), nilai
menunjukkan bahwa ibu yang melahirkan bayi OR = 0,343.
makrosomia berisiko 2,36 (CI 95% 1,93-2,88)
kali lebih besar untuk mengalami perdarahan Berdasarkan penelitian menunjukkan hasil
postpartum dibandingkan ibu yang melahirkan kejadian penyulit pada masa perinatal ibu
bayi dengan berat lahir normal, selanjutnya dengan riwayat Diabetes Mellitus Gestasional
makrosomia juga dihubungkan dengan didapatkan hasil pada masa kehamilan (70%) ,
perdarahan postpartum berat (>1000 ml). masa persalinan (78%), pada masa post
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa partum (60%) dengan riwayat Diabetes Mellitus
makrosomia meningkatkan risiko 3,48 kali lebih Gestasional yang mengalami penyulit.
besar untuk mengalami perdarahan postpartum Sedangkan Ibu dengan riwayat Obesitas
berat (CI 95% 2,27-5,36). Penelitian yang didapatkan hasil pada masa kehamilan (46%),
dilakukan oleh Kramer et al pada 103.726 pada masa persalinan (54%), pada masa post
persalinan menunjukkan bahwa ibu yang partum (34%) dengan riwayat Obesitas yang
melahirkan bayi dengan berat lahir 4000-4499 mengalami penyulit.
gram memiliki risiko 1,6 (CI 95% 1,5-2,1) kali
lebih besar untuk mengalami pendarahan Banyaknya penyulit persalinan dapat dilihat dari
postpartum dibandingkan ibu yang melahirkan banyaknya faktor yang mempengaruhi di lihat
bayi dengan berat lahir normal, ibu yang dari umur, pekerjaan, pendidikan, dan paritas
melahirkan bayi dengan berat lahir > 4500 ibu. Didapatkan hasil yakni untuk umur ibu
gram meningkatkan risiko 2,9 (CI 95% 1,9- 3,5) paling banyak dengan riwayat Diabetes Mellitus
kali lebih besar untuk mengalami pendarahan Gestasional (36%) usia 19-35, sedangkan
postpartum dibandingkan ibu yang melahirkan untuk pekerjaan ibu (26%) adalah IRT,
bayi dengan berat lahir normal. Berbeda pendidikan terakhir paling banyak (26%) adalah
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh SLTP , dan untuk ibu yanh melahirkan anak ke-
oleh Brenner et al, menunjukkan berat lahir sebagian besar (30%) adalah melahirkan anak
4000-4500 gram tidak secara signifikan ke 2. Sedangkan ibu dengan riwayat Obesitas
meningkatkan risiko perdarahan postpartum, (30%) usia ≥ 35, sedangkan untuk pekerjaan
hanya pada berat lahir >4500 gram risiko ibu (24%) adalah IRT, pendidikan terakir paling
pendarahan postpartum didapatkan nilai banyak (22%) adalah SLTP , dan untuk ibu
OR=5,23 (CI 95% 1,63-16,8). yanh melahirkan anak ke- sebagian besar
(24%) adalah melahirkan anak ke 2.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada ibu dengan riwayat Diabetes Ditinjau dari segi umur responden didapatkan
Mellitus Gestasional dan Obesitas mengalami hasil bahwa ibu paling banyak dengan riwayat
penyulit terbanyak dimasa post-partum adalah Diabetes Mellitus Gestasional (36%) usia 19-
HPP (Hemorragi Post Partum), hal ini bisa 35, sedangkan ibu dengan riwayat Obesitas
terjadi karena banyak ibu yang melahirkan bayi (30%) usia ≥ 35. (Kusumawati, 2006)
makrosomia yang salah satu faktor resikonya menyatakan bahwa faktor risiko untuk
menyebabkan perdarahan. persalinan sulit pada ibu yang belum pernah
melahirkan pada kelompok umur ibu di bawah
5.1.4 Analisis perbedaan penyulit pada 20 tahun dan pada kelompok umur diatas 35
masa perinatal ibu dengan riwayat tahun adalah 3 kali lebih tinggi dari kelompok
Diabetes Mellitus Gestasional dan umur reproduksi sehat (20-35 tahun). Umur ibu
Obesitas. hamil merupakan faktor risiko distosia (penyulit
persalinan) yang memerlukan tindakan. Ibu

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 155


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

hamil yang berumur kurang dari 20 tahun atau Peneliti berpendapat bahwa tingkat pendidikan
lebih dari 35 tahun berisiko 4 kali untuk terjadi SMP atau SMA sudah termasuk katagori
distosia,dibandingkan ibu hamil yang berumur pendidikan yang sudah cukup untuk
antara 20 hingga 35 tahun. Selain itu peneliti menangkap pengetahuan tentang bagaimana
berpendaat bahwa umur sangat mempengaruhi cara dan mengatur hidup saat hamil, terutama
proses persalinan seperti pendapat kusumawati dalam meningkatkan kebutuhan untuk dirinya
2006. dan bayinya. Selain itu tingkat pendidikan ibu
sangat mempengaruhi saat hamil maupun
Ditinjau dari pekerjaan ibu responden di proses persalinan supaya mengurangi resiko
dapatkan hasil bahwa hampir sebagian (50%) terjadinya penyulit.
adalah IRT pada ibu Diabetes Mellitus
Gestasional dan Obesitas. Tingkat pekerjaan Dilihat dari riwayat ibu yang pernah melahirkan
dapat dihubungkan dengan pengetahuan atau sebagian besar (46%) merupakan ibu yang
pengalaman. Lingkungan pekerjaan dapat melahirkan anak ke 2. Ibu yang sudah pernah
menjadikan seseorang memperoleh melahirkan belum tentu melahirkan dengan
pengalaman dan pengetahuan, lingkungan sempurna atau dengan normal, karena bentuk
kerja yang mendukung dapat mempengaruhi dan fungsi organ-organ belum kembali
seseorang dalam berfikir dan bersikap ( Wahid, sempurna sehingga fungsi terganggu apabila
2007). Seorang ibu rumah tangga cenderung terjadi kehamilan atau persalinan lagi
bersikap negatif karena lingkungan yang (Cunningham, 2009). Peneliti berpendapat ada
kurang mendukung dari segi pengetahuan. beberapa faktor yang mempengaruhi penyulit
Selain itu peneliti berpendapat bahwa persalinan seperti penyakit yang bisa
pekerjaan sangat mempengaruhi tentang menyebabkan penyulit pada saat persalinan.
terjadinya penyulit karena pengalaman dan Ada faktor lain yang menyebabkan terkajadinya
informasi yang kurang sehingga ibu kurang penyulit persalinan, yaitu jarak kehamilan yang
mengerti tentang menyikapi pada saat hamil sangat berpengaruh bagi keselamatan ibu dan
sehingga masih banyaknya ibu yang janin, jarak normal idealnya 2-9 tahun.
mengalami penyulit pada masa perinatal.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil
Dari hasil di atas, dilihat dari pekerjaan dan ada perbedaan penyulit pada masa perinatal
pendidikan ibu sangat mempengaruhi pola ibu dengan riwayat Diabetes Mellitus
hidup ibu pada saat hamil. Dari pola hidup ibu gestasional dan Obesitas, pada masa
sangat penting apa lagi dalam menangani kehamilan didapatkan hasil nilai OR=0,365
riwayat diabetes Mellitus Gestasional atau didapat dengan (CI 95% : 0,161-0.830) yang
Obesitas. Pengetahuan yang cukup dapat artinya ibu dengan riwayat Diabetes Mellitus
membatu meningkatkan pola kesehatan ibu Gestasional mempunyai resiko penyulit 0,365
dan bayi dalam menangani resiko berbagai kali lebih tinggi dibandingkan ibu dengan
penyulit pada masa perinatal. Untuk riwayat Obesitas. Pada masa persalinan nilai
mengurangi berbagai jenis penyulit diharapkan OR=0,331 didapat dengan (CI 95% : 0,139-
ibu dengan riwayat penyakit Diabetes Mellitus 0,790) yang artinya ibu dengan riwayat
Gestasional dan Obesitas untuk melakukan Diabetes Mellitus Gestasional mempunyai
pemeriksaan yang lengkap secara rutin serta resiko penyulit 0,331 kali lebih tinggi
menjaga pola hidup yang sehat dan berolah dibandingkan ibu dengan riwayat Obesitas.
raga. Pada post partum nilai OR=0,343 didapat
dengan (CI 95% : 0,152-0,775) yang artinya ibu
Ditinjau dari pendidikan ibu di dapatkan hasil dengan riwayat Diabetes Mellitus Gestasional
bahwa hampir sebagian (48%) adalah SLTP mempunyai resiko penyulit 0,343 kali lebih
dan SLTA. Semakin tinggi tingkat pendidikan tinggi dibandingkan ibu dengan riwayat
atau pengetahuan seseorang maka semakin Obesitas. Banyaknya penyulit pada masa
membutuhkan pusat-pusat pelayanan perinatal ibu dengan riwayat Diabetes Mellitus
kesehatan sebagai tempat berobat bagi dirinya, Gestasional dan Obesitas dapat diminimalkan
bayinya dan keluarganya. Dengan dengan melakukan pemeriksaan secara rutin
berpendidikan tinggi, maka wawasan untuk mengontrol peningkatan glukosa dalam
pengetahuan semakin bertambah dan semakin darah ibu dan melakukan olah raga secara rutin
menyadari bahwa begitu penting kesehatan untuk mengontrol peningkatan berat badan.
bagi kehidupan sehingga termotivasi untuk Maka dari itu peran perawat perlu memberikan
melakukan kunjungan ke pusat-pusat sosialisasi dan melakukan ANC rutin sehingga
pelayanan kesehatan yang lebih baik (Menurut mengurangi resiko terjadinya penyulit.
Slamet 2006).

KESIMPULAN

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 156


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

1. Penyulit pada masa kehamilan paling 5. Bagi Organisasi Keperawatan


banyak adalah pre-eklams,i sebanyak Dapat digunakan sebagai masukan data
(18%) pada ibu dengan riwayat Diabetes dan sumbangan pemikiran dan
Mellitus Gestasional dan sebanyak (22%) perkembangan ilmu pengetahuan dan juga
pada ibu dengan riwayat Obesitas. dapat digunakan sebagai bahan penelitian
2. Penyulit pada masa persalinan paling selanjutnya bagi mahasiswa yang ingin
banyak adalah ibu makrosomia, sebanyak menyempurnakan penelitian ini.
(34%) pada ibu dengan riwayat Diabetes
Mellitus Gestasional dan sebanyak (24%) 6. Bagi Masyarakat
pada ibu dengan riwayat Obesitas Diharapkan hasil penelitian ini berguna
3. Penyulit pada masa post partum paling untuk menambah pengetahuan bagi
banyak adalah HPP( Hemorragi Post responden yaitu bagi ibu dan keluarga
Partum), sebanyak (44%) pada ibu dengan dengan riwayat Diabetes Mellitus
riwayat Diabetes Mellitus Gestasional dan Gestasional dan Obesitas.
sebanyak (24%) pada ibu dengan riwayat
Obesitas. DAFTAR PUSTAKA
4. Ada perbedaan penyulit pada masa Angsar MD. 2013. Hipertensi dalam kehamilan.
perinatal ibu dengan riwayat Diabetes Dalam: Prawirohardjo S, editor. Ilmu
Mellitus Gestasional dan Obesitas pada Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
masa kehamilan didapatkan hasil nilai Sarwono Prawirohardjo. Hlm. 530-45.
OR=0,365 didapat dengan (CI 95% : 0,161-
0.830), pada masa persalinan nilai Ani Supriyatni. 2003. Hubungan Antara Indeks
OR=0,331 didapat dengan (CI 95% : 0,139- Massa Tubuh, Lingkar Lengan Atas
0,790), pada post partum nilai OR=0,343 Ibu Hamil dan Penambahan Berat
didapat dengan (CI 95% : 0,152-0,775). Badan Selama Hamil Dengan Berat
Lahir. UNPAD
SARAN
1. Bagi Ibu Diabetes Mellitus Gestasional Balitbangkes. 2013. Riset Kesehatan Dasar.
Diharapkan bagi ibu yang terdiagnosa Kementrian Kesehatan Republik
Diabetes Mellitus selalu melakukan Indonesia. Hlm; 263-265
pemeriksaan rutin kepada petugas
kesehatan, karena dengan pemeriksaan Bobak, Lowdermik, jansen. 2004. Buku Ajar
rutin keadaan peningkatan gula darah dapat keperawatan Maternitas. Jakarta:
terkontrol sehingga mengurangi berbagai EGC
resiko penyulit yang ada, sehingga keadaan
yang dapat membahayakan ibu maupun Boyle, Maureen. 2007. Buku Saku Bidan
janin dapat terhindarkan. Kedaruratan Dalam Persalinan.
Jakarta: EGC
2. Bagi Ibu Obesitas
Diharapkan bagi ibu yang terdiagnosa Davis SR. Branco CC, Chedraui P,
Obesitas selalau melakukan pemeriksaan Lumsden MA, Nappi RE, Shah D,
rutin serta modifikasi gaya hidup, perubahan Villaseca. 2012. Memahami
diet, olah raga dan farmakoterapi. Olah raga Peningkatan Berat Badan Saat
ringan salah satunya dengan melakukan Menopause. Climacteric. Hlm;
senam hamil. 15:419-29

3. Bagi Peneliti Selanjutnya Davies, G.A.L.; Maxwell, C.; McLeod, L. 2010.


Diharapkan peneliti selanjutnya mencari Obesity in Pregnancy.SOGC clinical
hubungan ibu hiperglikemia dengan angka practice guidelines.International
kejadian bayi prematur, karena salah satu Journal of Gynecology and Obstetrics.
komplikasi dari ibu dengan riwayat Diabetes Hlm; 110:167–173
Mellitus Gestasional adalah kelainan pada
bayi. Dennedy, M.C.; Dunne, F. 2012. Maternal
Obesity and Pregnancy.Maternal
4. Bagi Ilmu Keperawatan Obesity in Pregnancy.Springer. Hlm;
Diharapkan penelitian ini memberikan 7:100-112
wawasan bagi profesi dalam meningkatkan
mutu pelayanan dan asuhan keperawatan De paiva, L.V.; Nomura, R.M.Y.; Dias, M.C.G.;
terhadap peningkatan gula darah dan Zugaib, M. 2012. Maternal obesity in
peningkatan berat badan pada ibu hamil. high-risk pregnancies and po-
stpartum infectious complications.Rev

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 157


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

Assoc Med Bras.Elsevier. Hlm; pregnancy.Obstetrics, Gynecology


58(4):453-458 and Reproductive Medicine
22.Elsevier. Hlm; 12:362-367
Depkes. R.I., 2000. Asuhan Bayi Baru
Lahir. Surabaya; Depkes Prov Kusumawati, Yuli. 2006. Faktor-Faktor yang
Jatim. Mempengaruhi Terhadap Persalinan
Dengan Tindakan (Tesis). Universitas
Depkes. RI, 2010 Prinsip Pengelolaan Program Diponogoro: Semarang.
KIA. Jakarta: Depkes
Lawlor DA, Fraser A, Lindsay RS, Ness A,
Diabetes…,2011, Diabetes pada Kehamilan, Dabelea D, Catalano P, dkk. 2010.
[online] Association of existing diabetes,
(http://www.motherandbaby.co.id) gestasional diabetes and glycosuria in
[24 Mei 2018] pregnancy with macrosomia and
offspring body mass index, waist and
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2009. Profil fat mass in later childhood: findings
kesehatan Indonesia 2009. from a prospective pregnancy cohort.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Jurnal Diabetologia[homepage on the
internet ]. Available from
Flier, J.S.; Maratos-Flier, E. 2008. Biology of http//www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
obesity. Harrison’s Principles of 9841891.
th
Internal Medicine. 17 edition
.McGraw Hill. Hlm; 74: 362-367 Lynch, A.M.; Eckel, R.H.; Murphy, J.R.; dkk.
2012. Prepregnancy obesity and
Gunatilake, R.P.; Perlow, J.H. 2011. Obesity complement system activation in early
and pregnancy: clinical management pregnancy and the subsequent
of the obese gravid. American Journal development of preeklampsia.
of Obstetrics and Gynecology. Hlm; American
106-119
Manuaba, IAC, 2007, Ilmu Kebidanan Penyakit
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007. Metode Kandungan dan Keluarga Berencana
Penelitian Dan Teknik Analisis Data. untuk Pendidikan Bidan edisi 2, EGC,
Jakarta : Salemba Medika Jakarta, 693 halaman

Huda, S.S.; Brodie, L.E.; Sattar, N. 2010. Maryunani, Anik NS. 2008. Buku saku diabetes
Obesity in pregnancy: prevalence and pada kehamilan. Jakarta: Trans Info
metabolic consequences. Seminars in Media.
Fetal & Neonatal Medicine.Elsevier.
Hlm; 15:70-76 Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitan Ilmu
Jensena, D.; Ofirb, D.; O’Donnell, D.E. 2009. Keperawatan. Jakarta : Salemba
Effects of pregnancy, obesity and Medika
aging on the intensity of perceived
breathlessness during exercise in Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
healthy humans.Respiratory Keperawatan. Jakarta : Salemba
Physiology & Neurobiology.Elsevier. Medika
Hlm; 167:87–100
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Karlsson, T.; Andersson, L.; Hussain, A.; dkk. Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
2014. Lower vitamin D status in obese Rajesh R, et al. Prevalence Of Gestasional
compared with normal-weight women Diabetes Mellitus & Assocoated Risk
despite higher vitamin D intake in Factors. At A Tertiary Care Hospital In
early pregnancy. Clinical Haryana. Indian J Med.
Nutrition.Elsevier. XXX:1-7 2013:137:728-33.

Kememkes RI. 2012. Survei Demografi dan Ouzounian JG, Hernandez GD, Korst LM,
Kesehatan Indonesia. Jakarta: Montoro MM, Battista LR, Walden CL
Kemenkes RI and Lee RH. 2011. Prepregnancy
weight and excess weight gain are
Kither, H.; Whitworth, M.K. 2012. The risk factors for macrosomia in women
implications of obesity on

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 158


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

with gestational diabetes. Journal of principles and practice, 6thedition.


Perinatology 31: 717-721. Elsevier. Hlm; 10:143-147

RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kombinasi
Diunduh dari: (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta
http:www.riskesdas.litbang.depkes.go
.id/download/tabelRiskesdas2013.pdf( Suyanto.& Salamah, Ummi. 2009. Riset
diakses 23 Desember 2017). Kebidanan Metodologi & Aplikasi.
Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Roberts, K.A.; dkk. 2011. Placental structure
and inflammation in pregnancies Varney, Helen, 2006, Buku Ajar Asuhan
associated with obesity. Kebidanan, Diterjemahkan oleh Laily
Placenta.Elsevier. Hlm; 32:247-254 Mahmudah, EGC, Jakarta, 670
halaman
Rowlands, I.; Graves, N.; De Jersey, S.;
McIntyre, H.D.; Callaway, L. 2010. Vaswani, P.R.; Balachandran, L. 2013.
Obesity in pregnancy: outcomes and Pregnancy outcomes in a population
economics. Seminars in Fetal & with high prevalence of obesity: How
Neonatal Medicine 15. Hlm; 94–99 bad is it?.Clinical Epidemiology and
Global Health.Elsevier. Hlm; 1:5-11
Salvatore dkk. 2014. The roleof gestasional
diabetes, pre-pregnancy body mass WHO, 2010. Infant mortality. World health
index and gestasonal weight gain on Organization.
the risk of newborn macrosomia:
results from a prospective multicenter WHO, 2011. Diabetes Melitus. Diakses pada 15
study. Jurnal BMC Pregnancy and Desember
Childbrirt. 2014 Available from 2017.http://www.who.int/topics/diabet
http://www.biomedcentral.com/1471- es_melitus/en/
2393/14/23.
Wiknjosastro, Hanifa, 2006, Ilmu Kebidanan,
Sarbattama, S.; Iyer, C.; Klebenov, D.; dkk. Edisi Ketiga, Jakarta : YBP-SP.
2013. Obesity impairs cell-mediated
immunity during the second trimester
of pregnancy. American Journal Yao, R.; Ananth, C.V.; Park, B.Y.; Pereira, L.;
Obstetric and Gynecology. Hlm; Plante, L.A. 2014. Obesity and the
208:139.e1-8 risk of stillbirth: a population-based
cohort study. American Journal of
Schaefer-Graf, U.M. 2012. Obesity in Obstetrics and Gynecology. Hlm;
Pregnancy and Ultrasound.Maternal 210:457.e1-9
Obesity in Pregnancy.Springer. Hlm;
10:155-174
Achlis. (2007). Praktek Pekerjaan Sosial.
Seneviratne, S.N.; McCowan, L.M.E.; Cutfield, Bandung:STKS
W.S.; Derraik, J.G.B.; Hofman, P.L.
2012. Exercise in pregnancies Friedman, M.M, Bowden, O & Jones,M, (2010) .
complicated by obesity: achieving Keluarga. teori dan praktek alih
benefits and overcoming barriers. bahasa, Achir Yani S, Hamid..( et al) :
American Vinter, C.A. Gestational editor edisi bahasa Indonesia, Estu
Weight Gain. Maternal Obesity in Tiar. ED.5, Jakarta : EGC.
Pregnancy.Springer. Hlm; 8:119-128
Badan dan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, KemenKes RI.(2013).Riset
Shaikh, H.; Robinson, S.; Teoh, T.G. 2010. Kesehatan Dasar 2013. Accessed on
Management of maternal obesity prior September 2,
to and during pregnancy.Seminars in 2015fromwww.depkes.co.id/resources/
Fetal & Neonatal Medicine. Hlm; download/HasilRiskesdas2013.
15:77–82
Hawari, D. (2007). Pendekatan Holistik pada
Stotland, N.E. 2009. Maternal Nutrition. Creasy Gangguan Skizofrenia. Jakarta: FK-UI
and Resnik’s maternal-fetal medicine:
Irma dkk, 2015. Dukungan Keluarga dengan
Kepauhan Minum Obat pada pasien

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 159


Vol. 9 No. 2 Desember 2018 ISSN : 2087-1287

Gangguan Jiwa di wilayah Kerja


Puskesmas Banjar Baru. BanjarBaru:
Universitas Lambung Mangkurat, Jalan
Achmad Yani BanjarBaru 70714

Kaplan. M.D & Sadock, M.D. (2010) Kaplan &


th
Sadock’s Sinopsis Psikiatri y, 7
edition. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Notoatmojo, S. (2010). Metodelogi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rika Cipta.

Nasir & Muhith, (2011), Dukungan Keluarga


pada Penanganan Penderita
Skizofrenia. Skripsi Universitas
Muhammadiyah, Surakarta.

Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan


Metodelogi Ilmu Keperawatan.
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Peneliutian Keperawatan. Jakarta.
Salemba Medika.

Sefrina, Fauziah dan Latipun. 2016. Hubungan


Dukungan Keluarga dan Keberfungsian
Sosial pada Pasien Skizofrenia Rawat
Jalan. Malang : Fakultas Psikologi,
Universitas Muhammadiyah Malang

Sugiyono.(2010).Statistik untuk
Penelitian.Bandung: ALPABETA

Suharto, E.( 2014). Membangun Masyarakat


Memperdayakan Rakyat. Bandung:
Refika Aditama.

WHO. (2016). Improving Health System and


Service for Mental Health: WHO Library
Cataloguing-in-Publication Data.

JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Page 160

You might also like