You are on page 1of 7

HUBUNGAN DIABETES MILITUS, OBESITAS DAN RIWAYAT

HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI


DI PUSKESMAS KERTAPATI

Sri Ayu Rezeki1, Amlah2 Eka Rahmawaati2


Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Kebidanan dan Keperawatan, Universitas Kader Bangsa1,2,3
sriayurezeki210998@gmail.com1 ekarahmawati2156@gmail.com3

ABSTRACT
Preeclampsia is a multisystem disorder with a complex etiology that typically occurs during pregnancy.
Preeclampsia is usually defined as an increase in blood pressure and proteinuria that occurs after 20
weeks of gestation. In Indonesia, preeclampsia is a high cause of maternal death in addition to bleeding
and infection, namely bleeding up to 28%, preeclampsia 24%, infection by 11%, complications of the
uterus by 8%, prolonged labor by 5% and abortion by 5%. The purpose of this study is to determine the
relationship between diabetes mellitus, obesity and history of hypertension simultaneously with the
incidence of preeclampsia in the Kertapati Palembang Health Center Working Area in 2021. This type of
research is quantitative using an analytical survey method with a cross sectional approach. The research
was carried out at the Kertapati Health Center in Palembang with a total sample of 99 respondents. This
study uses secondary data with a checklist tool. The results of the chi-square statistical test for diabetes
mellitus variable obtained value (p<0.000), obesity variable obtained value (p<0.001) and hypertension
history variable obtained value (p<0.001) smaller than = 0.05 indicating there is a significant
relationship between diabetes mellitus, obesity and history of hypertension with preeclampsia

Keywords : Diabetes Mellitus, Obesity, History of Hypertension, Preeclampsia

ABSTRAK
Preeklamsia adalah gangguan multisistem dengan etiologi kompleks yang khusus terjadi selama
kehamilan. Preeklamsi biasanya didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang
terjadi setelah kehamilan 20 minggu. Di Indonesia, preeklamsi merupakan penyebab kematian ibu yang
tinggi disamping perdarahan dan infeksi, yaitu perdarahan mencapai 28%, preeklamsi 24%, infeksi
sebesar 11%, komplikasi peuperium sebesar 8%, partus lama sebesar 5% dan abortus sebanyak 5%.
Tujuan dalam penelitian ini untuk hubungan antara diabetes militus, obesitas dan riwayat hipertensi
secara simultan dengan kejadian preeklamsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Palembang tahun
2021. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan
cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas kertapati Palembang dengan jumlah sampel
berjumlah 99 responden. Penelitian ini menggunakan data skunder dengan alat bantu ceklist. Hasil uji
statistik chi-square variable diabetes mellitus didapatkan ρ value (n<0,000), variable obesitas didapatkan
ρ value (n<0,001) dan variable riwayat hipertensi didapatkan ρ value (n<0,001) lebih kecil dari α=0,05
menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara diabetes mellitus, obesitas dan riwayat hipertensi
dengan kejadian preeklmasia

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Obesitas, Riwayat Hipertensi, Preeklamsia

PENDAHULUAN berat, dapat terjadi eklamsi (kejang), yaitu


suatu kondisi konvulsi (kejang) atau
Preeklamsi merupakan salah satu terjadinya koma disertai tanda dan gejala
gangguan hipertensi selama kehamilan yang preeklamsi. Konvulsi dan koma dapat terjadi
mengacu pada peningkatan tekanan darah tanpa didahului gangguan neurologis (Damai
maternal disertai resiko yang berhubungan Yanti n.d.)
dengan kesehatan ibu dan janin. Preeklamsi Menurut World Health Organization
diklasifikasikan menjadi preeklamsi dan (WHO) secara global kematian ibu di dunia
preeklamsi berat. Pada kasus preeklamsi adalah sebesar 289.000 pada tahun 2013.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 792


Sub-Sahara Afrika menyumbang 62% menyebabkan diabetes mellitus gestasional
(179.000) dari kematian global diikuti Asia (Mufdillah 2019).
Selatan 24% (69.000). Di tingkat negara, dua Hubungan antara diabetes melitus pada
negara yang menyumbang sepertiga dari ibu hamil dengan kejadian preeklamsia
kematian ibu adalah India 17% (50.000) dan eklamsia menggunakan uji chi-square
Nigeria 14% (40.000) (WHO, 2014). diperoleh p-value = 0,000 (p < 0,05), yang
Di Indonesia, preeklamsi merupakan berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
penyebab kematian ibu yang tinggi disamping hubungan antara diabetes melitus ibu hamil
perdarahan dan infeksi, yaitu perdarahan dengan kejadian preeklamsia eklamsia. Hasil
mencapai 28%, preeklamsi 24%, infeksi analisis juga diperoleh Odd Ratio 14,37
sebesar 11%, komplikasi peuperium sebesar artinya ibu yang memiliki diabetes melitus
8%, partus lama sebesar 5% dan abortus memiliki peluang 14,37 kali untuk mengalami
sebanyak 5% (Kementrian Kesehatan RI preeklamsia dibandingkan dengan ibu yang
2018) tidak memiliki diabetes melitus. (Kurniasari
AKI di Sumatera Selatan semakin and Arifandini 2015).
meningkat yang disebabkan oleh eklamsi dan Preeklamsia dan Diabetes pada saat
preeklamsi (30%) abotus (11%) infeksi (10%) kehamilan disebabkan oleh obesitas pada
partus lama atau persalinan macet (9%) dan masa kehamilan ditandai dengan terjadinya
penyebab lain (15%). Masalah ini tentu perlu peningkatan bobot badan pada ibu hamil >12-
untuk mendapat perhatian khusus dari seluruh 16 kg dari bobot badan normal dan berakibat
pihak baik pemerintah, sektor swasta, tidak baik untuk kesehatan terutama bumil,
maupun masyarakat. Mengingat bahwa target bisa menjadi penyebab hipertensi,
Millenium Development Goals (MDGs) tahun hiperkolesterol, hiperglikemia yang dikenal
2005 dalam penururnan AKI. dengan (3H). Bumil obesitas perlu perawatan
Menurut data Dinkes Kesehatan Kota yang lebih daripada bumil dengan bobot
Palembang, jumlah kematian ibu pada tahun badan normal, obesitas berpotensi
2013 masih dibawah angka Nasional untuk memunculkan hipertensi dengan kondisi
RPJN (Rencana Pembangunan Jangka kehamilan, abortus, makrosomia, fase
Menengah Nasional) tahun 2014 (118 per persalinan yang lambat, distosia bahu,
100.000 per kelahiran hidup). Ada 13 kasus persalinan dengan SC. (Rahmawati, dkk,
kematian ibu dari 29.911 kelahiran hidup, 2019)
penyebab kematian terbanyak adalah Pre Hipertensi ditemukan pada ibu hamil
Eklamsi (31%) penyebab kematian ibu baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari
lainnya adalah perdarahan (15%),syok total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang
hopovolemik (8%), persalinan lama (8%), berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia
dan lain-lain (15%) (Dinkes Kota Palembang, (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki
2019). sebagai the silent killer karena biasanya tidak
Faktor yang mempengaruhi preeklamsi menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis
seperti:primigravida, distansi rahim melalui skrinning atau ketika penyakit
berlebihan, hidramnion, hamil kembar, mola tersebut bermanifestasi pada komplikasi
hidatidosa, penyakit yang menyertai gangguan tertentu. Hipertensi sangat
kehamilan diabetes mellitus, hipertensi, signifikan berkontribusi terhadap angka
obesitas, usia ibu > 35 tahun (Manuaba kesakitan dan kematian ibu dan janin
2010). sehingga perlu dilakukan skrinning awal dan
Diabetes pada saat kehamilan terjadi pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.
karena kondisi tubuh wanita mengalami Berdasarkan data yang di peroleh dari
perubahan hormon yang dapat menyebabkan Puskesmas Kertapati Palembang didapatkan
tubuh menjadi kurang responsif terhadap ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
insulin. Pada beberapa wanita, kondisi seperti pada tahun 2018 berjumlah 306 ibu hamil dan
ini membuat gula darah meningkat drastis dan yang mengalami preeklamsi sebanyak 69

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 793


orang (22,5%), pada tahun 2019 terdapat 381 Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa dari
ibu hamil dan yang mengalami preeklamsi 99 responden yang mengalami preeklamsia
sebanyak 71 orang (18,6%), sedangkan pada berjumlah 41 responden (41,4%) dan yang
tahun 2020 berjumlah 314 ibu hamil dan yang tidak mengalami preeklamsia berjumlah 58
mengalami preeklamsi sebanyak 75 orang responden.
(23,8%) (Profil puskesmas kertapati, 2020) Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase
Berdasarkan uraian diatas tujuan dalam Berdasarkan Diabetes Melitus
penelitian ini adalah untuk mengetahui Diabetes Melitus Jumlah Persentase
Ya 44 44,4
hubungan Diabetes Militus, Obesitas dan
Tidak 55 55,6
Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Jumlah 99 100
Preeklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Kertapati Palembang tahun 2021 Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa dari
99 responden yang mengalami dibabetes
METODE mellitus berjumlah 44 responden (44,4%) dan
yang tidak berjumlah 55 responden (55,6%).
Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif
Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan Persentase
menggunakan metode survey analitik dengan Berdasarkan Obesitas
pendekatan cross Sectional. Penelitian Obesitas Jumlah Persentase
dilaksanakan di Puskesmas kertapati Ya 47 47,5
Palembang pada bulan juli-agustus 2021. Tidak 52 52,5
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Jumlah 99 100
ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja Dari tabel 3 diketahui bahwa dari 99
Puskesmas Kertapati Palembang tahun 2021 responden yang mengalami obesitas
dengan jumlah sampel berjumlah 99 berjumlah 47 responden (47,5%) dan yang
responden. Penelitian ini menggunakan data tidak mengalami obesitas berjumlah 52
skunder dengan alat bantu ceklist. Analisa responden (52,5%)
yang digunakan adalah analisa univariat dan
analisa bivariate, analisa bivairat Tabel 4 Distribusi Frekuensi dan Persentase
menggunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan Riwayat Hipertensi
Riwayat Hipertensi Jumlah Persentase
Ya 47 47,5
HASIL Tidak 52 52,5
Jumlah 99 100
Analisa Univariat Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa dari
Analisa Analisis univariat yang dibuat 99 responden sebagian besar responden tidak
berdasarkan distribusi statistik deskriptif memiliki riwayat hipertensi berjumlah 52
dengan sampel 99 responden yang di Wilayah responden (52,5%) dan yang memiliki
Kerja Puskesmas Kertapati Palembang tahun riwayat hipertensi berjumlah 47 responden
2021. Analisis ini dilakukan terhadap variabel (47,5%).
independen dan variable dependen. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan dengan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase tabulasi silang (crosstabs) dan uji chi-square
Berdasarkan Preeklamsia untuk menemukan bentuk hubungan statistic
Preeklamsia Jumlah Persentase
Ya 41 41,4
antara variable independen dengan variabel
Tidak 58 58,6 dependen Hasil analisis bivariat ini untuk
Total 99 100 menemukan hubungan antara masing-masing
variable independen dan variabel dependen.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 794


Tabel 5. Hubungan Diabetes Melitus, Obesitas dan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian
Preeklamsia di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapat

Variabel Independen Preeklamsia Jumlah P Value OR


No
1 Diabetes Melitus Ya Tidak 0.001 4,6
Ya 27 27,2 17 17,2 44 44,4
Tidak 14 14,1 41 41,4 55 56,6
2 Obesitas 0.001 4,4
Ya 28 28,2 19 19,2 47 47,5
Tidak 13 13,1 39 39,4 52 52,2
3 Riwayat Hipertensi 0,001 4,4
Ya 25 25,3 22 22,2 47 47,5
Tidak 16 16,2 36 36,4 52 52,2

Berdasarkan tabel 5 diatas Hasil uji statistik Diabetes Melitus merupakan suatu
chi-square variable diabetes mellitus kelompok penyakit metabolik dengan
didapatkan ρ value = 0,000 dan diperoleh karakteristik hiperglikemia yang terjadi
nilai OR= 4,6, variable obesitas didapatkan ρ karena kelainan sekresi insulin, kinerja
value = 0,001 diperoleh nilai OR= 4,4 dan insulin atau kedua-duanya.
variable riwayat hipertensi didapatkan ρ value Penyakit yang menyertai hamil seperti
= 0,001 diperoleh nilai OR= 4,4 lebih kecil diabetes mellitus dan kegemukan juga
dari α=0,05 menunjukkan ada hubungan yang berpengaruh terhadap preeklampsia. Penyakit
bermakna antara diabetes mellitus, obesitas ini merupakan kelainan herediter dengan ciri
dan riwayat hipertensi dengan kejadian berkurangnya insulin dalam sirkulasi darah,
preeklmasia konsentrasi gula darah tinggi, dan
berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam
PEMBAHASAN kehamilan menimbulkan banyak kesulitan.
Penyakit ini akan menyebabkan perubahan-
Hubungan Diabetes dengan Kejadian perubahan metabolik dan hormonal pada
Preeklamsia penderita yang juga dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil analisaa bivariat dari kehamilan. Sebaliknya, diabetes akan
44 responden yang mederita diabetes melitus mempengaruhi kehamilan dan persalinan
dan mengalami preeklamisa berjumlah 27 (Mochtar 2012).
responden (27,3%) dan yang tidak mengalami Diabetes disebabkan oleh tidak ada atau
preeklamsia berjumlah 17 responden (17,2%). terbatasnya insulin yang merupakan hormon
Dan dari 55 responden yang tidak menderita penting untuk metabolisme karbohidrat.
diabetes dan mengalami preeklmasia Metabolisme merupakan istilah umum untuk
berjumlah 14 responden (14,1%) dan yang reaksi kimia dalam tubuh yang
tidak mengalami preeklmasia berjumlah 41 memungkinkan tubuh tersebut berfungsi.
responden (41,4%) Semua alur metabolisme dalam tubuh dimulai
Hasil uji statistik chi-square didapatkan ρ dari pencernaan dan penyerapan karbohidrat,
value = 0,000 lebih kecil dari α=0,05 lemak dan protein. Tubuh kemudian
menunjukkan ada hubungan yang bermakna menggunakan nutrien ini untuk menyediakan
antara diabetes melitus dengan kejadian energi dan zat-zat alamiah yang dibutuhkan
preeklmasia di Wilayah Kerja Puskesmas oleh tubuh (Bothamley 2011).
Kertapati Palembang tahun 202. Hasil analisa Adanya hubungan antara
diperoleh nilai OR= 4,6 artinya responden penyakitdiabetes mellitus ini sesuai dengan
yang mederita diabetes berpeluang 4,6 kali teori yang diungkapkan oleh (Cunningham
berisiko untuk mengalami preeklamsia 2013), bahwa penyakit diabetes mellitus
dibandingkan responden yang tidak menderita terjadi peningkatan substansial risiko
diabetes melitus. padaibu dan janin. Risiko pada ibu

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 795


mencakup kerusakan retina, ginjal, dan Sehingga dapat menyumbangkan terjadinya
jantung, infeksi saluran kemih, preeklampsi (Depkes RI. 2010)
ketoasidosisdiabetes, dan seksio sesarea. Penelitian ini sejaland engan penelitian
Hipertensi sering dijumpai dan wanita Niti, 2019 hasil menunjukkan dari 340 ibu
diabetes dengan penyakit ginjal sehingga hamil, 134 ibu hamil mengalami preeklamsia.
beresiko tinggi mengalami preeklampsia. Analisis Chi Square menunjukkan nilai
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Aulia p=.000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan
2018 dimana hasil penelitian berdasarkan uji yang signifikan antara obesitas dengan
Chi Square menunjukkan bahwa terdapat preeklamsia pada kehamilan. Ini disebabkan
hubungan yang bermakna dengan p = 0,018 karena ibu hamil dengan obesitas mengalami
dan OR = 5,800. Ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar ADMA yang menginduksi
terjadi peningkatan resiko untuk terjadinya vasokonstriksi endotel sehingga
preeklampsia pada ibu yang mengalami menyebabkan hipertensi pada kehamilan dan
diabetes mellitus (Aulia, Rodiani, and selanjutnya mengalami preeklamsia.
Graharti 2019) Sebaiknya, disarankan ibu hamil mencapai
berat badan ideal untuk mempersiapkan
Hubungan Obesitas dengan Kejadian kehamilan yang sehat dan menurunkan risiko
Preeklamsia mengalami preeklamsia. (Niti, 2019)
Berdasarkan hasil analisa bivariat dari 47
responden dengan obesitas dan mengalami Hubungan Riwayat Hipertensi dengan
preeklamsia berjumlah 28 responden (28,3%) Kejadian Preeklamsia
dan yangtidak mengalami preeklamsia Berdasarkan hasil analisa bivariat dari 47
berjumlah 19 responden 919,2%). Dan dari responden dengan obesitas dan mengalami
52 responden tidak dengan obesitas dan preeklamsia berjumlah 28 responden (28,3%)
mengalami preeklamsia berjumlah 13 dan yangtidak mengalami preeklamsia
responden (13,1%) dan yang mengalami berjumlah 19 responden 919,2%). Dan dari
preeklamsia berjumlah 39 responden (39,4%). 52 responden tidak dengan obesitas dan
Hasil uji statistik chi-square didapatkan ρ mengalami preeklamsia berjumlah 13
value = 0,001 lebih kecil dari α=0,05 responden (13,1%) dan yang mengalami
menunjukkan ada hubungan yang bermakna preeklamsia berjumlah 39 responden (39,4%).
antara obesitas dengan kejadian preeklmasia Hasil uji statistik chi-square didapatkan ρ
di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati value = 0,001 lebih kecil dari α=0,05
Palembang tahun 2021. Hasil analisa menunjukkan ada hubungan yang bermakna
diperoleh nilai OR= 4,4 artinya responden antara obesitas dengan kejadian preeklmasia
yang obesitas berpeluang 4,4 kali berisiko di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati
untuk mengalami preeklamsia dibandingkan Palembang tahun 2021. Hasil analisa
responden yang tidak mengalami obesitas. diperoleh nilai OR= 4,4 artinya responden
Obesitas adalah suatu kondisi kelebihan yang obesitas berpeluang 4,4 kali berisiko
berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk untuk mengalami preeklamsia dibandingkan
pria dan wanita masing- masing melebihi responden yang tidak mengalami obesitas.
20% dan 25% dari berat tubuh dan dapat Hipertensi adalah adanya kenaikan
membahayakan kesehatan (Depkes RI. 2010). tekanan darah melebihi batas normal yaitu
Obesitas dapat menyebabkan kolesterol tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
tinggi dalam darah juga menyebabkan kerja (Prawirohardjo 2010). Hipertensi adalah
jantung lebih berat, oleh karena jumlah darah kondisi medis yang paling sering
yang berada dalam badan sekitar 15% dari memengaruhi wanita usia subur. Terdapat
berat badan, maka makin gemuk seorang hubungan erat antara ginjal dan tekanan darah
makin banyak pula jumlah darah yang tinggi. Banyak penyakit ginjal menyebabkan
terdapat di dalam tubuh yang berarti makin hipertensi dan hipertensi dapat menyebabkan
berat pula fungsi pemompaan jantung. kerusakan ginjal. Gangguan gunjal di sertai

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 796


hipertensi menghasilkan hasil akhir yang UCAPAN TERIMAKASIH
lebih buruk pada ibu dan bayi (Blackburm, Ucapan terimakasih ditujukan kepada
2007; Williams, 2007). Gangguan dalam pimpinan Puskesmas Kertapati Palembang
kehamilan, meliputi : Hipertensi kronik, yang telah banyak membantu peneliti baik
Hipertensi transien selama kehamilan, baik pasilitas, support maupun izin penelitian.
Preeklamsi (Blackburn 2007)
Hipertensi karena kehamilan yaitu DAFTAR PUSTAKA
hipertensi yang terjadi selama karena atau
pada saat kehamilan, dapat Aulia, Dila, Rodiani, and Risti Graharti.
mempengaruhikehamilan itu sendiri biasanya 2019. “Hubungan Diabetes Melitus
terjadi pada usia kehamilan 20 minggu Dengan Kejadian Preeklampsia Di
(Yeyeh 2014). RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi
Penelitian ini sejalan dengan hasil Lampung Periedo 1 Janurai - 30 Juni
penelitian Rahmawati, 2019 Hasil analisis 2018.” Jurnal Medula 8:180–86.
hubungan riwayat penyakit hipertensi dengan Blackburn, S. 2007. “Maternal, Fetal, and
kejadian preeklamsia diperoleh sebanyak 34 Neonatal Physiology. A Clinical
(82,9%) dan tidak ada riwayat penyakit Perspective (3rd Ed). St. Louis :
hipertensi dengan kejadian preeklamsia Saunders.”
sebanyak 7 (17,1%), sedangkan hubungan Bothamley, Judy dan Maureen Boyle. 2011.
riwayat penyakit hipertensi dengan yang tidak “Patofisiologi Dalam Kebidanan.”
mengalami preeklamsia sebanyak 8 (5,4%) Jakarta: EGC.
dan yang tidak memiliki riwayat hipertensi Cunningham. 2013. “Obstetri Williams.”
dengan yang tidak mengalami preeklamsia Jakarta: EGC.
sebanyak 147(%). Hasil uji statistic chi Damai Yanti, D. S. n.d. “Asuhan Kebidanan
aquare didapatkan nilai Asymp. Sig (2-sided) Masa Nifas Belajar Mandiri Bidan.”
dengan nilai p=0,000 (p 0,05) yang artinya Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar. n.d.
Ho ditolak dan Ha diterima dan nilai OR = “Badan Penelitian Dan Pengembangan
84,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Departemen Kesehatan RI 2010.”
hubungan antara riwayat penyakit hipertensi Kementrian Kesehatan RI. 2018. “Profil
dengan kejadian preeklamsia di RSUD Kesehatan Indonesia 2017.”
Panembahan Senopati Bantul (Rahmawati, Kurniasari, Devi, and Fiki Arifandini. 2015.
dkk, 2019.) “Hubungan Usia, Paritas Dan Diabetes
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mellitus Pada Kehamilan Dengan
(Nursal, et al., 2017) yang mengatakan bahwa Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil
angka kejadian riwayat hipertensi ibu hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia
sebanyak 14 pasien (41,2%). Hal ini Kabupaten.” Jurnal Kesehatan Holistik
menunjukkan bahwa terdapat hubungan 9(3):142–50.
antara riwayat penyakit hipertensi dengan Manuaba, Ide Ayu Chandranita dkk. 2010.
kejadian preeklamsia (Nursal, et al, 2017) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
Dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
KESIMPULAN Jakarta: EGC.
Mochtar, R. 2012. “Sinopsis Obstetri.”
Terdapat hubungan antara diabetes Jakarta: EGC.
militus, obesitas dan riwayat hipertensi Mufdillah. 2019. “Mengenal Dan Upaya
dengan kejadian preeklamsi pada ibu hamil di Mengatasi Diabetes Melitus Dalam
Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Kehamilan.” Yogyakarta: Nuha
Palembang tahun 2021 Medika.
Niti, Ida Ayu Apsari Pradnya. n.d.
“Hubungan Antara Obesitas Dengan
Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 797


Di RSUD Pasar Minggu Tahun 2017- Maternal Dan Neonatal.” Jakarta: PT
2018.” Universitas Kristen Indonesia. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Nursal, Dien Gusta Anggraini, Pratiwi Rahmawati, Nina and Utami, Fitria Siswi.
Tamela, and Fitrayeni Fitrayeni. 2017. n.d. “Hubungan Riwayat Penyakit
“Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu
Pada Ibu Hamil Di Rsup Dr. M. Djamil Hamil Di Rsud Panembahan Senopati
Padang Tahun 2014.” Jurnal Bantul Yogyakarta 2016.” Universitas
Kesehatan Masyarakat Andalas ’Aisyiyah Yogyakarta.
10(1):38. doi: 10.24893/jkma.10.1.38- World Health Organization. Global Health
44.2015. Observatory (GHO): 2014. “Maternal
Palembang, Dinkes Kota. 2019. “Profil and Reproductive Health.”
Kesehatan Kota Palembang Tahun Yeyeh, Rukiah. Ai. 2014. Asuhan Kebidanan
2019.” Patologi Kebidanan. Jakarta Timur.:
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. “Buku Acuan CV Trans Info Media.
Nasional Pelayanan Kesehatan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 798

You might also like