You are on page 1of 7

Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Vol 10 No.

1, Januari 2022: 12-18

Optimalisasi Peran Bidan Dalam Tata Laksana Awal Preeklampsia Di Pekanbaru

1
Donel Suhaimi, 2Dhini Aiyulie Novri, 3Maya Savira

1,2
Obstetrics and Gynaecology Department, Faculty of Medicine, University of Riau / Arifin Achmad
Regional Hospital of Riau Province, Indonesia
3
Microbiology Department, Faculty of Medicine,University of Riau, Indonesia
email: 1donelmy@yahoo.com

Abstract. Eclampsia and pre-eclampsia are the leading causes of death in pregnancy in
Indonesia. Midwives are the first-line providers of maternal and child health services.
Therefore, the knowledge and skills of a midwife regarding the initial management
of pre-eclampsia and eclampsia are very important in order to reduce maternal
mortality. Activities to optimize the role of midwives as first-line health providers in
the initial management of preeclampsia and eclampsia cases are held online. This
seminar was successfully held on September 25, 2020, with 417 participants. Most of
the participants came from cities in Riau, but there were also those from the east such
as Makassar and Denpasar. The series of events were in the form of a pretest, delivery
of material by experts (obstetricians and gynecologists), post-tests, and question and
answer sessions. There is an increase in the knowledge of midwives about the diagnosis
and initial management of preeclampsia cases through this seminar which is assessed
through increasing score of pretest to the post test.
Keywords: eclampsia, midwives, pre-eclampsia

Abstrak. Eklampsia dan preeklamsia merupakan penyebab utama kematian pada


kehamilan di Indonesia. Bidan merupakan pemberi pelayanan kesehatan ibu dan anak
lini pertama. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan bidan mengenai tata
laksana awal preeklamsia dan eklampsia sangat penting dalam menurunkan angka
kematian ibu. Kegiatan untuk mengoptimalkan peran bidan sebagai tenaga kesehatan
lini pertama dalam penanganan awal kasus preeklamsia dan eklampsia ini dilakukan
secara daring. Seminar ini diselenggarakan pada tanggal 25 September 2020 dengan
jumlah peserta 417 orang. Sebagian besar peserta berasal dari kota-kota di Riau,
namun ada juga yang berasal dari timur seperti Makasar dan Denpasar. Rangkaian
kegiatan terdiri dari sesi berupa pre-tes, penyampaian materi oleh para ahli (dokter
kandungan dan ginekolog), post-test, dan sesi tanya jawab. Terdapat peningkatan
pengetahuan bidan tentang diagnosis dan tata laksana awal kasus preeklamsia melalui
seminar ini yang dinilai melalui peningkatan skor pada saat pre-tes ke post-tes.
Kata kunci: bidan, eklampsia, pre-eklampsia

1. Pendahuluan infeksi (Vest et al. 2012). Sepuluh tahun


yang lalu, penyebab kematian maternal
Gangguan hipertensi dalam didominasi oleh perdarahan, sedangkan
kehamilan terjadi sekitar 5 - 10 % dari saat ini mayoritasnya disebabkan oleh
seluruh kehamilan dan merupakan salah preeklampsia dan eklampsia. Bidan
satu dari tiga penyebab utama kematian sebagai pemberi pelayanan kesehatan ibu
dalam kehamilan, selain perdarahan dan dan anak merupakan lini pertama dalam
12
Optimalisasi Peran Bidan Dalam Tata Laksana Awal... | 13

memberikan pelayanan dasar kepada ibu, penting dan menarik di bidang kebidanan
diberikan kewenangan untuk melayani (American College of Obstetricians an
ibu dalam kondisi gawat darurat untuk Gynecologist. 2017).
kemudian dirujuk ke rumah sakit yang Sindrom preeklampsia dan
lebih lengkap sarananya. eklampsia masih merupakan penyebab
Maka dari itu, pengetahuan dan utama kematian ibu disamping
kecakapan seorang bidan mengenai tata infeksi dan perdarahan, oleh karena
laksana awal preeklampsia dan eklampsia itu diagnosis dini preeklampsia harus
sangatlah penting sebagai penanggung lebih ditingkatkan untuk mencegah
jawab lini pertama bagi ibu hamil guna terjadinya sindrom preeklampsia dan
menurunkan angka kematian ibu. Selama eklampsia dan menurunkan angka
ini, bidan yang menerima ibu hamil kematian ibu5. Penyebab kematian
dengan tekanan darah tinggi kebanyakan ibu telah diklasifikasikan dalam 3 fase
bingung untuk melakukan tatal aksana keterlambatan, yaitu: Fase 1, kegagalan
awal pasien dengan preeklampsia. pasien untuk mendapatkan perawatan
Banyak bidan yang menyuruh pasien medis yang tepat pada waktu dibutuhkan;
langsung pergi ke rumah sakit tanpa fase 2, keterlambatan dalam mencapai
melakukan tata laksana awal. Hal ini fasilitas perawatan kesehatan yang
menjadi serius ketika pasien yang adekuat; fase 3, terlambat menerima
akhirnya pulang, memilih untuk tetap di penanganan kesehatan yang adekuat
rumah. Akibatnya, pasien bisa mengalami pada fasilitas kesehatan yang tersedia,
kejang. Penyakit ini berkontribusi besar termasuk keterlambatan dalam rujukan
terhadap morbiditas dan mortalitas ibu (Unicef. 2018).
selama kehamilan (Peralta et al. 2016). Dari tahun 2000-2017, rasio
Task Force of the American College kematian ibu menurun secara global
of Obstetricians and Gynecologists sebesar 38 persen, dari 342 kematian
menggambarkan empat tipe penyakit menjadi 211 kematian per 100.000
hipertensi dalam kehamilan yaitu kelahiran hidup. Ini berarti tingkat
sindroma preeklampsia dan eklampsia; pengurangan tahunan rata-rata mencapai
hipertensi kronis; preeklampsia 2,9 persen. Meskipun bermakna, nilai
superimposed hipertensi kronis; dan ini masih kurang dari setengah dari nilai
hipertensi gestasional (Cunningham et yang dibutuhkan setiap tahunnya (6,4
al. 2018) persen) demi meraih target Sustainable
Sindroma preeklampsia dengan Development Goals (SDGs), yang mana
hipertensi kronis adalah yang paling target SDGs adalah 70 kematian ibu per
berbahaya. Preeklampsia berkontribusi 100.000 kelahiran hidup (WHO. 2019).
sekitar 3,9 persen dari seluruh kehamilan Tiga etiologi mayor dari mortalitas
(Berhe. 2018). Di negara berkembang, maternal adalah perdarahan, hipertensi,
preeklampsia terjadi sekitar 1,8% hingga dan sepsis. Kelainan tekanan darah
16,3% pada seluruh kehamilan. World pada wanita hamil salah satunya adalah
Health Organization (WHO) melaporkan preeklampsia (Unicef. 2018).
bahwa sekitar 15% dari kematian ibu di Diagnosis yang ditegakkan
dunia berasal dari komplikasi hipertensi secara dini dan tata laksana terstandar
dalam kehamilan (WHO. 2019). dapat mengurangi angka insidensi
Patofisiologi hipertensi akibat kehamilan dan menurunkan angka morbiditas
masih belum dipahami sepenuhnya ibu preeklampsia berat (PEB) dan
meskipun pada dekade terakhir eklampsia (Kemenkes RI. 2018). Bidan
penelitian intensif banyak dilakukan. sebagai tenaga kesehatan lini pertama
Gangguan hipertensi tetap belum seharusnya mampu mengenali sejak
terpecahkan di antara masalah-masalah awal serta memberikan tata laksana awal
https://doi.org/10.29313/ethos.v10i1.6812
14 | Suhaimi, et al.

yang terstandar terhadap pasien PEB dan 2008).


eklampsia sebelum dirujuk ke fasilitas Abnormalitas antara jaringan ibu,
kesehatan/rumah sakit dengan fasilitas plasenta, dan janin dapat menyebabkan
yang lebih lengkap. Ketidakmampuan preeklampsia. Preeklampsia melibatkan
bidan dalam mendiagnosis dan menata sejumlah faktor dari ibu, plasenta, dan
laksana preeklampsia di fasilitas janin.
kesehatan (lini pertama) berperan Meskipun penyebab preeklampsia
dalam peningkatan kasus kematian masih belum diketahui, dampaknya
akibat preeklampsia ataupun eklampsia dimulai sejak awal kehamilan.
(Clinical Obstetrics: The Fetus & Mother. Perubahan ini pada akhirnya melibatkan
2007). multi-organ, dimulai dengan gejala
Kejadian eklampsia dapat dicegah klinis yang hampir tidak terlihat sampai
dengan perawatan kehamilan yang pada kerusakan dahsyat yang dapat
memadai, sehingga kejadian eklampsia mengancam kehidupan ibu dan janin.
telah menurun beberapa tahun terakhir. Seperti telah dibahas, ini diakibatkan
Di negara maju, angka kejadian 1:2000 oleh vasospasme, disfungsi endotel, dan
(Bartsch et al. 2016), sedangkan angka iskemia. Segudang fenomena pada ibu
kejadian di Inggris 1:2000 menurut akibat sindrom preeklampsi biasanya
Royal College of Obstetricians and dijelaskan dalam sistem organ individu,
Gynaecologists (2006), Akkawi dengan gejala klinis yang hampir
dkk. tahun 2009 di Dublin angka tumpang tindih (Beckham et al. 2019).
kejadian 1:2500, Andersgaard dkk. di Hipertensi dalam kehamilan ditata
Skandinavia angka kejadian 1:2000, dan laksana berdasarkan derajat keparahan,
Zwart dkk. di Belanda 1:1600 kejadian usia gestasi, dan ada atau tidaknya
(Cunningham et al. 2018). Meskipun preeklampsia (American College of
penyebab preeklampsia masih belum Obstetricians an Gynecologist.. 2017).
diketahui, dampaknya dimulai sejak Adapun target utama penatalaksanaan
awal kehamilan (Ward et al. 2014). kehamilan yang disertai dengan penyakit
Perubahan ini pada akhirnya melibatkan preeklampsia adalah(Cunningham et al.
multi-organ dengan dimulai dengan 2018):
gejala klinis yang hampir tidak terlihat a. Mengakhiri kehamilan dengan
sampai pada kerusakan dahsyat yang komplikasi seminimal mungkin
dapat mengancam kehidupan ibu dan bagi ibu dan janinnya
janin (Beckmann. 2019). Hipertensi b. Lahirnya neonatus yang kemudian
pada kehamilan terbukti meningkat pada dapat bertumbuh-kembang dengan
wanita yang terpapar villi korionik untuk baik
pertama kalinya, terpapar cilli korionik c. Kesehatan ibu yang kembali pulih.
dalam jumlah banyak, memiliki riwayat Prinsip tata laksana preeklampsia
penyakit yang berhubungan dengan berat, yaitu3 pengendalian kejang dengan
aktivasi atau inflamasi sel endotel, magnesium sulfat intravena loading
dan memiliki riwayat faktor genetik/ dose, diikuti dengan maintenance dose;
keturunan dengan hipertensi pada pemberian obat antihipertensi untuk
kehamilan (Cunningham et al. 2018). menurunkan tekanan darah kapan
Preeklampsi masih dapat terjadi saja jika dipertimbangkan berbahaya;
meskipun villi chorionic tidak berada menghindari diuretic dan pembatasan
di dalam cavum uteri. Sebagai contoh, pemberian cairan intravnea kecuali
Worley dkk. melaporkan kejadian apabila pengeluaran cairan berlebihan;
preeklampsia pada wanita dengan dan persalinan. Sasaran seminar ini
kehamilan extrauterine melebihi usia adalah bidan yang memiliki praktik
kehamilan 18 minggu (Worley et al. bidan mandiri dan bidan yang bertugas
ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X
Optimalisasi Peran Bidan Dalam Tata Laksana Awal... | 15

di Puskesmas. Dengan adanya kegiatan dokter spesialis. Sehingga, peningkatan


ini, diharapkan pengetahuan bidan akan tekanan darah pada pasien kemungkinan
meningkat mengenai preeklampsia. pertama kali diketahui oleh bidan.
Dengan meningkatnya pengetahuan, Dengan data di atas, bidan
bidan akan lebih percaya diri untuk memegang potensi yang amat kuat dalam
mengedukasi pasien mengenai tindakan mencegah perburukan dan progresivitas
lanjutan bahkan dapat menata laksana kasus preeklampsia pada seorang ibu
awal pasien dengan regimen sulfas hamil. Namun, hal ini menjadi buruk
magnesikus. Pemberian tata laksana awal ketika bidan tidak memiliki pengetahuan
tersebut sangatlah berarti bagi status yang cukup update dalam tata laksana
kesehatan ibu ke depannya. Tak hanya awal kasus preeklampsia. Dengan
itu, hal ini akan menekan perburukan pengetahuan dasar yang dimilikinya,
kasus preeklampsia dan secara tidak seyogianya seorang bidan harus mampu
langsung menekan angka kematian mendiagnosis, menata laksana awal,
ibu. Berdasarkan hal di atas, maka mengedukasi, serta merujuk pasiennya
kami melakukan kegiatan optimalisasi secara optimal.
bidan dalam tata laksana awal kasus Tujuan kegiatan ini adalah
preeklampsia. mengoptimalkan peran bidan dalam
tatalaksana awal kasus prekklampsia.
2. Metode Ilmiah Indikator ketercapaian program adalah
sebagai berikut:
Dalam upaya penekanan angka a. Jangka pendek adalah
kematian ibu, perlu dilibatkan partisipasi meningkatnya pengetahuan bidan
aktif dari seluruh kalangan medis setelah acara seminar berlangsung.
ataupun non medis di Indonesia. Angka Hal ini dibuktikan dengan
kematian ibu, merupakan salah satu peningkatan pengetahuan bidan
indikator yang ingin dicapai dalam antara pretest dengan posttest.
penentuan kesejahteraan suatu Negara. b. Jangka menengah (hitungan
Di Indonesia, mayoritas angka kematian bulan) adalah semakin baiknya
ibu disebabkan oleh hipertensi dalam sistem rujukan kasus preeklampsia
kehamilan (sindrom preeklampsia), oleh bidan ke fasilitas kesehatan
perdarahan, dan infeksi. lanjutan. Diharapkan, semua
Indonesia, merupakan suatu Negara pasien dengan preeklampsia telah
yang luas dengan angka kehamilan diberikan sulfas magnesikus sesuai
yang masih tinggi dibandingkan dengan persyaratan sebelum dirujuk oleh
Negara maju. Dewasa ini, tata laksana bidan.
kasus preeklampsia mengalami update c. Jangka panjang adalah menurunnya
yang pesat. Namun hal ini, tidak diiringi angka kematian ibu akibat
dengan pemerataan dokter spesialis kesalahan ataupun keterlambatan
kandungan dan kebidanan di seluruh perujukan kasus preeklampsia.
pelosok negeri. Bidan merupakan profesi
yang khusus menangani ibu hamil. Bidan Adapun manfaat kegiatan ini
hingga saat ini dianggap sebagai elemen adalah sebagai berikut:
tenaga kesehatan yang paling dekat a. Bagi bidan
dengan ibu hamil serta tersedia lebih Sarana belajar untuk
merata di seluruh daerah sentral maupun mengoptimalkan perannya sebagai
perifer di Indonesia. Saat ini, mayoritas provider kesehatan lini pertama
ibu hamil masih lebih sering melakukan dalam tata laksana awal kasus
antenatal care atau kontrol kehamilan preeklampsia dan eklampsia.
dengan bidan dibandingkan dengan Bidan yang sudah dilatih nantinya
https://doi.org/10.29313/ethos.v10i1.6812
16 | Suhaimi, et al.

akan dapat melatih bidan pustu Pendaftaran dilakukan mandiri


(puskesmas pembantu), serta oleh peserta secara daring dengan
kader Posyandu setempat menggunakan sistem otomatis. Teknis
mengenai tatalaksana awal kasus pendaftaran tertera pada flyer yang
preeklampsia. dibagikan. Agar mempermudah teknis
b. Bagi pelaksana dan komunikasi ketika acara, para
Menjalankan salah satu tugas tri peserta dimasukkan ke dalam satu grup
dharma perguruan tinggi dalam Whatsapp. Setelah peserta terjaring
bentuk pengabdian kepada dan melakukan pemetaan terhadap
masyarakat. peserta, tim kemudian berkumpul untuk
c. Bagi masyarakat menyusun pretest dan posttest bagi
Meningkatnya status kesehatan peserta. Masing-masing berisi 10 soal
masyarakat dengan adanya tenaga yang mewakili pengetahuan mengenai
kesehatan yang terampil dan diagnosis dan tata laksana awal kasus
berpengetahuan terstandar dalam preeklampsia bagi bidan. Webinar ini
menangani kasus preeklampsia dilakukan pada tanggal 24 September
dan eklampsia. Bidan yang 2020 pada pukul 14.00 sampai pukul
merupakan sasaran dalam kegiatan 16.00 WIB.
ini, tentunya akan meningkat Webinar dilaksanakan secara
pengetahuannya. Meningkatnya daring dengan durasi 2 jam. Diawali
pengetahuan bidan terlatih, dengan pretest pada pagi hari sebelum
bidan pustu, dan kader Posyandu webinar agar dapat mengukur tingkat
tentunya akan meningkatkan status pengetahuan peserta webinar. Pretest
kesehatan masyarakat. dilakukan secara daring menggunakan
aplikasi Google Form. Teknis pengisian
Sasaran kegiatan ini adalah pretest dijelaskan pada grup Whatsapp
bidan yang berfungsi sebagai pelayan yang telah dibuat sebelumnya. Webinar
kesehatan lini pertama yang paling dilaksanakan pada siang harinya. Materi
dekat aksesnya dengan ibu hamil. kemudian disampaikan langsung oleh
Pekanbaru tergolong dalam zona hitam Dr. dr. Donel, SpOG(K) dengan bahasa
pandemik COVID-19 saat kegiatan ini yang komunikatif untuk seluruh audiens
berlangsung, sehingga diputuskan untuk seminar dengan judul “Optimalisasi
melakukan kegiatan optimalisasi ini Peran Bidan dalam Tatalaksana Awal
secara online atau daring dengan skala Preeklampsia”. Setelah materi, kami
nasional menggunakan media Zoom dan juga menyediakan posttest untuk menilai
Youtube. Acara ini dilakukan dengan peningkatan pengetahuan. Setelah materi
host berada di Fakultas Kedokteran disampaikan, dilakukan sesi tanya jawab
Universitas Riau agar menjamin koneksi dan posttest. Lalu dilakukan analisa
internet yang baik serta kelancaran acara perbandingan jawaban peserta sebelum
webinar. Persiapan acara dimulai dengan dan sesudah pemberian materi.
persiapan narasumber yang mumpuni
untuk memberikan materi terkait dengan 3. Hasil dan Pembahasan
kasus preeklampsia. Setelah itu, dibuat
flyer elektronik yang disebar melalui Sasaran kegiatan ini adalah medis
media sosial. Penyebaran flyer dilakukan khususnya bidan yang berfungsi sebagai
sejak 2 minggu sebelum acara dimulai. tenaga kesehatan yang paling dekat
Tentu saja, flyer disebar pada komunitas dengan ibu hamil.
yang dekat dengan profesi bidan. Hingga Hal ini menjadi serius ketika
akhirnya terkumpul 417 peserta se- pasien yang akhirnya pulang, memilih
Indonesia. untuk tetap di rumah. Akibatnya, pasien
ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X
Optimalisasi Peran Bidan Dalam Tata Laksana Awal... | 17

bisa mengalami kejang. Hal seperti dan menata laksana awal kasus
ini seharusnya tidak terjadi apabila preeklampsia. Mengenai materi
bidan memiliki pengetahuan yang diagnosis, kami memaparkan diagnosis
cukup mengenai preeklampsia dan banding pada preeklampsia, parameter
mengerti mengenai diagnosis dan tata yang dibutuhkan untuk menyingkirkan
laksana kasus preeklampsia. Apalagi, diagnosis banding, dan cara menegakkan
preeklampsia merupakan ilmu yang diagnosis kasus preeklampsia sesuai
sangat berkembang dan selalu tersedia dengan update terbaru oleh American
update setiap saat. Congress of Obstetric and Gynaecology.
Sasaran seminar ini adalah bidan. Untuk materi tatalaksana awal, kami
Dengan ini, diharapkan pengetahuan mendemonstrasikan secara langsung
bidan akan meningkat perannya dalam mengenai pilihan obat antihipertensi yang
menata laksana awal pasien dengan aman untuk digunakan pada fasilitas
preeklampsia. Dengan meningkatnya kesehatan lini pertama (praktik bidan),
pengetahuan, bidan akan lebih percaya dosis, cara pemberian, serta pengawasan
diri untuk mengedukasi pasien mengenai setelah pemberian obat. Selain itu, kami
tindakan lanjutan bahkan dapat menata juga menegaskan pentingnya pemberian
laksana awal pasien dengan regimen regimen sulfas magnesikus pada pasien
sulfas magnesikus. Pemberian tata laksana dengan preeklampsia berat.
awal tersebut sangatlah berarti bagi status Sesi tanya jawab berlangsung
kesehatan ibu ke depannya. Tak hanya itu, cukup lama, yaitu sekitar 1 jam untuk
hal ini akan menekan perburukan kasus menjawab pertanyaan terkait materi
preeklampsia dan secara tidak langsung oleh peserta webinar. Selain itu, kami
menekan angka kematian ibu. Hingga juga memberikan materi seminar kepada
saat ini, preeklampsia-eklampsia masih seluruh bidan yang dapat diakses oleh
merupakan penyebab mayor mortalitas para bidan lain. Hal ini dilakukan dengan
ibu hamil di seluruh dunia, khususnya harapan agar bidan peserta seminar
Indonesia. daring ini dapat meneruskan ilmu yang
Kegiatan seminar online diterimanya kepada kader, junior bidan,
ini dianggap sebagai solusi serta sejawat bidan lain tempat mereka
untuk meningkatkan pengetahuan bertugas.
bidan mengenai tatalaksana kasus Dan terbukti pada akhir kegiatan,
preeklampsia. Tim kami menjaring terdapat peningkatan tingkat ketepatan
sebanyak mungkin bidan di seluruh bidan dalam mendiagnosis dan
Indonesia untuk mengikuti seminar ini. menentukan tindak lanjut pada ibu hamil
Rangkaian kegiatan dimulai dengan dengan eclampsia. Dari nilai rerata pretes
penyebaran pamflet acara di seluruh 38 menjadi 89 (post tes) pada penentuan
media sosial oleh tim, institusi setempat, tatalaksana awal; dan nilai 61,2 menjadi
dan institusi terkait untuk menjaring 78.7 dalam penegakan diagnosis
bidan sebanyak mungkin. preeklampsia. Acara berlangsung lancar
Setelah melakukan penjaringan, dengan antusiasme tinggi dari peserta.
terkumpul sebanyak 417 peserta seminar Sesi tanya jawab dapat dilaksanakan
online yang kemudian kami kumpulkan secara optimal dikarenakan terdapat
dengan grup Whatsapp agar dapat banyak pertanyaan dan apresiasi dari
memantau peserta seminar dengan peserta webinar.
baik serta menyediakan solusi jika
terdapat kendala ketika seminar online 4. Kesimpulan dan Saran
berlangsung.
Pada seminar ini, kami menitik Dari pembahasan yang sudah
beratkan mengenai cara mendiagnosis dilakMelalui seminar daring ini, kami
https://doi.org/10.29313/ethos.v10i1.6812
18 | Suhaimi, et al.

mendapatkan peningkatan pengetahuan UNICEF. Maternal mortality rates


bidan mengenai diagnosis dan tata and statistics - UNICEF DATA
laksana awal kasus preeklampsia [Internet]. UNICEF Data:
di fasilitas kesehatan pertama yang Monitoring the situation of
dibuktikan dengan meningkatnya nilai/ children and women. 2019. p.
score posttest dibandingkan dengan 1–8. Available from: https://data.
pretes. Kegiatan ini hendaknya dilakukan unicef.org/topic/maternal-health/
berkesinambungan dan berkelanjutan maternal-mortality/
untuk meningkatkan luaran kasus Kemenkes RI. Profil Kesehatan
preeklampsia pada khususnya, dan kasus Indonesia 2018. Science as Culture.
obstetri ginekologi lain pada umumnya. 2018;1(4):146–7.
Metode ini dianggap efektif, serta sangat Reece EA, Hobbins JC, editors. Clinical
cocok untuk diterapkan pada situasi Obstetrics: The Fetus & Mother.
pandemi Covid-19. 3rd ed. Victoria: Blackwell
Publishing; 2007.
Bartsch E, Medcalf KE, Park AL, Ray
DAFTAR PUSTAKA JG, Al-Rubaie ZTA, Askie LM,
et al. Clinical risk factors for pre-
Vest AR, Cho LS. Hypertension eclampsia determined in early
in Pregnancy. Cardiol Clin. pregnancy: Systematic review
2012;30(3):407–23. and meta-analysis of large cohort
Rosas-peralta M. Hipertensión durante studies. BMJ. 2016;353.
el embarazo: el reto continúa. Ward K, Taylor RN. Genetic factors
Rev Med Inst Mex Seguro Soc. in the etiology of preeclampsia/
2016;54(111):90. eclampsia [Internet]. Fourth
Cunningham, F. Gary, Leveno, Kenneth Edition. Chesley’s Hypertensive
J., Bloom, Steven L., Dashe, Disorders in Pregnancy, Fourth
Jodi S., Spong, Catherine Y. et Edition. Elsevier Inc.; 2014. 57–80
al. Williams Obstetrics, 25th p. Available from: http://dx.doi.
Edition. New York: McGraw-Hill org/10.1016/B978-0-12-407866-
Education; 2018. 6.00004-3
Berhe AK, Kassa GM, Fekadu GA, Muche Beckmann CRB, Ling FW, Herbert WNP.
AA. Prevalence of hypertensive Obstetrics and Gynecology. 8th ed.
disorders of pregnancy in Wolters Kluwer Health; 2019.
Ethiopia: A systemic review and Worley KC, Hnat MD, Cunningham FG.
meta-analysis. BMC Pregnancy Advanced extrauterine pregnancy:
Childbirth. 2018;18(1):1–11. diagnostic and therapeutic
World Health Organization. Maternal challenges. Am J Obstet Gynecol.
mortality [Internet]. Vol. 72, 2008;198(3):297.e1-297.e7.
Journal of the Kentucky Medical
Association. 2019. Available
from: https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/maternal-
mortality
American College of Obstetricians
an Gynecologist. Emergent
Therapy for Acute-Onset, Severe
Hypertension During Pregnancy
and the Postpartum Period.
2017;129(640):e90–5.
ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X

You might also like