Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background: Preeclampsia and eclampsia is a complication in pregnancies and deliveries which increased mother
and fetal morbidity and motality rate. The high incidence and large amount of risk factors caused poor prognostic. Early
diagnosis and treatment is very important to be done mother and fetal mortality rate. The purpose of this research was
to investigate epidemiology description of preeclampsia/eclampsia in PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta from
20072009 years. Methods: This research used qualitatif method trough cross sextional approach. Secondery data of
118 were drawn as the sample. Result: During 20072009 there were 118 cases (3.9%) of preeclampsia/eclampsia
from total deliveries (3036 deliveries), patient of eclampsia were more (83.9%) than low preeclampsia, most of age
group that was in the group 2030 years old (64.4%), had primigravida parity ( 69.5%), frequency of antenatal care < 4
kali (76.3%), did not have hipertension history (83.9%), mount the education which is many (39.8%) is public high
school, unemployed (63.5%). Conclusion: Cases of preeclampsia/eclampsia from 20072009 years is 3.9%, age of
mother 2030 years old 64.4%, had primigravida parity 69.5%, frequency of antenatal care < 4 kali 76.3%, the
education is public high school 39.8% and unemployed 63.5%.
Abstrak
Preeklamsia dan eklamsia merupakan komplikasi pada kehamilan dan persalinan yang dapat meningkatkan angka
kesakitan, kematian ibu dan janin. Tingginya angka kejadian pada umumnya disebabkan oleh dugaan faktor kemiskinan.
Diagnosis dini dan pengobatan sangat penting untuk dilakukan dalam menurunkan angka kematian ibu dan janin. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran epidemiologi preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
di Yogyakarta dari tahun 20072009. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan desain potong
lintang. Sampel penelitian sebanyak 118 yang diambil dari data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan Selama
20072009 terdapat 118 kasus (3,9%) preeklampsia/eklampsia dari total pengiriman (3036 pengiriman), penderita
eklampsia lebih (83,9%) daripada preeklampsia rendah, sebagian besar dari kelompok umur yang ada di kelompok 20
30 tahun (64,4%), memiliki paritas primigravida (69,5%), frekuensi <4 kali kehamilan (76,3%), tidak memiliki riwayat
hipertensi (83,9%), tingkat pendidikan yang banyak (39,8%) adalah sekolah menengah umum, pengangguran (63,5%).
Kesimpulan: Kasus preeklampsia/eklampsia from 20072009 tahun adalah 3,9%, umur ibu 2030 tahun 64,4%,
memiliki paritas primigravida 69,5%, frekuensi kehamilan kali < 4 76,3%, pendidikan adalah sekolah menengah umum
39,8% dan 63,5% menganggur.
Naskah Masuk: 3 September 2010, Review 1: 6 September 2010, Review 2: 6 September 2010, Naskah layak terbit: 21 September 2010
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa kejadian
kejadian preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit PKU
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 20072009
20072009 lebih didominasi oleh kelompok ibu berdasarkan riwayat hipertensi lebih didominasi oleh
primigravida dengan jumlah 82 orang (69,5 kelompok penderita yang tidak memiliki riwayat
persen), dan angka terendah terjadi pada kelompok hipertensi dengan jumlah 99 orang (83,9 persen), dan
multigravida dengan jumlah 36 orang (30,5 persen). 19 orang (16,1 persen) terjadi pada kelompok yang
tidak memiliki riwayat hipertensi.
380
Gambaran Epidemiologi Kejadian Preeklampsia/eklampsia (Sitti Nur Djannah dan Ika Sukma Arianti)
d. Distribusi responden berdasarkan tingkat Pembahasan
pendidikan 1. Angka Kejadian
Tabel 8. Distribusi Jumlah Kejadian Preeklampsia/ E k Dari hasil penelitian dalam kurun waktu 1 Januari
lampsiadiRumahSakitPKU 2007 sampai dengan 30 Desember 2009 terdapat 118
Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2007 (3,9 persen) kasus preeklampsia/eklampsia di Rumah
2009 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dari total
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase persalinan 3036, terbanyak adalah kasus dengan
preeklampsia berat/eklampsia yaitu sebesar 83,9%,
1 Tidak Sekolah 23 19,5
2 SD 8 6,8 sedangkan preeklampsia ringan sebanyak 16,1%.
3 SLTP 15 12,7 Beberapa penelitian lainnya tentang kejadian
4 SLTA 47 39,8 preeclampsia/eklampsia di antaranya, La Raiba H.
5 PT 25 21,2 (2009) dalam penelitiannya di RS Sardjito tahun 2004
Jumlah 118 100,0 2007 mendapatkan 8 kematian dari 422 kasus
Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Rekam Medis preeklampsia berat dan eklampsia. Yuliawati (2001)
dalam penelitiannya di Rumah Sakit Pandan Arang
Boyolali mendapatkan insiden preeklampsia pada
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa distribusi
tahun 1998 sebanyak 73 orang, meninggal 23 orang
kejadian preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit PKU
dari 1363 persalinan, tahun 1999 sebanyak 81 orang
Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 20072009
dari persalinan, meninggal 18 orang dari 1420
berdasarkan tingkat pendidikan lebih didominasi oleh
persalinan, tahun 2000 sebanyak 90 orang, meninggal
kelompok dengan tingkat pendidikan SLTA dengan
11 orang dari persalinan 1554, dan tahun 2001
jumlah 47 orang (39,8 persen), dan angka terendah
didapatkan kasus preeklampsia sebanyak 93 kasus
terjadi pada kelompok dengan tingkat pendidikan SD
dari 2113 atau 44 per 1000 persalinan. Danni (1995)
dengan jumlah 8 orang (6,8 persen).
dalam penelitiannya di RSUP Dokter Sardjito
e. Distribusi responden berdasarkan jenis mendapatkan kasus preeklampsia pada tahun 1991
pekerjaan sebesar 8,77%, tahun 1992 sebesar 7,30% dan untuk
kasus eklampsia pada tahun 1991 sebesar 0,97%,
Tabel 9. Distribusi Jumlah Kejadian Preeklampsia/
pada tahun 1992 sebesar 0,91%. Heriyono dalam
EklampsiadiRumahSakitPK
penelitiannya di RS Sutomo Tahun 19981991
U Muhammadiyah Yogyakarta tahun
mendapatkan 446 kasus preeklampsia dan eklampsia.
2007 2009 Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Mouata (2005) hasil penelitiannya menunjukkan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase bahwa selama periode 20032009 terdapat 84
1 Buruh 1 0,8 (2,68%) kasus preeklampsia.
2 Wiraswasta 31 26,3 Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan
3 PNS 9 7,6 kematian baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
4 Tani 2 1,7
Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang
6 Tidak Bekerja 75 63,5 pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan
Jumlah 118 100,0 pada wanita di atas 40 tahun. Faktor risiko yang lain
Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Rekam Medis adalah: Riwayat tekanan darah tinggi yang kronis
sebelum kehamilan, riwayat mengalami preeklampsia
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa distribusi sebelumnya, riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara
kejadian preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit PKU perempuan, kegemukan, mengandung lebih dari satu
Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2007 2009 orang bayi, riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus
berdasarkan jenis pekerjaan didomonasi oleh kelompok atau rematoid arthritis 6.
penderita yang tidak bekerja dengan jumlah 75 orang
2. Distibusi kelompok usia ibu
(63,5 persen), dan angka terendah justru terjadi pada
Kejadian preeklampsia/eklampsia di Rumah
kelompok yang memiliki jenis pekerjaan sebagai buruh
yaitu sebanyak 1 orang (0,8 persen). Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun
381
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 13 No. 4 Oktober 2010: 378385
20072009 berdasarkan kelompok usia ibu lebih sesuai dengan teori faktor penyebab preeklampsia/
didominasi pada kelompok usia ibu 2035 tahun eklampsia.
dengan jumlah 76 orang (64,4% ), kelompok usia Kehamilan dengan preeklampsia lebih umum
lebih dari 35 tahun (> 35 tahun) sebanyak 37 orang terjadi pada primigravida, keadaan ini disebabkan
(31,7%) dan angka terendah terjadi pada kelompok secara imunologik pada kehamilan pertama
usia ibu kurang dari 20 tahun (< 20 tahun) yaitu pembentukan blocking antibodies terhadap antigen
sebanyak 5 orang (4,2%) plasenta tidak sempurna sehingga timbul responimun
Menurut teori yang ada preeklampsia lebih sering yang tidak menguntungkan terhadap
didapatkan pada masa awal dan akhir usia reproduktif 8
histoincompability placenta. Beberapa penelitian yang
2
yaitu usia remaja atau di atas 35 tahun. Ibu hamil < 20 lain tentang pengaruh paritas terhadap kejadian
tahun mudah mengalami kenaikan tekanan darah dan preeclampsia/ eklampsia: Ibu dengan preeklampsia
7
lebih cepat menimbulkan kejang, sedangkan umur lebih dan eklampsia yang melahirkan di Rumah Sakit Saiful
35 tahun juga merupakan faktor predisposisi untuk Anwar Malang pada tahun 1997 adalah 7,9 persen
terjadinya preeklampsia. Karena bertambahnya usia juga dan 3,6 persen di antaranya adalah primigravida,
lebih rentan untuk terjadinya peningkatan insiden sedangkan pada tahun 1999 di poli Rumah Sakit
hipertensi kronis dan menghadapi risiko lebih besar untuk Saiful Anwar angka preeklampsia pada primigravida
menderita hipertensi karena kehamilan. Selain itu juga yang berumur kurang dari 35 tahun dan lebih dari 19
penyakit diabetes mellitus. Hipertensi dan diabetes tahun adalah 29 persen. Preeklampsia mengenai 3
mellitus merupakan faktor penyebab terjadinya sampai 8 persen ibu hamil, terutama primigravida
6
preeclampsia/eklampsia. Jadi wanita yang berada pada pada kehamilan trimester kedua. Pada primigravida
awal atau akhir usia reproduktif lebih rentan menderita frekuensi preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan
preeklampsia/eklampsia. dengan multigravida, terutama primigravida muda
Pada penelitian ini tidak sesuai dengan teori
4. Tingkat ANC
faktor penyebab kejadian preeclampsia/eklampsia,
Kejadian preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit
preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit PKU
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2007
Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2007
2009 berdasarkan tingkat ANC ibu didominasi oleh
2009 berdasarkan kelompok usia ibu justru lebih
kelompok penderita yang melakukan ANC kurang dari
didominasi pada kelompok usia ibu 2035 tahun,
4 kali (< 4 kali) dengan jumlah 90 orang (76,3%),
hal ini disebabkan dari data seluruh reponden, ibu
sedangkan 28 (23,7%) terjadi pada kelompok
hamil kebanyakan memang masih primigravida
penderita yang melakukan ANC lebih dari dan sama
berarti kebanyakan masih mempunyai satu anak
dengan 4 kali ( 4 kali). Hasil ini sesuai dengan teori
dengan demikian usianya memang rata-rata usia
faktor penyebab preeklampsia/eklampsia.
produktif dan ada beberapa faktor lain yang belum
diteliti dari responden seperti: riwayat tekanan Tujuan dari antental care (ANC) adalah mengenal
darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan, dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya, saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas.
riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai
perempuan, kegemukan, mengandung lebih dari kehamilan serta memberikan nasihat dan petunjuk
satu orang bayi, riwayat kencing manis, kelainan yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
ginjal, lupus atau rematoid arthritis dan faktor nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana untuk
6 menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
tersebut merupakan penyebab eklampsia.
anak. Pelayanan antenatal meliputi permasalahan
3. Paritas yang berhubungan dengan kesehatan secara umum,
Kejadian preeklampsia/eklampsia di Rumah deteksi secara dini terhadap risiko tinggi pada
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun kehamilan, screening untuk mengidentifikasi faktor
20072009 berdasarkan paritas sangat didominasi risiko, upaya pengobatan untuk mencegah komplikasi
oleh kelompok primigravida dengan jumlah 82 dari penyakit yang diderita dan intervensi dalam upaya
orang (69,5%), sedangkan 36 orang (30,5%) terjadi mencegah penyakit yang timbul dan persalinan yang
pada kelompok multigravida. Hasil penelitian ini mempunyai peralatan yang lengkap.
382
Gambaran Epidemiologi Kejadian Preeklampsia/eklampsia (Sitti Nur Djannah dan Ika Sukma Arianti)
perempuan, kegemukan, riwayat kencing
Pelayanan antenatal lengkap adalah jika manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid
seorang ibu hamil yang mendapatkan pelayanan arthritis. Faktor-faktor tersebut merupakan
antenatal dengan pola standar 4 kali selama 6
penyebab eklampsia.
kehamilan, yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1
kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan
9
ketiga. Pelayanan antenatal yang berkualitas
(sesuai standar) dapat mendeteksi gejala dan
tanda yang berkembang selama kehamilan. Jika
ibu tidak memeriksakan diri hingga paruh kedua
masa kehamilan, diagnosis hiptertensi kronis akan
sulit dibuat karena tekanan darah biasanya
menurun selama trimester kedua dan ketiga pada
wanita dengan hipertensi. Kunjungan antenatal
kurang dari 4 kali dengan demikian akan
meningkatkan risiko menderita
10
pereklampsia/eklampsia.
5. Riwayat hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diketahui bahwa jumlah kejadian
preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2007
2009 berdasarkan riwayat hipertensi adalah
sebanyak 19 orang (16,1%) yang memiliki
riwayat hipertensi, 99 orang (83,9%) tidak
memilki riwayat hipertensi.
Angka kejadian preeklampsia/eklampsia
akan meningkat pada hipertensi kronis,
karena pembuluh darah plasenta sudah
mengalami gangguan. Faktor predisposisi
terjadinya preeklampsia adalah hipertensi
kronik dan riwayat keluarga dengan
preeklampsia/ eklampsia. Bila ibu
sebelumnya sudah menderita hipertensi
maka keadaan ini akan memperberat
11
keadaan ibu.
Status kesehatan wanita sebelum dan
selama kehamilan adalah faktor penting yang
memengaruhi timbul dan berkembangnya
komplikasi. Riwayat penyakit hipertensi
merupakan salah satu faktor yang dihubungkan
dengan preeklampsia.
Pada penelitian ini preeklampsia/eklampsia
di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
pada tahun 20072009 berdasarkan riwayat
hipertensi ibu lebih didominasi pada kelompok
ibu yang tidak memiliki riwayat hipertensi hal
ini tidak sesuai dengan teori yang ada, hal ini
disebabkan ada beberapa faktor lain yang
belum diteliti dari responden seperti: riwayat
mengalami preeklampsia sebelumnya, riwayat
preeklampsia pada ibu atau saudara
7. Jenis pekerjaan
6. Tingkat pendidikan
Kejadian preeklampsia/eklampsia di
Kejadian preeklampsia/eklampsia di Rumah
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun
pada tahun 20072009 berdasarkan jenis
20072009 berdasarkan tingkat pendidikan
pekerjaan sangat didominasi oleh kelompok
terbanyak diderita oleh penderita dengan riwayat
ibu yang tidak bekerja (63,5%), wiraswasta
pendidikan SLTA, dan angka terendah terjadi pada
(26,3%), PNS (7,6%), tani (1,7%), buruh
penderita yang memilki riwayat pendidikan SD.
(0,8%).
Dengan rincian, 23
Pada kelompok ibu yang tidak bekerja dengan
orang (19,5%) tidak sekolah, 8 orang (6,8%) SD,
tingkat pendapatan yang rendah akan
15 orang (12,7%) SLTP, 47 orang (39,8%) SLTA, 25
menyebabkan frekuensi ANC berkurang di
orang (21,2%) PT.
samping dengan pendapatan yang rendah
Pendidikan ibu yang tinggi didapat seiring
menyebabkan kualitas gizi juga rendah. Kecuali itu
dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta
pada kelompok buruh/tani biasanya juga dari
adanya emansipasi wanita di Indonesia untuk
kalangan penddikan rendah kurang sehingga
mendapatkan kesamaan hak dan kewajiban
pengetahuan untuk ANC maupun gizi juga
di segala bidang terutama pendidikan. Hasil
berkurang. Sosial ekonomi rendah menyebabkan
penelitian ini juga sesuai dengan gambaran
kemampuan daya beli berkurang sehingga asupan
populasi di wilayah perkotaan dengan
gizi juga berkurang terutama protein. Akibatnya
fasilitas pendidikan yang memadai.
kejadian atau masalah -masalah dalam kehamilan
Pendidikan seseorang berhubungan dengan
seperti preeklampsia, molahidatidosa, partus
dengan kesempatan dalam menyerap informasi
prematurus, keguguran dan lain-lain semakin
mengenai pencegahan dan faktor-faktor risiko
meningkat (Manuaba, 1998). Akibat sosial
preeklampsia. Tetapi pendidkan ini akan
ekonomi yang rendah tidak hanya menimbulkan
dipengaruhi oleh seberapa besar motivasi, atau
seperti yang dinyatakan di atas, juga
dukungan lingkungan seseorang untuk menyebabkan penurunan kualitas fisik dan penurunan
menerapkan pencegahan dan faktor risiko
preeklampsia/eklampsia.
383
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 13 No. 4 Oktober 2010: 378385
Rumah Sakit PKU
kemampuan melakukan akses ke fasilitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 20072009
kebanyakan karena faktor kurangnya ANC,
pelayanan umum termasuk pelayanan
6
kehamilan primigravida, pendidikan tingkat SMA,
kesehatan. dan kelompok ibu yang tidak bekerja.
Anonim, 2009. Preeklampsia dan Eklampsia pada Arang Boyolali Tahun 19982000, Tesis, UGM,
Kehamilan, http://www.blogdokter.net/2009, diakses Yogyakarta.
tanggal 18 November 2010. Depkes RI, 1997. Profil Kesehatan Indonesia, 1997,
Rachimhadhi, 2008. Peranan Bidan dalam Penanganan Jakarta.
EPH Gestosis, Majalah Kesehatan Indonesia, Wiknjosastro, Hanafi, Saifuddin Abdul, 2002. Ilmu
Jakarta. Kebidanan, Edisi 3, Yayasan Bina Pustaka Sarwono,
Yuliawati, 2001. Analisis Faktor Risiko yang Memengaruhi Jakarta.
terjadinya Preeklampsia di Rumah Sakit Pandan Wiknjosastro, 1994. Ilmu Kebidanan Ilmu Kebidanan,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono, Jakarta.
385