You are on page 1of 11

ARTIKEL PENELITIAN

SISTEMATIK REVIEW : KRITERIA DAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT


PASIEN TUBERCULOSIS DI INDONESIA
Fina Ratih Wira Putri¹
¹Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Email : finaratih.apt@poltekkes-palangkaraya.ac.id

ABSTRACT

Indonesia falls into the category of countries with the highest TB case burden. This number
will continue to increase if the number of TB patient care is not implemented properly. Non-
compliance with treatment is a separate problem in the success of TB elimination. The role
of Supervisor for Drug Swallowing/Pengawas Menelan Obat (PMO) is one of the factors
that support the success of TB treatment. The purpose of this study was to determine the
criteria and role of supervisors to swallow drugs in tuberculosis patients in Indonesia. Two
article search engines were used, namely GARUDA (Garba Rujukan Digital) and Neliti.
There are 14 types of research identified, with details of 10 quantitative studies and 4
qualitative studies. The expected criteria of the Supervisor for Drug Swallowing/Pengawas
Menelan Obat (PMO) are over 17 years old, female, not working, minimum high school
education having kinship relations, living at home, and if the supervisor swallows drugs is a
health worker then has better knowledge about tuberculosis treatment and empowerment
of TB patients to form a self group. The role of Supervisor for Drug Swallowing/Pengawas
Menelan Obat (PMO) in Indonesia includes ensuring patients swallow drugs every day,
become educators, accompany control patients to health care centers, remind patients to
check recurrent phlegm, provide moral support to patients, take patients to health care
centers if drug side effects occur, improve preventive behavior and increase body weight.

ABSTRAK

Indonesia masuk dalam kategori negara dengan beban kasus TB tertinggi. Jumlah ini
akan terus meningkat jika jumlah perawatan pasien TB tidak dilaksanakan dengan baik.
Ketidakpatuhan pengobatan menjadi problema tersendiri pada keberhasilan eliminasi TB.
Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) merupakan salah satu faktor yang mendukung dari
keberhasilan pengobatan TB. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kriteria dan peran
pengawas menelan obat pada pasien tuberculosis di Indonesia. Digunakan dua mesin
pencarian artikel yaitu GARUDA (Garba Rujukan Digital) dan Neliti. Terdapat 14 jenis
penelitian yang diidentifikasi, dengan rincian 10 penelitian kuantitatif dan 4 penelitian
kualitatif. Diketahui kriteria yang diharapkan dari Pengawas Menelan Obat adalah berusia
diatas 17 tahun, perempuan, tidak bekerja, pendidikan minimal SMA mempunyai hubungan
kekerabatan, tinggal serumah, dan jika pengawas menelan obat merupakan tenaga
kesehatan maka mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang pengobatan
tuberculosis serta pemberdayaan pasien TB untuk membentuk self group. Peran
pengawas menelan obat di Indonesia meliputi memastikan pasien menelan obat setiap
hari, menjadi edukator, menemani pasien kontrol ke pusat pelayanan kesehatan,
mengingatkan pasien untuk periksa dahak berulang, memberikan dukungan moril ke
pasien, membawa pasien ke pusat pelayanan kesehatan jika terjadi efek samping obat,
meningkatkan perilaku pencegahan dan peningkatan berat badan.

.
Kata Kunci : Tuberculosis, Pengawas Menelan Obat

1
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Sistematik Review : Kriteria dan Peran Pengawas Menelan Obat Pasien
Tuberculosis di Indonesia

PENDAHULUAN
World Health Organization sejak tua, menganggur, tanpa asuransi
tahun 1993 mengeluarkan kebijakan kesehatan, BTA positif, tidak
darurat TB, namun hingga pada saat ini menyelesaikan dan kegagalan
masih menjadi pekerjaan rumah yang pengobatan TB, menunjukkan reaksi obat
panjang, terutama bagi negara dengan yang merugikan dan ketidakpatuhan
2
beban TB tinggi. Tuberculosis adalah terhadap pengobatan . Ketidakpatuhan
penyakit lama yang sampai saat ini pengobatan menjadi problema tersendiri
penyebarannya sukar untuk pada keberhasilan eliminasi TB;
dimusnahkan. Sesuai dengan laporan panjangnya durasi, mahalnya biaya,
WHO pada tahun 2018, TB merupakan timbulnya efek samping serta rendahnya
salah satu dari 10 penyakit penyebab kesadaran dan pengetahuan pasien
kematian terbesar. Diperkirakan jumlah menjadi beberapa alasan utama 3.
penderita TB baru di dunia pada tahun Peningkatan kasus MDR TB
2017 mencapai 10 juta orang. Jumlah ini menimbulkan dampak sosial ekonomi
menjadi bertambah, dengan adanya bagi semua pihak. Negara dengan beban
resistensi antibiotik dimasyarakat kejadian TB tinggi biasanya memberikan
sehingga kasus munculnya TB relaps fasilitas obat gratis, namun biaya yang
menambah permasalahan panjang terkait dengan layanan kesehatan lainnya
penyelesaian kasus tuberculosis didunia. harus ditanggung oleh pasien seperti
Secara global, kasus MDR TB yang biaya transportasi, akomodasi dan
4
terdeteksi pada tahun 2017 mencapai kebutuhan nutrisi . Selain itu, lamanya
160.684 kasus yang jika dibandingkan pengobatan dan timbulnya efek samping
pada tahun 2016 terjadi peningkatan kecil dapat menurunkan produktivitas dan
yang semula 153.119. Dari jumlah pendapatan pasien5. MDR TB juga
tersebut, total 139.114 orang (87%) meningkatkan beban masyarakat dalam
terdaftar pada pengobatan dengan hal ini risiko penularan penyakit. Angka
rejimen lini kedua, naik dari 129.689 pada kematian yang lebih tinggi pada
tahun 2016. Namun jumlah tersebut perempuan produktif menurunkan
hanya mencapai 25% dari perkiraan kualitas hidup ibu dan anak, sedangkan
jumlah kasus MDR TB di dunia, yaitu negara sebagai pengambil kebijakan
sebesar 558.0001. harus mengambil tindakan cepat dan
Peningkatan jumlah kasus MDR tepat sehingga penyebaran penyakit
TB tidak terlepas dari beberapa faktor dapat segera dicegah. Tindakan
seperti pasien dengan usia yang lebih pencegahan seperti memberikan vaksin

2
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Fina Ratih Wira Putri

BCG dan memastikan ketersediaan obat Kesehatan dalam pemberantasan TB


serta pemberian obat anti tuberculosis adalah missing case, kepatuhan dan
yang ketat menjadi beban negara yang resistensi obat. Dokumentasi
6
harus ditanggung . Kementerian Kesehatan menunjukan
Berdasarkan laporan WHO tahun sebesar 365.000 kasus TB yang diobati
2018, Indonesia masuk dalam kategori tidak dilaporkan (36%), sedangkan
negara dengan beban kasus TB tertinggi 290.000 kasus tidak terdeteksi dan tidak
dimana juga ditemukan kasus MDR TB terjangkau (29%). Penemuan kasus TB
bersama 14 negara lainnya. Diperkiraan resistensi obat mengungkapkan
penderita MDR TB paru di Indonesia terjadinya tren peningkatan walaupun
mencapai 12.000 (interval 8.600-15.000) kasusnya masih dibawah perkiraan.
dengan jumlah kasus baru mencapai Dilaporkan sebanyak 30% pasien putus
2,4% sedangkan kasus TB Relaps obat akibat efek samping dari
mencapai 13%1. Jumlah ini akan terus penggunaan obat dan belum optimalnya
meningkat jika jumlah perawatan pasien dukungan psikososial.
TB tidak dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan Permenkes No 67
Menurut dr Erlina Burhan, SpP (K), tahun 2016 tentang penanggulangan TB,
jumlah pasien drop out TB dari RSUP salah satu prinsip pengobatan TB adalah
Persahabatan sebagai rujukan penyakit obat diminum secara teratur yang diawasi
respirasi mencapai 30%7. Hal ini tentunya oleh Pengawas Menelan Obat (PMO)
berdampak buruk karena meningkatkan sampai selesai pengobatan (Kementerian
risiko penularan dan kemungkinan Kesehatan, 2016). Program ini sendiri
resistensi obat anti tuberculosis. dipelopori oleh WHO pada tahun 1993
Dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan dalam bentuk program DOTS (Directly
(2016) tren proporsi pasien TB paru Observed Treatment short–course)
terkonfirmasi mengalami peningkatan di dengan tujuan memastikan obat yang
tahun 2015 yaitu mencapai 15% tepat diminum pada waktu yang tepat
dibandingkan tahun tahun. selama durasi penuh perawatan. Peran
Dalam rangka mensukseskan Pengawas Menelan Obat (PMO)
Sustainable Development Goals 2030, merupakan salah satu faktor yang
pada tahun 2017, pemerintah dalam hal mendukung dari keberhasilan
ini Kementerian Kesehatan mendukung pengobatan TB. Untuk itu perlu dilakukan
program eliminasi TB 2030 yang kajian hasil penelitian telah dilakukan
disepakati bersama di Moskow Rusia 9, tentang kriteria dan peran Pengawas.
hingga pada saat ini permasalahan Menelan Obat pada pasien Tuberculosis
utama yang dihadapi Kementerian di Indonesia.

3
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Sistematik Review : Kriteria dan Peran Pengawas Menelan Obat Pasien
Tuberculosis di Indonesia

METODE Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Desain penelitian Penelitian ini Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
merupakan penelitian sistematik review artikel penelitian yang mempunyai tema
dengan tema pengawas menelan obat pengawas menelan obat dengan bahasa
pada pasien tuberculosis di Indonesia. pengantar Bahasa Indonesia dan Bahasa
Strategi pencarian Protokol penelitian Inggris. Artikel penelitian akan di eksklusi
menggunakan PRISMA (Preferred jika memiliki desain penelitian sistematik
Reporting Items for Systematic Review review dan tidak dapat diakses secara
and Meta-Analyses). Pencarian artikel penuh.
menggunakan aplikasi GARUDA (Garba Ekstraksi Data Informasi
Rujukan Digital) dan Neliti dengan kata Data dari artikel penelitian yang layak
kunci Pengawas Menelan Obat dan kemudian diekstraski menjadi beberapa
Tuberculosis dengan batas waktu bagian yaitu : penulis, tahun publikasi,
publikasi hingga tahun 2018. desain penelitian, jumlah subjek
penelitian, provinsi tempat dilaksanakan
penelitian dan temuan utama penelitian.
.

Gambar 1. Diagram
Alir PRISMA untuk Sistematik Review dan Meta Analisis. GARUDA: Garba Rujukan Digital.
PRISMA: Preferred Reportig Items for Systematic Review and Meta Analyse

4
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Fina Ratih Wira Putri

HASIL PENELITIAN dikomunitas dengan subjek penelitian


Pencarian Literatur dan Kelayakan Pengawas Menelan Obat, pasien
Artikel tuberculosis, tenaga kesehatan
Pencarian data artikel penelitian dikomunitas, dan keluarga pasien
dilakukan menggunakan aplikasi tuberculosis.
GARUDA dan Neliti dengan kata kunci Kriteria Pengawas Menelan Obat di
pengawas menelan obat dan tubeculosis Indonesia
dengan jumlah keseluruhan artikel yang Diperoleh data kriteria pengawas
terdeteksi berjumlah 44 artikel penelitian menelan obat di Indonesia yang
yang terbit hingga tahun 2018. Setelah diharapkan dari 3 artikel, yaitu berusia
dilakukaan telaah, diperoleh 14 artikel diatas 17 tahun, perempuan, tidak
penelitian yang dipertimbangkan layak bekerja, pendidikan minimal SMA,
untuk disertakan dalam sistematik mempunyai hubungan kekerabatan,
review. Adapun 4 artikel penelitian tinggal serumah, dan jika Pengawas
berjenis kualitatif, sedangkan sisanya Menelan Obat merupakan tenaga
sebanyak 9artikel penelitian berjenis kesehatan maka mempunyai
kuantitatif dengan desain cross sectional pengetahuan yang lebih baik tentang
dan 1 penelitian expiremental. Tema pengobatan tuberculosis, serta
kriteria Pengawas Menelan Obatdiperoleh pemberdayaan pasien TB untuk
dari 4 artikel penelitian sedangkan peran membentuk self grup.
Pengawas Menelan Obatdiperoleh dari
artikel penelitian. Penelitian dilaksanakan

Tabel 1. Kriteria Pengawas Menelan Obat pada Pasien Tuberculosis di Indonesia

No Penulis JenisPenel Subjek Provinsi Temuan Utama


itian Penelitian
11
1 Cross 261 PMO Jawa Karakteristik PMO yang paling
Sectional Timur berpengaruh terhadap
Keteraturan minum obat di antara
pasien TB adalah tidak memiliki
pekerjaan,tidak bekerja, memiliki
hubungan kerabatdan yang paling
berpengaruh adalah pasangan
pasien TB.
12
2 Kualitatif Pasien TB, Majaleng Kriteria terpenting dalam memilih
Petugas ka, Jawa PMO yaitu memiliki hubungan
Kesehatan, Barat dekat dengan pasien sebaiknya
PMO, anggota keluarga atau kombinasi
Kepala antara anggota keluarga dengan
Puskesmas, bukan anggota keluarga. Demikian
Pengawas juga, PMO yang berasal dari kader

5
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Sistematik Review : Kriteria dan Peran Pengawas Menelan Obat Pasien
Tuberculosis di Indonesia

No Penulis JenisPenel Subjek Provinsi Temuan Utama


itian Penelitian
Supervisor kesehatan atau petugas kesehatan
menunjukkan pemahaman
mengenai TB yang lebih baik dari
pada PMO yang berasal dari
anggota keluarga
13
3 Cross 760 pasien - Pasien memiliki potensi untuk
Sectional diberdayakan untuk memfasilitasi
terbentuknya kelompok pasien
TBC atau self-help group
14
4 Kualitatif FGD 5 DIY Beberapa pasien TB menginginkan
pasien pengamat pengobatan yang
daerah setidaknya berusia di atas 17
urban tahun,
8 pasien perempuan, setidaknya dengan
daerah rural pendidikan sekolah menengah
atas, dan seseorang yang memiliki
waktu luang (menganggur).Semua
pasien TB menginginkan pengamat
pengobatan yang merupakan
keluarga pasien TB dan mereka
tinggal dirumah yang sama

Peran Pengawas Menelan Obat di efek samping obat, meningkatkan

Indonesia perilaku pencegahan dan peningkatan

Mayoritas dari hasil penelitian, peran


berat badan. Terdapat 1 artikel penelitian
Pengawas Menelan Obat adalah
experimental yang dapat meningkatkan
meningkatkan kepatuhan pasien dalam
peran Pengawas Menelan Obat sebagai
menelan obat. Dari 10 hasil penelitian, 4
seorang edukator, yaitu dengan
studi yang mengungkapkan hubungan
menggunakan metode buku saku.
antara kehadiran pengawas menelan
obat dengan keteraturan dan kepatuhan
PEMBAHASAN
minum obatserta kesembuhan pasien
tuberculosis. Lima artikel penelitian Pengawas Menelan Obat menjadi salah

lainnya mengungkapkan peran lain dari satu rantai dalam manajemen eliminasi
TB dimana dengan meningkatnya
Pengawas Menelan Obat seperti menjadi
edukator, menemani pasien kontrol ke kepatuhan diharapkan dapat

pusat pelayanan kesehatan, meningkatkan kesembuhan penderita.

mengingatkan pasien untuk periksa Pengawas Menelan Obat dapat

dahak berulang, memberikan dukungan berkontribusi secara optimal jika usianya

moril ke pasien, membawa pasien lebih dari 17 tahun. Usia dianggap

kepusat pelayanan kesehatan jika terjadi menjadi salah satu faktor penting dalam

6
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Fina Ratih Wira Putri

pemahaman peran sehingga tujuan dari pasien TB. Seperti yang diungkapkan
kegiatan dapat tercapai. Menurut oleh penelitian Gough and Killewald
Notoadmojo (2012), usia akan (2011), dengan tidak bekerja, seseorang
mempengaruhi daya tangkap seseorang mendapatkan peningkatan realokasi
akan informasi dan pola pikir seseorang. pekerjaan rumah tangga. Dukungan
Pengawas Menelan Obat yang berjenis keluarga merupakan salah satu kunci dari
kelamin perempuan dianggap lebih dapat keberhasilan pengobatan tuberculosis.
berperan. Hasil penelitian Thompson et Lamanya durasi, biaya dan efek samping
al., (2016) mengungkapkan perempuan pengobatan merupakan faktor risiko dari
cenderung lebih sering pergi ke pusat ketidakpatuhan pasien tuberculosis.
layanan kesehatan dibanding laki-laki Intensitas pertemuan antara keluarga
untuk mendapatkan pelayanan atau orang terdekat dengan pasien
kesehatan. Disisi lain, pemberdayaan tuberculosis yang besar memberikan
perempuan meningkatkan otoritas banyak kesempatan dalam
pengambilan keputusan terkait perilaku berkomunikasi. Hal ini tentunya menjadi
16
pencarian kesehatan . Pengawas obat pertimbangan mengapa Pengawas
yang tidak bekerja mempunyai waktu Menelan Obat adalah keluarga atau
yang lebih banyak untuk memperhatikan orang terdekat.

Tabel 2. Peran Pengawas Menelan Obat pada Pasien Tuberculosis di Indonesia

No Penulis Jenis Subjek Provinsi Temuan Utama


Penelitian Penelitian
18
1 Cross 46 PMO Wonosobo, Penelitian ini menunjukkan korelasi
Sectional Keluarga Jawa yang kuat antara pengamat obat
26 PMO Tengah TB keluarga dan perilaku
Petugas pencegahan,
Kesehatan
19
2 Cross 44 Pasien Balikpapan, Terdapat hubungan positif antara
Sectional TB Kalimantan persepsi dukungan keluarga
Timur sebagai PMO dengan efikasi diri
penderita TB
20
3 Kualitatif PMO Riau Peran PMO menurut PMO adalah
untuk menemani dan mengawasi
pasien setiap hari, menemani
pasien kepusat kesehatan,
mengingatkan pasien untuk minum
obat di malam hari, memberikan
dorongan dan dukungan kepada
pasien, mengingatkan pasien untuk
memeriksa dahak berulang,
memberikan panduan kepada
pasien, dan membawa pasien
kedokter di kasus efek samping.
21
4 Case Control Pasien TB Bangkalan, Penyuluhan petugas dan

7
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Sistematik Review : Kriteria dan Peran Pengawas Menelan Obat Pasien
Tuberculosis di Indonesia

Tidak Jawa Timur pengetahuan penderita


Berpasangan berhubungan bermakna dengan
kepatuhan periksa ulang dahak
pada fase akhir pengobatan
penderita tuberkulosis dewasa.
Hasil multivariat dengan
regresilogistik menunjukkan bahwa
peran PMO yang kurang baik
berisiko sebesar 3,013 kali
untukmenyebabkan penderita tidak
patuh periksa ulang dahak pada
fase akhir pengobatan
dibandingkan dengan penderita
yang memiliki peran PMO baik
(95% ci = 1,615-5,621)
22
5 Cross 48 pasien Manado, Terdapat hubungan antara PMO
Sectional TB Sulawesi dan peran keluargadengan
Utara kepatuhan minum obat pada
pasien TB.
23
6 Cross 63 PMO Aceh Peran keluarga sebagai PMO
Sectional keluarga berhubungan dengan pemeriksaan
BTA (p=0,000 ; or=18,278),
peningkatan berat badan (p=0,000
; or=25,067), kelengkapan minum
obat (p=0,001 ; or=13,417)
24
7 Cross 57 PMO Lampung Terdapat hubungan antara
Sectional pendidikan dan pengetahuan PMO
terhadap keteraturan minum obat
pada penderita TB paru
25
8 Cross 30 Pasien Semarang, Ada hubungan yang signifikan
Sectional TB Jawa pengawas minum obat terhadap
Tengah kesembuhan pada penderita
dengan p value 0,002 (p < 0,05),
26
9 Kualitatif 8 orang Sumatra Empat tema yaitu peransebagai
terdiri dari 3 Barat motivator sudah optimal, peran
orang PMO, dalam mengingatkan pemeriksaan
3 Orang ulang sputum sudah optimal, peran
Pasien TB pengawasan pengobatan sudah
Paru, 1 maksimal,sedangkan peran
Orang sebagai edukator belum maksimal.
petugas TB
Paru
Puskesmas,
1 Orang
Kepala
Puskesmas

8
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Fina Ratih Wira Putri

Selain keluarga, pengawas menelan obat memastikan pasien disiplin dengan


juga dapat dilakukan oleh petugas regimen pengobatannya, namun dapat
kesehatan, namun dengan adanya latar memberikan informasi yang berkaitan
belakang pendidikan, petugas kesehatan dengan efek samping obat, perilaku
yang berperan sebagai Pengawas pencegahan dan pentingnya pemeriksaan
Menelan Obat harus memiliki dahak berulang.
pengetahuan lebih dibandingkan dengan
Pengawas Menelan Obat yang tidak DAFTAR PUSTAKA
mempunyai latar belakang pendidikan. 1. World Health Organization. 2018.
Semua responden, memahami "Global Tuberculosis Report 2018".
http://apps.who.int/bookorders.
tugas utamanya sebagai Pengawas Accessed December 29, 2018.
Menelan obat, namun pada beberapa 2. Pradipta IS, Forsman LD, Bruchfeld J,
Hak E, Alffenaar J-W. 2018. Risk
penelitian mengungkapkan peran lain dari factors of multidrug-resistant
Pengawas Menelan obat yaitu sebagai tuberculosis: A global systematic
review and meta-analysis. J Infect.
edukator. Peran edukator menjadi 2018;77(6):469-478.
doi:10.1016/j.jinf.2018.10.004
penting, karena salah satu faktor yang
3. Bhattacharya T, Ray S, Biswas P, Das
mempengaruhi kepatuhan pasien K. 2018. Barriers to treatment
terhadap regimen pengobatan adalah adherence of tuberculosis patients: A
qualitative study in West Bengal, India.
pengetahuan akan perihal penyakit dan Int J Med Sci Public Heal. 2018;396.
doi:10.5455/ijmsph.2018.01022200220
pengobatan yang diterima. Peran ini 18
kadang tidak dapat dihadirkan jika 4. Van den Hof S, Collins D, Hafidz F,
Beyene D, Tursynbayeva A,
seorang Pengawas Menelan Obat tidak
Tiemersma E. 2016. The socio
berlatar pendidikan kesehatan. Dengan economic impact of multidrug resistant
tuberculosis on patients: results from
adanya pengetahuan, maka perilaku Ethiopia, Indonesia and Kazakhstan.
kesehatan lainnya akan mengikuti seperti BMC Infect Dis. 2016;16(1):470.
doi:10.1186/s12879-016-1802-x
pemeriksaan dahak berulang, pelaporan 5. Centers for Disease Control and
efek samping obat, perilaku pencegahan. Prevention NC for HVHS and TP.
2014. The Costly Burden of Drug-
Resistant TB in the US | National
Prevention Information Network.
KESIMPULAN
http://www.cdc.gov/nchhstp/newsroom
Pengawas Menelan Obat sebaiknya /2014/TB-
Infographic2014.html?s_cid=nchhstp-
dilakukan oleh orang terdekat penderita n... Published 2014. Accessed
TB yang mempunyai intensitas December 29, 2018.
6. Jim Yong Kim, Aaron Shakow, Arachu
komunikasi yang tinggi. Selain itu, Castro, Chris Vande PF. WHO | 3.
seorang Pengawas Menelan Obat perlu 2018. Tuberculosis control. WHO.
https://www.who.int/trade/distance_lea
didasari dengan pengetahuan yang rning/gpgh/gpgh3/en/. Published 2010.
Accessed December 29, 2018.
cukup, karena perannya tidak hanya

9
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Sistematik Review : Kriteria dan Peran Pengawas Menelan Obat Pasien
Tuberculosis di Indonesia

7. detik.com. Indonesia Darurat TB, Keperawatan. 2005;10(1):11-15.


2017. Pakar Sebut Jumlah Pasien http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/arti
Drop-out Masih Tinggi. detik health. cle/view/167. Accessed December 30,
https://health.detik.com/berita- 2018.
detikhealth/d-3456375/indonesia-
14. Purwanta. Ciri-Ciri Pengawas Minum
darurat-tb-pakar-sebut-jumlah-pasien-
Obat yang Diharapkan oleh Penderita
drop-out-masih-tinggi. Published 2017.
Tuberkulosis Paru di Daerah Urban
Accessed December 31, 2018.
dan Rural di Yogyakarta. Jmpk.
8. Kementerian Kesehatan. InfoDatin 2005;08(03):141-147.
2016 TB Kementerian Kesehatan. https://journal.ugm.ac.id/jmpk/article/d
Jakarta; 2016. ownload/2929/2648. Accessed
http://www.depkes.go.id/download.php December 30, 2018.
?file=download/pusdatin/infodatin/Info
15. Thompson AE, Anisimowicz Y,
Datin-2016-TB.pdf. Accessed
Miedema B, Hogg W, Wodchis WP,
December 31, 2018.
Aubrey-Bassler K. The influence of
9. Kementerian Kesehatan. Indonesia gender and other patient
Dukung Deklarasi Moskow untuk characteristics on health care-seeking
Eliminasi TB Tahun 2030. behaviour: a QUALICOPC study. BMC
Kementerian Kesehatan. Fam Pract. 2016;17:38.
http://www.depkes.go.id/article/view/17 doi:10.1186/s12875-016-0440-0
112000001/indonesia-dukung-
16. Mainuddin A, Ara Begum H, Rawal LB,
deklarasi-moskow-untuk-eliminasi-tb-
Islam A, Shariful Islam SM. Women
tahun-2030.html. Published 2017.
Empowerment and Its Relation with
Accessed December 31, 2018.
Health Seeking Behavior in
10. Kementerian Kesehatan. Peraturan Bangladesh. J Fam Reprod Heal.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2015;9(2):65-73.
No 67 Tahun 2016 Tentang http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2
Penanggulangan Tuberculosis.; 2016. 6175761. Accessed January 2, 2019.
http://www.tbindonesia.or.id/tbidcnt/upl
17. Gough M, Killewald A. Unemployment
oads/2017/11/Permenkes-No.67-TB-
in Families: The Case of Housework. J
tahuh-2017.pdf. Accessed December
Marriage Fam. 2011;73(5):1085-1100.
31, 2018.
doi:10.1111/j.1741-3737.2011.00867.x
11. Rachmawati, T., Laksmiati, T. S.
18. Rochani I, Junaiti S, Bachtiar A.
Hubungan Kekeluargaan dan Tempat
Hubungan peran pengawas minum
Tinggal Serumah Merupakan
obat oleh keluarga dengan petugas
Karakteristik Pengawas Minum Obat
kesehatan terhadap pengetahuan,
yang Berpengaruh Terhadap
perilaku pencegahan, dan kepatuhan
Keteraturan Minum Obat Penderita
klien TBC dalam konteks keperawatan
Tuberkulosis Paru.
komunitas di kabupaten Wonosobo. J
ejournal.litbang.depkes.go.id. 2008.
Keperawatan Soedirman. 2006;1(Vol
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/ind
1, No 2 (2006)):96-104.
ex.php/hsr/article/view/1863. Accessed
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/j
December 30, 2018.
ks/article/viewFile/84/30. Accessed
12. Sukoco W. A Qualitative Study on December 30, 2018.
Interaction Between Pulmonary
19. Hendiani N, Sakti H, Widayanti costric
Tuberculosis Patients and the Roles of
ganes. The relationship between
Treatmen Observer (PMO) in
perceived family support as drug
Majalengka Distric.
consumption controller / pengawas
ejournal.litbang.kemkes.go.id.
minum obat (PMO)’s and self efficacy
2012:339-344.
of tuberculosis patients in bkpm
http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/ind
semarang region. J Psikol. 2012;1(1).
ex.php/hsr/article/view/3032. Accessed
https://www.neliti.com/publications/628
December 30, 2018.
77/the-relationship-between-
13. Murtiwi. KEBERADAAN PENGAWAS perceived-family-support-as-drug-
MINUM OBAT ( PMO ) PASIEN. J consumption-controller. Accessed

10
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]
Fina Ratih Wira Putri

December 30, 2018. kerja puskesmas Mangkang


Semarang Barat. Fakt YANG
20. Debby R, " S, Restuastuti T. PERAN
BERHUBUNGAN DENGAN
PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
KESEMBUHAN PENYAKIT Tuberc
TUBERKULOSIS DALAM
PARU DI Wil KERJA PUSKESMAS
MENINGKATKAN KEPATUHAN MANGKANG SEMARANG BARAT.
MINUM OBAT PADA PASIEN
2013;1(1):33-42.
TUBERKULOSIS PARU DI
https://www.neliti.com/id/publications/1
KELURAHAN SIDOMULYO BARAT
04196/faktor-faktor-yang-
PEKANBARU. J Online Mhs Bid
berhubungan-dengan-kesembuhan-
Kedokt. 2014;1(2):1-13.
penyakit-tuberculosis-tbc-paru.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFD
Accessed December 31, 2018.
OK/article/view/2947. Accessed
December 30, 2018. 26. Febrina W. ANALISIS PERAN
KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS
21. Sumarman BK. Peran Pengawas
MINUM OBAT (PMO) PASIEN TB
Minum Obat dan Kepatuhan Periksa
PARU. Hum Care J. 2018;3(2):118.
Ulang Dahak Fase Akhir Pengobatan
doi:10.32883/hcj.v3i2.66
Tuberkulosis di Kabupaten Bangkalan.
jurnalkesmas.ui.ac.id. 2011:91-96.
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/arti
cle/view/111. Accessed December 30,
2018.
22. Yoisangadji AS. HUBUNGAN
ANTARA PENGAWAS MENELAN
OBAT (PMO) DAN PERAN
KELUARGA DENGAN KEPATUHAN
MINUM OBAT PADA PASIEN
TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SARIO KOTA
MANADO. PHARMACON. 2016;5(2).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
pharmacon/article/view/12181.
Accessed December 30, 2018.
23. Jufrizal, Hermansyah, Mulyadi. Peran
Keluarga Sebagai Pengawas Minum
Obat (Pmo) Dengan Tingkat
Keberhasilan Pengobatan Penderita
Tuberkulosis Paru. J Ilmu
Keperawatan. 2016;4(1):25-36.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/arti
cle/view/6263. Accessed December
30, 2018.
24. Saftarina F, Islamy N, RC M.
Hubungan Pendidikan dan
Pengetahuan Pengawas Minum Obat (
PMO ) terhadap Keteraturan Minum
Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ) pada
Penderita Tuberkulosis Paru di
Kabupaten Tulang Bawang Barat. In:
SNSMAIP III. ; 2012:349-354.
http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php
/snsmap/article/view/488. Accessed
December 30, 2018.
25. Muniroh N, Aisah S, Mifbakhuddin M.
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kesembuhan penyakit
tuberculosis (TBC) paru di wilayah

11
Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 2 [2019]

You might also like