Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
NELLY LUTFIETA SARI, S. Kep
NIM. 2030913320001
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui
11
ISSN: 2338-7246
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
12
ISSN: 2338-7246
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
biofeedback (Potter & Perry, 2005; AHCPR, nyeri kronis dan penulis belum
1992; Lemone & Burke, 2008; dalam menemukan penelitian yang dilakukan
Smeltzer et al, 2008). Intervensi perilaku terhadap nyeri akut pada abdominal
kognitif dalam mengontrol nyeri dimaksudkan pain. Studi pendahuluan terhadap 12
untuk melengkapi atau mendukung pemberian responden dengan diagnosa Abdominal
terapi analgesic (AHCPR, 1992) agar Pain di IGD RSUD Karawang
pengendalian nyeri menjadi efektif (Smeltzer menunjukkan perbedaan penurunan
et al., 2008; Black & Hawk, 2005). skala nyeri yang signifikan, dimana
Managemen nyeri atau pain management hasil pretest terhadap 12 responden,
adalah salah satu bagian dari disiplin ilmu skala nyeri beragam antara 7 sampai
medis yang berkaitan dengan upaya-upaya dengan 10, kemudian 6 responden yang
menghilangkan nyeri atau pain relief. pertama diberikan terapi standar dan 6
Management nyeri ini menggunakan responden yang kedua diberikan
pendekatan multidisiplin yang didalamnya kombinasi terapi standar dan tehnik
termasuk pendekatan farmakologikal relaksasi. Kelompok pertama ada
(termasuk pain modifiers), non farmakologikal penurunan nyeri setelah setengah jam
dan psikologikal. managemen nyeri non pemberian obat analgetik dengan skala
farmakologikal merupakan upaya- upaya nyeri 6 – 3, sedangkan kelompok yang
mengatasi atau menghilangkan nyeri dengan kedua penurunan skala nyeri rata-rata
menggunakan pendekatan non farmakologi. dibawah 4, tehnik relaksasi yang
Upaya-upaya tersebut antara lain relaksasi, dilakukan adalah membimbing
distraksi, massage, guided imaginary dan lain mengatur posisi yang nyaman,
sebagainya. relaksasi otot-otot dan mengatur
bernafas dalam.
Teknik relaksasi merupakan intervensi
keperawatan secara mandiri untuk menurunkan Manajemen nyeri pada Abdominal Pain
intensitas nyeri, Teknik relaksasi memberikan di IGD RSUD Karawang meliputi
individu kontrol diri ketika terjadi rasa nyeri terapi farmakologi dan non-
serta dapat digunakan pada saat seseorang farmakologi, terapi farmakologi
sehat ataupun sakit. (Perry & Potter, 2005). meliputi pemberian analgetik non-opiat
Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat dan opiat, terapi non-farmakologi yang
menurunkan nyeri dengan merilekskan dilakukan meliputi relaksasi dan
tegangan otot yang menunjang nyeri. Ada distraksi, teknik relaksasi secara
banyak bukti yang menunjukkan bahwa spontan dan tidak prosedural sering
relaksasi efektif dalam meredakan nyeri diterapkan pada pasien-pasien yang
(Smeltzer, 2008). Relaksasi secara umum mengeluh nyeri dengan berbagai
sebagai metode yang paling efektif terutama penyebab dan respon yang dihasilkan
pada pasien yang mengalami nyeri (National pada pasien-pasien dengan Abdominal
Safety Council, 2003), hasil penelitian Pain relatif bervariasi, sebagian
diberbagai tempat membuktikan bahwa terapi keluhan nyeri pasien dapat teratasi dan
tekhnik relaksasi efektif menurunkan respon dipulangkan serta sebagian lagi klien
nyeri, penelitian- penelitian tersebut dilakukan berlanjut kepada tindakan diagnostik
terhadap dan medik lebih lanjut.
Berbagai jenis teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri telah banyak
diterapkan dalam tatanan pelayanan
keperawatan. Namun, penggunaan
teknik relaksasi di Indonesia masih
belum optimal. Tehnik relaksasi yang
13
ISSN: 2338-7246
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
14
ISSN: 2338-7246
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
Nilai rerata skala nyeri pada pasien dengan responden sebelum dilakukan
abdominal pain pada kelompok intervensi intervensi terapi relaksasi dan analgetik
dapat dilihat dari tabel 2 dibawah ini: adalah 8,53, dan nilai rata-rata posttest
setelah intervensi adalah 1,00. Artinya
Tabel 2 terdapat penurunan dengan selisih 7,53.
Distribusi Frequensi Skala Nyeri
pada Pasien dengan Abdominal Pain Analisis bivariat dilakukan untuk
pada Kelompok Intervensi di IGD menguji hipotesis penelitian yaitu
RSUD Karawang Maret 2014 pengaruh tehnik relaksasi terhadap
Kel. Mean Standar Standar Min tingkat penurunan skala nyeri akut
Intervensi Deviasi Eror -
Max pada pasien dengan Abdominal Pain.
Pretest 8,53 1,407 0,363 5-10 Uji statistik yang digunakan yaitu: uji t
Posttest 1,00 1,195 0,309 0-3 independen, digunakan untuk mencari
perbedaan skor kuesioner antara post-
Dari 15 responden kelompok intervensi bahwa test pada kedua kelompok yang tidak
nilai rata-rata pretest dari berpasangan.
Tabel 3
Analisi Beda Pengaruh Kombinasi Tekhnik Relaksasi dengan Analgetik dan
Terapi Analgetik Terhadap Tingkat Penurunan Nyeri Akut Pada Pasien Dengan
Abdominal Pain di RSUD Karawang Maret 2014 (n=30)
95% CI
Min- Mean Sig. (2-
Variabel n t df
Maks Lower – Upper
Diff tailed)
Nyeri Post
Perlakuan
Kelompok Kontrol 15 1–5
-3,05 – 1,34 -2,2 -5,284 28 0,000
Kelompok Intervensi 15 0–3
15
ISSN: 2338-7246
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
16
ISSN: 2338-7246
Bruner & Sudart. 2013. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta
: EGC
Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Tingkat Nyeri Akut Pada Pasien
Abdominal Pain di IGD RSUD KARAWANG 2014
Oleh: Nita Syamsiah, Endang Muslihat