You are on page 1of 9
8 Ahmad Fauzi, Termodinamika sebelum setelah Jadi tidak terdapat hubungan apapun antara X,Y, dan X,¥,. Dengan kata lain tidak tercapai keseimbangan termal. Defenisi : temperatur adalah besaran yang dimiliki bersama dua sisters dalam keadaan seimbang termal. adibatik Tinjau tiga sistem A, B dan C berikut. Ene ‘Sistem A dan B yang dibatasi oleh dinding adiabatik tetapi masing-masing dibatasi oleh dinding diatermik dengan sistem C. Ketiga sistem dikelilingi oleh dinding adiabatik. Are Be Bc diatermik pats = Pada suatu saat sistem A dan B akan mencapai keseimbangan termal dengan sistem C, Bila kemudian dinding pemisah antara A dan B diganti dengan dinding diatermik, maka kedua sistem itu temyata dalam keseimbangan termal. Dari kenyataan ini lahirlah hukum ke-nol termpdipamika ; “ Bila dua sistem berada dalam keseimbangan termal dengan acter Welicn, maka i berada dalam keseimbaiy ae aaa dein beroran vans Fann dibilté 1.4.1.7. Seimbang termodinarik OlwbHer luc Bila resultan gaya di bagian dalam sistem dan antara sistem dengan lingkungannya adalah nol, maka sistem berada dalam keadaan seimbang mekanik. Bila di dalam sistem tidak terjadi difusi dan reaksi-reaksi kimia yang dapat mengubah jumlah partikel semula (sistem tetap komposisi maupun Konsentrasinya), maka sistem berada dalam keadaan seimbang lial Bila koordinat sistem tidak berubah meskipun sistem, dikontakkan melalui dinding dietershik dengan lingkungannya, maka sistem beada _ lll Konsep-konsep Daser 9 mal, Dalam seimbang termal, semua bagian in temperatur ini sama dengan temperatur jinamik akan tercapai, bila sistem beada ja dan seimbang termal. dalam keadaan seimbang tei sistem bertemperatur sama dat lingkungannya, Seimbang termod dalam keadaan seimbang mekanik, seimbang kimi 14.1.8. Proses oy poondaralt Setiap perubahan séfah satu atau lebih dari variabel keadaan sistem disebut proses. Proses(kuasistasik adalah suatu proses dimana perubahan keadaan keadaan yang dialami sistem begitu kecil, sehingga setiap saat sistem berada dalam keadaan seimbang. t igs res ‘Tekanan gas dalam silinder lebih besar ‘dari tekanan luar, Bila beban diangkat sekaligus dengan tiba-tiba, gas memuai dengan cepat dengan memberikan gerak aliran turbulen dan tekanan gas tidak homogen. Jadi tekanan dan volume bertambah besar. ¥ Contoh ; Bila beban diangkat satu persatu, piston bergerak keatas perlahan- lahan sehingga gas mempunyai tekanan dan volume tertentu dalam selang waktu yang singkat. Makin kecil berat beban, proses ‘akan oerlangsung lebih lambat, sehingga sistem hampir-hampir selalu dalam keadaan seimbang. Meskipun proses kuasistasik tidak pernah di jumpai di alam, idealisasi. ini akan- selalu- dijumpai dalam termodinamika.” Dalam termodinamika, semua proses dianggap’berlangsung kuasistasik. Hal ini berarti, selama proses berlangsung, sistem tetap dapat dilukiskan oleh persamaan keadaannya. Proses yang berlangsung dengan volume tetap disebut proses, isovolumetrik atau isometrik. Proses yang berlangsung dengan tekanan tetap di sebut proses Isobarik. Proses yang berlangsung dengan temperatur tetap disebut proses isotermal. Bila selama proses berlangsung . tidak ada kalor yang masuk ke sistem atau keluar dari sistem, maka proses demikian disebut proses adiabatik. 14.2. Differensial Parsial ee 10 Ahmad Fausi, Termodinamika 1.4.2.1. Diferensial fungsi variabel tunggal. Perhatikan fungsi : f(xy)=0, disebut fungsi implisit. Fungsi eksplisitnya adalah : xex(y), dimana y variabel bebas, x variabel terikat, y~y(x), dimana x variabel bebas, y variabel terikat. d Kalau perubahan menjadi sangat kecil (fnfinitif) maka y=(2)ox, dengan dx = perubahan infinitif pada x dan dy = perubahan infiniti pada y. Contoh : ay =0, dapat dinyatakan sebagai fungsi eksplisit x-x(y) yaitu x = (ay)! 2 x atau y=y(x) yaitu y. - Fungsi eksplisit tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: * 1.4.2.2. Diferensial fungsi dua variabel. Perhatikan bentuk implisit fungsi : f(xy,2) =0. Bentuk implisit ini menyatakan bahwa antara variabel x,y dan z ada hubungan tertentu, yaitu hanya dua diantara tiga variabel itu bersifat bebas, sedangkan variabel ke- 3 merupakan variabel tak bebas. Bentuk eksplisit fungsi itu adalah : x=x(y.2);y dan z variabel bebas, x variabel tak bebas, y= y(%2); x dan z variabel bébas, y variabel tak bebas, 2=2(x,y);x dan y variabel bebas, z variabel tak bebas, Contoh : Konsep-konsep Desar | x@+ y-2.=0, merupakan fungsi implisit. Pungsi eksplisitnya adalah : x=je-y yeux zexity Grafik fungsi f(xy,z) = 0 berbentuk permukaan (yaitu permukaan tertutup (bola, elipsoida) atau permukaan terbuka (hiperboloida, paraboloida), jadi bukan kurva. Misalkan fungsi z= 2(x,y) memang “ada”, maka ee-(2) o+(2) dy, dimana 2 dx adalah perubahan z karena x berubah, y tetap. , : & F,) y adalah perubahan 2 karena y berubah, x tetap. (2) disebut diferensial parsial z terhadap x= M(x) , (2) disebut diférensial parsial z terhadap y = N(«y) Dengan demikian ada 6 diferensial parsial yang berbeda, yaitu: 2) aan(3) (2), om (5) (3) ae (2).- es, Contoh: zaxt+ xy?, maka (2) = 2x+y' =M(x,y)dan (2) = 2xy = N(xy) Jadi dz = (2xty'}dx +Qxy)dy atau dz = d(xxy?) disebut diferensiast implisit. : ; Pertanyaan : ada berapa buah diferensial parsial pada f(x,y,2) =0? Ma 12 Ahmad Fauzi, Termodinamita Jawab : Ada enam diferensial parsial, yakni: =z (xy) diperoleh (2 =(3) YY (x2) diperoleh (a2), x=x (yz) diperoleh (2) (2) Keenam diferensial parsial tersebut pada umumanya tidak sama, namun ada huburgan tertentu diantara deferensial tersebut, 1.4.23, Diferensial eksak dan tak eksak. Dari kallkulus di ketahui bahwa bila z = (xy) adalah suatu fungsi yang ada “ada”, maka : (2)-(Z (2) - 2) inner Defenisi: diferensial total suatu fungsi yang nyata ada (memenuhi syarat Euler) disebut diferensial eksak. Contoh : 2= x? +xy?, adalah fungsi yang ada dan baik. M(xy) = 2x¢y? dan N(xy)=2 xy. é oe eM) _ (aw > Bete 2 dy adalah citer eka, brea (24) (3 ‘s : 2y. Sebaliknya, bila suatu besaran A yang bukan fungsi dari vatiabel x dan y, maka fungsi AwA(xy) tidak ada. Namun suatu perubahan pada besaran A itu dapat tradi yakni dA. Dan kalau temyata dapat dtl dA = P(xy)dx + Q(xy)dy, maka akan ditemukan: eI (3) - Dalam hal demikian dA ddisebut diferensial tak eksak, lambang dA. Kove Day a Contoh : Dalam fisika, mare Bee ne banyak besaran A yang walauy un b ferensiainya dapat Pin bukan fangs dinyataan dalam varie x aa Usaha mekanik yang dilakukan oleh silinder berpenampang'A adalah i dW =F dx=pAdx= pay Ree AB We W(p.V) suatu fungsi yang ada? 88S pada suaty a Tulis : ay PAV + 0 dp. jadi Mip,v) = (*) =p dan Nip) = ev. ? ow (3. =O, schingga menurut syarat Euler (S414 ow) oo, We Terbukti bahwa fungsi W-W(p.v) tidak ada, schingga dW = pdV a}alah deferensial tak eksak, diberi lambang dW. Jaci dVv¢ bukanlah perabahan infinitisimal suatu fungsi, melainkan sejumiah uscha yang sangat kei, 14.24, Integrasi diferensial dua variabel Perbedaan antara diferensial eksak dan tak eksak dapat pula dilihat dari hasil integrasinya. Perhatiakan integrasi terbatas dan integrasi tak terbatas berikut ini. a. Diferensial eksak dz: 2=2(x,y) > [d2= fdz(x,y)=21x,y) +e Integrasi tak tentu (tidak terbatas) suatu diferensial eksak mmenghasikan fungsi aslinya + konstanta integrasi. pe : 2=2(x,y)> fee= fourier) rae 2X p.¥))= 2x -2, = Az. berba i ilkan builangan’atau i diferensial eksak menghasilkan builang an Bas tu. mF Bates dean oleh batas-batas integrasi (x1, yi) aan fi graf integrasi dz antara dua batas tidak bergantung ey Lae fetapi hanya bergantung pada ttik asal dan tik akhir pada jalan i ; jalan itu. 14 Ahmad Fauzi, Termodinamika b. Diferensial tak eksak. Integrasi tak berbatas suatu diferensial tak eksak tidak mungkin. menghasilkan suatu fungsi karena A= A(xy) memang tidak ada. Hasil integrasi antara dua batas suatu diferensial tak eksak tidak dapat diartikan sebagai selisih antara dua nilai fungsi, karena fungsinya memang tidak ada, 2 Jad #A,—A, #4A,melainkan A, i Nilai Av ini ternyata bergantung pada jalan integrasi. Contoh : dz=2xy dx + xtdy dan dA = xy(dx + 2dy) dz dan dA di integrasikan antara titik O (0,0) dan B (2,4) melalui tiga lintasan yang berbeda, Al B24) yaitu : OB, OAB dan OCB. Bila diselidiki dengan syarat Euler, akan ternyata bahwa dz adalah diferensial eksak dan dA bukan diferensial tak eksak. Orn.) Meee Lintasan OB : sepanjang OB berlaku y = 2x dan dy = 2dx. Pm 2 2 2= flxyde+ xdy) = [(2x2x.dx + x7.2dx) = Jox'dx = 207] = 16 Lintasan OAB : z= fac faz ote Sepanjang OA berlaku x= 0-> dx =0, dy#0— y berubah dari 0 ke 4. Sepanjang AB berlaku dx0 ->x berubah dari 0 ke 2, pada y= 4 -» dy =0, 4 2 2 ‘ z= [(2.0y.0+0*dy) + [(2x.4.dx-4x7.0) = 0+ Joxdx = 4x0) = 16 ads, a : ce Lintasan OCB : z= fee fox role Konsep-konsep Dasar 5 Sepanjang OC berlaku dx #0 -> x berubah dari 0 ke 2, y=0 -» dy=0 Sepanjang CB berlaku x=2 dx 0, dy#0 + y berubah dari 0 ke 4 a ; i zs Joeonds+x%0)+/a2y0+2%s) = 0+ [Ady = 2yf} = 16 3 : : Jadi z= fdz= dz= fdz=16, memenuhi syarat Euler. oe ae 14.25. Dua hubungan penting antara diferensial parsial. Bila 2=2(xy), maka :.d2= (2 zz) (2). ay a Fungsi di atas dapat juga ditulis sebagai: xex(xy), maka dx = (2) 4y+(2) az ~~ Subtitusikan ke dz menjadi: = S)G)@-}G)« «[85) -B) Oe) « Hal di atas hanya terpenuhi bila : (2G) (8) € 7 18)-8) (89) disebut aturan rantai atau persamiaan siklis simetris.

You might also like