Professional Documents
Culture Documents
6131 12640 2 PB PDF
6131 12640 2 PB PDF
Abstract
Dengue hemorrhagic fever is still a serious public health problem in the world. World Health
Organization noted that outbreak of dengue fever has become a major threat to global health.
Dengue is transmitted to humans through the bite of an infected Aedes mosquito dengue virus.
Aedes aegypti mosquitoes multiply rapidly within seven days to become adult mosquitoes and
live in places like a bathtub, secondhand goods or container that contains water. Chlorine is a
chemical used to purify the water as a disinfectant. The research objective was to analyze the
effect chlorine to the egg hatchability of Aedes aegypti. The study design is Post Test Only
Design with various concentrations of chlorine of 2.5 mg / l; 5.0 mg / l; 7.5 mg / l and 10.0 mg / l.
The data was analyzed using Kruskal Wallis test and used to determine LC50 Probit analysis.
The results showed there was an influence on various doses of chlorine to the egg hatching rate
of Aedes aegypti. Increase of the chlorine concentration in the water followed by less number
hatch of eggs. The results of probit analysis showed that the inhibition of the hatching of the
eggs 50% at a concentration of 2.579 mg/l chlorine. Based on these results that chlorine could
be used as an alternative to the integrated vector control of dengue fever.
Alamat korespondensi : bina.ikawati@gmail.com
1
SPIRAKEL, Vol.7 No.2, Desember 2015: 1-7 Pengaruh Konsentrasi Kaporit …(Bina dan Reza)
DOI : 10.22435/spirakel.v7i2.6131.1-7
2
SPIRAKEL, Vol.7 No.2, Desember 2015: 1-7 Pengaruh Konsentrasi Kaporit …(Bina dan Reza)
DOI : 10.22435/spirakel.v7i2.6131.1-7
telur nyamuk untuk setiap perlakuan Air yang digunakan dalam penelitian ini
masing-masing konsentrasi diperlukan 20 adalah air sumur yang tidak
telur nyamuk dengan 5 kali pengulangan.
tercemar secara fisik, yakni tidak berbau, menjadi larva, pengamatan ini dilakukan
tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak selama sembilan hari. Pengukuran suhu
keruh. dan kelembaban ruangan dilakukan
Sebanyak 2,5 mg kaporit dilarutkan menggunakan termohigrometer. Pada awal
dalam satu liter air. Kemudian larutan penelitian dilakukan satu kali pengukuran
tersebut diisikan dalam botol plastik dengan pH air dengan menggunakan kertas
kode A. Sebanyak 5 mg kaporit dilarutkan lakmus.Analisis dilakukan secara deskriptif
dalam 1 liter air. Kemudian larutan kaporit dengan menghitung daya tetas telur yaitu
diisikan ke dalam botol plastik dengan kode persentase telur Ae. aegypti yang menetas
B. Sebanyak 7,5 mg kaporit dilarutkan selama pengamatan dilanjutkan,dilanjutkan
dalam 1 liter air. Kemudian larutan kaporit dengan uji statistik one way ANOVA.
diisikan dalam botol plastik dengan kode C.
Sebanyak 10 mg kaporit dilarutkan dalam 1
liter air. Kemudian diisikan ke dalam botol
HASIL
plastik dengan kode D. Menyiapkan 20 Hasil pengukuran pH media
gelas plastik bening. Sebanyak 4 gelas menunjukkan kisaran pH 6-7. Suhu ruang
masing-masing diisi larutan kaporit dengan terendah saat penelitian adalah 24,7oC dan
konsentrasi 2,5 mg/l dan 1 gelas air sumur suhu ruang tertinggi saat penelitian adalah
diberi kode K1, 4 gelas masing-masing diisi 26,5oC, rata-rata pengukuran suhu ruangan
larutan kaporit dengan konsentrasi 5 mg/l harian sebesar 25,8oC. Kelembaban ruang
dan 1 gelas diisi air sumur diberi kode K2, 4 selama penelitian terendah adalah 55% dan
gelas masing-masing diisi larutan kaporit kelembaban tertinggi adalah 76% dengan
dengan konsentrasi 7,5 mg/l dan 1 gelas rata-rata kelembaban sebesar 69,9%.
diisi air sumur diberi kode K3, 4 gelas
Rata-rata Telur Aedes aegypti yang
masing-masing diisi larutan kaporit dengan
Menetas
konsentrasi 10 mg/l dan 1 gelas diisi air
sumur diberi kode K4. Gelas yang telah diisi Pengaruh berbagai konsentrasi
larutan kaporit didiamkan selama 2 jam kaporit 2,5 mg/l; 5,0 mg/l; 7,5 mg/l; dan 10,0
agar kaporit tercampur merata, kemudian mg/l pada air sumur terhadap daya tetas
pada masing-masing gelas dimasukkan 20 telur Aedes aegypti diperoleh hasil jumlah
butir telur Aedes aegypti secara hati-hati. telur yang menetas menjadi larva berbeda.
Setiap 24 jam dilakukan pengamatan dan Hasil rata-rata telur yang menetas menjadi
dicatat berapa telur yang berhasil menetas larva dapat dilihat pada Gambar 1.
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
hari
2,5 mg/l 5,0 mg/l 7,5 mg/l 10,0 mg/l Kontrol
Gambar 1. Rata-rata telur Aedes aegypti yang menetas pada sembilan hari pengamatan
3
SPIRAKEL, Vol.7 No.2, Desember 2015: 1-7 Pengaruh Konsentrasi Kaporit …(Bina dan Reza)
DOI : 10.22435/spirakel.v7i2.6131.1-7
Pada gambar di atas terlihat bahwa Penghitungan daya tetas telur ditunjukkan
makin tinggi konsentrasi kaporit, ada pada Gambar 2 dibawah ini, semakin tinggi
kecenderungan waktu yang dibutuhkan konsentrasi kaporit daya tetas telur
telur untuk menetas lebih lama. cenderung menurun.
120
80
60 58,75
48,75
40
30
20
0
Kontrol 2,5 mg/l 5,0 mg/l 7,5 mg/l 10,0 mg/l
konsentrasi
Gambar 2. Daya tetas telur Aedes aegypti pada bebagai konsentrasi kaporit
Hasil Pengujian Data Analisis Varians terdapat perbedaan jumlah telur yang
Jumlah telur Ae. aegypti yang menetas pada berbagai konsentrasi kaporit.
menetas pada berbagai tingkat konsentrasi
kaporit (2,5 mg/l; 5,0 mg/l; 5,0 mg/l dan 10,0 Hasil Analisis Probit
mg/l) selama 9 hari berdasarkan uji
Besarnya konsentrasi kaporit yang
normalitas dengan Shapiro Wilks pada
dapat menghambat daya tetas telur Ae.
α=5%, nilai signifikansi untuk variabel rata-
aegypti sebesar 50% ditunjukkan pada
rata daya tetas telur sebesar 0,029 dan
Tabel 1.
variabel konsentrasi sebesar 0,25
(keduanya <0,05) menunjukkan data tidak Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui
normal. Uji homogenitas nilai signifikansi bahwa nilai LC 50 pada konsentrasi kaporit
0.945 (>0,05) hal ini menunjukkan variansi dengan tingkat kepercayaan 95% adalah
setiap sampel sama (homogen). Oleh pada konsentrasi 2,759 dan interval
karena itu, analisis statistik yang digunakan kepercayaan adalah lebih besar dari 1,562
bukan lagi one way ANOVA namun Uji sampai kurang dari 8,170.
Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh p value = 0,029 (p< 0,05), maka
4
SPIRAKEL, Vol.7 No.2, Desember 2015: 1-7 Pengaruh Konsentrasi Kaporit …(Bina dan Reza)
DOI : 10.22435/spirakel.v7i2.6131.1-7
5
SPIRAKEL, Vol.7 No.2, Desember 2015: 1-7 Pengaruh Konsentrasi Kaporit …(Bina dan Reza)
DOI : 10.22435/spirakel.v7i2.6131.1-7
subletal temefos 0.009 mg/l, 0.013 mg/l, untuk penelitian sehingga akan diperoleh
0.015 mg/l, 0.016 mg/l, 0.020 mg/l dan hasil penelitian yang sesuai harapan.
0.025 mg/l mengakibatkan perubahan
morfologi, penurunan kesuburan (fecundity)
dan jangka hidup (longevity) Aedes UCAPAN TERIMA KASIH
aegypti.13
Penulis mengucapkan terima kasih dan
Berdasarkan hasil penelitian, penghargaan setinggi-tingginya kepada
penurunan daya tetas telur Aedes aegypti Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara
terendah pada air kaporit dengan atas kesempatan dan fasilitas yang
konsentrasi 7,5 mg/l. Daya hambat kaporit diberikan, dan seluruh staf Balai Litbang
terhadap penetasan telur Aedes aegypti P2B2 Banjarnegara yang telah banyak
sebesar 50% pada konsentrasi 2,759 mg/l membantu dalam terselesaikannya
(1,562>LC< 8,170). Pada konsentrasi penelitian ini.
tersebut air berkaporit efektif untuk
menurunkan daya tetas telur Aedes aegypti
sebesar 50%, yang mana konsentrasi DAFTAR PUSTAKA
tersebut masih dalam batas aman air
1. Kementerian Kesehatan RI. Profil
berkaporit untuk dikonsumsi manusia.
Kesehatan Indonesia Tahun 2013.
Penggunaan kaporit sebagai desinfektan
Jakarta. 2014.
mempunyai batas konsentrasi yang aman
bagi manusia. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila terjadi kelebihan dosis pembubuhan 2. Yatim F. Macam-macam penyakit
klorin akan berpengaruh pada rasa dan bau menular dan pencegahannya. Jakarta:
air dan pengaruh lain pada tubuh manusia. Pustaka Populer Obor. 2001.
6
SPIRAKEL, Vol.7 No.2, Desember 2015: 1-7 Pengaruh Konsentrasi Kaporit …(Bina dan Reza)
DOI : 10.22435/spirakel.v7i2.6131.1-7