You are on page 1of 8

PENGARUH PAPARAN MEDAN MAGNET ELF (EXTREMELY LOW

FREQUENCY) 300 µT DAN 500 µT TERHADAP PERUBAHAN


JUMLAH MIKROBA DAN pH PADA PROSES
FERMENTASI TAPE KETAN
1)
Kristian Rohmatul Sadidah, 2)Sudarti, 2)Agus Abdul Gani
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: kris.tian53@rocketmail.com

Abstract

Naturally, humans and other living things adapt to the radiation of electromagnetic
waves coming from the sun and the use of electronic devices. The rapid development of
technology and the use of electronic equipment cause the living things are exposed to the
radiation of electromagnetic waves ELF (Extremely Low Frequency) whether it is
consciously or not. Therefore, studies assessing the effects of exposure to ELF magnetic
fields appear, one of them as the technology of food preservation and processing of
fermentation products. Fermentation product which is often favored by the people is tape
(fermented cassava). Generally, the durability of tape has a close relationship with the
number of microbe especially acid-forming bacteria and pH value. The purpose of this
study was to know the effect of 500μt and 300μt ELF magnetic fields to the change of
microbes number and the pH on the fermentation process of sticky tape. The type of the
study was experimental laboratories. The research design was a final observation type
(subjects randomized post test only control group design). To calculate the number of
microbes, it used dilution method and viewed with opti lab, while to test the degree of
acidity (pH), it used receipts universal indicator. The results showed that 500μt and 300μt
ELF magnetic fields exposure affect on the change in the number of microbes and the pH
on the fermentation process of sticky tape. The highest decrease in the number of microbes
was 0.50 x 1013 cells/mL with the 500 μT intensity of exposure at the time of exposure 72
hours after fermentation. The highest increase in pH was 1.00 with the 500 μT intensity of
exposure at the time of exposure 24 hours after fermentation.

Key words: ELF magnetic fields, the number of microbes, pH

PENDAHULUAN tampak, sinar ultraviolet, sinar X dan sinar


gamma. Sedangkan sumber gelombang
Medan listrik dan medan magnet sudah elektromagnetik buatan berasal dari sistem
ada sejak bumi kita ini terbentuk. Medan kabel dan peralatan listrik rumah tangga
listrik dan medan magnet tersebut merupakan ketika dialiri listrik (Tribuana, N., 2000).
sumber terbentuknya gelombang Secara alamiah manusia dan makhluk hidup
elektromagnetik. Terdapat dua sumber lainnya beradaptasi dengan radiasi gelombang
gelombang elektromagnetik yaitu secara elektromagnetik. Namun, pesatnya
alamiah dan buatan. Sumber gelombang perkembangan teknologi dan pemakaian alat
elektromagnetik secara alamiah dihasilkan elektronika mengakibatkan makhluk hidup,
oleh matahari dan bumi dalam bentuk disadari atau tidak akan terpapar oleh berbagai
spektrum gelombang, seperti gelombang frekuensi gelombang elektromagnetik.
mikro, gelombang radio, infra merah, cahaya

1
2 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 4 No.1, Juni 2015, hal 1 – 8

Setiap peralatan elektronika tape memanfaatkan proses fermentasi yang


menghasilkan medan magnet ketika dialiri terdiri dari empat tahap penguraian, yaitu (1)
arus listrik. Hal ini sesuai dengan penelitian molekul-molekul pati (amilum) akan dipecah
Oersted pada tahun 1819 bahwa arus listrik menjadi gula-gula sederhana, merupakan
dapat menimbulkan medan magnet (Alonso proses hidrolisis enzimatis, (2) gula-gula yang
dan Finn.,1994:128). Listrik yang dialirkan terbentuk akan diubah menjadi alkohol, (3)
melalui peralatan elektronika yang bersumber alkohol akan diubah menjadi asam-asam
dari PLN dengan frekuensi 50 Hz pada saat organik oleh bakteri Acetobacter melalui
itu pula timbul medan listrik dan medan proses oksidasi alkohol, (4) sebagian asam
magnet. Perlu diketahui bahwa radiasi organik akan bereaksi dengan alkohol
gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan membentuk cita rasa tape yaitu ester
medan listrik dan medan magnet tersebut (Hesseltine, 1979 dalam Putri, Y.N.,2007).
memiliki spektrum sangat luas, mulai dari Umumnya keawetan tape mempunyai
frekuensi ekstrem rendah hingga yang sangat hubungan erat dengan jumlah mikroba
tinggi. Arus listrik bolak-balik yang utamanya bakteri pembentuk asam yang
dihasilkan peralatan listrik menghasilkan berkaitan erat pula dengan nilai pH (derajat
medan elektromagnetik ELF (Extremely Low tingkat keasaman). Perlu diketahui bahwa
Frequency) dengan frekuensi 0 sampai fermentasi tape menghasilkan senyawa asam
dengan 300 Hz (Baafai, 2004). Sejak asetat (CH3COOH) yang dapat disebabkan
penggunaan alat elektronika menjadi gaya oleh aktivitas bakteri pembentuk asam.
hidup modern, medan elektromagnetik Dengan adanya teknologi medan magnet
tersebut ada di mana-mana. Topik hangat maka penurunan pH dapat dihambat yaitu
seputar paparan medan listrik dan medan dengan cara memindahkan energi dari medan
magnet di lingkungan yang saat ini mulai magnet ke ion-ion dalam sel bakteri
dikaji dampaknya adalah efek paparan medan pembentuk asam dan akhirnya menyebabkan
magnet ELF terhadap manusia, hewan dan kematian sel. Selain itu, Sari, dkk. (2012) juga
tumbuhan (Dewi, R.A.C.,et.al. 2012). menyatakan bahwa teknologi medan magnet
Anggapan tentang pengaruh buruk tingkat dapat memperbaiki kualitas serta memper-
paparan medan magnet dari berbagai panjang umur simpan bahan pangan.
frekuensi bersifat non linier yaitu tingkat Penggunaan medan magnet didasarkan pada
paparan dapat berpengaruh buruk atau baik aplikasi efek osilasi elektromagnetik terhadap
tergantung oleh benda yang terpapar medan pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme
magnet tersebut. Menurut WHO, ambang pembentuk asam. Apabila jumlah
batas paparan medan magnet ELF sebesar < mikroorganisme pembentuk asam menurun,
0,1 militesla (mT). Seiring dengan adanya maka dapat menghambat penurunan pH.
penelitian-penelitian tersebut, mendorong Teknologi pengawetan pangan dengan
peneliti untuk meninjau adakah pengaruh paparan medan magnet tidak menyebabkan
medan magnet ELF terhadap teknologi panas yang tinggi, sehingga tidak terjadi
pengolahan atau pengawetan makanan melalui kehilangan dan kerusakan nutrisi pada bahan.
proses fermentasi. Salah satu proses Meskipun demikian, bukti tersebut belum
fermentasi yang banyak digemari oleh meyakinkan bahwa medan magnet ELF akan
masyarakat adalah produk berbahan dasar pati berpengaruh terhadap proses pengawetan
yaitu tapai (sering dieja sebagai tape). bahan pangan khususnya melalui proses
Tape merupakan makanan selingan fermentasi. Oleh karena itu penelitian ini
yang cukup populer di Indonesia dan penting dilakukan untuk mengungkap adanya
Malaysia. Tape memiliki rasa manis dan efek yang ditimbulkan oleh paparan medan
sedikit mengandung alkohol, memiliki aroma magnet ELF khususnya terhadap proses
yang menyenangkan, bertekstur lunak dan fermentasi tape ketan.
berair. Tetapi pada tape dapat pula timbul rasa Intensitas paparan medan magnet ELF
asam (Hidayat, N.,dkk,2006:111). Pembuatan yang digunakan dalam penelitian ini 300
Kristian, Pengaruh Paparan Medan Magnet... 3

mikrotesla (μT) dan 500 mikrotesla ( μT) Berdasarkan uraian di atas, maka
dan medan listrik ELF pada intensitas tidak peneliti melakukan penelitian dengan judul
berbeda dengan medan listrik alamiah. “Pengaruh Paparan Medan Magnet ELF
Penggunaan intensitas tersebut didasarkan (Extremely Low Frequency) 300 µT dan 500
atas pertimbangan beberapa penelitian tentang µT terhadap Perubahan Jumlah Mikroba dan
dampak paparan medan magnet ELF, di pH pada Proses Fermentasi Tape Ketan”.
antaranya: penelitian Hersa, V.T (2014) yang Berdasarkan latar belakang di atas,
berjudul “Respon Salmonella typhimurium rumusan masalah penelitian ini adalah:
pada Bumbu Gado-gado terhadap Paparan a) Apakah paparan medan magnet ELF 300
ELF Magnetic Field” memberikan hasil µT dan 500 µT berpengaruh terhadap
bahwa pemberian medan magnet ELF 409,7 perubahan jumlah mikroba pada proses
µT, 536,3 µT, dan 646,7 µT selama 30 menit fermentasi tape ketan?, b) Apakah paparan
berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba medan magnet ELF300 µT dan 500 µT
dan menyebabkan kematian sel Salmonella berpengaruh terhadap perubahan pH pada
typhimurium. Penelitian Rohma (2013) proses fermentasi tape ketan?. Tujuan dari
membuktikan bahwa kuat medan magnet 0,1 penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh
mT dengan lama paparan 15’36” dapat paparan medan magnet ELF 300 µT dan 500
meningkatkan aktivitas enzim α-amilase pada µT terhadap perubahan jumlah mikroba dan
kacang merah dan kacang buncis hitam. pH pada proses fermentasi tape ketan.
Penelitian yang dilakukan oleh Lai dan Singh
(2004) pada sel otak tikus yang dipajan METODE
dengan medan magnet 60 Hz 0,1 – 0,5 mT
selama 24 jam dan 48 jam menunjukkan Jenis penelitian ini adalah penelitian
adanya patah untai tunggal (single strand) eksperimen laboratorium dengan
DNA dan untai ganda (double strand) dalam menggunakan desain penelitian randomized
jumlah yang banyak. Penelitian Sudarti subjects post test only control group design di
(2002) menyimpulkan bahwa paparan mana pembagian dua kelompok subjek
medan elektromagnetik ELF pada intensitas penelitian dilakukan secara acak. Besar
rendah (< 0,1 mT) secara kontinu tidak sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap risiko leukimia pada adalah 27 cawan ketan yang dicampur ragi
tikus putih. Penelitian Wardhana (2008) tape, masing-masing cawan berisi 50 gram.
menyimpulkan bahwa paparan medan magnet
ELF dengan intensitas 100 µT secara
intermiten 4 jam per hari selama 3 minggu
tidak berpengaruh terhadap frekuensi detak
jantung pada medium biologi mencit BALB/c.
Adapun pola desain penelitian seperti gambar 1. berikut.

Gambar 1. Desain penelitian


4 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 4 No.1, Juni 2015, hal 1 – 8

Keterangan: (masing-masing cawan terdiri dari 50 gram


K1-3 : sampel kelompok kontrol tanpa ketan), ragi tape sebanyak 1 1/2 butir (ragi
paparan medan magnet ELF. NKL), dan akuades steril sebanyak
E1.1 : sampel kelompok eksperimen 2000 mL.
dengan paparan medan magnet Penghitungan jumlah mikroba
300 μT dengan lama paparan 30’ diawali dengan metode pelarutan dan
pada saat 24 jam setelah peragian selanjutnya menghitung jumlah mikroba
E1.2 : sampel kelompok eksperimen yang terlihat di dalam opti lab. Tahapan
dengan paparan medan magnet untuk menghitung jumlah mikroba antara
300 μT dengan lama paparan 30’ lain: a) Tape ketan yang telah diberi
pada saat 48 jam setelah peragian perlakuan, masing-masing diambil 1 gram
E1.3 : sampel kelompok eksperimen dan dilarutkan dalam 9 mL akuades steril
dengan paparan medan magnet untuk dijadikan sampel masing-masing
300 μT dengan lama paparan 30’ kelompok, b) Menyiapkan beberapa buah
pada saat 72 jam setelah peragian tabung yang berisi akuades steril sebanyak
E2.1 : sampel kelompok eksperimen 9 mL. c) Masing-masing tabung kemudian
dengan paparan medan magnet ditambahkan 1 mL sampel yang akan
500 μT dengan lama paparan 30’ diperiksa secara bertahap, yaitu: (1) 1 mL
pada saat 24 jam setelah peragian sampel ke dalam tabung pertama, hingga
E2.2 : sampel kelompok eksperimen konsentrasi larutan di dalam tabung
dengan paparan medan magnet pertama menjadi 10-1, (2) 1 mL dari tabung
500 μT dengan lama paparan 30’ pertama ke tabung kedua, hingga
pada saat 48 jam setelah peragian konsentrasi larutan di dalam tabung kedua
E2.3 : sampel kelompok eksperimen menjadi 10-1, dan seterusnya sampai
dengan paparan medan magnet mencapai konsentrasi larutan terendah,
500 μT dengan lama paparan 30’ d) Mengambil 1 mL sampel dari
pada saat 72 jam setelah peragian konsentrasi larutan terendah, selanjutnya
Pada penelitian ini perlakuan medan dilakukan penghitungan sel mikroba di
magnet ELF yang digunakan adalah bawah alat/ruang hitung Petroff-Hausser
a) input sumber tegangan PLN 220 dengan rumus sebagai berikut:
Volt, kuat arus 5 A, dan frekuensi 50 Hz, ∑ sel/mL = Jumlah sel terhitung x Jumlah
dengan tegangan terpakai 7 volt dan kuat kotak pada ruang penghitung
arus 125 A dan 700 A, b) intensitas yang dipergunakan untuk
paparan medan magnet ELF yang menghitung x Pelarutan.
digunakan sebesar 300 μT dan 500 μT dan Adapun untuk uji pH menggunakan
c) lama paparan 30 menit setiap 24 jam, indikator universal dengan cara mencelup-
kan indikator ke dalam air tape yang telah
48 jam dan 72 jam setelah peragian. siap diuji dan nilai pH tape dapat dibaca
Metode pengumpulan data yang digunakan langsung melalui perubahan warna
dalam penelitian ini adalah penghitungan indikator universal.
jumlah mikroba dan nilai pH. Adapun alat
dan bahan yang digunakan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian, a) Alat: ELF Electromagnetic
Fields Sources, indikator universal, neraca, Dari hasil pengamatan pengaruh
tabung reaksi, gelas ukur, mikro pipet dan paparan medan magnet ELF 300 µT dan
tip biru, alat/ruang penghitung dari Petroff- 500 µT terhadap jumlah mikroba baik
Hausser (haemocytometer), mikroskop kelompok kontrol maupun eksperimen
compound, vortex mixer dan Opti lab, dengan lama paparan 30’ tersaji dalam
b) Bahan: beras ketan sebanyak 750 gram tabel 1. berikut:
Tabel 1. Data pengaruh medan magnet ELF terhadap jumlah mikroba tape ketan
Kristian, Pengaruh Paparan Medan Magnet... 5

Selanjutnya hasil analisis tiap mikroba sebesar 1,00x1013 sel/mL,


pengukuran tersebut digambarkan dalam 0,83x1013 sel/mL dan 0,50x1013 sel/mL.
bentuk diagram (gambar 2) berikut: Berdasarkan data tersebut, maka dapat
dinyatakan bahwa dengan adanya
perlakuan paparan medan magnet dapat
menekan pertumbuhan jumlah mikroba
tape. Jumlah rata-rata mikroba kelompok
eksperimen I (300 µT) dan eksperimen II
(500 µT) lebih sedikit dibandingkan
kelompok kontrol. Selain itu, tampak pada
waktu pemaparan 72 jam setelah peragian
untuk kelompok eksperimen II dengan
intensitas paparan medan magnet 500µT
mengalami penurunan jumlah rata-rata
mikroba tertinggi yaitu sebesar 0,50 x1013
sel/mL.
Gambar 2. Diagram pengaruh paparan medan
magnet ELF dan waktu pemaparan terhadap Pemberian medan magnet ditujukan
jumlah mikroba tape ketan untuk menekan jumlah mikroba yang ada
pada tape. Energi ditransfer secara khusus
Berdasarkan gambar 2, terdapat dari medan magnet ke ion–ion sel yang
perbedaan jumlah mikroba pada masing- mengandung karbohidrat, protein, garam-
masing varian. Pada kelompok kontrol, garam seperti Mg2+ dan Ca2+. Perpindahan
ketika waktu pemaparan 24 jam, 48 jam, energi ke ion menghasilkan peningkatan
dan 72 jam setelah peragian masing- kecepatan serta aliran ion seperti Ca2+
masing diperoleh jumlah rata-rata mikroba melewati membran sel. Ion–ion membawa
sebesar 1,48x1013sel/mL,1,42x1013 sel/mL. efek medan magnet dari daerah interaksi
dan 1,40x1013 sel/mL. ke organ lainnya dan akan merusak protein
Pada kelompok eksperimen I dalam sel. Rusaknya protein dalam sel
(300 µT), ketika waktu pemaparan 24 jam, mengakibat-kan terhambatnya proses
48 jam, dan 72 jam setelah peragian metabolisme sel, sehingga menyebabkan
masing-masing diperoleh jumlah rata-rata kematian sel. Akibatnya jumlah mikroba
mikroba sebesar 1,38x1013sel/mL, pada kelompok eksperimen I dan
1,35x10 sel/mL dan 1,30x1013 sel/mL.
13
eksperimen II mengalami penurunan.
Pada kelompok eksperimen II Dengan demikian, dapat disimpulkan
(500 µT), ketika waktu pemaparan 24 jam, bahwa intensitas paparan medan magnet
48 jam, dan 72 jam setelah peragian ELF 300 µT dan 500 µT berpengaruh
masing-masing diperoleh jumlah rata-rata terhadap jumlah mikroba tape ketan.
6 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 4 No.1, Juni 2015, hal 1 – 8

Penelitian ini juga mengkaji 500 µT terhadap pH pada proses


pengaruh medan magnet ELF terhadap fermentasi tape ketan baik kelompok
nilai pH. Hasil pengamatan pengaruh kontrol maupun eksperimen dengan lama
paparan medan magnet ELF 300 µT dan paparan 30’ tersaji dalam tabel 2. berikut:

Tabel 2. Data pengaruh medan magnet ELF terhadap pH tape ketan


Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Paparan 300 µT Paparan 500 µT
No Kelom- ����
pH pH Kelom- pH ����
pH Kelom- pH ����
pH
pok
pok pok
5 6 6
1 K1 4 4,67 E1.1 5 5,33 E2.1 6 5,67
5 5 5
3 4 4
2 K2 3 3,33 E1.2 4 3,67 E2.2 4 4
4 3 4
3 4 4
3 K3 4 3,33 E1.3 3 3,67 E2.3 4 4
3 4 4
Hasil pengukuran pH oleh pengaruh Nilai pH pada waktu 48 jam dan 72
paparan medan magnet ELF digambarkan jam setelah peragian untuk masing-masing
dalam bentuk diagram (gambar 3) berikut: kelompok kontrol, eksperimen I, dan
eksperimen II tidak mengalami perubahan.
Pada kelompok kontrol memiliki nilai rata-
rata pH sebesar 3,33, kelompok
eksperimen I sebesar 3,67 dan kelompok
eksperimen II memiliki nilai rata-rata pH
sebesar 4. Hal ini menunjukkan bahwa
pada pH rata-rata kelompok kontrol
sebesar 3,33 mengalami peningkatan pH
sebesar 0,34 pada kelompok eksperimen I
dan pada kelompok eksperimen II juga
mengalami peningkatan nilai pH sebesar
Gambar 3. Diagram pengaruh paparan medan 0,67.
magnet ELF terhadap jumlah pH tape ketan Berdasarkan data yang diperoleh
Berdasarkan data hasil pengukuran juga dapat menunjukkan hubungan antara
pH diperoleh pengaruh intensitas paparan jumlah mikroba dengan nilai pH. Jumlah
medan magnet ELF terhadap nilai pH. mikroba merupakan indikator adanya
Pada kelompok eksperimen I dan bakteri pembentuk asam, sebagaimana
eksperimen II memiliki nilai pH yang lebih telah diketahui bahwa keasaman pada tape
tinggi dibandingkan dengan kelompok dapat disebabkan oleh aktivitas bakteri
kontrol. Pada kelompok kontrol 24 jam pembentuk asam. Peran mikroba dalam
setelah peragian diperoleh nilai rata-rata tape terutama bakteri pembentuk asam
pH sebesar 4,67 dan mengalami peningka- yaitu mengandung protein yang merupakan
tan pada kelompok eksperimen I (300 µT) salah satu nutrisi sel atau sebagai zat gizi
menjadi 5,33 dan eksperimen II (500 µT) organik yang berperan untuk pertumbuhan
sebesar 5,67. Sehingga peningkatan dan proses metabolisme sel. Protein
tertinggi yaitu pada kelompok eksperimen tersebut akan digunakan oleh bakteri
II sebesar 1,00. pembentuk asam untuk menghasilkan
senyawa asam. Apabila jumlah mikroba
Kristian, Pengaruh Paparan Medan Magnet... 7

yang tumbuh banyak, maka jumlah bakteri kesimpulan sebagai berikut: a) Paparan
pembentuk asam akan banyak dan dapat medan magnet ELF (Extremely Low
menurunkan pH tape. Hal ini sesuai Frequency) intensitas 300 µT dan 500 µT
dengan hasil pengamatan bahwa pada berpengaruh terhadap perubahan jumlah
kelompok kontrol 24 jam memiliki jumlah mikroba pada proses fermentasi tape ketan.
mikroba paling tinggi dibandingkan Penurunan jumlah mikroba tertinggi yaitu
kelompok eksperimen I dan eksperimen II sebesar 0,50 x1013 sel/mL terjadi pada
sehingga memiliki nilai pH paling kecil. perlakuan intensitas paparan 500 µT pada
Nilai pH pada waktu 48 jam dan 72 waktu pemaparan 72 jam setelah peragian,
jam setelah peragian untuk masing-masing b) Paparan medan magnet ELF (Extremely
kelompok kontrol, eksperimen I, dan Low Frequency) intensitas 300 µT dan 500
eksperimen II tidak mengalami perubahan µT berpengaruh terhadap perubahan
nilai rata-rata pH. Hal ini dapat disebabkan jumlah mikroba dan pH pada proses
oleh masa hidup mikroba dalam proses fermentasi tape ketan. Peningkatan nilai
fermentasi yang berbeda-beda. Namun, hal pH tertinggi yaitu sebesar 1,00 terjadi pada
ini tidak mempunyai pengaruh yang besar perlakuan 500 µT pada waktu pemaparan
karena pada masing-masing kelompok 24 jam setelah peragian.
memiliki nilai rata-rata pH yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian dan
Pada kelompok kontrol baik pada waktu 48 pembahasan, maka saran yang diberikan
jam maupun 72 jam memiliki jumlah antara lain: a) Perlu dilakukan penelitian
mikroba yang lebih besar dibandingkan lebih lanjut tentang efek paparan medan
kelompok eksperimen I dan eksperimen II, magnet ELF menggunakan intensitas
sehingga memiliki nilai pH lebih kecil berbeda yaitu kurang dari 300 µT atau
dibandingkan dengan kelompok lebih besar dari 500 µT, b) Perlu dilakukan
eksperimen I dan eksperimen II. Jadi dapat penelitian lebih lanjut tentang efek paparan
disimpulkan bahwa semakin banyak medan magnet ELF terhadap jenis
jumlah mikroba, maka semakin besar pula makanan olahan yang lain, mengingat
penurunan pH dan sebaliknya. medan magnet ELF dapat dimanfaatkan
Berdasarkan data yang diperoleh, sebagai teknologi pengolahan dan
medan magnet ELF berpengaruh terhadap pengawetan makanan, c) Dalam melaku-
perubahan nilai pH, namun kurang kan penelitian, sebaiknya memperhatikan
signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor luar seperti temperatur, udara,
faktor luar seperti temperatur, udara, zat zat yang digunakan dalam perlakuan, serta
yang digunakan dalam perlakuan, serta perlakuan pada saat fermentasi ber-
perlakuan pada saat pembuatan tape langsung.
termasuk tangan manusia. Hal ini akan
berpengaruh pula pada nilai pH (keasaman DAFTAR PUSTAKA
tape). Oleh karena itu perlu dilakukan
pengendalian baik proses enzimatis Alonso, M dan Finn, E.J. 1994. Dasar-
maupun mikrobiologis. Faktor-faktor dasar Fisika Universitas (Jilid 2)
tersebut di atas kesemuanya berpengaruh Medan dan Gelombang. Terjemahan
terhadap perkembangan mikroba dan pH oleh Lea Prasetyo dan Kusnul Hadi.
pada proses fermentasi dan harus ada Jakarta: Erlangga
imbangan antara faktor-faktor tersebut Baafai, U.S. 2004. Polusi dan Pengaruh
(Kartasapoetra, A.G., 1989:122-124). Medan Elektromagnet terhadap
Kesehatan Masyarakat. Jurnal
SIMPULAN DAN SARAN Teknik Simetrika. Vol. 2, No.2,
Agustus 2003
Berdasarkan hasil analisis data Dewi, R.A.C., Hariadi, Y.C., Nurhayati,
yang diperoleh, maka dapat diambil A.Y. 2012. “Efek Medan Listrik DC
8 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 4 No.1, Juni 2015, hal 1 – 8

Terhadap Dormansi dan Germinasi ektro/ener32a.html. Diakses tanggal


Benih Semangka (Citrullus [29 Januari 2014]
lanatus)”. Tidak Ditebitkan. Skripsi. Wardhana, I.T. 2008. “Pengaruh Paparan
Jember: Universitas Jember Medan Magnet Extremely Low
Hersa, V.T. 2014. “Respon Salmonella Frequency (ELF) terhadap
typhimurium pada Bumbu Gado- Frekuensi Detak Jantung Medium
gado terhadap Paparan Extremely Biologi pada Mencit BALB/c”.
Low Frequency (ELF) Magnetic Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember:
Field”. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Universitas Jember
Jember: Universitas Jember WHO. 2007. Dr. Emilie van Devender,
Hidayat, N., Padaga, M.C., Suhartini, S. Acting Coordinator. Radiation and
2006. Mikrobiologi Industri. Environmental Health. Environ-
Yogyakarta: ANDI ment Health Criteria. Genewa: 21-
Kartasapoetra, A.G. 1989. Teknologi 27
Penanganan Pasca Panen. Jakarta:
BINA AKSARA
Lai, H dan Singh, N. 2004. Magnetic
field-Induced DNA Strand Breaks
in Brain Cells of the Rat. Environ.
Health. Perspect. Jurnal. 112(8) :
1-12.
Putri, Y.N. 2007. “Mempelajari Pengaruh
Penyimpanan Tape Ketan (Oryza
sativa glutinosa) terhadap Daya
Terima Konsumen”. Tidak
Diterbitkan. Skripsi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor
Rohma. A. 2013. Pengaruh Medan Magnet
Terhadap Aktivitas Enzim α-
Amilase Pada Kecambah Kacang
Merah Dan Kacang Buncis Hitam
(Phaseolus Vulgaris L.). Lampung:
Universitas Lampung
Sari, E.K.N., Susilo, B., Sumarlan, S.H.
2012. Proses Pengawetan Sari Buah
Apel (Mallus sylvestris Mill) secara
Non-Termal Berbasis Teknologi
Oscillating Magneting Field (OMF).
Jurnal. Vol.13 No.2:78-87
Sudarti dan Widajati, S.M.W. 2002.
Resiko Leukimia pada Tikus Putih
setelah Dipapar Medan Elektro-
magnetik Extremely Low Frequency
(ELF). Jurnal Saintifika, 3 (2): 76-
84
Tribuana, N. 2000. Pengukuran medan
listrik dan medan magnet di bawah
SUTET 500 kV (online)
http://www.elektroindonesia.com/el

You might also like