Professional Documents
Culture Documents
X-XX
FOTOMETRI
Nurfadillah S Amirullah1, Edysul Isdar2, Ida Masiani3, dan Sabri Yunus4,
1234
Jurusan Fisika, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
dillaji42@gmail.com
ABSTRACT: At the optical laboratory, physics department, faculty for natural sciences
and technology, experiments with the title photometry were carried out. The aim of this
experiment is to determine the relationship between light intensity and emission distance
as an inverse square law, to determine the influence of the material thickness on the
relative radiation intensity and to find out how the absorption and transmission
coefficients can be determined depending on the materials used. The tools and materials
used in this internship are light source, light meter + sensor, ruler (ruler), micrometer
screw, barrier material (transparent plastic) and a darkroom that is checked for size and
initial light intensity. Based on the experiments performed, it turns out that the
relationship between the distance to the square inversely to the intensity is inversely
proportional, with the greater the distance between the light source and the light sensor,
the lower the intensity being read. From these data it can be concluded that this
experiment is in line with the inverse square law theory, which states that the greater the
distance between the luxmeter sensor and the light source used, the smaller the light
intensity that is read, as some the light spreads and vice versa.
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
1
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
PENDAHULUAN
Cahaya adalah suatu bentuk pancaran tenaga atau energi elektromagnetik
yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita di bumi ini, karena dengan adanya
cahaya kita dapat melihat benda atau sesuatu hal dengan jelas. Dalam kehidupan
sehari-hari kita banyak menemukan berbagai macam sumber cahaya, misalnya
cahaya lampu, lilin, sinar matahari dan sebagainya. Setiap sumber cahaya
memiliki nilai kuat cahaya (intensitas cahaya) yang berbeda-beda. Untuk
mengukur nilai kuat cahaya dari sumbar cahaya, kita dapat menggunakan alat
yang dinamakan photometer. Untuk memahami cara mengukur lebih lanjut kita
melakukan percobaan photometer dengan menggunakan alat-alat dan metode-
metode yang telah ditentukan.
Fotometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran
kuantitas cahaya. Cahaya yang dimaksud adalah cahaya tampak, dimana cahaya
tampak adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik. Cahaya mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya cahaya
lampu, dimana iluminansi cahaya bergantung pada jarak terhadap sumber cahaya
tersebut. Dalam suatu percobaan tentang intensitas cahaya yang menyelidiki
hubungan iluminansi cahaya dan jarak dari sumber cahaya dengan menggunakan
luxmeter. Selain itu, Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam
desain dan operasionalisasi sarana pendidikan. Ruang kelas adalah salah satu
sarana dengan aktivitas utama baca-tulis, sehingga iluminansi cahaya minimum
yang diharapkan adalah 250 lux, sedangkan standar di negara kita tentang
iluminansi cahaya untuk kelas yaitu 200 - 300 lux.
Menurut Saputro, dkk (2013: 25), sumber cahaya memancarkan energi
dalam bentuk gelombang yang merupakan bagian dari kelompok gelombang
elektromagnetik. Gambar 1 menunjukkan sumber cahaya alam dari matahari yang
terdiri dari cahaya tidak tampak dan cahaya tampak.
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
V
𝜆= (1)
f
Keterangan:
𝜆 = panjang gelombang (m)
𝑉 = cepat rambat gelombang (m/s)
𝑓 = frekuensi (Hz)
Panjang gelombang tampak berukuran antara 380 µm sampai dengan 780 µm
seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Panjang gelombang
Panjang Gelombang
Warna
(µm)
Ungu 380 – 420
Biru 420 – 495
Hijau 495 – 566
Kuning 566 – 589
Jingga 589 – 627
Merah 627 – 780
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
sifatnya sebagai partikel dapat dilihat dengan terjadinya efek foto listrik. Energi
radiasi terdiri dari sejumlah besar gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda. Bagian-bagian suatu radiasi dapat dipisah-
pisahkan menjadi spektrum elektromagnetik. Cahaya Tampak hanyalah
merupakan bagian kecil dari seluruh radiasi elektromagnetik. Spektrum cahaya
Tampak terdiri dari komponen-komponen merah, jingga, kuning, hijau, biru dan
ungu, dimana masing-masing warna mempunyai panjang gelombang yang
berbeda. Satuan yang banyak dipergunakan untuk menyatakan panjang
gelombang adalah Angstrom, 1 Å = 10- 10 meter (Triyati, 1985:39).
Fotometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran
kuantitas cahaya. Cahaya yang dimaksud adalah cahaya tampak, dimana cahaya
tampak adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik. Cahaya mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya cahaya
lampu, dimana iluminansi cahaya bergantung pada jarak terhadap sumber cahaya
tersebut. Dalam suatu percobaan tentang intensitas cahaya yang menyelidiki
hubungan iluminansi cahaya dan jarak dari sumber cahaya dengan menggunakan
luxmeter. Selain itu, Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam
desain dan operasionalisasi sarana pendidikan. Ruang kelas adalah salah satu
sarana dengan aktivitas utama baca-tulis, sehingga iluminansi cahaya minimum
yang diharapkan adalah 250 lux, sedangkan standar di negara kita tentang
iluminansi cahaya untuk kelas yaitu 200 - 300 lux (Zelviani dan Albar, 2018:7)
Fotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur intensitas
pencahayaan atau penyiaran. Prisip dasar potometri adalah pengukuran
penyerapan sinar akibat interaksi yang mempunyai panjang gelombang tertentu
dengan larutan atau zat warna yang di lewatinya. Suatu fotometer adalah kata
umum yang meliputi alat-alat untuk mendeteksi intensitas cahaya hamburan,
penyerapan, fluorensi. Kebanyakan fotometer berdasarkan pada sebuah
fotoresistor atau fotodioda. Masing-masing mengalami perubahan sifat kelistrikan
katika di sinari cahaya yang selanjutnya dapat di deteksi dengan suatu rangkaian
elektronik tertentu (Frederick Bueche. 1994).
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
d. Terang Cahaya
Terang Cahaya merupakan besar kuat cahaya tiap 1 cm2 dari luas
permukaan sumber cahaya.
Menurut Adriana, dkk (2015: 5), hukum kuadrat terbalik menyatakan bahwa
penerangan pada sebuah permukan yang tegak lurus cahaya jatuh berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak dari permukaan tersebut ke sumber.
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan tanggal 26 Desember 2019 pada pukul 11.00-
12.00 WITA di Laboratorium Optik, Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Kegiatan 1: Percobaan Hukum Kebalikan Kuadrat.
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu merangkai alat dan
bahan tersebut (sesuai arahan dari pembimbing).
b. Menyalakan sumber cahaya dan mengatur sensitivitas light meter.
c. Mengukur intensitas cahaya mula-mula dengan ukuran ruangan yang
digunakan.
d. Mengatur posisi sumber cahaya dengan menarik atau mendorong mistar
hingga ujung kanan tepat berimpit dengan skala 10 cm
e. Mencatat hasil penunjukan yang terbaca pada light meter pada posisi
tersebut.
f. Mengulang kembali untuk setiap selang jarak ... cm sampai ... cm
g. Membuat grafik hubungan antara illuminance (lux) sebagai sumbu y
terhadap l/r2 sebagai sebagai sumbu x.
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
B. Analisis Data
Tabel 4. Hukum Kebalikan kuadrat
NO r (m) E (lux) I (Cd)
1 0,18 118 3,82
2 0,26 58 3,92
3 0,34 34 3,93
4 0,42 22 3,88
5 0,5 15 3,75
Rata-rata 3,86
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
2. Menghitung Absorpbansi
E1
ln
α= E0
t
16
ln
22
α=
0,00019
−0,318
α=
0,00019
α =−1676,07
Menghitung α rerata
(Ʃ i=n α )
α rerata =
n
(−1676,07 ) + (−461,48 )+ (−461,08 ) + (−443,68 )+(59,46)
α rerata=
5
α rerata=−620,35
3. Menghitung Transmintasi
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
E1
T=
E0
16
T=
22
T = 0,72
Menghitung TRerata
0,72+0,59+0,45+0,36+ 0,27
TRerata =
5
TRerata = 0,56
C. Grafik
140
120
100
80
60
40
20
0
0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0 0 0 0.02
Ketebalan (m)
D. Pembahasan
Fotometri adalah bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang cahaya.
Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar
yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang
dilewatinya. Fotometri sendiri merupakan suatu eksperimen dasar untuk
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara intensitas cahaya dengan jarak pancar sebagai hukum
kebalikan kuadrat adalah jika jarak pancar yang digunakan semakin besar maka
intensitas cahaya yang dihasilkan akan semakin kecil. Begitu juga sebaliknya
jika semakin dekat jarak pancar yang digunakan maka intensitas cahaya yang
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI:
Nurfadillah S Amirullah, dkk. JurnalSains Fisika (2021) Vol.: Hal.X-XX
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Yuanita. Dkk. 2015. Rancang Bangun Alat Ukur Efisiensi Lampu Pijar
Berbasis Mikrokontroler. Jakarta: Universitas Indonesia.
Triyati, Etty. 1985. Spetrofotometer Ultra-Violet dan Sinar Tampak serta
Aplikasinya dalam Oseanologi. Jakarta: LIPI.
Frederick Bueche dan David L. Wallach. 1994. Technical Physics $th Ed, John
Wiley & Sons, Inc. (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Gabriel, J F. 1988. Fisika Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Rahmat. 2010. Penerapan fotometri pdf. (diakses pada tanggal 30 November
2017).
Selviani, Sri dan Albar Ahmad. 2018. Hubungan Intensitas Cahaya dan Jarak
Pancaran Sebagai Hukum Kebalikan Kuadrat. Makassar: UIN Alauddin
Makassar.
*corresponding author
email: dillaji42@gmail.com
DOI: