You are on page 1of 14

JURNAL KEGIATAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

NAMA : AVRIADI PUTRA PALIMBONG

NIM : M011211227

KELOMPOK: 2 (DUA)
JUR/FAK . : KEHUTANAN/KEHUTANAN

LABORATORIUM KIMIA DASAR


UPT-MKU
UNIVERSITAS HASANUDDIN
JURNAL KEGIATAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR

NAMA : AVRIADII PUTRA PALIMBONG

NIM: M011211227
KELOMPOK: 2 (DUA)

JUR/FAK . : KEHUTANAN/KEHUTANAN

LABORATORIUM KIMIA DASAR


UPT MKU
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEGIATAN 6
PERCOBAAN KESETIMBANGAN ASAM BASA

Nama Praktikan : Avriadi Putra Palimbong (M011211227) Nilai

Nama teman kerja : 1. Yusnadia (M011211211)


2. Nur Zamzam Putri Ardi (M011211212)
3. Muammar (M011211218)
4. Muh. Aqtar Halid (M011211219)
5. Aldi (M011211217)
6. Nurfitriana S. Amirullah (M011211220)
7. Nur Wiri Adesia (M011211223)
8. A. Syaesar Kaliyusrah.AF (M011211226)
9. Muhammad Hady Suhud (M011211228)
10. Muh. Rizal Hidayat (M011211230)

Asisten Laboratorium : Moelkhaiva.M (H031171313)

A. PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


a. Pengamatan
Nama Asam pH Suhu (˚C)
Asam Forniat (M) :
0,1 M 3 32˚C
0,01 M 4 32˚C
0,001 M 5 32˚C
0,0001 M 6 32˚C
0,00001 M 6 32˚C
Asam Cuka (M) :
31˚C
0,1 M 3
31˚C
0,01 M 5
0,001 M 6 31˚C

0,0001 M 7 31˚C

0,00001 M 7 31˚C
b. Perhitungan

Asam Forniat (HCOOH)

A. Pengenceran

1. Konsentrasi 0,1 M menuju 0,01 M


V1M1 = V2M2
5 . 0,1 = 50 . M2

M2 = 0,01 M = 10-2 M
2. Konsentrasi 0,01 M menuju 0,001
M V1M1 = V2M2
5 . 0,01 = 50 . M2

M2 = 0,001 M = 10-3 M
3. Konsentrasi 0,001 M menuju 0,0001 M
V1M1 = V2M2
5 . 0,001 = 50 . M2

M2 = 0,0001 M = 10-4 M
4. Konsentrasi 0,0001 M menuju 0,00001 M
V1M1 = V2M2
5 . 0,0001 = 50 . M2

M2 = 0,00001 M = 10-5 M
5. Konsentrasi 0,00001 M menuju 0,000001 M
V1M1 = V2M2
5 . 0,00001 = 50 . M2

M2 = 0,000001 M = 10-6 M

B. Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah (Ka)

1. 0,1 M
Ka1 = [ 10-pH ]2
[M]

Ka1 = [ 10-3 ]2
[0,1]
Ka1 = 10-5
2. 0,01 M
Ka2 = [ 10-pH ]2
[M]
Ka2 = [ 10-4 ]
2
[0,01]
Ka2 = 10-6
3. 0,001 M
Ka3 = [ 10-pH ]2
[M]
Ka3 = [ 10-5 ]
2
[0,001]
Ka3 = 10-7
4. 0,0001 M
Ka4 = [ 10-pH ]2
[M]
Ka4 = [ 10-
6]2
[0,0001]
Ka4 = 10-8
5. 0,00001 M
Ka5 = [ 10-pH
]2
[M]
Ka5 = [ 10-6 ]
2
[0,00001]
Ka5 = 10-7

Ʃka HCOOH = Ka1 + Ka2 + Ka3 + Ka4 + Ka5


N
= 10-5 + 10-6 + 10-7 + 10-8 + 10-7
5
= 1,121 x 10-5
5
= 2,242 x 10-6
C. Penentuan Derajat Ionisasi (α)
1. 0,1 M
α1 =Ka / M
= 10-5 / 0,1 M
=  0,01
2. 0,01 M
α2 = Ka / M
= 10-6 / 0,01M
= 0,01
3. 0,001 M
α3 =  Ka / M
=  10-7 / 0,001 M
= 0,01
4. 0,0001 M
α4 =  Ka / M
=  10-8 / 0,0001
= 0,01
5. 0,00001 M
α5 =  Ka / M
= 10-7 / 0,00001
= 0,1

α HCOOH = α1 + α2 + α3 + α4 + α5
n
= 0,01 + 0,01 + 0,01 + 0,01 + 0,1
5
= 0,028
Asam cuka (CH3COOH)
A. Pengenceran
1. Konsentrasi 0,1 M menuju 0,01 M
V1 x M1 = V2 x M2

5 ml x 0,1 M = 50 ml x M2

M2 = 0,01 M

M2 = 10-2 M
2. Konsentrasi 0,01 M menuju 0,001 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x 0,01 M = 50 ml x M2

M2 = 0,001 M

M2 = 10-3 M

3. Konsentrasi 0,001 M menuju 0,0001 M


V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x 0,001 M = 50 ml x M2

M2 = 0,0001 M

M2 = 10-4 M
4. Konsentrasi 0,0001 M menuju 0,00001 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x 0,0001 M = 50 ml x M2

M2 = 0,00001 M

M2 = 10-5 M

5. Konsentrasi 0,00001 M menuju 0,000001 M


V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x 0,00001 M = 50 ml x M2
M2 = 0,000001 M

M2 = 10-6 M
B. Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah (Ka)
1. 0,1 M
Ka1 = [10 -pH]2
[M]
= [ 10-3 ]2
[0,1 M]
= 10-5
2. 0,01 M
Ka2 = [10
-pH]2
[M]
= [10-5 ]2
[0,01M]
= 10-8
3. 0,001 M
Ka3 = [10
-pH]2
[M]
= [ 10-6 ]2
[0,001M]
= 10-9
4. 0,0001 M
Ka4 = [10
-pH]2
[M]
= [ 10-7 ]2
[0,0001M]

= 10-10
5 . 0,00001 M
Ka5 = [10
-pH]2
[M]
= [ 10-7 ]2
[0,00001M]
= 10-9
 Ka CH3COOH = Ka1 + Ka2 + Ka3 + Ka4 + Ka5
n
= 10-5 + 10-8 + 10-9 + 10-10 + 10-9
5
= 1,00121 x 10-5
5
= 2,00242 x 10-6
C. Penentuan Derajat Ionisasi (α)
1. 0,1 M
α1 =  Ka / M
=  10-5 / 0,1 M
= 0,01 M
2. 0,01 M
α2 =  Ka / M

=  10-8 / 0,01 M
= 0,001
3. 0,001 M
α3 =  Ka / M

=  10-9 / 0,001 M
= 0,001
4. 0,0001 M
α4 =  Ka / M

=  10-10 / 0,0001 M
= 0,001
5. 0,00001 M
α5 =  Ka / M

=  10-7 / 0,00001 M
= 0,1
 α CH3COOH = α1 + α2 + α3 + α4 + α5

n
= 0,01 + 0,001 + 0,001 + 0,001 + 0,1
5
= 0,113
5
= 0,0226

B. PEMBAHASAN
Pada percobaan kesetimbangan asam basa yaitu praktikan menggunakan dua
jenis larutan yaitu, larutan asam formiat (HCOOH) dan asam cuka (CH3COOH)
pada percobaan ini dilakukan beberapa kali pengenceran dengan mencampur 5 ml
larutan asam formiat dan asam cuka dengan air suling. Pada percobaan tersebut
dilakukan pengenceran bertingkat yaitu sebanyak lima kali dimana larutan asam
forniat dan asam cuka setela pengenceran pertama sisa dari larutan itu kemudian
dilarutlan lagi pada pengenceran berikutnya sehingga kedua larutan tersebut semakin
encer, hasil dari percobaan itu semakin encer larutan asam formiat dan asam cuka
maka konsentrasi larutan tersebut akan semakin kecil, hal ini sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa semakin encer larutan maka konsentrasi larutan tersebut
akan semakin kecil dan semakin pekat suatu larutan maka konsentrasi larutan akan
semakin besar.

Kemudian praktikan melakukan pengukuran suhu dan pH dari kedua larutan


yaitu asam forniat dan asam cuka. Pada pengukuran pH ini praktikan menggunakan
kertas pH universal. Dimana dapat kita ketahui dari asam forniat masing-masing
memiliki konsentrasi konsentrasi 0,1 M pH nya 3, konsentrasi 0,01 M pH nya 4,
konsentrasi 0,001 M pH nya 5, konsentrasi 0,0001 M pH nya 6 dan konsentrasi
0,00001 M pH nya 6 dan pada larutan asam cuka masing-masing memiliki
konsentrasi 0,1 M pH nya 3, konsentrasi 0,01 M pH nya 5, konsentrasi 0,001 M pH
nya 6, konsentrasi 0,0001 M pH nya 7 dan konsentrasi 0,00001 M pH nya 7. Saya
melakukan pengenceran maka pH larutan asam forniat dan asam cuka akan semakin
naik akibat dari pengenceran berulang sebanyak lima kali yang praktikan telah
lakukan. Secara teori dapat dikatakan bahwa semakin encer suatu larutan maka pH
larutan tersebut
akan semakin naik atau semakin besar dan semakain pekat suatu larutan maka pH
larutan tersebut akan semakin turun atau kecil.

Berdasarkan hasil perhitungan yang praktikan telah lakukan dan didapatkan


bahwa konsentrasi semakin kecil dan nilai Ka-nya juga semakin kecil. Kemudian
pada perhitungan derajat ionisasi yang praktikan telah dapatkan bahwa konsentrasi
dan pH dari suatu larutan tidak memengaruhi derajat ionisasi larutan tersebut.
Namun pada dasarnya penentuan derajat ionisasi berhubungan dengan tetapan
keseimbangan (Ka). Kemudian dari seluruh hasil percobaan yang praktikan telah
lakukan maka praktikan memperoleh pada larutan asam forniat diperoleh, rata-rata
nilai Ka yaitu 2,242 x 10-6, dan rata-rata derajat ionisasinya yaitu sebesar 0,028. Dan
pada larutan asam cuka praktikan memperoleh rata-rata nilai Ka pada larutan ini
2,00242 x 10-6, serta nilai rata-rata derajat ionisasinya sebesar 0,0226.

Dari hasil percobaan kesetimbangan asam basa tersebut praktikan mampu


mengetahui kegunaan kertas pH universal dan mengetahui larutan apa saja yang
hendak dipercobakan dalam praktikum agar praktikan lebih memahami terkait
larutan-larutan tersebut. Praktikan juga mampu melakukan pengenceran dengan
benar serta mampu menghitung tetapan kesetimbangan dan derajat ionisasi asam
lemah tersebut dengan menggunakan dua larutan yaitu asam forniat dan asam cuka.
Agar praktikan dapat menentukan hasilnya dengan benar dan tepat.

C. KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Semakin rendah konsentrasi suatu larutan asam lemah, maka nilai pH akan
semakin tinggi.

2. Kita dapat menentukan nilai pH dalam larutan asam lemah dengan menggunakan
kertas pH universal.

3. Pada kegiatan pengenceran, semakin banyak kita melakukan pengenceran dengan


berulang kali maka konsentrasi asam lemah semakin rendah tetapi pH larutannya
akan semakin naik.
Makassar, 17 oktober 2021
Asisten, Praktikan,

( Moelkhaiva ) ( Avriadi Putra Palimbong )


(H031171313) (M011211227)

You might also like