Professional Documents
Culture Documents
2 - Organization of Data
2 - Organization of Data
of data
Clear and forceful presentation is an important aid
to the understanding and correct interpretation of
such data
Presentation of data:
•Bar graph (histogram)
•Line chart
•Pie chart …. etc
A discrete or discontinuous variable:
If a variable can assume only specific values (usually
integer), for example: the number of children in a family
A continuous variable:
If a variable can assume any value whatsoever between
certain limits, such as: the seasonal rainfall data, length,
weight, and time.
18.6 13.8 10.4 15.0 16.0 22.1 16.2 36.1 11.6 7.8
22.6 17.9 25.3 32.8 16.6 13.6 8.5 23.7 14.2 22.9
17.7 26.3 9.2 24.9 17.9 26.5 26.6 16.5 18.1 24.8
16.6 32.3 14.0 11.6 20.0 33.8 15.8 15.2 24.0 16.4
24.1 23.2 17.3 10.5 15.0 20.2 20.2 17.3 16.6 16.9
22.0 23.9 24.0 12.2 21.8 12.2 22.0 9.6 8.0 20.4
17.2 18.3 13.0 10.6 17.2 8.9 16.8 14.2 15.7 8.0
17.7 16.1 17.8 11.6 10.4 13.6 8.4 12.6 8.1 11.6
21.1 20.5 19.8 24.8 9.7 25.1 31.8 24.9 20.0 17.6
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN PEMUSATAN DATA
x i y i
x i 1 y i 1
n n
Contoh (X): 15 12 9 13 13 16 10
x i
15 12 9 13 13 16 10 88
x i 1
12,571
7 7 7
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN PEMUSATAN DATA
Contoh 1:
15 12 9 13 13 16 10 diurutkan jadi 9 10 12 13 13 15 16
Mediannya adalah 13 (nilai pada suku ke-4).
Contoh 2:
25 32 42 15 13 27
diurutkan jadi 42 32 27 25 15 13
Mediannya adalah (27 + 25) / 2 = 26,5
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN PEMUSATAN DATA
Modus, yaitu nilai yang memiliki frekwensi muncul paling
tinggi. Dalam satu buah gugus data dapat memiliki lebih dari
satu modus, khusus yang memiliki dua modus disebut
bimodus. Apabila semua nilai dalam suatu gugus data
memiliki frekwensi muncul yang sama, maka gugus data
tersebut dikatakan tidak memiliki modus.
Contoh 1:
15 12 9 13 13 16 10 modusnya adalah 13
Contoh 2:
15 12 9 13 13 16 10 9 modusnya adalah 9 dan 13 (bimodus)
Contoh 3:
15 12 15 9 13 13 16 12 9 16 tidak memiliki modus
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN KERAGAMAN DATA
Wilayah (Range/Jangkauan), yaitu selisih dari nilai terkecil
dan terbesar.
Contoh:
15 12 9 13 13 16 10
Wilayahnya = 16 – 9 = 7
Ragam (Varians), dihitung menggunakan rumus:
N n
x m x x
2 2
i i
2 i 1
s
2 i 1
N n 1
data populasi data contoh (sample)
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN KERAGAMAN DATA
Contoh Kasus:
Pembandingan harga kopi dalam bungkus 200 gram di
empat toko kelontong yang dipilih secara acak menunjukkan
kenaikan dari harga bulan sebelumnya sebesar 12, 15, 17,
dan 20 rupiah. Hitunglah ragam contoh kenaikan harga kopi
tersebut!
Jawab:
Nilai tengah contoh kita peroleh dengan perhitungan:
n 4
x x i i
12 15 17 20 64
x i 1
i 1
16
n 4 4 4
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN KERAGAMAN DATA
Jawab (lanjutan):
Dengan demikian,
n 4 2
ix x 2
xi 16
s2 i 1
i 1
n 1 3
s2
4 2
12
12
4 2
3
16 1 1 16 34
s 2
11,33
3 3
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN KERAGAMAN DATA
x i m
2
xi x 2
i 1
s i 1
N n 1
data populasi data contoh (sample)
s s 11,33 3,366
2
NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN KERAGAMAN DATA
Tampilan rumus Standard Deviasi dari data contoh (sample)
dapat pula ditampilkan dalam bentuk:
2
2 n
xi
n n
n xi xi
2
n
i 1
atau
i 1 i 1 x 2
s i
n
nn 1 s i 1
n 1
Hal tersebut, sejalan pula dengan tampilan rumus ragam (varians) atau standard
deviasi baik untuk data populasi maupun data contoh yang bersesuaian.