You are on page 1of 9

Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

HUBUNGAN ANTARA PROFIL TROMBOSIT DENGAN HEMATOKRIT PADA


PASIEN SUSPEK DEMAM BERDARAH DENGUE DAN PERBANDINGAN
METODE MANUAL DAN METODE AUTOMATIK

Winarti Rahayu1, Asnurbaety Dwiyana2, Dita Ellyana Artha3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: ayurahayu@yahoo.com
2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: nurbaetydwiyana@gmail.com
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: ditaellyana85@gmail.com

ABSTRACT

A research about the correlation between thrombocyte profile and haematocrite on patient
suspect dengue hemorrhagic fever (DHF) and the manual and automatic method
comparison at Labuang Baji Hospital Makassar has been done. The aim of this research is
to compare the test results of thrombocytes and haematocrite on patients. A research
observational study with cross sectional approach used blood sample was contained 0.5 ml
EDTA and taken from patient which matched the sample criteria. Samples was 32 consist of
13 samples (40.63%) were males and 19 (59.37%) were females. The research result
showed that normal thrombocyte was used as an automatic method found on 4 (12.5%)
patient and used manual methods found on 6 (18.8%) patients, abnormal thrombocyte
results used automatic method found on 26 (81.2% ) patient and used manual method found
on 28 (87.5%) patients. While the patient used the method found on 18 (56.3%) patient and
used manual methods found on 17 (53.2%) patients, the abnormal hematocrite results used
automatic method found on 14 (43.7%) patients and the used manual method found on 15
(46.8%) patients. In the conclusion, there was no decrease in thrombocyte correlation and
elevated haematocrite on patient suspect dengue hemorrhagic fever and there was a
difference between thrombocyte test results and haematocrite used automatic and manual
methods.

Keywords: Automatic and manual method, thrombocyte and hematocrit, dengue


hemorrhagic fever

PENDAHULUAN yang biasanya didahului dengan


terlihatnya tanda khas berupa bintik-
Demam berdarah dengue bintik merah pada bagian-bagian
(DBD) adalah penyakit virus yang badan penderita. Jika gejala ringan
sangat berbahaya karena dapat tanpa disertai pendarahan,
menyebabkan penderita meninggal penyakitnya disebut Demam Dengue
dunia dalam waktu yang sangat (DD). Vektor utama DBD adalah
pendek (beberapa hari). Gejala klinik nyamuk Aedes aegypti sedangkan
DBD berupa demam tinggi yang vektor potensialnya yang lain adalah
berlangsung terus menerus selama 2 - Aedes albopictus yang banyak
7 hari dan manifestasi pendarahan ditemukan disemak-semak sekitar

34
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

rumah (Natadisastra dan Agoes, trombosit nampak setelah 2 - 4 hari


2005). demam. Jika terjadi pendarahan
Trombositopenia dan spontan kemungkinan fungsi trombosit
hemokonsentrasi adalah temuan tetap terganggu atau ada gangguan
pada DBD. Penurunan pada jumlah pembekuan darah. Bila jumlah
trombosit sampai di bawah 100.000/µl trombosit kurang dari 40.000/µl darah,
biasanya ditemukan antara hari ketiga biasanya terjadi pendarahan spontan
dan kedelapan, sering sebelum dan dan bila jumlahnya kurang dari
bersamaan dengan perubahan 10.000/µl darah, pendarahan akan
hematokrit. Peningkatan nilai lebih berat. Dilihat dari segi klinik,
hematokrit merupakan manifestasi penurunan jumlah trombosit lebih
hemokonsentrasi yang terjadi akibat memerlukan perhatian pada
kebocoran plasma ke ruang ekstra kenaikannya (trombositosis) karena
vaskular disertai efusi cairan serosa, adanya resiko pendarahan
melalui kapiler yang rusak. Akibat (Tumbeleka, 2011).
kebocoran ini, volume plasma menjadi Thrombocytopheresis atau
berkurang yang dapat mengakibatkan thrombopheresis, (meskipun nama-
terjadinya syok hipovolemik dan nama ini jarang digunakan) adalah
kegagalan sirkulasi. Peningkatan proses pengumpulan trombosit, lebih
kadar hematokrit, yang menunjukkan umum disebut trombosit, komponen
rembesan plasma selalu terjadi darah yang terlibat dalam pembekuan
bahkan pada kasus non-syok, tetapi darah. Istilah ini secara khusus
lebih menonjol pada kasus syok mengacu pada metode pengumpulan
hemokonsentrasi dengan peningkatan trombosit, yang dilakukan oleh
hematokrit 20% atau lebih dianggap perangkat yang digunakan dalam
menjadi bukti definitif adanya donor darah yang memisahkan
peningkatan permeabilitas vaskular trombosit dan mengembalikan bagian
dan rembesan plasma. lain dari darah ke donor. Transfusi
Jumlah sel darah putih bervariasi trombosit bisa menyelamatkan jiwa
pada kasus DBD, berkisar dari dalam mencegah atau mengobati
leukopenia dan leukositosis ringan komplikasi serius dari pendarahan dan
tetapi penurunan jumlah sel darah pendarahan pada pasien yang
putih total karena penurunan pada memiliki gangguan disebut sebagai
jumlah neutrofil secara nyata selalu trombositopenia (jumlah trombosit
terlihat mendekati akhir fase demam. rendah) atau disfungsi trombosit.
Harus diperhatikan bahwa, kadar Proses ini juga dapat digunakan terapi
hematokrit dapat dipengaruhi baik untuk mengobati gangguan yang
pada pergantian dini volume atau mengakibatkan jumlah trombosit
pendarahan. Hubungan perjalanan sangat tinggi.
waktu antara penurunan jumlah Peningkatan kadar hematokrit
trombosit dan peningkatan cepat juga dapat terjadi pada beberapa
hematokrit tampak menjadi unik pada kondisi yaitu dehidrasi, diare berat dan
DBD, baik perubahan terjadi sebelum pembedahan. Pada kasus tersebut
penurunan suhu dan sebelum kadar hematokrit dapat dipengaruhi
terjadinya syok. baik pada pergantian volume tubuh
Penurunan kadar trombosit secara dini atau oleh pendarahan.
ditemukan pada beberapa kasus Kadar hematokrit yang rendah disebut
seperti penyakit Von Willebrand, sebagai penurunan kadar hemoglobin
kekurangan vitamin K dan lain-lain. (Sodiyc & Acun, 2011).
Pada demam berdarah, penurunan

35
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Pemeriksaan hematokrit dihitung terhadap spesimen darah dari


dengan menggunakan metode penderita suspek demam berdarah
automatik dan manual. Metode dengue dengan cara manual dan
automatik dilakukan dengan automatik.
menggunakan alat hematology Penelitian ini dilakukan di
analyzer, sedangkan metode manual Laboratorium Rumah Sakit Umum
menggunakan metode Daerah Labuang Baji Makassar pada
makrohematokrit (tabung Wintrobe) bulan Oktober–November 2011.
(Sodiyc & Acun, 2011). Adapun alat yang digunakan
Pemeriksaan trombosit dihitung dalam penelitian ini antara lain:
dengan metode langsung (direct). a. Alat
Metode langsung (direct) 1. kamar hitung (Improved
menggunakan metode kamar hitung Neubauer)
dengan menghitung jumlah trombosit 2. tabung yang terisi EDTA 0,5 ml
dalam darah yang diencerkan 3. tabung Wintrobe
menggunakan kamar hitung atau 4. spoit 3 ml (disposible)
blood cell counter. Angka kesalahan 5. pipet thoma eritrosit
hitung trombosit cukup besar 6. aspirato (penghisap)
walaupun dilakukan dengan kamar 7. mikro pipet
hitung terutama untuk hasil yang diluar 8. mikroskop
rentan nilai normal atau yang 9. sentrifuge
menunjukkan nilai flags dan sulit untuk 10. 1 unit alat pemeriksaan
menghitung sel-sel trombosit yang hematologi rutin ABX Pentra XL
merupakan partikel kecil, mudah 80
aglutinasi dan mudah pecah
(Rahajuningsih, 2009). b. Bahan
Berdasarkan Latar belakang di 1. darah vena
atas, maka rumusan masalah dalam 2. larutan ammonium oxalat 1%
penelitian ini adalah 1) Apakah 3. larutan kalium bikarbonat
terdapat hubungan antara penurunan 4. larutan reagen ABX Pentra XL 80
trombosit dan peningkatan hematokrit (ABX eusinofix, alphalyse,
pada suspek demam berdarah dengue basolyse II, cleaner dan diluent)
(DBD)?, 2) Apakah terdapat
perbedaan antara hasil pemeriksaan Prosedur Kerja
trombosit dan hematokrit Pasien diminta mengepalkan
menggunakan metode manual dan tangan dan tourniquet dipasang 3 - 4
metode automatik. cm di atas vena yang akan ditusuk.
Tujuan dari penelitian ini adalah Lengan tangan yang akan ditusuk
untuk 1) mengetahui hubungan antara diusap dengan kapas alkohol 70% dan
penurunan trombosit dan peningkatan dibiarkan kering. Ibu jari kiri diletakkan
hematokrit pada suspek demam di tangan atas dari vena yang akan
berdarah dengue (DBD), 2) ditusuk untuk memfiksasi vena agar
mengetahui perbedaan antara hasil tidak bergerak. Vena ditusuk dengan
pemeriksaan trombosit dan hematokrit spoit 3 ml (disposible) dan jarum
menggunakan metode manual dan mengahadap ke atas dan bila sudah
metode automatik. masuk ke atas vena darah akan
masuk ke dalam ujung syringe dan
METODE ditarik penghisap syringe hingga
Jenis penelitian yang digunakan volume 3 ml.
adalah secara cross sectional

36
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Tempat penusukan di tempatkan perlahan kemudian dimasukkan ke


kapas alkohol 70% dan dicabut jarum dalam tabung Wintrobe dengan
dengan menarik perlahan dari vena menggunakan mikro pipet sampai
sambil ditekan kapas alkohol 70%. garis tanda 100 (dimulai dari dasar
Dilepaskan tourniquet dan pasien tabung dan hindari terjadinya
diminta untuk melepaskan kepalan gelembung udara di dalam tabung).
tangannya. Tabung yang telah berisi darah
Penderita diminta untuk menekan kemudian di sentrifuge selama 30
kapas beralkohol 70% selama menit dengan kecepatan 3000 rpm.
beberapa menit. Darah yang sudah
diambil, dimasukkan ke dalam tabung  Pemeriksaan Metode Automatik
yang telah berisi EDTA 0,5 ml. Tabung (ABX Pentra XL 80)
EDTA dihomogenkan dengan cara
membolak-balik tabung secara a. Pemeriksaan kondisi alat :
perlahan. Sampel darah siap untuk Periksa kondisi dari termpat
diperiksa. pembuangan (kosongkan jika
penuh) kertas printer dan kondisi
 Pemeriksaan Metode Manual dari rak (kosongkan loading dan
Pemeriksaan metode manual unloading) area. Nyalakan UPS (jika
(metode kamar hitung) pada belum menyala), printer dan ABX
pemeriksaan trombosit adalah pentra XL 80 kemudian masukkan
darah vena sebanyak 3 ml nama dan password operator dan
dimasukkan ke dalam tabung telah beri tanda ceklis (v) pada semua
terisi EDTA 0,5 ml dan dicampur pilihan yang tersedia kecuali untuk
sampai homogen kemudian diisap Auto Loader. Tekan tombol Start
ke dalam pipet thoma eritrosit Up, biarkan alat melakukan proses
sampai garis-tanda “0,5” dan larutan Start Up dan background cek, Start
ammonium oxalat 1% sampai garis- Up dinyatakan Passed apabila WBC
tanda “101”, segeralah kocok ≤ 0,3 x 103 mm3, RBC ≤ 0,03 x 106
selama 3 menit. Darah EDTA yang mm3, HGB ≤ 0,3 g/dl, PLT ≤ 7 x 103
telah tercampur dengan ammonium mm3, dan LMNE ≤ 0,3 #.
oxalat 1% dimasukkan ke
permukaan kamar hitung (Improved b. Prosedur menjalankan kontrol :
Neubauer) dengan menyinggung Keluarkan ABX Minotrol dari
pinggir kaca penutup dengan sikap lemari pendingin, biarkan pada suhu
datar dan didiamkan selama 5 - 10 kamar ± 15 menit dan homogenkan
menit agar trombosit mengendap, dengan perlahan. Tekan tombol Start
diperiksa dengan mikroskop pada Mode, buka penutup dari tabung ABX
pembesaran okuler 10x dan objektif Minotrol dan letakkan pada tube holder
40x, kemudian jumlah itu dikali 2000 masukkan Lot Nb dari Minotrol pada
sehingga menghasilkan jumlah kolom sampel ID kemudian enter, lalu
trombosit per µl darah. tekan oke dan tutup bagian penutup
Pemeriksaan metode manual dari tubeholder. Tunggu beberapa saat
(metode makrohematokrit) pada dan lihat nilai yang keluar dari alat
pemeriksaan hematokrit adalah kemudian tekan tombol Quality
darah vena sebanyak 3 ml Assurance ->Quality Control ->QC
dimasukkan ke dalam tabung yang Grid. Jika nilai yang keluar diluar dari
terisi EDTA 0,5 ml dan dicampur target yang ditandai dengan aktifnya
sampai homogen dengan cara tanda seru berwarna ungu, maka
membolak-balik tabung secara ulangi pemeriksaan dengan

37
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

menghomogenkan kontrol dan jika Tabel 1. Karakteristik Populasi


hasil pemeriksaan ulang masih diluar Subjek Penelitian Berdasarkan
target, lakukan prosedur pemberian Jenis Kelamin dan Umur
alat (Clean Cycle) dan ulangi kembali.
Jika hasil masih diluar target, ganti Jumlah Persentase
Karakteristik
dengan kontrol baru. (n=32) (%)
Pembacaan hasil metode manual Jenis Kelamin :
pada pemeriksaan trombosit (metode - Laki-laki 13 40,63 %
kamar hitung) yaitu sel trombosit - Perempuan 19 59,37 %
dihitung dengan menggunakan kamar Umur :
hitung standar dan mikroskop. Secara - 0 – 4 tahun 5 15,62 %
mikroskopik trombosit tampak refraktil - 4 – 8 tahun 11 34,37 %
- 8 – 12 tahun 10 31,25 %
dan mengkilat berwarna biru muda /
- 12 – 16 tahun 3 9,38 %
lila lebih kecil dari eritrosit serta - 16 – 20 tahun 1 3,13 %
berbentuk bulat, lonjong atau koma - ≥ 20 tahun 2 6,25 %
terbesar atau bergerombol.
Pembacaan hasil metode manual
pada pemeriksaan hematokrit (metode Karakteristik populasi
makrohematokrit) atau PVC (Packet berdasarkanjenis kelamin yaitu terdiri
Cell Volume) dengan memperhatikan : atas 13 laki-laki dan 19 perempuan
 Tinggi kolom eritrosit yang dibaca dimana pada pasien laki-laki suspek
sebagai nilai hematokrit yang demam berdarah dengue terdiri atas
dinyatakan dalam %. 13 (40,63%) dan pasien perempuan
 Tebalnya lapisan putih di atas suspek demam berdarah dengue
eritrosit yang tersusun dari terdiri atas 19 (59,37%). Disini terlihat
leukosit dan trombosit desebut bahwa jumlah laki-laki lebih sedikit dari
sebagai buffy coat dan pada perempuan.
dinyatakan dalam mm. Karakteristik populasi
 Warna kuning dan lapisan berdasarkan umur yaitu umur terendah
plasma yang disebut indeks adalah 1,1 tahun dan umur tertinggi 32
ikterus. Warna kuning tersebut tahun. Populasi terbanyak pada umur
dapat dibandingkan dengan antara 4-8 tahun berjumlah 11 orang
larutan kalium bikarbonat dan (34,37%).
intensitasnya disebut dengan
satuan (S). Satu satuan sesuai Tabel 2. Karakteristik Penurunan
dengan warna larutan 1 g kalium Trombosit pada Pasien Suspek
bikarbonat dalam 10.000 ml air Demam Berdarah Dengue
suling (1:10.000).
Trombosit (µl)
HASIL DAN DISKUSI Abnormal
Telah dilakukan penelitian Normal
(< Total
terhadap pasien suspek demam Metode (150.000- 150.000-
400.000 (%)
berdarah dengue yang dilaksanakan 400.000
selama bulan Oktober–November µl)
µl)
2011 di Laboratorium Rumah Sakit (n=32)
(n=32)
Umum Daerah Makassar dengan Manual 4 28 32
jumlah sampel sebanyak 32 sampel. (X) (12,5%) (87,5%) (100%)
Automatik 6 26 32
(Y) (18,8%) (81,2%) (100%)

38
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Dari tabel diatas ketahui bahwa Tabel 4. Karakteristik Perbandingan


dari 32 sampel pasien suspek demam Hasil Pemeriksaan Trombosit pada
berdarah dengue dengan Alat Manual dan Alat Automatik
menggunakan metode manual Rata-
Simpa
terdapat 4 pasien (12,5%) dengan nilai Hematokrit ngan Nilai T P
rata
baku
trombosit normal dan 28 pasien
Pair 1
(87,5%) dengan nilai trombosit Alat
abnormal sedangkan metode Manual 0,693 4,397 0,893 0,379
automatik terdapat 6pasien (18,8%) Alat
dengan nilai trombosit normal dan 26 Automatik
pasien (81,2%) dengan nilai trombosit
abnormal. Pada tabel 4, kolom rata-rata
menunjukkan rata-rata selisih kadar
Tabel 3. Karakteristik Peningkatan trombosit pada alat manual dan
Hematokrit pada Pasien Suspek automatik yaitu 1,593. Kolom
Demam Berdarah Dengue simpangan baku menunjukkan selisih
Hematokrit (%) simpangan baku kadar trombosit pada
Abnorma alat manual dan automatik yaitu
Normal
l Total 17,095. Kolom T merupakan nilai T
Metode (L: 40-
(L: > 40- (%) =0,527 dan kolom P = 0,602 (P>0,05),
54%; P:
54%; P: menunjukkan bahwa tidak ada
36-46%)
>36-46%)
(n=32)
(n=32)
perbedaan yang nyata antara hasil
Manual 17 15 32
pemeriksaan kadar trombosit pada ala
(X) (53,2%) (46,8%) (100%) t manual dan automatik (syarat nilai P
Automa 18 14 32
yang menunujukkan ada perbedaan
tik (Y) (56,3%) (43,7%) (100%) yaitu <0,05).
Pada penelitian ini didapatkan
Ket:
hasil pemeriksaan yaitu tidak adanya
L=Laki-laki
hubungan penurunan trombosit dan
P= Perempuan
peningkatan hematokrit pada suspek
demam berdarah dengue (DBD) dan
Dari tabel di atas ketahui bahwa
tidak ada perbedaan antara hasil
dari 32 sampel pasien suspek demam
pemeriksaan trombosit dan hematokrit
berdarah dengue dengan
menggunakan metode manual dan
menggunakan metode manual
metode automatik.
terdapat 17pasien (53,2%) dengan
Adapun hasil variasi hasil hitung
persen kadar hematokrit normal dan
trombosit dan hematokrit beberapa
15 pasien (46,8%) dengan persen
metode disebutkan beberapa faktor
kadar hematokrit abnormal sedangkan
untuk pemeriksaan metode manual :
metode automatik terdapat 18 pasien
1. Cara perhitungan yang beragam
(56,3%) dengan persen kadar
dengan menggunakan persamaan
hematokrit normal dan 14 pasien
yang berbeda akan menimbulkan
(43,7%) dengan persen kadar
variasi hasil, karakteristik trombosit
hematokrit abnormal.
seperti ukuran kecil, mudah rusak,
mengumpal dan menggelebung
serta distribusi yang tidak merata
dalam darah yang menyebabkan
trombosit dan hematokrit sulit di
hitung.

39
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

2. Pengamatan dalam hal penelitian dengue masuk ke tubuh nyamuk


dan pengalaman dalam bersama darah yang diisapnya. Di
membedakan trombosit dan dalam nyamuk, berkembang biak dan
hematokrit dengan hibris atau menyabar ke seluruh bagian tubuh
kotoran, kelelahan mata akan nyamuk dan sebagian besar berada di
berpengaruh, teknis pengukuran kelenjar air liur. Selanjutnya waktu
seperti dalam pipet, ketepatan dan nyamuk menggigit orang lain, air liur
pengisian kamar hitung (Improved bersama virus dengue dilepaskan
Neubauer) dan tabung Wintrobe, terlebih dahulu agar darah yang akan
ketepatan perbandingan dihisap tidak membeku, dan pada saat
antikoagulan dalam darah, reagen inilah virus dengue ditularkan ke orang
pengenceran yang digunakan. lain.
3. Alat yang digunakan seperti dalam Di dalam tubuh manusia, virus
hal kebersihan alat atau bahan yang berkembang biak baik sistem
digunakan objek glas yang bersih, retikuloendotelial, dengan target utama
kering dan reagen pengencer tidak virus dengue adalah APC (Antigen
menggumpal dan menggelembung Presenting Cells) dimana pada
dan disaring sebelum digunakan. umumnya berupa monosit dan
Perhitungan trombosit metode makrofag jaringan seperti sel kupffer
automatik yang didasarkan pada dari hepar dapat juga terkena. Viremia
variasi impedans yang melarutkan sel timbul pada saat menjelang gejala
darah melalui mikro aperture yang klinis tampak hingga 5 - 7 hari
sudah dikalibrasi. Alat hitung setelahnya. Virus bersirkulasi dalam
automatik ini dilengkapi dengan set darah perifer di dalam sel
alarm automatik, alat akan monosit/makrofag, sel limfosit B dan
memberikan tanda apabila ada hasil sel limfosit T.
diluar kemampuan alat otomatik. Manifestasi klinis demam
Akurasi hasil tes hitung trombosit berdarah dengue timbul akibat reaksi
metode automatik didukung oleh tubuh terhadap masuknya virus. Virus
pengoperasian alat yang didahului akan berkembang di dalam peredaran
dengan kontrol dan dilakukan kalibrasi darah dan akan ditangkap oleh
secara teratur dan untuk menghitung makrofag. Secara terjadi veremia
trombosit. Alat penghitung otomatik selama 2 hari sebelum timbul gejala
dapat mengalami kesalahan apabila dan berakhir setelah 5 hari gejala
fragmentasi eritrosit yang berat, cairan panas dimulai. Makrofag akan segera
pengencer berisi partikel eksogen, beraksi dengan menangkap virus dan
sampai lebih banyak plasma karena memprosesnya sehingga makrofag
terlalu lama didiamkan, atau trombosit menjadi APC (Antigen Presenting
saling melekat. Cells). Antigen yang menepel di
Penyakit demam berdarah makrofag ini akan mengaktifasi sel T-
dengue (DBD) adalah penyakit helper akan mengaktifasi sel T-
menular yang disebabkan oleh virus sitotoksik yang akan melisis makrofag
dengue dan ditularkan melalui gigitan yang sudah memfagosit virus, Juga
nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini mengaktifkan sel B yang akan
dapat menyerang semua orang dan melepas antibodi yang telah dikenal
dapat menyebabkan kematian, yaitu antibodi netralisasi, antibodi
terutama pada anak serta sering hemaglutinasi, antibodi fikasi
menimbulkan wabah. jika nyamuk komplemen.
Aedes aegypti menggigit orang
dengan demam berdarah, maka virus

40
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Proses di atas menyebabkan Setabudy Rahajuningsih D.


terlepasnya mediator-mediator yang Hemostasis dan Trombosis Edisi
merangsang terjadinya gejala sistemik Keempat. Fakultas Kedokteran
seperti demam, nyeri sendi, otot, Universitas Indonesia. Jakarta.
malaise dan gejala lainnya. Dapat 2009.
terjadi manifestasi perdarahan karena
terjadi agresi trombosit yang Supandiman, Imam, Prof. dr.
menyebabkan trombositopenia, tetapi Hematologi Klinik. PT. Alumni.
trombositopenia ini bersifat ringan. Bandung. 1997.
KESIMPULAN Sutanto Inge dkk. Parasitologi
Berdasarkan hasil penelitian Kedokteran Edisi Keempat.
yang dilakukan, diperoleh kesimpulan Fakultas Kedokteran Universitas
bahwa tidak adanya hubungan Indonesia. Jakarta. 2008. hal.
penurunan trombosit dan peningkatan 265-268.
hematokrit pada suspek demam
berdarah dengue (DBD) dan tidak ada Soegijanto Soegeng. Demam
perbedaan antara hasil pemeriksaan Berdarah Dengue Edisi 2.
trombosit dan hematokrit Airlangga University Press.
menggunakan metode manual dan Surabaya. 2006.
metode automatik.
Wirawan Riadi. Pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA Laboratorium Hematologi Edisi
Pertama. Departemen Patologi
Natadisastra D, Agoes R. Parasitologi Klinik Fakultas Kedokteran
Kedokteran Ditinjau Dari Organ Universitas Indonesia. Jakarta.
Tubuh Yang Diserang. 2011.
Kedokteran. EGC. Jakarta. 2005.
hal. 316-317. Institut Kesehatan Nasional.
Komponen Darah Dan Sel Yang
Alan R. Tumbeleka, Dr. Demam dan Mengandung [book on the
Trombosit Turun = Demam internet]. [accedsed 7 oktober
Berdarah ? [book on the internet]. 2011]. Available from:
[accedsed 24 agustus 2011], http://www.National_Center_for_
Available from: Biotechnology_ Information.com.
http://www.WordPress.com. 2005.
Plateletpheresis [book on the internet]. Anonim. Diktat Hematologi.
[accedsed 25 agustus 2011], Laboratorium Patologi Klinik
Available from: Fakultas Kedokteran Universitas
http://www.wikipedia.com. Hasanuddin. Makassar. 2001.
Sodiyc & Acun. Pemeriksaan Cara Meningkatkan Kadar Hb dan
Hematokrit (Ht) [book on the Menurunkan Kadar Trombosit
internet]. [accedsed 24 agustus [book on the internet]. [accedsed
2011]. Available from: 7 september 2011]. Available
http://www.pemeriksaan_hemato from:
krit.com. http://www.Merck_Indonesia.com
.

41
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Rosa E. Saad. Trombosit Turun [book


on the internet]. [accedsed 7
september 2011], Available from:
http://www.milis-nikita@news.
gramedia-majalah.com.

Gandasoebrata R. Penuntun
Laboratorium Klinik. Dian Rakyat.
Jakarta. 2008. hal. 35-40.

Sacher Ronald A, McPherson Richard


A. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium Edisi
11. Kedokteran. EGC. Jakarta.
2004.

Riswato. HitungTrombosit [book on


the internet]. [accedsed 7 oktober
2011], Available from:
http://www.laboratorium_kesehat
an.com. 2009.

Sudiono H, Iskandar I, Halim S. Dasar


– Dasar Metodologi Penelitian
KlinisEdisi 2. Sagung Seto.
Jakarta. 2002. hal. 40-41.

Soegijanto S, Sustini F, Wirahyanto A.


Epidemiologi Demam Berdarah
Dengue Medical Kartika.
November 2001. Volume 43. hal.
1.

Handoyo I. Imunoasai Untuk Penyakit


Infeksi Viral. Airlangga University
Press. Surabaya. 2004. hal. 163- .
175.

Sjahrurachman S. Flavivirus Dalam


Mikrobiologi Kedokteran Edisi
Revisi. Binaputra Aksara.
Jakarta. 1994. hal. 354-373.

42

You might also like