Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Hypertension is a condition where if the systolic blood pressure of 140 mmHg or higher and
diastolic blood pressure 90 mmHg or higher. When blood is flew with high pressure can damage
blood vessel wall and cause a buildup of platelets, fat and cholesterol forming plaque
(atherosclerosis). From various studies are reported that LDL cholesterol having small density is
dangerous because it easily is trapped into the blood vessel wall and cause atheroma plaque, and
when the atheroma plaque becomes inflamed, the blood vessel wall easily become unstable. The
purpose of this study is to know description of LDL cholesterol levels in hypertension patient at
Inpatient Village clinic of Mojoagung, Jombang. This study used observational descriptive and
sampling was conducted by using purposive sampling. The sample of this study was 30
hypertension patients at Inpatient Village clinic of Mojoagung, Jombang. After being conducted
research showed that as many as 18 respondents (60%) had normal LDL cholesterol level. Based
on the study result that has been conducted showed that respondents who had normal LDL
cholesterol level as many as 18 respondents (60%) and those with abnormal LDL cholesterol level
are as many as 12 respondents (40%). It is therefore recommended to people, especially patients
with hypertension are expected to perform routine checks of blood pressure and cholesterol to
know health status and prevent complications.
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi jumlah kasus 30.172 setelah Infeksi akut
merupakan salah satu penyebab angka pernapasan atas lainnya dan Nasofaringitis
kesakitan (morbiditas) dan angka kematian akut (Profil Kesehatan Kabupaten Jombang
(mortalitas) paling sering di dunia. Hipertensi 2011, h.11). Berdasarkan laporan dari
adalah kondisi dimana jika tekanan darah Puskesmas Mojoagung Kabupaten Jombang
sistole 140 mmHg atau lebih tinggi dan tahun 2013 data 10 daftar penyakit terbesar
tekanan darah diastole 90 mmHg atau lebih di Puskesmas Mojoagung Kabupaten
tinggi (Syamsudin 2011, h.22). Jombang dalam 6 bulan terakhir yaitu dari
bulan Juli sampai Desember total pasien
Di wilayah Kabupaten Jombang Hipertensi Hipertensi sebanyak 1704 kasus.
merupakan kejadian yang sering terjadi,
sehingga masuk dalam kategori angka Hipertensi sering disebut the silent killer
kesakitan dengan 10 penyakit terbesar di karena gangguan ini pada tahap awal adalah
puskesmas. Berdasarkan laporan dari asimtomatis atau tanpa gejala. Vasokontriksi
puskesmas diketahui bahwa penyakit yang pembuluh darah yang berlangsung lama
paling banyak diderita masyarakat di dapat mengakibatkan kerusakan permanen
Kabupaten Jombang tahun 2011 meliputi pada ginjal dengan timbulnya kegagalan
penyakit infeksi dan degeneratif dan ginjal. Selain ginjal, otak dan jantung dapat
Hipertensi menempati urutan ke-3 dengan pula mengalami kerusakan yang permanen
(Baradero 2008, h.52). Hipertensi dapat darah tinggi), merokok, dan kadar kolesterol
mempercepat proses aterosklerosis apabila yang tinggi merupakan faktor utama
disertai dengan hiperlipidemia (Tambayong penyebab penyakit jantung koroner. Hasil
2000, h.1). Sebaliknya risiko terjadinya studi memperkenalkan konsep baru
aterosklerosis meningkat bersamaan dengan mengenai faktor risiko di dunia kedokteran.
pertambahan usia, riwayat keluarga, Dalam kaitannya dengan penyakit jantung
hipertensi, kebiasaan merokok, koroner, faktor risiko adalah faktor yang
hiperkolesterolemia, dan diabetes (Mitchell memacu timbulnya aterosklerosis (Peter
dkk 2008, h.304). 2008, h.30).
Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin
kondisi pada arteri besar dan kecil yang mengetahui kadar kolesterol LDL dalam
ditandai dengan penimbunan endapan lemak, pasien hipertensi sebagai salah satu
trombosit, neutrofil, monosit, dan makrofag pemeriksaan penunjang untuk membantu
di seluruh kedalaman tunika intima (lapisan memperkirakan risiko kardiovaskular (Gray
sel endotel) dan akhirnya ke tunika media dkk 2003, h.61).
(lapisan otot polos). Pada tahun 1908, A.I.
Ignatowski di Rusia melaporkan ada kaitan Rumusan masalah dalam penelitiaan ini
antara makanan kaya kolesterol dengan adalah “bagaimana kadar kolesterol LDL
kejadian aterosklerosis. Kemudian Windaus dalam pasien hipertensi di instalasi rawat
menunjukkan bahwa lesi ateroma inap Puskesmas Mojoagung, Jombang ?”
mengandung 6 kali lebih banyak kolesterol
bebas dan 20 kali lebih banyak kolesterol Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
teresterifikasi dibandingkan arteri normal mengetahui gambaran kadar kolesterol LDL
(Peter 2008, h.21). dalam pasien hipertensi di instalasi rawat
inap Puskesmas Mojoagung, Jombang.
Risiko berkorelasi dengan kadar LDL serum,
karena LDL membawa 70% dari total BAHAN DAN METODE
kolesterol serum, peningkatan kadar LDL
berarti peningkatan kadar kolesterol yang Jenis penelitian ini merupakan penelitian
beredar dalam darah dan dapat mengendap deskriptif observasional.
dalam dinding pembuluh darah. Dari
berbagai penelitian dilaporkan bahwa bukan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kolesterol total atau trigliserida, melainkan pasien yang dirawat di Instalasi Rawat Inap
kolesterol LDL berdensitas kecil yang Puskesmas Mojoagung, Jombang.
berbahaya, dan kolesterol LDL yang
teroksidasi paling berbahaya karena mudah Teknik pengambilan sampel yang digunakan
terjebak masuk ke dalam dinding pembuluh adalah Purposive Sampling dengan sampel
darah dan menyebabkan plak ateroma, dan pasien hipertensi di Instalasi Rawat Inap
bilamana plak ateroma tersebut mengalami Puskesmas Mojoagung, Jombang.
peradangan, maka dinding pembuluh darah
mudah menjadi tidak stabil (Peter 2008, Penelitian ini dilaksanakan mulai dari
h.46). Penelitian membuktikan bahwa penyusunan proposal sampai dengan
kenaikan kolesterol plasma merupakan faktor penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) sejak
risiko penting untuk berkembangnya bulan Desember 2013 sampai Juni 2014.
Penyakit Jantung Koroner (Patrick 2006, Pengambilan data dilakukan pada tanggal
h.141). bulan April 2014 di Instalasi Rawat Inap
Puskesmas Mojoagung, Jombang.
Sampai pada pertengahan abad ke-20,
National Health Institute di Amerika Definisi operasional penelitian ini adalah
melakukan sebuah studi di kota Framingham, sebagai berikut :
Massachusetts, yang melibatkan 2.421 wanita
dan 1.980 laki-laki yang ditindaklanjuti
selama 6 tahun. Ternyata hasilnya
menunjukan bahwa hipertensi ( tekanan
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Prosedur Pemisahan Serum
1. Menyiapkan tabung reaksi dan segera
membuka uliran spuit, darah dialirkan ke
dalam tabung melewati dindingnya
dengan pelan-pelan.
2. Darah pada tabung reaksi yang telah
membeku ± 30 menit segera dicentrifuge
untuk memisahkan serum dari bekuan
darah dengan menggunakan mikropipet
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
sesuai volume serum yang diperlukan.
kuesioner terbuka.
Prosedur Pemeriksaan Kolesterol total
Peralatan dan bahan yng digunakan antara
1. Menyiapkan 3 tabung serologi dan
lain :
menyiapkan serum yang diperiksa.
Peralatan :
2. Mengisi masing tabung dengan 1000 µl
1. Centrifuge
reagen kolesterol. Tabung 1 sebagai
2. Fotometer
blanko, menambahkan 10 µl standart pada
3. Spuit
tabung 2 (standart) dan menambahkan 10
4. Tabung reaksi
µl serum pada tabung 3 (test).
5. Tabung serologi
3. Menghomogenkan, menginkubasi pada
6. Rak tabung
suhu 37°C selama 5 menit dan membaca
7. Mikropipet
absorbansi dari ketiga tabung
8. Blue tip dan Yellow tip
menggunakan fotometer dengan panjang
9. Pipet tetes
gelombang 546 nm. Pembacaan hasil
10.Label
tidak boleh lebih dari 60 menit.
11.Kapas
12.Tourniquet
Prosedur Pemeriksaan LDL Presipitant
13.Timer
(kolesterol dalam supernatan)
1. Sebanyak 100 µl serum dimasukkan ke
Bahan :
dalam tabung serologi dan ditambahkan
1. Darah vena yang diambil serum
1000 µl reagen LDL presipitant.
2. Alkohol 70%
Kemudian dibiarkan selama 10 menit dan
3. Aquades
dipusingkan selama 15 menit pada
4. Reagen Kolesterol Total
kecepatan 4000 rpm.
5. Reagen LDL Presipitant
2. Setelah dipusingkan, mengambil 100 µl
supernatan dari tabung serologi dan
Prosedur Pengambilan Darah
ditambahkan reagen kolesterol total
1. Memasang tourniquet pada lengan atas
sebanyak 1000 µl. Campuran
pasien ± 7 cm dari lipat siku.
dihomogenkan dan diinkubasi selama 10
2. Kulit sekitar tempat pengambilan darah
menit pada suhu 20-25°C. Kemudian
(daerah vena mediana cubiti) dibersihkan
membaca absorbansi menggunakan
dengan alkohol 70% dan dibiarkan
fotometer dengan panjang gelombang 546
mengering.
nm.
3. Dilakukan penusukan pada vena denga
posisi jarum 30°dari kulit, bila darah
HASIL
tampak mengalir ke dalam spuit segera
Data Khusus
melepaskan tourniquet kemudian menarik Tabel 5.5 Analisa Diskriptif Variabel Penelitian Kadar
toraks pelan-pelan hingga didapatkan Kolesterol LDL Dalam Pasien Hipertensi di
darah sesuai kebutuhan. Puskesmas Mojoagung 2014
Tabulasi Silang
Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Umur Pasien dengan Kadar
Kolesterol LDL Dalam Pasien Hipertensi di Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa
Puskesmas Mojoagung, Jombang 2014 sebagian besar responden yang memiliki
kadar kolesterol LDL normal adalah
responden yang sering berolahraga yaitu
sebanyak 10 responden (62,5%).