You are on page 1of 11

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.

2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

PEMODELAN SISTIM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAN PENYEDIA JASA


KONSTRUKSI (KONTRAKTOR) SKALA KECIL DIKOTA MANADO

Merci F. Hosang 1), Fabian J. Manoppo, Debby Willar 2)

1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Pascasarjana Unsrat.


2) Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Pascasarjana Unsrat
E-mail: mfhosang@gmail.com

Abstract

The application of small contractor's quality management system is one way to improve the
competitiveness in the construction industry in entering the era of free competition. Problems faced by
small contractors today is the slow implementation of the management system so that sometimes it
lead to the process and the end result which are deviated from the original plan. Failures may result
in the application of the quality of the service user dissatisfaction. To that end, small contractors are
required to improve the quality, one way to apply the principles and elements of Quality Management.
This study aims to determine the extent to which the implementation of a quality management
system based on ISO 9001: 2008 in the small contractors. To improve the quality of small contractors
in demand to be able to apply the principles of quality management and apply the elements of quality
management.
The method used in this study using a survey on small contractor companies in the city of
Manado. The data used in this research data obtained by distributing questionnaires to the
respondents. To test the hypothesis used Pearson Product Moment Correlation analysis.
The results of this study revealed that there is a good correlation between good quality
management system when applying the good principles of quality management and implement a
quality management elements which also have good correlation with the performance of small
contractors in the city of Manado.

Key words: good quality management, construction management, ISO 9001

Abstrak

Penerapan sistem manajemen mutu pada perusahaan penyedia jasa konstruksi (kontraktor) kecil
adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya saing industri konstruksi dalam memasuki era
persaingan bebas. Permasalahan yang dihadapi oleh kontraktor kecil saat ini adalah masih
lambatnya penerapan sistem manajemen sehingga terkadang mengakibatkan proses dan hasil akhir
menyimpang dari rencana awal. Kegagalan-kegagalan penerapan mutu dapat mengakibatkan
ketidakpuasan dari sang pengguna jasa. Untuk itu, kontraktor kecil dituntut untuk dapat
meningkatkan mutu, salah satu caranya dengan menerapkan prinsip prinsip dan elemen-elemen
Manajemen Mutu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan sistem manajemen mutu
yang berbasiskan ISO 9001:2008 pada kontraktor kecil. Untuk meningkatkan mutu kontraktor kecil di
tuntut untuk bisa menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu dan menerapkan elemen-elemen
manajemen mutu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan survei pada perusahaan
Kontraktor kecil di Kota Manado. Data yang digunakan dalam penelitian ini data yang diperoleh
melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis
Korelasi Pearson Product Moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara pemodelan sistem manajemen mutu
yang baik akan dihasilkan bila menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu dan elemen-elemen
manajemen mutu yang juga be korelasi dengan kinerja kontraktor kecil di kota Manado
Kata Kunci: model,manajemen mutu, penyedia jasa konstruksi,ISP 9001

508
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

PENDAHULUAN
Latar Belakang menghadapi persaingan dari kontraktor asing
di pasar domestik. Untuk itu kontraktor kecil
Kontraktor merupakan pihak yang perlu mengembangkan kemampuannya agar
melaksanakan pekerjaan fisik proyek. Kontraktor mampu mengatasi permasalahan-permasalahan
di Indonesia dapat digolongkan sebagai yang ada, tetapi dalam melakukan
kontraktor kecil, menengah dan besar. pengembangan kemampuan ada beberapa aspek
Penggolongan kontraktor perlu diperhatikan pada yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek yang perlu
saat mengindentifikasi dan memilih kontraktor diprhatikan dalam melakukan pengembangan
yang sesuai untuk pelaksanaan pekerjaan. kemampuan mencakup aspek manejerial, aspek
Penggolongan kontraktor juga berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), aspek sumber daya
metode pemaketan pekerjaan. Pemaketan (material, peralatan, teknologi, metode dan
pekerjaan yang mempunyai Skala besar dan finansial).
mempunyai nilai kontrak yang relative tinggi
akan menarik kontraktor menengah dan besar. Keberhasilan suatu proyek konstruksi
sebaliknva bila pekerjaan dibagi-bagi dalam dapat diukur dengan penilaian atas biaya, mutu
paket-paket kecil, maka akan lebih menarik dan waktu. Mutu menurut ISO 8402 adalah sifat
kontraktor kecil yang berada di sekitar lokasi dan karakteristik produk (barang atau jasa) yang
proyek. memenuhi kebutuhan dari pengguna jasa. Mutu
memiliki banyak pengertian yang berbeda-beda
Menurut Pribadi & Putranto (2005), dan bervariasi dari yang konvensional sampai
Kontraktor skala kecil (small-scale contractors) yang lebih strategik. Adapun pengertian-
adalah kontraktor yang teregristasi pada asosiasi pengertian mengenai mutu, dapat diuraikan di
dan lembaga konstruksi, dengan lingkup bawah ini:
pekerjaan yang masih di tingkat lokal menguasai  Soeharto (1995), mutu adalah bentuk atau
beberapa peralatan. mempunyai modal rendah karekteristik produk (barang atau jasa)
menguasasi beberapa keterampilan teknis, dan yang memenuhi dan mengutamakan apa
mempunyai keterampilan manajerial terbatas. yang diinginkan oleh pengguna Jasa.
Beberapa gejala yang muncul pada  Hardjosoedarmo (2004), mutu adalah
perkembangan bidang konstruksi saat ini adalah karakteristik barang dan jasa yang
semakin membesarnya skala dari proyek dan ditentukan oleh pelanggan (consumer) dan
perusahaannya. semakin rumitnya teknologi diperoleh melalui pengukuran proses serta
proyek, semakin kompleksnya saling melalui perbaikan yang berkelanjutan.
ketergantungan antara yang satu dengan yang  Goestsch dan Davis (1994), membuat
lainnya serta dalam hubungan antara perusahaan definisi mutu sebagai suatu kondisi
dan lembaganya, serta semakin berkembangnya dinamis yang berhubungan dengan
peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan produk, jasa, manusia, proses, dan
dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat jumlah lingkungan yang memenuhi atau melebihi
perusahaan kontraktor yang makin meningkat. harapan.
Kontraktor skala kecil sangat  Edward Deming (1986) mendefinisikan
tergantung kepada faktor pendanaan atau modal mutu menurut konteks, persepsi pelanggan
kerja. Hal ini disebabkan oleh modal kerja dan kebutuhan serta kemauan pelanggan.
merupakan salah satu faktor penting dalam  Mutu adalah penilaian subyektif dari
proyek konstruksi maka bila ditengah masa pelanggan; penilaian ditentukan oleh
pelaksanaan konstruksi mengalami kekurangan persepsi pelanggan terhadap barang dan
biaya pelaksanaan ataupun sama sekali tidak jasa; mutu tergantung pada apa yang
mencukupi akan barakibat pada penurunan dikehendaki dan dibutuhkan oleh
produk atau barang yang dihasilkan. pelanggan.
Secara umum kondisi perusahaan Kesimpulan yang dapat diambil dari
kontraktor kecil di indonesia masih lemah beberapa pengertian diatas, bahwa mutu adalah
dalam berbagai hal antara lain manajemen karakteristik dari produk (barang/jasa) yang di
yang tidak efisien, keterbatasan dana dan inginkan oleh pelanggan yang membutuhkan
teknologi SDM yang bermutu kurang, akan inovasi dan pengembangan secara terus menerus.
mengalami kesulitan besar dalam jangka Sehingga dapat dikatakan mutu
pendek hingga jangka menengah dalam

509
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

merupakan indikator kesuksesan suatu proyek 2000 dan 2008 secara signifikan lebih
konstruksi terutama oleh pengguna jasa (owner) menekankan pada efektivitas proses yang
terhadap produk dan jasa layanan penyedia jasa dilaksanakan dalam organisasi tersebut. (Agus
(kontraktor). Mutu merupakan salah satu elemen Syukur, 2010) ISO 9001:2008 bukan merupakan
kunci dan metode dan teknik manajemen proyek standar produk, karena ISO 9001:2008 hanya
konstruksi. merupakan standar sistem manajemen kualitas.
Dalam meningkatkan mutu ada
beberapa aktivitas yang perlu untuk ditingkatkan. LANDASAN TEORI
Seperti:
1. Pelanggan (customers). Para pelanggan Metodologi
mungkin tidak mampu mendefiniskan Penelitian ini dimaksud untuk
mutu, atau menjelaskan apa (kriteria) memberikan gambaran (Deskritif) tentang
yang mereka gunakan untuk mengukur proses penerapan sistem mutu kontraktor kecil.
tinggi/rendahnya mutu tetapi mereka Jenis data pada penelitian ini merupakan data
mengetahuinya ketika mereka kuantitatif.
melihatnya.
2. Persaingan (competition). Kemajuan- Penelitian ini dirancang, dengan tujuan untuk
kemajuan didalam teknologi transportasi mengetahui penerapan sistem mutu untuk
dan komunikasi membuat dunia terasa meningkatkan mutu di kontraktor kecil dengan
semakin sempit. rujukan Kontraktor kecil di kota Manado.
3. Biaya-biaya (costs). Kemajuan teknologi Adapun langkah-langkah penelitian
dan persaingan yang makin ketat yang dilakukan antara lain:
mendorong efisiensi, sehingga biaya- 1. Kajian pendahuluan, berisikan
biaya lebih rendah untuk menyediakan mengenai latar belakang dan uraian
produk-produk dan layanan-layanan permasalahan yang perlu diteliti dan
bermutu. dijawab terkait topik penelitian, serta
Wiryodiningrat (1997), menyatakan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai
kondisi eksisting mengenai keberhasilan melalui penelitian.
penerapan mutu kerja kontraktor dilapangan
dapat dinilai berdasarkan beberapa parameter, 2. Identifikasi permasalahan dan tujuan
antara lain: penelitian, berisikan mengenai
1. Biaya pelaksanaan (bermutu bila permasalahan penerapan sistem mutu di
biaya sesuai) kontraktor kecil. Sedangkan tujuan dari
2. Waktu pelaksanaan (bermutu bila penelitian ini adalah mendapatkan suatu
pelaksanaan sesuai) model manajemen mutu untuk perbaikan
3. Karakteristik produk (bermutu bila dan peningkatan penerapan sistem mutu
sesuai gambar dan spesifikasi) di kontraktor kecil.
4. Keselamatan dan kesehatan kerja
(bermutu bila tidak ada kecelakaan 3. Studi Pustaka, bertujuan untuk
dan penyakit akibat kerja) mempelajari dan memahami secara
5. Semangat kerja (bermutu bila mendalam mengenai kontraktor kecil,
hubungan kerja ketiga unsur SDM permasalahan dan kondisi yang dihadapi
dalam proyek, tetap terjalin dengan oleh kontraktor kecil, mutu pekerjaan
baik). konstruksi dan bagaimana penerapan
Perusahaan kontraktor kecil harus sistem mutu di kontraktor kecil.
memiliki wawasan terhadap mutu proses maupun 4. Identifikasi permasalahan dan kondisi
mutu produk dam memiliki kompetensi yang di kontraktor kecil, membahas
cukup untuk mampu menerapkan sistem mutu mengenai pemasalahan dan kondisi yang
secara umum. dihadapi oleh kontraktor kecil saat ini.
ISO 9001 : 2008 Adalah sistem Kondisi saat ini penerapan mutu di
manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun kontraktor kecil masih berjalan lambat
2008. secara garis besar ISO 9001:2008 tidak dan masih tergantung terhadap proyek-
terlalu jauh berbeda dengan pendahulunya yaitu proyek yang diadakan oleh pemerintah,
ISO 9001: 2000. Adapun perbedaan antara versi sedangkan permasalahan yang dihadapi

510
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

oloeh kontraktor kecil masih kurang Responden dalam penelitian ini adalah
penerapannya baik dari aspek manajerial, penyedia jasa konstuksi (kontraktor) kecil,
aspek sumber daya manusia, dan aspek karena kontraktor kecil yang mengalami banyak
sumber dayanya. permasalahan dalam mengembangkan
kemampuannya, seperti SDM yang kurang
5. Pengembangan instrument bermutu teknologi yang kurang memadai dan
pengumpulan data, dilakukan dengan modal yang terbatas. Kuisioner ini disebarkan
melakukan penyesuaian antara kepada kontraktor kecil di Kota Manado.
permasalahan dan kondisi di kontraktor
kecil saat ini dengan menggunakan Survei yang dilakukan dalam
prinsip-prinsip yang ada pada Sistem melakukan kajian penerapan sistem Manajemen
Manajemen Mutu ISO 9001 2008. mutu dilakukan dengan cara menyebarkan
Setelah itu dirancang suatu kusioner kuesioner. Survei ini dilakukan untuk
untuk mendapatkan informasi penerapan mengetahui gambaran penerapan sistem mutu di
sistem mutu di kontraktor kecil. kontraktor kecil. Dari kuisioner ini diharapkan
dapat menggambarkan model sistem manajemen
6. Analisis data dan faktor-faktor mutu berdasarkan pada kontraktor kecil.
penting penerapan sistem mutu di
kontraktor kecil, setelah kuesioner HASIL DAN PEMBAHASAN
terkumpul dilakukan analisis data yang Analisa data yang akan disajikan dari
dilakukan analisis data yang dilakukan hasil penelitian ini adalah untuk memberikan
secara deskritif. Analisis dilakukan untuk gambaran secara umum mengenai penyebaran
mendapatkan pemodelan sistem mutu di data yang diperoleh dilapangan. Hasil survey ini
kontraktor kecil. Setelah pemodelan akan melihat sebaran jawaban yang diberikan
kemudian dibuat suatu usulan untuk oleh para responden terhadap faktor-faktor
meningkatkan atau mempertahankan penting penerapan mutu berbasiskan ISO 9001 :
agar penerapan sistem mutu di kontraktor 2008. Responden dalam penelitian ini adalah
kecil dapat berjalan dengan baik. yang berhubungan dengan kontraktor kecil..
Untuk mengetahui korelasi penerapan prinsip
7. Kesimpulan dan saran, merupakan prinsip manajemen mutu dan Kinerja Perusahaan
hasil dari keseluruhan proses penelitian selama pelaksanaan manajemen mutu juga
dan keterbatasan dalam penelitian ini korelasi Penerapan elemen elemen manajemen
sehingga dapat menjadi masukan bagi mutu dan kinerja Perusahaan selama pelaksanaan
penelitian selanjutnya. manajemen mutu maka data yang diperoleh
Sebelum melakukan survey, terlebih dianalisis dengan metode statistic “product
dahulu ditentukan tujuan dari survei tersebut, dan moment” Pearson.
siapa saja responden yang akan diminta
pendapatnya, dan berapa jumlah responden Rumus Korelasi Pearson Product Momen:
tersebut.
Survei ini di rancang untuk memperoleh
opini dari para responden mengenai penerapan ( ) ( )
rhitung
sistem manajemen mutu. Identifikasi √* ( )+* ( )+
permasalahan diharapkan dapat diperhatikan dan
ditanggulangi sehingga dapat mengurangi atau Dimana : rhitung = Koofisien korelasi.
mengeleminasi permasalahan penerapan aspek X = Variabel bebas
mutu pada Kontraktor kecil di Kota Manado, Y = Variabel terikat
sehingga Kontraktor kecil di Kota Manado dapat n = Jumlah responden
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
mereka sesuai dengan bidang usahanya. Untuk membuat pemodelan sistem
Penelitian ini dikembangkan dalam manajemen mutu berbasiskan ISO 9001:2008
bentuk kuesioner sebagai alat bantu untuk pada kontraktor kecil di cari tingkat hubungan
mengumpulkan data yang dibuat dalam bentuk yang paling maksimum antara penerapan prinsip
pertanyaan-pertanyaan, kuesioner memiliki prinsip manajemen mutu dan elemen-elemen
kentungan diantarannya mudah dilaksanakan. manajemen mutu

511
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

512
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

513
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

514
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

515
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

516
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

KESIMPULAN Gaspersz, V. (2005), Total Quality Management,


PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis
data dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Hurbanangin, B. & Harahap, P.R.. (1996),
Persyaratan ISO 9000, Jakarta.
1. Penerapan sisitem manajemen mutu pada
Kontraktor kualifikasi kecil di kota manado Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 54
dimana penerapan prinsip-prinsip manajemen Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan
mutu dan penerapan elemen-elemen Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
manajemen mutu belum sepenuhnya di
laksanakan atau di terapkan. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah Republik Indonesia Nomor
2. kontraktor kecil di kota Manado dalam 339/KPTS/M/2003 tentang Petunjuk
penerapan prinsip-prinsip manajemen mutu Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi
dan penerapan elemen-elemen manajemen oleh Instansi Pemerintah.
mutu berada pada kategori yang sangat
kurang. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah Republik Indonesia Nomor
3. Permasalahan yang dihadapi saat ini 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem
khususnya kontraktor kecil adalah Manajemen Mutu Konstruksi Departemen
kemampuan menerepakan sistem manjemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
mutu yaitu prinsip-prinsip manajemen mutu
dan elemen-elemen manajemen mutu karena Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi /LPJK,
dengan adanya sistem manajemen mutu dapat (2004), Klasifikasi dan Kualifikasi,
meningkat kinerja serta mengatasi www.lpjk.or.id
kemampuan manajerial pada perusahaan
kontraktor kecil di kota Manado yang saat ini Melcher, Arlyn J (1990), Struktur dan Proses
bergerak sangat dinamis dan melibatkan Organisasi, Diterjemahkan oleh Hasymi
banyak pihak dari berbagai latar belakang Ali, Rineka Cipta, Jakarta.
yang berbeda.
PERATURAN PEMERINTAH No. 28 Tahun
2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA Jasa Konstruksi.

Bapekin (Badan Pembinaan Konstruksi dan PERATURAN PEMERINTAH No. 29 Tahun


Investasi) (2004), Sistem Manajemen Mutu 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi Bagi Badan Usaha Pelaksana Konstruksi.
Konstruksi Golongan Kecil, Jakarta..
Prawirosentono,S. (2001), Filosofi Baru tentang
Djojowirono, Soegeng (2005), Manajemen Manajemen Mutu Terpadu Abad 21,
Konstruksi, Biro Penerbit KMTS FT UGM, Penerbit Bumi Aks
Yogyakarta.
Riduwan (2004), Metode Dan Teknik Menyusun
Duwi Priyatmo (2009), SPSS Untuk Analisis Tesis, Alfabeta, Bandung
Korelasi, Regresi, Dan Multivariate, Gava
Media Yogyakarta. Santososo, Budi. (2009), Manajemen Proyek,
Konsep dan Implementasi, Graha Ilmu.
Ervianto, W.I (2002), Manajemen Proyek
Konstruksi, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Singarimnbun,M. (1989), Metode Penelitian
Survey, LP3S, Jakarta.
Gaspersz, V. (1997), Manajemen Kualitas:
penerapan konsep-konsep kualitas dalam Sudjana (1992), Metode Statika, Tarsito,
manajemen bisnis total, PT. Gramedia Bandung.
Pustaka Utama, Jakarta.

517
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.6 No.2, Mei 2016 (508-518) ISSN: 2087-9334

Sugiyono (1989), Metode Penelitian Kuantitatif Tika, M.P (2005), Budaya Organisasi dan
Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Peningkatan Kinerja Perusahaan, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Triswardono, N., Drs. B.E (2002), Menuju
Usaha Jasa Konstruksi Yang Handal, Abdi UNDANG-UNDANG No. 18 Tahun 1999
Tandur, Jakarta tentang Jasa Konstruksi.

Triwidodo, B. e. a. (2003), Buku Referensi Untuk Wiryodiningrat, P. (1997), ISO 9000 Untuk
Kontraktor Bangunan Gedung Sipil, PT. Kontraktor, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Jakarta.

518

You might also like