Professional Documents
Culture Documents
None PDF
None PDF
Kata kunci: Kwetiau, Tepung beras, ikan gabus, konsentrat protein ikan gabus
1
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
2
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
Keywords: Kwetiau, rice flour, snakehead fish, snakehead fish protein concentrate
1
Student of Faculty of fisheries and marine science, University of Riau
2
Lecture of Faculty of Fisheries and marine science, University of Riu
dalam kedap udara (Fadiati dkk.,
PENDAHULUAN 2009).
1.1. Latar Belakang Kwetiau sebagai produk mie dari
Kwetiau merupakan jenis mie beras cukup populer dikalangan
yang berbahan dasar beras dan keturunan Cina dan kurang populer
dicampur dengan tepung tapioka di masyarakat Indonesia yang lain.
(Hormdok dan Noomhorm, 2007). Hal ini diduga terkait dengan
Selanjutnya Hasan (2013), penampilan dan penampakannya atau
menyatakan bahwa kwetiau memiliki teksturnya yang berbeda dengan mie
bentuk seperti mie yang warnanya dari gandum. Misalnya dari segi
putih bening dengan bentuk pipih kekenyalan dan kelengketannya, di
dan lebar dan terbuat dari tepung mana kwetiau lebih kurang kenyal
beras, sehingga dapat digunakan dan kurang lengket. Hal ini terkait
sebagai pengganti nasi. dengan pernyataan (Mutters dan
Kwetiau digolongkan menjadi Thompson, 2009), bahwa tepung
dua golongan, yaitu: 1) kwetiau beras memiliki konsistensi gel
basah, yang memiliki kandungan cenderung mengeras setelah proses
air cukup tinggi, cepat rusak, dan pemasakan. Konsistensi gel yang
bertahan 1 hari jika tidak lebih keras dan padat dihasilkan oleh
dimasukkan ke dalam lemari tingginya amilosa dalam beras.
pendingin: 2) kwetiau kering, seperti Konsistensi gel yang keras
jenis mie instan yang lainnya, jenis cenderung bersifat kurang lengket.
ini dapat bertahan lama jika dikemas Selanjutnya Tanzil (2012), mencari
jenis beras yang ada di Indonesia
Buchari, D. dan Syahrul. 2013. Buku Hardoko, Tefvina I. S., dan Nuri A.
Bahan Ajar Konsentrat Protein A. 2013. Karakteristik Kwetiau
Ikan Patin dan Aplikasinya Yang Ditambah Tepung
Pada Produk Pangan.
Tapioka Dan Rumput Laut
Pekanbaru, UNRI-press, 70
hal. Gracilaria Gigas Harvey.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Dewita B., dan Syahrul. 2010. Kelautan, UB. Jurnal
Laporan Hibah Kompetensi Perikananan Dan Kelautan (12
Kajian Diversifikasi Ikan Desember 2015).
Patin (Pangasius sp) dalam
Bentuk Konsentrat Protein Hormdok R., dan Noomhorm A.
Ikan dan Aplikasinya pada 2007. Hydrothermal thermal
Produk Makanan Jajanan tretments of rice starch for
Untuk Menanggulangi Gizi
improvement of rice noodle
Buruk pada Anak Balita Di
Kabupaten Kampar, Riau. quality. Journal of Food
Lembaga Penelitian Science and Technology 40
Universitas Riau. Pekanbaru. (10): 1723-1731.
Deman, J. M. 1977. Kimia Pangan. Kusnandar F., 2010. Kimia Pangan
Penerbit ITB. Bandung. Komponen Makro. Penerbit
Fadiati. A, Mahdiyah dan Ita W. Dian Rakyat, Jakarta.
2009. Pengaruh Perbedaan
Persentase Tepung Komposit Leksono T., dan Syahrul. 2001. Studi
terhadap Kualitas Hasil Mutu dan Penerimaan
Pemasakan Kwetiau Instan. Konsumen Terhadap Abon
Seminar Nasional. PKK. Ikan. Jurnal Natur Indonesia
Universitas Negeri Jakarta. 3(2). 45-54.
[terhubung berkala]. Mutters R.G, dan Thompson J. F.
http://prosiding.unesa.ac.id/do
2009. Rice Quality Handbook.
wnload/seminar-nasional-
boga/224.pdf.(28 November California : The Regents of the
2014). University of California
Agriculture and Natural
Fessenden, R. J., dan Joan S. (1996), Resources.
”Kimia Organik”, Jilid 1 dan 2,
edisi 3, Penerbit Erlangga. Randi B.S., Salampessy, dan Resmi
R. S. 2012. Pembuatan
Hasan M. F. 2013. Pemanfaat Konsentrat Protein Ikan (Kpi)
Kacang Hijau Sebagai Bahan Lele Dan Aplikasinya Pada
Kerupuk Pangsit. Sekolah
Tambahan Dalam Pembuatan Tinggi Perikanan Pasar
Kwetiau. Tugas Akhir Jurusan Minggu, Jakarta Selatan. Jurnal
Tata Boga. Fakultas Teknik Perikanan dan Kelautan Vol. II
UM. Malang. No. 2 : 97-104 (20 April 2015).