Professional Documents
Culture Documents
Dipublikasikan oleh :
Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
Info Artikel:
Abstrak
In the Covid Pandemic Period 19 It is part of the counselor that our profesision can take the role
of the frontline in handling specifically psychic to increase endurasethe effects of excessive stress, then in
this case aims to determine the application of systematic desensitzation technigues in reducing client
anxiety disorders when the covid pandemic 19 that was not only experienced by clients but all the people.
The research method used is Derect Action Research (PTL). Based on the data found that in this case it
can be with 3 cycles with the accumulation of achieved 35-45 % achievement of the desired change
indicator. In the second cycle accumulition of achievement indicators change of 65-85 % and in the third
cycle all indicators of change achieved 95-100 % of the data from observations and interviews. Based on
the achievent of changes in indicators tecnique is effective in reducing anxiety disorders and also the
effectiveness of this technique needs to be supported by channeling to overcome the disorders they
experience.
This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2019 by author.
PENDAHULUAN
Klien berinisial R adalah seorang siswa disalah satu sekolah yang ada di kota
Padang sedang mengalami gangguan kecemasan dan hambatan dalam aktualisasi
diri, kesulitan berinteraksi, kesulitan mengikuti diskusi dan berbagai aktifitas di
luar rumah, serta tidak hanya itu R juga teringat pada musibah yang menimpah
ayah kandungnya pada beberapa tahun silam karena virus flu burung, terkait
dengan hal tersebut sekarang R juga di takutkan dengan virus baru yaitunya
pandemi Covid-19 yang bisa jadi akan melanda bencana baru didalam keluarga R
dan menambah korban khusus didalam keluarganya kembali. Gangguan
kecemasan ini disebabkan R memiliki sakit asma dan trauma ketika dimana saja
2
dan pemikiran negatif yang dikembangkan. Terkait dengan pandemi Virus
Covid-19 yang mana virus ini berkembang pada Desember 201, kasus
penemonia yang sangat misterius pertamakali dilaporkan di Wuhan Provinsi
Hubei. Covid 19 sumber penularan kasus wabah pandemi ini masih belum
diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan.
PEMBAHASAN
A. Kecemasan (Worry)
Kecemasan mempunyai segi yang didasari rasa takut, terkejut, tidak berdaya,
rasa berdosa/bersalah, terancam, dan sebagainya. Kecemasan adalah emosi yang
tidak menyenangkan yang ditandai istilah-istilah seperti “kekhawatiran,”
“keprihatinan,” dan “rasa takut,” yang kadang-kadang kita alami dalam tingkat
yang berbeda-beda (Daradjat, 1988: 27).
oleh perasaan akan bahaya yang akan diantisipasikan, termasuk juga ketegangan dan
Desensitisasi sistematis adalah suatu teknik yang paling luas digunakan dalam
terapi tingkah laku. Desensitisasi sistematis digunakan untuk menghapus tingkah laku
yang diperkuat secara negatif, dan menyertakan pemunculan tingkah laku atau
respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan. Desensitisasi
merupakan pendekatan yang dilakukan konselor untuk mengubah tingkah laku
melalui perpaduan beberapa teknik yang terdiri dari memikirkan sesuatu, rileks dan
membayangkan sesuatu agar klien dapat mengurangi ketakutan atau ketegangan
dalam suasana tertentu.
Menurut Willis (2004: 96) desensitisasi sistematis adalah suatu teknik untuk
mengurangi respon emosional yang menakutkan, mencemaskan atau tidak
menyenangkan melalui aktivitas-aktivitas yang bertentangan dengan respon yang
menakutkan itu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desensitisasi sistematis adalah salah satu
teknik dalam terapi tingkah laku yang digunakan untuk mengurangi sensitifitas
emosional yang menakutkan, mencemaskan, atau tidak menyenangkan dengan cara
memikirkan atau membayangkan sesuatu dan menenangkan diri untuk mencapai
keadaan rileks (tenang).
paling luas digunakan dalam terapi tingkah laku. Teknik desensitisasi sistematis
digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan
klien untuk menampilkan suatu respon yang tidak konsisten dengan kecemasan.
desensitisasi sistematis:
disebabkan karena komunikasi yang kurang antara konselor dengan klien, kemudian
kecemasan klien, dan hirarki kecemasan yang disusun kurang relevan. Hal ini dapat
Desensitisasi sistematis yang didasarkan pada prinsip kondisioning klasik adalah satu
dari prosedur terapi behavioural yang diteliti secara empiris dan digunakan secara luas.
Asumsi dasar yang mendasari teknik ini adalah bahawa respon terhadap kecemasan itu
dapat dipelajari, dikondisikan, dan dicegah dengan memberi subtitusi berupa suatu
aktivitas yang sifatnya memusuhi. Prosedur ini digunakan terutama bagi reaksi
kecemasan.
KESIMPULAN
Pustaka Pelajar.