You are on page 1of 51

Elements of Electro Pneumatic Components

Electrical Engineering, Trisakti University 1


Introduction to Electro-Pneumatic Components
• The term “pneumatic automations” usually refers to the automation
systems that base their operation on the utilization of pressurized air.
• For the use of pressurized air in industrial automation, the most
commonly operated devices are pressurized air flow regulators, widely
known as pneumatic valves and pneumatic actuators, which are
devices that transform the energy of pressurized air in motion.
• In cases where the energizing of air flow valves is performed by the
utilization of electrical solenoids, these pneumatic systems are called
electro-pneumatic automations.

Electrical Engineering, Trisakti University 2


Production of Pressurized Air

• Pressurized air is produced from compressors, which are electromechanical


machines that have the ability to pressurize the air into a metallic container
(tank) under the desired operational pressure.
• In most of the industrial automation cases, it is suggested to have a central
station for the production of the pressurized air, instead of having
independent and distributed local compressors.
• In all cases, the most common operational pressure in the pressurized air
circuits is 6–7 bars (1 bar = 14.5 psi).

Electrical Engineering, Trisakti University 3


Distribution of Pressurized Air

• Every pneumatic automation setup is supplied by pressurized air from a


pressurized container of the compressor, commonly known as a compression
tank, through the distribution pipes.
• The diameter of this pipe should be such that the pressure drops among the
compressor and the pneumatic installation should be less than 0.1 bar.

Electrical Engineering, Trisakti University 4


Komponen Utama
• Sistem pembangkitan udara terkompresi (kompresor,
cooler, dryer, tanki penyimpanan)
• Unit pengolahan udara (filter, regulator tekanan, lutrifier)
• Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran
fluida
• Aktuator (energi fluida menjadi energi gerak)
• Sistem perpipaan Sensor
• dan transduser
• Sistem kendali dan display

Electrical Engineering, Trisakti University 5


Cara Kerja Sistem Pneumatic

Electrical Engineering, Trisakti University 6


Cara Kerja Sistem Pneumatic
• Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak awal umumnya motor
listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara
hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara bertekanan ke
seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang
terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan
(regulator).

Electrical Engineering, Trisakti University 7


Cara Kerja Sistem Pneumatic
• Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit
pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah
sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid
valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger
sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup
pneumatik (katup pengarah/inlet port pneumatic).

Electrical Engineering, Trisakti University 8


Pneumatic Devices
Pneumatic devices can be split into two categories.
• The first contains the devices that are able to transform the energy of the
pressurized air in a directional or rotational motion, such as pneumatic
cylinders and motors, which are also called “pneumatic actuators”.
• The second category includes the devices that control or regulate the
operation of pneumatic cylinders and motors, which mainly contains the
various valve types.

Electrical Engineering, Trisakti University 9


Pneumatic Actuators

Electrical Engineering, Trisakti University 10


Pneumatic Actuators
• Aktuator Pneumatik digunakan kira-kira 90 % dari aplikasi di industri

• Sinyal input pneumatik ke valve memberikan tenaga yang berlawanan


dengan pegas

• Sinyal input: 3 – 15 psi

• gerakan stem valve disebut travel

• Aktuator pneumatik berisi pegas yang menggerakkan posisi plug valve


ke posisi buka penuh dan tutup penuh ➔ Fail closed atau Fail open

Electrical Engineering, Trisakti University 11


Pneumatic Actuators

• Diaphragm Actuator
❑ Dioperasikan secara pneumatic, menggunakan suplai udara tekanan
rendah dari pengontrol, positioner atau sumber lainnya.
❑ Daya dorong netto adalah selisih antara gaya diafragma dan daya
tolak pegas.
❑ Ukuran ditentukan oleh daya dorong output yang diperlukan dengan
tekanan udara suplai yang tersedia.
❑ Sederhana, handal dan ekonomis.

Electrical Engineering, Trisakti University 12


Diaphragm Actuator

Electrical Engineering, Trisakti University 13


Diaphragm Actuator – Direct Acting

Electrical Engineering, Trisakti University 14


Diaphragm Actuator – Direct Acting

Electrical Engineering, Trisakti University 15


Diaphragm Actuatorc – Reverse Acting

Electrical Engineering, Trisakti University 16


Diaphragm Actuatorc – Reverse Acting

Electrical Engineering, Trisakti University 17


Single-Acting Cylinders

Electrical Engineering, Trisakti University 18


Single-Acting Cylinders

Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang


pada sisi suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang
piston silinder dikeluarkan ke atmosfir melalui saluran pembuangan.

Electrical Engineering, Trisakti University 19


Double-Acting Cylinders

Electrical Engineering, Trisakti University 20


Double-Acting Cylinders

Silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak
mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran
(saluran masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung
silinder dan penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring
pengikis dan bagian penyambungan.

Electrical Engineering, Trisakti University 21


Double-Acting Cylinders

Electrical Engineering, Trisakti University 22


Komponen Pneumatic Actuator
• Diaphragma
Diaphragma adalah elemen fleksibel dibuat dari material seperti karet atau bahan polimer
sintetis, yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga pada pelat diaphragma dan juga
merupakan penyekat udara yang kuat.
• Pelat Diaphragma
Pelat diaphragma dibuat dari logam yang keras dan berfungsi untuk meneruskan tenaga ke
stem valve.
• Penutup Diaphragma
Penutup/casing diaphragma dibuat dari baja atau aluminium terdiri dari bagian atas dan
bawah, berguna untuk mendukung/supporting diaphragma dan memperangkap tekanan.

Electrical Engineering, Trisakti University 23


Komponen Pneumatic Actuator
• Pegas Aktuator
Pegas aktuator adalah pegas baja digunakan untuk melawan tenaga dari pelat
diaphragma dan akan mengembalikan stem valve pada posisi istirahat bila sinyal
dihilangkan.
• Stem Aktuator
Stem aktuator adalah batang baja berupa penyambungkan pelat diaphragma dengan
stem valve dan kemudian ke valve.
• Spring Seat
Spring seat digunakan untuk menahan/ memposisikan spring ditempat yoke.

Electrical Engineering, Trisakti University 24


Komponen Pneumatic Actuator
• Spring Adjuster
Spring adjuster (penyetel pegas) berfungsi untuk menyetel regangan pegas.
• Yoke
Bentuk yoke adalah besi padat atau rangka baja merupakan kerangka aktuator.
• Stem Connector
Stem connector adalah alat untuk menyambungkan stem actuator dengan stem valve.
Indicator travel ditempatkan disini.
• Travel Indicator Scale
Skala indicator travel dipasang pada yoke untuk memberikan cara pengukuran posisi valve
antara tutup dan buka lebar. Satuan skala adalah inci atau sentimeter atau persen travel.

Electrical Engineering, Trisakti University 25


Control Valves
Definisi:
“sebuah alat yang dioperasikan dengan daya, yang digunakan
untuk memodifikasi kecepatan aliran fluida didalam sistem
pengontrolan proses. Alat ini terdiri dari valve yang dihubungkan
dengan mekanisme aktuator yang mampu merubah aliran pada
valve dalam rangka merespons sinyal yang berasal dari sistem
kontroler”

Catatan: The Instrumentation, Systems and Automation Society


(ISA) (yang pertama kepanjanggannya adalah Instrument Society
of America)

Electrical Engineering, Trisakti University 26


Control Valves

Electrical Engineering, Trisakti University 27


Control Valves

Electrical Engineering, Trisakti University 28


Control Valves

Electrical Engineering, Trisakti University 29


Control Valves

Electrical Engineering, Trisakti University 30


Cara Kerja Control Valves
• Signal pneumatik (udara atau gas) dimasukkan lewat diaphragma
bagian atas ataupun bagian bawah (tergantung pada gerakan control
valve).
• Signal tekanan mendorong diaphragma, dan mendorong pelat
diaphragma (yang terhubungkan ke valve stem) dan menggerakkan
plug ke atas atau ke bawah.
• Actuator melawan gaya dari diaphragma.
• Apabila plug digerakkan ke atas dan ke bawah adalah digunakan untuk
mengubah besarnya aliran.
• Karakteristik valve dapat diubah dengan menggunakan kombinasi
design plug dengan cage.
Electrical Engineering, Trisakti University 31
Pressurized Air Flow Control Valves

• Valves in general can be categorized based on their functionality as follows:


1. Directional valves
2. Non-return or check valves
3. Pressure control valves
4. Flow control valves (volumetric)
5. Isolation valve

Electrical Engineering, Trisakti University 32


Directional Valves

Directional control valves adalah


device yang mempunyai
kemampuan untuk mengontrol
arah dari pressurized air dalam
instalasi pneumatic. Directional
control valves dapat
dikombinasikan dengan manual,
hidrolik, pneumatic dan control
elektronik.

Electrical Engineering, Trisakti University 33


Check Valves

Check valve berfungsi sebagai


pengaman terhadap aliran balik
fluida. Jenis valve ini hanya bisa
mengalirkan fluida dari satu arah
saja, dan apabila terdapat fluida
yang mengalir berlawanan arah,
secara mekanis valve ini akan
tertutup dan menghentikan fluida.

Electrical Engineering, Trisakti University 34


Pressure Control Valves
• Pressure control valve disebut juga relief valve.

• Relief valve melakukan fungsi ini dengan membuang tekanan pada saat settingan relief
valve tercapai. Relief valve membuka ketika tekanan pada sistem melampaui
gaya spring pada relief valve.

• Ketika tekanan fluida meningkat ke titik yang telah melampaui gaya spring, relief
valve terbuka dan mengalirkan oli menuju reservoir. Proses ini disebut “relieving”, atau
pembatasan tekanan fluida sistem.

Electrical Engineering, Trisakti University 35


Flow Control Valves
• Flow Control Valve adalah valve yang berfungsi mengatur jumlah aliran fluida yang
akan masuk ke actuator.

• Katup-katup yang dikategorikan ke dalam katup pengontrol aliran antara lain:


1. Throttle valve
2. Make up valve
3. Flow reducing valve
4. Flow divider
5. Demand valve
6. Quick drop valve

Electrical Engineering, Trisakti University 36


IsolationValves
Isolation valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengisolasi bagian dari suatu
sistem, keseluruhan sistem dari sistem yang lain, atau peralatan tertentu di dalam suatu
sistem. Isolasi dilakukan dengan menutup katup secara penuh yang memiliki tingkat
kebocoran sangat kecil. Isolation valve biasanya digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan
dan pengecekan (hidrostatik, pneumatik, operasional dan fungsional dari peralatan)

Electrical Engineering, Trisakti University 37


Manual Actuation of a Valve

• Valve yang dioperasikan secara manual.


• Ciri utama dari manual valve adalah untuk membuka dan menutup valve
nya harus dilakukan secara manual dengan cara diputar
handwheel/tuasnya.
• Handwheel digunakan untuk jenis gate dan globe valve, sementara hand
lever digunakan untuk jenis ball valve dan butterfly valve.

Electrical Engineering, Trisakti University 38


Manual Actuation of a Valve

Electrical Engineering, Trisakti University 39


Manual Actuation of a Valve

Electrical Engineering, Trisakti University 40


Hidraulic Actuation of a Valve

• Actuator ini memperoleh sumber tenaga dari sebuah pompa untuk


mengalirkan minyak hydraulic sebagai media bertekanan dan
sedikit banyak memiliki kesamaan dengan jenis pneumatic.

• Untuk selanjutnya istilah actuator akan merujuk ke jenis pneumatic


karena aplikasinya yang banyak digunakan di industri minyak dan
gas.

Electrical Engineering, Trisakti University 41


Hidraulic Actuation of a Valve

Electrical Engineering, Trisakti University 42


Electrical Actuation of a Valve

• Valve yang actuatornya menggunakan sebuah motor listrik untuk


menggerakkan valve stem.

• Actuator jenis ini tidak boleh digunakan di area rawan ledakan dan
mengandung gas (hazardous area).

Electrical Engineering, Trisakti University 43


Electrical Actuation of a Valve

Electrical Engineering, Trisakti University 44


Electrical Actuation of a Valve

Electrical Engineering, Trisakti University 45


Pneumatic Actuation of a Valve

• Actuator ini paling banyak dipakai di industry dan dapat dikelompokkan


menjadi pneumatic diaphragm dan pneumatic piston.

• Actuator jenis ini memanfaatkan sumber angin bertekanan yang


dihasilkan oleh air compressor untuk mendorong valve stem bergerak
membuka atau menutup.

Electrical Engineering, Trisakti University 46


Pneumatic Actuation of a Valve

Electrical Engineering, Trisakti University 47


Pneumatic Actuation of a Valve

Electrical Engineering, Trisakti University 48


Circuits for Electro-Pneumatic Automation

• Katup yang digerakan oleh energi listrik melalui solenoida, mempunyai


kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan
piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve
pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran,
lubang masukan dan lubang exhaust.

• Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam
system fluida.

Electrical Engineering, Trisakti University 49


From RH
Hot Reheat steam

B
H H
P
Cold Reheat steam
To RH

TAL D
Note 2 HP IP LP
G
A6 A5 LP BYPASS A2 A3 A3 A2
A8 A4 1 x 70% A1 A1
H H

TAL
D
P

HP BYPASS M E
1 x 70%
P P M
Main steam
C
From SH

M P

M
Vacuum pumps
2 x 50%
Note 3 V
M P
M M To FGD seal
To ST gland steam
air heater
P (see PF 600)
M

M
LP HEATERS

Demineralised water
M M M (see PF 510)
LP4 LP3 LP2 LP1
To other
consumers

M M

M
Auxiliary steam header

Refer to PF 600
FEEDWATER TANK
P (note 1) DRAIN Normal
RECOVERY make-up
PUMP
1 x 100%
M Emergency
To make-up
M M atmospheric
FEEDWATER
PUMPS drain tank
3x50% M
M

To reheater
injections
CONDENSATE M
M

EXTRACTION

Start-Up
HP1A PUMPS M
bis 2 x 100%
M M
M

Recirculation
HP HEATERS
POLISHING Priming & filling
START-UP Desuperheating for :
M M PLANT
Note 4 1 x 30% 2 x 50 %
ST gland steam
HP8 HP7 HP6 Note 5 Mixed bed
(see PF 765)
B LP exhaust hood
H H H H
To economiser
Note : C LP bypass GLAND STEAM
CONDENSER
1) The feedwater tank will be either a spray type or a tray type
(to be confirmed in execution).
E TAL
2) TAL to be checked with ST
3) FGD Seal Air Heater to be checked with FGD
Drain flash box
4) Check valve to be check with Boiler
5) Control valve capacity as per Min load of Boiler
SUMUT 2 - 2 x 330 MW Net Approver JJ Bong
COAL FIRED POWER PLANT
PRELIMINARY PROCESS FLOW DIAGRAM
Checker F.Paris
STEAM AND WATER CYCLE Author J. Harish
Emergency drains to N° SUU 00 M --------IG PF 100 P0 21/4/2017
condenser flash box
PF201 © General Electric Co mpany and/o r its A ffiliates, 2017. All rights reserved
TERIMAKASIH

Electrical Engineering, Trisakti University 50

You might also like