You are on page 1of 7

PENGARUH PEMBERIAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR

FACILITATION (PNF) TERHADAP KEKUATAN FUNGSI


PREHENSION CLYNDRICAL GRIP PADA PASIEN
STROKE NON-HEMORAGIK DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2020

SRIULINA ANGKAT

PROGRAM STUDI FISOTERAPI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI
INSTITUT KESEHTAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
JL. SUDIRMAN NO. 38, KEL. LUBUK PAKAM PEKAN, KEC.LUBUK PAKAM,
KAB. DELI SERDANG, PROVINSI SUMATERA UTARA
e-mail : sriulinaangkat@gmail.com
Abstract
Background : Stroke or Cerebro Vascular Accident (CVA) is a disorder of
the central nervous system that is most often found and is a major cause of
disruption of functional activity in adults. Objective : This study generally
aims to determine the effect of PNF on the strength of cyndrical grip
prehension function in Non-Hemorrhagic Stroke patient at Grandmed Lubuk
Pakam Hospital in 2020. Method : This was a quasi experimental to study the
effect of PNF method on the strength of the cyndrical grip prehension function
in Non-Hemorrhagic Stroke patients. The treatment of PNF exercises therapy
method for Non-Hemorrhagic Stroke patients is beneficial to increase the
strength of prehension function. The number of samples with male sex 13
people (100%) and no sample of female gender. Research Results : the
treatment of PNF exercise therapy methods for Non-Hemorrhagic Stroke
patients was beneficial in increasing the strength of prehension function using
statistical analysis Paired t-test obtained P value of 0.001≤0.005. Conclusion :
There is a significant influence on the administration of PNF therapy in Non-
Hemorrhagic Stroke patients in the healing phase to increase the strength of
the cyndrical grip prehension function. Suggestion : Researchers suggest thet
the next researcher add a number of samples and long time so thet the results
obtained are more maximal.

Keywords : PNF, Prehension Cyndrical Grip, Stroke Non –Hemoragik.


I. PENDAHULUAN prevalensi stroke berdasarkan
wawancara responden yang pernah
Dari berbagai penyakit yang didiagnosis stroke meningkat dari 9
ditemukan sekarang stroke memiliki per 1000 penduduk tahun 2007
angka kematian dan kecacatan yang menjadi 12 per 1000 penduduk di
tinggi. Stroke menjadi penyebab utama tahun 2013 dan stroke merupakan
kecacatan fisik pada usia produktif dan penyebab kematian (15,4%) dan
usia lanjut. (Mutiarasari, 2019). Secara kecacatan nomor satu di Indonesia
global stroke adalah penyebab (Pribadhi H, 2019).
kematian nomor dua di atas usia 60 Dampak yang timbul pada pasien
tahun dan pemyebab kematian nomor stroke bagi kehidupan manusia sangat
lima pada usia 15-59 tahun (Muniyar & kompleks. Adanya gangguan-
Darade, 2018). Sedangkan data dari gangguan fungsi vital otak seperti
American Heart Association (AHA) gangguan koordinasi, gangguan
melaporkan bahwa ranking stroke keseimbangan, gangguan control
adalah nomor empat di dunia di antara postur, gangguan sensasi, dan
semua penyebab kematian, setelah gangguan refleks gerak yang akan
penyakit jantung, kanker, dan penyakit menurunkan aktivitas fungsional salah
pernapasan kronis dan penyebab satunya adalah fungsi prehension.
kedua kematian di negara maju. Karena fungsi prehension sangat
Seperempat (25%) dari orang-orang penting dalam menjalankan aktivitas
yang menderita stroke meninggal dan sehari-hari disamping karena tangan
lainnya (75%) memiliki cacat ringan merupakan salah satu organ yang
atau berat (Ramdani, 2018). paling aktif setelah kaki (wahyuddin,
2019).
Stroke merupakan urutan kedua
Teknik PNF mempromosikan
penyakit mematikan setelah penyakit
gerakan fungsional melalui fasilitas,
jantung. Serangan stroke lebih banyak
penghambatan, penguatan, dan
dipicu karena hipertensi yang disebut
relaksasi kelompok otot menggunakan
silent killer, diabetes mellitus, obesitas
kontraksi konsentrik, eksentrik, dan
dan berbagai gangguan aliran darah ke
isometrik. Pola latihan untuk setiap
otak. Penyakit stroke merupakan salah
segmen didasarkan pada gerakan
satu dari penyakit tidak menular yang
fungsional dan 3 dimensi yang
masih menjadi masalah kesehatan
dilakukan dalam kegiatan rutin sehari-
yang sangat penting dengan angka
hari (Junior, et al, 2019).
kejadian stroke didunia kira-kira 200
per 100.000 penduduk dalam setahun Dalam penelitian ini yang
(Hanum & Lubis, 2017). dijadikan sampel penelitian adalah
Angka kematian akibat stroke di pasien stroke non-hemoragik yang
singapura menurun dari 99 menjadi 55 disesuaikan dengan kriteria inklusi
per 100.000 penduduk seiring dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil studi
meningkatnya mutu pelayanan dan pendahuluan yang dilakukan di Poli
teknologi kesehatan. Sementara di Fisioterapi RS Grandmed Lubuk Pakam
Thailand kematian akibat stroke diperoleh data jumlah seluruh
adalah 11 per 100.000 penduduk. responden stroke non-hemoragik
Sementara itu, di Indonesia, sebanyak 22 orang (Laporan Bulanan
berdasarkan hasil riset kesehatan RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun
dasar oleh departemen kesehatan RI 2020). Tujuan penelitian adalah untuk
tahun 2013 menunjukkan bahwa mengetahui pengaruh Proprioceptive
Neuromuscular Facilitation (PNF) penelitian ini menggunakan Hand
terhadap kekuatan fungsi prehension Dynamometer. Data hasil pengukuran
clyndrical grip pada pasien stroke non- akan diuji dengan paired sample t-test.
hemoragik di RS Grandmed Lubuk Metode intervensi fisioterapi yang
pakam Tahun 2020. diberikan.

II. METODE PENELITIAN II.1 Nerve Gliding Exercise


Metode Propioceptif
Penelitian ini dilakukan di Poli Neuromuscular Facilitation (PNF)
Fisioterapi Rs Grandmed Lubuk Pakam adalah fasilitasi pada sistem
yang beralamat di Jl. Raya Medan, neuromuscular dengan merangsang
No.66, Lubuk Pakam. Penelitian ini propioceptif (reseptor sendi). Metode ini
dilaksankan pada bulan Januari - Juli berusaha memberikan rangsangan-
2020. Jenis penelitin ini adalah quasi rangsangan yang sesuai dengan reaksi
eksperimen dengan desain one group yang dikehendaki, yang pada akhirnya
pre test dan post test yang bertujuan akan dicapai kemampuan atau gerakan
untuk mengetahui pengaruh yang terkoordinasi.
Proprioceptive Neuromuscular Prosedur pelaksanaan Nerve
Facilitation (PNF) terhadap kekuatan Gliding Exercise adalah 1) Jelaskan
fungsi prehension clyndrical grip pada pada responden mengenai prosedur
pasien stroke non-hemoragik. Teknik dan tujuan dari intervensi NGE, 2)
pengambilan sampel meggunakan Daerah yang akan diberikan intervensi
purposive sampling yaitu pasien stroke harus bebas dari pakaian terutama
non-hemoragik dilakukan dengan cara pada daerah yang di terapi, 3) atur
memasukkan setiap pasien yang posisi responden tidur terlentang dan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pastikan responden merasa nyaman, 4)
dan menggunakan rumus yang Pasien diberi intervensi PNF :
berjumlah 22 orang yang telah
1. Fleksi –abduksi –eksternal rotasi
memenuhi kriteria inklusi yaitu 1)
a. Posisi awal: Shoulder ekstensi –
Bersedia menjadi responden penelitian
adduksi – internal rotasi, lengan
dan menanda tangani surat pernyataan
atas diatas hip dalam posisi pronasi
bersedia menjadi responden. 2) Pasien
dan palmar fleksi.
stroke non-hemoragik jenis kelamin
b. Pegangan: Kedua tangan berada
laki-laki 3)Usia pasien 55-64 tahun dan
diatas distal, bagian distal tangan
kriteria ekslusi yaitu 1) Pasien stroke
memegang dengan empat jari
non-hemoragik dengan kelainan
menggunakan pegangan lumbrikal
sendi/tulang, atau kasus penyakit
pada metacarpal II dan ibu jari
jantung. 2) Pasien stroke non-
pada metacarpal V. Bagian
hemoragik yang mendapatkan
proksimal tangan dengan lumbrikal
penatalaksanaan lain. 3) Pasien yang
memegang sisi dorsal lengan
mendapatkan terapi farmakologis
bawah.
dalam meningkatkan kekuatan fungsi
c. Posisi akhir: Lingkup gerak sendi
prehension clyndrical grip.
dapat dilaksanakan secara penuh
Dalam penelitian ini observasi dan
dengan posisi akhir dorsi fleksi
pengukuran dilakukan sebelum dan
tangan, eksternal rotasi dan fleksi
sesudah intervensi PNF terhadap nyeri
shoulder.
pada pasien stroke non-hemoragik.
2. Fleksi-adduksi –eksternal rotasi
Pengukuran kekuatan fungsi
a. Posisi awal: Posisi tangan dalam
prehension clyndrical grip pada
keadaan terulur ke arah dorsal
ekstensi dan bahu retro fleksi, Tabel 1 : Karakteristik Responden
scapula sedikit bergerak ke arah
anterior. Umur n %
b. Pegangan: Bagian distal tangan 55-59 6 46.2
60-64 7 53.8
yang berlawanan memegang
Total 13 100
dengan cengkraman lumbrikal ke
arah dorsal fleksi pergelangan
tangan pasien bagian proksimal
pada permukaan palmar lengan Sedangkan responden berdasarkan
bawah. jenis kelamin laki-laki berjumlah 13
c. Gerakan: Kedua lengan fisioterapis orang atau 100 % (Tabel 2)
memberikan fasilitasi gerakan ke
arah yang berbeda. Tabel 2 : Karakteristik Responden
d. Posisi akhir: Lengan terulur ke arah
radial fleksi Jenis Kelamin N %
3. Ekstensi – adduksi –internal rotasi Laki-laki 13 100
Total 13 100
a. Posisi awal: Shoulder adduksi,
lengan diatas kepala
b. Pegangan: Bagian distal tangan
memegang dengan cengkraman II.3 Rerata kekuatan fungsi
lumbrical memakai empat jari prehension cyndrical grip sebelum
proksimal metacarpal V proksimal dan sesudah pemberian (PNF)
permukaan dorsal dari ibu jari
metacarpal II. Bagian proksimal Berdasrkan tabel 3, menjelaskan
dengan lumbrikal pada bagian bahwa nilai rerata kekuatan fungsi
ekstensor lengan bawah prehension cyndrical grip yang
c. Posisi akhir: Lingkup gerak sendi dirasakan responden sebelum dan
dalam posisi ekstensi pergelangan sesudah pemberian PNF adalah 2.7692
tangan dan adduksi shoulder dangan SD = 2.4112.
secukupnya.
II.4 Tabel 3. Rerata kekuatan fungsi
5) pasien melakukan 30 menit diagonal prehension cyndrical grip sebelum
ekstremitas atas yang terbagi dalam dan sesudah pemberian (PNF)
tiga sesi dan tiap sesi diberikan
istirahat 5 menit dalam 4 minggu Kekuatan
Std
dengan 8 kali pertemuan. Fungsi Mean
Deviation
Prehension
Sebelum dan
-2.7692 2.4112
HASIL PENELITIAN Sesudah PNF

II.2 Karakteristik Responden


II.5 Pengaruh Pemberian PNF
Distribusi data responden
berdasarkan umur dari 13 sampel Tabel 4. Pengaruh Pemberian Nerve
mayoritas berusia 60-64 sebanyak 7 Gliding Exercise
orang (53,8%).
Std.
Std.
(Tabel 1) Mean Eror p Value
Deviasi
Mean
Sebelum merokok, konsumsi alkohol dan
dan dislidemia.
-2.76922.4112 -4.141 0.001
Sesudah Asumsi peneliti umur
PNF merupakan salah satu faktor resiko
stroke. Semakin bertambahnya usia
seseorang maka resiko terkena stroke
semakin meningkat. Hal ini disebabkan
Berdasrkan tabel 4. Hasil uji karena adanya kelemahan fungsi tubuh
paired sample t-test diperoleh nilai sig- secara menyeluruh terutama
(2-tiled) 0.001 yang artinya p < 0.05, fleksibilitas pembuluh darah.
maka disimpulkan bahwa ada pengaruh Sedangkan untuk jenis kelamin yang
pemberian PNF terhadap kekuatan paling banyak menderita stroke adalah
fungsi prehension cyndrical grip. laki-laki, hal tersebut dikarenakan
lifestyle yang buruk seperti merokok,
III. PEMBAHASAN minum minuman beralkohol serta
dislidemia, sehingga peneliti mengambil
III.1 Karakteristik Responden
sampel pada jenis kelamin laki-laki
saja.
Inteval usia responden dalam
penelitian ini adalah 55 – 64 tahun.
III.2 Pengaruh PNF
Karakteristik responden pada penelitian ini
dilihat dari umur dan jenis kelamin. Teknik PNF pada hakikatnya
Berdasarkan umur pasien stroke non- memberikan rangsangan pada
hemoragik yang paling banyak berusia 60- proprioseptor untuk meningkatkan
64 tahun sebanyak 7 orang (53,8%) dan kebutuhan dari mekanisme
pasien berusia 55-59 tahun sebanyak 6 neuromuskular, sehingga diperoleh
orang (46,2%). Menurut penelitian respon yang mudah. Sistem
(Wardhani & Martini, 2014) menyatakan mekanisme neuromuscular
bahwa stroke pada umumnya dapat mempersiapkan suatu gerakan dalam
terjadi pada semua kelompok umur, tetapi memberikan respon terhadap
tiga perempat dari kejadian stroke terjadi kebutuhan aktivitas. To facilitate berarti
pada orang yang sudah berumur 55 tahun membuat mudah dan membuat lebih
atau lebih (lansia) dan berakibat mudah. Dengan demikian maka
disabilitas dan kecacatan. Pada lansia neuromuscular fasilitation dapat
terjadi penurunan struktur dan fungsi diartikan sebagai memberikan
organ tubuh sehingga lansia lebih rentan rangsangan pada proprioseptor untuk
terhadap berbagai penyakit baik meningkatkan kebutuhan dari
degenerative maupun infeksi. mekanisme neuromuskular, sehingga
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh respon yang mudah proses
jumlah sampel jenis kelamin laki-laki dimana respon mekanisme
adalah sebanyak 13 orang (100%) dan neuromuscular dibuat mudah atau lebih
tidak ada responden wanita (0%). Hasil mudah. (Alder, 2018).
penelitian ini sesuai dengan yang
disampaikan Wahyuddin (2019) bahwa Pengobatan dengan tehnik PNF
kejadian stroke lebih banyak pada laki-laki sangat praktis dan meliputi
dibandingkan wanita. Kondisi ini diduga penggunaan prinsip-prinsip PNF yang
berhubungan dengan lifestyle dan dapat digunakan untuk upaya
berkaitan dengan faktor yang lain seperti therapeutic. Metode ini dikembangkan
oleh Herman Kabath dan miss
Margareth Knot pada Khabat Kaiser Kepada institusi pendidikan
Institute tahun 1946 dan tahun 1951 dapat dipertimbangkan untuk
dengan terbitnya buku ”Proprioseptive diperdalamnya skill manual therapy
Neuromuscular Facilitation”. yang memiliki bobot Satuan Kredit
Semester (SKS) yang tinggi sehingga
Asumsi peneliti bahwa dengan
mahasiswa memahami peran
memberikan Proprioseptive
fisioterapi secara langsung pada
Neuromuscular Facilitation (PNF)
pasien Stroke Non-Hemorage dan
dengan intensitas, frekuensi dan waktu
menambah bahan referensi di
yang telah di ditentukan akan
perpustakaan bagi mahasiswa-
memperoleh kuantitas maksimal dari
mahasiswi di Institut Kesehatan
aktivitas yang dapat dicapai pada
Medistra Lubuk Pakam.
setiap usaha volunter. Dan
memperoleh pengulangan aktivitas IV.3Bagi Peneliti
yang maksimal untuk memudahkan Penelitian ini dapat di jadikan
timbulnya respon. arahan dan acuhan pembuatan SOP
(Standart Prosedur Operasional)
terhadap penigkatan kekuatan fungsi
Prehension Cyndrical Grip pada pasien
IV. KESIMPULAN
Stroke Non-Hemoragik.
Berdasarkan kajian diatas, dapat
disimpulkan bahwa pemberian 5.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Proprioceptive Neuromuscular Peneliti berikutnya diharapakan
Facilitation dapat memberikan efek untuk menambah jumlah sampel yang
yang bermakna pada peningkatan lebih besar dari penelitian ini dan waktu
kekuatan fungsi Prehension Cyndrical yang lebih lama serta peneliti
Grip pada pasien Stroke Non- berikutnya dapat menambahkan
Hemorragik. Metode ini dapat
intervensi therapy latihan seperti
dipertimbangkan dan dipilih untuk
Bobath agar hasil yang didapatkan
diterapkan dalam mengatasi kekuatan
fungsi Prehension Cyndrical Grip pada lebih maksimal dibanding penelitian ini
pasien Stroke Non-Hemorragik dengan
memperhatikan kembali problematika
fisioterapi, tujuan, teknik dan prosedur V. DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan terapi yang tepat sehingga
mendapatkan hasil terapi yang Alvama Pattiserlihun, N. A. Wi. (2017).
maksimal. Pengaruh Profesi Pekerjaan
Terhadap Kekuatan dan Daya
Saran dalam penelitian ini adalah Tahan Otot Tangan di Kecamatan
Pengaruh Profesi Pekerjaan
IV.1Bagi pasien Terhadap Kekuatan dan Daya.
Prosiding Lontar Physic, 4(4).
Diharapkan pada pasien agar
selalu datang ke rumah sakit untuk Chaturvedi, A. (2017). iMedPub
Fisioterapi dan selalu mengulang Journals Effect of Proprioceptive
kembali setiap arahan yang Neuromuscular Facilitation in
diperintahkan Fisioterapis dirumah Functional recovery of Patient ’ s
with Stroke-A review Abstract. 3–
sehingga dapat dengan cepat
5.
meningkatkan kekuatan fungsi
https://doi.org/10.21767/2171-
Prehension Clyndrical Grip.
6625.1000220

IV.2Bagi Institusi Pendidikan Ghodey, R. P. D. S. S. D. S. P. D. S.


(2018). Added Effect of Graded Indonusa, 8(1), 88–108.
Motor Imagery on Upper Limb
Function in Stroke Patients.
International Journal of Science
and Research (IJSR), 7(3), 1096–
1103.
https://doi.org/10.21275/ART2018
745

Guiu-Tula, F. X., Cabanas-Valdés, R.,


Sitjà-Rabert, M., Urrútia, G., &
Gómara-Toldrà, N. (2017). The
Efficacy of the proprioceptive
neuromuscular facilitation (PNF)
approach in stroke rehabilitation to
improve basic activities of daily
living and quality of life: A
systematic review and meta-
analysis protocol. BMJ Open,
7(12), 1–5.
https://doi.org/10.1136/bmjopen-
2017-016739

Junior, V. A. dos S., Santos, M. de S.,


Ribeiro, N. M. da S., & Maldonado,
I. L. (2019). Combining
Proprioceptive Neuromuscular
Facilitation and Virtual Reality for
Improving Sensorimotor Function
in Stroke Survivors: A Randomized
Clinical Trial. Journal of Central
Nervous System Disease, 11,
117957351986382.
https://doi.org/10.1177/11795735
19863826

Prosper, O. U., Chuba, O. G., C, I. S.,


E, I. Y., Afam, E. V, J, N. M., &
Onuwa, U. J. (2017). Effects of
Proprioceptive Neuromuscular
Facilitation and Balance Training
on Activities of Daily Living (ADL)
of Stroke Survivors with and
without Cognitive Impairment.
International Journal of Stroke
Research, 2017(1), 1–9.
https://doi.org/10.5923/j.stroke.2
0170501.01

Wahyuddin, A. (2011). Pengaruh


Pemberian Pnf Terhadap Kekuatan
Fungsi Prehension Pada Pasien
Stroke Hemoragik Dan Non-
Hemoragik. Jurnal Fisioterapi

You might also like