You are on page 1of 9

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415

Vol. 11 No. 2 Februari 2019

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK C-DOTS DARI KULIT LUAR SINGKONG


MENGGUNAKAN TEKNIK MICROWAVE
1 2 3
Permono Adi Putro , Liszulfah Roza , Isnaeni
1,2
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
3
Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
1 2
Email: permonoadi29@gmail.com, liszulfahroza@gmail.com,
3
isnaeniusman@gmail.com

Masuk: 1 September 2018, Revisi masuk: 10 September 2018, Diterima: 14 September 2018

ABSTRACT
Carbon dots (C-dots) are a new type of phosphorescent nanoparticles that
can be easily synthesized from natural sources or raw materials. The outer shell of
cassava is the second waste obtained from cassava skin waste which is less
attention to be utilized. Synthesis of C-dots from the outer shell of dried cassava
has been successfully carried out with Microwave techniques. Synthesis of C -dots
was carried out using water as a solvent with a variation of the concentration of
precursor solutions to the microwave duration. Microwave duration causes changes
in the structure and optical properties of C-dots. C-dots are characterized to study
the optical properties of the UV-Vis absorbance spectrum and emission intensity in
the form of emissions. The observed optical properti es aim to determine the C-dots
energy transition, such as surface and core energy. The core energy level becomes
dominant in the transition π→π* compared to the transition of n→π* in surface
energy when the C-dots concentration increases so that energy shifts. This
phenomenon is known from the top of the broad C-dots emission spectrum and
shifts to longer wavelengths. In addition, we suspect that the difference in C -dots
emissions is caused by the molecular density and content of the preparation based
on the concentration of precursor solutions and the length of microwave time.

Keywords: C-dots, cassava outer skin, energy shift, microwave duration, precursor
solution concentration.

INTISARI
Carbon dots (C-dots) adalah tipe baru dari nanopartikel berpendar yang dapat
mudah disintesis dari sumber atau bahan baku alami. Kulit luar singkong merupakan
limbah kedua yang diperoleh dari limbah kulit singkong yang kurang perhatian untuk
dimanfaatkan. Sintesis C-dots dari kulit luar singkong kering telah berhasil dilakukan
dengan teknik Microwave. Sintesis C-dots dilakukan menggunakan air sebagai pelarut
dengan variasi konsentrasi larutan prekursor terhadap lama waktu microwave. Lama
waktu microwave menyebabkan perubahan struktur dan sifat optik dari C-dots. C-dots
dikarakterisasi untuk mempelajari sifat optik dari spektrum absorbansi UV-Vis dan
intensitas pendaran berupa emisi. Sifat optik yang diamati bertujuan untuk mengetahui
transisi energi C-dots, seperti energi permukaan dan inti. Tingkat energi inti menjadi
dominan pada transisi π→π* dibandingkan transisi n→π* pada energi permukaan ketika
konsentrasi C-dots meningkat sehingga mengalami pergeseran energi. Fenomena itu
diketahui dari puncak spektrum emisi C-dots yang luas dan bergeser ke panjang
gelombang yang lebih panjang. Selain itu, kami menduga bahwa perbedaan emisi C-dots
disebabkan oleh kerapatan molekul dan kandungan penyusunannya berdasarkan
konsentrasi larutan prekursor dan lama waktu microwave.

Kata-kata kunci: C-dots, konsentrasi larutan prekursor, kulit luar singkong, lama waktu
microwave, pergeseran energi.

128
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

PENDAHULUAN da Silva & Gonçalves, 2011), penyerap-


Carbon dots (C-dots) telah muncul an seluler (Zhou, dkk., 2013), toksisitas
baru-baru ini sebagai salah satu rendah (Yazid, dkk., 2013) (Ng, 2014),
penemuan yang paling menarik dalam fluoresensi (Himaja, dkk., 2014), dan
pencarian nanomaterial baru (Yu, dkk., fotoluminisensi yang unik (Bourlinos,
2017), (Algarra, dkk., 2014). C-dots dkk., 2012) (Kopela, dkk., 2014).
ditemukan sejak tahun 2004 secara tidak Berbagai metode yang digunakan
disengaja sebagai salah satu zat yang dalam sintesis C-dots diklasifikasikan ke
dihasilkan dari proses purifikasi atau dalam dua cara, yaitu metode top-down
pemurnian jenis nanomaterial single- dan bottom-up. Sintesis nanopartikel
walled carbon nanotubes (SWNT) (Xu, dengan cara memecah partikel berukur-
dkk., 2004), (Pires, dkk., 2015). C-dots an besar menjadi partikel berukuran
adalah alternatif terbaru dari nano- nanometer disebut metode top-down.
material yang telah ditemukan dan Metode top-down diantaranya terdiri dari
menggambarkan beberapa kelebihan metode arc discharge, laser ablation,
dibanding nanopartikel lain (Ngu, dkk., electrochemical oxidation, chemical oxi-
2016). C-dots adalah nanopartikel yang detion, dan ultrasonic synthesis. Metode
memancarkan cahaya atau berpendar, bottom-up menggunakan atom-atom atau
tidak beracun dibandingkan alternatifnya molekul-molekul yang membentuk parti-
yang serupa seperti quantum dots kel berukuran nanometer yang dikehen-
(Algarra, dkk., 2014). daki, seperti Microwave synthesis,
Karakteristik C-dots tidak seperti thermal decompo-sition, hydrothermal
nanodiamonds (Ding, dkk., 2014) , C- treatment, templated routes, dan plasma
dots merupakan material yang termasuk treatment (Baker & Baker, 2010)
ke dalam kelas nanopartikel 0 dimensi (Goryacheva, dkk., 2017) (Liu, dkk.,
yang bersifat fotoluminesensi (Sugiarti & 2014) (Hu, dkk., 2017) (Wang, dkk.,
Darmawan, 2015) dengan ukuran di 2017).
bawah 10 nm memiliki kerangka atom Teknik microwave adalah sebuah
2
karbon sp hibridisasi dengan residu pendekatan bottom-up untuk mensintesis
oksigen yang berlimpah (Fang, dkk., C-dots secara sederhana dengan
2012) dan permukaannya dilapisi dengan beberapa kelebihan, seperti prosesnya
gugus oksigen, polimer, atau spesies lebih cepat, kondisinya lebih ringan dan
lainnya (Strauss, dkk., 2014), (Bao, dkk., menggunakan energi yang rendah
2015), (Unnikrishnan, dkk., 2016) sehingga teknik microwave menghindari
(Smagulova, dkk., 2017). Selain itu, C- sintesis multi-step (Arcudi, dkk., 2016).
dots berbentuk bulat dan terdiri dari inti Teknik microwave dipilih karena teknik
karbon amorf (Vassilakopoulou, dkk., yang sederhana untuk menghasilkan C-
2016). C-dots menunjukkan karakteristik dots. Beberapa penelitian sebelumnya
pendaran biru atau hijau di bawah sinar telah banyak menunjukkan bahwa teknik
UV radiasi (Baruah, dkk., 2014). microwave mudah untuk mensintesis C-
Perkembangan dalam pembuatan C- dots dengan berbagai sumber, seperti
dots menggunakan bahan alami yang daun teh dan daun pepaya (Al Ghifari &
memiliki ikatan rantai karbon (Baker & Putra, 2017), daun sawi, kentang, biji
Baker, 2010) menjadi tantangan (Ma, jagung, kulit dan tongkol jagung
dkk., 2017) dan kemajuan yang sangat (Fatimah, dkk., 2017), daun mangga
pesat (Ngu, dkk., 2016). Namun, sifat (Qurrata, dkk., 2018), jahe dan laos
optik C-dots dari sumber daya alam atau (Isnaeni & Rahmawati, 2018). Namun,
bahan kimia memiliki kemurnian yang belum ada yang menggunakan sumber
sebanding (Isnaeni & Rahmawati, 201). kulit luar singkong (KLS) karena
C-dots memiliki beberapa sifat unik, yaitu dianggap limbah kedua dari limbah kulit
biokompabilitas (Himaja, dkk., 2014) singkong yang belum dimanfaatkan
(Mao, dkk., 2016), (Cheng, dkk., 2017), dengan baik. Hal tersebut menjadi
(Cui, dkk., 2018), hidrofilik (Yazid, dkk., sesuatu yang baru dan menarik untuk
2013), mudah larut dalam air (Goryache- diamati dalam perkembangan sintesis C-
va, dkk., 2017), tidak beracun (Esteves dots. Sifat optik C-dots KLS, seperti

129
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

spektrum absorbansi dan intensitas yang disebut larutan prekusor. 50 mL


pendaran diamati untuk mengetahui larutan prekusor dimasukkan ke dalam
karakteristik pergeseran energinya. microwave dengan variasi waktu dari 10,
20, dan 30 menit. Tambahkan air sampai
METODE PENELITIAN tanda tera 50 ml (volume awal) dan
Bahan dasar yang digunakan untuk didiaduk menggunakan magnetic stirrer
sintesis adalah C-dots, yaitu KLS yang ±15 menit sampai larutan homogen.
diperoleh dari pasar lokal Lembang, Sampel disaring kembali menggunakan
Ciledug, Tangerang Kota, Indonesia. Air kertas saring sehingga koloid C-dots
digunakan sebagai pelarut non-kimia diperoleh. Koloid C-dots dikarakterisasi
dalam metode green synthesis. Prosedur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
green synthesis dilakukan melalui bebe- dan photoluminescence (PL). Penguku-
rapa tahapan seperti pada Gambar 1. ran absorbansi menggunakan lampu
Microwave diatur dengan variasi waktu deuterium dan halogen sebagai sumber
terhadap berat bahan baku C-dots untuk cahaya dan MAYARAPRO2000 Ocean
mengetahui pengaruh waktu dan berat Optics sebagai Spektrofotometer. Peng-
bahan baku C-dots terhadap sifat optik ukuran PL menggunakan picosecond
C-dots yang diperoleh. diode laser pada panjang gelombang
420 nm sebagai sumber eksitasi.

PEMBAHASAN
Fenomena yang penting saat C-dots
berinteraksi dengan cahaya adalah
energi absorbansi. Besarnya energi yang
diserap bergantung pada frekuensi
cahaya yang diterima. Besar energi yang
diserap untuk setiap frekuensi disebut
spektrum absorbansi. Spektrum ini
menggambarkan karakteristik respons
optik material atau sifat optiknya (Idrus,
dkk., 2018).
C-dots yang diperoleh dari teknik
microwave menghasilkan perbedaan
warna fisik dari setiap konsentrasi larutan
Gambar 1 . Skema prosedur sintesis C- prekusor pada variasi waktu microwave.
dots dengan teknik microwave C-dots selanjutnya dikarakterisasi sifat
optiknya, seperti spektrum absorbansi
KLS dicuci menggunakan air hingga berupa eksitasi (serapan) menggunakan
air bilasan terakhir tidak keruh. KLS spektrofotometer UV-Vis dan PL berupa
dimasukan ke dalam oven pada suhu spektrum emisi (intensitas pendaran)
o
120 C selama 12 jam hingga sampel menggunakan spektrofotometer PL. Sifat
kering. KLS yang sudah kering digiling optik dilakukan untuk mengetahui puncak
menggunakan blender hingga halus dan (peak) spektrum absorbansi dan intensi-
disaring menggunakan sieve 40 mesh tas pendaran yang mengindikasikan
sehingga dihasilkan ukuran KLS kurang pergeseran energi C-dots. Spektrum
≤425 𝜇m. Ekstraksi KLS dilakukan absorbansi dan intensitas pendaran C-
dengan variasi konsentrasi KLS dalam dots secara berturut-turut dapat dilihat
air dari 1%, 2%, 3%, dan 4% dalam 50 pada Gambar 2. dan Gambar 3.
ml air dan disaring menggunakan kertas
saring sehingga dihasilkan larutan KLS

130
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

Gambar 2. Spektrum absorbansi C-dots pada variasi konsentrasi larutan prekusor


terhadap lama waktu microwave

Spektrum absorbansi C-dots menun- *, π → π *, n → σ * dan n → π * transisi


jukkan perbedaan nilai absorbansi yang umumnya terjadi . Di antara hal tersebut,
dipengaruhi oleh variasi konsentrasi π → π * dan n → π * transisi adalah
larutan prekusor (KLP) C-dots terhadap perhatian khusus karena energi transisi
lama waktu microwave (LWM) yang mereka sesuai dengan panjang
dapat dilihat pada Gambar 2. pada gelombang cahaya tampak, yaitu sesuai
panjang gelombang 250-350 nm. LWM dengan intensitas pendaran dikisaran
dari 10-30 menit menunjukkan puncak spektrum yang terlihat. Pada
absorbansi yang dipengaruhi oleh KLP kenyataannya, semua transisi tersebut
secara berurutan dari puncak yang berhubungan satu sama lainnya untuk
rendah ke tinggi, yaitu dari 1-4%. Namun, menghasilkan ground excited (S00), first
pada LWM 0 menit menunjukkan excited (S11), second excited (S22) states
perbedaan puncak absorbansi secara dan sebagainya (Kwon, dkk., 2015).
berurutan dari puncak yang rendah ke Puncak spektrum absorbansi selama
tinggi, yaitu 1, 3, 2, dan 4%. Hal ini 0 menit proses microwave dari kosentrasi
menujukkan puncak absorbansi cende- 1%-4% secara berturut-turut terdapat
rung meningkat seiring meningkatnya pada panjang gelombang 275, 275, 285
LWM (Isnaeni & Rahmawati, 2018). dan 292 nm. Pada 10 menit proses
C-dots dapat menyerap secara efektif microwave secara berturut-turut, yaitu
pada beberapa panjang gelombang 271, 276, 278 dan 276 nm. Pada 20
karakteristik tertentu, dan dapat menit proses microwave secara berturut-
menyerap elektron dari keadaan dasar turut, yaitu 275, 275, 285 dan 292 nm.
ke keadaan tereksitasi. Di sisi lain, Sedangkan, pada 30 menit proses
sebagian energi dilepaskan dalam microwave secara beturut-turut, yaitu
bentuk foton saat transisi dari keadan 274, 273, 278 dan 300 nm. Puncak
tereksitasi terendah ke keadaan dasar spektrum absorbansi pada panjang
(You, dkk., 2016) (Ke, dkk., 2017). gelombang 271-291 nm menunjukkan
Transisi elektronik seperti itu melibatkan transisi elektron π–π* dari inti (core) C-
ikatan (σ dan π), anti ikatan (σ * dan π *) dots. Sedangkan, puncak spektrum
dan orbital non-ikatan (n), di mana σ → σ absorbansi pada panjang gelombang 300

131
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

nm menunjukkan transisi elektron n–π* terdapat pada panjang gelombang 490,


dari permukaan (surface state) C-dots 483, 489 dan 486 nm. Pada 10 menit
(Baruah, dkk., 2014) (Tarasenka, dkk., proses microwave secara berturut-turut,
2017) (Isnaeni, dkk., 2018) (Han, dkk., yaitu 490, 482, 483 dan 509 nm. Pada 20
2017). Pergeseran transisi elektron π–π* menit proses microwave secara berturut-
dari inti (core) C-dots lebih dominan turut, yaitu 495, 492, 519 dan 508 nm.
dibandingkan transisi elektron n–π* dari Sedangkan, pada 30 menit proses
permukaan (surface state) C-dots. microwave secara beturut-turut, yaitu
Pendaran terjadi karena adanya 493, 490, 516 dan 527 nm. Puncak
pembangkitan elektron yang mendapat- spektrum intensitas pendaran C-dots
kan energi dari sinar UV pada panjang cenderung meningkat pada setiap KLP
gelombang 420 nm yang digunakan. yang dipengaruhi oleh LWM (Isnaeni, I
Energi ini akan menyebabkan teradinya Rahmawati, 2018). Pergeseran puncak
fenomena eksitasi dan deeksitasi berupa intensitas pendaran yang diamati disertai
loncatan elektron dari pita valensi ke pita dengan perubahan intensitas pendaran
konduksi pada keadaan tertentu elektron menunjukkan pergeseran Stokes. Sifat
selanjutnya akan kembali mengisi keko- emisi yang tergantung pada eksitasi
songan yang semula ditinggalkan, hal dianggap sebagai karakteristik C-dots
inilah yang selanjutnya menyebabkan sebagai bahan berpendar (Bandi, dkk.,
pelepasan energi berupa emisi gelom- 2018).
bang elektromagnetik (Qurrata, dkk., Mekanisme spektrum intensitas pen-
2018). daran C-dots dapat dikaitkan dengan dua
Spektrum intensitas pendaran C-dots hal, yaitu (i) keadaan emisi melalui
menunjukkan perbedaan pada variasi transisi celah energi, di mana transisi π-
konsentrasi larutan prekusor (KLP) C- π∗ dan n-π∗ yang bergantung pada
dots terhadap lama waktu microwave ukuran partikel dan (ii) keadaan emisi
(LWM) yang dapat dilihat pada Gambar melalui tingkat energi yang dikaitkan
3. Puncak spektrum intensitas pendaran dengan keadaan permukaan dalam celah
selama 0 menit proses microwave dari energi (Yoshinaga, dkk., 2018). Namun
kosentrasi 1% - 4% secara berturut-turut

Gambar 3. Spektrum intensitas pendaran C-dots pada variasi konsentrasi larutan


prekusor terhadap lama waktu microwave

132
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

pergeseran puncak intensitas pendaran Materials Chemistry A, 2(22), 8342.


ini menunjukkan transisi keadaan inti di https://doi.org/10.1039/c4ta00264d.
mana intensitas pendaran cenderung Aloukos, P., Papagiannouli, I., Bourlinos,
meningkat meningkat dan bergeser ke A. B., Zboril, R., & Couris, S. (2014).
panjang gelombang yang lebih panjang Third-order nonlinear optical response
(pergeseran ke daerah panjang gelom- and optical limiting of colloidal carbon
bang merah) (Mozdbar, dkk., 2018) dots. Optics Express, 22(10), 12013.
(Bhaisare, dkk., 2015). Namun, intensitas https://doi.org/10.1364/OE.22.012013
pendaran C-dots sangat sensitif pada Arcudi, F., Dordevic, L., & Prato, M.
pasivasi permukaan sehingga hal ini (2016). Synthesis, separation, and
menunjukkan pergeseran puncak inten- characterization of small and highly
sitas pendaran dipengaruhi oleh fluorescent nitrogen-doped carbon
permukaan C-dots (Aloukos, dkk., 2014). nanodots. Angewandte Chemie-
Karakteristik tersebut dikaitkan dengan International Edition, 55(6), 2107-
distribusi ukuran partikel yang tidak 2112.
homogen sehingga menghasilkan keada- https://doi.org/10.1002/anie.201510158.
an quantum confienment yang berbeda Baker, S. N., & Baker, G. A. (2010).
(Castro, dkk., 2017) Luminescent Carbon Nanodots:
Emergent Nanolights. Angewandte
KESIMPULAN Chemie-International Edition, 49(38),
Kestabilan C-dots yang dibuat dari 6726-6744. https://doi.org/10.1002/
KLS dapat ditandai dengan nilai perge- anie.200906623.
seran Stokes antara keadaan eksitasi Bandi, R., Dadigala, R., Gangapuram, B.
(intensitas pendaran) dan emisi (absor- R., & Guttena, V. (2018). Green
bansi). Karakteristik tersebut dikaitkan Synthesis of Highly Fluorescent
dengan distribusi ukuran partikel yang Nitrogen-Doped Carbon Dots from
tidak homogen sehingga menghasilkan Lantana camara Berries for Effective
keadaan quantum confienment yang Detection of Lead(II) and Bioimaging.
berbeda. Tingkat energi permukaan Journal of Photochemistry and
menjadi dominan pada transisi π→π* Photobiology B: Biology, 178, 330-
ketika konsentrasi C-dots meningkat 338. https://doi.org/10.1016/j.jphoto
sehingga mengalami pergeseran energi, biol.2017.11.010.
diketahui dari puncak emisi C-dots yang Bao, L., Liu, C., Zhang, Z. L., & Pang, D.
luas dan bergeser ke panjang gelombang W. (2015). Photoluminescence-
yang lebih panjang. Selain itu, kami Tunable Carbon Nanodots: Surface-
menduga bahwa perbedaan emisi C-dots State Energy-Gap Tuning. Advanced
disebabkan oleh kerapatan molekul dan Materials, 27(10), 1663-1667.
kandungan penyusunannya. https://doi.org/10.1002/adma.2014050
70.
UCAPAN TERIMA KASIH Baruah, U., Gogoi, N., Konwar, A., Jyoti
Terimakasih kepada kelompok Deka, M., Chowdhury, D., &
penelitian laser di Pusat Penelitian Fisika Majumdar, G. (2014). Carbon Dot
(P2F) Lembaga Ilmu Pengetahuan Based Sensing of Dopamine and
Indonesia (LIPI) yang telah memberikan Ascorbic Acid. Journal of Nanopar-
izin untuk melakukan penelitian di ticles, 2014, 1-8. https://doi.org/10.
laboratorium laser P2F-LIPI. 1155/2014/178518.
Bhaisare, M. L., Talib, A., Khan, M. S.,
DAFTAR PUSTAKA Pandey, S., & Wu, H. F. (2015).
Algarra, M., Campos, B. B., Radotić, K., Synthesis of Fluorescent Carbon Dots
Mutavdžić, D., Bandosz, T., Jiménez- via Microwave Carbonization of Citric
Jiménez, J., … Esteves da Silva, J. C. Acid in Presence of Tetraoctyla-
G. (2014). Luminescent Carbon mmonium Ion, and their Application to
Nanoparticles: Effects of Chemical Cellular Bioimaging. Microchimica
Functionalization, and Evaluation of Acta, 182(13-14), 2173-2181. https://
Ag+ Sensing Properties. Journal of doi.org/10.1007/s00604-015-1541-5.

133
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

Bourlinos, A. B., Zbořil, R., Petr, J., Fatimah, S., Tahir, D., Selatan, S., Fisika,
Bakandritsos, A., Krysmann, M., & P. P., Ilmu, L., Indonesia, P., &
Giannelis, E. P. (2012). Luminescent Selatan, T. (2017). Sintesis dan
Surface Quaternized Carbon Dots. Karakterisasi Fotoluminisens Carbon
Chemistry of Materials, 24(1), 6-8. Dots Berbahan Dasar Organik dan
https://doi.org/10.1021/cm2026637. Limbah Organik, VII(2), 37-41.
Castro, H. E. P. S., Pereira, M. A. K. P., Goryacheva, I. Y., Sapelkin, A. V., &
Ferreira, V. C., Ickmann, J. A. M. H., Sukhorukov, G. B. (2017). Carbon
& COrreia, R. I. R. B. C. (2017). Nanodots: Mechanisms of Photolumi-
Optical characterization of carbon nescence and Principles of Applica-
quantum dots in colloidal suspen- tion. TrAC-Trends in Analytical Che-
sions. Optical Materials Express, 7(2), mistry, 90, 27-37. https://doi.org/10.
5801-5806. 1016/j.trac.2017.02.012
Cheng, C., Shi, Y., Li, M., Xing, M., & Han, S., Chang, T., Zhao, H., Du, H., Liu,
Wu, Q. (2017). Carbon Quantum Dots S., Wu, B., & Qin, S. (2017).
from Carbonized Walnut Shells: Cultivating Fluorescent Flowers with
Structural Evolution, Fluorescence Highly Luminescent Carbon Dots
Characteristics, and Intracellular Fabricated by a Double Passivation
Bioimaging. Materials Science and Method. Nanomaterials, 7(7), 176.
Engineering C, 79, 473-480. https:// https://doi.org/10.3390/nano7070176.
doi.org/10.1016/j.msec.2017.05.094. Himaja, A. L., Karthik, P. S., Sreedhar,
Cui, B., Yan, L., Gu, H., Yang, Y., Liu, X., B., & Singh, S. P. (2014). Synthesis of
Ma, C. Q., … Jia, H. (2018). Fluore- Carbon Dots from Kitchen Waste:
scent Carbon Quantum Dots Conversion of Waste to Value Added
Synthesized by Chemical Vapor Product. Journal of Fluorescence,
Deposition: An alternative Candidate 24(6), 1767-1773. https://doi.org/10.
for Electron Acceptor in Polymer Solar 1007/s10895-014-1465-1.
Cells. Optical Materials, 75, 166-173. Hu, Q., Gong, X., Liu, L., & Choi, M. M.
https://doi.org/10.1016/j.optmat.2017. F. (2017). Characterization and Analy-
10.010. tical Separation of Fluorescent
Ding, C., Zhu, A., & Tian, Y. (2014). Carbon Nanodots. Journal of Nano-
Functional Surface Engineering of C- materials, 2017, 30-37. https://doi.org/
dots for Fluorescent Biosensing and 10.1155/2017/1804178
in Vivo Bioimaging. Accounts of Idrus, R., Lapanporo, B. P., & Putr, Y. S.
Chemical Research, 47(1), 20-30. (2018). Studi Teoritik Respons Optik
https://doi.org/10.1021/ar400023s. Two-Level System Semiconductor
Dior Al Ghifari, A., & Pratama Putra, W. Quantum Dots. PRISMA FISIKA,
(2017). Analisis Fotoluminesensi VI(2), 82-88.
Karbon Dot Dari Daun Teh dan Daun Isnaeni, I Rahmawati, R. I. and M. Z.
Pepaya dengan Teknik Microwave. (2018). Photoluminescence Study of
Seminar Nasional Fisika, VI, 19-26. Carbon Dots from Ginger and
Esteves da Silva, J. C. G., & Gonçalves, Galangal Herbs using Microwave
H. M. R. (2011). Analytical and Technique. Journal of Physics:
Bioanalytical Applications of Carbon Conference Series. https://doi.org/10.
Dots. TrAC-Trends in Analytical 1088/1742-6596/985/1/012004.
Chemistry, 30(8), 1327-1336. https:// Isnaeni, Herbani, Y., & Suliyanti, M. M.
doi.org/10.1016/j.trac.2011.04.009. (2018). Concentration effect on optical
Fang, Y., Guo, S., Li, D., Zhu, C., Ren, properties of carbon dots at room
W., Dong, S., & Wang, E. (2012). temperature. Journal of Luminescen-
Easy Synthesis and Imaging Appli- ce, 198, 215-219. https://doi.org/10.
cations of Cross-linked Green 1016/j.jlumin.2018.02.012.
Fluorescent Hollow Carbon Nanopar- Ke, J., Li, X., Zhao, Q., Liu, B., Liu, S., &
ticles. ACS Nano, 6(1), 400-409. Wang, S. (2017). Upconversion car-
https://doi.org/10.1021/nn2046373. bon quantum dots as visible light
responsive component for efficient

134
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

enhancement of photocatalytic perfor- Carbon Nanoparticles from Waste


mance. Journal of Colloid and Rice Husk Used for the Optical
Interface Science, 496, 425-433. Sensing of Metal Ions. Xinxing Tan
https://doi.org/10.1016/j.jcis.2017.01.1 Cailiao/New Carbon Materials, 31(2),
21. 135-143. https://doi.org/10.1016/S18
Kwon, W., Do, S., Kim, J. H., Jeong, M. 72-5805(16)60008-2.
S., & Rhee, S. W. (2015). Control of Pires, N. R., Santos, C. M. W., Sousa, R.
Photoluminescence of Carbon Nano- R., de Paula, R. C. M., Cunha, P. L.
dots via Surface Functionalization R., & Feitosa, J. P. A. (2015). Novel
using Para-substituted Anilines. and Fast Microwave-Assisted Synthe-
Scientific Reports. https://doi.org/10. sis of Carbon Quantum Dots from
1038/srep12604 Raw Cashew Gum. Journal of the
Liu, Y., Zhao, Y., & Zhang, Y. (2014). Brazilian Chemical Society, 26(6),
One-Step Green Synthesized Fluore- 1274-1282. https://doi.org/10.5935/01
scent Carbon Nanodots from Bamboo 03-5053.20150094.
Leaves for Copper(II) Ion Detection. Qurrata, A., Tahir, D., Ramlan, N. M., &
Sensors and Actuators, B: Chemical, Putri, R. H. (2018). Perbandingan
196, 647-652. https://doi.org/10.1016/ Sifat Optik Karbon Dots (C-Dots) dari
j.snb.2014.02.053. Daun Mangga Kering dan Segar.
Ma, X., Dong, Y., Sun, H., & Chen, N. Prosiding Seminar Nasional Quan-
(2017). Highly Fluorescent Carbon tum, 25, 626-623.
Dots from Peanut Shells as Potential Smagulova, S. A., Egorova, M. N.,
Probes for Copper Ion: The Optimi- Tomskaya, A. E., Kapitonov, A. N.
zation and Analysis of the Synthetic 2017, Synthesis of Carbon Dots with
Process. Materials Today Chemistry, Tunable Luminescence. Journal of
5, 1-10. https://doi.org/10.1016/j. Material Science & Engineering, 06
mtchem.2017.04.004. (05), 1-6. https://doi.org/10.4172/21
Mao, Q. X., Han, L., Shu, Y., Chen, X. 69-0022.1000376.
W., & Wang, J. H. (2016). Improving Strauss, V., Margraf, J. T., Dolle, C.,
the Biocompatibility of Carbon Nano- Butz, B., Nacken, T. J., Walter, J., …
dots for Cell Imaging. Talanta, 161, Guldi, D. M. (2014). Carbon Nano-
54-61. https://doi.org/10.1016/j.talan dots: Toward a Comprehensive
ta.2016.08.031. Understanding of their Photolumine-
Mohd Yazid, S. N. A., Chin, S. F., Pang, scence. Journal of the American
S. C., & Ng, S. M. (2013). Detection of Chemical Society, 136(49), 17308-
Sn(II) Ions via Quenching of the Fluo- 17316. https://doi.org/10.1021/ja5101
rescence of Carbon Nanodots. Micro- 83c.
chimica Acta, 180(1-2), 137-143. Sugiarti, S., & Darmawan, N. (2015).
https://doi.org/10.1007/s00604-012- Synthesis of Fluorescence Carbon
0908-0. Nanoparticles From Ascorbic Acid.
Mozdbar, A., Nouralishahi, A., Fatemi, S., Indones. J. Chem, 15(2), 141-145.
& Mirakhori, G. (2018). The Effect of Tarasenka, N., Stupak, A., Tarasenko,
Precursor on the Optical Properties of N., Chakrabarti, S., & Mariotti, D.
Carbon Quantum Dots Synthesized (2017). Structure and Optical Proper-
by Hydrothermal/Solvothermal Method. ties of Carbon Nanoparticles Genera-
AIP Conference Proceedings, 1920. ted by Laser Treatment of Graphite in
https://doi.org/10.1063/1.50189 61. Liquids. ChemPhysChem, 18(9),
Ng, S. M. (2014). Sustainable Alternative 1074-1083. https://doi.org/10.1002/cp
in Environmental Monitoring using hc.201601182.
Carbon Nanoparticles as Optical Unnikrishnan, B., Wu, C. W., Chen, I. W.
Probes. Trends in Environmental Ana- P., Chang, H. T., Lin, C. H., & Huang,
lytical Chemistry, 3, 36-42. https://doi. C. C. (2016). Carbon Dot-Mediated
org/10.1016/j.teac.2014.08.001. Synthesis of Manganese Oxide Deco-
Ngu, P. Z. Z., Chia, S. P. P., Fong, J. F. rated Graphene Nanosheets for
Y., & Ng, S. M. (2016). Synthesis of Supercapacitor Application. ACS Sus-

135
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 11 No. 2 Februari 2019

tainable Chemistry and Engineering, Science, 402, 330-335. https://doi.org/


4(6), 3008-3016. https://doi.org/10.10 10.1016/j.apsusc.2017.01.094.
21/acssuschemeng.5b01700. Zhou, L., Li, Z., Liu, Z., Ren, J., & Qu, X.
Vassilakopoulou, A., Georgakilas, V., (2013). Luminescent Carbon Dot-
Vainos, N., & Koutselas, I. (2016). Gated Nanovehicles for pH-Triggered
Successful Entrapment of Carbon Intracellular Controlled Release and
Dots within Flexible Free-Standing Imaging. Langmuir, 29(21), 6396-64
Transparent Mesoporous Organic- 03. https://doi.org/10.1021/la400479n.
Inorganic Silica Hybrid Films for
Photonic Applications Successful BIODATA PENULIS
Entrapment of Carbon Dots within Permono Adi Putro, S.Pd,
Flexible Free-Standing Transparent menyelesaikan pendidikan S1
Mesoporous Organic-In, 1-24. Retrie- program studi Pendidikan Fisika dari
ved from https://arxiv.org/ftp/arxiv/pa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
pers/1608/1608.00824.pdf. Hamka tahun 2018 dengan bidang
Vedran Milosavljevica Pavel Kopela, et minat material biophotonics dan
al., A. M. (2014). Microwave Prepara- material polymers.
tion of Carbon Quantum Dots with Dr. Liszulfah Roza, S.SI., M.I.S.,
Different Surface Modification. Journal menyelesaikan pendidikan S1
of Metallomics and Nanotechnologies, program studi Fisika dari Universitas
3, 16-22. Andalas tahun 2010, S2 program
Wang, R., Lu, K.-Q., Tang, Z.-R., & Xu, studi Fisika Material dari Universiti
Y.-J. (2017). Recent Progress in Tenaga Nasional Malaysia tahun
Carbon Quantum Dots: Synthesis, 2012, dan S3 program studi Fisika
Properties and Applications in Material dari Universiti Kebangsaan
Photocatalysis. J. Mater. Chem. A, Malaysia tahun 2017. Saat ini tercatat
5(8), 3717–3734. https://doi.org/10. sebagai dosen tetap pada Program
1039/C6TA08660H. Studi Pendidikan Fisika, Universitas
Xu, X., Ray, R., Gu, Y., Ploehn, H. J., Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Gearheart, L., Raker, K., & Scrivens, dengan jabatan akademik Lektor
W. A. (2004). Electrophoretic Analysis dengan bidang minat fisika material,
and Purification of Fluorescent Single- nanoelektronik, sel surya, material
Walled Carbon Nanotube Fragments. plasmonik.
Journal of the American Chemical Dr. Isnaeni, M.Sc., menyelesaikan
Society, 126, 12736-12737. https:// pendidikan S1 program studi Fisika
doi.org/10.1021/ja040082h. dari IPB Bogor pada tahun 2000, S2
Yoshinaga, T., Iso, Y., & Isobe, T. (2018). program studi Fisika dari The
Particulate, Structural, and Optical University of Queensland Australia
Properties of D-Glucose-Derived Car- pada tahun 2006, dan S3 program
bon Dots Synthesized by Microwave- studi Fisika dari Korea Advanced
Assisted Hydrothermal Treatment. Institte of Science and Technology,
ECS Journal of Solid State Science KOREA pada tahun 2012. Saat ini
and Technology, 7(1), R3034-R3039. bekerja di Pusat Penelitian Fisika,
https://doi.org/10.1149/2.0091801jss. LIPI dengan bidang minat laser,
You, Y., Zhang, H., Liu, Y., & Lei, B. quantum DOT, LED, nanoparticles,
(2016). Transparent sunlight conver- dan photonics.
sion film based on carboxymethyl
cellulose and carbon dots. Carbo-
hydrate Polymers, 151, 245-250.
https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2016.
05.063.
Yu, J., Nan, J., & Zeng, H. (2017). Size
Control of Nanoparticles by Multiple-
Pulse Laser Ablation. Applied Surface

136

You might also like