You are on page 1of 10

JURNAL IPTEK TERAPAN

ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT SERBUK CANGKANG


KELAPA SAWIT/EPOKSI TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU
KEAUSAN

Mastariyanto Perdana, Nurzal


Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang, Jl. Gajah Mada Kandis, Nanggalo, Padang
email: mastariyanto.perdana@gmail.com

Submission: 11-12-2018, Reviewed: 15-01-2019, Accepted: 11-02-2019


https://doi.org/10.22216/jit.2019.v13i1.3297

Abstract
Natural composite is one of materials that have been utilized in the engineering field. Utilization of
natural composite is due to nature of environmentally friendly and better on mechanical properties.
The aim of this study was determine the effect of volume fraction of composite-based oil palm shell
powder to hardness and wear rate. In this study, the main materials of composite are oil palm shells
as a reinforcement and epoxy resin as binders. Oil palm shells are crushed into powder with size
420-595 μm. Variation of volume fraction between oil palm shell and epoxy are 45%:55%,
50%:50% and 55%:45%. The results showed that composite hardness was increasing with the
addition of oil palm shell powder composition. Hardness of composites based oil palm shell
powder/epoxy at volume fractions of 45%:55%, 50%:50% and 55%:45% are 10.69 VHN, 11.64
VHN, and 12.36 VHN, respectively. Wear rate of composites decreases with the addition of oil palm
shell composition. Wear rate of composite based oil palm shell powder/epoxy at a volume fraction
of 45%:55%, 50%:50% and 55%:45% are 4.7 x 10-7 g/mm2.s, 2.5 x 10-7 g/mm2.s, and 1.9 x 10-7
g/mm2.s, respectively. Analysis of fracture surface of composite has been done using Scanning
Electrone Microscope.

JEL Classification : O13, O14, L62


Keyword: Composite powder, volume fraction, palm shell, hardness, wear rate

Abstrak
Komposit alam merupakan salah satu material yang telah dimanfaatkan pada bidang keteknikkan.
Pemanfaatan komposit alam ini tidak terlepas dari sifat ramah terhadap lingkungan dan sifat
mekanik yang relatif baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari fraksi
volume komposit berbahan dasar serbuk cangkang kelapa sawit terhadap kekerasan dan laju
keausan. Pada penelitian ini, bahan utama dari material komposit adalah cangkang kelapa sawit
sebagai pengikat (reinforcement) dan resin epoksi sebagai pengikat (binder). Cangkang kelapa
sawit dihaluskan menjadi serbuk dengan ukuran 420-595 µm. Variasi fraksi volume antara
cangkang kelapa sawit dan epoksi adalah 45%:55%, 50%:50%, dan 55%:45%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kekerasan komposit semakin meningkat dengan penambahan komposisi serbuk
cangkang kelapa sawit. Kekerasan dari komposit serbuk cangkang/epoksi pada fraksi volume
45%:55%, 50%:50% dan 55%:45% berturut-turut sebesar 10.69 VHN, 11.64 VHN, dan 12.36 VHN.
Laju keausan dari komposit semakin menurun dengan penambahan komposisi serbuk cangkang
kelapa sawit. Laju keausan dari komposit serbuk cangkang/epoksi pada fraksi volume 45%:55%,
50%:50% dan 55%:45% berturut-turut sebesar 4.7 x 10-7 g/mm2.dt, 2.5 x 10-7 g/mm2.dt, dan 1.9 x

LLDIKTI WILAYAH X 45
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

10-7 g/mm2.dt. Pengamatan permukaan patahan dari komposit telah dilakukan menggunakan
Scanning Electron Microscope (SEM).

JEL Classification : O13, O14, L62


Kata Kunci: Komposit serbuk, fraksi volume, cangkang sawit , kekerasan, laju keausan

PENDAHULUAN Penelitian telah banyak dilakukan


Kelapa sawit merupakan salah dengan memanfaatkan material alam yang
satu komodi ekspor penghasil devisa yang terbuang dijadikan material yang
negara Indonesia. Luas perkebunan sawit bernilai guna. Pemanfaatan limbah-
dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. limbah alam seperti tandan kosong kelapa
Pada tahun 2014 luas perkebunan sawit di sawit, batang tanaman pisang, serat
Indonesia mencapai 10.754.801 Ha dan kelapa, serat rami dan serat alam lainnya
meningkat menjadi 11.300.370 Ha pada telah banyak dilakukan sebagai bahan
tahun 2015 (Perkebunan 2015). dasar material komposit polimer (Thakur
Peningkatan luas perkebunan kelapa sawit et al. 2014)(Bongarde & Shinde
di Indonesia akan berdapak juga dengan 2014)(Sanjay et al. 2016). Penelitian
peningkatan produksi kelapa sawit. tentang komposit dari limbah serat kelapa
Peningkatan produksi kelapa sawit pada telah dilakukan untuk material penyerap
tahun 2015 sebesar 2 juta ton dari tahun bunyi (Mamtaz et al. 2016). Penelitian
2014. Jumlah produksi kelapa sawit tentang material komposit dari
Indonesia pada tahun 2014 sebesar 29,27 limbah/ampas tanaman tebu juga telah
juta ton sedangkan jumlah produksi dilakukan untuk aplikasi pada bodi
kelapa sawit pada tahun 2015 adalah kendaraan (Perdana & Yulsardi 2015).
31,28 juta ton (BPS 2016). Penelitian lain tentang pemanfaatan
Seiring dengan peningkatan limbah adalah pemanfaatan limbah sekam
jumlah produksi kelapa sawit, maka padi untuk dijadikan silika gel dan
limbah yang dihasilkan dari tanaman pemanfaatan limbah tempurung kelapa
kelapa sawit juga meningkat. Salah satu dijadikan sebagai arang aktif untuk bahan
limbah dari tanaman kelapa sawit adalah pack carburizing (Fahmi & Nurfalah
cangkang kelapa sawit. Umumnya limbah 2016) (Hafni & Hadi 2016)
cangkang kelapa sawit ini digunakan Limbah cangkang sawit juga bisa
sebagai pupuk dan bahan bakar boiler. diaplikasikan sebagai material komposit.
Limbah berupa cangkang kelapa sawit ini Material komposit dari cangkang sawit ini
jika diolah bisa dijadikan produk yang diharapkan nantinya bisa diaplikasikan
lebih bernilai ekonomis. Cangkang kelapa sebagai material dasar kampas rem sepeda
sawit tersebut bisa diaplikasikan pada motor. Cangkang kelapa sawit ini akan
bidang keteknikkan. Salah satu material digabungkan dengan polimer yaitu epoksi
berbahan dasar dari cangkang kelapa untuk dijadikan sebuah material komposit.
sawit yang bisa diaplikasikan pada bidang Karena nantinya material komposit
keteknikkan adalah material komposit cangkang sawit/epoksi akan diaplikasikan
alam. pada kampas rem, maka pada penelitian
ini akan dibahas tentang pengaruh dari

LLDIKTI WILAYAH X 46
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

variasi fraksi volume komposit bebahan serat sisal, jute dan hemp dengan
dasar serbuk cangkang kelapa komposisi 12%, 24% dan 36% diuji laju
sawit/epoksi terhadap kekerasan dan laju keausannya, hasil menunjukkan bahwa
keausan. komposisi 36% serat sisal, jute dan hemp
memberikan sifat tribologi yang baik (laju
Komposit alam berbahan dasar keausan yang rendah) dibandingkan
cangkang kelapa sawit pada penelitian ini dengan komposit yang mempunyai
dijadikan partikel/serbuk sebagaimana komposisi 12% dan 24% (Gouda et al.
target awal dari penelitian ini yaitu 2014). Laju keausan komposit serat daun
diaplikasikan sebagai material alternatif kelapa sawit diuji, penambahan komposisi
kampas rem sepeda motor. Penelitian serat daun kelapa sawit menurunkan laju
tentang komposit untuk aplikasi material keausan sampai komposisi optimum pada
yang bergesekan telah banyak dilakukan. komposisi 26% (Mohanty et al. 2014).
Laju keausan dari komposit serat
pisang/serat glass/epoksi dan serat Cangkang kelapa sawit pada
jute/serat glass/epoksi telah dilakukan, penelitian ini dijadikan dalam bentuk
dimana hasil menunjukkan terjadi partikel/serbuk. Bentuk serbuk lebih
penurunan laju keausan komposit dengan memberikan sifat mekanik yang baik
penambahan fraksi volume dari terhadap komposit dan serat mikro
penguat/reinforcement (Babu et al. 2017). (ukuran partikel) lebih efektif dalam
Komposit serat sisal/epoksi telah diteliti, menaikkan sifat mekanik dan ketahanan
hasil menunjukkan bahwa peningkatan gesek dari suatu komposit material jika
beban gesek, kecepatan gesek dan jarak diberi perlakuan air (Liu et al. 2015)(Liu
gesek pada pengujian komposit serat et al. 2017). Semakin banyak permukaan
sisal/epoksi menyebabkan peningkatan penguat (reinforcement) yang berikatan
laju keausan dan penurunan koefisien dengan pengikat (binder) atau dikenal
gesek dari komposit (Maurya et al. 2017). dengan istilah interfacial bonding maka
akan meningkatkan sifat mekanik dari
Pada penelitian ini, pengujian material komposit tersebut Jika suatu serat
yang dilakukan adalah pengujian mekanik diubah/dijadikan dalam bentuk
(kekerasan) dan pengujian tribologi (laju partikel/serbuk maka akan semakin
keausan). Hubungan antara sifat mekanik banyak permukaan dari serat tersebut
dengan sifat tribologi dari komposit serat untuk berikatan langsung dengan
sawit/telah diuji, hasil menunjukkan pengikat/matriks.
bahwa sifat mekanik yang baik akan
membuat sifat tribologi menjadi baik,
namun hubungan antara sifat mekanik METODE PENELITIAN
tidak terlalu berkorelasi terhadap sifat Material
tribologi material (Alajmi & Shalwan Pada penelitian ini, Material
2015). Komposit hibrid berbahan dasar komposit dibuat dari material serbuk

LLDIKTI WILAYAH X 47
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

cangkang kelapa sawit dan resin epoksi. pengujian kekerasan dan laju keausan,
Cangkang kelapa sawit berfungsi sebagai kemudian dibandingkan hasil pengujian
material penguat (reinfoercement) pada dengan kekerasan dan laju keausan
komposit dan resin epoksi berfungsi material kampas rem yang dijual
sebagai material pengikat (binder) pada dipasaran. Pengujian kekerasan dilakukan
komposit. Cangkang kelapa sawit didapat dengan micro hardness tester tipe vickers
dari perkebunan rakyat di daerah Solok dengan beban 9,81 N. Pengujian laju
Selatan, Sumatera Barat. Resin epoksi keausan dilakukan dengan alat uji gesek
yang digunakan adalah resin epoksi pada Laboratorium Teknik Mesin Institut
dengan massa jenis 1.12 g/cm3. Resin Teknologi Padang. Analisa fracture
epoksi disuplai dari PT. Brataco Chemica. surface (permukaan patahan) dari material
Cangkang kelapa sawit yang dijadikan komposit berbahan dasar cangkang kelapa
sebagai bahan dasar material komposit sawit ini dilakukan menggunakan
pada penelitian ini berbentuk Scanning Electrone Microscope (SEM).
serbuk/partikel. Cangkang kelapa sawit
dibersihkan dan dikeringkan, kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan proses blending untuk Pengujian Kekerasan
mengubah cangkang kelapa sawit menjadi Hasil pengujian kekerasan dari
partikel dengan ukuran berkisar 420 – 595 komposit berbahan dasar serbuk cangkang
µm. sawit dan resin epoksi ditunjukkan pada
Tabel 1. Nilai kekerasan tertinggi pada
Prosedur Penelitian komposit cangkang sawit/epoksi dengan
Proses fabrikasi komposit alam fraksi volume 55%:45%. Nilai kekerasan
pada penelitian ini menggunakan metode terendah pada komposit cangkang
No Fraksi Volume Kekerasan sawit/epoksi dengan fraksi volume
Komposit (%) (VHN) 45%:55%.
1 45:55 10.69
2 50:50 11.64 Tabel 1. Kekerasan komposit serbuk
3 55:45 12.36 cangkang kelapa sawit/epoksi
compression molding dengan pembebanan
40 kg (Perdana & Handra 2016). Resin Gambar 1 menunjukkan grafik
epoksi dipanaskan sampai temperatur hasil pengujian kekerasan terhadap variasi
50oC selama 15 menit. Kemudian serbuk fraksi volume dari material komposit
cangkang kelapa sawit dicampur dengan serbuk cangkang sawit/epoksi. Semakin
epoksi hingga tercampur merata. Variasi tinggi komposisi serbuk cangkang sawit
fraksi volume antara serbuk cangkang maka menyebabkan semakin tinggi nilai
kelapa sawit dengan epoksi adalah kekerasan dari material komposit.
45%:55%, 50%:50% dan 55%:45%. Penambahan fraksi volume dari serbuk
Material komposit berbahan dasar serbuk cangkang kelapa sawit menyebabkan
cangkang sawit/epoksi dilakukan terjadinya peningkatan kekerasan dari

LLDIKTI WILAYAH X 48
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

komposit. Seiring dengan penelitian menunjukkan bahwa kekerasan dari


sebelumnya kekerasan komposit ampas material kampas rem pasaran masih lebih
tebu/polyester meningkat dari komposisi tinggi dari material komposit berbahan
tebu 5%-10% dan menurun dari dasar serbuk cangkang kelapa sawit.
komposisi 15%-20% (Oladele 2014).

22.5 Pengujian Laju Keausan


20
Kekerasan (VHN)

17.5 Hasil pengujian laju keausan dari


15
12.5 komposit berbahan dasar serbuk cangkang
10 sawit dan resin epoksi ditunjukkan pada
7.5
5 Tabel 2. Laju keausan tertinggi pada
2.5
0 komposit cangkang sawit/epoksi dengan
45:55 50:50 55:45 Kampas fraksi volume 45%:55% dan nilai
Rem kekerasan terendah pada komposit
Pasaran
Fraksi Volume (%) cangkang sawit/epoksi dengan fraksi
Gambar 1. Kekerasan komposit serbuk volume 55%:45%.
cangkang kelapa sawit/epoksi
Tabel 2. Laju keausan komposit serbuk
Kekerasan dari material penguat cangkang kelapa sawit/epoksi
dalam pengujian ini adalah serbuk No Fraksi Volume Laju Keausan
cangkang kelapa sawit, lebih dominan Komposit (%) (g/mm2.dt)
mempengaruhi kekerasan dari komposit 1 45:55 4.7 x 10-7
ini disebabkan karena cangkang kelapa 2 50:50 2.5 x 10-7
sawit mempunyai kekerasan yang lebih 3 55:45 1.9 x 10-7
tinggi dari kekerasan pengikat dimana
dalam penelitian ini pengikatkanya adalah Gambar 2 menunjukkan grafik
resin epoksi. Semakin banyak hasil pengujian gesek dengan nilai laju
penambahan dari komposisi serbuk keausan terhadap variasi fraksi volume
cangkang kelapa sawit, menyebabkan dari material komposit serbuk cangkang
semakin rapatnya partikel-partikel dari sawit/epoksi. Hubungan antara fraksi
cangkang sawit sehingga membuat volume dan laju keausan komposit adalah
kekerasan dari komposit semakin tinggi. berbanding terbalik. Begitu juda dengan
Kampas rem yang beredar di pasaran kekerasan komposit, dimana semakin
digunakan sebagai pembanding pada tinggi kekerasan dari komposit serbuk
penelitian ini. Pengujian kekerasan cangkang sawit/epoksi, maka nilai laju
mickro vickers juga dilakukan untuk keausan akan semakin menurun. Dari
material kampas rem pasaran. Hasil hasil pengujian gesek didapatkan nilai laju
pengujian kekerasan, didapatkan nilai keausan komposit serbuk cangkang
kekerasan dari kampas rem tersebut sawit/epoksi menurun seiring dengan
adalah sebesar 19.8 VHN. Hasil ini penambahan dari komposisi serbuk
LLDIKTI WILAYAH X 49
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

cangkang kelapa sawit. Penurunan laju cangkang sawit/epoksi lebih baik dari
keausan komposit ini sesuai dengan nilai kampas rem pasaran dari segi laju
kekerasan komposit, dimana semakin keausan. Syarat material yang baik
tinggi kekerasan material maka akan diaplikasikan untuk kampas rem salah
semakin rendah laju keausan dari material satunya adalah material yang memiliki
tersebut. nilai laju keausan yang rendah.
Material kampas rem pasaran
1.80E-06 memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari
1.60E-06 material komposit serbuk cangkang
Laju Keausan (g/mm².dt)

1.40E-06 sawit/epoksi, tetapi laju keausan kampas


1.20E-06 rem pasaran lebih tinggi dari material
1.00E-06 komposit serbuk cangkang sawit/epoksi.
8.00E-07 Laju keausan yang rendah pada komposit
6.00E-07 serbuk cangkang sawit/epoksi karena
4.00E-07 dipengaruhi oleh ikatan yang baik antara
2.00E-07 serbuk cangkang sawit dengan resin
0.00E+00 epoksi. Pada saat material komposit
45:55 50:50 55:45 Kampas serbuk cangkang sawit/epoksi dilakukan
Rem pengujian gesek, serbuk cangkang sawit
Pasaran
Fraksi Volume (%) dan epoksi berikatan dengan baik
Gambar 2. Laju keausan komposit sehingga sangat sedikit massa/volume
serbuk cangkang kelapa sawit/epoksi komposit yang terbuang. Sedangkan
untuk material kampas rem pasaran,
Partikel-partikel cangkang sawit walaupun kekerasannya lebih tinggi dari
yang keras memberikan kekerasan yang komposit serbuk cangkang sawit/epoksi
tinggi pada material komposit sehingga tetapi laju keausannya lebih tinggi. Ini
menyebabkan laju keausan (pengurangan dikarenakan kurang baiknya interfacial
berat/volume) material komposit akan bonding antara material penyusun kampas
semakin rendah. Pengujian gesek untuk rem pasaran. Dari hasil laju keausan,
mendapatan nilai laju keausan juga komposit serbuk cangkang sawit/epoksi
dilakukan untuk material kampas rem bisa diaplikasikan sebagai kampas rem
pasaran. Hasil pengujian gesek, sepeda motor
didapatkan nilai laju keausan dari kampas
rem pasaran adalah sebesar 1.6 x 10-6 Fracture Surface (Permukaan Patahan)
g/mm2.dt. Hasil ini menunjukkan bahwa Komposit
laju keausan dari material kampas rem Pengamatan dari fracture surface
pasaran lebih tinggi dari material komposit serbuk cangkang sawit/epoksi
komposit berbahan dasar serbuk cangkang dilakukan dengan menggunakan Scanning
kelapa sawit. Hasil ini mengindikasikan Electrone Microscope (SEM). Setelah
bahwa material komposit serbuk dilakukan pengamatan fracture surface

LLDIKTI WILAYAH X 50
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

material komposit serbuk cangkang


sawit/epoksi, maka dilakukan analisa Resin Epoksi Pull out pada serbuk
berupa interfacial bonding (ikatan antar cangkang sawit
muka), pull-out dan rongga yang terjadi
antara serbuk cangkang sawit dan resin
epoksi.
Rongga akibat serbuk
terlepas setelah
Pull out pada serbuk pengujian gesek
cangkang sawit
Interfacial bonding
Interfacial bonding yang yang baik
baik

Gambar 4. Fracture surface komposit


Resin Epoksi
Rongga akibat serbuk terlepas
serbuk cangkang sawit/epoksi 50%:50%
setelah pengujian gesek
Gambar 4 menunjukkan foto SEM
dari fracture surface komposit serbuk
cangkang/epoksi fraksi volume 50%:50%.
Gambar 3. Fracture surface komposit Pada foto SEM terlihat masih ada pull-out
serbuk cangkang sawit/epoksi 45%:55% serbuk cangkang dan rongga pada
komposit sebagai akibat lepasnya ikatan
Gambar 3 menunjukkan foto SEM antara serbuk cangkang sawit dan resin
fracture surface komposit serbuk epoksi. Fenomena ini menunjukkan
cangkang/epoksi fraksi volume 45%:55%. bahwa masih ada beberapa bagian pada
Pada permukaan patahan komposit fraksi komposit yang kurang baik ikatan antara
volume 45%:55% ini terlihat interfacial penguat dan pengikatnya (low interfacial
bonding antara penguat dan pengikat bonding). Dibandingkan dengan komposit
belum baik. Ini ditandai dengan dengan fraksi volume 45%:55%,
banyaknya pull-out dan rongga yang komposit fraksi volume 50%:50%
terlihat foto SEM komposit. Pada saat memiliki pull-out dan rongga yang lebih
dilakukan pengujian gesek, banyak serbuk sedikit. Komposit fraksi volume
cangkang sawit terlepas dari resin epoksi 50%:50% mempunyai interfacial boding
sehingga laju keausannya lebih tinggi dari yang baik dibandingkan dengan komposit
laju keausan komposit dengan fraksi 45%:55%. Semakin baik interfacial
volume 50%:50% dan 55%:45%. Karena bonding maka menyebabkan laju keausan
kurang baiknya interfacial bonding pada semakin rendah.
material penyusun komposit, maka
menyebabkan laju keausan komposit
menjadi tinggi.

LLDIKTI WILAYAH X 51
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

komposit. Kekerasan komposit semakin


meningkat dengan penambahan komposisi
serbuk cangkang kelapa sawit. Kekerasan
dari komposit serbuk cangkang/epoksi
pada fraksi volume 45%:55%, 50%:50%
dan 55%:45% berturut-turut sebesar 10.69
Rongga akibat VHN, 11.64 VHN, dan 12.36 VHN. Nilai
serbuk terlepas
setelah pengujian
laju keausan komposit berbanding terbalik
Interfacial bonding yang
gesek dengan nilai kekerasan komposit. Laju
baik
keausan dari komposit semakin menurun
dengan penambahan komposisi serbuk
cangkang kelapa sawit. Laju keausan dari
Gambar 5. Fracture surface komposit komposit serbuk cangkang/epoksi pada
serbuk cangkang sawit/epoksi 55%:45% fraksi volume 45%:55%, 50%:50% dan
55%:45% berturut-turut sebesar 4.7 x 10-7
Gambar 5 menunjukkan foto SEM g/mm2.dt, 2.5 x 10-7 g/mm2.dt, dan 1.9 x
dari fracture surface komposit serbuk 10-7 g/mm2.dt. Interfacial bonding antara
cangkang/epoksi fraksi volume 55%:45%. serbuk cangkang sawit dengan epoksi
Foto SEM menunjukkan adanya sedikit semakin baik seiring dengan penambahan
rongga setelah dilakukan pengujian gesek komposisi dari serbuk cangkang sawit.
pada komposit sebagai akibat terlepasnya
serbuk cangkang sawit dari resin epoksi. UCAPAN TERIMAKASIH
Umumnya setiap bagian komposit pada Penulis mengucapkan banyak
foto SEM telah mempunyai ikatan yang terimakasih kepada seluruh civitas
baik antara penguat dan pengikat. Ini akademika Institiut Teknologi Padang dan
dapat disimpulkan bahwa interfacial pihak yang telah banyak membantu dalam
bonding antara serbuk cangkang sawit dan operasional dan facilities support pada
resin epoksi telah sempurna. Interfacial proses pelaksanaan penelitian ini.
bonding yang sempurna tersebut membuat
laju keausan komposit fraksi volume DAFTAR PUSTAKA
55%:45% lebih rendah dari fraksi volume Alajmi, M. & Shalwan, A., 2015.
50%:50% dan 45%:55%. Laju keausan Correlation Between Mechanical
yang rendah sangat cocok jika komposit Properties with Specific Wear Rate
ini diaplikasikan pada material yang and the Coefficient of Friction of
mendapatkan gesekan tinggi. Graphite/Epoxy Composites.
Materials, 8, pp.4162–4175.
SIMPULAN Babu, T.N. et al., 2017. Specific Wear
Penelitian ini dapat disimpulkan Rate of Epoxy Resin Based
bahwa serbuk cangkang sangat Composites Reinforced with Natural
mempengaruhi dan laju keausan dari Fibers and Uni-Axial Glass Fibers
LLDIKTI WILAYAH X 52
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

for Biomedical Applications. 99. Available at:


International Journal of Civil http://dx.doi.org/10.1016/j.composite
Engineering and Technology, 8(3), sb.2014.08.035.
pp.729–740. Mamtaz, H. et al., 2016. Acoustic
Bongarde, U.S. & Shinde, V.. ., 2014. Absorption of Natural Fiber
Review on natural fiber Composites. Journal of Engineering,
reinforcement polymer composites. 2016, pp.1–11.
International Journal of Engineering Maurya, H.O., Jha, K. & Tyagi, Y.K.,
Science and Innovative Technology 2017. Tribological Behavior of Short
(IJESIT), 3(2), pp.431–436. Sisal Fiber Reinforced Epoxy
BPS, 2016. Indonesian Oil Palm Statistic, Composite. Polymers and Polymer
Fahmi, H. & Nurfalah, A.L., 2016. Composites, 25(3), pp.215–220.
Analisa Daya Serap Silika Gel Mohanty, J.R., Das, S.N. & Das, H.C.,
Berbahan Dasar Abu Sekam Padi. 2014. Effect of Fiber Content on
Jurnal Iptek Terapan, Kopertis Abrasive Wear Behavior of Date
Wilayah X, 3(3), pp.176–182. Palm Leaf Reinforced Polyvinyl
Gouda, A.T. et al., 2014. Wear Study on Pyrrolidone Composite. ISRN
Hybrid Natural Fiber Polymer Tribology, 2014, pp.1–10.
Composite Materials Used As Oladele, I.O., 2014. Effect of Bagasse
Orthopaedic Implants. International Fibre Reinforcement on the
Journal of Recent Development in Mechanical Properties of Polyester
Engineering and Technology, 3(1), Composites. The Journal of the
pp.25–33. Association of Professional
Hafni & Hadi, S., 2016. Kalsium Engineers of Trinidad and Tobago,
Karbonat pada Pack Carburizing 42(1), pp.12–15.
Terhadap Microstructure. Jurnal Perdana, M. & Handra, N., 2016.
Iptek Terapan, Kopertis Wilayah X, Pengaruh Variasi Beban Penekanan
10(1), pp.1–7. Terhadap Sifat Mekanik Komposit
Liu, F., Deng, S. & Zhang, J., 2017. Hibrid Berbasis Serbuk Ampas Tebu
Mechanical Properties of Epoxy and dan Kalsium Karbonat (CaCO3). In
Its Carbon Fiber Composites Seminar Nasional Universitas Pasir
Modified by Nanoparticles. Journal Pangaraian 2016.
of Nanomaterials, 2017, pp.14–16. Perdana, M. & Yulsardi, R.P., 2015.
Liu, N. et al., 2015. Effects of nano-sized Pengaruh Fraksi Volume Penguat
and micro-sized carbon fibers on the Terhadap Kekuatan Lentur Green
interlaminar shear strength and Composite Untuk Aplikasi Pada
tribological properties of high Bodi Kendaraan. Jurnal Iptek
strength glass fabric / phenolic Terapan, Kopertis Wilayah X, 3,
laminate in water environment. pp.71–77.
COMPOSITES PART B, 68, pp.92– Perkebunan, D.J., 2015. Tree Crop Estate

LLDIKTI WILAYAH X 53
JURNAL IPTEK TERAPAN
ISSN : 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i1 (45-54) E-ISSN : 2460-5611

Statistics of Indonesia 2014-2016,


Available at:
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tiny
mcpuk/gambar/file/statistik/2016/SA
WIT 2014-2016.pdf.
Sanjay, M.R. et al., 2016. Applications of
Natural Fibers and Its Composites :
An Overview. Journal Natural
Resources, 7, pp.108–114.
Thakur, V.K., Thakur, M.K. & Gupta,
R.K., 2014. Review: Raw Natural
Fiber–Based Polymer Composites.
International Journal of Polymer
Analysis and Characterization,
19(3), pp.256–271. Available at:
http://www.tandfonline.com/doi/cite
dby/10.1080/1023666X.2014.88001
6#tabModule.

LLDIKTI WILAYAH X 54

You might also like