Dosis Bagan Air

You might also like

You are on page 1of 16

PERHITUNGAN DOSIS

Menentukan Takaran Terkecil (Dosis Pakai)


Konsumen yang dituju: dewasa
Alasan: Elixir guaifenesin dan n-asetilsistein tepat digunakan untuk
dewasa karena ada beberapa orang dewasa yang kesulitan dalam menelan dan
lebih nyaman dengan sediaan cair. Elixir juga memiliki absorbsi yang lebih cepat
dibandingkan sediaan tablet atau kapsul sehingga efek terapi yang diinginkan
lebih cepat tercapai. Elixir juga tidak mengandung banyak pemanis sehingga
cocok digunakan untuk orang dewasa.
Pemakaian setiap 6 jam: 4x sehari

 Guaifenesin

(Martindale 36th page 1561)


Guaifenesin is reported to increase the volume and reduce the viscosity of
tenacious sputum and is used as an expectorant for productive cough. It is given in
oral doses of 200 to 400 mg every 4 hours. Modified-release preparations, given
every 12 hours, are also available. For doses in children see Administration in
Children, below.
Guaifenesin is licensed for use as an expectorant in children; however, over-the-
counter cough and cold preparations containing expectorants (including
guaifenesin) should be used with caution in children and generally avoided in
those under 2 years of age (see p.1547). Typical licensed oral doses, given every 4
hours, are:
• 6 months to 2 years, 25 to 50 mg
• 2 to 6 years, 50 to 100 mg
• 6 to 12 years, 100 to 200 mg
UK preparations suggest that these doses be given up to a maximum of 4 times
daily, although in other countries higher total doses may be given.
Bila dalam 1 sendok takar (5 ml) dibuat mengandung guaifenesin 100 mg, dosis
pakai menjadi:
Dewasa : 200 – 400 mg : 2 – 4 sendok takar
(kurang efisien)

Bila dalam 1 sendok takar (5 ml) dibuat mengandung guaifenesin 200 mg, dosis
pakai menjadi:
Dewasa : 200 – 400 mg : 1 – 2 sendok takar

 N-asetilsistein

(Martindale 36th page 1549)


Acetylcysteine as a mucolytic is also given orally, as lozenges, or as granules or
effervescent tablets dissolved in water, in a usual dose of 600 mg daily as a single
dose or in 3 divided doses.
Acetylcysteine has also been given orally in a variety of dosage forms. Licensed
doses and age ranges vary somewhat from country to country and even from
preparation to preparation. For example, in France, children may be given the
following doses:
• 1 month to 2 years: 100 mg twice daily
• 2 to 7 years: 200 mg twice daily
• 7 years and over: 200 mg 3 times daily (adult dose)

Dosis maksimal n-asetilsistein adalah 600 mg, sehingga:


Dalam 1 sendok takar (5 ml) dibuat mengandung n-asetilsistein 150 mg, maka
pemakaian sehari sebanyak 4x
Dalam 1 sendok takar (5 ml) dibuat mengandung n-asetilsistein 100 mg, maka
pemakaian sehari sebanyak 6x. (kurang efisien)

Kesimpulan: maka, dipilih dosis guaifenesin 200 mg/5 ml dan dosis n-asetilsistein
150 mg/5 ml karena lebih acceptable dibanding dosis guaifenesin dan n-
asetilsistein 100 mg/5 ml yang harus berulang kali diminumkan karena sendok
takar yang tidak cukup.

Menentukan Kemasan Terkecil


Lama pengobatan: 3 hari
Alasan: Guaifenesin dan N-asetilsistein merupakan agen ekspektoran dan
mukolitik sebagai terapi untuk gejala dari beberapa factor yang menyebabkan
gejala batuk berdahak. Sehingga lender yang menyumbat dan mempersempit
saluran pernapasan dapat dikeluarkan.

Volume Guaifenesin yang dibutuhkan:


Dewasa : 1 – 2 sendok takar (200 mg/5 ml)
1 hari : (1 – 2) sendok takar x 4 = 4 – 8 sendok takar
= 20 – 40 ml

3 hari : (20 – 40 ml) x 3 = 60 – 120 ml

Volume N-asetilsistein yang dibutuhkan:


Dewasa : 1 sendok takar (150 mg/5 ml)
1 hari : 1 sendok takar x 4 = 4 sendok takar
= 20 ml

3 hari : 20 ml x 3 = 60 ml

Kemasan terkecil dipilih 60 ml karena lebih efektif dan efisien


dibandingkan 120 ml. Lalu karena n-asetilsistein hanya memiliki volume tunggal
sehingga yang dipilih adalah volume 60 ml.
BAGAN ALIR

GUAIFENESINUM

Rasa pahit pH optimum Sediaan elixir Berbentuk Tidak stabil bila


adalah 7 mengandung larutan elixir terkena cahaya
etanol langsung

Ditujukan untuk Dibuat sediaan


Diinginkan
Dewasa (> 20 th) selixir dengan Dalam
Media sediaan yang
beberapa bahan penyimpanan
pertumbuhan akseptabel untuk
tambahan (pH kemungkinan
mikroba yang dewasa
berbeda-beda) terkena cahaya
dan ada media baik. langsung, tinggi
air
Diberi bahan
pemanis Ditambah bahan Dikemas dalam
Ditambah dapar Ditambah bahan perasa botol berwarna
untuk pengawet gelap
mempertahankan
pH Essence lemon
1. Sakarin-Na
2. sukrosa Botol coklat
1. asam sitrat Alkohol 12% &
nipagin Diinginkan warna
2. natrium sitrat sediaan sesuai
dengan rasanya

FD&C yellow FCF


BAGAN ALIR

ASETILSISTEIN

Rasa pahit pH optimum Sediaan elixir Berbentuk Tidak stabil bila


adalah 2-2,8 mengandung larutan elixir terkena cahaya
etanol langsung

Ditujukan untuk Dibuat sediaan


Diinginkan
Dewasa (> 20 th) selixir dengan Dalam
Media sediaan yang
beberapa bahan penyimpanan
pertumbuhan akseptabel untuk
tambahan (pH kemungkinan
mikroba yang dewasa
berbeda-beda) terkena cahaya
dan ada media baik. langsung, tinggi
air
Diberi bahan
pemanis Ditambah bahan Dikemas dalam
Ditambah dapar Ditambah bahan perasa botol berwarna
untuk pengawet gelap
mempertahankan
pH Essence lemon
1. Sakarin-Na
2. sukrosa Botol coklat
1. asam sitrat Alkohol 12%
dan nipagin Diinginkan warna
2. natrium sitrat sediaan sesuai
dengan rasanya

FD&C yellow FCF


No Jenis Spesifik yang alasan
diinginkan
1 Bentuk Sediaan Elixir Lebih acceptable terhadap
oran dewasa stabil dalam
air absorbsi cepat
2 Kadar Bahan Guaifenesin 200 mg/5 Berdasarkan perhitungan
Aktif ml dosis yang diinginkan
N-asetilsistein 150
mg/5 ml
3 PH Sediaan
4 Viskositas
5 Berat Jenis
6 Volume Terkecil
7 Expired Date
8 Warna kuning
9 Bau Seperti lemon Agar enak dikonsumsi
10 Rasa lemon Agar enak dikonsumsi

Penetapan waktu kadaluarsa

Berdasarkan FI IV
Mengandung Guafenesinun C10H14O4 tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari
102% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Berdasarkan situs pubchem
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Guaifenesin)
T1/2 pada PH
Type equation here .

Berdasarkan FI IV
Mengandung asetilsistein C5H9NO3S tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari
102% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Berdasarkan situs pubchem (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/12035)
T1/2 pada PH

Perhitungan Dapar
Diinginkan warna
sediaan sesuai
dengan rasanya
PENETAPAN WAKTU KADALUARSA

Berdasar FI IV
Larutan oral paracetamol mengandung paracetamol C8H9NO2 tidak kurang dari 90% dan
tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Berdasar Martindale 28th vol 1 p 268
T1/2 pada pH 6 = 21,8 tahun
Waktu kadaluarsa ditentukan sebagai berikut
Log Ct = log Co – k.t1/2
2,303
K = (log Co – log Ct) . 2,303

= (log 100% – log 50%) . 2,303

= 0,3010 . 2,303
21,8
= 3,18.10-2 / tahun
T 90 = (log 100% – log 90%) . 2,303
K
= 0,105
3,18.10 -2
= 3,3 tahun
PENETAPAN WAKTU KADALUARSA

Berdasar FI IV
Larutan oral paracetamol mengandung paracetamol C8H9NO2 tidak kurang dari 90% dan
tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Berdasar Martindale 28th vol 1 p 268
T1/2 pada pH 6 = 21,8 tahun
Waktu kadaluarsa ditentukan sebagai berikut
Log Ct = log Co – k.t1/2
2,303
K = (log Co – log Ct) . 2,303

= (log 100% – log 50%) . 2,303

= 0,3010 . 2,303
21,8
= 3,18.10-2 / tahun
T 90 = (log 100% – log 90%) . 2,303
K
= 0,105
3,18.10 -2
= 3,3 tahun
PERHITUNGAN DAPAR

Waktu paruh Paracetamol dalam larutan dapar pada pH 6 = 21,8 tahun


(Menurut martindale ed 28 p.268) pH 2 = 0,73 tahun
pH 9 = 2,28 tahun
Larutan jenuh Paracetamol mempunyai pH antara 5,3 dan 6,5 (Pharmaceutical Codex
12th,p.988)
Sediaan dibuat pH 6,00, alasan : karena Paracetamol memiliki stabilitas maximum pada pH 6,
pada pH 6 waktu paruh nya paling besar. Waktu paruh
berpengaruh pada stabilitas, semakin besar waktu paruh,
semakin baik stabilitas suatu bahan.
Jenis dapar yang dapat digunakan dalam sediaan farmasi : dapar fosfat, dapar sitrat, dan dapar
asetat.
Dapar yang dipilih : Dapar fosfat
 Fosfat mempunyai : bentuk garam : Na3PO4 (pKa = 2,21)
Na2HPO4 (pKa = 7,21)
NaH2PO4(pKa = 12,67)
 Larutan dapar umunya digunakan larutan dapar fofat, larutan dapar borat, dan larutan
dapar lain yang memiliki kapasitas dapar rendah. Larutan dapar borat tidak aman bila
digunakan untuk sediaan oral farmasi. Pada formula ini dipilih dapar fosfat sebagai
buffer yang bertugas untuk mempertahankan pH sediaan. Dapar fosfat aman
digunakan secara oral dan mudah larut dalam air.
 Dipilih Na2HPO4 (pKa = 7,21) karena harga pKa-nya mendekati harga pH sediaan.
 Perbandingan garam ( Na2HPO4) dan asamnya (HPO4-)
6,0 = 7,21 + log [ Na2HPO4]
[ NaH2PO4]
-1,2 = log [ Na2HPO4]
[ NaH2PO4]
[ Na2HPO4] = 0,06
[ NaH2PO4]
[ Na2HPO4] = 0,06 [NaH2PO4]
 Kapasitas buffer ß = 0,02 ( range pH sediaan = 6,0 ± 0,5)
PKa = 7,21  Ka = 6,166 × 10-8
pH = 6,0  H3O+ = 10-6
ß = 2,3 C Ka [H3O+]
( Ka + [H3O+] )2
0,02 = 2,3 C 6,166 × 10-8 (10-6)
(6,166 × 10-8 + (10-6))2
0,02 = C 14,49 × 10-14
1,12997 × 10-12
0,02 = C 0,1282
C = 0,159 M

C = [garam] + [asam]
0,159 = 0,06 [NaH2PO4] + [NaH2PO4]
[NaH2PO4] = 0,15 M
[Na2HPO4] = 0.009 M
Untuk Na2HPO4.12H2O dalam sediaan 60 ml
M= gram x 1000
Mr x60
0.009 = gram x 1000
358 x 60
Garam = 0,193 g
Untuk NaH2PO4.2H2O dalam sediaan 60 ml
M= gram x 1000
Mr x60
0.15 = gram x 1000
156 x 15
Asam = 1,404 g
Waktu paruh Paracetamol dalam larutan dapar pada pH 6 = 21,8 tahun
(Menurut martindale ed 28 p.268) pH 2 = 0,73 tahun
pH 9 = 2,28 tahun
Larutan jenuh Paracetamol mempunyai pH antara 5,3 dan 6,5 (Pharmaceutical Codex
12th,p.988)
Sediaan dibuat pH 6,00, alasan : karena Paracetamol memiliki stabilitas maximum pada pH 6,
pada pH 6 waktu paruh nya paling besar. Waktu paruh
berpengaruh pada stabilitas, semakin besar waktu paruh,
semakin baik stabilitas suatu bahan.
Jenis dapar yang dapat digunakan dalam sediaan farmasi : dapar fosfat, dapar sitrat, dan dapar
asetat.
Dapar yang dipilih : Dapar fosfat
 Fosfat mempunyai : bentuk garam : Na3PO4 (pKa = 2,21)
Na2HPO4 (pKa = 7,21)
NaH2PO4(pKa = 12,67)
 Larutan dapar umunya digunakan larutan dapar fofat, larutan dapar borat, dan larutan
dapar lain yang memiliki kapasitas dapar rendah. Larutan dapar borat tidak aman bila
digunakan untuk sediaan oral farmasi. Pada formula ini dipilih dapar fosfat sebagai
buffer yang bertugas untuk mempertahankan pH sediaan. Dapar fosfat aman
digunakan secara oral dan mudah larut dalam air.
 Dipilih Na2HPO4 (pKa = 7,21) karena harga pKa-nya mendekati harga pH sediaan.
 Perbandingan garam ( Na2HPO4) dan asamnya (HPO4-)
6,0 = 7,21 + log [ Na2HPO4]
[ NaH2PO4]
-1,2 = log [ Na2HPO4]
[ NaH2PO4]
[ Na2HPO4] = 0,06
[ NaH2PO4]
[ Na2HPO4] = 0,06 [NaH2PO4]

 Kapasitas buffer ß = 0,02 ( range pH sediaan = 6,0 ± 0,5)


PKa = 7,21  Ka = 6,166 × 10-8
pH = 6,0  H3O+ = 10-6
ß = 2,3 C Ka [H3O+]
( Ka + [H3O+] )2
0,02 = 2,3 C 6,166 × 10-8 (10-6)
(6,166 × 10-8 + (10-6))2
0,02 = C 14,49 × 10-14
1,12997 × 10-12
0,02 = C 0,1282
C = 0,159 M

C = [garam] + [asam]
0,159 = 0,06 [NaH2PO4] + [NaH2PO4]
[NaH2PO4] = 0,15 M
[Na2HPO4] = 0.009 M
Untuk Na2HPO4.12H2O dalam sediaan 60 ml
M= gram x 1000
Mr x60
0.009 = gram x 1000
358 x 60
Garam = 0,193 g
Untuk NaH2PO4.2H2O dalam sediaan 60 ml
M= gram x 1000
Mr x60
0.15 = gram x 1000
156 x 15
Asam = 1,404 g

You might also like