You are on page 1of 6

Agustin, Wahyu Rima, dkk (2019). Jurnal Ilmiah Media Husada.

Vol 8 (2), 53-58


https://ojs.widyagamahusada.ac.id

ORIGINAL ARTICLE

PENDEKATAN PERAWAT PADA KELUARGA PASIEN YANG


MENGALAMI KECEMASAAN KARENA ANGGOTA
KELUARGANYA DIRAWAT DI RUANG ICU
Wahyu Rima Agustin 1) ,Addini Nur Fadlillah 2) ,Galih Setia Adi 3)

1,2,3
Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Abstract
Kusuma Husada Surakarta Nurses’ approaches to patients’ families can reduce their anxiety. The approaches
contribute to the reduction of depression and anxiety symptoms so that they give benefits
Corresponding author: to their health, namely: reducing depression and a feeling of loneliness and improving a
Wahyu Rima Agustin better maturity in socialization, social competence, and psychosocial assessment to
Prodi Sarjana Keperawatan STIKes encounter stress. The objective of this research is to identify the nurses’ approaches to the
Kusuma Husada Surakarta
email: wra.wahyurimaagustin@gmail.com
patients’ families who experience anxiety. This research used the descriptive qualitative
research method with the phenomenological approach. Its samples consisted of three
Article Info: participants. The data of the research were analyzed by using the Collaizzi’s method. Four
Dikirim: 8 Januari 2019 themes were found, namely: (1) nurses’ physical approach, (2) nurses’ physical approach,
Ditinjau: 9 Januari 2019 (3) nurses’ psychological approach, and (4) nurses’ social approach. In conclusion, the
Diterima: 22 Januari 2019 nurses claim that they were able to extend the approaches to the patients’ families who
experienced anxiety as indicated by their daily done interventions when handling the
DOI: anxiety of the patients’ families. Nurses are expected to be able to apply interventions to
https://doi.org/10.33475/jikmh.v8i2.183
reduce the daily anxiety and they are available any time they are required by the patients’
. families.

Keywords: Nurses’ approach; Families; Anxiety

Abstrak
Pendekatan perawat dapat mengurangi kecemasan yang dialami keluarga pasien.
Pendekatan perawat tersebut berkontribusi dalam hal mengurangi gejala depresi dan
kecemasan sehingga memberi manfaat terhadap kesehatan termasuk mengurangi depresi,
kesepian, meningkatkan kematangan dalam berhubungan, kompetensi sosial dan penilaian
psikososial yang lebih baik dalam menghadapi stres. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pendekatan perawat terhadap keluarga pasien yang mengalami
kecemasaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan
fenomenologis. Sampel dalam penelitian adalah 3 partisipan. Data dalam penelitian ini
dianalisa menggunakan metode Collaizzi. Hasil penelitian ini didapatkan empat tema
yaitu, bentuk pendekatan perawat secara fisik, bentuk pendekatan perawat secara
psikologi, bentuk pendekatan perawat secara spiritual, bentuk pendekatan perawat secara
sosial. Kesimpulan penelitian ini adalah perawat menyatakan mampu memberikan
pendekatan kepada anggota keluarga yang mengalami kecemasaan. Pendekatan perawat
kepada keluarga dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan perawat sehari-hari dalam
penanganan kecemasaan keluarga pasien. Perawat diharapkan mampu mengaplikasikan
tindakan-tindakan untuk menurunkan kecemasaan sehari-hari dan bila dibutuhkan oleh
keluarga.

Kata Kunci : Pendekatan Perawat; Keluarga; Kecemasan.

© 2019 The Author(s). This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN: 2655-4917 (online)
which permits unrestricted non-commercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ISSN: 2252-9101 (cetak)

Jurnal Ilmiah Media Husada, Volume 8, Nomor 2 , N o ve mb e r 2019

53
67
Agustin, Wahyu Rima, dkk (2019).
PENDAHULUAN untuk perawatan pasien tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu kecemasan keluarga dapat dikomunikasikan
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
atau ditransfer kepada pasien sehingga berakibat
kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber
memperparah penyakit dan menghambat proses
daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
penyembuhan. Menurut penelitian (Stuart & Sunden,
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada
2008). Model perawatan dipusatkan pada keluarga
hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat
(family centered model) merupakan konsep yang
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
memperlakukan pasien dan keluarga sebagai bagian
Fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab
yang tidak terpisahkan. Suatu pendekatan holistik
yang semestinya merupakan tanggung jawab
dalam perawatan kritis mensyaratkan agar keluarga
pemerintah dalam meningkatkan taraf kesehatan
dimasukkan dalam rencana keperawatan. Dalam hal
masyarakat. Adapun beberapa bangsal yang ada di
ini perawat harus memperhatikan kebutuhan keluarga
rumah sakit terdiri dari bangsal bedah, bangsal dalam,
menurut Hawari (2011), terdiri dari jaminan
bangsal perinatalogi, VK (Verlos Kamer) & ponek,
mendapatkan pelayananan yang baik, kedekatan
IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan ICU (Intensive
keluarga dengan pasien, memperoleh informasi,
Care Unit) (Depkes RI, 2007).
kenyamanan saat menunggu, dan dukungan dari
Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu bagian
lingkungan.
dari rumah sakit yang mandiri dengan staf khusus dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika
perlengkapan yang khusus. Pasien yang layak dirawat
sekitar 20% pasien (1 dari 5 atau setara 500.000 orang
di ICU yaitu pasien yang memerlukan intervensi
pertahun) meninggal di ICU, sedangkan angka
medis segera, pemantauan terus menerus, serta
kematian di ICU di seluruh dunia sekitar 25% (Curtis
pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara
, 2008). Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan
terkoordinasi oleh tim intensive care. Hal tersebut
angka kematian di ICU RSUP. DR. Sardjito pada
dilakukan supaya pasien terhindar dari dekompensasi
tahun 2010 yaitu sebesar 31% (233 dari 742 pasien)
fisiologis serta dapat dilakukan pengawasan yang
dan 8% diantaranya meninggal sebelum 48 jam
konstan, terus menerus dan pemberian terapi titrasi
dirawat dan 23% nya meninggal setelah dirawat lebih
dengan tepat. (Kemenkes RI, 2010). Intensive Care
dari 2 hari (Medical Record RSUP. DR. Sardjito,
Unit (ICU) adalah salah satu unit di rumah sakit yang
2010).
berfungsi untuk perawatan pasien kritis. Unit ini
Pendekatan adalah keinginan untuk melakukan
berbeda dari unit-unit lainnya karena selain pasien
sesuatu atau bergerak menuju sesuatu. Pendekatan
dirawat oleh perawat terlatih atau tim medis khusus
perawat ini dapat mengurangi kecemasan yang
untuk penanganan pasien di ICU, dalam merawat
dialami keluarga pasien. Pendekatan perawat tersebut
pasien perawat hanya merawat satu atau dua pasien
berkontribusi dalam hal mengurangi gejala depresi
dalam satu waktu setiap shiftnya karena pasien berada
dan kecemasan. Sehingga memberi manfaat terhadap
di unit perawatan kritis (McAdam dan Puntillo, 2009)
kesehatan termasuk mengurangi depresi, kesepian,
Keluarga pasien yang anggota keluarganya dalam
meningkatkan kematangan dalam berhubungan ,
keadaan kritis mengalami kecemasan yang tinggi. Jika
kompetensi sosial dan penilaian psikososial yang lebih
keluarga cemas maka keluarga sebagai sumber daya

Jurnal Ilmiah Media Husada, Volume 8, Nomor 2 , N o ve mb e r 2019

54
Agustin, Wahyu Rima, dkk (2019).
baik dalam menghadapi stres ( Hill dan Pargament, meliputi : perawat berinterkasi dan berkomunikasi
2008). dengan baik.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional Fenomena yang terjadi itu menimbulkan pertanyaan
mempunyai kesempatan yang paling besar untuk dan masalah-masalah dalam pikiran peneliti. Peneliti
memberikan pelayanan kesehatan khususnya menginginkan ada suatu strategi pendekatan yang
pelayanan atau asuhan keperawatan yang efektif pada keluarga pasien yang dilakukan oleh
komprehensif dengan membantu pasien dan keluarga perawat di Ruang ICU RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
memenuhi kebutuhan dasar yang holistik meliputi Sragen, untuk dapat mengatasi kecemasan keluarga
aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Hal ini pasien akibat salah satu anggotanya dirawat di ICU.
berarti dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada keluarga, individu dan masyarakat. Perawat
METODE
tidak hanya mampu berperan memenuhi aspek
biologis atau penyakit saja, tetapi juga mampu Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini
memenuhi aspek psikologi, sosial dan spiritual adalah menggunakan metode analisis kuantitatif
(Sugiyanto, 2014) dengan pendekatan Cross-sectional yang bertujuan
Studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit dr. untuk menganalisa hubungan lingkungan kerja dan
Soehadi Prijonegoro Sragen pada selasa 6 Februari religiusitas terhadap penerapan kesehatan dan
2017 berdasarkan wawancara dengan salah satu keselamatan kerja (K3) pada pekerja di instalasi gizi
keluarga pasien di ICU keluarga pasien mengatakan Rumah Sakit “X”. Sampel penelitian sebanyak 42
sering merasa gelisah, sering menangis, sering orang dengan teknik total sampling. Uji Analisis
bertanya kepada perawat tentang kondisi keluarganya, Statistik menggunakan correlation rank spearman
keluarga juga merasa takut kehilangan salah satu signifikansi (α)=0.05
anggotanya (meninggal), keluarga mengatakan nafsu
makan berkurang dan tidur juga terganggu. Keluarga
juga mengatakan hanya ada beberapa perawat yang HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan komunikasi secara rutin terhadap mereka.
Bagian ini menjelaskan tentang hasil penelitian
Keluarga juga mengatakan ada perawat yang galak
berdasarkan wawancara dengan partisipan. Partisipan
dan ada yang ramah. Berdasarkan wawancara
berjumlah 3 orang dan wawancara dilakukan di RSUD
tambahan kepada keluarga pasien pada selasa 7 Maret
dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
2017 Pendekatan fisik yang sudah dilakukan perawat
Berdasarkan hasil wawancara dengan partisipan
meliputi : tepuk pundak, merangkul dan bahkan
didapatkan 4 tema yaitu :
pendampingan. Pendekatan psikologi yang sudah
1) Bentuk pendekatan perawat secara fisik.
dilakukan perawat meliputi : memberikan motivasi
Hasil penelitian menyatakan bahwa pendekatan
dan dukungan. Pendekatan spiritual yang sudah
perawat secara fisik berupa tepuk pundak,
dilakukan perawat meliputi : menganjurkan untuk
merangkul keluarga pasien dan berada di dekat
semakin mendekatkan diri kepada TUHAN.
pasien.
Pendekatan sosial yang sudah dilakukan perawat
Tepuk pundak dan merangkul dapat disamakan
dengan memeluk karena sama sama melakukan

Jurnal Ilmiah Media Husada, Volume 8, Nomor 2 , N o ve mb e r 2019

55
Agustin, Wahyu Rima, dkk (2019).
tindakan berupa kontak fisik. Memeluk seseorang Terapi doa dengan pernapasan yang teratur dapat
dapat menurunkan kecemasaan bahkan stress yang mempengaruhi kerja otak terutama pada korteks
dialami oleh seseorang tersebut (Jarero & Artigas, otak. Korteks otak juga mempengaruhi mental dan
2014). tingkah laku, sehingga dapat menstabilkan korteks
Respon keluarga pada pasien dengan cerebri dan berdampak pada kemampuan
perawatan intensif menyebabkan keluarga, mudah menurunkan depresi ataupun cemas (Prayitno,
tersinggung, emosi yang labil, ketakutan dan 2015).
kecemasaan sehingga menyebabkan terganggunya 4) Bentuk pendekatan perawat secara sosial.
perubahan peran keluarga sehingga perawat harus Hasil penelitian menyatakan bahwa pendekatan
memberikan pendampingan yang tepat dan selalu secara spiritual adalah interaksi, bentuk interkasi
berada di dekat keluarga (Arafat, 2010) dan memanggil keluarga.
2) Bentuk pendekatan perawat secara psikologi. Interaksi ataupun komunikasi diharapkan dapat
Hasil penelitian menyatakan bahwa pendekatan menurunkan kecemasaan keluarga pasien karena
secara psikolgi adalah berupa motivasi dan keluarga merasa bahwa interaksinya dengan
memberikan penjelasan kepada keluarga. perawat merupakan kesempatan untuk berbagai
Dukungan ataupun motivasi yang diterima pengetahuan, perasaan dan informasi sehingga
keluraga pasien akan membuat keluarga merasa dapat mengatasi kecemasaan (Potter & Perry,
diperhatikan sehingga membuat kecemasaan yang 2007).
dialami seseorang menurun ( Setyaningsih, Ketika kondisi pasien yang sedang dirawat di ruang
Makmuroch & Andayani, 2011). ICU dalam kondisi kritis, maka bentuk interaksi
Menurut (Hidayat, 2009) memberikan penjelasan yang sangat diperlukan pada saat keluarga sangat
ataupun informasi kepada keluarga pasien dapat cemas, perawat perlu memberikan perhatian untuk
menurunkan kecemasaan yang dialami keluarga. memenuhi kebutuhan keluarga (Rezki,Lestari &
3) Bentuk pendekatan perawat secara spiritual. Setyowati, 2016).
Hasil penelitian menyatakan bahwa pendekatan Komunikasi perawat mempunyai nilai yang bersifat
secara spiritual adalah berupa Sholat dan doa pengobatan ketika perawat selalu melibatkan anggota
bersama. keluarga pasien yang lainnya dalam setiap tindakan
Ritual sholat memiliki pengaruh yang sangat luar ataupun suatu cara membina hubungan yang
biasa untuk terapi rasa galau, gundah, dan cemas dibutuhkan untuk memberikan informasi dan dapat
yang bersemayam dalam diri manusia, dengan digunakan untuk menenangkan perasaan orang lain,
mengerjakan salat secara khusyuk, yakni dengan komunikasi yang baik memang dituntut menjadi
niat menghadap dan berserah diri secara total kompetensi di dunia keperawatan dimana perawat
kepada Allah serta meninggalkan semua kesibukan mampu memberi informasi dan berinteraksi dengan
maupun problematika kehidupan, maka seseorang baik dengan keluarga pasien (Arwadi,Aniroh & Susilo,
akan merasa tenang, tentram, dan damai. Rasa 2016)
gundah, stress, cemas, dan galau yang senantiasa
menekan kehidupannya akan sirna (Zaini, 2015).

Jurnal Ilmiah Media Husada, Volume 8, Nomor 2 , N o ve mb e r 2019

56
Agustin, Wahyu Rima, dkk (2019).
KESIMPULAN Sebagai acuan bagi peneliti lain untuk dapat
meneliti kembali pendekatan perawat kepada
a) Pendekatan perawat secara fisik kepada keluarga
keluarga pasien yang mengalami kecemasaan,
pasien yang mengalami kecemasaan karena
sehingga dapat menambah pengetahuan bagi
anggota keluarganya dirawat diruang ICU.
peneliti lain.
Tema yang dihasilkan adalah bentuk pendekatan
d) Bagi Peneliti
perawat secara fisik.
Menambah pengetahuan tentang pendekatan
b) Pendekatan perawat secara psikologi kepada
perawat pada keluarga pasien yang mengalami
keluarga pasien yang mengalami kecemasaan
kecemasaan. Sehingga peneliti dapat
karenaanggota keluarganya di rawat diruang ICU.
mengaplikasikan di rumah sakit.
Tema yang dihasilkan adalah bentuk pendekatan
perawat secara psikologi.
DAFTAR RUJUKAN
c) Pendekatan perawat secara spiritual kepada
keluarga pasien yang mengalami kecemasaan Arafat, R. (2010). Pengalaman Pendampingan
karena anggota keluarganya di rawat diruang ICU. Keluarga Dalam Merawat Anggota
Tema yang dihasilkan adalah bentuk pendekatan Keluarganya Pada Kondisi Vegetatif Dalam
perawat secara spiritual. Konteks Asuhan Keperawatan Di RSUP.
d) Pendekatan perawat secara sosial kepada keluarga Fatmawati Jakarta . Jurnal Keperawatan.
pasien yang mengalami kecemasaan karena Universitas Indonesia
anggota keluarganya di rawat diruang ICU. Arwadi, I, Aniroh, U & Susilo, E. (2016). Hubungan
Tema yang dihasilkan adalah bentuk pendekatan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan
perawat secara sosial. Tingkat Kecemasaan Keluarga Pasien Yang
Menjalani Perawatan Di Ruang ICU RSUD
Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi
SARAN
dipublikasikan, STIKES Ngudi Waluyo

a) Bagi Rumah Sakit Ungaran.


Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman
Perawat dapat mengetahui tentang bagaimana cara
Penyelenggaraan Pelayanan di Rumah Sakit.
pendekatan perawat kepada keluarga pasien yang
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
mengalami kecemasaan.
Medik
b) Bagi Institusi Pendidikan
Hawari ,Dadang (2011), Manajemen Stres, Cemas dan
Bagi masukan bagi institusi prodi Sarjana
Depresi. Jakarta
Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Hidayat, A aziz. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar
dalam memberikan ilmu terkait keperawatan gadar
Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
dan kritis, sehingga sebagai acuan dalam proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
belajar mengajar untuk meningkatkan mutu
Hill, PC. & Pargament K.,(2008) Conceptualizing
pendidikan.
religion and spirituality:Points of
c) Bagi Peneliti Lain
commonality, points of departure. Journal

Jurnal Ilmiah Media Husada, Volume 8, Nomor 2 , N o ve mb e r 2019

57
Agustin, Wahyu Rima, dkk (2019).
for the Theory of Social Behavior.http: Ruang ICU. Skripsi dipublikasikan
www. learnicu. org/docs/guidlines/patients, Universitas Lambung Mangkurat
diakses 30 Januari in the patent-centered Banjarmasin
intensive care unit: American college of Setyaningsih, DF, Makmuroch & Andayani, RT.
critical (2011). Hubungan Antara Dukungan
Jarero,I & Artigas L. (2014). The Butterfly Hug Emosional Keluarga Dan Resilensi Dengan
Method for Bilateral Stimulation Kecemasaan Mengahadapi Kemoterapi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Pada Pasien Kanker Di RSUD Dr
Nomor 1778/MENKES/SK/XII/ (2010) Moewardi Surakarta, Skripsi
tentang Pedoman Penyelenggaraan dipublikasikan, UNS Surakarta.
McAdam,J.L., & Puntilo, K. (2009). Symtoms Stuart, GW & Sundeen. (2008), Principles and
experienced by family members of patients Practice of Psychiatric Nursing, 8th
in intensive care unit. edition,St. Louis : Mosby Book Inc
Notoatmojo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Pelayanan ICU di Rumah sakit, 2010,
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Jakarta.
Potter & Perry. (2007). Buku ajar fundamental Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan.
keperawatan : Konsep, proses dan praktik. Bandung : Cv Alvabeta
Jakarta :EGC Zaini, A. (2015). Shalat Sebagai Terapi Pengidap
Prayitno, HS. (2015). Doa dan Dzikir Sebagai Metode Gangguan Kecemasaan Dalam Perspektif
Menurunkan Depresi Penderita dengan Islam. Skripsi dipublikasikan STAIN Kudus
Penyakit Kronis. Skripsi dipublikasikan
UMM Malang Cite this article as: Agustin, WR., Fadlillah, AN., & Adi, GS.
(2019). Pendekatan Perawat Pada Keluarga Pasien Yang Mengalami
Reski, MI, Lestari, RD & Setyowati, A. (2016). Kecemasaan Karena Anggota Keluarganya Dirawat di Ruang ICU.
Jurnal Ilmiah Media Husada. Vol. 8 No.2, halaman awal-halaman akhir.
Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan https://doi.org/10.33475/jikmh.v8i2.183

Tingkat Kecemasaan Keluarga Pasien Di

Jurnal Ilmiah Media Husada, Volume 8, Nomor 2 , N o ve mb e r 2019

58

You might also like