You are on page 1of 5

QA Executive – PT Kao Indonesia

Fabric & Home Care (Household/Attack) QA Executive PT Kao Indonesia (Jan'14-Now)

• Ensuring laboratory management system based on ISO 9001, ISO 14001, and Company Quality
policy.

• Responsible as Quality Representative in Liquid Detergent Project (new plant; prepare test & zero
batch, develop quality system, 2015).

• Responsible as Quality Representative in new product line-up Attack Jaz 1 project (2014).

• Collaborate with supplier to continuously improve its quality level.

• Control laboratory supplies & create QA investment plan, monitor realization.

• Develop employee training system & competency database.

• Promote efficient operation activities through total cost reduction program.

• Achieve 0 internal trouble.

Skin Care (Cosmetic/Biore) QA Executive PT Kao Indonesia (Oct'10-Jan'14)

• Ensuring laboratory management system based on GMP, ISO 9001, ISO 14001, and Company
Quality policy.

• Set up and review standard, SOP, testing procedure at laboratory and production line & successful
gaining ASEAN GMP.

• Lead zero batch (new product development) on schedule, no quality trouble, perform stability test
and monitor smooth production.

• Successful perform Microbial Control Project by review SOP and validation of production
equipment, education.

• Promote continuous improvement through suggestion system, QCC, suggestion system

• Ensuring all testing equipment in good condition, maintained, calibrated, and verified.

Human Health Care (Lauier) QA Executive PT Kao Indonesia (May'04-Oct'10)

• Successful develop quality management system & gained ISO 9001:2000 certificate (2005).

• Develop pest control project (2006)

• QMS ISO 9001: 2008 Auditor Kao Indonesia (2006 - now)

• QMS ISO 14001:2008 Auditor Kao Indonesia (2007 – now)


• Successful develop integrated quality system (ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 & OHSAS 18001)
(2007).

• Manual Job Assurance project (improvement manual operation) (2008 – 2010).

• Lead ROQ (rennovation of quality) in HHC plant (2009).

Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis PROSES (process base approach)
yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning)
hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga. Peran QA lebih kepada memastikan
(assurance) seluruh kualitas telah dipenuhi sehingga layak untuk dipasarkan (release)

1. menghindari terjadi pengerjaan ulang (rework) dan


2. keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta
3. pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.

Berikut ini adalah beberapa manfaat adanya Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di
industri manufakturing.

1. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.


2. Menghindari pemborosan (waste).
3. Meningkatkan efisiensi operasional.
4. Memberikan kepuasan pada pelanggan.
5. Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan perusahaan dalam segi finansial maupun
waktu.
6. Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan kualitas yang tinggi.
7. Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu

1. Quality Audit,
Jenis audit dibagi menjadi tiga, yaitu audit pihak pertama, pihak kedua, dan pihak ketiga.
 Audit pihak pertama sering disebut dengan audit internal dan dilakukan secara
internal di dalam organisasi.
 Audit pihak kedua dilakukan satu pihak terhadap pihak lain yang berkepentingan,
misalnya suatu perusahaan kepada penyedia eksternal atau vendor.
 Audit pihak ketiga dilakukan pihak independen kepada suatu organisasi, misalnya
untuk keperluan sertifikasi atau akreditasi.

Benar bahwa salah satu guna audit adalah untuk menemukan potensi kecurangan (fraud),
tetapi bukan itu tujuan utama audit. Audit bertujuan untuk mencari dan memperbaiki
kelemahan yang ada (existing) agar organisasi dapat lebih baik karena perbaikan
berkesinambungan merupakan kunci keberlanjutan (sustainability) perusahaan.

2. Process Analysis,
Process Analysis adalah menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan
(potensi) terjadinya produk, kemudian carikan akar penyebabnya, dan lakukan tindakan
perbaikannya.

3. Quality Management and Control Tools.


Mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide
perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan.
Contoh alat-alat Quality Management and Control Tools ini diantaranya seperti Diagram
Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya.

ISO 19011:2018 adalah ‘pemeriksaan resmi terhadap sesuatu’

Yaitu untuk audit sistem manajemen, khususnya yang berbasis standar ISO, seperti sistem
manajemen mutu (ISO 9001), lingkungan (ISO 14001), serta kesehatan dan keselamatan kerja (ISO
45001).

Jenis audit dibagi menjadi tiga, yaitu audit pihak pertama, pihak kedua, dan pihak ketiga. Audit pihak
pertama sering disebut dengan audit internal dan dilakukan secara internal di dalam organisasi.
Audit pihak kedua dilakukan satu pihak terhadap pihak lain yang berkepentingan, misalnya suatu
perusahaan kepada penyedia eksternal atau vendor. Audit pihak ketiga dilakukan pihak independen
kepada suatu organisasi, misalnya untuk keperluan sertifikasi atau akreditasi.
Kompetensi kognitif

1. ISO 9001:2015 Quality Management System


2. ISO 14001:2018 (sebelumnya OHSAS 18001:2007) Environmental Management System
3. GMP Good Manufacturing Practice adalah sebuah konsep manajemen yang berbentuk
prosedur dan cara kerja untuk menghasilkan produk.
4. 5R budaya kerja 5R adalah budaya kerja yang diadopsi dari Jepang yang dirancang untuk
menghilangkan pemborosan waktu dalam proses produksi dan pembentukan budaya kerja
yang positif secara berkesinambungan. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam
pembentukan budaya kerja 5R yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin
5. GLP Good laboratory practice untuk laboratorium melakukan studi non-klinis (toksikologi
dan studi farmakologi pada hewan)
6. Zero batch production
 Gim and Han
 Program Evaluation and Review Technique (PERT),
 Gantt Chart (GC) and
 Genetic Algorithm (GA)
7. Equipment ensuring (Calibration, Maintanance, Verified)
8. Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu (GKM) ini pertama kali diperkenalkan
oleh seorang ahli pengendalian mutu (kualitas) yaitu Prof. Kaoru Ishikawa pada tahun 1962
9. QC 7 Tools yang diantaranya adalah terdiri dari
 Pareto Chart
 Cause & Effect Diagram (Fishbone Diagram)
 Scatter Diagram (Diagram Tebar)
 Control Chart (Peta Kendali)
 Check sheet (Lembar Periksa)
 Histogram
 Stratifikasi
10. Pest dan microbial control

Tahapan-tahapan proses pemecahan masalah dalam Gugus Kendali Mutu (GKM) diantaranya adalah:

1. Mengumpulkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan


2. Memilih dan menetapkan prioritas masalah yang akan diselesaikan
3. Menetapkan Target untuk Masalah yang akan diselesaikan
4. Menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah
5. Merekomendasikan Solusi atau Rencana Pemecahan masalah kepada Manajemen
Perusahaan
6. Melaksanakan dan menerapkan Tindakan Pemecahan masalah yang telah disetujui oleh
Manajemen Perusahaan
7. Monitoring and Evaluasi hasil Pelaksanaan
8. Melakukan Standarisasi

Challenges

1. Kita tahu bahwa ada pihak tertentu yang menangani secara proses produksi hingga tahap
pengemasan. Sistem proses yang baik sekalipun tentu bisa saja tidak memberi hasil yang
maksimal apabila staff prouksi yang hendak bekerja tidak dalam kondisi yang optimal atau
tidak sepenuhnya paham terhadap apa yang akan dikerjakan.
2. Bersama departemen terkait QA membuat prosedur tetap sebagai petunjuk operasional.
Protap bersifat singkat ( jelas dan mudah dimengerti oleh operator dari berbagai latar
belakang pendidikan( tidak perlu menggunakan pendekatan ilmiah yang terlalu rumit( serta
gaya penulisandan tata bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh operator. Hal-hal
yang perludiperhatikan dalam pembuatan protap diantaranya sistem penomoran dokumen,
kode- kode dokumen berdasarkan pengelompokan dokumen serta pendistribusian dan
penyimpanan protap
3.

You might also like