You are on page 1of 21

Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)

Volume 7, Nomor 2 Agustus 2019


p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Pengetahuan Pasien Tentang Diet Cairan dan


Nutrisi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) Di
Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Indramayu
Tahun 2017

Kitri Hikmawati1
1STIKes Indramayu, email: qeets2203@gmail.com

ABSTRACT

Chronic renal failure is a clinical condition of kidney


damage which can cause the body fails to maintain
metabolism and fluid and electrolyte balance, which
causes uremia and fluid build up. Knowledge of diet
fluids management and nutrition in renal failure patient is
important to know and for those who are determined to
reduce the risk of kidney disorders. The purpose of this
research is to know the description of Patient’s
Knowledge about Fluid and Nutrition Diet in Chronical
Renal Failure (GGK) in hemodialysis room of RSUD
Indramayu 2017 ". This research uses descriptive
method, the population in this study for about 127 and
the sample in this study for about to 90 respondents in
accordance with the inclusion criteria taken with
Consecutive Sampling Technique. Data collection using
questionnaire. Data were analyzed by Product Moment
statistic test, with significance α = 0,05. Based on the
results of the study can be concluded that the knowledge
of patients about diet fluids and nutrition for about 74
patients (82.2%) respondents who have good knowledge.
This research as an input for nurse hemodialisa room
expected nurses can modify the delivery of health
information through media and interesting methods about
diet fluids and nutrition.
Keyword. Knowledge, Fluid and Nutrition Diet, CRF

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


ABSTRAK

Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis


kerusakan ginjal dapat menyebabkan tubuh gagal
untuk mempertahankan metabolisme serta
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga
mengakibatkan terjadinya uremia dan penumpukan
cairan. Pengetahuan tentang penatalaksanaan diet
cairan dan nutrisi pada penderita gagal ginjal penting
untuk diketahui dan bagi mereka yang bertekad untuk
menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui gambaran Pengetahuan
Pasien tentang Diet Cairan dan Nutrisi pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik (GGK) di ruang hemodialisa RSUD
Indramayu tahun 2017”. Metode penelitian ini
menggunakan deskriptif, populasi dalam penelitian ini
berjumlah 127 dan sampel dalam penelitian ini
berjumlah 90 responden sesuai dengan kriteria inklusi
yang diambil dengan teknik Consecutive Sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Analisa data menggunakan analisis univariat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan pasien tentang diet cairan dan nutrisi
sebanyak 74 (82,2%) responden yang memiliki
pengetahuan dalam kategori baik. Peran perawat ruang
hemodialisa diharapkan dapat memodifikasi
penyampaian informasi kesehatan melalui media dan
metode yang menarik mengenai diet cairan dan nutrisi.

Kata kunci. Pengetahuan, Diet Cairan dan Nutrisi, GGK


Pendahuluan Sementara itu di Jawa
Gagal ginjal kronik Barat tahun 2014
merupakan keadaan jumlah penderita gagal
klinis kerusakan ginjal ginjal kronik sebanyak
yang progresif dan 3.654 orang (Indonesia
irreversible dan dapat Renal Registry, 2014).
menyebabkan tubuh Hemodialisis
gagal untuk merupakan suatu
mempertahankan metode terapi dialisis
metabolisme serta yang digunakan untuk
keseimbangan cairan mengeluarkan cairan
dan elektrolit sehingga dan produk limbah dari
mengakibatkan dalam tubuh ketika
terjadinya uremia dan secara akut ataupun
penumpukan cairan, secara progresif ginjal
kemudian dapat tidak mampu
mengancam melaksanakan proses
keselamatan hidup pada tersebut. Terapi ini
penderitanya (Smeltzer, dilakukan dengan
S.C. & Bare, B. G, 2008). menggunakan sebuah
Menurut estimasi mesin yang dilengkapi
WHO (2016), secara dengan membran
global lebih dari 500 juta penyaring semipermiabel
orang dari sekitar 1,5 (ginjal buatan) Muttaqin
juta harus menjalani & Sari (2011).
hemodialisa. Diet untuk pasien
Berdasarkan data dari hemodialisa dianjurkan
Riset Kesehatan Dasar untuk membatasi
(Riskesdas) tahun 2013 makanan yang
prevalensi gagal ginjal mengandung kalium, air,
kronik di Indonesia dan garam (Marantika
sekitar 0,2 % prevalensi dan Devi, 2014). Buah-
kelompok umur ≥ 75 buahan dan sayur-
tahun dengan 0,6 % sayuran biasanya
lebih tinggi dari mengandung kalium
kelompok umur lainnya. sehingga pasien

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Kitri Hikmawati: Diet Cairan

disarankan untuk tidak


mengkonsumsi hampir orang tersebut
semua jenis buah serta diantaranya 3 orang
makanan yang diolah mengatakan masih
dari buah. Membatasi memakan buah seperti
konsumsi makanan yang jeruk, jambu maupun
mengandung garam pisang dan tidak terlalu
dilakukan agar pasien memperdulikan jumlah
tidak merasa haus. Rasa air yang masuk, dimana
haus mendorong pasien dalam diet pada pasien
untuk minum sehingga GGK tidak dianjurkan
dapat menimbulkan untuk makan buah yang
kenaikan berat badan banyak mengandung
yang besar selama kalium tersebut, dan 3
periode diantara dialysis orang mengatakan
Rahardjo et al., (2009). masih mengonsumsi
Berdasarkan hasil jeroan. Sedangkan dari 4
studi pendahuluan yang orang tersebut
dilakukan di ruang diantaranya 2 orang
hemodialisa RSUD mengalami gejala sesak
Kabupaten Indramayu nafas, dan oedema
pada tanggal 1-3 Maret ekstremitas, dan 2 orang
2017 bahwa didapatkan lainnya mengatakan
data pasien yang sudah tidak memakan
menjalani terapi jeroan, mampu
hemodialisa sejumlah menghindari buah-
143 orang. Berdasarkan buahan dan sayur-
hasil wawancara pada sayuran yang tidak
tanggal 21 April tahun dianjurkan, serta
2017 didapatkan hasil mampu membatasi
dari 10 responden, 6 jumlah air yang masuk
orang yang menjalani kedalam tubuh.
terapi hemodialisa Berdasarkan uraian
selama 1 tahun dan 4 di latar belakang
orang yang menjalani mendukung penulis
terapi hemodialisa melakukan penelitian
selama 2 tahun. Dari 6 tentang “Pengetahuan
pasien tentang diet
cairan dan nutrisi pada
pasien gagal ginjal
kronik (GGK) di ruang HASIL DAN
hemodialisa RSUD PEMBAHASAN
Kabupaten Indramayu Hasil penelitian
tahun 2017”. tentang pengetahuan
pasien tentang diet
METODE PENELITIAN cairan dan nutrisi pada
pasien gagal ginjal
Teknik kronik (GGK) di Ruang
pengambilan sampel Hemodialisa RSUD
pada penelitian ini Kabupaten Indramayu,
menggunakan didapatkan bahwa umur
Counsecutive tertua responden 58
sampling, yaitu tahun dan yang termuda
semua pasien yang adalah 18 tahun,
menjalani terapi mayoritas pasien gagal
hemodialisa di RSUD ginjal kronik berusia ≥
Kabupaten Indramayu 40 tahun sebanyak 57
yang terpilih responden, berjenis
berdasarkan kriteria kelamin laki-laki dan
inklusi yang sudah perempuan masing-
ditetapkan dengan masing sebanyak 45
jumlah 90 responden, responden,
sedangkan jumlah berpendidikan terakhir
populasi yang sekolah dasar sebanyak
didapatkan ada 127 34 responden, mayoritas
responden. bekerja sebagai
Pengukuran wiraswasta sebanyak 39
pengetahuan yaitu responden, yang
menggunakan menjalani hemodialisis
kuesioner, masing- yang paling lama 84
masing sub variabel bulan dan yang paling
terdiri dari 9 pernyataan baru adalah 2 bulan.
pengetahuan diet cairan Frekuensi hemodialisis
dan 11 pernyataan paling sedikit yaitu 1
pengetahuan diet kali/minggu dan paling
nutrisi.
banyak yaitu 3
kali/minggu. Berdasarkan tabel
Penelitian ini 1 diatas diketahui
membahas tentang bahwa sebanyak 74
pengetahuan diet cairan (82,2%) responden yang
dan nutrisi secara memiliki pengetahuan
umum, adapun secara baik tentang diet cairan
khusus yaitu dan nutrisi.
pengetahuan diet cairan
dan pengetahuan diet Tabel 2
nutrrisi, dan Distribusi Frekuensi
karakteristik yang Berdasarkan
berpengaruh seperti Pengetahuan Diet Cairan
pengetahuan diet cairan di Ruang Hemodialisa
berdasarkan lama RSUD Kabupaten
Indramayu Tahun 2017
menjalani hemodialisis
dan umur, pengetahuan Pengetahuan Frekuensi Persentase
diet cairan (F) (%)
diet nutrisi berdasarkan
Baik 73 81,1
lama menjalani Cukup 8 8,9
hemodialisis dan umur Kurang 9 10,0
disajikan dalam bentuk Total 90 100.0
table sebagai berikut:
Tabel 1 Berdasarkan tabel 2
Distribusi Frekuensi diketahui bahwa
Berdasarkan Pengetahuan Diet responden paling banyak
Cairan dan Nutrisi di Ruang yaitu sejumlah 73 (81,1%)
Hemodialisa RSUD yang memiliki
Kabupaten Indramayu Tahun pengetahuan baik tentang
2017 diet cairan.
Pengetahuan
Frekuensi Persentase
diet cairan
(F) (%)
dan nutrisi
Baik 74 82,2
Cukup 10 11,1
Kurang 6 6,7
Total 90 100.0
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Lama
Pengetahuan diet cairan
Jumlah
Berdasarkan HD
Baik Cukup Kurang
n % n % n % n %
Pengetahuan Diet <1 tahun 23 67,6 4 11,8 7 20,6 34 100
Nutrisi di Ruang 1-2 tahun 25 89,3 1 3,6 2 7,1 28 100
Hemodialisa RSUD ≥2 tahun 25 89,3 3 10,7 0 0 28 100
Jumlah 73 81,1 8 8,9 9 10 90 100
Kabupaten Indramayu
Tahun 2017 Umur
<20
1 100 0 0 0 0 1 100
tahun
20-40
Pengetahua
Frekuen Persentas 27 84,4 2 6,3 3 9,4 32 100
n diet tahun
≥40
si (F) e (%) 45 78,9 6 10,5 6 10,5 57 100
nutrisi
Baik 67 74,4 tahun
Cukup 16 17,8 Jumlah 73 81,1 8 8,9 9 10 90 100
Kurang 7 7,8
Total 90 100.0
Berdasarkan table
Berdasarkan table 4 diketahui dari 28
3 diketahui bahwa responden menjalani
responden paling banyak hemodialisis ≥ 2 tahun
yaitu sejumlah 67 diketahui sebanyak 25
(74,4%) yang memiliki (89,3%) responden
pengetahuan baik dengan pengetahuan diet
tentang diet nutrisi. cairan dalam kategori
baik. Diketahui dari 28
Tabel 4 responden menjalani
Distribusi Frekuensi hemodialisis 1-2 tahun
Pengetahuan Diet Cairan sebanyak 25 (89,3%)
pada Pasien GGK responden dengan
Berdasarkan Lama pengetahuan diet cairan
Hemodialisis dan Umur dalam kategori baik.
di Ruang Hemodialisa Diketahui dari 34
RSUD Kabupaten responden menjalani
Indramayu hemodialisis <
Tahun 2017 1 tahun sebanyak 23
(67,6%) responden
dengan pengetahuan diet
cairan dalam kategori
baik.
Diketahui dari 57
responden umur ≥ 40 Tabel 5
tahun sebanyak 45 Distribusi Frekuensi
(78,9%) responden Pengetahuan Diet Nutrisi
dengan pengetahuan pada Pasien GGK
diet cairan dalam Berdasarkan Lama
kategori baik. Diketahui Hemodialisis dan Umur
dari 32 responden umur di Ruang Hemodialisa
20-40 tahun diketahui RSUD Kabupaten
sebanyak 27 (84,4%) Indramayu
Tahun 2017
responden dengan Lama
Pengetahuan diet nutrisi
pengetahuan diet cairan Baik Cukup Kurang Jumlah
HD
n % n % n % n %
dalam kategori baik. <1
18 52,9 10 29,4 6 17,6 34 100
Sebanyak 1 responden tahun
umur < 20 tahun 1-2 22 78,6 5 17,9 1 3,6 28 100
sebanyak 1 (100%) tahun
≥2
27 96,4 1 3,6 0 0 28 100
responden dengan tahun
pengetahuan diet cairan Jumlah 67 74,4 16 17,8 7 7,8 90 100
Umur
dalam kategori baik.
<20 100 0 0 0 0 1 100
tahun 1
20-40 81,3 5 15,6 1 3,1 32 100
tahun 26
≥40 70,2 11 19,3 6 10,5 57 100
tahun 40
Jumlah 67 74,4 16 17,8 7 7,8 90 100

Berdasarkan tabel
5 diketahui dari 28
responden menjalani
hemodialisisis ≥ 2 tahun
sebanyak 27 (96,4%)
responden dengan
pengetahuan diet nutrisi
dalam kategori baik.
Diketahui dari 28
responden menjalani
hemodialisis 1-2 tahun
sebanyak 22 (78,6%)
responden dengan pengindraan terhadap
pengetahuan diet nutrisi suatu objek tertentu
dalam kategori baik. (Notoatmodjo, 2010).
Diketahui dari 34 Hasil penelitian
responden menjalani yang dilakukan pada 90
hemodialisis < 1 tahun responden mengenai
sebanyak 18 (52,9%) pengetahuan pasien
responden dengan diketahui bahwa
pengetahuan diet nutrisi pengetahuan pasien
dalam kategori baik. tentang diet cairan
Diketahui dari 57 sebagian besar 73
responden umur ≥ 40 (81,1%) responden
tahun diketahui memiliki pengetahuan
sebanyak 40 (70,2%) baik. Hal ini
responden dengan dikarenakan
pengetahuan diet nutrisi karakteristik responden
dalam kategori baik. yang ada di indramayu
Diketahui dari 32 semakin mengerti dan
responden umur 20-40 memiliki pengetahuan
tahun sebanyak 26 yang baik bisa dilihat
(81,3%) responden dari waktu/lamanya
dengan pengetahuan menjalani hemodialis
diet nutrisi dalam diketahui dari 28
kategori baik. Diketahui responden menjalani
dari 1 responden umur < hemodialisis ≥ 2 tahun
20 tahun sebanyak 1 diketahui sebanyak 25
(100%) responden (89,3%) responden
dengan pengetahuan dengan pengetahuan
diet nutrisi dalam diet cairan dalam
kategori baik. kategori baik. Sebanyak
28 responden menjalani
Pembahasan hemodialisis 1-2 tahun
Pengetahuan sebanyak 25 (89,3%)
merupakan hasil tahu responden dengan
dan ini terjadi setelah pengetahuan diet cairan
seseorang melakukan dalam kategori baik.
Sebanyak 34 responden
menjalani hemodialisis < sebagai wiraswasta
1 tahun sebanyak 23 sebanyak 39 responden
(67,6%) responden dari berbagai bidang,
dengan pengetahuan sehingga seseorang yang
diet cairan dalam memiliki pekerjaan akan
kategori baik. Hal memperoleh informasi
tersebut dikarenakan dari berbagai pihak,
semakin lama menjalani khususnya tentang
hemodialisa, semakin pengetahuan gagal ginjal
banyak mendapatkan kronik dan pantangan
edukasi dari perawat. yang harus dipatuhi.
Hal diatas Tingkat kematangan dan
menunjukkan hasil berpikir seseorang juga
penelitian ini sebagian bisa dipengaruhi oleh
besar responden pengalaman dan
mengerti tentang aturan informasi-informasi
diet cairan yang mana dalam kehidupan sehari-
seperti dalam hari, dan sesuai dengan
melakukan pembatasan pengalaman ketika
cairan dapat mengontrol pasien mematuhi
kenaikan berat badan, peraturan seperti
mengurangi sesak nafas mengonsumsi cairan
dan bengkak, responden sesuai dengan
juga mampu menghitung kebutuhan, maka
cairan yang boleh kondisi pasien pun akan
diminum yaitu sebanyak baik, berbeda jika pasien
jumlah urin ditambah telah melanggar aturan
dengan ± ½ liter, yang ada, maka
maupun tentang timbulah tanda dan
pemantauan berat gejala yang tidak kita
badan sebagai acuan inginkan seperti kondisi
diet cairan, juga pasien pasien yang akan
mengaku patuh semakin memburuk.
terhadap aturan diet Usia responden
cairan tersebut. diketahui dari 57
Mayoritas responden umur ≥ 40
responden yang bekerja tahun (Dewasa
menengah) sebanyak 45 pengetahuan dengan
(78,9%) responden kepatuhan diet pada
dengan pengetahuan pasien gagal ginjal
diet cairan dalam kronik yang dilakukan
kategori baik. Sebanyak hemodialisis regular di
32 responden umur 20- Rumah Sakit Darmo
40 tahun (Dewasa muda) Surabaya yaitu terdapat
diketahui sebanyak 27 usia, pendidikan,
(84,4%) responden pekerjaan. Usia
dengan pengetahuan responden sebagian
diet cairan dalam berusia 50 tahun. Usia
kategori baik. Sebanyak sangat berpengaruh
1 responden umur < 20 terhadap pengetahuan
tahun (Remaja) seseorang karena usia
sebanyak 1 (100%) yang sangat dewasa
responden dengan akan semakin banyak
pengetahuan diet cairan pengetahuan yang
dalam kategori baik, dimiliki. Hampir
usia sangat berpengaruh setengah responden
terhadap pengetahuan pekerja swasta dari
seseorang, karena pada berbagai bidang,
usia yang sangat dewasa sehingga seseorang yang
akan semakin banyak memiliki pekerjaan akan
pengetahuan yang memperoleh informasi
dimiliki dan memiliki dari berbagai pihak.
motivasi kuat Hampir setengahnya
keinginannya untuk responden
sembuh agar penyakit berpendidikan
mereka tidak berlanjut menengah. Pengetahuan
ke stadium yang lebih tidak hanya diperoleh
tinggi. dari pendidikan saja,
Faktor yang dapat akan tetapi pengalaman
mempengaruhi juga berperan penting
pengetahuan seseorang terhadap pengetahuan
menurut Sumilati & yang diperoleh
Soleha (2014) tentang seseorang.
hubungan tingkat
Nursalam (2001)
dalam Sumilati & Soleha hanya berasal dari
(2014) berpendapat lingkungan maupun
bahwa umumnya tingkat pendidikan tetapi
seseorang yang bekerja pengalaman mereka
cenderung mempunyai dalam menghadapi
pengetahuan yang realita kehidupan.
cukup baik daripada Beberapa faktor
yang tidak bekerja. Hal yang menyebabkan
ini disebabkan karena pengetahuan responden
orang dilingkungan kerja baik menurut Anita
merupakan sumber (2004) dalam Nastiti
informasi yang dapat (2015) antara lain
menambah pengetahuan adanya konseling
seseorang selain media kesehatan serta lama
elektronik.). Tidak dapat menjalani hemodialisa,
dipungkiri bahwa jika maka seseorang akan
seseorang tingkat bertambah wawasan
pendidikannya tinggi pengetahuan yang luas
maka semakin mudah terkait hemodialisa.
pula pengetahuan yang Pengetahuan yang lebih
dimiliki. Walaupun luas memungkinkan
pendidikan tidak tinggi pasien itu dapat
akan tetapi mempunyai mengontrol dirinya
pengalaman yang dalam mengatasi
banyak akan masalah yang dihadapi,
mempengaruhi lebih mempunyai rasa
pengetahuan itu sendiri. percaya tinggi,
Menurut Nursalam berpengalaman, dan
(2003) dalam Sumilati & mempunyai perkiraan
Soleha (2014) yang tepat bagaimana
berpendapat bahwa mengatasi kejadian serta
semakin bertambah usia mudah mengerti tentang
seseorang maka apa yang dianjurkan
pengetahuan mereka oleh petugas kesehatan,
bertambah karena juga akan mengurangi
pengetahuan bukan kecemasan sehingga
dapat membantu
individu tersebut dalam
membuat keputusan. pengetahuan pasien
Asupan cairan diketahui bahwa
penyakit gagal ginjal pengetahuan pasien
kronik harus tentang diet nutrisi
disesuaikan dengan sebagian besar 67
batas asupan cairan (74,4%) responden
yang sudah ditentukan, memiliki pengetahuan
rasa haus yang dialami baik. Pengetahuan yang
pasien menyebabkan baik dilihat dari
terjadinya fenomena penelitian ini hampir
kelebihan cairan pada seluruhnya responden
klien yang menjalani mengetahui tentang
terapi hemodialisis. makanan yang boleh
Berat badan harian dimakan antara lain
merupakan parameter telur, daging, ikan dan
penting yang dipantau, ayam, pasien
selain catatan yang mengetahui bahwa
akurat mengenai asupan jeroan (hati, usus, limpa)
dan keluaran. Rasa haus adalah makanan yang
akan muncul ketika perlu dihindari, bagitu
osmolalitas plasma 295 juga tempe dan tahu
mOsm/. Asupan cairan harus dibatasi, lalu
pada individu dewasa untuk mengonsumsi
berkisar 1500- buah dengan cara
3500ml/hari, sedangkan dipotong-potong lalu
haluaran cairannya dicuci dan direndam
adalah 2300 ml/hari. dengan air hangat.
Cairan dapat keluar dari Hal diatas
beberapa organ tubuh, menunjukkan karena
yaitu : kulit, paru-paru, karakteristik responden
pencernaan, ginjal kg yang ada di indramayu
(Mubarak & Chayatin, semakin mengerti dan
2008). memiliki pengetahuan
Hasil penelitian yang baik bisa dilihat
yang dilakukan pada 90 dari waktu/lamanya
responden mengenai menjalani hemodialisis
diketahui dari 28
responden menjalani
hemodialisisis ≥ 2 tahun
sebanyak 27 (96,4%) dalam kehidupan sehari-
responden dengan hari dan sesuai dengan
pengetahuan diet nutrisi pengalaman ketika
dalam kategori baik. pasien mematuhi
Diketahui dari 28 peraturan seperti
responden menjalani mengonsumsi makanan
hemodialisis 1-2 tahun sesuai dengan yang
sebanyak 22 (78,6%) dianjurkan, maka
responden dengan kondisi pasien pun akan
pengetahuan diet nutrisi baik, berbeda jika pasien
dalam kategori baik. telah melanggar aturan
Diketahui dari 34 yang ada, maka
responden menjalani timbulah tanda dan
hemodialisis < 1 tahun gejala yang tidak kita
sebanyak 18 (52,9%) inginkan seperti kondisi
responden dengan pasien yang akan
pengetahuan diet nutrisi semakin memburuk
dalam kategori baik, contohnya sesak ketika
dilihat dari lamanya memakan sayur dan
menjalani terapi buah yang banyak
hemodialisis mempunyai mengandung tinggi
pengaruh terhadap kalium, memakan jeroan
pengetahuan karena seperti hati, ampela,
semakin lamanya pasien usus yang mengandung
menjalani terapi tinggi purin yang akan
hemodialisis semakin semakin memperburuk
menambah informasi kondisi pasien.
dari tenaga medis Berdasarkan usia
maupun dari pasien lain. diketahui dari 57
Tingkat responden umur ≥ 40
kematangan dan berpikir tahun diketahui
seseorang juga sebanyak 40 (70,2%)
dipengaruhi oleh responden dengan
pengalaman dan pengetahuan diet nutrisi
informasi-informasi dalam kategori baik.
Diketahui dari 32
responden umur 20-40
tahun sebanyak 26 Sukoharjo menunjukan
(81,3%) responden bahwa dari 31
dengan pengetahuan responden diketahui
diet nutrisi dalam sebagian besar
kategori baik. Diketahui responden memiliki
dari 1 responden umur < pengetahuan baik
20 tahun sebanyak 1 dengan asupan protein
(100%) responden sebesar (58,06%) hal
dengan pengetahuan tersebut sehingga pasien
diet nutrisi dalam dapat mencegah
kategori baik. Hal ini terjadinya komplikasi
karena usia sangat yang disebabkan oleh
berpengaruh terhadap asupan yang
pengetahuan seseorang, dikonsumsi. Hasil
karena pada usia yang penelitian lain yang
sangat dewasa akan dilakukan oleh Nastiti
semakin banyak (2015) tentang
pengetahuan yang hubungan tingkat
dimiliki dan memiliki pendidikan dan
motivasi kuat pengetahuan gizi
keinginannya untuk terhadap asupan kalium
sembuh agar penyakit pada pasien gagal ginjal
mereka tidak berlanjut kronik yang menjalani
ke stadium yang lebih hemodialisa rawat jalan
tinggi. di RSUD Sukoharjo
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
Sitiaga (2015) tentang sebagian besar
hubungan tingkat pengetahuan responden
pendidikan, dengan asupan kalium
pengetahuan dan dalam kategori baik
dukungan keluarga sebesar (42%), hal ini
denganasupan protein dikarenakan semakin
pasien gagal ginjal tinggi pendidikan dan
kronik (GGK) yang pengetahuan gizi maka
menjalani hemodialisa semakin rendah asupan
(HD) rawat jalan di kalium yang dikonsumsi.
RSUD Kabupaten
Tujuan terapi diet
dan intervensi nutrisi SIMPULAN
pada pasien yang Berdasarkan hasil
dilakukan hemodialisis penelitian tentang
antara lain : untuk pengetahuan pasien
mencapai dan menjaga tentang diet cairan dan
status nutrisi yang baik, nutrisi pada pasien gagal
untuk mencegah atau ginjal kronik (GGK) di
memperlambat penyakit ruang hemodialisa RSUD
kardiovaskuler, Kabupaten Indramayu
cerebrovaskuler dan tahun 2017, dapat
penyakit vaskuler disimpulkan sebagai
perifer, untuk mencegah berikut :
atau menangani
hiperparatiroidisme dan 1. Gambaran
bentuk-bentuk lain dari pengetahuan pasien
osteodystrophy ginjal tentang diet
dan untuk mencegah cairan dan
atau memperbaiki nutrisi pada
keracunan uremik dan pasien gagal ginjal
gangguan metabolik lain, kronik (GGK) di ruang
yang dipengaruhi hemodialisa RSUD
nutrisi, yang terjadi pada Kabupaten Indramayu
gagal ginjal dan tidak tahun 2017 sebanyak
dapat teratasi secara 74 (82,2%) responden
adekuat dengan yang memiliki
hemodialisis. Agar pengetahuan baik.
tujuan dan keinginan 2. Gambaran
tercapai, sangat penting pengetahuan pasien
untuk dilakukan tentang diet cairan
pendidikan kesehatan pada pasien gagal
tentang prinsip-prinsip ginjal kronik (GGK) di
terapi diet dan targetnya ruang hemodialisa
(Cahyaningsih, 2011). RSUD Kabupaten
Indramayu tahun
2017 sebanyak 73
(81,1%) yang memiliki
pengetahuan baik.
3. Gambaran
pengetahuan pasien tenaga perawat,
tentang diet nutrisi diharapkan
pada pasien gagal memasukan teori
ginjal kronik (GGK) di pengetahuan dan
ruang hemodialisa konsep diet pada
RSUD Kabupaten
pasien gagal ginjal
Indramayu tahun
2017 sebanyak 67 kronik lebih di
(74,4%) yang memiliki pertegaskan untuk
pengetahuan baik. meningkatkan
kompetensi dalam
SARAN hal komunikasi
Berdasarkan hasil terapeutik terkait
penelitian dan
pengetahuan diet
kesimpulan yang telah
diperoleh, maka pada pasien gagal
diajukan saran-saran ginjal kronik.
sebagai berikut : 3. Bagi tempat
1. Bagi Institusi penelitian, Sebagai
Pelayanan Kesehatan, bahan masukan
diharapkan perawat dalam meningkatkan
dapat memodifikasi
mutu pelayanan
penyampaian informasi
terhadap pasien
kesehatan melalui
media dan metode
gagal ginjal kronik.
yang menarik 4. Bagi peneliti, untuk
mengenai pembatasan menambah wawasan
asupan cairan dan dan pengetahuan
nutrisi. peneliti tentang
2. Bagi institusi Pengetahuan Pasien
pendidikan, Saran tentang Diet Cairan
untuk institusi dan Nutrisi pada
pendidikan yang pasien Gagal Ginjal
akan mencetak Kronik (GGK) di
Ruang Hemodialisa
RSUD Kabupaten Pukul 11.00 WIB).
Indramayu. Riset Kesehatan Dasar. 2013.
5. Bagi penelitian Laporan
selanjutnya, hasil
penelitian ini dapat
digunakan sebagai
data dalam
mengembangkan
penelitian
selanjutnya yaitu
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan diet
cairan dan nutrisi.

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S. C. & Bare,
B. G. 2008.
Brunner
and
Suddarth’s
Texbook Of Medical
Surgical

Nursing. Lippincott;
Philadelphia.
World Health
Organization
(WHO). 2016.
Gagal

Ginjal Kronik.
(Diakses pada
Tanggal 16
Desember 2016
Nasional N. 2014.
Riskesdas 2013. Gambaran
Dari Kepatuhan
http://litb Terhadap
ang.dep Anjuran
kes.go.id. Medis pada Pasien
(Diakses Gagal
pada Ginjal
Terminal yang
Tanggal 10 Menjalani Terapi
Februari 2017 Hemodialisa
Pukul 17.00 WIB). di Kota
Indonesia Renal Medan.
Registry Universitas
(IRR). Sumatera Utara.
(Diakses pada
2014. 7th
Report Of
Indonesia Renal
Registry 2011.
(Diakses pada
Tanggal 15
Desember 2016.
Pukul 14.00 WIB).
Muttaqin, A. &
Sari, K.
2011. Asuhan
Keperawat
an
Gangguan
Sistem
Perkemiha
n.
Jakarta :
Salemba
Medika.
Marantika,

Devi, P,
Tanggal 8 Juni
2017 Pukul 16.00 pada Pasien Gagal
WIB). Ginjal Kronik yang
Rahardjo, J. P., Susalit, Menjalani
E., & Suhardjono. Hemodialisa Rawat
2009. Dalam Jalan di RSUD
Sodoyo, Aru W., Sukoharjo.
Setiyohadi, B., Mubarak, W. I &
Alwi, I., K, Chayatin, N. 2008.
Simardibrata M., & Buku Ajar
Setiadi, S (Eds.). Kebutuhan Dasar
2006. Buku Ajar Manusia: Teori dan
Ilmu Penyakit Aplikasi Dalam
Dalam Jilid II Edisi Praktik. Jakarta:
V. Jakarta: Interna EGC.
Publishing. Sitiaga. 2015. Hubungan
Notoatmodjo. 2010. Tingkat
Metode Penelitian Pendidikan,
Kesehatan. Pengetahuan, dan
Jakarta : Rineka Dukungan
Cipta. Keluarga dengan
Sumilati & Soleha. 2014. Asupan Protein
Hubungan Tingkat Pasien Gagal
Pengetahuan Ginjal Kronik
dengan Kepatuhan (GGK) yang
Diet pada Menjalani
Pasien Gagal Hemodialisa (HD)
Ginjal Kronik yang Rawat Jalan di
dilakukan RSUD Kabupaten
Hemodialisis Sukoharjo.
Regular di Rumah Cahyaningsih, D Niken.
Sakit Darmo 2011. Panduan
Surabaya. Praktis Perawatan
Nastiti. 2015. Hubungan Gagal Ginjal.
Tingkat Pendidikan Mitra. Yogyakarta:
dan Pengetahuan Cendekia Press
Gizi Terhadap Kusnul, Z., & Munir, Z.
Asupan Kalium (2012). Efek
pemberian jus
mentimun terhadap
penurunan tekanan
darah. PROSIDING
Seminar Nasional,
1(2).
Munir, Z. (2019).
EFFECT OF
LOWERING THE
WATERMELON
JUICE BLOOD
PRESSURE ON
HYPERTENSION.
Jurnal Ilmiah STIKES
Citra Delima Bangka
Belitung, 3(2), 10–14.

You might also like