You are on page 1of 9

NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal.

72-80)

HUBUNGAN INTAKE CAIRAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN


GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA

Fitri Mailania, Ginza Johandaa


a
STIKes YPAK Padang, Jln. S.Parman No. 120 Lolong Padang, 25137, Indonesia
e-mail korespondensi : fitri_mailani@ymail.com

Abstract
Excessive fluid intake in patients with chronic kidney failure will cause complications that lead to death. This
study aims to determine the relationship between fluid intake and blood pressure in patients with chronic renal
failure undergoing hemodialysis at Rs. Tk III Dr. Reksodiwiryo Padang. This type of research was descriptive
correlation, with a sample of 49 respondents taken by consecutive sampling technique. Data collection and
research was carried out on March 15 to July 4, 2018. The method of collecting data with observation sheets
and questionnaires. Univariate analysis was carried out by presenting data in the form of the mean, standard
deviation, minimum, and maximum while bivariate analysis used a correlation test with Rank Spearman. The
results of the univariate study of Sistole Blood Pressure from 49 patients obtained a minimum value of 0 mmHg,
and the maximum value was 60 mmHg, the standard deviation was 12.69, the mean value was 16.33 mmHg.
Whereas in the Diastole Blood Pressure the minimum value is -20mmHg (reduced by 20mmHg), and the
maximum value is 30, the mean value is 9.18 mmHg. The fluid intake minimum value is 825.7 ml, maximum is
2216.7 ml, and mean is 882 ml. Bivariate results showed that there was a relationship between fluid intake and
systolic blood pressure (p = 0.032) and diastolic blood pressure (p = 0, 013). It is hoped that collaboration
between patients, families and nurses in monitoring the patient's fluid intake to prevent complications due to
fluid buildup.

Keywords: Hemodialysis, fluid intake, blood pressure

Abstrak
Intake cairan yang berlebih pada pasien gagal ginjal kronik akan menyebabkan komplikasi yang berujung kepada
kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intake cairan dengan tekanan darah pada pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rs. Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif korelasi, dengan sampel sebanyak 49 responden yang diambil dengan teknik consecutive
sampling. Pengumpulan data dan Penelitian dilakukan pada bulan 15 Maret sampai 4 Juli 2018. Cara
pengumpulan data dengan lembar observasi dan kuisioner. Analisis univariat dilakukan dengan menyajikan data
dalam bentuk mean, standar deviasi,minimum,dan maksimum sedangkan analisis bivariat menggunakan uji
korelasi dengan Rank Spearman’s. Hasil penelitian univariat Tekanan Darah Sistole dari 49 pasien didapatkan
nilai minimum adalah 0 mmHg, dan nilai maksimum adalah 60 mmHg, standar deviasi adalah 12,69, nilai mean
16,33 mmHg. Sedangkan pada Tekanan Darah Diastole nilai minimum adalah -20mmHg (berkurang 20mmHg),
dan nilai maksimum adalah 30 mmHg, nilai mean 9,18 mmHg. Intake cairan nilai minimum 825,7 ml , maksimum
2216,7 ml, dan mean 882 ml . Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan intake cairan dengan tekanan
darah sistole (p=0,032) dan diastole (p=0, 013). Diharapkan kerjasama antara pasien, keluarga dan perawat
dalam pemantauan intake cairan pasien untuk mencegah komplikasi akibat penumpukan cairan.

Kata Kunci : hemodialisa, intake cairan, tekanan darah.

PENDAHULUAN lelah dan lemas sehingga kualitas hidup


Gagal ginjal Kronik (GGK) adalah pasien menurun (Smeltzer & Bare, 2008).
suatu sindroma klinik yang disebabkan Badan Kesehatan Dunia atau
oleh penurunan fungsi ginjal yang bersifat World Health Organization (WHO)
menahun, berlangsung progresif dan menyebutkan pertumbuhan penderita gagal
irreversible. Kerusakan ginjal ini ginjal pada tahun 2013 telah meningkat
mengakibatkan masalah pada kemampuan 50% dari tahun sebelumnya. Menurut
dan kekuatan tubuh yang menyebabkan National Kidney Foundation tahun 2015,
aktivitas kerja terganggu, tubuh jadi mudah 10% penduduk didunia menderita Gagal
Ginjal Kronik (GGK) dan terdapat 2 juta
Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 72
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

penderita GGK yang melakukan terapi tersebut. Perilaku pembatasan intake cairan
pengganti ginjal berupa dialisis dan yaitu menjaga intake natrium, kalium,
transplantasi ginjal. Sedangkan 1 juta fosfor, dan protein, serta jumlah cairan
penderita meninggal setiap tahun karena yang diminum dan makanan yang
tidak mempunyai akses untuk pengobatan. mengandung banyak air. Namun,
Menurut United States Data System kemampuan perawatan mandiri
(USRDS) tahun 2014, penduduk Amerika pengelolaan cairan pada pasien GGK yang
yang terdiagnosa GGK dai stage 1-5 menjalani HD masih rendah. Pasien
sebanyak 14,8% dari seluruh penduduk merasa tidak sanggup membatasi
Amerika. Mortalitas pasien GGK minumnya, salah satunya adalah pasien
penduduk Amerika yang menjalani susah melakukan penggunaan es batu
pengobatan adalah 111,2 per 1000 pasien sebagai pengganti air untuk mengurangi
dalam setahun. Sedangkan pada tahap End rasa haus (Haryono, 2013). Pembatasan
Stage Renal Disease (ESRD) adalah cairan sering kali sulit dilakukan oleh
sebanyak 120.688 orang (National Kidney pasien, terutama jika mereka
Foundation, 2016 dalam Soraya 2017). mengkonsumsi obat-obatan yang membuat
Berdasarkan Data Riset Kesehatan membran mukosa kering seperti diuretik.
Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013, Karena obat tersebut akan menyebabkan
penderita GGK di Indonesia mencapai rasa haus yang berakibat adanya respon
0,2% dari seluruh penyakit di Indonesia. untuk minum (Potter & Perry, 2008).
Selain itu, GGK di Indonesia menempati Faktor-faktor yang mempengaruhi
urutan kedua setelah penyakit jantung, kepatuhan pembatasan asupan cairan pada
dengan pertumbuhan hampir 100% dalam pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
kurun waktu 2014-2015. (Riskesdas, 2013 hemodialisa adalah pengetahuan,
dalam Soraya 2017). dukungan keluarga dan Interdyalitic
Menurut data dari Perhimpunan Weight Gain (IDWG). Menurut Hadi &
Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) tahun Wantonoro (2015) terdapat hubungan
2014, jumlah pasien yang harus menjalani antara lama menjalani hemodialisis dengan
Hemodialisis (HD) di Indonesia adalah kepatuhan pembatasan cairan pada pasien
17.192 dan pasien aktif yang masih gagal ginjal kronik di RS PKU
menjalani terapi HD pada tahun 2014 Muhamadiyah unit II Yogyakarta.
adalah 11.689. Sedangkan prevalensi gagal Menurut Lolyta (2011) faktor yang
ginjal kronik di Provinsi Sumatera Barat mempengaruhi tekanan darah hemodialisis
0,2% dari penduduk dari pasien gagal pada pasien gagal ginjal kronik di RS
ginjal kronis di Indonesia, yang mencakup Telogorejo Semarang adalah riwayat
pasien mengalami pengobatan, terapi keluarga,diet, dan Interdyalitic Weight
penggantian ginjal, dialysis peritonial dan Gain (IDWG). Menurut Istanti (2014)
Hemodialisis pada tahun 2013 (Dinkes, IDWG berhubungan sangat erat dengan
2013). Berdasarkan hasil data rekam medis masukan cairan pada pasien gagal ginjal.
keperawatan ruangan unit hemodialisa Hal ini dibuktikan melalui penelitian
Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Osharandi dkk (2013) bahwa pendidikan
Padang tahun 2017 didapatkan prevalensi kesehatan terkait asupan cairan pada
pasien Gagal Ginjal Kronik tahun 2017 kelompok kecil pasien yang menjalani
tercatat sebanyak 487 pasien. April 2018 hemodialisa dapat menurunkan berat badan
terdapat 49 pasien. interdialitik dan tekanan darah sistole.
Menjaga intake cairan pada tubuh Hasil penelitian Fatmawati, I (2016)
pasien Hemodialisis (HD) dapat dilihat menyatakan bahwa 100% pasien
dari perilaku pembatasan cairan pasien mengalami perubahan tekanan darah
Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 73
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

sistole dan 74,2% pasien mengalami bulan April sebanyak 49 pasien. Teknik
perubahan tekanan darah diastole pada pengambilan sampel yaitu consecutive
pasien Gagal Ginjal Kronik yang sampling.
menjalani Hemodialisa di RSUD Pengambilan data diawali dengan
Sukoharjo. peneliti memilih responden dengan kriteria
Berdasarkan hasil penelitian yang kesadaran compos mentis, sedang
dilakukan oleh Mailani (2014) di RSUD menjalani terapi hemodialisis dua kali
dr.Pirngadi dan RSUP Haji Adam Malik seminggu. Selanjutnya memberikan lembar
Medan tahun 2014 menunjukkan bahwa observasi dan pemberian gelas ukur
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani (satuan ml) untuk mengukur intake cairan
hemodialisa mengalami penambahan berat selama 2 hari setelah hemodialisis
badan adalah 3,97% (rentang 0,45%- dilakukan. Sekaligus dilakukan
8,19%). Rata-rata penambahan berat badan pengukuran tekanan darah dengan
interdialisis responden termasuk kategori menggunakan sphygmomanometer air
berat karena >3,9%. Hasil penelitian raksa pada saat post hemodilisis dan pre
Fatmawati, I (2016) mengenai hubungan hemodialisis berikutnya lalu dicatat
asupan natrium dengan tekanan darah dilembar observasi. Data dianalisis
pasien GGK menunjukkan bahwa tidak menggunakan analisis univariat berupa
ada hubungan asupan natrium dengan nilai mean, standar deviasi, minimum dan
tekanan darah pasien. maksimum. Sedangkan analisis bivariat uji
Berdasarkan survey awal yang non parametrik yaitu uji korelasi
dilakukan di Rumah Sakit Tk. III Dr. spearman.
Reksodiwiryo terhadap 10 Pasien
didapatkan hasil bahwa 8 responden HASIL PENELITIAN
mengalami peningkatan tekanan darah Analisa Univariat
dibandingkan dengan post Hemodialisa a. Karakteristik responden
yang lalu sedangkan 2 diantaranya tidak Dari 49 pasien hasil penelitian
mengalami peningkatan tekanan darah. karakteristik responden didapatkan bahwa
Berdasarkan banyak nya fenomena yang mayoritas rata-rata pasien berusia 36-45
ditemukan dan penelitian terdahulu yang tahun yaitu 23 pasien (46,9%), mayoritas
dilakukan maka peneliti tertarik melakukan berjenis kelamin laki-laki yaitu 25 orang
penelitian tentang intake cairan dan (51,02 %), Mayoritas pekerjaan terbanyak
tekanan darah pasien GGK. Adapun tujuan adalah IRT dengan 14 pasien (28,5%),
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Mayoritas pendidikan terakhir pasien
hubungan intake cairan dengan tekanan adalah sekolah menengah yaitu 29 pasien
darah pada pasien gagal ginjal kronik yang (59,1%, mayoritas lama menjalankan HD
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Tk. >3 bulan sebanyak 42 pasien (85,71%),
III Reksodiwiryo Padang tahun 2018. mayoritas berat badan (BB) yang terjadi
dengan rata-rata berat badan 40-50 kg
METODE PENELITIAN sebanyak 20 pasien (40,8%).
Penelitian menggunakan desain b. Tekanan Darah Sistole dan Diastole
deskriptif korelasi, yang dilakukan di Tabel 1. Gambaran perubahan tekanan
Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo darah sistole dan diastole pasien gagal
Padang di unit Hemodialisa. Waktu ginjal kronik yang menjalani
pengambilan data dan penelitian dilakukan hemodialisa
mulai pada tanggal 15 Maret sampai 4 Juli
2018. Populasi dari penelitian ini yaitu Variabel N Min Maks Std Mean
diambil dari 1 bulan terakhir yaitu pada Devia

Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 74


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

si Tabel 3. Distribusi Responden


berdasarkan Kategori Perubahan
Sistole 49 0 60 12.69 16.33
Tekanan Darah Diastole
Diastole 49 -20 30 11.87 9.18
Tekanan Darah Jumlah Persentase
diastole (%)
Berdasarkan table 1 dapat dilihat
Perubahan + 34 69
pada perubahan Tekanan Darah Sistole
dari 49 pasien didapatkan nilai minimum Perubahan - 15 31
adalah 0mmHg, dan nilai maksimum Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa 34
adalah 60mmHg, standar deviasi adalah responden mengalami peningkatan tekanan
12.69mmHg, nilai mean 16,33mmHg. darah diastole dan 15 responden tidak
Sedangkan perubahan pada Tekanan Darah mengalami perubahan tekanan darah
Diastole dari 49 pasien didapatkan nilai diastole atau terjadi penurunan tekanan
minimum adalah -20mmHg, dan nilai darah diastole.
maksimum adalah 30mmHg, standar
deviasi adalah 11.87mmHg dan nilai mean c. Intake Cairan
9.18mmHg. Tabel 4.`Gambaran Intake Cairan Pada
Data perubahan tekanan darah Pasien Gagal Ginjal
sistole/ diastole kemudian dikategorikan Variabel N Mean Std Min Mak
menjadi dua yaitu berubah + (jika deviasi
terdapat peningkatan nilai Intake
sistole/diastole responden dari pasca Makan/minum 1878,1 296,4 1375 2800
Obat-obatan 49 0,96 1,7 0 7
hemodialisis, dimana tekanan darah Air metabolism
285,7 42,943 202 375
diukur kembali sebelum menjalani
hemodialisis pada periode berikutnya), Rata-rata 49 882 3475 825.7 2216.
Intake 6
dan yang kedua berubah – (jika nilai
sistole/diastole konstan atau terdapat
penurunan nilai sistole/diastole responden Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat
pasca hemodialisis, dimana tekanan darah bahwa intake cairan dari 49 pasien seperti
diukur kembali sebelum menjalani intake makan/minum didapatkan nilai
hemodialisis pada periode berikutnya). mean adalah 1878,1, standar deviasi
Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi adalah 296,4, nilai minimum adalah 1375,
responden berdasarkan perubahan tekanan dan nilai maksimum adalah 2800. Intake
darah sistole dan diastole. cairan obat-obatan/infuse didapatkan nilai
mean adalah 0,96, standar deviasi adalah
Tabel 2. Distribusi Responden 1,7, nilai minimum adalah 0, dan nilai
berdasarkan Kategori Perubahan maksimum adalah 7. Intake cairan air
Tekanan Darah Sistole. metabolisme didapatkan nilai mean adalah
Tekanan Jumlah Persentase 285,7, standar deviasi adalah 42,9, nilai
Darah Sistole (%) minimum adalah 202, dan nilai maksimum
Perubahan + 45 92 adalah 375. Sedangkan rata-rata intake
Perubahan - 4 8 nilai mean 2216.6, nilai standar deviasi
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa 45 825.7, nilai minimum 882 dan nilai
maksimum 3475 (semua perhitungan intake
responden mengalami peningkatan tekanan
darah sistole dan 4 responden tidak dalam mililiter (ml).
mengalami perubahan tekanan darah
sistole atau terjadi penurunan tekanan Analisa Bivariat
darah sistole. Hubungan Intake Cairan Dengan
Tekanan Darah (Sistole dan diastole)
Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 75
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

Untuk melihat korelasi antara intake Peningkatan tekanan darah sistole


cairan dan tekanan darah (Sistole dan maupun diastole akibat Gagal Ginjal
diastole) dilakukan uji spearman tes. Kronik dikarenakan penurunan aliran
darah ke ginjal serta Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG) yang berkurang
sehingga meningkatkan sistem Renin
Angiotensin Aldosteron (RAA). Sel
apartus jukstaglomerulus mensekresi
Tabel 5 Nilai Spearman Test Untuk enzim renin yang dapat merubah
Melihat Hubungan Intake Cairan angiotensinogen yang berasal dari hati
Dengan Peningkatan Tekanan Darah menjadi Angiotensin I kemudian diubah
Sistole menjadi Angiotensin II oleh Angiotensin
Converting Enzyme (ACE). Angiotensin
Variabel Mean SD P value II dapat menyebabkan vasokontriksi
Intake Cairan 882 3475 p=0,032 pembuluh darah tepi dan menyebabkan
Tekanan 16.33 1269 peningkatan tekanan darah (Cianci et al,
darah sistole 2009).
*uji rank spearman Angiotensin II juga merangsang
aldosteron yang dapat meningkatkan
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat hasil retensi air dan natrium (Na) di tubulus
uji spearman test hubungan intake cairan ginjal dan menyebabkan tekanan darah
dengan peningkatan tekanan darah sistole meningkat. Pasien Gagal Ginjal Kronik
nilai p=0,032 (nilai p <0.5) maka dapat juga mengalami hipervolemia akibat
disimpulkan adanya hubungan intake retensi air dan natrium sehingga terjadi
cairan dengan tekanan darah sistole. peningkatan reabsorbsi natrium di duktus
koligentes karena adanya resistensi relatif
Tabel 6 Nilai Spearman Test Untuk terhadap hormon natriuretik peptida dan
Melihat Hubungan Intake Cairan peningkatan aktivitas pompa Na-K-
Dengan Peningkatan Tekanan Darah ATPase di duktus koligentes yang
Diastole mengakibatkan curah jantung meningkat
sehingga menyebabkan peningkatan
Variabel Mean SD P value tekanan darah. Peningkatan aktivitas
Intake Cairan 882 3475 p=0,013 aldosteron dapat memperberat
Tekanan 9.18 11,87 hipervolemia yang terjadi (Cianci et al,
darah 2009).
Diastole Hasil penelitian ini menunjukkan
*uji rank spearman bahwa secara umum akan terjadinya
peningkatan tekanan darah pada pasien
Berdasarkan tabel 6 didapat hasil uji setelah mengalami gagal ginjal kronik.
spearman test hubungan intake cairan Hal ini sama dengan penelitian Ferdi, R
dengan peningkatan tekanan darah diastole (2015) dengan judul Perubahan Tekanan
nilai p=0.013, maka dapat disimpulkan Darah Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
adanya hubungan antara intake cairan Sebelum Dan Setelah Menjalani Tindakan
dengan peningkatan tekanan darah Hemodialisis Di Ruang Hemodialisa
diastole. RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja
menyatakan bahwa tekanan darah pasien
PEMBAHASAN gagal ginjal kronis sebelum dilakukan
Tekanan Darah hemodialisis (pre test) nilai rerata sistole
Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 76
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

adalah 139.74 mmHg sedangkan nilai Kepatuhan merupakan bagian terpenting


rerata diastole adalah 80,51 mmHg. Dan untuk mengontrol masukan cairan pada
perubahan tekanan darah pasien gagal pasien yang menjalani hemodialisis,
ginjal kronis setelah dilakukan tindakan penelitian yang dilakukan oleh Marantika
hemodialisis (post test) nilai rerata tekanan (2014) untuk melihat gambaran kepatuhan
darah sistole 155,90 mmHg sedangkan pasien yang menjalani hemodialisis di
diastole 81,28 mmHg. RSUP Haji Adam Malik Medan
Hasil penelitian ini juga sejalan menyatakan bahwa jumlah pasien yang
dengan penelitian Fatmawati, I (2016) tidak mematuhi anjuran lebih banyak
menunjukkan bahwa 100% pasien dibandingkan dengan pasien yang
mengalami perubahan tekanan darah mematuhi anjuran medis.
sistole dan 74,2% pasien mengalami Jenis kelamin akan mempengaruhi
perubahan tekanan darah diastole. cairan dan berat badan seseorang karena
Intake cairan perbedaan komposisi tubuh, tubuh laki-laki
Rata-rata intake cairan pasien yang terdiri dari 55% air sedangkan
adalah 2216.6 ml, nilai standar deviasi perempuan terdiri dari 47% air (Guyton,
825.7, nilai minimum 882 ml dan nilai 2006). Hal yang sama juga diungkapkan
maksimum 3475 ml. Hasil penelitian oleh Igbokwe dan Obika (2007) dalam
Lopez-Gomez (2005) menunjukkan bahwa penelitiannya yang menyatakan bahwa
untuk mengurangi komplikasi akibat laki-laki kurang dapat mengontrol rasa
penyakit ginjal kronik, berat badan haus, dan rasa haus laki-laki cenderung
interdialisis pasien tidak boleh lebih dari lebih tinggi jika dibandingkan oleh
3,5-4% berat badan kering. perempuan, dikarenakan kebutuhan cairan
Hasil penelitian menunjukkan yang lebih tinggi pada laki-laki dan
bahwa angka intake cairan dari konsumsi komposisi air yang lebih tinggi.
makanan dan minuman yang paling tinggi Asupan cairan harian yang
yaitu rata-rata 882ml/ 24 jam. Hal ini dianjurkan pada pasien yang menjalani
dikarenakan respoden tidak mampu hemodialisis adalah dibatasi hanya
mengatasi rasa haus dan keinginan untuk sebanyak insensible water losses ditambah
minum. Pemahaman dan kemampuan jumlah urin (Smeltzer & Bare, 2008). Rasa
pasien untuk mengatur pemasukan cairan haus juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca
yang mendekati kebutuhan cairan tubuh (Sarkar et al, 2006).
diperlukan untuk menghindari akibat Hubungan Intake Cairan dengan
kelebihan cairan. Banyak cairan yang tekanan darah pasien Gagal Ginjal
dikonsumsi oleh pasien kadang kala bukan Kronik yang menjalani Hemodialisa
karena rasa haus tetapi untuk membantu Hasil penelitian menunjukkan adanya
pasien dalam menelan makanan atau hubungan intake cairan dengan tekanan
menelan obat (Abuelo, 1999). darah pasien Gagal Ginjal Kronik yang
Beberapa faktor spesifik yang menjalanini hemodialisa, baik itu tekanan
mempengaruhi penambahan berat badan darah sistole maupun diastole. Terjadinya
interdialisis antara lain faktor dari pasien perubahan tekanan darah tersebut
itu sendiri dan beberapa faktor psikososial cenderung berubah positif (+) yang artinya
antara lain faktor demografi, masukan terjadi peningkatan tekanan darah pada
cairan, rasa haus, social support, self periode dialisis. Tekanan darah responden
efficacy dan stress (Sonnier, 2000). ketika diukur sebelum melakukan
Kelebihan cairan tubuh yang terjadi hemodialisis cenderung meningkat
pada pasien juga sangat terkait dengan dibandingkan dengan tekanan darah pasca
kepatuhan pasien hemodialisis itu sendiri. hemodialisis pada periode sebelumnya.
Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 77
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

Hal ini bisa disebabkan banyak hal salah Muthalib (2008) pasien dengan pemberian
satu nya adalah intake cairan yang satu jenis obat tidak dapat
berlebihan pada periode dialisis. mengendalikan tekanan darah sehingga
Penelitian yang dilakukan oleh Istanti ditambahkan obat antihipertensi dari
(2014) menunjukkan bahwa adanya golongan lain.
hubungan antara intake cairan dengan Upaya yang harus diperhatikan dan
interdialityc weight gain (IDWG) Pada tindakan utama untuk membatasi intake
pasien Gagal Ginjal Kronik. Kondisi berat cairan, adalah memonitoring dan
badan yang menggambarkan status cairan memantau masukan cairan pada pasien
pasien yaitu, menjadi salah satu faktor yang menjalani hemodialisa dan
pada komplikasi hemodialisis. Semakin melakukan pembatasan asupan cairan. Jika
tinggi berat badan interdialisis maka tidak dilakukan maka bisa menjadi salah
semakin tinggi pula tekanan darah sistole satu pemicu terjadinya perubahan tekanan
yang berpengaruh pada kejadian darah sistole/diastole.
hipertensi. Selain itu, pasien dengan Dalam melaksanakan penelitian ini,
kenaikan berat badan interdialisis ≥ 8% ada beberapa keterbatasan dari peneliti
mempunyai risiko 2,75 kali lebih besar yaitu tidak diukurnya output cairan
mengalami perubahan tekanan darah ke responden. Sementara output cairan akan
arah hipotensi. mempengaruhi jumlah cairan yang tertahan
Hasil penelitian ini sama dengan di dalam tubuh responden. Untuk itu
penelitian Ferdi, R. (2015) menyatakan disarankan untuk peneliti selanjutnya
bahwa ada pengaruh tindakan hemodialisis menghitung intake dan output cairan
terhadap perubahan tekanan darah pasien responden sehingga balance cairan
gagal ginjal kronis sebelum diberikan responden dapat diukur dengan baik.
tindakan hemodialisis (pre test dan setelah
diberikan hemodialisis (post test) terutama SIMPULAN DAN SARAN
perubahan pada tekanan darah sistole. Dari penelitian diatas diketahui bahwa
Penelitian ini sedikit berbeda dengan adanya perubahan tekanan darah pada
penelitian yang dilakukan oleh Atsna pasien yang menjalani hemodialisis dan
(2016) dengan judul Hubungan Tingkat mayoritas perubahan bersifat positif/
Kepatuhan Pengaturan Masukan Cairan meningkat baik tekanan darah sistole
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien maupun diastole. Dan terdapatnya
Gagal Ginjal Kronis Yang menjalani hubungan intake cairan dengan
Hemodialisis dimana hasil penelitian peningkatan tekanan darah sistole dan
didapatka bahwa tidak terdapat hubungan diastole.
antara kepatuhan manajemen masukan Diharapkan hasil penelitian ini
cairan terhadap tekanan darah pada pasien menjadi evidence based bagi perawat
gagal ginjal kronik yang menjalani untuk membuat intervensi keperawatan
hemodialisis di RS PKU Muhamadiyah pada pasien yang menjalani hemodialisa.
unit II Kota Yogyakarta. Hal ini Untuk peneliti selanjutnya diharapkan
dikarenakan banyak faktor yang dapat menghitung intake cairan dengan
menyebabkan perubahan tekanan darah dibarengi perhitungan output pasien,
pada pasien gagal ginjal kronik salah sehingga balance cairan dapat terukur.
satunya adalah penggunaan obat. Obat
antihipertensi menjaga tekanan darah UCAPAN TERIMA KASIH
sehingga mampu menghambat terjadinya Terima kasih peneliti ucapkan
perkembangan dari kerusakan ginjal lebih kepada seluruh staf dan karyawan RS
lanjut. Menurut penelitian Darnindro dan Tingkat III Reksodiwiryo Padang
Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 78
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

khususnya kepada perawat di unit cairan terhadap tekanan darah


hemodialisa. pada pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani hemodialisa di RS
DAFTAR PUSTAKA PKU Muhamadiyah Unit II Kota
Abuelo, J. G. (1998). Large Interdialytic Yogyakarta.
Weight Gain: Cause, Ferdi, R. (2015). Perubahan Tekanan
Consequences, and Corrective Darah Pada Pasien Gagal Ginjal
Measures. Seminar in Dialysis. 11 Kronis Sebelum Dan Setelah
(01). 25-32. Menjalani Tindakan Hemodialisis
American kidney Foundation. Di Ruang Hemodialisa RSUD Dr.
Complication of CKD [internet]. Ibnu Sutowo Baturaja : Baturaja
2016 [cited 2016 Dec 10]. Mailani, Fitri. (2014). Hubungan
Available from : penambahan Berat Badan
http://www.kidneyfund.org/kidney- Interdialisis dengan Kualitas Hidup
disease/chronic-kidneydisease- Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang
ckd/complication/ Menjalani Hemodialisis. jurnal
Anggraini, Fany. (2016). Pemantauan Riset Keperawatan
Intake Output Cairan Pada Pasien Indonesia.vol.2.no.1. Januari-Juni
Gagal Ginjal Kronik Dapat 2014
Mencegah Overload Cairan Diakses Igbokwe, V.U. & Obika, L.F.O. (2007).
dari Thirst perception and dryness of
http://repository.usu.ac.id/handle/123 mouth inhealthy young adults
456789/27563 Nigerians. African Journal of
Cianci, et al. (2009). Hypertension in Biomedical
Hemodialysis. An Overview on Research.Vol.11http://www.ajbrui.c
Physiopathology and Therapeutic om/AJBR-111039046.pdf diunduh
Approach in Adults and tanggal 6 Mei 2014.
Childrens. The Open Urology & Istanti, Y. P. (2013). Hubungan antara
Nephrology Journal Masukan Cairan dengan Interdialytic
Checheita IA, Turcu F,Dragomirescu RF, Weight Gains (IDWG) pada Pasien
Ciocaiteu A. (2016). Chronic Chronic Kidney Diseases di Unit
complication in Hemodialysis : Hemodialisis RS PKU
correlations with Primary Muhammadiyah Yogyakarta. Profesi
renaldisease. Romanian journal of (Profesional Islam): Media Publikasi
Morphology, 51 (1), 2016 Penelitian, 10(01).
Darnindro N dan Muthalib A. (2008). Guyton, A.C. and Hall, J.E. (2006).
Tatalaksana Hipertensi pada Textbook of Medical Physiology.
Pasien dengan Sindroma Nefrotik. 11th ed. Philadelphia, PA, USA:
Jurnal Kedokteran Indonesia Elsevier Saunders.
Fatmawati, I., & Rahmawati, T. (2016). Lopez-Gomez, J. M.. (2005). Interdialytic
Hubungan Asupan Natrium dengan Weight Gain as Marker of Blood
Tekanan Darah Pada Pasien Gagal Pressure, Nutrition, and Survival in
Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialysis Patients. International
Hemodialisis. Profesi (Profesional Society of Nephrology. 67 (93), S63-
Islam): Media Publikasi S68.
Penelitian, 13(2). Lolyta, R.,Ismonah, Solechan. (2011).
Atsna Zafria. (2016). Hubungan tingkat Analisis faktor yang mempengaruhi
kepatuhan manajemen masukan tekanan darah Hemodialisa pada
Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 79
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Oktober 2018, (Hal. 72-80)

klien gagal ginjal kronik. Diakses Patients. Seminar in Dialysis : 19


pada tanggal 9 Des 2015 dari (05), 429-433.
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.i Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., &
d/ejournal/index.php/ilmukeperawa Cheever, K.H. (2008). Textbook of
tan/article Medical Surgical Nursing. 12 ed
National Kidney Foundation. About Philadelphia: Lippincott Williams &
chronic kidney disease [internet]. Wilkins.
National Kidney Foundation. Sonnier, M.S., & Bridget, L. (2000).
(2016). [cited 2016 Dec 4]. Effect of self monitorinG and
Available from : monetery reward on fluid adherence
PERNEFRI. (2011). PERNEFRI: among adult hemodialysis patients.
Indonesia http://digital.library.unt.edu/ark:/675
Proodjo, Sudjadi W, Suhardjono A. 31/metadc2693/m1/?q=Sonnier
(2009). End-Stage Renal disease in diakses pada tanggal 20 Desember
Indonesia : treatment development. 2013.
Ethnicity & Disease. 19:33-6 USRDS. United States Renal Data System
Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar (USRDS) [internet]. USRDS.
(riskesdas) Indonesia [internet]. Usrds.org/2016/view/Default.aspx
Indonesia;2013. Available from : Widiyanto, P., Hadi, H., & Wibowo, T.
http://depkes.go.id/resources/downl (2014). Korelasi Positif Perubahan
oad/general/Hasil Riskesdas Berat Badan Interdialisis dengan
2012.pdf Perubahan Tekanan Darah Pasien
Sarkar, S. R., Kotanko, P.,& Levin, N. W. Post Hemodialisa. Jurnal Ners dan
(2006). Interdialytic Weight Gain: Kebidanan Indonesia, 2(1), 1-8.
Implications In Hemodialysis

Fitri Mailani, dkk., Hubungan Intake Cairan dengan ... 80

You might also like