You are on page 1of 10

Journal of Holistic Nursing and Health Science

Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)


Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis dengan Kualitas Hidup


Pasien Penyakit Ginjal Kronik di Masa Pandemi Covid-19

Wella Susantri1*, Bayhakki1, Rismadefi Woferst1


1
Fakultas Keperawatan Universitas Riau, Pekanbaru, Riau, Indonesia

wella.susantri6308@student.unri.ac.id

Abstract
Introduction : The COVID-19 pandemic became one of the highest causes of death in early 2020. The
spread is so fast and uncontrollable that it is the reason for many people to stay at home and avoid
places with the highest spread, one of which is the hospital. In this condition, many people delay
treatment, choose alternatives, and decide to no longer be in the hospital environment. This also
applies to patients with chronic kidney failure, where sufferers are required to continue to take
therapy to achieve a good quality of life. However, with the COVID-19 situation, most sufferers
postpone therapy so they don't get infected. Compliance with therapy is very important for people with
CKD to be able to achieve a good quality of life. This study aims to determine the relationship
between compliance with hemodialysis therapy and the quality of life of CKD patients undergoing
hemodialysis therapy during the COVID-19 period.
Method: The research design used is descriptive correlational with a cross sectional approach. The
sample in this study was a total sampling of 70 respondents. This study used the KDQL questionnaire
to measure quality of life and The End-Stage Renal Disease Adherence Questionnaire (ESRD-AQ)
questionnaire to measure adherence. The analysis used was bivariate analysis using the chi-square
test.
Results: Iit was found that 71.4% adhered to hemodialysis therapy and, 54.3% have a good quality of
life. The statistical test results showed that there was a significant relationship between adherence to
hemodialysis therapy and the quality of life of CKD patients where the p-value was 0.026 < α (0.05).
Conclusion: There is a significant relationship between adherence and quality of life of CKD patients
undergoing hemodialysis therapy. Nurses have an important role in motivating CKD patients to
comply with hemodialysis therapy.

Keywords: Hemodialysis Therapy, Adherence, Quality of Life, Chronic Kidney Disease.

Abstrak
Pendahuluan: Pandemi COVID-19 menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada awal tahun
2020 silam. Penyebarannya yang begitu cepat dan tidak terkendali menjadi alasan banyak orang untuk
tetap berada di rumah dan menghindari tempat-tempat dengan penyebaran tertinggi, salah satunya
Rumah Sakit. Banyak orang menunda pengobatan, memilih alternatif, dan memutuskan untuk tidak
lagi berada di lingkungan rumah sakit. Hal ini berlaku juga pada pasien dengan penyakit gagal ginjal
kronik, dimana penderitanya diharuskan untuk terus melakukan terapi untuk mencapai kualitas hidup
yang baik. Namun dengan keadaan COVID-19, kebanyakan penderita menunda terapi agar tidak
tertular. Kepatuhan menjalani terapi sangat penting bagi penderita PGK untuk dapat mencapai kualitas
hidup yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani terapi
hemodialisis dengan kualitas hidup pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisis selama masa
COVID-19.

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 216


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Sampel pada penelitian ini adalah total sampling berjumlah 70 responden. Penelitian ini
menggunakan kuesioner KDQL untuk mengukur kualitas hidup dan kuesioner The End-Stage Renal
Disease Adherence Questionnaire (ESRD-AQ) untuk mengukur kepatuhan. Analisis yang digunakan
adalah analisis bivariat menggunakan uji chi-square.
Hasil: Sebanyak 71,4% patuh dalam menjalani terapi hemodialisis. Sebanyak 54,3% memiliki kualitas
hidup yang baik. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kepatuhan
menjalani terapi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien PGK dimana didapatkan p-value 0,026 < α
(0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan dan kualitas hidup pasien PGK yang
menjalani terapi hemodialisis. Perawat memiliki peran penting untuk memberikan motivasi pada
pasien PGK untuk patuh dalam menjalani terapi hemodialisis.

Kata Kunci: Terapi Hemodialisis, Kepatuhan, Kualitas Hidup, Penyakit Ginjal Kronik.

PENDAHULUAN
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan kualitas hidup yang buruk
termasuk dalam peringkat ke-10 yang memiliki angka kematian yang lebih besar
dapat menyebabkan kematian. Menurut dibandingkan dengan populasi normal.
data World Health Organization (WHO) Penilaian kualitas hidup sendiri menjadi
tahun 2019 jumlah PGK adalah 1,3 juta indikator penting untuk mengevaluasi
penduduk di dunia. Berdasarkan data efektivitas hemodialisis, sehingga kualitas
United States Renal Data System, hidup merupakan salah satu tujuan
prevalensi angka kematian pada pasien penting dalam penatalaksanaan pasien
PGK di Amerika Serikat mencapai 118,3 dengan PGK Septiwi (2011).
per seribu penduduk (United States Renal Pada pasien dengan terapi
Data System, 2020). Prevalensi PGK di hemodialisis tidak dapat sembuh seperti
Indonesia juga mengalami peningkatan semula dikarenakan pasien yang harus
berdasarkan data dari Indonesian Renal menjalani cuci darah sepanjang hidupnya,
Registry, jumlah PGK pada tahun 2017 sehingga menyebabkan pasien tersebut
sebanyak 108.723 jiwa dan terjadi harus patuh dalam menjalani terapi
peningkatan pada tahun 2018 sebanyak hemodialisis (Puspasari, 2018).
198.575 jiwa. Adapun penyebab PGK di Kepatuhan terhadap terapi hemodialisis
Indonesia terjadi karena adanya faktor pada pasien CKD sangat penting. Jika
penyerta seperti kardiovaskuler 83.402 pasien tidak patuh, zat racun akan
(42%), sepsis 19.858 (10%), menumpuk di dalam tubuh akibat
serebrovaskuler 15.886 (8%), tidak metabolisme di dalam darah sehingga
diketahui 61.558 (31%), penyebab lain menimbulkan rasa sakit di seluruh tubuh
11.915 (6%), dan saluran cerna 5.957 pasien yang berujung pada kematian
(3%). (Kusniawati, 2018). Manguma et al.
Kualitas hidup sebagai indikator (2014) menambahkan bahwa pasien
dalam menilai keefektifan tindakan dengan PGK sangat bergantung pada
hemodialisis, apalagi dimasa pandemi hemodialisis untuk menggantikan fungsi
COVID-19 ini (Roesli et al, 2015). Pasien ginjal yang telah rusak. Kepatuhan
yang menjalani terapi hemodialisis terhadap hemodialisis pada pasien
dengan PGK merupakan isu penting. Jika

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 217


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

pasien tidak melakukan pengobatan wawancara kepada sepuluh ora ng pasi en


l l

hemodialisis, zat-zat berbahaya dari tubuh yan g menjalankan terapi hemodialisis di


l

menumpuk di aliran darah melalui Ruang Hemodialisis di RSUD Arifin


metabolisme, membuat pasien merasa Achmad Pekanbaru, ditemukan fakta
sakit di seluruh tubuh, dan jika tidak bahwa kegiatan PPKM menyebabkan
dikontrol akan menyebabkan kematian. terbatasnya segala aktivitas masyarakat
Oleh karena itu, pasien dengan PGK harus terutama pada pada pasi en yang akan
l

mematuhi jadwal pengobatan hemodialisis menj alani


l terapi hemodialisis.
sesuai yang telah ditetapkan. Pembatasan ini sangat mempengaruhi
COVID-19 telah menginfeksi lebih kepatuhan pasien yang menjalankan terapi
dari 2.245.872 orang di seluruh dunia, hemodialisis. Didapatkan hasil bahwa
menurut data WHO. Di Indonesia, kasus enam dari sepuluh orang pasien tidak
COVID-19 muncul pa da awal Maret 2020
l patuh menjalankan terapi hemodialisis,
dan infeksi COVID-19 telah menyebar dimana pasien menjalani hemodialisis tiga
hingga saat ini. Kasus positif COVID-19 kali dalam seminggu menjadi dua kali
di Indonesia me ncapai 4,07 juta, jum lah
l l dalam seminggu bahkan ada juga sekali
kema tian mencapai 132.000 (Kemenkes
l dalam seminggu. Hal ini disebabkan
RI, 2021). Terutama di Provinsi Riau juga karena pasien takut sering berkunjung ke
terjadi penyebaran COVID-19 ini, rumah sakit disituasi pandemi COVID-19
sehingga dilakukan Pemberlakuan karena rumah sakit menjadi salah satu
Pembatasan Kegiatan Masyarakat tempat yang dapat menularkan virus
(PPKM). COVID-19 sehingga kebanyakan pasien
Hal ini menegaskan bahwa memilih menunda terapi hemodialisis
COVID-19 menjadi salah satu penyebab yang sudah ditetapkan agar tidak tertular
kematian tertinggi pada awal tahun 2020 virus ini.
silam. Penyebarannya yang begitu cepat Penelitian terkait telah
dan tidak terkendali menjadi alasan menghubungkan dukungan keluarga
banyak orang untuk tetap berada di rumah dengan kepatuhan menjalani terapi
dan menghindari tempat-tempat dengan hemodialisa (Wulandari, 2022), efikasi
penyebaran tertinggi, salah satunya rumah diri dan kualitas hidup pasien PGK
sakit. Dalam kondisi ini, banyak orang (Kurniawan, 2019), dan lama hemodialisa
menunda pengobatan, memilih alternatif, dengan kualitas hidup pasien dengan PGK
dan memutuskan untuk tidak lagi berada (Rahman, 2016). Penelitian ini berbeda
di lingkungan rumah sakit. Hal ini berlaku dengan penelitian dimana penelitian ini
juga pada pasien dengan penyakit gagal dilakukan pada masa COVID-19 sehingga
ginjal kronik, dimana penderitanya ada faktor penyebab utama pasien PGK
diharuskan untuk menurunkan risiko untuk menunda terapinya. Berdasarkan
komplikasi yang mungkin terjadi. Namun penjelasan tersebut peneliti tertarik untuk
dengan keadaan COVID-19, kebanyakan meneliti tentang hubungan kepatuhan
penderita menunda terapi agar tidak menjalani terapi hemodialisis dengan
tertular. Kepatuhan menjalani terapi kualitas hidup pasien PGK dimasa
sangat penting bagi penderita PGK untuk pandemi COVID-19.
dapat kembali menjalani aktivitas sehari-
hari dengan baik. METODE
Berdasarkan studi pendahuluan Pene litian
l ini merupakan
yang dilakukan peneliti dengan metode penelitian yang bersifat kuantitatif.

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 218


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Desain penel itian yang digunakan


l Karakteristik Jumlah Persentase
ada lah deskripsi korelasi d engan
l l
Responden N (%)
pendekatan lintas sektoral. Desain studi
korelasi adalah studi tentang korelasi 2. Status
Perkawinan 51 72,9
antar variabel, dan desain ini mencakup 13 18,6
a. Kawin
setidaknya dua variabel (Hidayat, 2014). b. Tidak Kawin 2 2,9
Sebuah studi cross-sectional, di sisi lain, c. Duda 4 5,7
adalah desain studi yang meneliti d. Janda
variabel independen dan dependen 4.Pendidikan
secara bersamaan (Swarjana, 2012). Terakhir 17,1
Penelitian dilakukan di ruang a. SD 12 17,1
Hemodialisa RSUD Arifin Achmad b. SMP 12 32,9
c. SMA 23 32,9
dengan teknik pengambilan sampel total d. Perguruan 23
sampling yang berjumlah 70 orang yang Tinggi
didiagnosa PGK dan menjalani terapi 5.Pekerjaan
hemodialisis dalam 3 bulan terakhir. a. Wiraswasta 15 21,4
Kuesioner yang digunakan untuk b. PNS 11 15,7
mengukur kepatuhan adalah kuesioner the c. Tidak Bekerja 13 18,6
End-Stage Renal Disease Adherence d. Lain-lain 31 44,3
Questionnare (ESRD-AQ) yang telah 6.Riwayat Penyakit
a. Hipertensi 72,9
dinyatakan valid dan reliabel dengan b. DM 51 18,6
Cronbach alpha 0,762 dan kuesioner c.Nefrotik 13 7,1
KDQOL-SF (Kidney Disease Quality of d. Lupus 5 1,4
Life Short Form) untuk mengukur kualitas 1
hidup pasien PGK yang telah dinyatakan 7.Timer Dialisis
valid dan reliabel dengan Cronbach alpha a. 4 Jam 70 100
0,708. Analisis yang digunakan adalah 8.Lama Menjalani
Terapi
analisis bivariat menggunakan uji chi-
a. > 2 tahun 9 44 62,9
square. Penelitian dilakukan setelah lulus bulan 26 37,1
uji etik di Fakultas Keperawatan b. < 2 tahun 9
Universitas Riau dengan Nomor Surat bulan
538/UN19.5.1.10/EP/2022.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepatuhan
HASIL Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Kepatuhan N %
Responden. Patuh 50 71,4
Karakteristik Jumlah Persentase Tidak Patuh 20 28,6
Responden N (%)
1. Usia (tahun)
Berdasarkan tabel 2 di atas,
a. 16-25 7 10,0
b. 26-35 9 12,9 didapatkan data bahwa dari 70 responden,
c. 36-45 16 22,9 pasien PGK yang patuh melakukan terapi
d. 46-55 25 35,7 hemodialisis sebanyak 71,4%. Sedangkan
e. 56-65 13 18,6 pasien yang tidak patuh dalam melakukan
1. Jenis Kelamin terapi hemodialisis yaitu 28,6%.
a. Laki-laki 35 50
b. Perempuan 35 5

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 219


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kualitas PEMBAHASAN


Hidup Pasien PGK yang Menjalani Terapi Kepatuhan
Hemodialisis. Hasil penelitian didapatkan bahwa
Kualitas Hidup N % responden yang patuh menjalani
Buruk 0 0 hemodialisis sebanyak 71,4% dari total
Sedang 14 20,0 sampel. Jumlah sampel yang tidak patuh
Baik 38 54,3 dalam menjalani hemodialisis sebanyak
Sangat Baik 18 25,7 28,6% dari total sampel. Kesimpulan dari
Excellent 0 0 data univariat kepatuhan dari penelitian
ini adalah terdapatnya tingkat kepatuhan
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan yang tinggi dalam menjalani hemodialisis.
data bahwa dari 70 responden, responden Kepatuhan dalam terapi hemodialisis pada
kebanyakan kualitas hidup pasien PGK pasien PGK sangat lah penting untuk
baik yaitu 54,3%. Pada pasien PGK yang diketahui bahwa jika pasien tidak
menjalani terapi hemodialisis juga di mematuhinya, maka akan terjadi
temukan memiliki kualitas hidup sedang penumpukan zat racun di dalam tubuh
yaitu sebanyak 20% dan sangat baik akibat metabolisme di da lam d arah yang
l l

dengan persentase 25,7%. Tidak menyebabkan rasa sakit di seluruh tubuh


ditemukan kualitas hidup buruk dan pasien d an berujung pada kematian
l

excellent pada pasien PGK yang menjalani (Kusniawati, 2018).


terapi hemodialisis. Ketidakpatuhan melaksanakan
hemodialisa mengakibatkan persoalan luar
Tabel 4. Hubungan Kepatuhan Menjalani biasa. Pasien akan mungkin mengalami
Terapi Hemodialisis dengan Kualitas banyak masalah-masalah penyakit lainnya
Hidup Pasien PGK yang dapat mengganggu kualitas
P hidupnya, mengalami banyak komplikasi
Sangat
Kepatuhan
Sedang Baik
Baik
value penyakit yang juga mengganggu kualitas
hidupnya, masalah-masalah secara fisik,
n % n % n %
kesehatan mental serta sosial, sering
Tidak
8 40 9 45 3 15 merasakan Lelah yang membuat pasien
Patuh
0,02 menjadi stress. Kondisi seperti ini
2 1
Patuh 6 10 58 30 6
9 5 mengakibatkan angka kematian dan
1 3 54, 1 25, penyakit yang sudah tinggi pada pasien
Total 20
4 8 3 8 7 gagal ginjal menjadi semakin meningkat
(Hutagaol, 2017).
Hasil analisis hubungan kepatuhan Tiar (2022) menambahkan bahwa
menjalani terapi hemodialisis dengan pasien yang tidak patuh dalam menjalani
kualitas hidup pasien PGK bahwa sebagian terapi hemodialysis biasanya datang
besar responden patuh dalam menjalani dengan keluhan sesak napas dan bengkak
terapi hemodialisis memiliki kualitas hidup karena zat-zat hasil metabolisme tubuh
yang baik yaitu 58%. Berdasarkan hasil dan cairan menumpuk di dalam tubuh, ini
analisa didapatkan hasil p-value=0,026 tentunya mempengaruhi kualitas hidup
lebih kecil dari alpha (5%). pasien itu sendiri. Kepatuhan sendiri dapat
dipengaruhi beberapa faktor.
Kepatuhan menurut Priyoto (2014)
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 220


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

us ia,l pendidikan, peker jaan, jenis l sumber dukungan bagi istri/suami agar
kelamin, sikap, perilaku, dukungan patuh dalam program hemodialisa.
keluarga, dukungan petugas hemodialisa Sebanyak 30 dari 40 orang responden
dan pengetahuan. Data demografi yang yang ditopang keluarga sebagian besar
peneliti kumpulkan pada penelitian ini patuh selama menjalani hemodialisa, yaitu
menunjukkan usia 36-65 tahun sebanyak 86,7%. Terdapat perbedaan
mendominasi jumlah sampel. Hal ini hubungan yang signifikan anta ra l

menunjukkan bahwa usia dewasa akhir- dukungan keluarga dengan kepatuhan


lansia memiliki kepatuhan yang baik, hemodialisa (Sumah, 2020). Dukungan
didukung oleh penelitian yang dilakukan keluarga sangat penting untuk
oleh Apriluana (2016). keberhasilan pengobatan untuk menjaga
Perilaku dan kepatuhan yang tinggi kesehatan keluarga (Priyoto, 2014)
pada penelitian ini terjadi akibat
pendidikan yang tinggi. Sem akin tinggi l Kualitas Hidup
pe ndidikan seseorang maka semakin
l Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mudah menyerap informasi untuk sebanyak 70 responden dengan kulaitas
memperoleh pengetahuan yang lebih hidup didominasi oleh kualitas hidup baik
banyak, sebal iknya sem akin re ndah l l l dengan jumlah 54,3% dari total populasi,
tin gkat pendidikan, semakin terhambat
l diikuti oleh kualitas hidup sangat baik
perkembangan sikap seseorang terhadap berjumlah 25,7% dan kua litas h idup l l

nilai-nilai yang diakui (Priyoto, 2014). sedang berjumlah 20%. Kual itas hidup l

Hasil penelitian ini sejalan dengan adalah tingkat kepuasan maupun


Septiwi (2011) yang menunjukkan bahwa ketidakpuasan dalam segala aspek yang
responden dengan tingkat pendidikan dirasakan oleh setiap orang dalam fase
tinggi jauh lebih tinggi daripada kehidupannya. Kualitas hidup ini
responden dengan tingkat pendidikan dipandang sebagai persepsi seseorang
rendah, dengan angka 56,4%. dalam konteks budaya dan nilai, mengacu
Hasil serupa dengan penel itian l pada keprihatinan, harapan, dan tujuan
Suryanilsih (2010) dimana sebagian bes ar l yang dipenga ruhi oleh kon disi fisik dan
l l l

re sponden dari RS Padang memiliki


l psikologis, tin gkat kemandirian, dan
l

tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu hubungan d engan ling kungan (Ekasari,
l l

73,5%. Perubahan perilaku kesehatan Riasmini, & Hartini, 2019).


yang diberikan melalui konseling lebih Kualitas hidup pada pasien dengan
mudah diterima oleh kelompok PGK dinilai dari kepatuhan pasien dalam
masyara kat dengan ting kat pendid ikan
l l l menjalankan terapi hemodialisa, apabila
ting gi dibandingkan dengan kelompok
l responden patuh maka terdapat kualitas
masyarakat y ang ti ngkat pendidikannya
l l hidup yang baik sementara jika tidak patuh
rend ah. Ting kat pendidikan formal dapat
l l akan terjadi penurunan kesehatan bahkan
mempengaruhi perbedaan antara sampai kematian (Febriyantara, 2016).
penget ahuan dan pengambilan kepu tusan,
l l Pada penelitian ini tingkat kepatuhan
dan pendidikan menentukan keadaan responden adalah tinggi (71,4%) dari total
pikiran dan kejernihan seseorang. responden. Penelitian Febriyantara (2016)
Keputusan dalam mematuhi jadwal kaitannya dengan hubungan kepatuhan
hemodialisa pada penelitian ini dapat hemo dialisis de ngan kualitas hidup pada
l l

dikaitkan juga terhadap status pasien ga gal ginjal kronis yang menjalani
l

perkawinan. Pernikahan dapat menjadi hemodialisis menunjukkan kepatuhan

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 221


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

hemodialisis memp engaruhi kualitas hidup


l professional kesehatan serta kualitas
pasien gagal ginjal kronis, dan kurangnya
l interaksi antar professional kesehatan
du kungan ke luarga membuat pasien tidak
l l termasuk dalam bagian yang sangat
termotivasi melakukan hemodialisis. penting bagi pasien. Selain itu, bentuk
kepatuhan yang diharapkan pada pasien
Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi PGK adalah tetap menjalani terapi (Niven,
Hemodialisis dengan Kualitas Hidup 2016). Berdasarkan hasil penelitian yang
Pasien PGK Dimasa Pandemi COVID-19 dilakukan peneliti, 30% responden tetap
Hasil penelitian menunjukkan patuh menjalani hemodialisanya di masa
terdapat hubungan signifikan pada variabel COVID-19. Selama masa pandemik
kepatuhan dan kualitas hidup pasien PGK COVID-19 pasien hemodialysis wajib
yang menjalani terapi hemodialisis. tetap menjalankan hemodialisis di
Peneliti berasumsi terjadinya hubungan rumah sakit dengan menerapkan
kepatuhan terhadap kualitas hidup guidelines COVID-19 di ruang dialysis.
dipengaruhi oleh tingginya tingkat Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
kepatuhan pada responden sebanyak pasien tetap menjalani terapi dengan
(71,4%) berimbas kepada kualitas hidup protokol kesehatan yang telah ditetapkan
responden. Kepatuhan program oleh rumah sakit sebagai bentuk penceghan
hemodialisa yaitu antara lain, perilaku primer penularan COVID-19. Dengan
adanya hemodialisis, kebiasaan yang adanya strategi pembatasan sosial dan
mempercepat durasi hemodialisis, percepatan vaksinasi yang dilaksanakan
kebiasaan minum obat, perilaku restriksi oleh pemerintah, angka penyebaran
cairan, dan perilaku makan responden COVID-19 dapat ditekan oleh beberapa
yang baik mempengaruhi kualitas hidup daerah di Indonesia (Astuti, 2022). Hal
pasien pada dimensi berikut: memberi. ini menambah pemahaman bahwa Rumah
fungsi tubuh, peranan fisik dalam Sakit sebagai salah satu penyedia dan
menjalani aktivitas harian, rasa nyeri pada penyelenggara terapi hemodialisa dapat
tubuh, kesehatan umum, fungsi sosial memberikan keamanan bagi pasien PGK
dalam masyarakat, peranan emosi, vitalitas dimasa COVID-19 sehingga pasien tetap
atau kemampuan untuk hidup, tumbuh atau menjalani terapinya sesuai dengan jadwal
berkembang dan kesehatan mental (Manus, yang sudah ditentukan. Rahmawati (2021)
Moeis, & Mandang, 2015). Sejalan dengan turut menerangkan hasil penelitiannya
penjelasan Lestari & Nurmala (2015) pasien yang melakukan terapi hemodialisa
dalam hasil penelitian dimana kepatuhan dua kali dalam seminggu akan
merupakan kedisiplinan pasien dalam meningkatkan kualitas hidup menjadi baik
menjalani tindakan yang sudah dibandingkan dengan pasien yang
diprogramkan kepadanya. Pasien yang menjalani hemodialisa satu kali dalam
mendapatkan terapi hemodialisa wajib seminggu. Roesli, et al. (2015) juga
mengikuti pengobatan sesuai dengan menjelaskan bahwa kualitas hidup sebagai
jadwal yang sudah ditetapkan. Pasien salah satu indikator dalam menilai
dengan PGK yang patuh terhadap keefektifan tindakan hemodialisis terutama
programnya lebih disiplin dan selalu pada masa COVID-19. Sarastika (2019)
datang lebih awal dari jam yang telah menambahkan bahwa semakin ketat
ditentukan. Perilaku pasien yang patuh hemodialisis diikuti, semakin besar
terhadap terapi hemodialisa akan sesuai kemungkinan pasien CKD akan mampu
dengan program yang diberikan oleh beradaptasi dengan semua aktivitas sehari-

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 222


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

hari yang harus dijalani untuk DAFTAR PUSTAKA


meningkatkan kualitas hidup pasien CKD.
Penelitian ini juga sejalan dengan Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018).
penelitian Iswara (2021) yang Analisis faktor-faktor risiko
menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap terhadap kejadian stunting pada
terapi hemodialisis mempengaruhi kualitas balita (0-59 bulan) di negara
hidup pasien gagal ginjal kronik. berkembang dan asia tenggara.
Media Penelitian dan
KESIMPULAN DAN SARAN Pengembangan Kesehatan, 28(4),
Hasil data dari kepatuhan pasien 247-256.
hemodialisis didapatkan data bahwa pasien
PGK yang patuh melakukan terapi Astuti, N. P., Baidhowy, A. S., &
hemodialisis sebanyak 71,4%. Sebanyak Nugroho, E. G. Z. (2022). The
54,3% responden mempunyai kualitas relationship between fear of
hidup baik. Kebanyakan responden telah covid-19 and adherence for
menjalani terapi hemodialisis selama dua people with end stage renal
tahun sembilan bulan yaitu sebanyak diseases with hemodialysis.
62,9% dengan rata-rata menjalani terapi Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal
dialisis selama 4 jam (100%). Bedah, 5(1), 43-50.
Data bivariat terkait hasil analisis
hubungan kepatuhan menjalani terapi Febriyantara, A. (2016). Hubungan antara
hemodialisis dengan kualitas hidup pasien kepatuhan menjalani terapi
PGK menunjukkan hasil bahwa terdapat hemodialisa dan kualitas hidup
hubungan signifikan pada variabel Pasien Chronik Kidney Disease
kepatuhan dan kualitas hidup pasien PGK (CKD) di Rumah Sakit Dr
yang menjalani terapi hemodialisis. Moewardi. Moewardi (Doctoral
Hasil penelitian merekomendasikan dissertation, Universitas
adanya peran perawat untuk memotivasi Muhammadiyah Surakarta).
pasien dalam mematuhi program terapi Diakses tanggal 9 Agustus 2016
yang sudah diberikan agar kualitas hidup dari http://eprints.ums.ac.id
pasien meningkat. Peneliti selanjutnya
Ekasari, F., Riasmini,M., &
dapat melakukan penelitian lebih lanjut
Hartini,T.(2019). Meningkatkan
terkait faktor-faktor yang dapat
kualitas hidup lansia konsep dan
mendukung kepatuhan pasien dalam
berbagai intervensi. Wineka
menjalani terapi hemodialisa.
Media. Retrievedfromhttps://
UCAPAN TERIMA KASIH books.google.co.id/books?id=lWC
IDwAAQBAJ&pg=PA34&dq=pro
Terimakasih kepada dosen pembimbing ses+menua;+fungsi+kognitif&hl=
yang telah memberikan bimbingan dan en&sa=X&ved=2ahUKEwivydXd
saran mulai dari pembuatan proposal qPrrAhVN8HMBHRk9AHkQ6A
hingga pembuatan hasil. EwAXoECAYQAg#v=onepage&
q=prosesmenua%3Bfungsikogniti
f&f=false

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 223


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Hidayat, A. (2014). Metode penelitian Manguma, C., Kapantow, G. H. M., &


kebidanan dan teknik analisis Joseph, W. B. S. (2014). Faktor-
data. Edisi 2. Salemba Medika. faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan pasien GGK
Hutagaol E.V. (2017). Peningkatan yang menjalani hemodialisa di
kualitas hidup pada penderita gagal BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
ginjal kronik yang menjalani terapi Kandou Manado. Diperoleh dari
hemodialisa melalui psychological https://fkm.unsrat.ac.id/wp-
intervention di Unit Hemodialisa content/uploads/2014/10/artikel-
RS Royal Prima Medan. Jurnal chrismanguma-101511219.pdf
Jumantik, 2(1).
Manus, S., Moeis, E., & Mandang, V.
Iswara, L., & Muflihatin, S. (2021). (2015). Perbandingan fungsi
Hubungan kepatuhan menjalani kognitif sebelum dan sesudah
terapi hemodialisa dengan kualitas dialisis pada subjek penyakit
hidup pasien gagal ginjal kronik gagal ginjal kronis yang menjalani
yang menjalani hemodialisis: hemodialisis. Jurnal Eclinic, 3(3),
Literature review. Borneo Student 816– 819.
Research, 2(2), 958-967.
Niven, N. (2010). Psikologi kesehatan. Ed.
Kemenkes. (2018). Laporan nasional 2. Jakarta: EGC.
RISKESDAS 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI Badan Lestari, A, D. Nurmala, E. (2015).
Penelitian dan Pengembangan Hubungan motivasi pasien dengan
Kesehatan kepatuhan menjalani hemodialisa
pada pasien gagal ginjal kronik di
Kusniawati, K. (2018). Hubungan Rumah sakit umum daerah Kraton
kepatuhan menjalani Pekalongan. Journal naskah
hemodialisis dan dukungan publikasi STIKES Muhammadiyah
keluarga dengan kualitas hidup Pekajangan Pekalongan Prodi S1
pasien gagal ginjal kronik di Keperawatan Kedungwuni
Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Pekalongan Indonesia.
Umum Kabupaten
Tangerang. Jurnal Medikes Puspasari, S., & Nggobe, I. W. (2018).
(Media Informasi Hubungan kepatuhan menjalani
Kesehatan), 5(2), 206-233. terapi hemodialisa dengan kualitas
hidup pasien di Unit Hemodialisa
Kurniawan, S. T., Andini, I. S., & Agustin, Rsud Cibabat–Cimahi. Holistik
W. R. (2019). Hubungan self Jurnal Kesehatan, 12(3), 154-159.
efficacy dengan kualitas hidup
pasien gagal ginjal kronik yang Priyoto, W. (2014). Kebutuhan dasar
menjalani terapi hemodialisa di keselamatan pasien. Yogyakarta:
RSUD Sukoharjo. Jurnal Graha Ilmu.
Kesehatan Kusuma Husada,
10(1), 1-7. Rahman, M. T., Kaunang, T. M., & Elim,
C. (2016). Hubungan antara lama
menjalani hemodialisis dengan

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 224


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 216-225)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

kualitas hidup pasien yang hidup pasien hemodialisis di


menjalani hemodialisis di Unit Rumah Sakit Dr. M. Djamil
Hemodialisis RSUP. Prof. Dr. RD Padang. Tesis: Universitas
Kandou Manado. e-CliniC, 4(1), Indonesia. Diperoleh dari
36-40. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/
137263-
Rahmawati, I., Maydinar, D. D., & T%20Yosi%20Suryarinilsih.pdf
Alamsyah, R. (2021). Hubungan
kepatuhan menjalani terapi Swarjana, I. K. (2012). Metodologi
hemodialisa dengan kualitas hidup penelitian kesehatan. Penerbit
pasien gagal ginjal kronik. Jurnal Andi.
Ilmu Keperawatan Indonesia,
2(2). Tiar, dkk (2022). Hubungan antara
kepatuhan terapi hemodialisis
Roesli, R. M. A. et al. (2015). Proceeding dengan kualitas hidup pasien
workshop nefrologi intervensi & gagal ginjal ginjal kronik. Media
simposium dialisis. Bandung: Husada Journal of Nursing
Perhimpunan Nefrologi Indonesia Science, 3(2), 143-152.
(PERNEFRI)
United States Renal Data System. (2020).
Sarastika, Y., Kisan, K., Mendrofa, O., & ADR reference tables 2020: All
Siahaan, J. V. (2019). Faktor- CKD tables 2020. Diakses pada
faktor yang mempengaruhi tanggal 8 Desember 2021 dari
kualitas hidup pasien gagal ginjal https://adr.usrds.org/2020/chronic
kronik (GGK) yang menjalani -kidney-disease/3-mobidity-and-
terapi hemodialisa di RSU Royal mortality-inpatients-with-ckd
Prima Medan. Jurnal Riset Hesti
Medan, 4(1), 53-60. Wulandari, C., Harun, S., & Widiastuti, S.
K. (2022). Hubungan dukungan
Septiwi, C. (2011). Hubungan antara keluarga dengan kepatuhan diet
adekuasi hemodialisis dengan pada pasien gagal ginjal kronik
kualitas hidup pasien hemodialisis yang menjalani hemodialisa:
di Unit Hemodialisis RS Prof. Dr. literature review. Universitas
Margono Purwokerto. ‘Aisyiyah Yogyakarta.
(Universitas Indonesia, 2010).

Sumah, D. F. (2020). Dukungan keluarga


berhubungan dengan kepatuhan
pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisa di
RSUD dr. M. HAULUSSY
Ambon. Jurnal Biosainstek,
2(01), 81-86.

Suryarinilsih, Y. (2010). Hubungan


penambahan berat badan antara
dua waktu dialisis dengan kualitas

Wella Susantri dkk., Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisis… 225

You might also like